Tahukah
kawan, apa itu dlabb ?. Dlabb adalah sejenis kadal gurun yang
mempunyai nama latin : Uromastyx aegyptius microlepis. Hewan ini
sering diidentikkan lidah orang kita dengan biawak. Ini keliru. Dua hewan ini sangat
berlainan[1].
Taksonomi dlabb (kadal gurun) adalah sebagai berikut :
Kingdom/kerajaan : Animalia
Phylum/Filum : Chordata
Class/Kelas : Reptilia
Order/bangsa : Squamata
Family/suku : Agamidae
Subfamily : Uromasticinae
Genus/marga : Uromastyx
Hewan
yang masih masuk katagori ‘dlabb’ adalah hewan yang masih satu
genus/marga Uromastyx (Spiny-Tailed Lizard). Ciri khas Uromastyx adalah ekornya
yang kasar berduri. Hewan ini dapat ditemui di daerah Afrika Utara, Timur
Tengah, hingga India. Khusus Uromastyx aegyptius microlepis, maka
ia ditemui di daerah Mesir, semenanjung Arab, Iraq, Iran, dan Israel. Dlabb
termasuk omnivora, yang sebagian besar makanannya adalah daun-daunan/sayuran[2],
namun kadang memakan serangga. Panjangnya dapat mencapai 30 inchi. Gambar dan video
berikut dapat memberi kejelasan :
Dlabb
adalah
salah satu jenis hewan buruan yang dihalalkan dalam syari’at Islam. Dalilnya
adalah :
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: " أَهْدَتْ خَالَتِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضِبَابًا وَأَقِطًا وَلَبَنًا، فَوُضِعَ الضَّبُّ عَلَى مَائِدَتِهِ،
فَلَوْ كَانَ حَرَامًا لَمْ يُوضَعْ وَشَرِبَ اللَّبَنَ وَأَكَلَ الْأَقِطَ "
Telah
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibraahiim : Telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, dari Abu Bisyr, dari Sa’iid, dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa,
ia berkata : “Bibiku pernah memberi hadiah kepada Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam daging dlabb,
keju, dan susu. Daging dlabb itu
ditaruh di atas hidangan beliau. Seandainya daging itu haram, niscaya daging dlabb tidak akan ditaruh
di situ. Lalu beliau meminum susu dan memakan keju” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 5402].
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ، حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ الزُّهْرِيِّ،
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ،
قَالَ: " أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِضَبٍّ مَشْوِيٍّ،
فَأَهْوَى إِلَيْهِ لِيَأْكُلَ، فَقِيلَ لَهُ: إِنَّهُ ضَبٌّ، فَأَمْسَكَ يَدَهُ، فَقَالَ
خَالِدٌ: أَحَرَامٌ هُوَ؟ قَالَ: لَا، وَلَكِنَّهُ لَا يَكُونُ بِأَرْضِ قَوْمِي، فَأَجِدُنِي
أَعَافُهُ، فَأَكَلَ خَالِدٌ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُ
".
Telah
menceritakan kepada kami ‘Aliy bin ‘Abdillah : Telah menceritakan kepada kami
Hisyaam bin Yuusuf : Telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar, dari Az-Zuhriy,
dari Abu Umaamah bin Sahl, dari Ibnu ‘Abbaas, dari Khaalid bin Al-Waliid, ia
berkata : “Pernah disuguhkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam daging
dlabb panggang. (Ketika melihatnya), maka beliau berselera untuk
memakannya. Dikatakan kepada beliau : “Daging itu adalah daging dlabb”.
Maka, beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun menahan tangan beliau (tidak
jadi mengambilnya ). Khaalid berkata : “Apakah ia diharamkan ?”. Beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam menjawab : “Tidak, akan tetapi hewan itu tidak ada di
daerah kaumku, sehingga aku tidak suka memakannya”. Lalu Khaalid pun
memakan daging dlabb tersebut, sedangkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam melihatnya [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5400].
Semoga
artikel singkat ini ada manfaatnya.
Wallaahu
a’lam bish-shawwaab.
[abul-jauzaa’
– perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 25061434/05052013/ – 00:46].
Artikel
terkait :
[1] Dlabb dan biawak bertemu di tingkat
ordo (Squamata), cukup jauh menurut ilmu taksonomi.
Tentang
biawak, silakan baca : http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak.
[2] Termasuk wortel, buncis, kacang polong,
jagung, dan sayuran yang berwarna hijau tua.
Comments
sepintas lalu, meskipun secara taksonomi kekerabatannya terlalu jauh, namun secara fisik cukup mirip dengan biawak dan komodo.
lantas bagaimana dengan hukum memakan biawak dan komodo.
adakah perkataan ulama mengenainya?
Dlabb dengan biawak, selain kekerabatannya jauh, juga beda sifat dan kelakuannya. Biawak dulu sudah dikenal di masyarakat Arab, namun ternyata yang disebutkan dalil hanyalah dlabb. Masyarakat 'Arab juga tidak pernah menyamakan antara dlabb dengan biawak. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Arab memahami dua binatang ini adalah berlainan.
Untuk biawak, beberapa ulama mengharamkannya. Adapun komodo, itu jenis endemik di Indonesia (NTT), sehingga gak bakalan ada kita temui fatwa ulama madzhab terkait dengan komodo. Hanya saja, ia bisa diqiyaskan dengan biawak, karena komodo itu biawak jumbo.
Posting Komentar