Apakah Tanda Hitam di Dahi Merupakan Tanda Niat yang Tidak Ikhlash ?

14 komentar

Tanya : Ada seorang teman mengatakan bahwa tanda hitam di dahi merupakan suatu cela dan pertanda niat yang tidak ikhlash. Dikatakan, bahwa tidak ada satu pun shahabat yang mempunyai tanda hitam itu. Begitu juga Nabi. Bagaimana pendapat Anda ?

Perbedaan Pendapat di Kalangan Salaf : Apakah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam Melihat Allah Ketika Mi’raj (1)

5 komentar

Pendapat di Kalangan Shahabat
Dalam hal ini, terangkum tiga pendapat yang beredar di kalangan shahabat :
1.      Menetapkan ru’yah (melihat Allah) secara mutlak.
Perkataan Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa :
a.    Dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa, ia berkata :
"أتعجبون أن تكون الخلة لإبراهيم والكلام لموسى، والرؤية لمحمد صلى الله عليه وسلم"
“Apakah kalian merasa heran apabila al-khullah (kekasih) diperuntukkan bagi Ibraahiim, al-kalaam bagi Muusaa, dan ar-ru’yah bagi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam ?”.[1] 

Tantangan Ghulam Ahmad Al-Kadzdzaab terhadap Asy-Syaikh Tsanaaullah Al-Amritsariy rahimahullah

5 komentar

Saya yakin rekan-rekan pernah mendengar nama Ghulam Ahmad Al-Qaadiyaaniy, seorang pendusta yang mengaku-ngaku Nabi. Dan saya pun yakin bahwa sebagian besar di antara rekan-rekan telah mendengar atau mengetahui bagaimana akhir kehidupan tragis si pendusta ini, termasuk kesombongannya dengan tantangan mubaahalah.

Hadits : “Seandainya Setelahku Ada Nabi,……”

4 komentar

Al-Imaam At-Tirmidziy rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ، عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ، عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ مِشْرَحِ بْنِ هَاعَانَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: " لَوْ كَانَ بَعْدِي نَبِيٌّ لَكَانَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ "
Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabiib : Telah menceritakan kepada kami Al-Muqri’, dari Haiwah bin Syuraih, dari Bakr bin ‘Amru, dari Misyrah bin Haa’aan, dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Seandainya setelahku ada nabi, niscaya ia adalah ‘Umar bin Al-Khaththaab” [As-Sunan, no. 3686].

Makmum Mengangkat Tangan Mengikuti Imam Ketika Qunut Shubuh ?

10 komentar

Tanya : Apakah makmum wajib mengangkat tangan bersama imam yang melakukan qunut Shubuh, sementara ia (makmum) meyakini bahwa qunut tersebut tidak disyari’atkan ?

Barangsiapa yang Meninggal Pada Hari Jum’at atau Malam Jum’at………….

2 komentar

At-Tirmidziy rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، وَأَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، قَالَا: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ سَعِيدِ بْن أَبِي هِلَالٍ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ سَيْفٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ "
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyaar : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Mahdiy dan Abu ‘Aamir Al-‘Aqadiy, mereka berdua berkata : Telah menceritakan kepadaku Hisyaam bin Sa’d, dari Sa’iid bin Abi Hilaal, dari Rabii’ah bin Saif, dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidak ada seorang muslim yang meninggal di hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur” [As-Sunan, no. 1074].

Tartib Al-Qur'an

5 komentar



Yang dimaksud dengan tartib dalam Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara berkesinambungan dan berurtan sesuai dengan yang tertulis dalam Mushhaf-Mushhaf dan yang dihafal oleh para shahabat radliyallaahu ‘anhum ajma’in.

Pandangan ‘Aliy bin Abi Thaalib terhadap Peperangannya dengan Mu’aawiyyah radliyallaahu ‘anhumaa

22 komentar

Al-Imaam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ الْمَوْصِلِيُّ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، قَالَ: سُئِلَ عَلِيٌّ عَنْ قَتْلَى يَوْمِ صِفِّينَ، فَقَالَ: " قَتْلَانَا وَقَتَلَاهُمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَيَّ وَإِلَى مُعَاوِيَةَ "
Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Ayyuub Al-Maushiliy, dari Ja’far bin Burqaan, dari Yaziid bin Al-Asham, ia berkata : ‘Aliy pernah ditanya tentang orang-orang yang terbunuh di perang Shiffiin, maka ia berkata : “Orang yang terbunuh dari kami dan dari mereka ada di surga". Dan perkara tersebut akan ada antara aku dan Mu’aawiyyah [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 15/302].

Menutupi Aib dan Kesalahan

9 komentar

Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus) dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Hujuraat : 12].

Syarah Hadits Abu Juhaifah radliyallaahu ‘anhu

2 komentar

Al-Imaam Al-Bukhaariy rahimahullah berkata :
حدثنا محمد بن المثنَّى قال: حدثني محمد بن جعفر: حدثنا شعبة، عن عون ابن أبي جحيفة، عن أبيه : أنه اشترى غلاماً حجاماً، فقال: إن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن ثمن الدم، وثمن الكلب، وكسب البغي، ولعن آكل الربا وموكله، والواشمة والمستوشمة، والمصور.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsannaa, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja’far : Telah meceritakan kepada kami Syu’bah, dari ‘Aun bin Abi Juhaifah, dari ayahnya : Bahwasannya ia pernah membeli seorang budak tukang bekam, lalu ia berkata : "Sesungguhnya Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam melarang hasil penjualan darah, hasil penjualan anjing, dan hasil pelacuran. Beliau juga melaknat pemakan riba dan yang memberi makan riba, orang yang mentato dan yang minta ditato, serta melaknat penggambar" [Shahih Al-Bukhaariy no. 5962].

Tanggapan Terhadap Tulisan Seorang Ustadz -hafizohullah-

21 komentar

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kepada Allah atas segala kenikmatan dan limpahan nikmat. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat lisan… semoga kita menjadikannya sebagai saran untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya bukan untuk meraih dosa yang sebanyak-banyaknya.
Alhamdulillah, tanggapan yang saya tunggu-tunggu dari al-ustadz al-fadil akhirnya muncul juga. Hanya saja yang saya sedihkan adalah sang ustadz keluar dari pembahasan khilaf yang sedang kita bicarakan. Dalam membahas khilaf tentunya para ulama sering menyampaikan tentang "tahriir mahal an-nizaa'" (yaitu inti atau fokus permasalahan) agar pembicaraan kita tidak ngalor-ngidul dan ke sana ke sini.

Shahih Hadits : “Meskipun Ia Memukul Punggungmu dan Merampas Hartamu ….dst”

10 komentar

Al-Imaam Muslim rahimahullah berkata :
وحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلِ بْنِ عَسْكَرٍ التَّمِيمِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ. ح وحَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ، أَخْبَرَنَا يَحْيَي وَهُوَ ابْنُ حَسَّانَ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ سَلَّامٍ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ سَلَّامٍ، عَنْ أَبِي سَلَّامٍ، قَالَ: قَالَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ: " قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّا كُنَّا بِشَرٍّ فَجَاءَ اللَّهُ بِخَيْرٍ فَنَحْنُ فِيهِ، فَهَلْ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ؟، قَالَ: نَعَمْ، قُلْتُ: هَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الشَّرِّ خَيْرٌ؟، قَالَ: نَعَمْ، قُلْتُ: فَهَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الْخَيْرِ شَرٌّ؟، قَالَ: نَعَمْ، قُلْتُ: كَيْفَ؟، قَالَ: يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ، قَالَ: قُلْتُ: كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ؟، قَالَ: تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ، وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ، وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ "

Monopoli Penyebutan 'Salafiy'

5 komentar

Tanya :
فضيلة الشيخ صالح أحسن الله إليك، هناك فئة من طلبة العلم وبعض الشباب تحزبوا واحتكروا السلفية وبدعوا إخوانهم وتعصَّبوا لآرائهم تعصُّباً شديداً. يقول: ما السلفية؟
Fadliilatusy-Syaikh Shaalih, semoga Allah melimpahkan Anda kebaikan. Terdapat sekelompok penuntut ilmu dan sebagian pemuda yang ber-tahazzub dan memonopoli istilah Salafiyyah, yang kemudian membid’ahkan saudara mereka dimana mereka  sangat fanatik terhadap pendapat mereka tersebut. Sebenarnya, apakah Salafiyyah itu ?

Kapan Imam Membaca Dzikir Allahumma Antas-Salaam…dst. Seusai Shalat ?

6 komentar

Tanya : Kapan dzikir Allahumma antas-salaam ….dst. dibaca seusai shalat bagi imam ? Sebelum menghadap makmum atau setelah menghadap makmum ?
Jawab : Disunnahkan bagi imam untuk menghadap makmum, atau menghadap ke kanan atau ke kiri seusai shalat; berdasarkan hadits :

Salafiy yang ‘Jelas’ dan ‘Tidak Jelas’

13 komentar

Asy-Syaikh Khaalid Ar-Raddadiy hafidhahullah pernah menjelaskan tentang fenomena sebagaimana tercantum pada judul :
ولا ينبغي تقسيم السلفيين إلى واضحين وغير واضحين، هذا التقسيم غير صحيح، وهذا الوصف وصف غير صحيح. السلفي دائماً واضح، مبين، منهجه بين واضح، كما قال ابن سيرين وحسن البصري وغيرهم: (( كان يرون الرجل على الطريق ما دام على الأثر. )) فالسلفي واضح في مسلكه، لا يوجد سلفي غير واضح، هذا الذى غير واضح حزبي متخفى فنطلق عليه حزبي، وان كان هناك سلفي لم يصل إلى التحزب عليه مؤاخذات نقول : إن هذا الشخص عليه مؤاخذات، لازلنا نناصحه فيها لعله يرجع ويدع تلك المؤاخذات، لا ينبغي تقسيم السلفيين إلى واضحين وغير واضحين لان السلفيون واضحون، بينون في مسلكهم ومنهجهم وطريقة دعوتهم يصدعون. وأما قضية السلفي غير واضح هذا غير جيد هذا الوصف، إن قلنا بأنه وصف، فضلا أن يكون هذا تقسيما فهو تقسيم باطل

Najisnya Madzi

9 komentar

Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdirrahmaan Aali Bassaam rahimahullah menjelaskan definisi madziy :
المذيُ: هو السائل الذي يخرج من الذكر، عند هيجان الشهوة، ويخرج بلا دفق ولا لذة. ولا يعقبه فتور، وقد لا يحس بخروجه، ويكون ذلك للرجل والمرأة. وقال الأطباء: إنه يخرج من مجرى البول مع إفراز الغدد المبالية عند الملاعبة.
“Madzi adalah cairan yang keluar dari dzakar (penis) ketika syahwat bangkit. Ia keluar tanpa memancar, tanpa disertai kenikmatan (orgasme), dan tidak diiringi  dengan keadaan lemas. Kadang-kadang, madziy keluar tanpa dirasakan, yang bisa dialami baik laki-laki maupun wanita. Para pakar kesehatan berkata : Ia keluar dari saluran kencing dengan pemisahan cairan basah jika dilakukan cumbuan” [Taisirul-‘Allam Syarh ‘Umdatil-Ahkaam, hal. 53; Maktabah Ash-Shahaabah, Cet. 10/1426 H].[1]

Al-Walaa’ wal-Baraa’ dalam Islam

13 komentar

Definsi Al-Walaa’ wal-Baraa’
A.    Definisi Al-Walaa’
Secara Bahasa [1] :
-       [الْوَلْيُ] : artinya dekat. [تَبَاعَدَ بَعْدَ الْوَلِيِ] artinya : “Saling menjauh setelah berdekatan”. [كُلْ مَا يَلِيْكَ] artinya : “Makanlah apa yang dekat denganmu”.
-       [الْوَلِيُّ] artinya wali, lawan kata dari [الْعَدُوُّ] = musuh. Setiap orang yang menguasai (berkuasa atas) urusan seseorang, maka dia adalah “wali” dari orang tersebut.

Satu Tradisi Barbar yang Masih Dipelihara Kaum Syi'ah

2 komentar

Sebelum melihat tayangan ini, silakan baca :
Then,… see the amazing videos :

Memang Benar Ada Kitab Suci Lain Selain Al-Qur’an di Sisi Syi’ah

4 komentar

Sebenarnya pengetahuan ini adalah pengetahuan aksiomatik, namun banyak ditutup-tutupi oleh orang-orang Syi’ah dengan dalih taqiyyah. Atau,…. mungkin saja ada orang Syi’ah yang masih awam pengetahuannya akan keyakinan mereka sendiri yang mengingkarinya. Katanya, riwayat-riwayat yang berkaitan dengan itu tidak valid.
Berikut akan saya bawakan riwayat valid menurut penilaian ulama Syi’ah yang menguatkan statement yang ada di judul.