Buku Tamu


Selamat Datang di Blog sederhana saya.
Senang sekali rasanya jika Blog ini dapat kembali menyapa rekan-rekan semua. Itu artinya, apa yang tertulis di sini kembali mendapat kesempatan untuk dibaca rekan-rekan semua, yang dengannya saya berharap mendapatkan cipratan kebaikan yang akan bermanfaat bagi saya kelak, semoga.
Oleh karena itu, tidak perlu ijin jika rekan-rekan ingin mengkopi atau memperbanyak artikel yang ada. Baik dengan atau tanpa mencantumkan sumbernya. No copy right, jika tujuannya untuk kemaslahatan bersama (Islam dan kaum muslimin). Dua saja yang saya harapkan dari rekan-rekan semua : Tolong kiranya jangan berpelit-pelit untuk mengkoreksi dan menasihati apabila ada kekeliruan. Juga, – bila lisan tak berat untuk menyebutkan – sertakan nama pemilik Blog ini dalam doa rekan-rekan semua, agar dosa-dosanya yang banyak diampuni oleh Allah ta’ala dan apa yang ia perbuat merupakan amal ikhlash untuk Allah ta’ala semata.
Semoga Allah ta’ala senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua…..
Rekanmu yang dla’iif,
- Abul-Jauzaa’ -

Comments

«Terlama   ‹Lebih tua   1 – 200 dari 329   Lebih baru›   Terbaru»
Anonim mengatakan...

assalamualikum akh

untuk saat ini template yg ana upload ke blog antum ini sedikit bermasalah di bagian kotak komentarnya, jadi antum pake aja kotak komentarnya model klasik aja. gpp kah?

ana harap antum bisa memalumi.

Hubungi ana di no hp ana aja. soalnya ana jarang ke warnet sekarang. sudah pindah devisi. ana tunggu sms dari antum


barakallahu fiiikum

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Terima kasih atas bantuannya akh .... Jazaakumullaahu khairan katsiiran

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum, semoga ALLAH menjadikan antum istiqamah dalam menulis ... jazakallaahu 'an al-muslimiin khairan

Anonim mengatakan...

assalamu'alaykum
ijinkan saya menautkan blog antum ke blog saya...
[btw, udah saya taut. klo keberatan, akan segera saya hapus. jazakalloh khoir]

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumsalam warahmatullah

Silakan akh...

abuhammam mengatakan...

barokallohu fik akhi,,,blognya bagus....
salam kenal dari ana,oia kujungi blog ana ya,masih baru,jadi maklum kalau jelek (maklum pemula)...
http://www.abuhammam.co.cc
tetap istiqomah
assalamu'alaykum

abu ahmad abdul alim mengatakan...

assalamu'alaikum. bagaimana kabarnya akhi?.

Akhi ana ingin diskusi seputar dakwah di masyarakat dengan antum,boleh nggak ya? ana melihat antum banyak memberikan surat atau risalah di masyarakat untuk mendakwahi mereka. Ada beberapa cara yang saya coba untuk mulai mendakwahi mereka namun banyak gagal. Mungkin kita bisa sharing sehingga bisa ana bisa mengambil manfaat dari cara antum berdakwah. Jazakumullah khair

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Boleh juga akh,.... tapi saya juga bukan seperti yang tergambar dalam perkataan antum itu. Saya mah hanya berbuat apa yang kira-kira bisa saja... walau 'penolakan' tetap saja ada. Apalagi kita hidup (saya khususnya) di lingkungan yang bau NU-nya sangat kental.... juga pengaruh harakahnya sangat tinggi... (teman-teman dari HT dan PKS). Jadi kita pun hanya setitik tinta yang ingin coba menggambar di atas kertas yang telah terwarnai banyak pena. Kayaknya lebih baik lewat imel.

Imel saya : abul.jauzaa@gmail.com

Anonim mengatakan...

Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Akhi, mohon izin copy-paste artikel dari Blog antum


wassalam

djati
CiomasGrande
djatthro@yahoo.com

Abul Fudhail mengatakan...

Assalamu 'alaikum warohmatulloh,

Ya akhi, sudah saatnya antum melebarkan dakwah antum dengan masuk ke situs jejaring facebook, disana antum bisa mengkoneksikan artikel-artikel antum disana. Sehingga lebih memudahkan bagi kaum muslimin (baik awam yang belum mengenal manhaj salaf, ataupun yang sudah meniti dijalan ini) untuk dapat 'get-in-touch' dengan tulisan-tulisan antum.

Perlu diketahui, sudah mulai banyak salafiyyun disana, baik dari kalangan thollabul 'ilm hingga ustadz-ustadz.

Semoga antum mempertimbangkan usul ana.

Jazakallah khair,

Wassalamu 'alaikum warohmatulloh

budi mengatakan...

saya ingin tahu tentang "periwayatan hadis oleh anak-anak selain golongan sahabat". disertai dengan biografi periwayat dan hadis-hadis yang diriwayatkannya. terima kasih.

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

Ana baru kenal dengan dakwah salaf dan merasa dalam dakwah ini lah kebenaran itu ada.

Tapi banyak sekali celaan celaan terhadap dakwah ini dari orang orang yang dengki. Blog antum ini banyak sekali manfaatnya buat ana. Semoga Allah Ta'ala makin meluaskan ilmu Antum, ...., Ana rindu akan hadirnya seorang ulama besar seperti .. syaikh Albani dan Ibnu Baz.

Oh ya tolong jelaskan Hadis BUkhori NO 5413, Apakah ini dalil tentang tabaruk dan tawasul yang biasa disampaikan para kuburiyun. Wasalamu 'alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.

Abu Fadhil mengatakan...

Assalamu'alaikum salam kenal akhi ...

abu muhammad syahrial mengatakan...

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

akhi, ana minta nasehat antum, ana telah banyak debat di forum yang telah antum tinggalkan, padahal ilmu ana sangat sedikit, syubhat syubhat yang dilontarkan saat antum disana, sekarang banyak bermunculan lagi dari orang yang baru.

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum akh.
Subhanallah. bagus sekali blognya akh. ^^
salam kenal

The Mando's mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb

Interaksi terakhir kita lebih dari setahun lalu bersama abisech di my.quran

Setiap menjelang ramadhan, saya selalu teringat tulisan anda dan selalu saya baca kembali risalah tentang puasa.

Terima kasih atas pencerahannya, senang bisa mengunjungi anda disini.

Semoga rahmat dan pertolongan Allah selalu menyertai anda.

Wassalam
OCEAN

Ibnu Sabil mengatakan...

Assalamu'alaikum,

Ustadz, blog antum sangat bermanfaat, mohon ijin me-link blog antum ke blog saya ya...

Jazakallahu khairan.

Waasalamu'alaikum

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum akh,

blog yang bagus. ahsantum. semoga allah memberikan balasan yang baik atas usaha antum menulis disini.

ada komentar ttg buku agus mustofa??

alfaqir
abu fathimah

Anonim mengatakan...

alhamdulillah ya akhi, sudah ada yang mengcounter web pemfitnah salafy tobat. fitnahnya sungguh luar biasa, dan admin dari situs tersebut rajin bergabung pada forum2 dan milis untuk menyebarkan fitnah yang bersumber dari web nyalep obat tersebut.

Andi Naufal mengatakan...

walhamdulillaah..
blog yang bagus.. semoga bisa memberi manfaat

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum pak ustadz..
saya baru mau belajar agama.. tetapi saya dibingungkan karena banyaknya manhaj2 pada masa sekarang ini.. saya coba untuk mulai belajar dari internet.. lalu masuk ke myquran.org dimana saya dibuat bingung oleh akhi sekalian disana.. lalu ada yang menyarankan untuk belajar dari antum..
saya ingin bertanya.. apakah benar paham wahabi mudah mengkafirkan seseorang?? lalu anda sebagai penganut salafi apakah merasa sebagai penganut wahabi pula??
untuk saat ini sekian dulu pertanyaan saya.. jika anda memperkenankan.. bolehkah saya memiliki nomor handpone anda? supaya lebih enak jika saya ingin bertanya2..
syukron atas jawabannya.. semoga Allah swt memberikan rahmatnya kepada kita semua.. amin

Anonim mengatakan...

oh ya, ini saya yang bertanya tentang wahabi diatas dan meminta nomor handphone antum.. saya di muquran.org menggunakan id IbnKhattab.. syukron atas bantuan dan pencerahannya akh..

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh.

Tidak benar tuduhan bahwa Wahhabiy itu suka mengkafirkan. Kalau misalnya mereka (Wahhabiyyun) suka mengkafirkan, tentu saja mereka akan membuat masjid sendiri dan tidak mau bermakmum dengan kaum muslimin yang lain. Ini adalah contoh yang sangat mudah dibuktikan di sekitar kita. Pun jika mereka mengkaitkannya dengan Salafiy.

Istilah Wahhabiy adalah istilah mereka yang tidak suka terhadap dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdil-Wahhab rahimahullah. Dan merekalah pertama kali yang mempopulerkannya hingga detik ini. Adapun istilah Salafiy, maka ia nisbat masyru' terhadap manhaj salaf, yaitu manhaj-nya para shahabat. Ini wajib. Jika antum berkomitmen terhadap manhaj salaf dalam ilmu dan amal, maka antum lah Salafiy sejati.

Wallaahu ta'ala a'lam.

NB : Adapun handphone, mohon maaf saya tidak bisa menuliskannya di blog ini. Jika antum hendak mengontak saya, silakan hubungi via imel :
abul.jauzaa@gmail.com

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah blog antum sangat baik kerana banyak menjelaskan kekeliruan dan fitnah oleh blog salafitobat.Kini banyak fitnah melalui blog dibuat termasuklah blog abusyafiq.Buku terbaru yang ana dapat dan baca buku baru berjudul:Ajaran Sesat Taimiyah,Salafi,Wahabi jawapan kepada buku Rekod Merah AA GYM.Olh Tengku Zulkarnain.Bahasa kesat dan penuh kebencian dipaparkan.
Minta pandangan antum ! dan ana nak tahu juga bagaimana cara untuk mengirim soalan kepada antum.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum warohmatullah wabarakatuh

Ya akhii, ana senang sekali baca isi blog antum.

Ada blog di manhaj-salaf.net46.net yg mengaku bermanhaj salaf dan isinya mirip2 dg blog2 salafy lainnya, namun penuh dg syubhat. Mungkin akhii bisa mengcounternya.
Jazakillah

Anonim mengatakan...

assalamu`alaikum. warohmatuah wabarokatuh..

apa kabar pak? semoga Allah Ta`ala selalu memberikan petunjuk kepada saya, bapak dan semua kaum muslimin..

mohon info kajian taklim di bogor pak..

bisa ditulis disini atau ke email saya indahnya_islam00@yahoo.com

Abu Nayla mengatakan...

Bismillah. Assalamu'alaika. Semoga Allah memberi keteguhan kepada anta untuk selalu istiqomah diatas manhajus salaf. ana minta ijin untuk memposting beberapa artikel anta dalam blog kami.. Jazakallahu khoiron.

abu salman mengatakan...

assalamulaikum
salam kenal akh.mohon kunjungan balik

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum ustadz :) Salut deh.. Tetap semangat tadz.. :)

Anonim mengatakan...

Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Akh tolong ana tentang arti nama ini

Ahmaz Fawaz
Ahmaz Uwais

Serta tulisan Arabnya bagaimana?

Jazakumullah atas bantuan antum

Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anshari Taslim mengatakan...

Assalamu alaikum, apa antum punya email yahoo? Mungkin beberapa informasi kita bisa berbagi via e-mail, kalau saya di: antas_borneo@yahoo.com
itu juga alamat FB saya...:)

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumsalam

imel saya di yahoo sama dng di gmail : abul.jauzaa@yahoo.com

tp sy termasuk jarang buka yahoo. Saya aktifkan itu khususnya untuk yames (ym)-nya sj. Tp akhir2 ini sy jarang online. Pun juga mengaktifkan blog untuk merespon komentar, karena ada beberapa satu dan lain hal (baik yg patut dijadikan alasan atau tidak). Kalaupun saya sending komen dan meresponnya spt saat sekarang, ini jg trbatas lewat hp. Jd ga bisa optimal, apalagi maksimal.

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum ustad ,

Ana mohon bantuan ( sudah ana e-mail ) tolong dibantu ya , urgent

Anang dc

Anonim mengatakan...

Ass...Ya akhina

Aku berjelaga dalam dua petilasan, aku bimbang dalam pencarian dan aku benci dokrinitas agama yang disakralkan.
aku mencari rumah Allah yang tidak dipenuhi para pembual, yang mereka berlindung dibalik sorban dan kopiah putih.

rapuh aku, kembali kepada cahaya tuhan yang aku pun bimbang untuk kembali. aku muslim aku mencari Islam.
bisa kah sekiranya, antum menunjukan arah kemana aku harus singgah dalam petilasan kesucian yang aku pun benci akan dokrin dan kata-kata yang tidak jelas akan sanat dan matan. aku mencari Allah namun aku Bukanlah Ibrahim As.
Tolong tunjukan, agar aku kembali pulang.


( HASAN AL BANA ), Bukan Ikhwanul Muslim.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumsalaam

Maaf, saya kurang paham dengan maksud antum

artikelassunnah mengatakan...

assalamu'laikum
mampir di blog ustd

elfan mengatakan...

TERJEMAHAN SURAT YASIN DAN HABIB AN NAJJAR?

Ketika saya membaca terjemahan Surat Yasin dalam 'Al Quran dan Terjemahannya', "AN NUR", Penerbit Asy-Syifa Semarang, maka ketika sampai pada ayat ke 20 terbaca oleh saya yang terjemahannya sbb.:

"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata: 'Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu'".

Nama yang termuat dalam tanda kurung, HABIB AN NAJJAR, inilah yang menjadi tanda tanya saya, siapakah gerangan tokoh ini?

Al Quran dan Terjemahannya, An Nur ini, diterbitkan berdasarkan pada Surat Tanda Tashih dari Lajnah Pentashih Mushaf Al Quran, Departemen Agama RI Nomor P III/TL.02.1/182/1998. Lalu, saya ingin tahu bagaimana pula Al Quran dan Terjemahannya versi lainnya.

Al Quran dan Terjemahannya yang diterbitkan oleh Penerbit Mujamma' Al Malik Fadh Li Thiba'at Al Mushaf Asy-Syarif, Medinah, terbitan 1420 atau terbitan 1426, yang biasanya dibagikan secara gratis bagi jamaah haji kita waktu akan pulang sehabis hajinya, saya lihat terjemahan Surat Yasin ayat 20 adalah sbb.:

" Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata: 'Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu'".

Al Quran dan Terjemahannya, versi Penerbit Mujamma' Al Malik Fadh Li Thiba'at Al Mushaf Asy-Syarif ini ditrerbitkan berdasarkan pada Surat Tanda Tashih, Nomor P III/TL.02.1/67/1990.

Berarti kedua versi Al Quran dan Terjemahannya tersebut adalah sama-sama memuat nama HABIB AN NAJJAR setelah kalimat 'seorang laki-laki'. Untuk perbandingan dan mencari tahu siapakah sang tokoh Habib An Najjar, saya lihat Tafsir Al Quran yang disusun oleh H. Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs. Penerbit Widjaya, Jakarta, tahun 1990. Penyusunan tafsir ini berdasarkan pada Surat Tanda Tashih, Nomor J III/171/B-II/77, maka terjemahan Surat Yasin ayat 20 sbb.:

"Dan datang tergesa-gesa seorang laki-laki dari ujung kota mengatakan: ' Hai kaumku! Turutlah utusan itu'".

Begitu pula Al Quran dan Terjemahannya, yang diterbitkan oleh Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Quran Departemen Agama RI Proyek Tahun 1984-1985, disusun berdasarkan pada Surat Tanda Tashih, Nomor P III/190/TL.02.1/85, maka terjemahan Surat Yasin ayat 20 sbb.:

"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: 'Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu'

Ternyata, bahwa kedua versi terakhir ini, sama sekali tidak memuat nama HABIB AN NAJJAR setelah kalimat 'seorang laki-laki'. Lalu terjemahan manakah yang benar terhadap dua versi terjemahan Surat Yasin ayat 20 tersebut?. Padahal semua terjemahan Al Quran ini diterbitkan berdasarkan data dari Departemen Agama RI atau setelah melalui seleksi dari Lajnah Pentashih Mushaf Al Quran milik Departemen Agama RI juga?. Pertanyaan lain, siapakah gerangan tokoh HABIB AN NAJJAR itu sendiri?

Anonim mengatakan...

yang saya ketahui orang-orang syiahlah yang menambahkan nama Habib An Najjar silakan check pada link berikut

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum ustadz,

barakallahu fik,

terus terang ana demen sekali ngelink blog antum ini ustadz, yang mana banyak sekali faedah-faedah ilmu yang antum tuangkan yang sangat bermanfaat, tidak lupa ana ucapkan jazakallahu khairan, semoga Allah memberikan pahala yang berlipat ganda kepada antum,

sekalian ini ustadz ana pernah membuka sebuah site yang menisbatkan diri kepada manhaj salaf katanya, namun kok isinya ada kejanggalan-kejanggalan, sebagai contoh,

http://manhaj-salaf.net46.net/keutamaan-membaca-surah-yasin/ ,

yang di dalamnya ada kalimat-kalimat yang ana rasa janggal, seperti
"hadits dho'if itu masih dianggap hadits atau perkataan Rasulullah SAW, hanya saja jalur periwayatannya kurang kuat, dst..."
mohon ditanggapi tulisan tersebut ustadz, atau mungin membuat sebuah artikel tanggapan, syukran ustadz jazakallahu khairan,

qarrobin mengatakan...

assalamu 'alaykum

tukeran link yuk

Artikel as-sunnah mengatakan...

Assalamu'alaikum
boleh tukeran link
http://artikelassunnah.blogspot.com

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum,

Membaca blog antum insyaAllah menambah keimanan saya pada-Nya begitupula ikhwan dan akhwat lainnya.

Yang saya bingung kenapa orang selalu melecehkan Wahabi...saya yang bodoh ini sekalipun saya(jika) benci sama sesuatu tapi selalu berfikir nama itu dinisbatkan kepada siapa...kenapa mereka dengan bangga melakukannya,mereka bilang mecintai-Nya disatu sisi mereka mencaci-Nya.....semua berita bohong dan fitnah selalu dinisbatkan kepada Wahabi dan Salafy.........mau mereka itu apa Abul Jauzaa....mau dibawa kemana agama ini oleh mereka...ya Allah mohon berilah kami petunjuk ke jalan-Mu ...berilah orang2 yang ikhlas membela agama-M ini surgamu bersama Rasulullah SAW dan keluarga beliau serta sahabat2 beliau semuanya.....

Unknown mengatakan...

Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ana mau usul, gimana kalau dalam blog antum ini dicantumkan facebook nya, jadi ada group begitu !!. biar tidak ada orang jaahil di facebook pribadi antum, seperti dalam blog Alqiyamah.wordpress.com,maaf sekiranya ana lancang dalam masalah ini.

abu-ismail mengatakan...

Bismillah,
afwan ustadz, ana mohon antum sertakan juga riwayat pendidikan diniyah antum. Agar kami bisa mengambil pelajaran darinya... (maksudnya, meski sekolah dan kuliah formal namun ternyata tetap bisa memperdalam agama).
karena banyak mengira bahwa yg belajar di pendidikan umum sudah terhalang dari pendidikan diniyah.

Jazakumullohu khoiro atas perhatian antum...

Abu-ismail

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Tidak ada yang istimewa tentang diri saya. Apabila ingin mengambil ibrah, ambillah dari ulama. Banyak juga ulama yang berasal dari pendidikan formal umum, seperti Syaikh 'Amru bin 'Abdil-Mun'im dan Syaikh Mushthafa Al-'Adawiy. Banyak hal yg bisa kita petik dari mereka berdua.

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Ustadz,Blog ustadz sangat bermamfaat bagi ana dan keluarga.izin copas ustadz.Syukron
BarakALLAH hu fiik

dhirgham mengatakan...

assalamualaikum
blog yg bagus akh
boleh tukeran link
jika berkenan ngelink blog ana insya allah ana link balik
syukron

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumus-salaam.

Ya, sudah saya masukkan.

danish kaseem mengatakan...

Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuh...Tadz titipan ana mana..?? artikel bekam serta penjelasan takhrijnya Ojo Lali...xi.xi.xi..

Abu Yahya mengatakan...

assalamu'alaikum, ana sangat tertarik dengan artikel yang banyak dituliskan disini, sangat berbeda dari biasanya dari segi bahasa penulisan dan metodologi penelitiannya. semoga Allah menjaga antum beserta keluarga serta diberkahi ilmu yang bermanfaat bagi ummat.

dhirgham mengatakan...

syukron ya akhi dah mw tukeran link sama ana
jgn lupa mampir ya

ladewa mengatakan...

Satu lagi blog yang bisa menjadi referensi untuk blog saya, mohon izin untuk menulis ulang sebagian artikel di blog ini karena blog saya juga membahas tentang akhlak Ahlussunnah dan kesesatan2 Syiah, salam kenal Akhii dan terima kasih kalau diizinkan, dan Insya Allah link blog anta akan saya pasang di blog saya... Wassalam

Abu Abdillah mengatakan...

Bismillah,saya dapat pertanyaan dari seorang pengikut syiah. dia bertanya: mengapa setelah wafat, Jasad Rasullulah tidak langsung dimakamkan, tapi sempat ditelantarkan oleh para sahabat sampai 7 hari..yg jelas sepertinya dia coba menyerang para sahabat dan keluarganya yg saat itu dituduhnya bertengkar sehinga berakibat terlantarnya jazad rasulullah saw.
Saya sendiri sudah coba cek ke buku sirah nabawiyyah, tapi tidak menemukan keterangan mengenai hal ini. Mohon Ustadz sudi menjawabnya.
Jazakumulalh Khoiran

Abu 'Abdillah Al-'Ashriy mengatakan...

@ Abu 'Abdillah

Syubhat tersebut telah dibantah di majalah Qiblati tapi ana lupa di edisi yang ke berapa...kapan2 akan ana ringkaskan bantahan tersebut insyaa Allah dan ana akan postkan di kolom komentar blog akhiy Abul Jauzaa ini...

Untuk bantahan terhadap syi'ah dan diskusi tentang syi'ah antum [mungkin antum dah tahu] bisa berkunjung ke situs sekaligus forum di: http://dd-sunnah.net/ atau di forum ahli hadits--> http://ahlalhdeeth.com/ dan jika antum kurang bisa bahasa arab tapi bisa bahasa inggris sedikit2 seperti ana mungkin antum bisa tanyakan hal seputar syubhat2 aqidah di http://ahlalhdeeth.com/vbe/. Semoga bermanfaat...

asysya mengatakan...

assalaamu'alaykum... mampir,,, ana juga orang Wonogiri...

Abu Zayd Al-'Ashriy mengatakan...

@ Abu Abdillah

@ Abu Abdillah

Mereka katakan 7 hari? ah yang boneng aje gan? Setahu ana Nabi shallallahu'alayhiwasallam wafat pada hari senin waktu dhuha dan dikebumikan pada selasa malam. Jadi jelas ini ga sampai 7 hari, mereka yang bilang 7 hari alay juga nih...

Dan ada beberapa sebab kenapa jenazah Nabi yang mulia tidak langsung dikuburkan yakni:
1. Banyaknya orang yang menyhalati jenazah beliau.
2. Adanya perbedaan pendapat para sahabat tentang tata cara memandikan beliau.
3. Adanya perbedaan pendapat [pada awalnya] tentang dimana beliau akan dimakamkan.
4. Para sahabat juga ga mikirin untuk mengurus jenazah Nabi yang mulia saja tapi mereka juga disibukkan dengan bagaimana cara agar ummat tetap bersatu walau Nabi shallallahu'alayhiwasallam telah tiada.

Nah, itu tuh yang ana tahu kenapa pemakaman beliau sedikit telat [kalau mau dikatakan telat].

Lagian mereka yang mengklaim [7 hari] seharusnya merekalah yang wajib mendatangkan bukti sebab klaim tanpa bukti maka anak kecil pun mampu melakukannya insyaa Allah. Dan lebih ga masuk di "dengkul" lagi kalau para sahabat menelantarkan jenazah Nabi yang mulia padahal kecintaan mereka sangatlah besar. Kita pasti ingat bagaimana 'Umar mengancam dengan pedangnya terhadao siapa saja yang berani mengatakan bahwa Nabi telah wafat, 'Utsman yang hanya bisa mondar-mandir dan 'Ali yang hanya bisa duduk terdiam. Semua ini karena rasa kehilangan dan besarnya musibah yang menimpa para sahabat termasuk mereka bertiga. Hanya ini sih yang ana tahu dari majalah Qiblati yang sempat ana baca.

'Afwan ana lancang menjawab pertanyaan antum padahal pertanyaan antum ditunjukan untuk orang selevel Akhunaa Abul Jauzaa bukan yang levelnya ecek2 seperti ana. Namun berhubung ana sudah terlanjur janji untuk menceritakan apa yang ada dalam majalah Qiblati berkenaan dengan masalah tersebut maka ana tulis deh komentar ini. Mudah2an bermanfaat.

Anonim mengatakan...

Assalamu;alaikum,
ya akh,seberapa jauh antum tahu keadaan(aqidah) habib mundzir al-musawwa,yang dia gemar menyebarkan fitnah terhadap salafiyyin,menggembar-gemborkan masalah wajib bermazhab,menebarkan syubhat mujasim,wahabiyyin

Anonim mengatakan...

Ustad , ana mau mengingatkan atas pertanyaan tentang aqidahnya habib mundzir al-musawwa , kita tidak tau siapa yang bertanya dan siapa saja yang akan membaca tulisan antum.

Penanya menanyakan :ya akh,seberapa jauh antum ...dan sungguh bukan wewenang kita yang masih jauh dari ilmu untuk berkomentar tentang seseorang ( secara khusus ) , apalagi orang tersebut di kategorikan ulama oleh sebagian yang lainnya.
Terkecuali antum menukil pendapat ulama tentang ulama tersebut.

Telah banyak salah persepsi di kalangan umum tentang dakwah ini , kita menghukumi sifat ataupun perbuatan di tinjau dari Sunnah dan pendapat Ulama , disalah artikan takfiri dan inilah yang ana kawatirkan terjadi pada ustad.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

terima kasih atas masukannya. sedari awal saya memang tidak berhasrat dengan pertanyaan seperti ini.

tidak setiap komentar itu ditampilkan (paket moderasi), dan tidak setiap komentar yang ditampilkan mewajibkan saya untuk menanggapinya.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum,
saya mau tanya pak ustad, bagaimana cara tobat dari ketinggalan sholat subuh karena ketiduran(tidak mendengar azan), apakah harus membayarnya dengan sholat sunnah atau bagaimana.

terima kasih

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Tidak wajib mengerjakan shalat sunnah. Yang wajib hanyalah segera melaksanakan shalat ketika ingat. Wallaahu a'lam.

recursive mengatakan...

afwan ust (krn tdk ada kolom konsultasi,maka ana nanya di guest book aj y).

Ini tentang sutroh dlm sholat, bila sy sedang sholat, kemudian sutroh (dlm hal ini sutrohnya adl manusia) beranjak pergi, apa yg hrs ana lakukan?apakah ana hrs berjalan mendekati sutroh yg terdekat (dalilnya)?
Apa kitab referensi yg antum sarankan kpd ana tuk dibaca mengenai permasalahan ini?
jazaakumullohu khoyron

Anonim mengatakan...

Assalaamu`alaykum wa rahmatullah wa barakaatuhu.

Akhi, sya minta ijin copy url blog anta untuk buat link di ana, syukron

Abu Abdilaziiz

ayat mengatakan...

salaam'alaikum..
akhi ana mau tanya, bagaimana hukum gaji PNS?
dan apakah benar Imam Syafi'i pernah tabarruk ke kuburan Imam Hanafi seperti dalam tarikh bagdad bab kuburan di bagdad??
jazaakaLLAH

az-zahra mengatakan...

assalamu'alaikum..

akhi ana mau tanya tentang masalah ana, beberapa waktu lalu ada ikhjwan yang mau melamar ana tpi ortu menyuruh ana untuk melanjutkan kuliah sampai selesai dulu, dan tanpa di ketahui keluarga ikhwan itu bilang ingin menunggu saya sampai lulus,dan saya menyetujuinya padahal itu masih lu,ayan lama, apakah saya salah secara hukum islam??

jazakumullah khairan ,,,

Unknown mengatakan...

Bismillah.

Ustadz Ana Kirimi Antum Program CHM, Coba cek diemail antum.

http://muslim-penuntutilmu.blogspot.com mengatakan...

Assalamu'alaykum

Salam kenal akh...
Artikel antum Bagus2...
Ana boleh izin copy paste ya...

kunjungi blog ana juga ya...
Di Muslim-Penuntutilmu.blogspot.com
'afwan masih baru...
masih harus banyak belajar...

mohon bimbingnnya ya akh..

Jazakallah Khoir wa barakallah fiyk

Abu Salman mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. Kaifa haluk? sangat bermanfaat artikel-artikel di blog ini, semoga barakah untuk penulis dan para pembaca. Sebelumnya antum belajar dimana akh? ma'had? jami'ah islamiyah? jazakumullah khoiran.

Download Ebook Gratis | cara-blog | kumpulan bisnis online mengatakan...

mantab dan bagus banget nich blognya, kunjungan balik ya bro di download ebook gratis

tauhid abdurrazaq mengatakan...

Bismillah wassalamu 'alaikum,salam kenal, ana mohon izin mengcopy paste artikel antum ke blog ana. apa ana harus mencantumkan URL blog antum sebagai sumbernya, atau cukup sumber-sumber referencyx saja sesuai yang antum cantumkan juga. syukran akhi fillah,jazakalah khair wabaraka fiik

Abu Aisyah mengatakan...

Assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh,

akhi, itu linknya http://adniku.com/ salah akhi. Yang benar http://adniku.wordpress.com/

:)

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum. Akhii,salam kenal. Sy Abunnada. Sy tertarik pd blog Antum,terutama saat baca komentar pada profil Antum (^_^). Barokalloohu fiik.

Jika sempat, silakan mampir di blog sy: embunkusejuk.blogspot.com

Wassalaamu'alaikum

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum ustadz, saya mau minta penjelasan ustadz ttg makalah HT yang mau saya sampaikan cuma karena panjang saya bingung mau di taruh di mana?

saya tampilkan linknya saja,
http://www.facebook.com/notes/gus-dhor/posisi-hizb-partai-dalam-islam-dalam-konteks-hadits-hudzaifah-bin-yaman/406542207079

semoga ustadz memiliki keluangan waktu untuk membahasnya

wassalamu'alaikumwarohmatullhi wabarokatuh

Dimas as-salafy mengatakan...

assalammualaikum..
antum org bogor ya??
wah ana jg dibogor.. sering ikt kajian di masjid imam ahmad bin hanbal gak?
salam ukhuwah..

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@mas dimas..... ya betul.

Anonim mengatakan...

assalaamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh,

pak ustadz, ana mau tanya perihal kisah iblis yang disuruh Allah datang ke Rasulullah sallallaahu 'alayhi wa sallam untuk menjawab dengan jujur pertanyaan dari beliau.

Apakah shahih kisah tersebut?

Link lengkapnya:
http://blog.unsri.ac.id/adyaranau/berbagi-ilmu-agama/tanya-jawab-rasulullah-saw-dengan-iblis-laknatullah/mrdetail/14146/

Jazakallah stadz

Anonim mengatakan...

Semoga antum di beri kesehatan dan kemudahan dari Allah , kok ana lihat sudah beberapa hari ini belum di update bloqnya ustad ??

karena insya Allah , ana pengunjung tetap bloq antum dan banyak mengambil faedah darinya.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@anonim 23 September,.... saya tidak tahu.

@anonim 24 September,.... ada aktifitas baru yang menyebabkan saya tidak bisa sering-sering mengapdet blog. Akan tetapi, semoga Allah memudahkan, saya akan usahakan mengapdet artikel-artikel baru di blog ini beberapa waktu ke depan....

bantahansalafytobat mengatakan...

Assalamu 'alaikum..
Ust, ana ijin copas artikel antum ttg bantahan thd blog salafytobat, untuk ana muat di blog ana khusus berisi bantahan buat blog tsb.
Jazakallahu khoir..

Anonim mengatakan...

assalamu alaikum ustadz.... tolong dong artikel tentang sah/tidaknya sholat dengan dahi yang tertutup rambut ketika sujud....

Anonim mengatakan...

Ustadz, ditunggu artikel dan bahasan lainnya .

Virgiantoro mengatakan...

Assalamu'alaykum...
Senang sekali saya menemukan blog ini...Penuh ilmu dipadu dengan gaya bahasa yang sangat elegan...
Syukran atas share-nya ustadz, salam ukhuwah dari ikhwan wonogiri...
Barakallahu fik...

Anonim mengatakan...

Assalamu \'alaykum warahmatullah wabarakatuh

afwan ustadz, ana mau bertanya...
kasusnya seperti ini..

jum\'at kmarin waktu ana shalat Jum\'at di salah satu mesjid dekat rumah ana di sulawesi selatan tepatnya kota parepare, yg khotbah tuh mengatakan..jika menyembelih hewan sembelihan baik itu hewan qurban dll tuh tdk perlu diwudhuin hewan sembelihannya dan katanya haram dimakan klo disembelih jika diwudhuin...nah, pertanyaan sy...apakah ada dalil yg menjelaskan klo hewan qurban(sembelihan)sebelum disembelih wajib di wudhui atau tdk...dan didaeraha tempat ana tuh di sini klo mau menyembelih hewan katanya katanya mereka wudhui dlu sebelum disembelih....nah sy pun bingung ustadz apakah harus di wudhui atau tidak.....mohon penjelasannya ustadz

jazakallahu khoyr wa barakallahu fikh yaa ustadz

wassalamu 'alaykum warahmatullah wabarakatuh

Abu 'Abdirrohman mengatakan...

Bismillahh
Assalaamu'alaikum.

maasyaa Alloh Blognya, bagus !

Perkanalkan Ust, ana mahasiswa IPB angkatan 44 (masuk 2007)

semoga semakin banyak ikwan, khususnya di IPB seperti Ust...mohon do'anya agar dakwah di sini semakin berkembang.

Abu Hanif Firmansyah mengatakan...

Untuk ikhwanina Abul Jauzaa’ dan seluruh pengurus “inilahfakta”,

jazakumullah khair wa barakallah fikum…

Blog “tukpencarialhaq” memang brutal dan nggak punya adab sama sekali. Di situ juga tercantum artikel tentang fatwa final dari Syaikh Rabi’ bahwa Syaikh ‘Ali Hasan adalah mubtadi’ dan artikel tentang jarh terhadap Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini dan Syaikh Muhammad Hassan.

Dan tentunya masih banyak artikel seperti ini, termasuk juga artikel-artikel lama dan basi yang berisi jarh bohong terhadap para asatidzah kita seperti Ustadz ‘Abdul Hakim, Ustadz Yazid, Ustadz ‘Abdurrahman at-Tamimi dll. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…

Ana yakin, insya Allahu Ta’ala, kalau blog ini dikelola oleh seorang ikhwan yang mengaku salafiyin dan baru ngaji, serta tanpa bimbingan/nasihat dari asatidzahnya.

Blog ini isinya hampir semua tentang hajr dan tahdzir, seakan-akan adminnya itu salah satu anggota Lajnah Da’imah, Hai’ah Kibarul Ulama’ atau Markaz al-Albani. Tidak ada ilmu nafi’ dalam blog tersebut kecuali hanya ilmu yang sesuai hawa nafsu mereka. Wallahul musta’an…

Apakah admin “inilahfakta” atau akhi Abul Jauzaa’ sudah pernah menasihati mereka dan kalau bisa meminta mereka untuk menutup blog tersebut ?

Wassalamu’alaikum…

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar akhi Donny ...lama tidak saling sapa ...kangen :)

Jadi ingat jaman "perjuangan" ...saya mau minta ijin untuk "copas" artikel antum di blog ini, semoga bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang lain.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


nb: Kalo ada waktu luang mampir di "kedai" tempat kita "nongkrong" dulu yach ...


moveit a.k.a. Abi Nailah
moveit@gmail.com

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@Anonim (9 November 2010 10.06)..... saya tidak tahu dalil/landasan atar perbuatan tersebut.

@Abu 'Abdirrahmaan,... gimana majelis al-furqoon nya ? semoga tambah maju.

@Abu Hanif, saya gak mau berpusing-pusing dengan dengan kelompok pengumpul busa sabun.

@Abu Naailah,... senang jumpa kembali dengan antum di sini. Adapun di sana,... gak janji.

abul wafaa' mengatakan...

subhanalloh
para pejuang 'veteran' dari 'kedai hijau' ketemu lg disini.

akh moveit link blog antum mana?

Anonim mengatakan...

Punteun al-akh abul jauzaa' ... :-)

@ akhi abul wafaa'
Ada rencana mau buat blog ..tapi terkendala waktu ...ditambah saya belum pengalaman untuk buatnya ...insya allah ke depannya saya coba buat.

Udah ach ...nebeng ngobrolnya ...silahkan kirim ke email aja yak.


moveit a.k.a. Abi Nailah
moveit@gmail.com

Abu 'Abdirrohman mengatakan...

Alhamdulillah, angkatan yang paling baru skrg IPB'47. dan alhamdulillah lebih banyak yang sudah mengenal dakwah ini sejak SMA..waah, kalau ada kesempatan, pengen membincangkan masalah dakwah di IPB ma antum....

Anonim mengatakan...

Assalamu`alaikum
Mengingat panjangnya artikel ISLAM vs WAHABI dg judul Sanggah Fatwa Wahabi Bodo "Takbir Raya Berjemaah Bid'ah MASUK NERAKA" di http://www.abu-syafiq.blogspot.com/
Maka saya moho ustadz abul jauzza menerangkan mengenai hal ini.Jazakallah.

Anonim mengatakan...

http://www.facebook.com/home.php?#!/note.php?note_id=312936575237&id=100000566561757
mohon tadz ditanggapi artikel diatas

ichwan muslim mengatakan...

Alhamdulillah banyak mendapat ilmu di blog ini.

Komentator mengatakan...

Assalaamu'alaykum

Maaf tadz, ana punya usul, syukur2 kalo diterima...

Blog antum ini kan lumayan banyak pengunjungnya...

Bagaimana kalau antum juga mencantumkan Banner atau link untuk Download software hadits Jawaami'ul Kalim. Kan sayang tadz, kalo software yang dah dibuat dengan memakan waktu belasan tahun ga begitu tersebar di Indonesia padahal manfaatnya sangat besar.

Jika antum berkenan untuk mencantumkan banner-nya, maka ini linknya:

http://www.islamweb.net/flashlinks/index.php

Silakan antum pilih sendiri bannernya di link tersebut tapi kalo ga mau ribet, mungkin antum bisa sekedar mencantumkan link berikut di side bar blog antum:

http://gk.islamweb.net:8080/

Sekian. Terima kasih.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Usulan diterima....

abul wafaa' mengatakan...

software hadits Jawaami'ul Kalim itu isinya sama seperti syamilah ust?
tolong reviewny ust.

Lg dlm proses donlot ni.

baarokallohu fiik !

Komentator mengatakan...

@Abu Wafaa-

Maaf, sebenarnya yang lebih berhak menjawab pertanyaan antum adalah akhiy Abul Jauzaa sendiri karena pertanyaan antum memang dilayangkan kepada beliau. Namun mengingat Abul Jauzaa ga respon2 maka akan ana berikan reviewnya -ini bukan untuk kemaslahatan antum saja tapi untuk kemaslahatan para pengunjung blog ini yang penasaran dengan software tsb-:

1. Software ini lebih unggul dari Maktabah Syamilah dari segi memastikan jati diri si rawi yang ada dalam sanad, rawi2 yang mubham pun sudah disingkap dan kita tinggal klik saja untuk mengetahui biografi, jarh wa ta'dil, dll. Berbeda dengan syamilah yang tidak menjelaskan siapa rawi mubham yang dimaksud dalam sanad. Namun, tentu kita tetap harus teliti karena software tentulah tidak lepas dari kesalahan sebab yang buat software itu juga manusia.

2. Dalam software ini dijelaskan derajat haditsnya setelah megumpulkan mutaba'ah dan syawahidnya. Namun sekali lagi, kita harus teliti. Juga disediakan derajat sanadnya hadits per hadits yang bersangkutan.

3. Mudah untuk mengetahui makna arab-arab suatu hadits sebab ada kamus Lisaanul 'Arab, dll yang otomatis terhubung dengan sekali klik berbeda dengan syaamilah.

4. Software ini juga menyediakan syawahid dengan sekali klik dari hadits2 yang bersangkutan berbeda dengan syaamilah.

5. Semua hadits yang ada disini sesuai nomor dan halamannya yang sesuai denga versi cetak tidak seperti umumnya buku2 yang ada dalam Makatabah Syamilah. Jumlah judul kitab -bukan jumlah jilid lho- ada 1400 dan ga bisa diutak-atik, selalu ori gitu berbeda dengan Syamilah yang bisa diotak-atik [hapus, dll]

6. Di bagian Jarh wa Ta'dil per rawi sudah diringkaskan dari kata2 para Imam, beda jika antum baca di Tahdzib Al-Kamaal tapi jika mau baca Tahdziib Al-Kamal disana juga bisa kok.

7. Kita juga bisa nge-search jarh wa ta'dil rawi tertentu.

8. Mungkin masih ada keunggulan2 lain, tapi ana lagi malas ngetik secara lengkap -masih ada kerjaan-.

Mudah2an ada gambaran untuk para pembaca blog ini...


@Abul Jauzaa-
Maaf jika selama ini ana membuat antum kurang nyaman karena selama berinteraksi dengan antum ana menyebut antum dengan sebutan ustadz, hehe. Mulai sekarang ana -secara resmi- memanggil antum dengan sebutan Akh/Akhiy saja supaya lebih akrab dan lebih nyaman di antumnya. Hehe :D

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@abul-wafaa',.... tentang jawaami'ul-kalim, saya sendiri masih belajar. jadi belum bisa mendeskripsikan atau meriview-kan program ini secara baik. dan alhamdulillah dah ada respon dari yang biasa menggunakannya.

@komentator, that's better for me and for my soul....

abul wafaa' mengatakan...

@komentator :
Subhanalloh ada software seperti ini ... ana sampai terkesima dibuatnya (atau mungkin sj memang antum berbakat jd marketing ust ... ups...), memakai syamilah sj sudah membuat penelurusan lbh mudah apalg dgn software ini ... jazakallohu khoyron atas reviewnya.

Anang Dwicahyo mengatakan...

Ustadz , sudah dua minggu belum ada artikel baru , apakah lagi sibuk ?

Semoga Allah memberi kesehatan dan memudahkan antum.

arief mengatakan...

@komentator:
saya udah install jawami'ul kalim GK 4.5, pas buka programnya minta nama, email dan lokasi/negara. Begitu OK, muncul error message. Mohon bantuan solusinya.

@Abul Jauzaa:
Maaf saya pake kolom ini untuk bertanya perihal di atas, karena saya dapat info software tsb di kolom ini juga.

Jazakumallohu khair

Komentator mengatakan...

@Arif

Dahulu juga ana mengalami hal tersebut trus langsung ana isi aja nama, email dan negara ana.

Seterusnya ana lupa apa yang terjadi tapi yang jelas ga ada masalah pada saat instalasi dan setelah ana klik icon-nya softwarenya langsung bisa dipake. Sampai sekarang ana lancar2 aja...

Komentator mengatakan...

Ana ingin bertanya mengenai apakah Al-Hasan mendengar dari Hudzaifah. Menurut Dr. Asy-Syarif Hatim Al-'Auniy adalah tidak bertemu karena adanya beberapa indikasi seperti yang telah antum ketahui dalam kitab beliau "Al-Mursal Al-Khafiy".

Nah yang ana tanyakan
Al-Hasan lahir di tahun 21 H [lihat: Al-Mursal Al-Khafiy]. Sementara Hudzaifah Ibnul Yamaan meninggal tahun 36 H [Lihat: Al-Mursal Al-Khafiy]. Ketika Hudzaifah meninggal berarti umur Al-Hasan adalah 15 tahun.

Lalu dalam Al-Musalsalaat Minal Ahaadits wal Atsaar halaman 6 terdapat sanad berikut:

حدثنا الخطيب أبو القاسم عبد الرحمن بن محمد، بقراءتي عليه، وسألته عن الإخلاص، قال: نا القاضي أبو بكر محمد بن عبد الله بن العربي، قراءة مني عليه، وسألته عن الإخلاص، قال: أنا إسماعيل بن محمد بن الفضل الأصبهاني الحافظ، بقراءته علينا في المسجد الحرام، أعزه الله، وسألته عن الإخلاص، قال: أخبرنا أبو بكر أحمد بن علي بن خلف، وسألته عن الإخلاص، قال: أنا أبو عبد الرحمن السلمي، وسألناه عن الإخلاص، قال: سمعت علي بن سعيد الثغري، وأحمد بن محمد بن زكريا، وسألتهما عن الإخلاص، قالا: سمعنا علي بن إبراهيم الشقيقي، وسألناه عن الإخلاص، قال: سمعت محمد بن جعفر الخصاف، وسألته عن الإخلاص، قال: سألت أحمد بن بشار عن الإخلاص، قال: سألت أبا يعقوب الشريطي عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت أحمد بن غسان عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت أحمد بن عطاء الهجيمي عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت عبد الواحد بن زيد عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت الحسن البصري عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت حذيفة عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت النبي عن الإخلاص، ما هو؟ قال: " سألت جبريل عن الإخلاص، ما هو؟ قال: سألت رب العزة عن الإخلاص، قال: هو سر من سري، استودعته قلب من أحببت من عبادي ".
قال لنا الخطيب: قال لنا القاضي أبو بكر: قال الحافظ إسماعيل: غريب في جملة المسلسلات، ما كتبناه إلا من حديث الشيخ أبي عبد الرحمن السلمي، وقع لي عاليا بحمد الله ومنه

[via Jawaami' Al-Kalim]

Apakah sanad diatas dimana Al-Hasan mengatakan "Aku telah bertanya kepada Hudzaifah tentang ikhlas" dapat dijadikan qarinah bahwa Al-Hasan telah mendengar dari Hudzaifah?

Dan perlu diketahui sanad diatas adalah dha'if sebagaimana dijelaskan sebabnya oleh Al-Albaniy dalam Adh-Dha'ifah.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Secara tidak sengaja tadi sudah saya jawab ketika mampir ke tempat antum. Seandainya sanad sampai Al-Hasan tidak shahih, maka perkataan Al-Hasan yang menunjukkan pertemuannya dengan Hudzaifah juga ndak shahih.

wallaahu a'lam bish-shawwaab.

Abu Khuzaimah mengatakan...

Bismillah. Al-Hamdu lillah Rabb al-'alamin. Wash-shalatu was-salamu 'ala rasulillah.

Ustadz -rahimakallah-, saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai sifat duduk tasyahud -dalam shalat-, sebagai berikut:

[1]. Mengenai hadits yang dipakai berhujjah oleh ulama -jazahumullahu khairal jaza'- yang berpendapat duduk iftirasy pada duduk tasyahud akhir dalam shalat yang hanya terdapat satu tasyahud -padanya-, apakah semuanya shahih?

Di antaranya, hadits Aisyah -radhiyallahu 'anha-:

(Artinya), “Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- mengawali shalat dengan takbir dan membaca: AL-HAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN. Dan jika beliau ruku, tidak mendongakkan kepalanya dan tidak juga merendahkan kepalanya, melainkan meluruskannya. Dan ketika bangkit dari ruku, beliau tidak serta merta sujud sebelum berdiri sempurna. Dan ketika beliau bangun dari sujud yang pertama, beliau tidak langsung sujud sebelum duduk sempurna. Dan beliau selalu mengucapkan (bacaan) tahiyat pada setiap dua rakaat, dan beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya (duduk iftirasy). Dan beliau melarang duduk sebagaimana duduknya syaithan, yaitu duduk di atas tumit kaki, dan melarang duduk iftirasy dengan meletakkan kedua sikunya seperti binatang buas. Beliau mengakhiri shalat dengan salam.” {Diriwayatkan oleh Muslim (II/54), Abu Awanah (2/49, 96, 164, 189, 222, secara terpisah), al-Baihaqi (2/113 & 172), ath-Thayalisi (217) dan Ahmad (6/31 & 194). Lihat Sifat Shalat Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- (Ashl Shifah Shalah) karya Syaikh Al-Albani -rahimahullah-.}

...

Abu Khuzaimah mengatakan...

...

Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullah- mengisyaratkan (di dalam Bulugh al-Maram) bahwa hadits ini ma'lul, dan Syaikh al-Albani -rahimahullah- juga mengisyaratkan, di dalam Sifat Shalat Nabi (Ashl Shifah Shalah), bahwa hadits ini munqathi' -meskipun terdapat di dalam shahih Muslim-. Yang rajih, sebenarnya hadits ini shahih ataukah tidak, Ustadz?

[2]. Jika kami condong kepada pendapat Imam Ahmad, Ibnu Qudamah, Ibnu al-Qayyim -rahimahumullah- dan yang sependapat dengan mereka (bahwa sifat duduk tasyahud akhir, pada shalat yang hanya terdapat satu tasyahud, adalah iftirasy), maka bagaimana sifat duduk tasyahud akhir dalam shalat Witir yang satu, tiga dan lima rakaat (dimana tidak duduk tasyahud, melainkan pada tasyahud akhir -yang terdapat salam padanya-); iftirasy ataukah tawarruk? Sebenarnya, dhabith apakah yang dipakai oleh Imam Ahmad -rahimahullah- dan yang bersamanya; jumlah rakaat (yakni sifat duduk pada dua rakaat adalah iftirasy), atau jumlah tasyahudnya (yakni sifat duduk pada shalat yang hanya terdapat satu tasyahud di dalamnya adalah iftirasy)?

...

Abu Khuzaimah mengatakan...

[3]. Jika kami masbuk satu atau dua rakaat dalam shalat jamaah yang tiga dan/atau empat rakaat -yang terdapat 2 tasyahud padanya-, dan kami mendapati (ikut bersama) imam tasyahud awal, maka pada saat imam duduk tasyahud akhir, duduk apakah yang kami lakukan; iftirasy ataukah tawarruk?

[Mengingat kami pernah mendapatkan keterangan dari seorang ustadz -jazahullahu khairan- mengenai keadaan pada nomor 3 tersebut, yakni makmum -yang masbuk- tersebut duduk tawarruk]

Wallahu a'lam.

Jazakumullahu khairan.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

1. Jika antum menanyakan apakah semuanya shahih, wallaahu a'lam, saya tidak mengetahui semua hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Seandainya disebutkan haditsnya satu persatu niscaya akan lebih 'mudah'.

Adapun hadits yang antum tanyakan, setahu saya shahih, sanadnya bersambung.

2. Tawaruk. Raka'atnya (yaitu pada raka'at kedua).

3. Tawaruk.

Abu Khuzaimah mengatakan...

[1]. Berikut beberapa riwayat singkatnya, ustadz:

(a). Hadits Aisyah -radhiyallahu 'anha-, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim [Bab Maa Yajma'u Shifatash Shalaah, 1/498]:


وَكَانَ يَقُولُ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ رِجْلَهُ الْيُمْنَى.

(b). Hadits Wail bin Hujr - radhiyallahu 'anhu-, yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1/691), al-Baihaqi (2/72), Imam Ahmad (4/316) dan ath-Thabrani (22/33):

فَلَمَّا جَلَسَ يَعْنِي لِلتَّشَهُّدِ افْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى يَعْنِي عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى

Dalam riwayat at-Tirmidzi (2/292):


فَلَمَّا جَلَسَ يَعْنِي لِلتَّشَهُّدِ افْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى يَعْنِي عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى


(c). hadits Amir bin Abdullah bin Zubair [dari ayahnya], yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (5/1943):

كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ فِيْ الرَّكْعَتَيْنِ ، افْتَرَشَ اْليُسْرَى ، وَنَصَبَ اْليُمْنَى


[2]. Berarti, bila shalat Witir yang satu rakaat pun tetap tawarruk, Ustadz? Barakallahu fik.

Afwan Ustadz, saya menanyakan begini karena ada isykal dari praktik beberapa ikhwan -zadahumullahu 'ilman-.

Al-Hamdu lillah. Terima kasih atas jawaban ant, ya Ustadz. Jazakallahu khairan.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Jawaban saya di atas terkait dengan batasan antum : Jika kami condong kepada pendapat Imam Ahmad, Ibnu Qudamah, Ibnu al-Qayyim -rahimahumullah- dan yang sependapat dengan mereka.

Adapun saya sendiri, duduk pada tasyahud (akhir) pada shalat dua raka'at/hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk.

Abu Khuzaimah mengatakan...

Na'am Ustadz -rahimakallah-, batasannya:

"Jika condong kepada pendapat Imam Ahmad, Ibnu Qudamah, Ibnu al-Qayyim -rahimahumullah- dan yang sependapat dengan mereka..."

Berarti, dari jawaban ant, "Adapun saya sendiri, duduk pada tasyahud (akhir) pada shalat dua raka'at/hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk," dapat disimpulkan, mengenai kaifiat duduk tasyahud akhir pada shalat Witir yang 1, 3 & 5 rakkat, adalah iftirasy [berdasarkan kalimat, "...hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk."] ?

(a). Sebagian ikhwan, ketika shalat Witir yang 1 & 3 rakaat -sekali salam-, duduk akhirnya adalah iftirasy.

(b). Sebagian yang lain, ketika shalat Witir yang 1 rakaat adalah iftirasy, sedangkan pada Witir yang 3 rakaat -sekali salam- adalah tawarruk.

(c). Sedangkan sebagian yang lain, pada shalat Witir yang 1 & 3 rakaat -sekali salam- adalah tawaruk.

Tiga keadaan tersebut, kami jumpai pada saat bulan Ramadhan, di beberapa Masjid -yang di sana terdapat banyak ikhwan dan menyebarnya dakwah Sunnah-.

Jadi, pada ketiga keadaan tersebut, mana yang menurut Ustadz tepat [berdasarkan dhabit yang tadi, "...duduk pada tasyahud (akhir) pada shalat dua raka'at/hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk."] ?

Barakallahu fikum.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Tidak ada mafhum yang mengarah ke situ. Apa yang saya katakan hanyalah pendapat yang saya pegang dari madzhab Syaafi'iyyah, yaitu duduk pada tasyahud akhir (apakah ia shalat yang mempunyai dua kali atau satu kali tasyahud) adalah tawaruk. Berbeda halnya dengan pendapat Al-Imaam Ahmad yang mengatakan iftirasy untuk duduk tahiyyat pada shalat dua raka'at (atau hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud).

Oleh karenanya, duduk tasyahud (akhir) shalat witir 1, 3, 5, dst adalah tawaruk.

Saya kira, dengan perkataan di atas dapat antum simpulkan tentang tiga keadaan yang antum tuliskan.

Anyway, ini adalah perbedaan ijtihadiyyah di kalangan ulama. Kita mengikuti apa yang kita anggap raajih dengan tetap menghormati ikhwan lain yang berbeda pendapat dengan kita, dimana masing-masing mempunyai salaf untuk hal itu.

Abu Khuzaimah mengatakan...

[Tambahan]

"Adapun saya sendiri, duduk pada tasyahud (akhir) pada shalat dua raka'at/hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk," menandakan bahwa ant condong kepada pendapat Imam asy-Syafi'i -rahimahullah- dan yang bersamanya, Ustadz?

Pendapat ini pun yang hati saya lebih condong padanya -dalam mengamalkannya-, setelah melihat dan mempelajari tulisan 3 orang ustadz -jazahumullahu khairan- dalam masalah ini, yang berdasarkan pada dhabit yang kuat dari pendapat Imam asy-Syafi'i -rahimahullah- dan yang bersamanya, yang mana lebih mencocoki kaidah Ushul.

Saya bertanya kepada Ustadz, dengan tujuan agar saya mendapatkan tambahan faidah dan mendapat penjelasan yang kuat dari ant -yang berdasarkan dalil yang ada-. Qadarullah, pendapat yang Ustadz pegang sama. Wal'ilmu 'indallah.

Jazakallahu khairan, ya Ustadz.

Abu Khuzaimah mengatakan...

Ya, Ustadz, insya Allah.

Na'am, tadi saya agak kurang teliti melihat jawaban ant:

"Jawaban saya di atas terkait dengan batasan antum: Jika kami condong kepada pendapat Imam Ahmad, Ibnu Qudamah, Ibnu al-Qayyim -rahimahumullah- dan yang sependapat dengan mereka.

Adapun saya sendiri, duduk pada tasyahud (akhir) pada shalat dua raka'at/hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud adalah tawarruk."

Ketika saya melihat kalimat, "..hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud..," saya beranggapan bahwa ant memang berpendapat tawarruk pada shalat yang "..hanya mempunyai satu kali duduk tasyahud," yakni maksudnya Witir yang 1, 3 & 5 rakaat, tetapi pada dua rakaat adalah iftirasy.

Tapi, ternytata saya kurang cermat. Ketika saya membaca ulang, maka saya dapat menyimpulkan bahwa Ustadz lebih condong pada pendapat Imam asy-Syafi'i -rahimahullah- berdasarkan mafhum perkataan ant, "Jawaban saya di atas terkait dengan batasan antum: Jika kami condong kepada pendapat Imam Ahmad..," dan, "Adapun saya sendiri.."

Afwan ya, Ustadz.

Anyway juga, Ustadz tinggal di Ciomas ya? Kebetulan, rumah tante saya juga di Ciomas.

Al-Hamdu lillah, senang bertanya pada ant, ya Ustadz. Zadakallahu 'ilman.

Lain waktu -insya Allah-, bolehkah saya berkunjung kembali untuk bertanya dan/atau mencari tambahan faidah? Barakallahu fik.

abu 'abdirrahman mengatakan...

Pak, tolong dibahas takhrij hadits tentang munculnya imam mahdi. Mohon bahasanya yang ringan yah, saya masih sangat awam tentang ilmu hadits. Jazakallahu khaira.

Aboo Kenzo mengatakan...

Assalamualaikum.

Hi big bro,ahlan. I just drop in to your blog. look at what i found, when i read some articles.

فلا إشكال أخي الكريم بين الكلمة الأولى والثانية :

فالكلمة الأولى تقرر أن الحلبي وقع في مخالفات يستحق أن يبدع بمثلها ولكن لا نتقدم على العلماء حتى يصدروا حكمهم في أمثاله .

والثانية : بينت فيها أن الحلبي على اعتبار منهج السلف وتطبيقه أنه ضال مبتدع ولكني لم أبدعه كما سبق انتظاراً لكلام العلماء وعدم التقدم عليهم .

والآن : أنقل لك ولغيرك من إخواني السلفيين : أن الشيخ العلامة حامل راية الجرح والتعديل قد قال كلمته في علي بن حسن الحلبي وفي أبي منار العراقي بأنهما مبتدعان وقال للعراقيين أنقلوا هذا عني .

وكتبه
أحمد بن عمر بن سالم بازمول
يوم الخميس 10 : 11 مساء
23 شعبان 1431هـ

http://www.sahab.net/forums/showthread.php?s=0a8d83ee3c8b033eb6cf8fb9987b48a0&p=785764#post785764

Its true? or its just a gossip..
would you help me? to make clear this? if there any argumment from the oposite side for example from our urdun masyaikh?

can u help me bro? i wait u answer


from u your brother

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@Abu 'Abdirrahmaan, semoga saya dapat menuliskan bahasan itu (dan memang pernah terpikirkan untuk menulisnya).

Unknown mengatakan...

kalau mw donwload kamus bahasa arab yg lengkap dimana yah..??

Thanks gan infonya..keep sharing
sekedar info Gan, Modal klik dan kesabaran doank bisa dapet $2100+. Untuk info lebih lanjut silahkan

Cek disini Bukti Pembayaran - $2100+

Ane tunggu di blog ane y :
Photoshop TutorialTips Blog

lintar mengatakan...

Assalammu'alaikum admin, ana mau tanya apakah semua salafy baik?
Lalu knp qta hrs jadi salafy (org trdahulu padahal qta hidup di masa skr?
Apakah qta hrs berbangga dgn salafy atau hrs bgm? Syukron

blud mengatakan...

Assalamu'alaikum.

Apakah ustadz masih sering aktif di forum myquran? Sepertinya situs tersebut banyak terdapat syubhat. Seperti tawasul,maulidan dan laina.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

wa'alaikumus-salaam. tidak. dan saya tidak menganjurkan antum aktif di sana. tidak banyak manfaatnya.

Anonim mengatakan...

Ustadz mohon fasilitas adsense googlenya di-non aktif-kan saja. Karena ketika saya mengetik kata 'judi' muncul link iklan yang menuju ke website perjudian. Sekalian saya tanya apa hukum bisnis adsense google dan semisalnya, mungkin perlu dibahas dalam sebuah artikel khusus? terimakasih

Anonim mengatakan...

Bismillah

Ustadz, saya ingin mengajukan beberapa saran. Semoga berkenan untuk direalisasikan.

1. Saya melihat bahwa di kolom Life Traffic Feed blog ini terdapat salah satu tampilan wajah wanita yang sepertinya tidak sengaja termuat di blog ini. Apakah ada kemungkinan jalan untuk menghilangkan tampilan wajah tersebut?

2. Terdapat sebuah ulasan yang mengandung syubhat yang besar di tautan http://oase.kompas.com/read/2011/04/04/23354339/Membongkar.Sejarah.Ajaran.Salafi.Wahabi. Besar harapan kami sekiranya Allah memudahkan Ustadz untuk memuat tanggapan atas isi tulisan tersebut.

Jazakumullohu khayran.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

1. Terima kasih. Telah saya hidden. Dulu feedjit tidak menampilkan wajah. Nampaknya ada modifikasi baru dari javascript-nya.

2. Saya rasa, Al-Ustaadz Zaenal 'Abiidin dan Al-Ustaadz Abu 'Ubaidah telah banyak memberikan ulasannya tentang hal itu. Saya merasa kecil akan penjelasan beliau berdua sehingga tidak ada yang perlu untuk ditambahkan (karena telah mencukupi). Setidaknya sampai saat ini.

Abû Hibbân mengatakan...

Bismillâh. Al-Hamdu lillâhi Rabbil 'âlamîn. Wash-shalâtu was-salâmu 'alâ Rasûlillâh.

Ustâdz –rahimakallâh–, saya ingin kembali meminta fâidah dari ant –bârakallâhu fîk–, terkait pertanyaan saya [point 3] di atas, yang lalu [tertanggal 15 Jan 2011 M]. Semoga berkenan.

Kami mendapatkan fâidah dari penjelasan seorang Ustâdz –jazâhullâhu khairan– terkait hal tersebut. Dimana, al-Ustâdz –hafizhahullah– menguatkan pendapat Imam Ahmad –rahimahullâh– dan yang bersamanya-. Berikut link-nya:

Cara Duduk Tasyahhud Terakhir Sholat Subuh
(www.Firanda.com/index.php/konsultasi/fiqh/55-cara-duduk-tasyahhud-terakhir-sholat-subuh)

Bagaimana tanggapan Ustâdz terkait penjelasan pada tulisan tersebut –yang penuh fâidah–?

Jazâkallâhu khairan.

[Akhukum fillâh, (Abû Khuzaimah, tsumma) Abû Hibbân]

Anonim mengatakan...

Ustadz, mungkin ada yang Ustadz bisa jelaskan mengenai bahasan di topik ini

http://myquran.com/forum/showthread.php/21007-Kerancuan-Albani-Dalam-Menilai-Hadis

Semoga Ustadz diberi kemudahan oleh Allah Ta'ala untuk membahasnya

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum.....
Blog yag mabruuk.....
numpang tuker link ustadz..
http://abul-aliyahelbandungie.blogspot.com/

sumantri mengatakan...

MOHON DIBAHAS TENTANG HADIS KHAWARIJ DARI NEGERI NAJD INI
http://bicarasalafy.wordpress.com/2011/01/13/membantah-abu-jauza-najd-bukan-iraq-bantahan-bagi-salafy/

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Silakan atum baca :

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/08/tanduk-setan.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/10/najd-bukan-iraq.html plus tambahan di bagian komentarnya.

Juga tulisan rekan saya di :

http://syaikhulislam.wordpress.com/2011/02/21/fitnah-dari-timur/

abu azifah mengatakan...

Barokallohu laka ustadz

Mansur mengatakan...

Mas Jauzaa mengapa anda tidak menjelaskan biografi tentang latar belakang pendidikan anda di blog ini. Karena Dari file kuliah anda kok tentang lingkungan hidup ya?

Ekowisata dan Pendidikan ..dll

Kalau anda latar pendidikannya lingkungan hidup kok tulisan anda lebih banyak agamanya ketimbang fak anda sendiri dalam bidang studi? he he jadi yang terbayang sama saja kayanya mas Jauzaa ini salah ambil jurusan antara minat dan ekstensi jurusan anda beda. Ga profesional dunk hehe, keluar dari faknya.

Saya rasa ga ada salahnya mas Jauzaa melampirkan data-data historis tentang perjalanan anda mencari ilmu dan guru-guru anda dalam memperoleh ilmu agama. Supaya kami penbaca kenal dekat dengan penulis, ya itung amanah lah dalam tulisan menyertakan data diri dan pendidikan. Ya maklum mas zaman semakin menuntut kita untuk profesional dan konsisten dengan fak kita masing2. Agar posri perhatian yang lebih besar sesuai dengan kekhususan yang kita ambil. wallahu 'alam.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Memangnya gak boleh ya saya nulis tentang lingkungan hidup, forestry, atau conservation di blog ini yang bercampur dengan tulisan yang bertema religi ?. Saya saat ini memang lagi menempuh kuliah di jenjang umum. Walau begitu, saya pikir boleh-boleh saja saya mencatat dan menulis apa yang saya ketahui di luar jenjang sekolah formal saya, yang menurut Anda : Di luar fak.

Seandainya saya sekolah di umum, mosok menjadi terlarang bagi saya untuk berusaha konsen juga di bidang yang lain. Atau kita pingin jadi sekularis ? yang dokter, konsentrasi saja sama kedokterannya, jalur agama sudah ada yang ngurus (santri). Ini orang ukhrawiy, ini duniawi. Saya pikir, ya ndak seperti itu lah.....

Kalau Anda minta saya menuliskan apa yang Anda minta di atas, boleh nggak jika saya tidak bersedia ? Yang pasti, saya bukan orang hebat sebagaimana ustadz-ustadz kibar yang telah dikenal, baik di dunia maya atau dunia nyata. Saya hanya penuntut ilmu kecil, guru saya guru kampung, lokal, gak ada yang interlokal.

Saya memang menulis bukan untuk keprofesionalitasan, jika itu dikaitkan dengan pekerjaan. Saya pun masih jauh dari profesional jika itu dikaitkan dengan keahlian. Oleh karena itu, tulisan-tulisan di blog ini juga sederhana, jauh kalah berkualitas dibandingkan tulisan para ustadz kita hafidhahumullah.

Tapi setidaknya, blog ini saya harapkan dapat memberikan manfaat dari 'catatan-catatan kecil' apa yang saya ingat, saya baca, dan saya pahami. Jika ada kekeliruan, mohon untuk diluruskan.

Adapun keinginan perkenalan antum, cukuplah antum mengenal saya sesuai dengan yang tertulis di Blog ini. Ada sedikit Pembaca yang sudah mengenali saya, akan tetapi jauh lebih banyak yang tidak mengenali saya. Dan itu lebih nyaman bagi saya. Ok ?. Amanah tidaknya satu tulisan bukan terletak dari pencantuman biografi yang menulis, akan tetapi pencantuman dari sumber mana ia ambil atas penulisan itu.

LiveS mengatakan...

membaca komentar dari mansur, agak miris juga. anda seperti orang kehilangan diri anda sendiri. anda seperti tak berpikir kecuali apa2 yang anda dapatkan di lembaga2 formal. padahal klo mau, ada banyak sekali yang bisa anda dapat di dunia non formal. sedikit kutipan dari FB.
Ijazah

ada yang pernah bertanya, kalau kamu tak kuliah, nanti bagaimana dengan karirmu? hanya tersenyum aku. seperti yang sudah lewat, aku belum menemukan alasan untuk kuliah sampai saat ini. adapun ilmu, tentu semua orang membutuhkannya. klo toh aku kuliah, ilmu macam apa yang aku dapat? dan untuk apa? karir?? karir yang mana??

menurutnya, dunia saat ini tak mendukung kecuali dengan adanya hitam di atas putih. tanpa itu, akan susah. okelah. klo pun dunia ini tak mendukungku, aku pun tak terlalu risau. aku pilih menciptakan duniaku sendiri

Anonim mengatakan...

Palingan klo mau menilik komennya mas mansur, ujung2nya dia akan meminta sanad guru dari ustadz abul jauzaa apakah bersambung hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (spt yg udh ma'ruf kita ketahui dari pengikutnya majelis seberang), hehehe...

Maaf ini hanya analisa saya saja soalnya komennya mansur tendensinya ke arah situ.

Anonim mengatakan...

Assalamu 'alaykum, akh

apakah sudah pernah (ada artikel) membahas tentang masbuq berjama'ah?

saya tunggu kabarnya ya.

Arif

Bayu mengatakan...

Assalamu'alaykum

ustadz, klo berkenan, mohon dibaca dan ditanggapi dari sisi jual-belinya

https://www.facebook.com/note.php?note_id=10150246156861885

poin2nya yg bisa ana tarik
1. beli emas
2. transaksi dilakukan secara online
3. uang diserahkan, namun emas tidak ada bentuk fisiknya. melainkan hanya berupa saldo emas.
4. saldo emas bisa diambil/ diwujudkan bentuk fisiknya kapan saja

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@mas arif,

tentang bahasan masbuk, ada satu artikel di blog ini :

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2008/12/masbuk-mendapatkan-jamaah-sedang.html

semoga satu waktu Allah memudahkan saya untuk menambahkan bahasannya...

Anonim mengatakan...

bismilah.ustadz apakah benar bahwa salafi itu bukan merupakan aqidah ahlul hadits, karena tidak sejalan dengan aqidah ibnu hajr,ibnul jauzi,ad daruqutni,al iraqi,an nawawi,al izz ibnu abdisalam,al khatib al baghdadi,qadhi iyadh,baihaqi dll. dikarenakan mereka punya paham asyairoh,mohon dibahas ya ustadz tentang masalah ini!!!!!

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

'Aqidah salaf adalah 'aqidah yang dipegang oleh jama'ah ahlul-hadits. Ahlul-hadits dalam pengertian syar'iy, yaitu orang yang berpegang teguh kepada hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan menyibukkan diri dengannya. Adapun individu-individunya dari Ahlul-Hadits itu sendiri, maka tidaklah ma'shum.

Ada beberapa artikel yang dapat antum baca di blog ini misalnya :

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/02/paham-asyariyyah-adalah-cucu-paham.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/02/penjelasan-asy-syaikh-abdul-qadiir-al.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/03/at-tafwidl.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/01/penjelasan-ibnu-rajab-tentang-tauhid-al.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/06/al-imam-abul-hasan-al-asyariy-asyaairah.html

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/11/abul-hasan-al-asyariy-bertaubat-ke.html

Semoga ada manfaatnya.

Anonim mengatakan...

lho ....kok ini salafiyin di jordan pada demo ustaz....bukankah disna banyak ulama ya!!!!
http://koranmuslim.com/2011/salafi-yordania-bentrok-dengan-massa-pro-rezim-yordania/

Anonim mengatakan...

Ustadz, mohon dijelaskan mengenai Naungan/Bayangan Allah terkait hadits 7 golongan yang mendapat naungan Allah, http://id.lidwa.com/app/?k=bukhari&n=620 …apakah hal ini termasuk Sifat Allah?

Bagaimana dengan penjelasan dari Syakh Bin Baz dibawah ini:

في حديث السبعة الذين يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله، فهل يوصف الله تعالى بأن له ظلاً؟

نعم كما جاء في الحديث، وفي بعض الروايات: ((في ظل عرشه))[1] لكن الصحيحين ((في ظله))، فهو له ظل يليق به سبحانه لا نعلم كيفيته مثل سائر الصفات، الباب واحد عند أهل السنة والجماعة. والله ولي التوفيق.

http://binbaz.org.sa/mat/4234

Dan penjelasan dari Syaikh Al-Utsaimin,Syarh al Aqidah al Wasithiyyah:

وقوله: “لا ظل إلا ظله”؛ يعني: إلا الظل الذي يخلقه، وليس كما توهم بعض الناس أنه ظل ذات الرب عز وجل؛ فإن هذا باطل؛ لأنه يستلزم أن تكون الشمس حينئذ فوق الله عز وجل. ففي الدنيا؛ نحن نبني الظل لنا، لكن يوم القيامة؛ لا ظل إلا الظل الذي يخلقه سبحانه وتعالى ليستظل به من شاء من عباده. أ.ه

Mohon dijelaskan Ustadz, Jazakallah

Darwis

Anonim mengatakan...

@anonim 10 Mei 2011 07:25
Silakan liha penjelasan Syaikh Ali (salah seorang ulama Yordan) di
http://www.alhalaby.com/play.php?catsmktba=2629

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@pak Darwis.... saya jawab secara ringkas :

Lafadh Adh-Dhill dalam nash kadang mudhaf kepada Allah ta'ala, kadang mudlaf kepada 'Arsy Allah; sebagaimana telah dikatakan Ibnu Baaz rahimahullah.

Maka, dhill (naungan) yang dimaksud adalah naungan 'Arsy Allah, bukan naungan Dzat Allah. Ini ditunjukkan oleh beberapa dalil, di antaranya :

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا إِسْحَاق بْنُ سُلَيْمَانَ الرَّازِيُّ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِي صَالِحِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: " مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا، أَوْ وَضَعَ لَهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ "

"[.....sanad....], telah bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Barangsiapa yang menunda tempo orang yang sedang kesulitan dalam hutangnya, atau malah membebaskannya; niscaya Allah akan memberikan naungan kepadanya pada hari kiamat DI BAWAH NAUNGAN 'ARSY-NYA, pada hari dimana tidak ada naungan SELAIN NAUNGAN-NYA" [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy; shahih].

Jadi, naungan Allah itu maknanya adalah naungan 'Arsy Allah. Inilah yang ditegaskan Ibnu Mandah dalam kitabut-Tauhiid (3/190) dan yang lainnya.

Wallaahu a'lam bish-shawwaab.

****

@Anonim 10 Mei 2011 07:25........

Kalau antum menjadikan khabar koran atau kelakukan sebagian orang sebagai standar : ini salafy atau bukan salafy, saya kira ini bukan langkah bijaksana. Atau, kelakukan sebagian orang yang 'mengaku salafy' atau yang mengaku 'betul-betul salafy' sebagai satu keharusan atau kelaziman bagi 'salafy' yang lain,.... ya ini juga bukan langkah bijaksana juga.

Kelakukan sebagian orang pada hakekatnya bukanlah tanggung jawab orang lain, namun tanggung jawab dari orang yang bersangkutan. Adapun orang lain, termasuk Anda dan saya, berkewajiban mengingatkan kepada kebenaran yang kita ketahui, semampu kita. Tidak terkecuali mengingatkan dan menasihati orang yang mengaku salafy atau tidak mau mengaku salafy.

Abu Nayla mengatakan...

Kepada Ikhwah sekalian, ana beritahukan sekarang sudah rilis chm blog abul-jauzaa versi 03.

Bisa di dapat di:

http://www.abunaylas.co.cc/2011/05/ini-merupakan-chm-versi-03-dari-www.html

semoga bermanfaat..

Kepada Ust. Abul jauzaa, kami ucapkan jazakallahu khoiron atas usaha dakwah antum melalui tulisan di blog ini.

Barokallahu fiikum..

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Terima kasih atas kerjasamanya, semoga semua ini dapat menjadi amal kebajikan bagi kita semua.

Namun ada baiknya jika sesekali merefresh pada artikel terdahulu di blog ini, karena ada beberapa yang saya koreksi dan/atau saya tambahi. Tidak lupa, saya sangat berharap kepada ikhwah semua untuk mengingatkan saya seandainya ada kekeliruan yang ada dalam artikel di blog ini.

Anonim mengatakan...

asalamaualaykum,ustadz .... syaikh abdul fattah abu ghuddah itu seorang syaikh salafi ya??? soalnya ana pernah baca bukunya tentang membagi waktu....isinya juga bagus , dinukil disitu perkataan hasan al bashri, tapi ada kabar beliau asy'ari!!!!

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Bukan.

Unknown mengatakan...

Ustadz, حياكالله
setelah membaca artikel tentang syaikh rabi' dan syaikh ghudayaan tadi ana,, tolong seandainya ada waktu dan tidka merepotkan antum masalah amal tadi, tentang ikhtilaf, dan bagaimana kita hendaknya mendefinsikannya.. jazakallahu khoiron,semoga Allah mudahkan urusan antum..

Anonim mengatakan...

ustadz ...benar tidak syaikh sa'di membolehkan bertabaruk dengan air hujan di ka'bah setelah beliau berdialog dengan ayah sayyid alwi al maliki...!!!! ana menemukan nya di myquran.com

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Saya tidak tahu tentang cerita tersebut. Namun hujan sendiri memang mengandung barakah dan kita boleh bertabarruk dengannya, karena hal itu ditunjukkan oleh dalil.

Tidak terbatas pada air hujan di Ka'bah saja, namun air hujan di seluruh tempat.

Silakan baca :

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/09/hujan-keberkahan-bersamanya.html

Wallaahu a'lam bish-shawwaab.

Anonim mengatakan...

bismilah.ustadz ...bagaimana hukum tentang jarh wa ta'dhil,apakah di dahulukan jarh dahulu ataukah jarhnya.....ana dapet info dari teman ana di fb kalau syaikh abdul latif bin abdul aziz ...berpendapat berapapun orang yang menta'dhil orang lain ,akan tidak diterima jika ada orang yang menjarhnya dikarenakan yang menjarh lebih mengetahui keadaan yang di jarh...jazakalahakhayr ,mohon pembahasanya ustadz(ana lupa teman ana mencamtumkan sebuah referensi syaikh dalam hal tersebut,afwan)

Sayyid Andi Ismail mengatakan...

assalamuaaikum, alhamdulillah ana bnyak belajar dari blog antum, barakallahufik

Anonim mengatakan...

asalamualaykum ...tolong dibahas ustadz tentang klasifikasi dududk dengan ahli bid'ah seperti yang dijelaskan dalam syarhus sunnah, dan juga bantahan terhadap situs2 berbau hadadi, seperti tukpencarialhaqi dan juga abdulghafur al malanji,dll. barakalahufik.....

Anonim mengatakan...

benarkah syaikh fauzan menganggap negeri islam bukanlah negeri yang banyak umat islamnya , melainkan negeri yang menetapkan syari'at ALLAH ... ada subhat di link ini

http://anshoruttauhid.blogspot.com/2009/02/penyimpangan-terhadap-dakwah-salafiyyah.html

Anonim mengatakan...

ternyata bom bunuh diri diperbolehkan oleh para ulama ustadz ...ane jadi bingung ni

http://anshoruttauhid.blogspot.com/2009/02/fatwa-asy-syaikh-hamud-bin-uqla-asy.html

mohon dibahas ya ustadz.... barakalahufik

Anonim mengatakan...

http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/29/hasan-al-banna-menyimpang-dalam-aqidah/#more-33


penjelasanya gmana ustd...????

CIPTO mengatakan...

Assalamu’alaykum…

ana ingin mengatakan bahwa ana mencintaimu karena Allah..

ana sangat berterima kasih karena ustadz telah membuat artikel-artikel yg amat bermanfaat untuk umat islam..

semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampunimu dan menjadikan amal jariah dari web blog ini yang tidak bisa putus walaupun engkau mati…

Baarakallahu fiikum…

Anonim mengatakan...

ini mereupakan bantahan terhadap orang2 yang menentang bid'ah hasanah

http://sasa54.wordpress.com/2011/03/08/kupas-tuntas-masalah-bid%E2%80%99ah-oleh-ulama-ahlussunnah-waljama%E2%80%99ah/

ibnu ruhadi mengatakan...

Assalaamu 'alaykum

Ana punya sedikit masukan ustadz...
Bagaimana jika tab "25 artikel terakhir" diganti? Sebab telah ada history artikel di sisi kanan, yakni di "recent post" (walaupun jumlahnya hanya 10).

Kemudian sebagai gantinya, tambahkan tab "artikel paling banyak dibaca/dikomentari".

Demikian usul ana, mohon maaf sekiranya ada kata-kata yg kurang berkenan.

Wassalaamu 'alaykum

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaykum...
Subhanallah, banyak sekali artikelnya dan bagus2...

Wassalaamu'alaykum...

Abu Ghina

Adi Kusumo Wibowo mengatakan...

Assalamu'alaikum, Ustadz tolong dikasih kolom tanya jawab, biar bisa konsultasi langsung. Oya mau tanya, sering kali banyak orang mengatakan Smoga cepat hari senin ketika mereka berada di hari ahad, atau semoga cepat siang ketika mereka ada di pagi hari, Bolehkah berkata seperti itu? bagaimana tinjauan syariat dalam hal ini?

Bapak'e Hanifah mengatakan...

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
'afwan Ustadz...
kalo boleh usul..
mohon code script bannernya dicantumin biar kami bisa pasang bannernya di blog-blog kami..
شكرا
بارك الله يك

Bapak'e Hanifah mengatakan...

'afwan ternyata code sciptnya ada di bawah..
ana gak ngelihat...

bannernya saya pasang di Blog saya Ustadz ya...
شكرا
بارك الله يك

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

@Mas Adi Kusumo Wibowo,....

wa'alaikumus-salaam. jika antum ingin bertanya dan mendapatkan jawaban yang memuaskan, silakan antum bertanya kepada asatidzah yang membukan kolom khusus tanya jawab. mereka lebih kompeten dalam hal tersebut

@mas Bapake Hanifah,.... monggo, dipersilakan.

Anonim mengatakan...

As Salamu 'alaikum.
Mas Abul Jauzaa, mohon bantuan terkait artikel di http://www.forsansalaf.com/2011/di-balik-pemujaan-wahabi/
karena isinya jadi membingungkan ane yg awam thd masalah friksi sejarah di Arab Saudi sana.
Mungkin ane tdk selalu sepaham dgn Mas (Salafi), tapi ane juga kurang sreg dgn artikel yg terlalu bernuansa mendiskreditkan gol tertentu (termasuk Salafi).

Mohon maaf bila kurang berkenan.

Wassalam

Penanya mengatakan...

Assalamu'alaykum. Maaf akh tadi di telepon ana terburu2 jadi karena takut pertanyaan ana salah maka ana ulang lagi pertanyaan ana yg tadi habis maghrib disini supaya lebih jelas:



Berikut adalah Diagram Pertanyaan Tentang Sanad yang Ada Rawi Matruknya


Misal ada 2 sanad seperti ini:


Tirmidzi-> A[tsiqah]-> B[dha’if]-> C[tsiqah]-> D[Matrukul Hadits] -> S[tsiqah]-> E[Sahabat Nabi] -> Rasulullah bersabda: “...”

Ibnu Abi Ad-Dunya-> V[tsiqah]-> W[dha’if]-> X[tsiqah]-> Y[tsiqah]-> S[tsiqah]-> E[Sahabat Nabi]-> Rasulullah bersabda: “...”


Pertanyaan:

Diagram sanad diatas memperlihatkan bahwa si W yg Dha'if dalam riwayat Ibnu Abi Ad-Dunya mendapat mutaba’ah dari si B yg Dha'if pula dalam riwayat Tirmidzi. Pertanyaannya adalah apakah sanad dalam riwayat Ibnu Abi Ad-Dunya bisa dikuatkan oleh sanad dalam riwayat Tirmidzi sehingga haditsnya menjadi Hasan Lighairihi walaupun sanad dalam riwayat Tirmidzi terdapat rawi D yang “matrukul hadits” yang merupakan guru dari gurunya si B?

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Kalau dari susunan seperti itu, maka B (dla'iif) bukanlah mutaba'ah bagi W (dla'iif).


Poros sanad itu bertemu pada S (tsiqah), perawi pada tingkat tabi'iy.

Dalam hal mutaba'ah, maka D (matruk) dalam periwayatan dari S (tsiqah) mempunyai mutaba'ah dari Y (tsiqah).

Anyway, sanad At-Tirmidziy sangat lemah karena padanya ada perawi matruukul-hadiits. Dan ini kelemahan yang syadiid pada diri perawi. Ibnu Hajar meletakkan pada martabat kesepuluh dalam muqaddimah at-taqriib.

Wallaahu a'lam.

Penanya mengatakan...

Ooo berarti selama ini ana salah konsep. Ana kira kalau kasusnya semisal diatas maka si B bisa menjadi mutabi' qashir [walau bukan mutabi' tam] bagi si W?

Bisa tolong kasih contoh kasus [sanad2] yang ada mutabi' qashirnya ga? Ana masih bingung. Barusan ana udah baca ulang contoh yang ada di Taysir Musthalah Al-Hadits karya Syaikh Ath-Thahan [hal 178-179 versi Syamilah]tapi tetap ga ngerti mana yg jadi mutabi' qashirnya T_T

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Contoh mutaba'ah taammah, coba antum baca : Shahih Hadits : “Ayahku Dan Ayahmu Di Neraka”.

Contoh mutaba'ah qashirah, coba antum baca : Takhrij Hadits : Apabila Seseorang Meninggal Dunia, Maka Terputuslah Amalannya Kecuali Tiga…... Yaitu, di bagian jalur periwayatan Sa'iid bin Al-Musayyib dan Abu 'Abdillah Al-Agharr. Mereka berdua merupakan mutabi' bagi ayah Al-'Alaa' ('Abdurrahmaan bin Ya'quub) dalam periwayatan dari Abu Hurairah.

wallaahu a'lam.

Penanya mengatakan...

Akh, karena ana masih merasa samar tentang penerapan kaidah “taqwiyatul hadits” maka ana ingin konformasi jawaban ana untuk 4 contoh soal latihan berikut. Mohon koreksi jika ana salah.

SOAL 1:

Tirmidzi ->A[tsiqah] ->B[tsiqah] ->C[tsiqah] ->D[tsiqah] ->E[dha’if] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah
Ibnu Abi Ad-Dunya->V[tsiqah] ->W[matruk] ->X[tsiqah] ->Y[tsiqah] ->Z[tsiqah] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah

Jawaban ana: Dalam diagram diatas, E [dha’if] dalam sanad Tirmidzi mendapat mutaba’ah dari Z [tsiqah] dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya tapi karena dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya terdapat W [rawi matruk] maka sanad Tirmidzi tetap tidak bisa naik derajatnya menjadi Hasan Lighairihi. Kesimpulannya, hadits S [sahabat Nabi] tersebut tetap dha’if.

SOAL 2:

Tirmidzi ->A[tsiqah] ->B[dha’if] ->M[tsiqah] ->C[tsiqah] ->D[tsiqah] ->E[dha’if] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah
Ibnu Abi Ad-Dunya->V[tsiqah] ->W[tsiqah] ->M[tsiqah] ->X[tsiqah] ->Y[matruk] ->Z[tsiqah] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah

Jawaban ana: Dalam diagram diatas, B [dha’if]dalam sanad Tirmidzi mendapat mutaba’ah dari W [tsiqah] dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya tapi karena dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya terdapat Y [rawi matruk] maka sanad Tirmidzi tetap tidak bisa naik derajatnya menjadi Hasan Lighairihi. Kesimpulannya, hadits S [sahabat Nabi] tersebut tetap dha’if.




SOAL 3:

Tirmidzi ->A[dha’if] ->B[dha’if] ->C[dha’if] ->D[dha’if] ->E[dha’if] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah
Ibnu Abi Ad-Dunya->V[dha’if] ->W[dha’if] ->X[dha’if] ->Y[dha’if] ->Z[dha’if] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah

Jawaban ana: E [dha’if] dalam sanad Tirmidzi mendapat Mutaba’ah dari Z [dha’if] dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya maka hadits S [sahabat Nabi] tersebut menjadi Hasan Lighairih walau semua rawi dalam kedua sanad tersebut [baik riwayat Tiridzi maupun Ibnu Abi Ad-Dunya] adalah dha’if tapi karena dha’ifnya ringan [yasir] bukan dha’if yang berat [syadid] maka hadits tersebut tetap bisa terangkat derajatnya menjadi Hasan Lighairih.

SOAL 4:

Tirmidzi ->A[tsiqah] ->B[dha’if] ->M[dha’if] ->C[tsiqah] ->D[tsiqah] ->E[tsiqah] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah
Ibnu Abi Ad-Dunya->V[tsiqah] ->W[dha’if] ->M[dha’if] ->X[tsiqah] ->Y[tsiqah] ->Z[tsiqah] ->S[Sahabat Nabi] ->Rasulullah

Jawaban ana: B [dha’if] dalam sanad Tirmidzi mendapat mutaba’ah dari W [dha’if] dalam sanad Ibnu Abi Ad-Dunya tapi karena M yang merupakan poros dari B [dha’if] dan W [dha’if] berstatus dha’if maka hadits S [Sahabat Nabi] ini derajatnya tetap dha’if bukan Hasan Lighairih.
--------------
--------------
Mohon cek 4 jawaban ana terhadap soal2 diatas. Apakah semua jawaban ana benar? Kalau salah tolong dikoreksi dan diberi penjelasan letak kesalahannya. Ana tanyakan ini kepada antum sebab ana takut salah konsep [pemahaman]. Maaf jika merepotkan. Jawaban antum akan sangat berarti bagi ana yang masih awal belajar. Terima kasih...

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

1. Benar.

2. Salah. W bukanlah muttabi' bagi B. Ingat, poros sanadnya ada di S, sehingga Z menjadi mutabi' bagi E. Walau begitu, seperti kata antum, kedua jalan itu tidak bisa saling menguatkan karena sanad Ibnu Abid-Dun-yaa ada perawi matruk.

3. Dua jalan sanad itu gugur hampir pada semua thabaqah dengan sebab kedla'ifan. Tidak bisa menguatkan jadi hasan lighairihi.

4. Salah dalam penisbatan muttabi', sebagaimana no. 2. Adapun penghukumannya apakah bisa mengangkat apakah tidak, dilihat dulu penjelasan kedla'ifannya (walau dalam hati, saya masih berat untuk mengatakan bisa naik hasan lighiairihi seandainya kedla'ifan empat perawi tersebut dalam masalah akurasi hapalan).

wallaahu a'lam.

Anonim mengatakan...

apa benar komentar di link berikut:
http://syiahali.wordpress.com/2011/04/02/anal-sex-versi-sunni-telah-dibolehkan-secara-mutlak-masalah-anal-sex-oleh-sebagian-sahabat-tabiin-serta-para-imam-madzhab-ahlu-ahlusunnah/

apalagi dulu waktu ikut milis pengajian kantor dan juga lihat-lihat artikel di komunitas salafi, sering mendapat tulisan sbb:

terdapat dalam makalah yang ditulis oleh Syaikh Abu Abdirrahman Ibrahim bin Abdillah Al-Mazru'i:

//Berkata Ma'mar bin Rosyid (wafat tahun 154H) :"Seandainya seorang laki-laki mengambil pendapat Ahlul Madinah tentang (bolehnya) nyanyian dan (bolehnya) mendatangi wanita dari duburnya, dan mengambil pendapat Ahlul Makkah tentang (bolehnya) nikah mut'ah dan (bolehnya) sorf (semacam riba) dan mengambil pendapat Ahlul Kuffah tentang khamer (yaitu khamer yang haram hanyalah terbuat dari anggur), maka dia adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang paling buruk" [Lawami'il Anwar karya As-Safarini 2/466].//

mohon tanggapannya.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Telah ada bahasan tentang hal itu di aertikel Suka Sodomi ?.

Anonim mengatakan...

Akhi, ini beneran terjadi atau tidak? ada tabayyun utk masalah di link berikut:

http://www.forsansalaf.com/2011/di-balik-pemujaan-wahabi/

karena beberapa artikel sering memberi kecaman ke salafi dgn merujuk link tsb.

mohon tanggapannya.

Wassalam - Abu Latifah

Anonim mengatakan...

syukron atas link ke artike "suka sodomi?". bisa saya pelajari utk menanggapi link orang syiah tsb.

Jazaakalloohu Khoiron.

Wassalam

Anonim mengatakan...

apa tanggapan salafiyun thd artikel berikut: http://id.berita.yahoo.com/harian-independent-sebut-makkah-hanya-untuk-orang-kaya-041311161.html

lari dari menghindarkan syirik....ke menghilangkan jejak sejarah, bermegah-megahan, tabdzir.

hanya pindah mudhorrot saja. benahi dirimu wahai salafiyyun dan amir para salafiyyun.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Perkataan Anda :

lari dari menghindarkan syirik....ke menghilangkan jejak sejarah, bermegah-megahan, tabdzir.

Saya berkata :

1. Lari menghindari syirik adalah perkara yang disyari'atkan. Adalah aneh jika ada orang yang sewot tentang hal ini.

2. Menghilangkan jejak sejarah, jika yang Anda maksud adalah menghancurkan kubah-kubah kuburan dan yang lainnya, atau situs-situs sejarah yang berpotensi mengganggu 'aqidah umat; saya rasa tidak ada yang salah dengan ini. Perhatikan riwayat berikut :

سَمِعْتُ عِيسَى بْنَ يُونُسَ مُفْتِي أَهْلِ طَرَسُوسَ يَقُولُ: " أَمَرَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ بِقَطْعِ الشَّجَرَةِ الَّتِي بُويِعَ تَحْتَهَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَقَطَعَهَا لأَنَّ النَّاسَ كَانُوا يَذْهَبُونَ فَيُصَلُّونَ تَحْتَهَا، فَخَافَ عَلَيْهِمُ الْفِتْنَةَ "

Aku mendengar ‘Isa bin Yunus mufti penduduk Tharsuus mengatakan : “Umar bin Al-Khaththab radlyallaahu ‘anhu memerintahkan untuk menebang pohon yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menerima baiat kesetiaan di bawahnya (Bai’atur-Ridlwan). Ia menebangnya karena banyak manusia yang pergi ke sana dan shalat di bawahnya, lalu hal itu membuatnya khawatir akan terjadi fitnah (bahaya kemusyrikan) terhadap mereka” [Diriwayatkan oleh Ibnu Wadldlah no. 107; shahih].

Mengutip perkataan Anda dan logika Anda, maka 'Umar bin Al-Khaththaab di sini telah merusak situs sejarah penting umat Islam. Sama seperti salafiyuun.

3. Bermegah-megah dan tabdziir adalah tabi'at manusia yang tidak dikhususkan bagi 'salafiyyuun' (yang dalam perkataan Anda, Anda mencontohkan penduduk Makkah). Sama halnya dengan sebagian habib-habib, kiyai-kiyai, dan orang awam lain.

Bermegah-megah dan tabdziir adalah perbuatan yang menyalahi syari'at. Siapapun yang melakukannya.

anyway,... terma kasih atas nasihatnya....

Anonim mengatakan...

anda benar, fitnah tabdzir dapat menimpa siapa pun. terima kasih telah mengingatkan.

kalau saudara kita yg lain, yg suka bikin haulan atau ziarah kubur, tapi lebih kental nuansa tabdzir, ketimbang syiar agamanya, ya memang harus diperbaiki/benahi.

pertanyaan berikutnya, apa semua object yg dikhawatirkan menjadi object pemujaan (syirik) harus dihancurkan? atau ada skala prioritas?

karena Umar bin Khotthob tidak menghancurkan Piramida, Makam Nabi di Palestina yg sudah dibangun kubah/bangunan, dan lain-lain.

lantas apa hanya takut syirik, hampir semua object bersejarah di arab saudi dihancurkan?

lantas saya lihat ada pengunjung lain yg minta tabayyun thd link yg memberitakan "penghormatan" kpd Syeikh Uthaimin...ini bila benar, maka mengarah kpd Syirik, dan harus diberantas.

Dan mestinya Salafiyyun harus jadi garda terdepan dalam memberantasnya. jangan pasif. apalagi Syeikh Uthaimin adalah ulama Salafi. kalau "dihormati" seperti itu, lantas apa bedanya dgn Habib-habib atau Kyai? dan kalau bilang dibolehkan atau tidak apa-apa, atau niatnya berbeda, lantas bagaimana boleh menyalahkan kpd saudara-saudara kita yg lain yg mengadakan maulidan, ziarah kubur, dan haulan?

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Jika Anda ingin mencermati riwayat 'Umar bin Al-Khaththaab, maka ambillah 'illat-nya; yaitu kekhawatirannya akan pengagungan tempat tersebut. Jangan berdalih : mengapa 'Umar tidak menghancurkan piramida ?. Ini adalah logika-logika pembelaan yang terkesan sangat dipaksakan.

Jika Anda kemudian ingin mengambil dari mafhum-nya 'Umar tidak menghancurkan Piramida untuk menyimpulkan bahwa tidak setiap objek yang di situ dilakukan kekufuran atau dikhawatirkan terjadi tindakan kekufuran tidak harus dihancurkan; maka ini pengambilan kesimpulan yang prematur. Mengapa ? Banyak kemungkinan akan hal tersebut.

Seandainya benar saya terima logika Anda bahwa tidak setiap peninggalan sejarah harus dihancurkan; maka logika itu pun memberikan ruang bahwa menghancurkan benda bersejarah pun pada asalnya tidak mengapa. Hanya saja : tidak harus/wajib.

Pendalilan Anda sebenarnya lemah dalam segala sisinya.

Semua tempat yang dikhawatirkan akan terjadi fitnah kesyirikan, harus dihancurkan. Inilah fithrah Islam yang sehat. Akan tetapi, tentu saja, itu menurut kemampuan dan kesanggupan. Juga dengan pertimbangan : Tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar.

Adapun tentang link perayaan Ibnu 'Utsaimin,.... sebenarnya inilah yang menggelikan dari hujjah-hujjah Anda dan yang semisal dengan Anda. Seandainya benar apa yang dikatakan dalam link itu, apakah perbuatan orang awam itu menjadi hujjah ?. Padahal di sisi lain Ibnu 'Utsaimin sendiri tidak ridla perbuatan tersebut ?.

Apakah hanya dikarenakan yang merayakannya adalah orang Saudi sehingga - menurut jalan logika Anda - saya pun seharusnya membenarkan 'paham' yang (secara implisit) hendak antum bela ? (walau Anda tidak mengatakannya). Apakah hanya karena ada orang saudi memperingati haul-nya Syaikh Ibnu 'Utsaimin sehingga larangan memperingati kematian (haul) seseorang yang dikatakan oleh salafiyyuun itu jadi 'salah' ?.

Apakah karena raja Saudi hidup dalam kemewahan, dakwah untuk hidup sederhana, zuhud, dan wara' yang disampaikan ulama salafiy dan du'aat-nya jadi 'salah' ?. Dan yang semisal.

Kalau Anda bepergian ke sebagian kota di Saudi Arabia, maka Anda akan melihat fenomena anak muda yang hobi dengan musik-musik Timur Tengah atau musik Barat. Padahal, para ulama dan du'aat nya sangat keras dalam mengingatkan hal itu (karena musik itu haram dalam Islam). Dan masih banyak contoh yang lain......

Inilah pendalilan lucu sebagian orang - yang sayangnya Anda termasuk di antaranya - dengan menjadikan perbuatan seseorang (apalagi orang awam) sebagai hujjah. Baik hujjah untuk membela diri, atau untuk menghujjahi (ofensif) orang lain.

Madzhab argumen orang cerdas sudah lama meninggalkan cara-cara klasik seperti ini.

Anonim mengatakan...

akhi...ane masih awam, masih butuh belajar kpd akhi.

Haddadiyun itu apa ya? ane bingung, apa ada hubungannya dgn marga al-Haddad yg biasa disandang para habib? atau hal lain yg tdk ada hubungannya.

terus ane dapat link http://isnad.net/. ane bingung bacanya, dan didalamnya sering disebut Dammaj. Dammaj itu nama tempat ya? apa itu markaz/ma'had salafiyun?

last, ane baca-baca di http://isnad.net/katakanlah-matahari-berputar-bumi-diam. ane jadi bingung, karena bertentangan dgn yg ane pelajari selama di sekolah.

Apakah benar para syeikh mengatakan kufur bila tidak mengatakan matahari berputar dan bumi diam? bila benar...ini kufur yg dpt mengeluarkan seseorang dari Islam atau bukan?

ane pribadi mengacu ke ebook yg pernah ane baca di website kampung sunnah, yg isinya memberikan paparan pendapat Syeikh Al-Albani dan salah seorang syeikh (ane lupa namanya), bahwa tidak ada pertentangan antara hasil penelitian astronomi dgn al-Quran dan Hadits, bahwa bumi berputar mengelilingi matahari yg merupakan pusat tata surya kita ini.

mohon pencerahannya.
Jazakalloohu Khoiron.
Wassalam

abu maliq mengatakan...

Akh mohon penjelasan atas fitnah dan tuduhan dari ahli ahwa bahwa syaikh utsaimin dan al-albani mengingkari Rasul sbg mahluk Allah paling mulia

http://kiraitomy.wordpress.com/2011/04/13/%E2%80%9Cdedengkot%E2%80%9D-wahabi-ibnu-utsaimin-dan-al-albani-mengingkari-rasulullah-sebagai-makhluk-allah-paling-mulia-salah-satu-bukti-bahwa-wahabi-memusuhi-rasulullah/

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

antum tidak usah risau dengan tulisan di blog itu. antum dapat lihat sendiri bahwa ulasan-ulasannya itu tanpa menyertakan dalil. terlalu mahal waktu kita kalau hanya memfokuskan omongan-omongan model seperti itu. dan saya hanya akan tunjukkan ketololan si pemilik blog ketika ia berkata :

"Berikut ini BUKTI PARAH LAINNYA…. dari tulisan al Albani, bukunya berjudul Kitab at Tawassul; Anwa’uhu Wa Ahkamuhu, isinya pada halaman ini untuk “membantah” IBNU UTSAIMIN tapi sekaligus untuk MENGINKARI NABI MUHAMMAD SEBAGAI MAKHLUK PALING MULIA, lihat scan ini:

.....

Berikut terjemah yang berwarna kuning, berkata al Albani [qabbahahullah]:

“Perkara ke tiga dan yang terakhir; bahwa SANG DOKTOR (Ibnu Utsaimin) menganggap bahwa nabi Muhammad adalah makhluk Allah paling mulia secara mutlak.....

[selesai kutipan].

Sejak kapan Ibnu 'Utsaimin itu sekolah hingga mempunyai gelar doktor ?.

Sejak kapan Al-Albaaniy menulis kitab At-Tawassul itu untuk membantah Ibnu 'Utsaimin ?.

Ini menandakan bahwa pemilik blog hanyalah sekelas burung beo yang menyuarakan setiap suara rekaman kaset kicauan burung lainnya.

Syaikh Al-Albaaniy menulis kitab At-Tawassul adalah untuk membantah Dr. Al-Buuthiy.

Anyway,.....yang disebutkan dalil adalah bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah manusia paling mulia, karena ia adalah pemimpin anak Adam di hari kiamat :

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ، وَأَوَّلُ شَافِعٍ، وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ

”Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat kelak. Aku adalah orang yang muncul (dibangkitkan) lebih dahulu dari kuburan, paling dahulu memberi syafa'at, paling dahulu dibenarkan memberi syafa'at” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2278].

Anonim mengatakan...

betul perkataan Akhi Abul Jauzaa.
kitab at-Tawasul, an-wa'uhu wa ahkamuhu karya Syeikh Al-Albani ditujukan kpd Dr. Said Ramadhan al-Buuthiy.

sepanjang ane mengikuti artikel Salafiy, tdk ada statement mendiskreditkan Nabi Muhammad saw.

dan bila Salafiy menyatakan benar dan menetapkan Nabi Muhammad saw adalah manusia paling terpuji, namun tidak menetapkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah makhluk paling terpuji...itu lantaran tdk ada dalilnya. Dan ini adalah Ijtihad yg kuat.

Namun dari banyak komunitas non-Salafiy, mereka menetapkan juga bahwa Nabi Muhamamd saw adalah makhluk paling terpuji, karena diqiyaskan, bahwa manusia dijadikan mulia oleh Allah swt dari kebanyakan makhluknya (ada di Al-Quran).

Dan mengambil qiyas dari fakta bahwa Nabi Muhammad saw adalah keturunan Nabi Adam as, yg banyak makhluk bersujud kpdnya, sebagai bentuk ketaatan menjalankan perintah Allah swt. Termasuk Malaikat pun bersujud kpd Nabi Adam as.

serta mengambil qiyas dari fakta peristiwa Isro' Mi'roj, serta banyak hal lainnya, maka mereka menetapkan Nabi Muhammad saw sbg makhluk paling terpuji dan termulia.

Itulah qiyas mereka yg digunakan dlm Ijtihad mereka. Dan mereka menganggap kuat. Komunitas non-Salafi menerima qiyas tsb, dan bisa digunakan dlm banyak hal, termasuk mengenai kasus Nabi Muhammad saw sbg makhluk paling terpuji.

dan ini pendapat ane yg bukan Salafiy, hasil belajar mengaji dgn beberapa ustadz, dan dari beberapa kajian...yg tentunya dari Non-Salafiy, yg biasanya antum bilang Hizbiy, yg biasanya banyak antum dari Salafiy yg mengkritik atau bahkan menyatakan salah. Walloohu a'lam bis-showab.

tetapi ane mengatakan kebenaran apa pun kpd siapa pun. karena itu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim dan mukmin.

Qulil Haqqo wa law Kaana Murron.

Kebenaran dlm kasus ini adalah bahwa tiada Salafi terlebih Syeikh Al-Albani dan Syeikh 'Utsaimin yg mendiskreditkan Nabi Muhammad saw.
Kebenaran bahwa Salafiy menetapkan Nabi Muhammad saw sebagai manusia termulia, namun tdk menetapkan sebagai makhluk termulia, lantaran tdk ada dalil yg shorih.

dan komunitas non Salafi menetapkan Nabi Muhammad saw sebagai makhluk termulia dgn qiyas...yg qiyas ini sangat dibatasi atau bahkan banyak ditolak oleh Salafiy (ini yg sering mengundang kontroversi, dan menjadi kritikan Non-Salafiy thd Salafiy), sehingga qiyas tdk digunakan Salafiy utk kasus menetapkan Nabi Muhammad saw sbg makhluk termulia.

Wallooh a'lam bis-showab.

Wassalam - Nugon

Anonim mengatakan...

asalamualaykum ust. mohon dibantah ya perkataan perkataan blog ummati ummati tentang istiwa' nya ALLAH
http://ummatipress.com/2011/10/10/firanda-pendusta-murokkab-berhujjah-dengan-hujjah-dusta-dan-palsu/
disitu kok atsar yang digunakan oleh ust firanda lemah semua ya ....jazakalahakhayr

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

wa'alaikumus-salaam.

antum bisa baca sekelumit ulasannya di : Beberapa Catatan tentang Ijmaa’ Keberadaan Allah di Atas Langit.

Anonim mengatakan...

asalamualaykum ustadz ini ada tanggapan seseorang di FB mengenai artikel ustadz
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/10/salah-paham-tentang-thaghut.html

dann ini tanggapanya mengenai suap :
jawab; ternyata dia lupa dg apa yg dia tulisnya sendiri kalo ga mau dikatakan tdk faham....ini bagian dari tulisannya sendiri ;..

segala sesuatu yang disembah selain Allah, sedangkan dia rela dengan penyembahan tersebut. Adapun dalilnya adalah firman Allah ta’ala : ‘Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan, 'Sesungguhnya Aku adalah Tuhan selain daripada Allah', maka orang itu kami beri balasan dengan Jahannam, demikian kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim’ (QS. Al-Anbiyaa’ : 29)” [Majmuu’ Rasaail fit-Tauhiid wal-Iimaan, hal. 377-378]...

jadi utk memisahkan segala sesembahan yg ga bisa ditakfir seperti ; batu,kuburan,pohon,binatang,keris,nabi isa,orang2 sholeh..dll,maka ulama memberikan batasan dg kalimat "SEDANGKAN DIA RELA DG PPENYEMBAHAN TSB..."

1..Imam Ibnu Jarir telah meriwayatkan dalam tafsirnya (12061) : menceritakan kepadaku Ya’qub bin Ibrahim ia berkata menceritakan kepadaku Husyaim ia berkata memberitakan kepadaku Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Salamah bin Kuhail dari Alqamah dan Masruq bahwa keduanya bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang uang suap, maka beliau menja-wab,“Harta haram.” Keduanya bertanya,” Ba-gaimana jika oleh penguasa?” Beliau menja-wab, “Itulah kekafiran.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan barang siapa tidak memutuskan perkara dengan hukum Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” Atsar ini sanadnya shahih sampai Ibnu Mas-’ud, para perawinya tsiqah para perawi kutubus sitah.[Tahdzibu Tahdzib VI/240, VI/41-42,III/497-498,II/380].

2...Abu Ya’la dalam musnadnya (5266) meriwa-yatkan dari Masruq, “Saya duduk di hadapan Abdullah Ibnu Mas’ud, tiba-tiba seorang laki-laki bertanya, “Apakah harta haram itu?” Be-liau menjawab,”Uang suap.” Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Bagaimana kalau dalam masa-lah hukum.” Beliau menjawab,”Itu adalah ke-kufuran.” kemudian beliau membaca ayat: “Dan barang siapa tidak memutuskan perkara dengan hukum Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” Serta masih ada atsar-atsar Ibnu Mas’ud yang lain.

3..Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. [Al-Maidah : 42]

Tentang ayat ini, Hasan dan Said bin Jubair rahimahullah menyebutkan di dalam tafsirnya, bahwa yang dimaksud adalah pemakan uang suap, dan beliau berkata: “Jika seorang Qodi (hakim) menerima suap, tentu akan membawanya kepada kekufuran” (Al Mughni, 11/437).

pemahaman salaf membedakannya antara suap yg dilakukan terhadap penguasa/hakim dg orang biasa...

*****sebenarnya thogut negri ini bukan dalil ttg surat almaaidah yg memang ada 2 makna...tapi ayat ;..

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari. Dan siapakah yang lebih baik hukumnya dari Allah bagi kaum yang yakin?” [QS. Al Maidah :50]..

dan lain-lain banyak sekali....

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Tanggapan yang terlalu emosional. Coba Anda baca sekali lagi artikel http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/10/salah-paham-tentang-thaghut.html.

Adapun tentang suap, maka itulah yang membedakan antara paham takfiriy dengan paham Ahlus-Sunnah. Ibnu 'Abdil-Barr rahimahullah berkata :

وأجمع العلماء على أن الجور في الحكم من الكبائر لمن تعمد ذلك عالما به، رويت في ذلك آثار شديدة عن السلف، وقال الله عز وجل: ﴿ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ ﴾،﴿ الظَّالِمُونَ ﴾،﴿ الْفَاسِقُونَ ﴾ نزلت في أهل الكتاب، قال حذيفة وابن عباس: وهي عامة فينا؛ قالوا ليس بكفر ينقل عن الملة إذا فعل ذلك رجل من أهل هذه الأمة حتى يكفر بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر روي هذا المعنى عن جماعة من العلماء بتأويل القرآن منهم ابن عباس وطاووس وعطاء

”Para ulama telah bersepakat bahwa kecurangan dalam hukum termasuk dosa besar bagi yang sengaja berbuat demikian dalam keadaan mengetahui akan hal itu. Diriwayatkan atsar-atsar yang banyak dari salaf tentang perkara ini. Allah ta’ala berfirman : (Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa-apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir) , (orang-orang yang dhalim), dan (orang-orang yang fasiq); ayat ini turun kepada Ahli Kitab. Hudzaifah dan Ibnu ’Abbas radliyallaahu ’anhumaa telah berkata : ”Ayat ini juga umum berlaku bagi kita”. Mereka berkata : ”Bukan kekafiran yang mengeluarkan dari agama apabila seseorang dari umat ini (kaum muslimin) melakukan hal tersebut hingga ia kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan hari akhir. Diriwayatkan makna ini oleh sejumlah ulama ahli tafsir, diantaranya : Ibnu ’Abbas, Thawus, dan ’Atha’” [At-Tamhiid, 5/74].

Jadi apa yang dimaksudkan kekufuran yang dikatakan Ibnu Mas'uud ?. Apakah ia kufur akbar ?. Jawabnya tidak.

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaykum ustadz abul jauza,

Jika boleh saya sarankan, ada baiknya ustadz menulis buku. Saya kira sudah saatnya ustadz tidak hanya menulis di dunia maya tapi juga di alam nyata (baca : buku).

Karena setahu saya, cita-cita setiap orang yang gemar menulis adalah menggoreskan penanya pada lembaran kertas untuk dijadikan buku.

Semoga Allah Ta'ala selalu memberkahi dan selalu memudahkan urusan ustadz..

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum ustadz...
bagaimana hukum mematuhi ulil amri unt hal-hal yang baru bersifat himbauan, belum berupa perintah dalam bentuk semisal undang-undang.
Jazakallahu khoir...

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

wa'alaikumus-salaam.

Himbauan itu sifatnya tidak mengikat. Oleh karena itu, mengerjakan himbauan dimaksud pada asalnya bukan merupakan satu kewajiban.

wallaahu a'lam.

Abu Hendar As-Sosiolog mengatakan...

assalamualaikum ya akhi..

barakallahifikh..
mumtaz!! ahsanta..

izin share blog sunnah ana juga ya

abu-hendar.blogspot.com

isi buku tamu sebagai saran :), syukran jazillan..

semoga bermanfaat, jazakallah khairan..

Anonim mengatakan...

asssalamu'alaykum. baarakallahu fiik. salam kenal ustadz, saya mau tanya, ibu saya telah meninggal dunia dan meninggalkan harta yang cukup banyak (bukan harta dari ayah). apakah ayah saya mempunyai hak atas harta tersebut dan siapa yang lebih berhak atas harta tersebut ? sukron wa jazakallahu khoiron. saya sangat mengharapkan jawabannya

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum ustadz,

Ana request tulisan ustadz terhadap apa yang digembor-gemborkan sebagian orang -yang sedang trend saat ini- yakni MANHAJ MUTAQADDIMIN.

Banyak diantara mereka yang tidak mau memakai pensahihan dan pendaifan ahli hadis setelah era abad ke 4 H. Terus terang banyak yang sudah terkena syubhat ini, dan tidak mau memakai penshahihan dan pendhaifan dari Syaikh Al-Albani, Syaikh Arnauth, bahkan Ibnu Hajar dan Adz-Dzahabi!

Ditunggu pencerahannya dari ustadz.

Barakallahu fikum!

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

wa'alaikumus-salaam.

Membahas tafriq mutaqaddimin dan muta'khkhrin ini adalah perkara yang 'sulit'. Karena, perkara ini tidak bisa dibenarkan semuanya, juga tidak bisa disalahkan semuanya. Ini dalam tataran teorinya, apalagi dalam tathbiq-nya. Tapi ada satu halaman khusus yang cukup informatif yang mengkritik pemikiran tersebut. Silakan baca-baca :

http://ahlalisnad.com/vb/forumdisplay.php?f=22.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaykum, ustadz maaf kok pertanyaan anonim tgl 12 belum dijawab. terima kasih

Anonim mengatakan...

masalah perbedaan manhaj mutaqodimin dan mutaakhirin, maka setelah melihat pembahasan yang ada di link yang diberikan oleh Ustadz ada beberapa kritikan :
1. sepertinya ada tujuan yang tersembunyi yang dibawa oleh orang2 seperti ini dalam rangka menjauhkan umat dari ulama yang berpegang dengan sunnah Nabi, jangan2 ini adalah upaya dari orientalis setelah mereka gagal mencoba menolak orisinilaitas hadits dengan membenturkan antara ahli fikih dan ahli hadits dari kalangan mutaqodimin, yaitu dengan keluarnya tesis dari Schat yang meragukan keaslian hadits2 tentang hukum, kemudian dibantah dengan telak oleh ulama dari India M.M. Al Azhami. mungkin sekarang misi mereka masih sama intinya menanamkan keraguan terhadap hadits Nabi tetapi sekarang dengan metode mencoba mencari celah perbedaan mutaqodimin dan mutaakhirin. ini menunjukkan orang2 kafir tidak berhenti memberikan makar kepada kaum Muslimin, akan tetapi Insya Alloh akan gagal, karena hadits ini Alloh sendiri yang langsung menjaganya.
maka untuk membantahnya tentu dengan satu persatu qoidah yang menurut mereka ada perbedaan antara mut dan muakh.
tentu kita menhgarap ustadz kita Abyl Jauzaa untuk menurunkan secara bertahap seri bantahannya, Insya Alloh.

Abu Said

Anonim mengatakan...

1- Warisan Suami
1- Suami mendapat bagian setengah dari peninggalan istrinya jika si istri tidak
memiliki keturunan, yang dimaksud keturunannya adalah: "anak-anaknya, baik itu
putra maupun putri, cucu dari putranya sampai kebawah" adapun cucu dari putri
mereka termasuk dari keturunan yang tidak mendapat waris.
2- Suami mendapat bagian seperempat dari peninggalan istrinya jika si istri
memiliki keturunan, baik itu keturunan darinya ataupun dari suami lain.
"Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi
wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.." An-Nisaa: 12

petotu mengatakan...

thank's ya ilmunya
semoga waktu yang berlalu untuk memposting ilmu ini
mendapat balasan surga kelak di akhirat

Anonim mengatakan...

pak ustadz, sudah baca buku inikah ? judulnya “Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik” (MMKKUK); sepertinya karangan Syaik Idahram juga...bagaimana menurut sampeyan?...terima kasih

«Terlama ‹Lebih tua   1 – 200 dari 329   Lebih baru› Terbaru»