Bagi
yang belum mengetahui, maka artikel ini akan sedikit menginformasikan tentang
ketiga perawi utama Syi’ah dalam kitab-kitab hadits mereka.
1.
Jaabir Al-Ju’fiy
Orang
ini adalah diantara orang yang ajaib dalam deretan para perawi Syi’ah.
Jaabir
Al-Ju’fiy berkata:
Telah menceritakan
kepadaku Abu Ja’far ‘alaihis-salaam 70.000 (tujuhpuluh ribu) hadits yang
belum aku pernah ceritakan kepada seorangpun, dan akupun tidak akan
menceritakan hadits itu kepada seorang pun selamanya” [sumber : http://www.mezan.net/mawsouat/baker/jofi.html].
Al-Hurr
Al-‘Aamiliy berkata:
وروي أنه روى سبعين ألف حديث عن الباقر عليه السلام،
وروى مائة وأربعين ألف حديث، والظاهر أنه ما روى أحد بطريق المشافهة عن الأئمة
عليهم السلام أكثر مما روى جابر
“Dan
diriwayatkan bahwasannya ia telah meriwayatkan 70.000 hadits dari Al-Baaqir ‘alaihis-salaam,
dan ia meriwayatkan total sebanyak 140.000 hadits. Yang nampak, tidak ada
seorang pun yang meriwayatkan dengan jalan musyaafahah (tatap muka) dari
para imam ‘alaihis-salaam lebih banyak daripada riwayat Jaabir” [Wasaailusy-Syii’ah,
20/151].
Akan
tetapi:
حدثني حمدويه و إبراهيم ابنا نصير، قالا حدثنا محمد بن
عيسى، عن علي بن الحكم، عن ابن بكير، عن زرارة، قال : سألت أبا عبد الله (عليه
السلام) عن أحاديث جابر فقال ما رأيته عند أبي قط إلا مرة واحدة و ما دخل علي قط
Telah
menceritakan kepadaku Hamduwaih dan Ibraahiim yang keduanya anak dari Nashiir,
mereka berdua berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Iisaa,
dari ‘Aliy bin Al-Hakam, dari Ibnu Bukair, dari Zuraarah, ia berkata : Aku
bertanya kepada Abu ‘Abdillah tentang hadits-hadits Jaabir. Ia berkata : “Aku
tidak pernah melihatnya di sisi ayahku (yaitu Abu Ja’far) sedikitpun kecuali
hanya satu kali saja. Ia tidak pernah masuk menemuiku sedikitpun” [Rijaalul-Kasysyiy, 3/191].
Jaabir
mengaku banyak meriwayatkan hadits dari Al-Baaqir (Abu Ja’far) dan yang lainnya,
namun Ja’far Ash-Shaadiq (Abu ‘Abdillah) mengingkarinya.[1]
Ia tidak mengakui keberadaan hadits-hadits Jaabir dari ayahnya, karena ia sangat
jarang melihatnya bersama ayahnya.
Siapa
yang akan dibenarkan ?. Imam ma’shum atau statement Jaabir ?.
Tentang
jumlah riwayat Jaabir, bandingkan dengan Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu yang
meriwayatkan hadits tidak lebih dari 2000 buah menurut penelitian muhaqqiqiin.[2]
Orang Syi’ah banyak melihat keanehan pada diri Abu Hurairah yang meriwayatkan lebih
banyak hadits dibandingkan shahabat lain, tapi lupa ada yang jauh lebih aneh darinya,
yaitu Jaabir Al-Ju’fiy.
2.
Zuraarah bin A’yan.
Nama
Zuraarah banyak disebutkan dalam kitab Al-Kaafiy dan yang lainnya. Ia
salah seorang perawi utama kaum Syi’ah yang menyampaikan khabar-khabar imam
kepada mereka.
Siapakah
Zuraarah ?. Menurut informasi, ia berasal dari keturunan budak Romawi.
زرارة بن أعين واسمه عبد ربه، يكنّى أبا الحسن وزرارة
لقبله، وكان أعين بن سنسن عبداً رومياً لرجل من بني شيبان تعلّم القرآن ثم أعتقه
“Zuraarah
bin A’yan. Nama aslinya adalah ‘Abdu Rabbih, berkunyah Abul-Hasan, sedangkan
Zuraarah adalah julukannya. A’yan bin Sinsin (ayah Zuraarah) seorang budak
Romawi milik seorang laki-laki dari Bani Syaibaan. Kemudian ia mempelajari
Al-Qur’an, lalu tuannya membebaskannya” [Mu’jamu Rijaalil-Hadiits oleh
Al-Khuu’iy, juz 8 no. 4671].
Sebagaimana
disebutkan dalam riwayat Jaabir Al-Ju’fiy sebelumnya, ia (Zuraarah) hidup dan
dekat dengan Ja’far Ash-Shaadiq Abu ‘Abdillah. Apa komentar Abu ‘Abdillah
tentangnya ?
وبهذا الاسناد : عن يونس، عن خطاب بن مسلمة، عن ليث المرادي،
قال : سمعت أبا عبد الله (ع) يقول : لا يموت زرارة إلا تائهاً
Dengan
sanad ini, dari Yuunus, dari Khaththaab bin Maslamah, dari Laits Al-Muraadiy, ia
berkata : Aku mendengar Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) berkata :
“Zuraarah tidak mati kecuali sebagai orang yang tersesat” [Ikhtiyaar
Ma’rifatir-Rijaal oleh Ath-Thuusiy, hal. 170].
Barangkali
celaan para imam itu timbul karena tabiat Zuraarah yang suka merendahkan para
imam Syi’ah sendiri. Contohnya: Ketika Zuraarah terlibat perdebatan dengan Abu
Ja’far, ia menggerutu dalam hati mencela imamnya, Zuraarah berkata:
قُلْتُ فِي نَفْسِي
شَيْخٌ لَا عِلْمَ لَهُ
بِالْخُصُومَةِ
Aku
berkata dalam hati : “Orang tua (syaikh) yang tidak tahu tentang perbantahan/perdebatan....”
[Al-Kaafiy, 2/386; kata Al-Majlisiy : hasan seperti shahih].
Maksud ‘syaikh’ di atas adalah sang imam yang ia
bantah.
Mungkin pula karena Zuraarah berani berdusta atas nama
imamnya,
sehingga Al-Baaqir Abu ‘Abdillah
mendoakan
laknat Allah kepadanya:
ليس هكذا سألني ولا هكذا قلت، كذب علي واللّه كذب عليّ
واللّه، لعن اللّه زرارة، لعن اللّه زرارة، لعن اللّه زرارة
“Bukan begitu ia (Zuraarah) bertanya kepadaku, dan
bukan begitu pula
jawabanku. Ia telah berdusta atas namaku. Demi Allah, ia telah
berdusta atas namaku. Demi Allah, semoga Allah melaknat Zuraarah, semoga Allah
melaknat Zuraarah. Semoga Allah melaknat Zuraarah.....” [Ikhtiyaar
Ma’rifatir-Rijaal, hal. 168].
Disebutkan
juga dalam Bihaarul-Anwaar, 5/45-46.
حدثني حمدوية قال؛ حدثني محمد بن عيسى عن يونس عن مسمع
كرد بن ابي سيار قال سمعت ابا عبد الله (ع) يقول: لعن الله بريداً، لعن الله زرارة
Telah
menceritakan kepadaku Hamduwaih, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin ‘Iisaa, dari Yuunus, dari Ma’ma’ Kurd bin Abi Sayaar, ia berkata :
Aku mendengar Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) berkata: “Semoga Allah
melaknat Buraid, semoga Allah melaknat Zuraarah” [Ikhtiyaar
Ma’rifatir-Rijaal oleh Ath-Thuusiy, hal. 170].
Bagaimana
bisa keadaan perawi semacam ini dijadikan sandaran utama riwayat dalam agama ?.
3.
Muhammad bin
Muslim.
Muhammad
bin Muslim termasuk diantara perawi yang paling populer dalam kitab-kitab
hadits Syi’ah. Mirip dengan Jaabir Al-Ju’fiy, ia juga meriwayatkan ribuan
hadits dari para imam. Jumlah hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu
tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.
Tapi
naas, perawi ini pun kena laknat imam.
حدثني محمد بن مسعود، قال حدثني جبريل بن أحمد، عن محمد
بن عيسى، عن يونس، عن عيسى بن سليمان وعدة، عن مفضل بن عمر، قال: سمعت ابا عبد
الله عليه السلام
يقول: لعن الله محمد بن مسلم كان يقول ان الله لا يعلم الشئ حتى يكون
Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Mas’uud, ia berkata : telah menceritakan
kepadaku Jibriil bin Ahmad, dari Muhammad bin ‘Iisaa, dari Yuunus, dari ‘Iisaa
bin Sulaimaan dan beberapa orang lainnya, dari Mufadldlal bin ‘Umar, ia berkata
: Aku mendengar Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam berkata : “Semoga Allah
melaknat Muhammad bin Muslim ! Ia telah berkata sesungguhnya Allah tidak
mengetahui sesuatupun hingga ia terjadi” [Ikhtiyaar
Ma’rifatir-Rijaal, hal. 394].
Jika
telah kena laknat, apakah riwayatnya dapat diterima ?. Apalagi laknat ini
dilatarbelakangi karena perkataan bathil Muhammad bin Muslim. Dan ingat,.....
imam ma’shum tidak mungkin salah.
Semoga informasi ini ada manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus,
ciomas, bogor – 04081435/02062014 – 23:40].
[1] Uslub perkataan Al-Baaqir (Abu ‘Abdillah)
adalah uslub pengingkaran.
[2] Dr. Dliyaaurrahmaan Al-A’dhamiy telah
melakukan penelitian ulang terhadap musnad
Abu Hurairah yang diambil dari Musnad
Al-Imam Ahmad bin Hanbal dan ditambah dengan riwayat dalam al-kutubus-sittah, dengan menyatakan
bahwa jumlah hadits Abu Hurairah radliyallaahu
‘anhu berjumlah 1336 buah. Kemudian ia berkata : “Benar bahwa ada sejumlah
riwayat lain (yang diriwayatkan Abu Hurairah) di dalam kitab Al-Mustadrak milik Al-Haakim, Sunan Al-Baihaqiy, Sunan Ad-Daaruquthniy, Mushannaf ‘Abdirrazzaq, dan kitab-kitab
hadits yang lain. Namun saya berani memastikan bahwa riwayat-riwayat tersebut
tidak mencapai jumlah yang disebutkan oleh para ulama. Bahkan menurut dugaan
kuat, tidak mencapai 2000 hadits” [Abu
Hurairah fii Dlau’i Marwiyyatihi oleh Dr. Dliyaaurrahmaan Al-A’dhamiy, hal.
76].
Berbeda
halnya dengan beberapa pernyataan ulama mutaqaddimiin
– misalnya Ibnu Hazm – yang menyatakan jumlah hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu sebanyak 5374 buah. Wallaahu a’lam.
Comments
Kaum Syiah percaya bahwa AlQuran adalah Hadith Qudsi, sehingga semua hadith yang bertentangan dengan AlQuran wajib ditolak atau harus ditinggalkan
Hormat
Haji Muhammad Abdullah
Ya itu sebagian keyakinan dari sebagian orang Syi'ah. Banyak dipakai sebagai alat propaganda. Yang benar dalam praktek kebanyakan orang Syi'ah, segala hal yang bertentangan dengan akal orang Syi'ah, wajib ditolak.
Bagi kaum muslimin, Al-Qur'an ya Al-Qur'an, bukan hadits qudsiy.
MasyaAllah pak, mari berhenti menjadi Ruwaibidhoh.
Antum tau apa itu Ruwaibidhoh?
Ada hadits shahihnya lhoh, monggo dicari dulu daripada antum browsing-browsing soal Syi'ah yang jelas-jelas salah sasaran.
Karena kalau antum pengen kenal Syi'ah, jangan hanya browsing atau dengar dari gosip, melainkan baca bukunya langsung atau dengarkan kajiannya dari radio-radio Iran & Suriah.
Salam
Sholat Yunus Salam
Tahu, dan bahkan tahunya sudah lama. Justru karena saya tahu, saya memberitahukan kepada Anda.
Adalah basi kalau cuma mengandalkan siaran propaganda dari Keduataan Iran yang berbahasa Indonesia. Kebanyakan taqiyyah-nya. Saya mantan pembaca setia prapaganda itu sebelum saya sadar karena dapat mengakses kitab-kitab mereka.
Saran saya,.... Anda harus melaksanakan saran Anda itu dulu. Baca referensi-referensi valid Syi'ah, karena saya hampir yakin bahwa Anda belum membacanya. Di atas, saya ambilkan referensi Syi'ah dari kitab mereka dan sebagiannnya saya link-kan dari website Syi'ah sendiri.
Untuk debat yg sehat seharusnya disertakan bantahan lawan. Jadi tidak sepihak yg membuat kita gak tahu benar salahnya.
Salam
Anonim 22 Juni 2014 14.44
Sampaikanlah bantahan Syi'ah terhadap referensinya sendiri itu di sini. Kalau memang itu hasil studi kritis mereka, yang mungkin menggunakan metode yang dilakukan para injilis, terhadap kitab bible. Hanya orang Timur yang tolol, yang mengatakan Timur itu tolol. Paham, ya.
Posting Komentar