Pingin
tahu atau pingin tahu banget ?. Dalam referensi Syi’ah, Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa aalihi wa sallam pernah berkata kepada ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu
‘anhu :
....... يا علي أنت وصيي على
أهل بيتي حيهم وميتهم، وعلى نسائي: فمن ثبتها لقيتني غدا، ومن طلقتها فأنا برئ
منها، لم ترني (5) ولم أرها في عرصة القيامة، وأنت خليفتي على أمتي من بعدي.......
“….Wahai
‘Aliy, engkau adalah washiy-ku terhadap Ahlul-Baitku, baik yang masih hidup
maupun yang telah meninggal, (dan juga washiy-ku) terhadap
istri-istriku. Barangsiapa
(diantara istriku) yang tetap aku pertahankan, maka ia akan berjumpa denganku
kelak (di surga). Dan
barangsiapa (diantara istriku) yang aku ceraikan, maka aku berlepas diri
darinya. Ia tidak akan
melihatku dan akupun tidak akan melihatnya kelak di padang Mahsyar. Engkau
adalah khalifahku atas umatku sepeninggalku kelak….” [Al-Ghaibah oleh
Ath-Thuusiy, hal. 150 – sumber : sini].
Lafadhnya sebenarnya panjang,
namun saya cuplik yang berkaitan dengan judul saja.
Riwayat ini menarik, karena secara
umum orang-orang Syi’ah memegang dan berhujjah dengannya (kecuali sedikit hal
yang akan dibahas di bawah).
Pertanyaannya : Siapakah di
antara istri-istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang tetap
dipertahankan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam hingga akhir
hayat beliau ?. Benar, di antaranya ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhaa.
Lantas, kenapa ?. Konsekuensinya, menurut riwayat di atas, ‘Aaisyah akan menemui
beliau kelak di surga. Bisa dipahami ?.
Pendek kata, ‘Aaisyah termasuk
ahli surga.
Tapi apakah orang-orang Syi’ah
menerimanya ?. Ternyata tidak. Mereka adalah orang yang pertama kali melanggar
riwayat yang mereka tulis sendiri. Mereka menerima semua kalimat, kecuali yang
berwarna biru. Tidak ada sesuatu yang menyebabkan mereka menolak (konsekuensi) kalimat
yang berwarna biru di atas kecuali karena kebencian dan dendam kesumat, turun
temurun dari generasi ke generasi.
Mereka adalah kaum yang pertama
kali berkhianat terhadap wasiat Nabi. Mereka mencaci-maki dan mengkafirkan istri-istri
beliau shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam. Tak percaya ?. Lihat
dan dengarkan cacian Hasan Syahaatah (yang beberapa waktu lalu mati terhina di jalanan) terhadap ‘Aaisyah (dan juga shahabat Nabi yang
lain) :
Tentang bukti penolakan terhadap
wasiat Nabi di atas, maka simaklah alur logika ‘kocak’ (maaf) saat mereka berdebat
dengan Asy-Syaikh ‘Adnaan ‘Ar’uur hafidhahullah berikut :
Untuk mencintai ‘Aaisyah dan
istri-istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam yang lain,
kita tidak terlalu butuh riwayat Ath-Thuusiy, karena Allah ta’ala berfirman
:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ
مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi itu (hendaknya) lebih
utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya
adalah ibu-ibu mereka” [QS. Al-Ahzaab : 6].[1]
Mereka adalah ibu-ibu kita. Tidak
akan mungkin kita mencaci maki dan mengkafirkan ibu kita, ibu orang-orang
beriman (ummahatul-mukminiin).
Wallaahul-musta’aan.
[abul-jauzaa’ – perumahan
ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor - 24091434/02082013 – 00:20].
Comments
masya allah semoga allah melimpahkan hidayah kepada kita semua
Kekesalan ana kepada syi'ah sudah pada puncaknya... Tapi sekarang malah ana lebih suka memandang mereka sebagai lelucon dengan aqidah, manhaj, dan logika mereka yang koplak bin kocak, sperti yg antum bilang...
BTW, channel amskhan2007 di youtube yang biasanya jadi hiburan 'opera van syi'ah' udah di-ban... syi'ah kayanya bareng2 ngelaporin ke youtube karena udah gak tahan sama serangan2 disitu...
'alaa kulli haal, jazakallahu khairan yaa ustadz...
Untuk @Anonim di atas ana, di Youtube ada Channel backup amskhan2007, yaitu: rafidi terminator
Berikut link channel 'rafidi terminator':
http://www.youtube.com/user/RafidiTerminator
Posting Komentar