Selama ini – mungkin –
Anda, saya, dan kebanyakan orang mengenal Syi’ah yang di Iran/Iraq itu dengan
nama Syi’ah Itsna ‘Asyariyyah atau Syi’ah 12 imam. Sekte Syi’ah inilah
yang banyak mewabah di Indonesia dibandingkan sekte semisal. Artikel ini akan mengajak
Pembaca mencermati bahasan ringan tentang klaim 12 imam itu. Let we start it…..
Al-Kulainiy berkata :
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
أَحْمَدَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْحُسَيْنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْعُصْفُورِيِّ
عَنْ عَمْرِو بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي الْجَارُودِ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه
السلام ) قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ( صلى الله عليه وآله ) إِنِّي وَ اثْنَيْ عَشَرَ مِنْ وُلْدِي وَ أَنْتَ يَا عَلِيُّ
زِرُّ الْأَرْضِ يَعْنِي أَوْتَادَهَا وَ جِبَالَهَا بِنَا أَوْتَدَ اللَّهُ
الْأَرْضَ أَنْ تَسِيخَ بِأَهْلِهَا فَإِذَا ذَهَبَ الِاثْنَا
عَشَرَ مِنْ وُلْدِي سَاخَتِ الْأَرْضُ بِأَهْلِهَا وَلَمْ يُنْظَرُوا
Muhammad bin Yahyaa, dari
Muhammad bin Ahmad, dari Muhammad bin Al-Husain, dari Abu Sa’iid Al-‘Ushfuriy,
dari ‘Amru bin Tsaabit, dari Abul-Jaarud, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam)
berkata : Telah bersabda Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wa aalihi) : “Sesungguhnya
aku, 12 orang anakku, dan engkau wahai
‘Aliy adalah kancing bumi, - yaitu pasak-pasaknya dan gunung-gunungnya -
yang dengan kami Allah mem(p)asak bumi agar tidak tenggelam bersama
penghuninya. Apabila 12 orang anakku itu meninggal,
bumi akan tenggelam bersama penghuninya, dan mereka tidak tidak diberi tangguh
sedikitpun” [Al-Kaafiy, 1/534 no. 17].
Riwayat di atas
menjelaskan bahwa 12 imam dari anak atau cucu Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam itu di luar ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu.
Sedangkan ‘Aliy sendiri adalah imam (bagi kalangan Syi’ah). Konsekuensi
matematisnya, jumlah imam adalah 13 orang.
Abu Ja’far Ath-Thuusiy kemudian
membawakan riwayat dengan sanadnya Al-Kulainiy sebagai berikut :
وبهذا الإسناد عن محمد بن عبد الله بن جعفر،
عن أبيه، عن محمد بن أحمد بن يحيى [عن محمد بن الحسين، عن أبي سعيد العصفري]، عن عمرو
بن ثابت، عن أبي الجارود، عن أبي جعفر عليه السلام، قال : قال رسول الله صلى الله عليه
واله وسلم : إني وأحد عشر من ولدي وأنت يا علي زر
الأرض - أعني أوتدها وجبالها - بنا أوتد الله الأرض أن تسيخ بأهلها، فإذا ذهب الإثنا عشر من ولدي ساخت الأرض بأهلها ولم يُنظروا
Dan dengan sanad ini, dari
Muhammad bin ‘Abdillah bin Ja’far, dari ayahnya, dari Muhammad bin Ahmad bin
Yahyaa, [dari Muhammad bin Al-Husain, dari Abu Sa’iid Al-‘Ushfuriy], dari ‘Amru
bin Tsaabit, dari Abul-Jaaruud, dari Abu Ja’far ‘alaihis-salaam, ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam
: “Sesungguhnya aku, 11 orang anakku,
dan engkau wahai ‘Aliy adalah kancing – yaitu pasak-pasaknya dan
gunung-gunungnya – dan dengan kami Allah mem(p)asak bumi agar tidak
tenggelam bersama penghuninga. Apabila 12 orang anakku
itu meninggal, bumi akan tenggelam bersama penghuninya, dan mereka tidak tidak
diberi tangguh sedikitpun” [Al-Ghaibah, hal. 138-139].
Terjadi tahriif
dalam riwayat yang dibawakan Ath-Thuusiy. Riwayat ini telah mengubah lafadh 12
orang menjadi 11 orang. Tahrif ini sangatlah kentara karena di bagian
akhir riwayat Ath-Thuusiy masih tertulis 12 orang[1].
Kita tidak tahu, siapakah yang men-tahriif lafadh ini. Apakah
Ath-Thuusiy atau yang lainnya.[2]
Ada riwayat lain yang
menguatkan lafadh 13 imam :
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْحُسَيْنِ عَنِ ابْنِ مَحْبُوبٍ عَنْ أَبِي الْجَارُودِ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ (
عليه السلام ) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ دَخَلْتُ
عَلَى فَاطِمَةَ ( عليها السلام ) وَ بَيْنَ يَدَيْهَا لَوْحٌ فِيهِ أَسْمَاءُ
الْأَوْصِيَاءِ مِنْ وُلْدِهَا فَعَدَدْتُ اثْنَيْ عَشَرَ آخِرُهُمُ الْقَائِمُ (
عليه السلام ) ثَلَاثَةٌ مِنْهُمْ مُحَمَّدٌ وَ ثَلَاثَةٌ مِنْهُمْ عَلِيٌّ
Muhammad bin Yahyaa, dari
Muhammad bin Al-Husain, dari Ibnu Mahbuub, dari Abul-Jaaruud, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam),
dari Jaabir bin ‘Abdillah Al-Anshaariy, ia berkata : Aku masuk menemui
Faathimah (‘alaihas-salaam), dan di depannya terdapat papan yang
bertuliskan nama-nama dan orang-orang yang diserahi wasiat dari anak-anaknya. Jumlahnya
ada 12 orang dimana yang paling akhir dari mereka adalah Al-Qaaim
(‘alaihis-salaam), tiga orang dari mereka bernama Muhammad, dan tiga
orang lagi bernama ‘Aliy” [Al-Kaafiy, 1/532 no. 9. Diriwayatkan pula
oleh Ash-Shaduuq dalam Al-Khishaal hal. 477-478 & ‘Uyuunul-Akhbaar
2/52 & Kamaalud-Diin wa Tamaamun-Ni’mah hal. 269 & Man Laa
Yahdluruhul-Faqiih 4/180].
Ada sedikit perbedaan
lafadh antara yang dibawakan Al-Kulainiy dengan Ash-Shaduuq, yaitu dalam
penyebutan jumlah yang bernama ‘Aliy. Dalam riwayat Al-Kulainiy disebutkan 3
orang, dan dalam riwayat Ash-Shaduuq disebutkan 4 orang. Namun mereka sepakat
dalam penyebutan jumlah imam dari anak-anak ‘Aliy dan Faathimah sebanyak 12
orang.
وَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
رَفَعَهُ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ (صلى
الله عليه وآله) مِنْ وُلْدِيَ اثْنَا عَشَرَ نَقِيباً نُجَبَاءُ مُحَدَّثُونَ
مُفَهَّمُونَ آخِرُهُمُ الْقَائِمُ بِالْحَقِّ يَمْلَأُهَا عَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ
جَوْراً .
Dan dengan sanad ini, dari
Abu Sa’iid, dan ia memarfu’-kannya dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam), ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam (shallallaahu
‘alaihi wa aalihi) : “Dari anak-anakku ada 12 orang pemimpin yang mulia,
muhaddats (yang mendapatkan ilham dari Allah), dan mendapatkan kepahaman. Orang
yang paling akhir di antara mereka adalah orang yang menegakkan kebenaran (Al-Qaaim)
yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
ketidakadilan” [Al-Kaafiy, 1/534 no. 18].
محمد بن وهبان عن داود بن هيثم عن جده عن
إسحاق بن بهلول عن أبيه عن طلحة بن زيد عن الزبير بن عطا عن عمير بن هاني عن جنادة
بن أبي امية قال : قال الحسن بن علي صلوات الله عليهما : والله لقد عهد إلينا رسول
الله صلى الله عليه وآله أن هذا الامر يملكه اثنا عشر إماما
من ولد علي وفاطمة ، مامنا إلا مسموم أو مقتول
Muhammad bin
Wahbaan, dari Daawud bin Haitsam, dari kakeknya, dari Ishaaq bin Bahluul, dari
ayahnya, dari Thalhah bin Zaid, dari Az-Zubair bin ‘Athaa’, dari ‘Umair bin
Haaniy, dari Junaadah bin Abi Umayyah, ia berkata : Al-Hasan bin ‘Aliy shalaawatullahi
‘alaihimaa berkata : “Demi Allah, sungguh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa aalihi wa sallam telah berjanji kepada kami bahwa urusan ini akan dimiliki
oleh 12 orang imam dari anak/keturunan ‘Aliy dan
Faathimah. Dan tidak ada pada diri kami kecuali akan diracuni atau
dibunuh” [Bihaarul-Anwar; lihat sini].
Dan yang lain masih
banyak.
Riwayat yang menyatakan
jumlah imam Syi’ah itu ada 13 orang itu dinyatakan shahih oleh Ayatusy-Syi’ah
Al-‘Udhmaa Mirzaa Jawaad At-Tibriziy :
Lantas, siapakah imam yang
ter-delete dalam sejarah Syi’ah itu ?. Saya pun tidak tahu….
[abul-jauzaa’ –
sardonoharjo, ngaglik, sleman, yogyakarta, dzulqa’dah 1432 H].
[1] Maksudnya, jumlah anak/cucu yang dikatakan
beliau dalam riwayat Al-Kulainiy adalah 12 orang. Namun Ath-Thuusiy membawakan
dalam riwayatnya itu, bahwa di awal beliau mengatakan anak beliau itu 11 orang,
namun di akhir menyebutkan 12 orang. Inilah tahrif yang sangat mencolok dalam
riwayat Ath-Thuusiy – karena jelas ia hanya mengambil riwayat dari jalannya
Al-Kulainiy.
[2] Ada pembelaan bahwa Ath-Thuusiy tidak
mengambil riwayat dari sanad Al-Kulainiy, namun dari Al-‘Ushfuriy, sehingga ada
kemungkinan riwayat Al-Kulainiy itu keliru.
Pembelaan ini tidaklah
benar. Perhatikan riwayat Al-‘Ushfuriy berikut :
عباد عن عمرو عن ابي الجارود عن ابي جعفر
(ع) قال قال رسول الله (ص) اني واحد عشر من ولدي وانت يا علي زر الارض اعني
اوتادها جبالها و وقال وتد الله الارض ان تسيخ باهلها فإذا ذهب الاحد عشر من ولدي
ساخت الارض باهلها ولم ينظروا
‘Ubaad, dari ‘Amru, dari
Abul-Jaaruud, dari Abu Ja’far, dari Abu Ja’far (‘alaihis-salaam), ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wa aalihi sallam)
: “Sesungguhnya aku, 11 orang anakku/cucuku,
dan engkau wahai ‘Aliy adalah kancing bumi, - yaitu pasak-pasaknya dan
gunung-gunungnya - yang dengan kami Allah mem(p)asak bumi agar tidak
tenggelam bersama penghuninya. Apabila 11 anakku
itu meninggal, bumi akan tenggelam bersama penghuninya, dan mereka tidak tidak
diberi tangguh sedikitpun” [Al-Ashl, hal. 16; sumber : sini].
Bagian awal dan akhir riwayat
Al-‘Ushfuriy menyebutkan 11 orang anak beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Adapun bagian awal riwayat
Ath-Thuusiy menyebutkan 11 orang, dan di bagian akhir menyebutkan 12 orang.
Ini menandakan bahwa Ath-Thuusiy
tidak mengambil riwayat dari sanadnya Al-‘Ushfuriy, namun dari Al-Kulainiy
(dengan modifikasi).
Dan bagaimana dikatakan
bahwa riwayat Al-Kulainiy ini keliru sedangkan riwayatnya ini mencocoki
riwayat-riwayat yang lain sebagaimana disebutkan di atas ?.
Comments
mungkin si syiah tidak tahu matematika. kira2 yang mudah.
jazakallah akhi atas perkongsian
mantap blognya akhi....
Assalamu 'alaikum ust. sy mau nanya mengenai hadits berikut
Dari Asy Sya'bi dari Jabir bin Samurah dia berkata, Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan ayahku, lalu aku mendengar beliau bersabda: Agama ini akan senantiasa kuat dan kokoh hingga kedua belas khalifah (pemimpin). Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang lirih hingga tidak terdengar oleh orang-orang, maka aku bertanya kepada ayahku, Apa yang dikatakan beliau? dia menjawab, Mereka semua dari suku Quraisy. (HR.Muslim no.3397)
siapakah 12 khalifah yg dimaksud hadits trsbt ??
hadits trsbt dijadikan oleh syiah tuk mndukung doktrin 12 Imam , betulkah demikian ?? mohon penjelasannya,,syukran
wa'alaikumus-salaam.
Dengan membaca artikel di atas, antum sudah mengerti kekeliruan klaim mereka, karena kenyataannya imam Syi'ah itu 13, satu terdelete, sehingga menjadi 12.
Adapun tentang hadits yang antum maksud, maka riwayat-riwayat yang ada tidak menyebut perincian siapakah masing-masing 12 khalifah tersebut. Namun yang pasti, Al-Khulafaaur-Raasyidiin masuk di dalamnya. Adapun yang lain, wallaahu a'lam.
Posting Komentar