Sebagaimana telah kita ketahui
bersama, Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu adalah salah satu shahabat
yang paling banyak haditsnya. Oleh karena itu, ia mempunyai banyak murid dari
kalangan taabi’iin yang mengambil ilmu darinya. Di antara banyak
muridnya tersebut, ada beberapa orang yang masuk jajaran terdepan dalam
pengambilan riwayat darinya sehingga para ulama mengedepankannya dari yang
lain.[1] Namun demikian, para ulama berbeda pendapat
dalam hal tersebut berikut urutannya.
‘Abdullah bin Ahmad rahimahumallah
berkata : Aku mendengar ayahku berkata : “Muhammad bin Siiriin dalam riwayat
Abu Hurairah, aku tidak ada mengedepankan seorang pun terhadapnya”. Aku berkata
: “Bagaimana dengan Abu Shaalih Dzakwaan ?”. Ia berkata : “Muhammad bin Siiriin
di atasnya, sedangkan Abu Shaalih lebih banyak haditsnya darinya. Aku tidak mengedepankan
seorang pun terhadap Muhammad”. Aku berkata : “Lalu Sa’iid bin Al-Musayyib ?”. Ia
berkata : “Aku cukuplah engkau dengan keduanya. Dan Sa’iid lebih banyak riwayatnya
di hatiku daripada Abu Salamah” [Al-‘Ilal no. 1344].
Muhammad bin Ahmad bin Muhammad
bin Abi Bakr Al-Muqaddamiy, dari ayahnya ia berkata : ‘Aliy bin Al-Madiiniy
pernah ditanya – dan saat itu aku hadir (menyaksikannya) – tentang murid-murid
Abu Hurairah yang paling tinggi kedudukannya. Lalu ia mulai dengan menyebutkan
Sa’iid bin Al-Musayyib, kemudian berkata : “Dan setelahnya adalah Abu Salamah
bin ‘Abdirrahmaan, Abu Shaalih Dzakwaan, dan Ibnu Siiriin”. Dikatakan kepada ‘Aliy
bin Al-Madiiniy : “Lantas, bagaimana dengan Al-A’raj ?”. Ia berkata : “Ia tsiqah,
namun kedudukannya di bawah mereka”. Dikatakan kepadanya : “Lantas, bagaimana
dengan ‘Abdurrahmaan bin Ya’quub maulaa Al-Hurfah ?”. Ia menjawab : “Ia tsiqah,
namun kedudukannya di bawah mereka” [Tahdziibul-Kamaal, 17/470].
Muhammad bin ‘Utsmaan bin Abi
Syaibah, dari ‘Aliy bin Al-Madiiniy, ia berkata : “Murid-murid Abu Hurairah itu
ada enam orang, yaitu Sa’iiid bin Al-Musayyib, Abu Salamah, Al-A’raj, Abu
Shaalih, Muhammad bin Siiriin, dan Thaawus. Adapun Hammaam bin Munabbih,
haditsnya menyerupai mereka, kecuali hanya satu huruf saja” [idem].
Al-Bukhaariy rahimahullah berkata
: “Sanad-sanad Abu Hurairah yang paling shahih adalah yang berasal dari jalur
Abuz-Zinaad, dari Abu Hurairah” [Taarikh Dimasyq, 28/56 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’,
5/446].
Sulaimaan bin Daawud rahimahumallah
berkata : “Sanad-sanad yang paling shahih adalah yang berasal dari jalur
Yahyaa bin Abi Katsiir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah” [Al-Waafiy bil-Wafayaat, 5/23 – via Syamilah].
Abu Daawud rahimahullah berkata
: Aku pernah bertanya kepada Ibnu Ma’iin tentang orang yang paling tsabt dalam
hadits Abu Hurairah. Ia berkata : “Ibnul-Musayyib, Abu Shaalih, Ibnu Siiriin,
Al-Maqburiy, Al-A’raj, dan Abu Raafi’” [Tahdziibul-Kamaal, 3/220].
Abu Haatim rahimahullah berkata
: “Tidak ada taabi’iin yang lebih cerdik/pandai daripada Sa’iid bin
Al-Musayyib, dan ia adalah yang paling tsabt di antara mereka dalam
hadits Abu Hurairah” [Tahdziibul-Kamaal, 11/74].
An-Nawawiy rahimahullah berkata
: “Al-Haafidh berkata : Orang yang paling mengetahui hadits Abu Hurairah adalah
Sa’iid bin Al-Musayyib. Ia adalah suami dari anak perempuan Abu Hurairah” [Tahdziibul-Asmaa’
wal-Lughaat, 1/299 – via Syamilah].
Adz-Dzahabiy rahimahullah ketika
menyebutkan sanad yang paling shahih dari jalur Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu
berkata : “Hadits-hadits yang paling shahih adalah yang diriwayatkan
melalui jalur Az-Zuhriy, dari Sa’iid bin Al-Musayyib, dari Abu Hurairah. Juga
yang berasal dari jalur Abuz-Zinaad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah. Dan juga
yang berasal dari jalur Ibnu ‘Aun dan Ayyuub, dari Muhammad bin Siiriin, dari
Abu Hurairah” [Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 2/609].
Wallaahu a’lam.
Semoga informasi ada
manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas
permai, ciapus, ciomas, bogor – 20011435/23112013 – 13:30 - mengambil faedah
dari forum alukah dengan
beberapa penambahan].
[1] Begitu juga
para perawi lain yang mempunyai murid-murid utama dalam pengambilan riwayat
darinya. Misalnya ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhu, maka ulama taabi’iin yang
dikedepankan periwayatannya darinya adalah ‘Urwah bin Az-Zubair, Al-Qaasim bin
Muhammad, ‘Amarah bintu ‘Abdirrahmaan, Abu Salamah bin ‘Abdirrahmaan, dan
Sulaimaan bin Yasaar rahimahullah. Juga Ibnu ‘Umar, maka murid-muridnya
yang utama adalah Naafi’, Saalim, ‘Abdullah bin Diinaar, Mujaahid, dan ‘Ikrimah
rahimahullah.
Comments
Posting Komentar