Terus-terang,
saya termasuk ‘penggemar’ dr. Zakir Naik hafidhahullah. Banyak
video-videonya yang saya ikuti, terutama versi pendek yang ada di Youtube. Satu
ketika kemudian, saya pernah ‘tersesat’ menonton satu cuplikan video di Youtube
yang berisi ‘kritikan’ terhadap Dr. Zakir Naik. Saya tonton itu video dan coba
cari bahasan apa yang diributkan di Google. Dan ternyata, yang ia katakan
menjadi booming pentahdziran di berbagai forum, hingga muncullah tuduhan
mulhid kepadanya yang berasal dari jawaban seorang ulama. Semula saya
abaikan. Toh kalau dibahas, malah membuat orang yang tidak tahu jadi
tahu. Lagi pula, fatwa dan isu tersebut – sependek pengetahuan saya waktu itu -
belum diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan menjadi viral broadcast media
sosial. Namun, tempo hari saya diberitahukan oleh salah seorang rekan bahwa isu
tahdzir Zakir Naik sedang menghangat. Fatwa tahdzir terhadap dr.
Zakir Naik diterjemahkan dan disebarkan. Pelakunya dapat ditebak,…. siapa lagi
kalau bukan teman dan tetangga usil kita yang satu itu.
Berikut
bunyi terjemahan fatwa dimaksud:
ZAKIR NAIK
MENGATAKAN ALLAH TIDAK MAMPU MELAKUKAN SEMUA PERKARA
Ulama Kibar
Muslim, Syaikh Shalih Fauzan al Fauzan hafizhahullah ditanya:
Terdapat
da'ie yang terkenal yang mana usahanya tersebar ke seluruh dunia. Dia
mengatakan Allah tidak mampu melakukan semua perkara. Dia juga mengatakan
terdapat 1000 perkara yang Allah tidak mampu lakukan.
Adakah orang
ini dianggap da'ie ke pintu pintu Jahannam? Adakah kami perlu ingat kan tentang
dia (kesesatannya)?
Syaikh
menjawab:
Orang ini
mulhid (1), orang yang mengatakan sedemikian adalah mulhid terhadap Nama² dan
Sifat² Allah.
"Hanya
milik Allah asmaa-ul husna, maka berdoalah (kepada Allah) dengan nya (dengan
menyebut asmaa-ul husna) dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan
terhadap apa yang mereka lakukan." (Surah al A' raf ayat 180)
"Sesungguhnya
orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari
Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik
ataukah orang-orang yang datang dengan aman pada hari kiamat?" (Surah
Fussilat ayat 40)
Seseorang
mengatakan Allah tidak mampu melakukan semua perkara... Maha Suci Allah! Allah
mengatakan:
"...
Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Surah al Baqarah ayat 284)
Berapa
banyak ayat yang ada (menyatakan) "Allah mampu lakukan segala
sesuatu" atau "Sesungguhnya Allah mampu lakukan semua perkara"?
Berapa banyak ayat!? (2)
Allah tidak
menyebutkan apa² batasan ke atas keupayaanNya, kebolehanNya tidak terbatas ke
atas segala sesuatu. Dia mampu melakukan apa sahaja. Dia, Maha Mengetahui ke
atas segala sesuatu. Dia, Yang Maha Tinggi dan Paling Tinggi, tidak menyebutkan
apa² keterbatasan.
Dan kau
datang dan mengehadkan ini!? Adakah kau katakan "Tidak, ada beberapa
perkara yang Allah tidak tahu dan aku mengetahuinya" (3).
Ini adalah
jenis ilhaad terhadap Nama² dan Sifat² Allah.
Bukan semua pendakwah
berada di atas kebenaran. Dengar ucapan Rasulullah "pendakwah ke
pintu-pintu Jahannam" (4)
Bukan semua
pendakwah di atas kebenaran. (Tamat perkataan Syaikh)
Nota kaki:
(1) Mulhid
adalah seseorang melakukan ilhaad terhadap Nama² dan Sifat² Allah dengan
menafikan kesemuanya secara total atau merubah maknanya ke makna yang tidak
sesuai kepada Allah.
Ilhaad juga
termasuk menamakan Allah dengan nama-nama yang Dia tidak gunakannya untuk
menamakan diri Nya. Lihat Syarah Qowaid Al Muthla (pg. 49-50), Syaikh Ibn
'Uthaymeen. Ilhaad juga boleh diterjemahkan sebagai kafir atau rawafidh
(penolak/penafi) di dalam petikan ini, Allahu'alam.
(2) Terdapat
lebih 35 ayat Quran yang menyatakan hal ini atau ayat yang sama!
(3)
Perhatikan Syaikh menyebutkan faedah di dalam contoh ini. Beliau dengan sengaja
gemar untuk memperlihatkan dengan jelas berapa tidak boleh diterima kepada
pengakuan yang menyatakan bukan semua perkara Allah tahu, dan seseorang mengaku
mengetahui sesuatu yang Allah tidak mengetahui! Maka ianya sama, apa² sifat
Allah yang Dia nisbatkan pada diri Nya seperti ilmu Nya, keupayaanNya, atau apa
sahaja, tidak akan ada keterbatasan atau limit atau pengkhususan (ke atas
Sifat² Allah) dengan menggunakan pemikiran secara rasional atau falsafah.
Wallaahu A'lam.
(4) Dari
hadith shahih dari Hudzaifah menceritakan tentang ahlul dholal dan fitnah
mereka yang akan dihadapi oleh umat yang akan datang.
"Akan
ada du'at yang memanggil ke pintu-pintu jahanam dan sesiapa yang menyahut
seruan mereka, mereka akan melemparkan nya ke dalam nya (neraka). Al Bukhari
No. 7084 Muslim no. 1847
[selesai].
Ada
beberapa hal pokok yang perlu dikomentari. Namun sebelum itu, simak video lengkap
dr. Zakir Naik berikut:
Silakan
lompat ke menit 3:55, berikut transkripnya (dalam bahasa Inggris):
Regarding
the second part of the question…that God can do everything?…Normally I pose
this question to most of the people who believe in God just so that they have
better understanding of Allah subhanwatala …I ask them the question.. that can
God create anything and everything …most of them will say Yes,… can God destroy
anything and everything…all will say Yes …my third question is ..can God create
a thing which he cannot destroy… and they are trapped…if they say yes .. that
God can create a thing which he cannot destroy they are going against the
second statement that God can destroy everything ..if they say no God cannot
create a thing which he cannot destroy that means they are going against first
statement that God can create everything… again they are not using logic… they
are trapped …same way God cannot create a tall short man ..yes he can make a tall man short but no longer
he remains tall….he can make a tall man short……no longer remains tall..he make
a short man tall ..no longer that man remains short….but you can’t have a tall
short man ..you cannot ….(word unclear)…who is ..neither tall neither short
..but God can't make a man who is tall and short at the same time similarly God
almighty ..Allah subhantala cannot make a fat thin man …there are a thousand
things I can list which God almighty can't do ….God cannot tell a lie… the
moment he tells a lie.. he ceases to be God …God cannot be unjust…the moment he
is unjust he ceases to be God…God cannot be cruel ..God cannot forget …..you
can list a thousand things ..God almighty cannot throw me out of his
domain….the full world the full universe belong to him…he can kill me, he can
obliterate me, he can make me vanish ..but he cannot throw me out of his domain
…to him belongs everything ..where will he throw me…he can kill me ,…the can obliterate
me..he can make me vanish…but he cant throw me out of his domain …nowhere does
the quraan say God can do everything ..infact quraan says…innAllaha ala kulli
shai in Qadeer… that verily Allah has Power over all things..quraan doesn't say
God can do everything…quraan says God has power over all things…several
places….surah baqrah chapter no.2 verse no.106 surah baqrah chap 2 verse 108..
surah Imran …aali imran chapter no. 3 verse 29 in surah nahl chapter no.16
verse no. 77 in surah faatir chapter 35 verse no.1 …several places the quraan says the quraan says innaAllaha ala
kulli shaiin Qadeer..verily Allah has power over all things…and there is a
world of a difference between Allah can do everything and Allah has power over
everything infact Quraan says in Surah Buruj chapter no.85 verse no. 15, and 16
it says that Allah is the doer of all He intends….see whatever He intends He
can do…but God only does Godly things ..he does not do unGodly things…….
[selesai].
Terkait
dengan hal tersebut di atas, sedikit catatan yang dapat saya tuliskan:
1.
Dari judulnya coba
baca : ZAKIR
NAIK MENGATAKAN ALLAH TIDAK MAMPU MELAKUKAN SEMUA PERKARA. Pertanyaan
saya, apakah Zakir Naik mengatakan sebagaimana di judul ?. Jawabnya tidak.
Silakan cari perkataannya dalam transkrip bahasa Inggris di atas. Barangkali
judul tersebut terinspirasi dari kalimat dalam pertanyaan fatwa yang
dinisbatkan kepada dr. Zakir Naik:
إن الله لا يقدر على كل شيء، وأنا أعلم ألف
شيء لا يقدر عليه الله تعالى
“Sesungguhnya
Allah tidak mampu melakukan segala sesuatu. Dan aku mengetahui 1.000 perkara
yang Allah tidak mampu melakukannya”
Potongan
pertanyaan ini adalah kelancungan yang diambil dari kelaziman[1]
perkataan dr. Zakir Naik tanpa melihat perkataan utuhnya beserta konteksnya,
dan siapa pula yang sedang bertanya[2].
Saya yakin, semua ulama yang ditanya dengan sepotong pertanyaan berbahasa Arab tersebut
di atas akan menjawab sebagaimana yang dikatakan oleh Asy-Syaikh Shaalih
Al-Fauzaan hafidhahullah. Betapa tidak ?. Statement itu langsung
menabrak firman Allah ta’ala:
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
“Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu” [QS. Al-Baqarah : 20, 109, 148]
Bertanya/minta
fatwa kepada ulama tanpa menjelaskan gambaran utuh objek yang ditanyakan[3]
adalah kebiasaan buruk yang perlu diterapi agar sembuh.
2.
Apakah benar perkataan
dr. Zakir Naik bermaksud untuk mengingkari qudrah Allah ta’ala sebagaimana
kemasan judul dan pertanyaan yang disampaikan ?.
Jika
kita perhatikan konteks perkataan dr. Zakir Naik, maka ia sedang menjelaskan beberapa
hal paradoks yang sering dilontarkan kaum atheis dan kafir untuk memberikan jebakan
karat syubhat terhadap kaum muslimin. Misal ia mengatakan:
I ask them
the question.. that can God create anything and everything …most of them will
say Yes,… can God destroy anything and everything…all will say Yes …my third
question is ..can God create a thing which he cannot destroy… and they are
trapped…if they say yes .. that God can create a thing which he cannot destroy
they are going against the second statement that God can destroy everything
..if they say no God cannot create a thing which he cannot destroy that means they
are going against first statement that God can create everything…
“Aku bertanya kepada mereka
dengan satu pertanyaan. Apakah Tuhan dapat menciptakan sesuatu dan segala
sesuatu ?. Kebanyakan mereka akan menjawab : ‘Ya’. (Selanjutnya), apakah Tuhan
dapat menghancurkan sesuatu dan segala sesuatu ?. Semuanya akan mengatakan :
‘Ya’. Pertanyaan ketiga saya adalah : Apakah Tuhan dapat menciptakan sesuatu
yang ia tidak dapat menghancurkannya ?. Dan mereka pun (akhirnya) terjebak.
Jika mereka mengatakan ‘ya’, bahwa Tuhan dapat menciptakan sesuatu yang tidak
dapat Ia hancurkan, maka (jawaban) mereka akan bertentangan dengan pernyataan
kedua bahwa Tuhan dapat menghancurkan segala sesuatu. Namun apabila mereka
menjawab ‘tidak’, yaitu bahwa Tuhan tidak dapat menciptakan sesuatu yang tidak
dapat Ia hancurkan, maka itu artinya (jawaban) mereka bertentangan dengan
pernyataan pertama bahwa Tuhan dapat menciptakan segala sesuatu…..”
[selesai
kutipan dan terjemahan].
Begitu
juga hal paradoks lain yang ia contohkan seperti Allah ‘tidak dapat’ (cannot)
menciptakan satu manusia yang tinggi dan rendah dalam satu waktu, kurus dan
gemuk dalam satu waktu. Sebenarnya, apa yang dijelaskan dr. Zakir Naik bukanlah
sesuatu yang baru. Perkataan yang semisal telah didahului oleh para ulama saat
membahas qudrah Allah ta’ala.
Ibnu
Taimiyyah rahimahullah mengistilahkan hal-hal yang disebutkan Zakir Naik
sebagai al-mumtani’ li-dzaatihi (sesuatu yang tidak mungkin/mustahil
terjadi secara dzatnya).
Allah
ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
“Sesungguhnya
Allah berkuasa atas segala sesuatu” [QS. Al-Baqarah : 20, 109, 148,
dan yang lainnya]
Syaikhul-Islaam
Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan, pemahaman qudrah Allah
dalam ayat ini, manusia terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mengatakan
bahwa ayat ini umum dan mencakup al-mumtani’ li-dzaatihi. Diantara
tokohnya adalah Ibnu Hazm rahimahullah. Kelompok kedua mengatakan bahwa
ayat ini bersifat ‘aamul-makhshuush, yaitu bersifat umum, namun dikhususkan
darinya perkara al-mumtani’ li-dzaatihi.
Kedua kelompok ini keliru, karena yang benar adalah kelompok ketiga yang
menyatakan al-mumtani’ li-dzaatihi bukanlah sesuatu
sehingga tidak masuk cakupan ayat[4]
[lihat : Majmuu’ Al-Fataawaa, 8/8-9]. Ini adalah kesepakatan para ulama
[Ash-Shafadiyyah, 2/190]. Termasuk dalam katagori ini adalah berkumpulnya
dua hal yang bertentangan/berlawanan/paradoks (اجتماع
الضدين) [Majmuu’ Al-Fataawaa, 8/8 dan Minhaajus-Sunnah,
1/350].
Seperti
jika kita katakan: turun ke atas,
bergerak
dan sekaligus diam, keberadaan benda yang putih semua dan hitam semua, terjadinya
siang dan malam di satu tempat dan satu waktu secara bersamaan, dan banyak lagi
yang lain. Semua ini adalah tidak masuk akal, tidak mungkin terjadi, dan tidak
ada wujudnya sehingga tidak dikatakan termasuk ‘sesuatu’ yang masuk cakupan qudrah
Allah ta’ala dalam ayat innallaaha ‘alaa kulli syain-qadiir.
Syaikh
Muhammad bin Shaalih Al-Utsaimiin rahimahullah saat membahas Al-‘Aqiidah
As-Safaariniyyah menjelaskan bahwa qudrah Allah ta’ala tidak
berkaitan dengan sesuatu yang mustahil (li-dzaatihi). Beliau rahimahullah
berkata:
أما المستحيل لذاته : فهو مستحيل لا يمكن
، لو أن أحداً أراد أن يقول : هل الله قادر على أن يخلق مثله ؟
لقلنا : هذا مستحيل ، لكن الله قادر على أن
يخلق خلقاً أعظم من الخلق الذي نعلمه الآن ، ونحن نعلم الآن أن أعظم مخلوقٍ نعلمه هو
العرش ، العرش أعظم من كل شيء من المخلوقات التي نعلمها ، ومع ذلك نعلم أن الله قادر
على أن يخلق أعظم من العرش ، لكن الشيء المستحيل لذاته هذا غير ممكن
“Adapun
al-mustahiil li-dzaatihi, maka itu adalah kemustahilan yang tidak
mungkin terjadi. Seandainya ada seseorang ingin mengatakan : ‘Apakah Allah
mampu menciptakan (tuhan) semisal-Nya?’. Niscaya akan kita jawab : ‘Ini tidak
mungkin’. Namun demikian, Allah mampu untuk menciptakan makhluk yang lebih
besar daripada makhluk yang kita ketahui sekarang. Dan kita mengetahui saat ini
bahwa makhluk paling besar adalah ‘Arsy[5].
‘Arsy lebih besar dari segala sesuatu dari makhluk-makhluk Allah yang kita
ketahui. Bersamaan dengan itu, kita juga mengetahui bahwa Allah mampu untuk
menciptakan makhluk yang lebih besar daripada ‘Arsy. Namun sesuatu yang
mustahil secara dzatnya, adalah tidak mungkin terjadi” [Syarh Al-‘Aqiidah
As-Safaariniyyah, 2/190].
Begitu
juga tiga contoh pertanyaan dr. Zakir Naik di awal, merupakan contoh perkataan mubtadi’
yang dibawakan Asy-Syaikh Al-Khudlair hafidhahumallah:
هل
القدرة تتعلق بمستحيل؟ لأنه لأن وجود إله ثاني مستحيل فهل يمكن أن يقال: إن الله قادر
على أن يخلق مثله؟ لماذا؟ لأنه مستحيل، والمستحيل عند أهل العلم ليس بشيء، {وَاللّهُ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [(284) سورة البقرة]، هذا ليس بشيء، يعني أورد بعض المبتدعة
قوله في مجال القدرة هل الله -جل وعلا- قادر على أن يخلق صخرة لا يستطيع تفتيتها؟ نقول:
هذا جمع بين النقيضين، جمع بين النقيضين، كونه يقدر على خلق هذه الصخرة يناقضه ويعارضه
عدم القدرة على تفتيتها، فهو قادر غير قادر، هذا محال، والقدرة لا تتعلق بمستحيل
“Apakah
qudrah (Allah) berkatan dengan hal yang mustahil ?. Dikarenakan keberadaan
tuhan yang kedua adalah mustahil, apakah mungkin untuk dikatakan : ‘Sesungguhnya
Allah mampu untuk menciptakan (tuhan) semisal-Nya?. Mengapa ?. Karena hal
tersebut mustahil. Dan kemustahilan menurut para ulama bukanlah ‘sesuatu’. Wallaahu
‘alaa kulli syain qadiir (dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) (QS. Al-Baqarah
: 284). Ini bukanlah ‘sesuatu’. Yaitu, sebagian ahli bid’ah membawakan
perkataannya dalam wilayah qudrah (Allah) : ‘Apakah Allah jalla wa ‘alaa
mampu menciptakan batu yang tidak dapat dihancurkan ?’. Kami katakan : Ini
adalah mengumpulkan dua hal yang saling bertentangan/berlawanan/paradoks. Keberadaan
Allah mampu untuk menciptakan batu tersebut bertentangan dan berlawanan dengan
ketidakmampuan untuk menghancurkannya. Maka ini adalah kemampuan atas
ketidakmampuan. Ini mustahil/tidak mungkin. Oleh karenanya, qudrah tidak
berkaitan dengan kemustahilan….” [Syarh Al-‘Aqiidah As-Safaariniyyah, hari
Rabu, 16 Dzulhijjah 1436 - http://shkhudheir.com/scientific-lesson/1237394494].
Tentang
perkataan Zakir Naik:
“there are a
thousand things I can list which God almighty can't do ….God cannot tell a lie…
the moment he tells a lie.. he ceases to be God …God cannot be unjust…the
moment he is unjust he ceases to be God…God cannot be cruel ..God cannot forget
…..you can list a thousand things ..God almighty cannot throw me out of his
domain….the full world the full universe belong to him…he can kill me, he can
obliterate me, he can make me vanish ..but he cannot throw me out of his domain
…to him belongs everything ..where will he throw me…he can kill me ,…the can obliterate
me..he can make me vanish…but he cant throw me out of his domain …nowhere does
the quraan say God can do everything ..infact quraan says…innAllaha ala kulli
shai in Qadeer…
Ada 1.000 perkara yang dapat aku buat
daftarnya dimana Tuhan yang Maha Kuasa tidak dapat (can’t) melakukannya….
Tuhan tidak dapat berkata dusta…. (Jika memang Tuhan dapat berkata dusta –
Pent.), saat ia berkata dusta,… maka Ia berhenti menjadi Tuhan…. Tuhan
tidak dapat berbuat tidak adil. (Jika memang Tuhan dapat berbuat tidak adil – Pent.), saat Ia berbuat tidak adil,
maka ia berhenti menjadi Tuhan….. Tuhan tidak dapat berbuat jahat/kejam/lalim….
Tuhan tidak dapat lupa…. Anda dapat membuat daftar 1.000 perkara… Tuhan Yang
Maha Kuasa tidak dapat melemparkanku keluar dari kekuasaan-Nya…. Semesta alam
adalah milik-Nya…. Dia dapat membunuh/mematikanku, melenyapkanku, dan membuatku
hilang….. namun Ia tidak dapat melemparkanku keluar dari kekuasaan-Nya. Tidak
ada dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa Tuhan dapat melakukan (can do)
segala sesuatu…. Faktanya Al-Qur’an mengatakan…innallaahu ‘alaa kulli
syain-qadiir (Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu)…”.
[selesai
nukilan dan terjemahannya].
maka,
perkara-perkara yang disebutkan di atas adalah contoh perkara-perkara yang juga
disebutkan para ulama kita.
Asy-Syaikh
Muhammad Amaan Al-Jaamiy rahimahullah berkata:
وهناك
مستحيلات وواجبات ، فقدرة الله تعالى لا تتعلق بالمستحيلات ولا بالواجبات ، ولكنها
تتعلق بالممكنات أو بالجائزات وكما قلنا : الجائزات والممكنات بمعنى واحد ، أما
المستحيلات فلا تتعلق بها قدرة الله ، من المستحيلات : الشريك والصاحبة والولد
والوزير والمعين ، قدرة الله تعالى لا تتعلق بهذه ( الممكنات ) لأن إيجادها نقص لا
يليق بالله تعالى ، إذا قلنا قدرة الله لا تتعلق بها ، لا ينبغي بأن يفهم أن الله
عاجز عن إيجاد هذه الأشياء ، ليس بعاجز ولكن قدرته لا تتعلق بها حكمة منه وكمالا
لأنها نقص ....
“Di
sana terdapat hal-hal yang mustahil dan hal-hal yang wajib. Qudrah Allah
ta’ala tidak berkaitan dengan hal-hal yang mustahil dan juga hal-hal
yang wajib. Akan tetapi, qudrah Allah berhubungan dengan hal-hal yang
mungkin (mumkinaat) atau boleh (jaaizaat), sebagaimana perkataan
kami : al-jaaizaat dan al-mumkinaat mempunyai satu makna. Adapun
hal-hal yang mustahil (mustahiilaat), maka ia tidak berhubungan/
berkaitan dengan qudrah Allah. Yang termasuk mustahiilaat adalah
(memiliki) sekutu, istri, anak, waziir, dan teman penolong. Qudrah Allah
ta’ala tidak berkaitan dengan hal ini (yaitu mumkinaat)[6],
karena mengadakannya merupakan kekurangan/aib yang tidak pantas bagi Allah ta’ala.
Apabila kita katakan bahwa qudrah Allah tidak berkaitan dengannya (yaitu
mustahiilaat – Pent.), maka tidak pantas untuk dipahamai
bahwa Allah lemah untuk mengadakan semua hal tersebut. Allah tidak lemah[7],
akan tetapi qudrah-Nya tidak berkaitan dengannya sebagai hikmah dan
kesempurnaan dari-Nya karena hal tersebut merupakan kekurangan/aib…” [Syarh Risaalah At-Tadmuriyyah – islamspirit].
Apakah
penjelasan-penjelasan di atas berbeda secara substansi?.[8]
3.
Perlu diingat, mayoritas
yang dihadapi oleh Zakir Naik adalah orang-orang kafir penyembah manusia, sapi,
dan patung serta atheis yang mengandalkan nalarnya untuk menerima agama. Bahasa
ibu mereka bukan bahasa Arab, sehingga mereka tidak tahu teks nash kecuali
setelah diterjemahkan. Mereka tidak kenal pula bahasa-bahasa syari’at seperti
lazimnya dipakai oleh para penuntut ilmu dan ulama. Oleh karenanya, jangan
disamakan kondisinya.
Dalam
video yang lain[9] dijelaskan
bahwa hampir semua agama yang ada – selain Islam – percaya bahwa Tuhan dapat
bertransormasi dalam bentuk manusia. Orang-orang yang hadir, berdialog, dan
berdebat dengan Zakir Naik adalah golongan yang percaya ini. Bagaimana cara
membantah aqidah mereka sehingga mereka dapat menerima kebenaran Islam. Selain dalil
– yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris/Urdu – Zakir Naik menjelaskan
kepada mereka dan juga mendebat mereka dengan logika dan teks-teks kitab suci
mereka. Ini sesuatu yang Anda miskin darinya…..
4.
Seandainya Zakir
Naik keliru, apakah kekeliruannya bersifat substansial?. Saya sepakat ada
beberapa kekeliruan dalam penggunaan kata, seperti misal perkataannya ‘there
are a thousand things I can list which
God almighty can't do’.
Things
di
sini artinya ‘sesuatu’. Jika Zakir Naik mengatakan ia dapat membuat daftar
1.000 perkara (sesuatu) – a thousand things – yang tidak dapat Allah
lakukan, sementara di sisi lain ia mengatakan ayat God has power over all things (Allah maka Kuasa atas segala
sesuatu – wallaahu ‘alaa kulli syain qadiir); secara lafadh memang terjadi
paradoks. Kalau kita memakai penjelasan ulama, maka jelas. Satu kemustahilan (al-mustahiil
li-dzaatihi atau al-mumtani’ lidzaatihi) itu bukan termasuk ‘sesuatu’,
sehingga tidak berkaitan dengan qudrah Allah dalam ayat yang ia (Zakir Naik)
sitir. Juga yang lainnya.
Seandainya
apa yang dikatakan Zakir Naik itu memang salah, apakah layak mendapatkan
predikat mulhid akibat pertanyaan lancung yang disampaikan ?. Jangan
anggap ringan konsekuensi perbuatan Anda. Jangan anggap status mulhid
itu seperti status penjual sate yang tidak ada konsekuensi hukum dunia dan
akhiratnya. Seandainya Anda dan kaum Anda menyampaikan pertanyaan kepada
Asy-Syaikh Al-Fauzaan hafidhahullah secara lengkap sesuai dengan
konteksnya, saya yakin, beliau hafidhahullah tidak akan mengatakan mulhid.
Apalagi jika Anda dan kaum Anda sampaikan siapa dai yang dimaksud (yaitu dr.
Zakir Naik), barangkali beliau hafidhahumallah akan memberikan udzur
kepadanya karena mempertimbangkan dimana ia tinggal dan siapa yang sedang ia
ajak bicara. Atau bahkan membenarkannya, bukan hal yang mustahil.
Zakir
Naik tidak mengingkari kekuasaan Allah atas segala sesuatu. Seandainya Zakir
Naik mengatakan “there are a thousand things I can list which God almighty
can't do”, maka tidak selalu harus dipahami darinya Allah tidak memiliki
kemampuan atau memiliki kelemahan untuk melakukan sesuatu itu.
Kata
‘cannot/can’t’ dalam bahasa Inggris dapat mempunyai beberapa makna,
tergantung kalimatnya. Bisa jadi maknanya adalah tidak mampu seperti kalimat my
father cannot walk (ayahku tidak dapat berjalan). Bisa jadi maknanya adalah
tidak mau seperti kalimat I cannot stay here any longer, maksudnya aku
tidak mau/tidak mungkin tinggal di sini lebih lama karena sesuatu alasan.
Contoh lain, I cannot marry you, maksudnya aku tidak dapat menikah
denganmu, mungkin karena tidak mampu (modal kurang), atau tidak mau karena
tidak suka. Dan yang lainnya.
Kalau
Anda ngeyel dengan penafikkan sifat qudrah Allah dari Zakir Naik,
apa sebenarnya yang dinafikkannya sehingga Anda berdagang cap kemulhidan
dirinya?. Bukankah yang ia nafikkan adalah hal-hal yang mustahil bagi Alah, dan
itu sesuai dengan penjelasan ulama. Hanya saja pilihan kata atau kalimat yang
ia bawakan barangkali belum sepenuhnya tepat untuk mewakili terminologi yang
diakui dalam syari’at.
5.
Dr. Zakir Naik adalah
seorang dai. Ia tidak menyerukan kesyirikan, kebid’ahan, dan kemaksiatan.
Dakwahnya adalah mengajak orang-orang yang berbuat syirik penyembah sapi,
manusia, dan berhala untuk menyembah Allah semata. Mengajak orang yang tidak
bertuhan untuk bertuhan, menyembah hanya kepada Allah ta’ala saja.
Banyak orang kafir melalui perantaraan dirinya akhirnya mendapatkan hidayah
Allah ta’ala.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ
أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang
yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu” [QS. Muhammad : 7].
وَاصْبِرْ
فَإِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan
bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang berbuat kebaikan” [QS. Huud : 115].
Beliau hafidhahullah
mendapatkan penghargaan Raja Faishal dari kerajaan Saudi Arabia atas pengabdiannya
terhadap Islam dan kaum muslimin[10].
Satu pengabdian yang luar biasa, yang penulis artikel ini belum mencapai
seperseratus dari apa yang telah beliau lakukan. Semoga Allah ta’ala menerima
amal kebaikannya dan mengampuni semua kesalahannya….
Zakir Naik bukanlah
selevel ulama seperti Asy-Syaikh ‘Abdul-Muhsin, Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan,
Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziiz Aalusy-Syaikh, Asy-Syaikh Rabii’, Asy-Syaikh ‘Ubaid,
dan yang lainnya hafidhahumullah. Namun demikian, ia juga tidak lebih
rendah kedudukannya dibandingkan Anda, wahai para pencela. Jika ia salah, maka
sudah seharusnya diberikan udzur dan nasihat yang baik, karena ia termasuk muslim
Ahlus-Sunnah. Ia tidak berguru pada Plato, Aristoteles, dan filosof Yunani;
akan tetapi pada ulama Ahlul-Hadits. Zakir Naik adalah asset yang sangat
berharga bagi kaum muslimin.
Itu saja barangkali sedikit yang dapat saya
tuliskan setelah sekian lama libur menulis. Tidak lupa, silakan simak penjelasan
Ustadz Firanda Andirja hafidhahullah saat membahas permasalahan yang
sama. Saya banyak mengambil faedah dari beliau, dan judul artikel ini pun nyontek dengan judul video beliau:
Semoga dapat memberikan manfaat.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.
[somewhere, 19 Syawwal 1437, 16:52]
[1] Dalam kaedah:
لازم
القول ليس بقول
“Kelaziman
dari satu perkataan bukanlah perkataan itu sendiri”
[2] Kemasan jawaban dapat berlainan meskipun
pertanyaan yang diajukan sama mempertimbangkan orang yang bertanya (disesuaikan
dengan latar belakangnya, kapasitasnya, dan yang lainnya).
[3] Apalagi jika si penanya sudah punya kesimpulan
sendiri, sehingga pertanyaan yang diajukan telah dikemas hanya untuk menguatkan
kesimpulannya.
[4] Karena ayat menyatakan:
إِنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”
[QS. Al-Baqarah : 20, 109, 148].
أُذِنَ
لِى أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلاَئِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ
إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ
“Aku telah diizinkan
untuk mengabarkan tentang para malaikat pemikul ‘Arsy, sesungguhnya satu
malaikat, jarak antara daun telinga sampai ke bahunya, sejauh perjalanan 700
tahun” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4727; dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaaniy dalam Ash-Shahiihah no. 151].
Jika
wujud malaikat pemikul ‘Arsy adalah sebagaimana dalam hadits di atas, bagaimana
dengan ‘Arsy yang dipikulnya ? (tentu lebih besar).
[6] Mungkin yang dimaksud syaikh adalah mustahiilaat,
karena beliau sedang membicarakan ini.
[7] Sifat lemah ditiadakan dari Allah ta’ala karena
berlawanan dengan sifat qudrah.
[8] Sungguh menakjubkan, kawan dan tetangga usil
kita men-translate-kan dialog dalam video berikut:
Video
di atas adalah yang versi asli. Yang editan dan dikasih terjemahan oleh kawan
usil kita itu ada di website mereka. Sayangnya, ada bagian terjemahan bahasa
Inggris yang dirasa ngawur berat !. Contohnya, ada bagian terjemahan dari Zakir
Naik dituliskan begini (baik yang versi website maupun versi video):
Jika saya
bersetuju dengan kamu Tuhan bisa menjadi manusia, kamu harus sadar bahwa sebaik saja Tuhan menjadi manusia, Tuhan tidak lagi menjadi
Tuhan..
Ditambah
lagi, unggahan video terjemahan dikasih caption : “Perhatikan, ucapan
tuhan menjadi manusia yang seharusnya diingkari/dihindari, justru meladeninya
dengan mengucapkan kalam filsafat seperti ini”.
Zakir
Naik tidak mengatakan agar Tuhan sebaiknya menjadi manusia saja. Yang dikatakan
Zakir Naik di situ adalah if I agree with You (that) God can become human being,
than You have to realize, when God can become human being, He ceases to be God…..
yang kurang lebih artinya:
“Apabila
saya setuju dengan Anda bahwa Tuhan dapat menjadi manusia, maka Anda harus
menyadari, ketika Tuhan menjadi manusia, maka (saat itu) Ia berhenti menjadi
tuhan…..”.
Tentu
beda sekali apa yang dikatakan Zakir Naik dengan apa yang mereka tulis,
komentari, dan sebarkan ke khalayak.
Jika
Anda merasa tidak cakap berbahasa Inggris, sebaiknya pensiun dari kegiatan Anda
bersibuk diri mengkritik orang yang berdakwah di negeri seberang sana yang
banyak orang mendapatkan hidayah Allah melalui perantaraan dirinya. Sibukkan
saja dengan kursus bahasa Inggris.
[9] Lihat :
[10] Silakan lihat :
Comments
udah sekian lama, akhirnya antum menulis artikel juga/?
kemana saja akhi??
memang tahdziran sudah lama dan hal itu membuat saya bingung dan tidak percaya, akhirnya sekarang saya sudah yakin dengan penjelasan ini
alhamdulillah
ما شاء الله
...
بارك الله فيك و جزاك الله خيرا ...
Mencerahkan ustad, lama tidak posting :)
Alhamdulillaah Ustadz sudah mulai menulis lagi. Semoga Allah merahmati antum, memberikan taufiq-Nya untuk senantiasa membela Islaam..
Assalaamu'alaykum warahmatullaah...
Saya juga ngefans dengan beliau ini. Tapi ada dua hal yang dibilang oleh kawan saya yg jamaah tahdzir selain apa yg Ustadz sampaikan, yaitu kesesatan Zakir Naik sebab:
1. Menjelaskan Al Qur'an dengan sains
2. Mendebat ahli kitab dengan kitab mereka sendiri.
Katanya hal hal ini salah, terutama No.2 ada riwayat Rasulullah s.a.w. tidak menyukai ini...
Apakah ini betul? Jazakallaahu khayran kathiira
Daripada menjelekan bahasa Inggris seseorang, mending ke orang Inggrisnya langsung saja pak ya...
Dari Salah satu Ustadz Ahlussunnah di Benua Amerika
http://www.alfawaaid.net/2016/04/video-bantahan-terhadap-zakir-naik.html
alhamdulillah..masya Alloh..
akhirnya antum "beraksi" lagi akhi..ana termasuk penggemar antum..barakallohu fik..
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Akhirnya antum posting lagi Ustadz.
Barakallāhufīkum
Kami menunggu faedah2 lain dari antum
Kutipan:
Daripada menjelekan bahasa Inggris seseorang, mending ke orang Inggrisnya langsung saja pak ya...
Dari Salah satu Ustadz Ahlussunnah di Benua Amerika
http://www.alfawaaid.net/2016/04/video-bantahan-terhadap-zakir-naik.html
[selesai]
Sebelum lompat kemana-mana, setujukah Anda dengan tulisan artikel di atas ?
Tukpencarialhaq:
DUA CENTENG HIZBI PEMBELA ZAKIR NAIK YANG ANTI SALAFY & SYUBHAT ZAKIR NAIK MENDAPATKAN PENGHARGAAN KING FAISHAL AWARD DARI KERAJAAN ARAB SAUDI
(AQIDAH RAJA SAUDI ARABIA DIANTARA SERUAN DAKWAH HALABIYUN PENIPU YANG MENJADI CENTENG ANTI SALAFY ZAKIR NAIK)
Sesungguhnya Zakir Naik ☝️telah menjelaskan posisi dirinya SEBAGAI MUSUH BAGI Sunni Salafiyun Ahlussunnah dan dia tidak butuh hilah dan tipu daya Salafikir Halabiyin Naikiyin Rodjaiyin yang memanipulasi dan melipst💄k Zakir sebagai Ahlussunnah Salafiyun setelah dia mengingkari Syaikh Al-Albani rahimahullah, menyerang dan menolak keras penamaan ini.👎
Abu Jauza Doni Arif Wibowo (tatkala membela dan mengAhlussunnahkan Zakir Naik yang Anti-Sunni Salafy):
"Zakir Naik bukanlah selevel ulama seperti Asy-Syaikh ‘Abdul-Muhsin, Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan, Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziiz Aalusy-Syaikh, Asy-Syaikh Rabii’, Asy-Syaikh ‘Ubaid, dan yang lainnya hafidhahumullah. Namun demikian, ia juga tidak lebih rendah kedudukannya dibandingkan Anda, wahai para pencela. Jika ia salah, maka sudah seharusnya diberikan udzur dan nasihat yang baik, 👉🏿💥karena ia termasuk muslim Ahlus-Sunnah."
URL bukti: http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/…/…/zakir-naik-sesat.html…
Firanda (tatkala membela Muhammad al 'Arify al Ikhwani dan mengAhlussunnahkannya):
"Syaikh Muhammad Al-'Arifi apakah seorang mubtadi' menurut para ulama kibar di Arab Saudi??. Kalau tidak, maka siapakah yang mentabdi' beliau??. Tentunya beliau memiliki kesalahan –👉🏿💥dan sayapun mengetahui kesalahan beliau-, akan tetapi apakah kesalahan tersebut mengeluarkan beliau dari Ahlus Sunnah dan menjadi mubtadi??"
Url bukti: https://firanda.com/…/534-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-…
Bukti² pernyataan permusuhan Zakir Naik terhadap Sunni Salafy Ahlussunnah sudah cukup jelas menunjukkan jauhnya dia dari pemahaman Salaful Ummah dan jauhnya dia dari bimbingan ulama. Lalu bagaimana jika terhadap orang yang sedemikian parah keadaannya kemudian dibela dan diAhlussunnahkan?!?! Bukankah para centeng penipu ini lebih parah lagi keadaannya?!
Tidak sepantasnya mereka ini berdalih dengan penghargaan raja Saudi terhadap Zakir Naik. Bahkan semestinya mereka malu dengan pengkhianatan yang telah dilakukan oleh para dedengkot Halabiyun setelah dukungan mereka terhadap Partai Ikhwanul Muslimin dan gembong Ikhwani Muhammad al Arify. Tidakkah bisa kita ambil pelajaran betapa parahnya keadaan para pengkhianat dakwah tauhid dan negeri tauhid Saudi Arabia?!
2⃣19 Bukti Kedustaan Firanda : http://tukpencarialhaq.com/…/parodi-rodja-bagian-14-firand…/
3⃣ http://tukpencarialhaq.com/…/parodi-rodja-bagian-3-wallahi…/
4⃣Jika tengkuk-tengkuk Halabiyun-Rodjaiyun telah ditunggangi hawa nafsu, pernyataanya plintat-plintut, kontradiktif, carut marut, nekad berdusta untuk menutupi kedustaan pun dilakukan tanpa rasa takut kepada Allah walaupun sekian banyak manusia bisa dengan mudah menyaksikan bukti kedustaannya:
http://tukpencarialhaq.com/…/firanda-telanjang-bulat-di-pa…/
5⃣Membongkar Pengkhianatan Besar Halabiyun Rodjaiyun Firanda Dkk. Terhadap Pemerintah Saudi Arabia): http://tukpencarialhaq.com/…/kerajaan-arab-saudi-telah-men…/
👆5⃣ makalah yang membeber bukti² bagaimana si Pendusta Khabits Firanda berhilah dan menipu umat demi membela Ikhwanul Muslimin (IM) & gembong hizbi Ikhwanul Muslimin international.
Lalu bagaimana mereka bisa berbangga dengan penghargaan King Faishal Award oleh raja Saudi Salman hafizhahullah terhadap Zakir Naik yang menentang keras penisbahan Salafy dan menuduhnya sebagai penamaan yang memecahbelah sementara Raja Faishal rahimahullah lalu ditegaskan ulang oleh Raja Ralman hafizhahullah itulah yang menegaskan manhajnya sebagai Salafiyun!
teruslah menulis tadz..
kami kangen tulisanmu..
Banyak orang terlena dan terbuai dengan keahlian zakir naik dalam berdebat, sampai-sampai mengatakan zakir naik seorang ahlus sunnah, padahal kalau mau teliti dakwah zakir naik jauh berbeda dengan dakwahnya para ulama ahlus sunnah salafyun. tapi orang yang silau dengan zn, menutupi semua itu dan membelanya karena tekanan perasaan yang sudah terlanjur "cinta" dengan zakir naik.
Mas Danang Ramadhan, kutipan Anda yang dari tukpencarialhaq itu apakah menjawab substansi tulisan saya ?. Sudah menjadi kebiasaan buruk penulis tukpencarialhaq tidak menjawab substansi tulisan. Mungkin mampunya memang hanya segitu....
Yes
Asalamualaikum,afwan ustadz ! Ana mau tanya,lantas bagaimana dengan kekekalan manusia di akhirat kelak.apakah hal ini tidak mengandung pernyataan yang kontradiktif ? Mengingat hanya ALLAH lah yang kekal. Sebagaimana kontaradiktifnya pernyataan " apakah tuhan mampu menciptakan tuhan lain " atau apakah tuhan mampu menciptakan mahluk yang lebih besar dari tuhan" . Mohon segera di jawab ustadz, hal ini amat mengganggu fikiran ana. Karna setelah ana baca artikel antum, ana berkesimpulan bahwa manusia kelak di akhirat tidak kekal , dan akan berakhir kehidupannya/tidak abadi. Mengingat hanya ALLAH lah yang kekal
Abdullah , Ntb
Terima kasih telah menjelaskan
things di sini berarti "hal", hal dan sesuatu tidak sama, karena adanya kalimat "sesuatu hal". maka hal dan sesuatu tidak mungkin sama
itu saja hehe
Kamu nulis apa???? Gk ngerti apa yg kamu tulis...yg ada cuma luapan amarah
Wah penjelasannya mantap ustadz, tapi cukup sulit memahami permasalahan ini. Untuk orang yang baru belajar salaf seperti saya, harus baca berulang kali baru paham.
Saya jadi berpikir ustadz, kalau ceramah zakir naik ini didengar ribuan bahkan jutaan manusia (terkhusus umat islam yang awam), apakah tidak menyebabkan fitnah (syubhat besar) bagi kaum muslimin?
Yang sudah membaca penjelasan ustadz saja, saya yakin sebagian kurang bisa paham, apalagi yang tidak tahu penjelasan/hakekatnya? Maka berapa banyak kaum muslimin yang menjadi salah pikir (goyah akidahnya) karena ucapan ustadz zakir naik tersebut?
Kalau dikatakan "banyak manusia masuk islam dengan sebab ceramah ustadz zakir naik", namun "berapa banyak pula umat islam sendiri yang salah pikir (menjadi berpemikiran liberal bahkan mulhid) karena mendengar ceramah beliau?
Terimakasih tanggapannya ustadz
Mungkin bisa menambah pencerahan:
https://tulisansulaifi.wordpress.com/2017/10/05/menelusuri-pemikiran-jamaah-tahdzir/
barakallah fiikum
Posting Komentar