Pembahasan Hadits Larangan Melaknat Angin (Riwayat Ibnu 'Abbaas radliyallaahu 'anhumaa)


At-Tirmidziy rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ الْبَصْرِيُّ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلًا لَعَنَ الرِّيحَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: " لَا تَلْعَنِ الرِّيحَ، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ "،
قَالَ أَبُو عِيسَى: هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ، لَا نَعْلَمُ أَحَدًا أَسْنَدَهُ غَيْرَ بِشْرِ بْنِ عُمَرَ
Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Akhzam Ath-Thaa’iy Al-Bashriy : Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin ‘Umar : Telah menceritakan kepada kami Abaan bin Yaziid, dari Qataadah, dari Abul-‘Aaliyyah, dari Ibnu ‘Abbaas : Bahwasannya ada seorang laki-laki yang melaknat angin di sisi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda : “Janganlah engkau melaknat angin, sesungguhnya ia hanya melaksanakan perintah (Allah ta’ala). Dan sesungguhnya siapa saja yang melaknat sesuatu yang tidak pantas untuk dilaknat, maka laknat itu akan kembali pada dirinya”.
Abu ‘Iisaa (At-Tirmidziy) berkata : “Hadits ini ghariib. Kami tidak mengetahui seorang pun yang meriwayatkan dengan sanad bersambung selain Bisyr bin ‘Umar” [Al-Jaami’ Al-Kabiir 3/520-521 no. 1978].
Diriwayatkan juga oleh Abu Daawud[1] no. 4908, Al-Bazzaar[2] dalam Al-Bahr 11/460-461 no. 5330, Ath-Thabaraaniy dalam Ash-Shaghiir[3] (Ar-Raudlud-Daaniy) 2/161 no. 957 dan dalam Al-Kabiir[4] no. 12757, Ibnu Hibbaan[5] 13/55-56 no. 5745, Adl-Dliyaa’[6] dalam Al-Mukhtarah no. 3387-3389, Al-Baihaqiy[7] dalam Syu’abul-Iimaan no. 4864, Abu Nu’aim[8] dalam Ma’rifatush-Shahaabah no. 1078, dan Al-Khathiib[9] dalam At-Talkhiish 2/697; semuanya dari dua jalan (Zaid bin Akhzam Ath-Thaaiy dan ‘Ubaidullah bin Sa’iid Abu Qudaamah), dari Bisyr bin ‘Umar, dari Abaan bin Zaid.
Dhahir sanad hadits di atas shahih, semua perawinya tsiqaat. Berikut keterangan perawinya :
a.     Zaid bin Akhzam Ath-Thaa’iy An-Nabhaaniy, Abu Thaalib Al-Bashriy Al-Haafidh; seorang yang tsiqah lagi haafidh. Termasuk thabaqah ke-11 dan wafat tahun 257 H di Bashrah. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 350 no. 2126].
b.     ‘Ubaidullah bin Sa’iid bin Yahyaa bin Burd Al-Yasykuriy As-Sarkhasiy, Abu Qudaamah; seorang yang tsiqah, ma’muun, lagi sunniy. Termasuk thabaqah ke-10 dan wafat tahun 241 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib hal. 639 no. 4325 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 12/112-113 no. 36].
c.      Bisyr bin ‘Umar bin Al-Hakam bin ‘Uqbah Az-Zahraaniy Al-Azdiy, Abu Muhammad Al-Bashriy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun  207/209 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 170 no. 704].
d.     Abaan bin Yaziid Al-‘Aththaar Al-Bashriy, Abu Yaziid; seorang yang yang tsiqah, namun mempunyai riwayat-riwayat yang bersendirian dengannya (lahu afraad). Termasuk thabaqah ke-7 dan wafat tahun 160 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib hal. 104 no. 144].
e.     Qataadah bin Di’aamah bin Qataadah As-Saduusiy, Abul-Khaththaab Al-Bashriy; seorang yang tsiqah lagi tsabat, namun banyak melakukan tadliis. Termasuk thabaqah ke-4, lahir tahun 60 H/61 H, dan wafat tahun 117 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib hal. 798 no. 5553, Ta’riifu Ahlit-Taqdis hal. 102 no. 92, Al-Mudallisiin lil-‘Iraaqiy hal. 79-80 no. 49, dan Riwaayaatul-Mudallisiin fii Shahiih Al-Bukhaariy hal. 483-484].
Sifat tadliis Qataadah ini maksudnya adalah irsal, karena ia banyak memursalkan riwayat dari banyak syaikh. Sebelum men-ta’lil riwayat Qataadah, perlu diteliti apakah Qataadah pernah bertemtu dengan syaikhnya dan meriwayatkan darinya ataukah tidak. Dalam riwayat ini, Qataadah memang pernah bertemu dan meriwayatkan hadits dari Abul-‘Aaliyyah, sehingga riwayatnya di sini adalah maushuul (bersambung).
f.      Rufai’ bin Mihraan, Abul-‘Aaliyyah Ar-Rayaahiy Al-Bashriy; seorang yang tsiqah namun banyak melakukan irsaal. Termasuk thabaqah ke-2 dan wafat tahun 90 H atau 93 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 328 no. 1964].
g.     ‘Abdullah bin ‘Abbaas bin ‘Abdil-Muthallib bin Haasyim bin ‘Abdi Manaaf Al-Qurasyiy Al-Haasyimiy, Abul-‘Abbaas Al-Madaniy; salah seorang shahabat yang mulia. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 68 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 518 no. 3431].
Bisyr mempunyai mutaba’ah dari Muhammad bin Al-‘Abbaas sebagaimana diriwayatkan oleh Abusy-Syaikh[10] dalam Al-‘Adhamah no. 813 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-‘Abbaas : Telah menceritakan kepada kami Abaan bin Yaziid : Telah menceritakan kepada kami Qataadah....dst.
Muhammad bin Al-‘Abbaas bin Ayyuub, Abu Ja’far Al-Ashbahaaniy, Al-Haafidh – terkenal dengan nama Ibnul-Akhram; seorang yang haafidh lagi mutqin. Meninggal tahun 301 H [Lisaanul-Miizaan, 7/226 no. 6964].
Meskipun periwayatan Muhammad bin Al-‘Abbaas ini menggunakan lafadh ‘haddatsanaa’, namun dapat kita lihat antara dia dengan Abaan bin Yaziid terpaut masa yang sangat jauh. Oleh karena itu lafadh ‘haddatsanaa’ yang dibawakan oleh Muhammad bin Al-‘Abbaas tersebut keliru dengan adanya pengguguran perawi antaranya dengan Abaan. Besar kemungkinan perawi yang digugurkan diantaranya adalah Bisyr bin ‘Umar – dimana hal itu sesuai dengan perkataan At-Tirmidziy yang menyatakan tidak ada yang meriwayatkan hadits tersebut selain Bisyr. Perkataan At-Tirmidziy tersebut disepakati oleh Ath-Thabaraaniy dan Al-Baihaqiy rahimahumullah.
Walhasil, mutaba’ah dari Muhammad bin Al-‘Abbaas ini tidak mahfuudh.
Bisyr diselisihi oleh Muslim bin Ibraahiim; sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4908 dan Al-Baihaqiy[11] dalam Syu’abul-Iimaan no. 4865 – yang meriwayatkan dari Abaan bin Yaziid secara mursal tanpa menyebutkan Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa.
Muslim bin Ibraahiim Al-Azdiy Al-Faraahiidiy, Abu ‘Amru Al-Bashriy; seorang yang tsiqah lagi ma’muun. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 222 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 937 no. 6660].
Abaan bin Yaziid dalam periwayatan mursal ini mempunyai mutaba’ah dari :
1.     Hisyaam bin Abi ‘Abdillah Ad-Dastawaa’iy; sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bazzaar[12] dalam Al-Bahr 11/461 no. 5331 : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Muusaa, dari Mu’aadz bin Hisyaam, dari ayahnya, dari Qataadah.
2.     Sa’iid bin Abi ‘Aruubah; sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bazzaar[13] dalam Al-Bahr 11/461 no. 5332 : Dari Al-Anshaariy, dari Sa’iid, dari Qataadah.
Dua jalan riwayat di atas adalah shahih.
Maka, yang mahfudh dalam hadits larangan pelaknatan terhadap angin ini adalah mursal, yang mengkonsekuensikan dla’iif.
Ada beberapa syawaahid yang semakna antara lain :
1.     Hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu.
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ، عَنْ الزُّهْرِيِّ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الزُّرَقِيُّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا تُسُبُّوا الرِّيحَ، فَإِنَّهَا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ، تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَالْعَذَابِ، وَلَكِنْ سَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا، وَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا "
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Sa’iid, dari Al-Auzaa’iy, dari Az-Zuhriy : Telah menceritakan kepada kami Tsaabit Az-Zuraqiy, dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Janganlah kalian mencela angin, karena ia merupakan hembusan Allah yang dapat mendatangkan rahmat dan juga azab. Akan tetapi mohonlah kepada Allah dari kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 3727; sanadnya shahih].
Diriwayatkan juga oleh ‘Abdurrazzaaq no. 2004, Ibnu Abi Syaibah 10/216, Ahmad 2/250 & 268 & 409 & 436 & 518, Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad no. 720 & 906, Abu Daawud no. 5097, An-Nasaa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah no. 929-932, Ibnu Hibbaan no. 1007, dan yang lainnya.
2.     Hadits ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhaa.
وحَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ جُرَيْجٍ، يُحَدِّثُنَا، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، عَنْ عَائِشَةَ زَوْج النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَصَفَتِ الرِّيحُ، قَالَ: " اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ "، قَالَتْ: وَإِذَا تَخَيَّلَتِ السَّمَاءُ تَغَيَّرَ لَوْنُهُ وَخَرَجَ وَدَخَلَ وَأَقْبَلَ وَأَدْبَرَ، فَإِذَا مَطَرَتْ سُرِّيَ عَنْهُ، فَعَرَفْتُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ.قَالَتْ عَائِشَةُ: فَسَأَلْتُهُ، فَقَالَ: " لَعَلَّهُ يَا عَائِشَةُ كَمَا قَالَ قَوْمُ عَادٍ: فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا "
Dan telah menceritakan kepadaku Abuth-Thaahir : Telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata : Aku mendengar Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, dari ‘Athaa’ bin Abi Rabbaah, dari ‘Aaisyah istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata : Jika angin bertiup kencang, maka Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berdoa : “(Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa, wa khoiro maa ursilat bihi.  Wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi) Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya dan kebaikan apa yang Engkau kirimkan dengannya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan apa yang Engkau kirimkan dengannya”. ‘Aaisyah berkata : “Apabila langit gelap berawan, maka beliau akan kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan turun, beliau pun merasa gembira. Aku mengetahuinya dari raut wajah beliau. Saya menanyakan hal itu kepada beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda : "Barangkali wahai ‘Aaisyah, kalau cuaca seperti ini, saya khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan oleh kaum 'Aad : 'Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami (QS. Al-Ahqaaf : 24)’ - (padahal yang sesungguhnya itu adalah adzab dari Allah ta’ala)" [Diriwayatkan oleh Muslim no. 899].
3.     Dan yang lainnya.
Silakan baca artikel berkaitan dengan hadits ini : Larangan Mencaci-Maki Angin.
Wallaahu a’lam.
Semoga ada manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 03111434/08092013 – 21:50].




[1]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا أَبَانُ.
ح حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ الْعَطَّارُ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، قَالَ زَيْدٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ: " أَنَّ رَجُلًا لَعَنَ الرِّيحَ، وَقَالَ مُسْلِمٌ: إِنَّ رَجُلًا نَازَعَتْهُ الرِّيحُ رِدَاءَهُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَعَنَهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ "
[2]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ أَبُو طَالِبٍ الطَّائِيُّ، قَالَ: نا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ: نا أَبَانٌ، يَعْنِي: ابْنَ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ الرِّيحَ نَازَعَتْ رَجُلا رِدَاءَهُ فَلَعَنَهَا، فَبَلَغَ ذَلِكَ  النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لا تَلْعَنْهَا ؛ فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَى صَاحِبِهَا
وَهَذَا الْحَدِيثُ قَدْ رَوَاهُ سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، وَهِشَامُ بْنُ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَمِيعًا، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، وَلَمْ يَقُولا: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
[3]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرَانَ الدِّرْهَمِيُّ الْبَصْرِيُّ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ، حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ الْعَطَّارُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ: لا تَلْعَنْهَا، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ إِلَيْهِ،
لَمْ يَرْوِهِ عَنْ قَتَادَةَ، إِلا أَبَانُ، وَلا عَنْ أَبَانَ، إِلا بِشْرٌ، تَفَرَّدَ بِهِ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ
[4]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ إِنْسَانًا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ وَقَعَتْ عَلَيْهِ اللَّعْنَةُ "
[5]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا الْحُسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو قُدَامَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنِ الرِّيحَ، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَلَيْسَ أَحَدٌ يَلْعَنُ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ إِلا رَجَعَتْ عَلَيْهِ اللَّعْنَةُ "
[6]      Riwayatnya adalah :
No. 3387 :
أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ نَصْرٍ الصَّيْدَلانِيُّ بِأَصْبَهَانَ، أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ عَبْدِ اللَّهِ، أَخْبَرَتْهُمْ، قِرَاءَةً عَلَيْهَا، أبنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رِيذَةَ، أبنا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الطَّبَرَانِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ إِنْسَانًا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنْهَا، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ وَقَعَتْ عَلَيْهِ اللَّعْنَةُ "
No. 3388 :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ أَيْضًا: أَنَّ الْحَسَنَ بْنَ أَحْمَدَ الْحَدَّادَ، أَخْبَرَهُمْ وَهُوَ حَاضِرٌ، أبنا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ مُصْعَبٍ، أبنا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ مَعْبَدٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ، ثنا أَبُو الْخَطَّابِ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ح.
وَأَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ أَيْضًا، أَنَّ أَبَا عَلِيٍّ الْحَدَّادَ أَخْبَرَهُمْ، وَهُوَ حَاضِرٌ، أبنا أَبُو ذَرٍّ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الصَّالْحَانِيُّ، أبنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَمَّادٍ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، ثَنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، ثنا قَتَادَةُ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنْهَا، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَأَنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ، رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ "، لَفْظُهُمَا وَاحِدٌ غَيْرَ أَنَّ رِوَايَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُحَمَّد..." فَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ "
No. 3389 :
وَأَخْبَرَنَا بِهِ الإِمَامُ أَبُو الْفُتُوحِ أَسْعَدُ بْنُ مَحْمُودِ بْنِ خَلَفٍ الْعِجْلِيُّ، وَأَبُو الْقَاسِمِ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ الْفَضْلِ الصَّيْدَلانِيُّ، وَأَبُو الْفَخْرِ أَسْعَدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ مَحْمُودِ بْنِ رَوْحٍ، بِأَصْبَهَانَ، أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَتْهُمْ، أَبنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رِيذَةَ، أَبنا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الطَّبَرَانِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرَانَ الدِّرْهَمِيُّ الْبَصْرِيُّ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عِمْرَانَ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ الْعَطَّارُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَأَنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ، رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ إِلَيْهِ
رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، عَنْ مُسْلِمِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبَانِ بْنِ يَزِيدَ، وَرَوَاهُ هُوَ وَالتِّرْمِذِيُّ جَمِيعًا، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَخْزَمَ، وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ: غَرِيبٌ لا نَعْلَمُ أَحَدًا أَسْنَدَهُ غَيْرَ بِشْرٍ، قُلْتُ: غَيْرَ أَنَّ مُسْلِمَ بْنَ إِبْرَاهِيمَ لَمْ يَرْفَعْهُ، وَإِنَّمَا بَلَغَ بِهِ أَبَا الْعَالِيَةِ حَسْبُ، أَيْ: كَانَ فِي بَعْضِ أَسَانِيدِهِ مَنْ تَكَلَّمَ فِيهِ، فَهُوَ شَاهِدٌ لِغَيْرِهِ
[7]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ، أَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْرَمَ الطَّائِيُّ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ.
ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو سَعْدٍ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الزَّاهِدُ، أَنَا أَبُو سَهْلٍ بِشْرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بِشْرٍ الْفَقِيهُ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَيَّارٍ الْفَرْهَاذَانِيُّ، ثنا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو قُدَامَةَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لا تَلْعَنِ الرِّيحَ فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ ".
كَذَا رَوَاهُ بِشْرُ بْنُ عُمَرَ موصولا.
[8]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَاهُ أَبُو طَلْحَةَ تَمَّامُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ، ثنا الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ، ثنا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، ثنا قَتَادَةُ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ
[9]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَهْرَيَارَ، أَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الطَّبَرَانِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرَانَ الدِّرْهَمِيُّ الْبَصْرِيُّ، نا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ الطَّائِيُّ، نا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ، نا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ الْعَطَّارُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَتْ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ إِلَيْهِ
قَالَ سُلَيْمَانُ: لَمْ يَرْوِهِ عَنْ قتَادَةَ إِلَّا أَبَانٌ، وَلا عَنْ أَبَانٍ إِلَّا بِشْرٌ، تَفَرَّدَ بِهِ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ
[10]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ، حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلا لَعَنَ الرِّيحَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لا تَلْعَنُوهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، فَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ إِلَيْهِ "
[11]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ، أنا أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ، ثنا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، فَذَكَرَهُ.....وَقَالَ: عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ، أَنَّ رَجُلا نَازَعَتْهُ الرِّيحُ رِدَاءَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَعَنَهَا،
فَذَكَرَ الْحَدِيثَ مُرْسَلا
[12]     Riwayatnya adalah :
ناه أَبُو مُوسَى، عَنْ مُعَاذِ بْنِ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ.
[13]     Riwayatnya adalah :
وَعَنِ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ.

Comments

Anonim mengatakan...

Ustaz apa beza Mu'jam shaghir dengan Raud Ad-Dani

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Ar-Raudlud-Daaniy adalah versi tahqiqan Muhammad Syakuur Mahmuud terhadap kitab Al-Mu'jamush-Shaghiir .