Tanya : Saya sering bermimpi buruk yang terkadang membuat
saya terjaga di waktu malam. Apa nasihat Anda tentang hal ini ? Dan bolehkah
saya menceritakan mimpi saya ini kepada orang lain ?
Jawab : Perlu diketahui bahwa jika seseorang bermimpi
buruk, maka itu berasal dari syaithan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ: فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى
مِنَ اللَّهِ، وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ
الْمَرْءُ نَفْسَهُ
“Mimpi itu ada tiga macam : 1) mimpi yang baik
merupakan kabar gembira dari Allah; 2) mimpi buruk berasal dari syaithan; dan
3) mimpi dari apa-apa yang dibisikkan kepada seseorang dari dirinya ( = kembang
tidur)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 7017 dan Muslim no. 2263;
ini adalah lafadh Muslim].
Mimpi buruk merupakan
permainan syaithan terhadap manusia, agar manusia merasa sedih karena timbul
pada dirinya prasangka buruk kepada Allah. Barangsiapa yang melihat mimpi yang
tidak ia sukai, maka hendaklah ia melaksanakan apa yang tercantum dalam sunnah
untuk mengusir was-was dan menolak tipu daya syaithan; yaitu dengan :
a.
melaksanakan shalat
b.
memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan
mimpi dan kejahatan syaithan
c.
meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali
d.
bangun dan melaksanakan
shalat
e.
tidak menceritakan mimpi
buruk tersebut kepada orang lain
f.
merubah posisi tidur dari
posisi semula.
Diriwayatkan dari Abu Usamah,
ia berkata : Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuatku sakit hingga aku
mendengar Qatadah berkata : ”Aku pernah melihat sebuah mimpi yang membuatku
sakit hingga aku mendengar Nabi shallallaahu ’alaihi wa sallam bersabda :
الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى
أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلَا يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإِذَا رَأَى مَا
يَكْرَهُ، فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَلْيَتْفِلْ
ثَلَاثًا وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ
”Mimpi baik berasal dari Allah. Jika salah seorang
dari kalian melihat apa yang ia suka maka janganlah ia ceritakan mimpi tersebut
kecuali kepada orang yang mencintainya saja. Dan jika ia melihat mimpi yang
tidak ia sukai, maka hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari
kejahatan mimpi tersebut dan dari kejahatan syaithan, kemudian meludah tiga
kali, dan janganlah ia ceritakan kepada siapapun. Sebab mimpi itu tidak akan
mendatangkan kemudlaratan” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 7044 dan Muslim no. 2261; ini adalah lafadh Al-Bukhaariy].
فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ، فَلْيَقُمْ
فَلْيُصَلِّ، وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ
”Apabila salah seorang dari kalian melihat mimpi
buruk, hendaklah ia bangkit melaksanakan shalat dan janganlah ia ceritakan
kepada orang lain” [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 7017 dan Muslim no. 2263;
ini adalah lafadh Muslim]. Allaahu
a’lam.
[abul-jauzaa’ – Juli 2007,
repro : 17012012 – perum ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor].
Comments
baarokallohu fiik ustadz
sholat yang dimaksud, sholat sunnah 2 roka'at ya ustadz
jazaakallohu khoiron
Bismillah
izin copas ustadz
Posting Komentar