Ibnu
Abi Syaibah rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحَكَمِ، عَنْ رِيَاحِ بْنِ
الْحَارِثِ، قَالَ: كُنْتُ إِلَى جَنْبِ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ بِصِفِّينَ،
وَرُكْبَتِي تَمَسُّ رُكْبَتَهُ، فَقَالَ رَجُلٌ: كَفَرَ أَهْلُ الشَّامِ، فَقَالَ
عَمَّارٌ: " لَا تَقُولُوا ذَلِكَ، نَبِيُّنَا وَنَبِيُّهُمْ وَاحِدٌ،
وَقِبْلَتُنَا وَقِبْلَتُهُمْ وَاحِدَةٌ، وَلَكِنَّهُمْ قَوْمٌ مَفْتُونُونَ
جَارُوا عَنِ الْحَقِّ، فَحَقّ عَلَيْنَا أَنْ نُقَاتِلَهُمْ حَتَّى يَرْجِعُوا
إِلَيْهِ "
Telah
menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun, dari Al-Hasan bin Al-Hakam, dari
Ziyaad bin Al-Haarits, ia berkata : Aku pernah berada di samping ‘Ammaar bin
Yaasir waktu perang Shiffiin, dimana lututku bersentuhan dengan lututnya. Lalu
ada seseorang yang berkata : “Orang-orang Syaam telah kafir. ‘Ammaar berkata :
“Jangan kalian katakan itu. Nabi kita dan nabi mereka satu. Begitu pula kiblat
kita dan kiblat mereka satu. Akan tetapi mereka adalah kaum yang terfitnah yang
menyimpang dari kebenaran. Dan kebenaran ada pada pihak kita, yang menuntut
kita untuk memerangi mereka hingga mereka kembali kepadanya (kebenaran)”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 15/290 no. 38996].
Keterangan
para perawinya :
1.
Yaziid bin Haaruun bin
Zaadzaan As-Sulamiy, Abu Khaalid Al-Waasithiy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 206 H.
Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1084 no. 7842].
2.
Al-Hasan
bin Al-Hakam An-Nakha’iy, Abul-Hakam Al-Kuufiy; seorang yang dikatakan oleh
Ibnu Hajar : ‘shaduuq, tapi banyak salahnya’. Namun yang benar ia
seorang yang shaduuq (bahkan dekat kepada tsiqah). Ia telah
ditsiqahkan oleh Ibnu Ma’iin dan Ahmad. Ibnu Syaahiin menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat.
Abu Haatim berkata : “Shaalihul-hadiits”. Adapun Ibnu Hibbaan
menyendiri dalam jarh-nya dengan mengatakan : “Banyaknya salah dan ragu.
Tidaklah membuatku kagum untuk berhujjah dengan haditsnya apabila ia
bersendirian dalam periwayatan”. Termasuk thabaqah ke-6, dan wafat
sebelum tahun 150 H. Dipakai oleh Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy dalam Musnad
‘Aliy, dan Ibnu Maajah [lihat : Tahdziibut-Tahdziib 2/271 dan Taqriibut-Tahdziib
hal. 236 no. 1239].
3.
Riyaah bin
Al-Haarits An-Nakha’iy, Abul-Mutsannaa Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah.
Termasuk thabaqah ke-2. Dipakai oleh Abu Daawud, An-Nasaa’iy, dan Ibnu
Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 330 no. 1983].
Ibnu Abi Syaibah mempunyai mutaaba’ah
dari Ahmad bin Manshuur Abu Bakr; sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Duulabiy rahimahullah
dalam Al-Kunaa 2/480-481 no. 870 : Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Manshuur Abu Bakr, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin
Haaruun, ia berkata : Telah memberitakan Al-Hakam bin Al-Hakam, ia
berkata : Telah menceritakan kepada kami Riyaah bin Al-Haarits, ia berkata :
“....”.
Penyebutan Al-Hakam bin Al-Hakam di
atas keliru, karena yang benar adalah Al-Hasan bin Al-Hakam sebagaimana riwayat
di atas, dan juga riwayat-riwayat di bawah. Ahmad
bin Manshuur bin Sayyaar bin Al-Mubaarak Al-Baghdaadiy Ar-Ramaadiy, Abu Bakr;
seorang yang tsiqah lagi haafidh. Termasuk thabaqah ke-11,
lahir tahun 182, dan wafat tahun 265. Dipakai oleh Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 100 no. 114].
Yaziid bin Haaruun mempunyai mutaba’ah
dari :
1.
Sufyaan Ats-Tsauriy; sebagaimana
diriwayatkan oleh oleh Al-Marwadziy rahimahullah dalam Ta’dhiimu
Qadrish-Shalaah hal. 546 no. 599 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Yahyaa : Telah menceritakan kepada kami Qabiishah : Telah menceritakan
kepada kami Sufyaan, dari Al-Hasan bin Al-Hakam, dari Riyaah bin Al-Haarits,
dari ‘Ammaar bin Yaasir, ia berkata : “....”.
Keterangan perawinya :
a.
Muhammad bin Yahyaa bin
‘Abdillah bin Khaalid bin Faaris bin Dzuaib Adz-Dzuhliy, Abu ‘Abdillah
An-Naisaabuuriy; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi jaliil. Termasuk thabaqah ke-11, lahir tahun 172 H, dan wafat tahun 258 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Abu
Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 907 no. 6427].
b.
Qabiishah bin ‘Uqbah bin Muhammad
bin Sufyaan As-Siwaa’iy, Abu ‘Aamir Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq, namun kadang
menyelisihi. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 215 H. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 797 no.
5548]. Para ulama mengkritik riwayat Qabiishah yang berasal dari Ats-Tsauriy,
karena ia bertemu dengan Ats-Tsauriy masih kecil.
c.
Sufyaan bin Sa’iid bin Masruuq Ats-Tsauriy, Abu ‘Abdillah
Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, haafidh, faqiih, ‘aabid, imam, lagi hujjah. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 97 H, dan wafat
tahun 161 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 394 no. 2458].
2.
Muhammad bin ‘Ubaid bin Abi Umayyah;
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Marwadziy rahimahullah dalam Ta’dhiimu
Qadrish-Shalaah hal. 546 no. 598 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Yahyaa : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Ubaid : Telah menceritakan
kepada kami Al-Hasan bin Al-Hakam An-Nakha’iy, dari Riyaah bin Al-Haarits, ia
berkata : “......”.
Muhammad bin ‘Ubaid
bin Abi Umayyah Ath-Thanaafisiy, Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy Al-Ahdab; seorang yang tsiqah lagi hapal riwayat.
Termasuk thabaqah ke-11, lahir tahun 124 H, dan wafat tahun 204 H di
Kuufah. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 875 no. 6154].
Al-Hasan bin Al-Hakam mempunyai mutaba’ah
dari :
1.
‘Abdullah bin Riyaah; sebagaimana
diriwayatkan oleh Al-Marwadziy dalam Ash-Shalaah hal. 546 no. 600 :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا يَعْلَى، ثنا
مِسْعَرٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رِيَاحٍ، عَنْ رِيَاحِ بْنِ الْحَارِثِ،
قَالَ: قَالَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ: " لا تَقُولُوا كَفَرَ أَهْلُ الشَّامِ،
قُولُوا: فَسَقُوا، قُولُوا: ظَلَمُوا "
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Yahyaa : Telah menceritakan kepada kami Ya’laa : Telah menceritakan kepada kami
Mis’ar, dari ‘Abdullah bin Riyaah, dari Riyaah bin Al-Haarits, ia berkata :
Telah berkata ‘Ammaar bin Yaasir : “Janganlah kalian berkata orang-orang Syaam
telah kafir. Akan tetapi katakanlah : Mereka telah berbuat kefasikan atau
kedhaliman”.
Keterangan perawi :
a.
Ya’laa bin ‘Ubaid bin Abi
Umayyah Al-Iyaadiy, Abu Yuusuf Ath-Thanaafisiy Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah,
kecuali dalam periwayatan dari Ats-Tsauriy terdapat kelemahan. Termasuk thabaqah
ke-9, lahir tahun 117 H, dan wafat tahun 209 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1091
no. 7898].
b.
Mis’ar bin Kidaam bin
Dhahiir bin ‘Ubaidah bin Al-Haarits bin Hilaal bin ‘Aamir bin Sha’sha’ah
Al-Hilaaliy Al-‘Aamiriy, Abu Salamah Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah lagi
tsabat. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 153 H/155 H.
Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 936 no. 6649].
2.
Hanasy bin Al-Haarits; sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 15/290 no. 38997 : Telah menceritakan kepada
kami Wakii’, dan Hanasy bin Al-Haarits, dari syaikhnya yang bernama Riyaah, ia
berkata : Telah berkata ‘Ammaar : “...(dengan lafadh yang sama dengan di atas)...”.
Keterangan perawinya :
a.
Wakii’ bin Al-Jarraah bin
Maliih Ar-Ruaasiy, Abu Sufyaan Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aabid. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 196/197
H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy,
dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1037 no. 7464].
b.
Hanasy bin Al-Haarits bin Laqiith An-Nakha’iy Al-Kuufiy;
seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : “Tidak mengapa dengannya”. Termasuk thabaqah
ke-6. Dipakai Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad [Taqriibut-Tahdziib, hal. 278 no. 1584].
Kesimpulannya, riwayat ini adalah shahih.
‘Ammaar bin Yaasir adalah salah
seorang shahabat yang kuat pembelaannya kepada ‘Aliy bin Abi Thaalib, dalam
perang Shiffiin melawan Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan radliyallaahu ‘anhum.
Betapapun hebat pertempuran mereka, namun ‘Ammaar bin Yaasir radliyallaahu
‘anhu tidak pernah berkeyakinan akan kekafiran Mu’aawiyyah dan pasukannya –
seperti keyakinan para penganut cinta palsu pada Ahlul-Bait.
Apa yang diyakini ‘Ammaar inilah yang
beredar di kalangan shahabat-shahabat ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu.
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ رَاشِدٍ،
عَنْ مَكْحُولٍ، أَنَّ أَصْحَابَ عَلِيٍّ سَأَلُوهُ عَنْ مَنْ، قُتِلَ مِنْ
أَصْحَابِ مُعَاوِيَةَ مَا هُمْ؟ قَالَ: " هُمُ الْمُؤْمِنُونَ "
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yahyaa : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Khaalid : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Raasyid, dari Mak-huul : Bahwasannya para
shahabat ‘Aliy ditanya tentang orang-orang yang meninggal dari kalangan
shahabat-shahabat Mu’aawiyyah, apa status mereka ?”. Mereka menjawab : “Mereka adalah
orang-orang beriman” [Diriwayatkan oleh Al-Marwadziy dalam Ash-Shalaah,
hal. 545 no. 595; sanadnya shahih, semua perawinya tsiqaat].
Selaras pula dengan ucapan ‘Aliy bin
Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu sendiri :
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ الْمَوْصِلِيُّ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ، عَنْ يَزِيدَ
بْنِ الْأَصَمِّ، قَالَ: سُئِلَ عَلِيٌّ عَنْ قَتْلَى يَوْمِ صِفِّينَ، فَقَالَ:
" قَتْلَانَا وَقَتَلَاهُمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَيَّ
وَإِلَى مُعَاوِيَةَ "
Telah menceritakan kepada kami ‘Umar
bin Ayyuub Al-Maushiliy, dari Ja’far bin Burqaan, dari Yaziid bin Al-Asham, ia
berkata : ‘Aliy pernah ditanya tentang orang-orang yang terbunuh di perang Shiffiin,
maka ia berkata : “Orang yang terbunuh dari kami dan dari mereka ada di
surga". Dan perkara tersebut akan ada antara aku dan Mu’aawiyyah
[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 15/302; shahih – selengkapnya bisa dibaca
di sini].
Tak banyak ulasan, biar riwayat yang
berbicara......
Wallaahu a’lam.
[abul-jauzaa’ – wonokarto, wonogiri –
05042012].
[1] Dalam riwayat lain yang dibawakan
Al-Khathiib dalam At-Talkhiish no. 280, disebutkan dengan nama ‘Abdullah
bin Rabaah.
Comments
ust. mau nanya, Al Khathib Al Baghdadi pngarang buku Tarikh Baghdad apakah beliau juga yg mengarang buku Al-Farqu Baina Al-Firoq..????, syukran..
assalamualaikum..sheikh boleh ana dapat email enta?barakallahufik
tolong diralat akhi
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحَكَمِ، عَنْ رِيَاحِ بْنِ الْحَارِثِ
terjemahannya :
Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun, dari Al-Hasan bin Al-Hakam, dari Ziyaad bin Al-Haarits...
seharusnya Riyaah bin Al-Haarits
Ok. Terima kasih. Jazaakallaahu khairan.
NB : Sebenarnya awal tulisan Arabic-nya adalah Ziyaad bin Al-Haarits. Kemudian saya sesuaikan dengan koreksian muhaqqiq kitab, namun kelupaan belum mengoreksi terjemahannya.
Posting Komentar