Tanya : Saya
pernah membaca tentang bahasan berlebih-lebihan dalam berdoa. Apa yang dimaksud di sini ?
Mohon penjelasannya dan terima kasih.
Jawab : Telah shahih beberapa hadits terkait yang Saudara
tanyakan sebagai berikut :
عَنْ
أَبِي نَعَامَةَ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُغَفَّلٍ، سَمِعَ ابْنَهُ يَقُولُ: اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ عَنْ يَمِينِ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلْتُهَا،
فَقَالَ: أَيْ بُنَيَّ، سَلِ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَتَعَوَّذْ بِهِ مِنَ النَّارِ، فَإِنِّي
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " إِنَّهُ
سَيَكُونُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الطَّهُورِ وَالدُّعَاءِ
"
Dari Abi Na’aamah ia berkata : Bahwasannya Abdullah bin Mughaffal mendengar anaknya berdoa :
‘Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu sebuah istana putih yang terletak di sisi kanan surga, jika kelak
aku masuk surga’. Maka ia (‘Abdullah bin Mughaffal) berkata : “Wahai anakku, mohonlah
kepada Allah surga dan mohonlah kepada-Nya perlindungan dari api neraka. Karena
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : ‘Sesungguhnya kelak akan ada satu kaum dari umat ini yang melampaui
batas dalam bersuci dan berdoa” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 96, Ibnu
Maajah no. 3864, dan yang lainnya; shahih].
عَنْ
أَبِي نَعَامَةَ، عَنْ ابْنٍ لِسَعْدٍ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعَنِي أَبِي وَأَنَا أَقُولُ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعِيمَهَا وَبَهْجَتَهَا، وَكَذَا، وَكَذَا،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَسَلَاسِلِهَا وَأَغْلَالِهَا، وَكَذَا، وَكَذَا، فَقَالَ:
يَا بُنَيَّ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
" سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ " فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ
مِنْهُمْ، إِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَ الْجَنَّةَ أُعْطِيتَهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الْخَيْرِ،
وَإِنْ أُعِذْتَ مِنَ النَّارِ أُعِذْتَ مِنْهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الشَّرِّ
Dari Abi Na’aamah dari anaknya Sa’d (bin Abi Waqqaash), ia berkata : Ayahku mendengarku ketika aku berdoa
: “Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga, kenikmatannya, lalu ini, dan itu. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari neraka, rantai-rantainya, belenggu-belenggunya, lalu
ini, dan itu”. Lalu ayahku berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Kelak
akan ada satu kaum yang melampaui batas dalam berdoa’. Waspadalah agar
engkau jangan sampai termasuk kaum tersebut. Seandainya engkau diberikan surga,
maka akan diberikan pula segala yang ada di dalamnya dari kebaikan. Dan jika
engkau dijauhkan dari neraka, maka akan dijauhkan pula segala apa yang ada di
dalamnya dari kejelekan” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 1480; shahih].
Kandungan Hadits :
1.
Diharamkannya berlebih-lebihan dalam berdoa,
karena hal tersebut termasuk melampaui batas, dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.
2.
Diantara bentuk-bentuk melampaui
batas/berlebih-lebihan dalam berdoa :
a.
Meminta sesuatu yang dilarang dan diharamkan Allah
terhadap hamba-Nya ketika hidup di dunia, sebagaimana permohonan Bani Israaiil kepada Muusaa ‘alaihis-salaam :
فَقَالُوَاْ
أَرِنَا اللّهِ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ
“’Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata’. Maka mereka disambar petir
karena kedhalimannya” [QS. An-Nisaa’ :
153].
b.
Mengangkat suara ketika berdoa sebagaimana yang terdapat dalam firman-Nya ta’ala :
ادْعُواْ رَبّكُمْ
تَضَرّعاً وَخُفْيَةً إِنّهُ لاَ يُحِبّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan
suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas” [QS. Al-A’raaf : 55].
c.
Memperinci permohonan (sebagaimana dalam hadits di
atas).
Allaahu a’lam.
[Jawaban ini kami ambilkan dari kitab Mausu’ah
Al-Manahiyyisy-Syar’iyyah karya Asy-Syaikh Saliim bin ‘Ied Al-Hilaaliy hafidhahullah, 3/346-347 no. 665; Daar Ibnu ‘Affaan].
Comments
Assalamu'alaikum..menurut artikel di atas yang jangan berlebih-lebihan dalam berdo'a..semua do'a tentang urusan akhirat,lantas bagaimana dengan do'a tentang urusan dunia,bolehkah secara terperinci?
Ada seseorang yang berdoa : "ya allah, berilah hamba harta yang melimpah, halal lagi berkah.."apakah yg seperti ini termasuk 'berlebih2an dlm berdoa'..?
-Bagaiman dengan kondisi seorang hamba yg karena terhimpit berbagai macam beban&permasalahan, lantas kemudian ia berkeluh kesah kepada rabbnya, yang krn banyaknya beban&permasalahan tsb ia terpaksa beberkan dan ia pinta kebaikan dari semua beban2nya kepada allah meskipun ia tahu bahwa Allah adalah maha tahu..apakah termasuk berlebih@han dalam berdoa..?
cilacap jateng
Menurut saya bukan salah doa-nya tapi yg salah iman orangnya.. buat apa meminta harta yg berlimpah jika diakhirat kelak akan ditanyakan dan dipertanggungjawabkan
tidakkah kamu tahu doa Rasulullah , doa-nya yg ingin bersama dengan orang2 miskin "Yaa Allah, hidupkan aku dalam keadaan miskin, dan matikan aku dalam keadaan miskin dan bangkitkanlah aku di hari akhir bersama orang-orang miskin" menjadi miskin bukan berarti hina dimata manusia, tp menjadi miskin adalah nikmat kesabaran dalam ujian Allah
Menurut saya bila sedang dalam punya maslah yg besar , cukuplah berdoa " Yaa Allah lancarkanlah segala urusan dan masalah ku dan permudahkanlah setiap jalan yg kutempuh untuk menuju keridhaanMu"
bersyukurlah dengan masalah yg ada, sesungguhnya tanda kasih sayang Allah adlah dengan memberikan ujian pada hambaNya
Dalam salah satu hadits arba'in nawawi disebutkan juga bahwasanya Allah memerintahkan kita untuk berdo'a dan meminta dgn detail
يا عبادي كلكم ضال إلا من هديته فاستهدوني أهدكم
يا عبادي كلكم جائع إلا من أطعمته فاستطعموني أطعمكم
يا عبادي كلكم عار إلا من كسوته فاستكسوني أكسكم
Bukannya itu menunjukkan klo kita ketika berdo'a hendaknya di detailkan isi do'anya?
Posting Komentar