Di
Blog ini pernah ditulis bahasan berjudul : Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam Tidak Pernah Berwasiat tentang
Kepemimpinan kepada ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu. Di
antara dalil yang dibawakan, ada riwayat tentang pengakuan ‘Aliy bahwa beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah berwasiat tentang kepemimpinan kepadanya,
dengan disertai takhrij ringkas yang saya mengambil faedah dari takhrij
Asy-Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth hafidhahullah. Pada kesempatan kali
ini, saya akan mengulang dan sedikit meluaskan pembahasannya dengan
mengetengahkan beberapa riwayat yang bersumber dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu
yang menegaskan permasalahan sebagaimana tertera pada judul. Semoga Allah ta’ala
senantiasa memberikan rahmat dan balasan jannah kepada Al-Khulafaaur-Raasyidiin,
tidak terkecuali shahabat mulia : ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu.
Dan...... menghancurkan kebusukan Syi’ah Raafidlah sehancur-hancurnya.....
Riwayat ‘Abdullah bin Sabu’ rahimahullah.
Sedikitnya
ada lima jalur periwayatan, yaitu :
1.
Dari Al-A’masy,
dari Saalim bin Abi Ja’d, dari ‘Abdullah bin Sabu’, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu.
Diriwayatkan oleh
Ahmad[1]
dalam Al-Musnad 1/30, Ibnu Abi Syaibah[2]
dalam Al-Mushannaf 14/596 & 15/118, Ibnu Sa’d[3]
dalam Ath-Thabaqaat 3/20, Abu Ya’laa[4]
dalam Al-Musnad no. 341, Al-Khallaal[5]
dalam As-Sunnah no. 332, Al-Ashbahaaniy[6]
dalam Al-Hujjah fii Bayaanil-Mahajjah no. 279, Ibnu ‘Asaakir[7]
dalam At-Taariikh 42/538, dan Adl-Dliyaa’[8]
dalam Al-Mukhtarah no. 594; semuanya dari jalan Wakii’ : Telah
menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Saalim bin Abi Ja’d, dari ‘Abdullah
bin Sabu’, ia berkata : Aku mendengar ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu berkata :
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا، فَمَا يَنْتَظِرُ بِي الْأَشْقَى؟ !
قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، فَأَخْبِرْنَا بِهِ نُبِيرُ عِتْرَتَهُ،
قَالَ: إِذًا تَالَلَّهِ تَقْتُلُونَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: فَاسْتَخْلِفْ
عَلَيْنَا، قَالَ: لَا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: فَمَا تَقُولُ
لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ؟ وَقَالَ وَكِيعٌ مَرَّةً: إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ:
أَقُولُ: " اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ قَبَضْتَنِي
إِلَيْكَ وَأَنْتَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ
أَفْسَدْتَهُمْ "
"Sungguh akan
diwarnai (darah) dari sini hingga sini, dan tidak menungguku selain
kesengsaraan." Para shahabat bertanya : "Wahai Amirul-Mukminiin beritahukan kepada
kami orang itu, agar kami bunuh keluarganya." Ali berkata; "Kalau
begitu, demi Allah, kalian akan membunuh selain pembunuhku." Mereka
berkata : "Angkatlah
khalifah pengganti untuk memimpin kami !". ‘Aliy
menjawab : "Tidak,
tapi aku tinggalkan kepada kalian apa yang telah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam tinggalkan untuk kalian". Mereka bertanya :
"Apa yang akan kamu katakan kepada Rabbmu jika kamu menghadap-Nya?".
Dalam kesempatan lain Wakii' berkata : "Jika kamu bertemu
dengan-Nya?" ‘Aliy berkata : "Aku akan berkata : 'Ya Allah, Engkau
tinggalkan aku bersama mereka sebagaimana tampak bagi-Mu, kemudian Engkau cabut
nyawaku dan Engkau bersama mereka. Jika Engkau berkehendak, perbaikilah mereka
dan jika Engkau berkehendak maka hancurkanlah mereka'" [lafadh dari
Ahmad dalam Al-Musnad, 1/130].
Keterangan para
perawinya :
· Wakii’ bin Al-Jarraah bin
Maliih Ar-Ruaasiy, Abu Sufyaan Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aabid. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 196/197
H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud,
At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1037
no. 7464].
· Sulaimaan bin Mihraan
Al-Asadiy Al-Kaahiliy – terkenal dengan nama Al-A’masy; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aalim terhadap qira’aat, wara’, akan tetapi
sering melakukan tadliis. Termasuk thabaqah ke-5, dan wafat tahun
147/148 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 414 no. 2630].
· Saalim
bin Abi Ja’d Raafi’ Al-Ghaththafaaniy Al-Asyjaa’iy Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah,
namun banyak melakukan irsal. Termasuk thabaqah ke-3, dan wafat
tahun 97 H/98 H/100 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 359 no. 2183].
·
‘Abdullah bin Sabu’/Subai’; seorang yang maqbuul. Termasuk thabaqah
ke-3. Dipakai oleh An-Nasaa’iy dalam Musnad ‘Aliy [Taqriibut-Tahdziib, hal.
509 no. 3360].
Sanad riwayat ini
lemah dikarenakan ‘Abdullah bin Sabu’ dan ‘an’anah dari Al-A’masy
sedangkan ia seorang mudallis.
Wakii’ dalam membawakan
sanad hadits ini mempunyai mutaba’ah dari
a. Muhaadlir bin
Al-Muwarri’; sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asaakir[9]
dalam At-Taariikh 42/538. Sanad riwayat ini ada kelemahan. Abu ‘Aliy
Ahmad bin Muhammad bin Ibraahiim bin Yazdaad, saya belum menemukan biografinya.
Adapun perawi lain adalah tsiqah, kecuali Muhaadlir, ia seorang yang yang shaduuq, namun mempunyai beberapa keraguan. Termasuk thabaqah
ke-9, dan wafat tahun 206 H. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 922
no. 6535]. Khusus riwayatnya dari Al-A’masy, Ibnu ‘Adiy
mengatakan bahwa riwayatnya tersebut lurus (mustaqiimah).
b. Abu Bakr bin ‘Ayyaasy;
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Laalikaa’iy[10]
dalam Syarh Ushuulil-I’tiqaad 1/664-665 no. 1209 dan Ibnu ‘Asaakir[11]
dalam At-Taariikh 42/538-539, keduanya dari jalan Muhammad bin
‘Abdirrahmaan bin Al-‘Abbaas, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Haaruun, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ishaaq bin
Ibraahiim Asy-Syahiidiy, ia berkata : Aku mendengar Abu Bakr bin ‘Ayyaasy
berkata dengan menyebutkan khutbah ‘Aliy di atas. Ishaaq bin Ibraahiim
An-Nahdiy berkata :
سَمِعْتُ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَيَّاشٍ،
يَقُولُ: عِنْدِي فِي هَذَا الْحَدِيثِ إِسْنَادٌ جَيِّدٌ أَخْبَرَنِي الأَعْمَشُ،
عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، أَنَّ
عَلِيًّا خَطَبَهُمْ بِهَذِهِ الْخُطْبَةِ
“Aku
mendengar Abu Bakr bin ‘Ayyaasy berkata : ‘Menurutku, hadits ini sanadnya jayyid
(baik). Telah mengkhabarkan kepadaku Al-A’masy, dari Saalim bin Abi Ja’d,
dari ‘Abdullah bin Sabu’, bahwasannya ‘Aliy berkhutbah kepada mereka dengan
khutbah tersebut” [selesai].
Keterangan
para perawinya :
·
Muhammad bin ‘Abdirrahmaan
bin Al-‘Abbaas bin ‘Abdirrahmaan bin Zakariyyaa, Abu Thaahir Al-Mukhallish;
seorang yang tsiqah. Lahir tahun 305 H dan wafat tahun 393 H [Taariikh
Baghdaad 3/558-559 no. 1074 dan Mishbaahul-Ariib 3/166 no. 24403].
·
Muhammad
bin Haaruun bin ‘Abdillah bin Humaid bin Sulaimaan bin Mayyaah, Abu Haamid
Al-Hadlramiy – terkenal dengan nama Al-Ba’raaniy; seorang yang tsiqah.
Lahir tahun 225 H/230 H, dan wafat tahun 321 H [Taariikh Baghdaad
4/569-571 no. 1733 dan Misbaahul-Ariib 3/244 no. 26024].
· Ishaaq bin
Ibraahiim bin Habiib bin Asy-Syahiid, Abu Ya’quub Al-Bashriy Asy-Syahiidiy;
seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-10, dan wafat tahun 257
H. Dipakai oleh Abu Daawud dalam Al-Maraasiil, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 125 no. 326].
·
Abu Bakr bin
‘Ayyaasy bin Saalim Al-Asadiy Al-Kuufiy Al-Muqri’ Al-Hanaath; seorang yang tsiqah
lagi ‘aabid, namun ketika beranjak tua, hapalannya berubah/jelek,
dan kitabnya adalah shahih. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 95 H/96
H/100 H, dan wafat tahun 194 H atau dikatakan setahun atau dua tahun sebelum
itu. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1118 no. 8042].
Faedah
:
ü Al-Laalikaa’iy
dalam hadits yang ia bawakan menisbatkan Ishaaq bin Ibraahiim dengan An-Nahdiy.
Ini keliru, sebab yang terkenal menjadi murid Abu Bakr bin ‘Ayyaasy itu bukan
An-Nahdiy, akan tetapi Asy-Syahiidiy. Inilah yang disebutkan Ibnu
‘Asaakir.
ü Perkataan
Abu Bakr bin ‘Ayyaasy terhadap penghukuman sanad hadits yang ia bawakan (dari
Al-A’masy, dari Saalim, dari ‘Abdullah bin Sabu’, dari ‘Aliy) adalah shahih
sanadnya sampai kepadanya. Dan sebagaimana telah dimaklumi bahwa tashhih seorang
ulama terhadap sanad tertentu (mu’ayyan) dianggap merupakan tautsiq terhadap
para perawinya. Oleh karena itu, penghukuman Abu Bakr bin ‘Ayyaasy ini
mengkonsekuensikan adanya tautsiq (atau ta’dil secara umum)
terhadap para perawinya, termasuk ‘Abdullah bin Sabu’. Oleh karena itu, –
minimal - terangkatlah jahalatul-‘ain-nya meskipun dalam kitab al-jarh
wat-ta’diil ia hanya ditautsiq oleh Ibnu Hibbaan yang terkenal mutasahil
dalam pentautsiqan perawi majhuul. Penghukuman Ibnu Hajar dalam At-Taqriib
dengan maqbuul bisa dibenarkan, karena perawi yang dihukumi dengan
status ini adalah diterima jika ada mutaba’ah-nya.
2.
Dari Al-A’masy,
dari Salamah bin Kuhail, dari ‘Abdullah bin Sabu’, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu.
Riwayat Abu Bakr
bin ‘Ayyaasy dari Al-A’masy yang disebutkan di atas terdapat perselisihan.
Diriwayatkan oleh
Ahmad[12]
dalam Al-Musnad 1/156 & dalam Al-Fadlaail no. 1211 dan
darinya Ibnu ‘Asaakir[13]
dalam At-Taariikh 42/539-540 : Telah menceritakan kepada kami Aswad bin
‘Aamir, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Bakr bin ‘Ayyaasy,
dari Al-A’masy, dari Salamah bin Kuhail, dari ‘Abdullah bin Sabu’, ia berkata :
‘Aliy berkhutbah kepada kami : ...... (dengan khutbah semisal di atas)....”.
Keterangan para
perawinya :
·
Al-Aswad
bin ‘Aamir, Abu ‘Abdirrahmaan Asy-Syaamiy, terkenal dengan nama Syaadzaan; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 208 H
di Baghdaad. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 146
no. 508].
·
Salamah bin Kuhail
bin Hushain Al-Hadlramiy, Abu Yahyaa Al-Kuufiy At-Tana’iy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah
ke-4. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu
Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [lihat : Taqriibut-Tahdziib, hal. 402 no. 2521].
Abu Bakr bin
‘Ayyaasy dalam sanad riwayat ini mempunyai mutaba’ah dari :
a.
Jariir bin
‘Abdil-Hamiid.
Diriwayatkan
oleh Abu Ya’laa[14]
dalam Al-Musnad no. 590 dan darinya Adl-Dliyaa’[15]
dalam Al-Mukhtarah no. 595, Al-Mahaamiliy[16]
dalam Al-Amaaliy no. 198, dan Ibnu ‘Asaakir[17]
dalam At-Taariikh 42/540.
Jariir bin ‘Abdil-Hamiid
bin Qurth Adl-Dlabbiy, Abu ‘Abdillah Ar-Raaziy Al-Kuufiy Al-Qaadliy; seorang
yang tsiqah shahiihul-kitaab
(107/110-188
H). Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 188 H. Dipakai Al-Bukhaariy,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 196 no. 924].
b.
‘Abdullah bin
Daawud Al-Khuraibiy.
Diriwayatkan
oleh Al-Aajurriy[18]
dalam Asy-Syarii’ah 3/267-268, Al-Mahaamily[19]
dalam Al-Amaaliy no. 150, Ibnu ‘Asaakir[20]
dalam At-Taariikh 42/541 dan Al-Mizziy[21]
dalam Tahdziibul-Kamaal 15/5.
‘Abdullah bin Daawud bin
‘Aamir Al-Hamdaaniy Asy-Sya’biy, Abu ‘Abdirrahmaan Al-Khuraibiy; seorang yang tsiqah lagi ‘aabid. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 213 H.
Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 503 no. 3317].
3.
Dari Al-A’masy,
dari Saalim bin Abi Ja’d dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu (secara mursal
tanpa menyebutkan ‘Abdullah bin Sabu’ ).
Diriwayatkan oleh
‘Abdullah bin Ahmad[22]
dalam As-Sunnah no. 1249 & 1317 : Telah menceritakan kepada kami
‘Utsmaan bin Abi Syaibah : Telah mengkhabarkan kepada kami Yahyaa bin Yamaan,
dari Sufyaan Ats-Tsauriy, dari Al-A’masy, dari Saalim bin Abi Ja’d, ia berkata
: Dikatakan kepada ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu : .....(atsar)...”.
Sanad riwayat ini
lemah.
Keterangan para
perawinya :
·
‘Utsmaan bin Muhammad bin
Ibraahiim bin ‘Utsmaan Al-‘Absiy Abul-Hasan bin Abi SyaibahAl-Kuufiy; seorang
yang tsiqah lagi haafidh. Termasuk thabaqah
ke-10, lahir tahun 156 H, dan wafat tahun 239
H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Tahdziibut-Tahdziib, 7/151].
·
Yahyaa bin Yamaan
Al-‘Ijliy, Abu Zakariyyaa Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq, namun banyak melakukan kekeliruan dan berubah hapalannya di
akhir usianya. Termasuk thabaqah ke-9, wafat
tahun 189 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Muslim, Abu
Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1070
no. 7729].
·
Sufyaan
bin Sa’iid bin Masruuq Ats-Tsauriy, Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, haafidh, faqiih, ‘aabid, imam, lagi hujjah. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 97 H, dan wafat
tahun 161 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 394 no. 2458].
4.
Dari Bakr bin Bakr,
dari Hamzah Az-Zayyaat, dari Hakiim bin
Jubair, dari Saalim bin Abi Ja’d dari ‘Aliy – secara mursal tanpa
menyebutkan Ibnu Sabu’.
Diriwayatkan oleh
Ibnu Sa’d[23]
dalam Ath-Thabaqaat 3/29, Abu Nu’aim[24]
dalam Akhbaar Ashbahaan 2/166 & 2/201, Ibnu Mandah[25]
dalam Hadiits-nya no. 24, dan Ibnu ‘Asaakir[26]
dalam At-Taariikh 42/537; semuanya dari jalan Bakr bin Bakr, ia berkata
: Telah menceritakan kepada kami Hamzah Az-Zayyaat, dari Hakiim bin Jubair, dari Saalim bin Abi Ja’d dari ‘Aliy –
tanpa menyebutkan ‘Abdullah bin Sabu’ sebagaimana riwayat jama’ah.
Sanadnya lemah
dikarenakan Bakr bin Bakkaar dan Hakiim bin Jubair.
Keterangan para
perawinya :
·
Bakr bin Bakkaar,
Abu ‘Amru Al-Qaisiy. Jumhur ulama melemahkannya [Lisaanul-Miizaan,
2/339-340 no. 1566 dan Mishbaahul-Ariib 1/254 no. 5066].
·
Hamzah
bin Habiib bin ‘Ammaarah Az-Zayyaat Al-Qaari’, Abu ‘Ammaarah Al-Kuufiy
At-Taimiy; seorang yang shaduuq, zaahid,
namun kadang ragu. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 80 H, dan wafat
156 H/157 H. Dipakai oleh Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 271 no. 1526]. Namun yang benar ia
seorang yang lebih mendekati tsiqah. Telah di-tsiqah-kan oleh
Ahmad, Ibnu Ma’iin, Ibnu Hibbaan, Al-‘Ijliy, dan Al-Fasawiy. An-Nasaa’iy
berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Ibnu Sa’d berkata : “Ia seorang laki-laki
shaalih, memiliki beberapa hadits, shaduuq, lagi shaahibus-sunnah”.
Adapun Al-Azdiy dan As-Saajiy mengkritik bahwa ia jelek hapalannya [lihat : Tahriirut-Taqriib,
1/322 no. 1518].
·
Hakiim bin Jubair Al-Kuufiy Al-Asadiy;
seorang yang dla’iif dan dituduh ber-tasyayyu’. Termasuk thabaqah
ke-5. Dipakai oleh Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 265 no. 1476].
Tidak diragukan
bahwa perawi yang gugur dalam sanad nomor 3 dan 4 adalah ‘Abdullah bin Sabu’.
Ibnu ‘Asaakir rahimahullah berkata :
سالم لم يسمعه من علي، وإنما يرويه عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سبع.
“Saalim tidak
mendengarnya dari ‘Aliy. Ia hanyalah meriwayatkannya melalui perantaraan
‘Abdullah bin Sabu’” [Taariikh Dimasyq, 42/537].
Catatan : Riwayat
ini (no. 4) bisa digunakan sebagai qarinah tarjih dalam idlthirab
sanad Al-A’masy.
5.
Dari Abaan bin
Taghlib, dari Salamah bin Kuhail, dari ‘Abdullah bin Sabu’.
Diriwayatkan oleh
Ibnu ‘Asaakir[27]
dalam At-Taariikh 42/541 : Telah memberitakan kepada kami Abu Bakr
Asy-Syiiruwiy, dan telah menceritakan kepada kami Abul-Mahaasin ‘’Abdurrazzaaq
bin Muhammad darinya (ح). Dan telah mengkhabarkan kepada kami Abul-Qaasim Al-Waasithiy
: Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Bakr Al-Khathiib; mereka berdua (Abu Bakr
Al-Khathiib dan Abu Bakr Asy-Syiiruwiy) berkata : Telah mengkhabarkan kepada
kami Al-Qaadliy Abu Bakr Al-Hiiriy : Telah menceritakan kepada kami
Abul-‘Abbaas Muhammad bin Ya’quub Al-Asham : Telah menceritakan kepada kami
Abul-Hasan ‘Aliy bin Muhammad bin Habiibah Al-Qurasyiy : Telah menceritakan
kepada kami Yahyaa bin Al-Hasan bin Al-Furaat Al-‘Iraar : Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin ‘Umar, dari Abaan bin Taghlab, dari Salamah bin
Kuhail, dari ‘Abdullah bin Sabu’, ia berkata : Telah berkata ‘Aliy tiga tahun
sebelum ia dibunuh : “.....(al-atsar)...”.
Melihat
beberapa jalan riwayat di atas nampak bahwasannya jalan riwayat ‘Abdullah bin
Sabu’ ini yang raajih adalah dari jalan Saalim bin Abi Ja’d dari
‘Abdullah bin Sabu’ – wallaahu a’lam –. Atau bisa jadi jalan riwayat
Salamah bin Kuhail, dari ‘Abdullah bin Sabu’ juga mahfudh; atau dengan
kata lain : ‘Abdullah bin Sabu’ mempunyai dua jalan, yaitu dari Saalim bin Abi
Ja’d dan Salamah bin Kuhail. Dalam hal ini, Al-A’masy meriwayatkan dari dua
jalan tersebut.
Kesimpulan
riwayat ‘Abdullah bin Sabu’ ini adalah lemah dengan sebab ‘an’anah
Al-A’masy dan majhuul-haal-nya ‘Abdullah bin Sabu’.
Riwayat Tsa’labah bin Yaziid rahimahullah.
Diriwayatkan
oleh Al-Bazzaar[28]
dalam Al-Bahr no. 871 & dalam Kasyful-Astaar 3/204-205 no.
2572, Al-Baihaqiy[29]
dalam Ad-Dalaail 6/439 & dalam Al-Qadlaa’ no. 404, dan Ibnu
‘Asaakir[30]
dalam At-Taariikh 42/542; semuanya berasal dari jalan Abul-Jawaab, ia
berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Ammaar bin Ruzaiq, dari Al-A’masy,
dari Habiib bin Abi Tsaabit, dari Tsa’labah bin Yaziid Al-Himmaaniy, ia berkata
:
قَالَ عَلِيٌّ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ
وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ لِلِحْيَتِهِ مِنْ
رَأْسِهِ فَمَا يُحْبَسُ أَشْقَاهَا، فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سُبَيْعٍ:
وَاللَّهِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، لَوْ أَنَّ رَجُلا فَعَلَ ذَلِكَ أَبَرْنَا
عِتْرَتَهُ، قَالَ: قَالَ: أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ، أَنْ تَقْتُلَ بِي غَيْرَ
قَاتِلِي، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟
قَالَ: لا، وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ كَمَا تَرَكَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
فَمَاذَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ وَقَدْ تَرَكْتَنَا هَمَلا، قَالَ:
أَقُولُ لَهُمُ اسْتَخْلَفْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ ثُمَّ قَبَضْتَنِي
وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ
‘Aliy
berkata : “Demi Dzat yang menumbuhkan biji-bijian dan menciptakan semua jiwa.
Sungguh akan diwarnai darah dari sini hingga sini, yaitu dari kepala hingga
jenggot. dan tidak menungguku selain kesengsaraan”. ‘Abdullah bin Subai’
berkata : “Demi Allah wahai Amiirul-mukminiin, seandainya ada
seorang laki-laki yang melakukan hal itu, sungguh akan kami binasakan keluarganya”. ‘Aliy berkata : “Aku
bersumpah kepada Allah bahwasannya engkau membunuh orang yang tidak
membunuhku”. Mereka berkata : “Wahai Amiirul-mukminiin,
tidakkah engkau mengangkat khalifah pengganti untuk kami ?”. ‘Aliy menjawab :
“Tidak. Akan tetapi aku akan meninggalkan kalian sebagaimana Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam telah meninggalkan kalian (tanpa mengangkat khalifah
pengganti)”. ‘Abdullah bin Subai’ berkata : “Lalu, apakah yang akan engkau
katakan kepada Rabbmu apabila engkau menemui-Nya dimana engkau meninggalkan
kami mengurus keadaan kami sendiri ?”. ‘Aliy menjawab : “Aku berkata : Engkau
telah mengangkat aku sebagai khalifah di tengah-tengah mereka sesuai
kehendak-Mu, kemudian engkau mematikanku dan aku tinggalkan Engkau di
tengah-tengah mereka””.
Sanad
riwayat ini lemah karena ‘an’anah Al-A’masy dan Habiib bin Abi Tsaabit,
serta kelemahan Tsa’labah bin Yaziid.
Keterangan
para perawinya :
·
Al-Ahwash bin Jawwaab
Adl-Dlabbiy, Abul-Jawwaab Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq, namun kadang
ragu. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 211 H. Dipakai oleh
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 121 no. 291].
·
‘Ammaar bin Ruzaiq Adl-Dlabbiy/At-Tamiimiy, Abul-Ahwash Al-Kuufiy;
seseorang yang dikatakan oleh Ibnu Hajar : ‘Tidak mengapa dengannya (laa
ba’sa bih)’. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 159 H. Dipakai
oleh Muslim, Abu Daawud, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 708 no. 4855].
·
Habiib bin Abi
Tsaabit Qais bin Diinaar, Abu Yahyaa Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, faqiih,
lagi jaliil, namun banyak melakukan tadlis dan irsal.
Termasuk thabaqah ke-3, dan wafat tahun 119 [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 218 no. 1092].
·
Tsa’labah bin Yaziid Al-Himmaaniy Al-Kuufiy; seorang yang
dikatakan Ibnu Haajar : “shaduuq, syii’iy. Termasuk thabaqah ke-3.
Dipakai oleh An-Nasaa’iy dalam Musnad ‘Aliy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 189
no. 855]. Namun yang benar ia seorang yang dla’iif [Tahriirut-Taqriib
1/200 no. 847, dan Tahdziibul-Kamaal 4/399 no. 849].
Dalam
hal ini, Tsa’labah bin Yaziid menjadi syahid atas perkataan ‘Abdullah bin Sabu’
dalam riwayat sebelumnya.
Riwayat Syaqiiq Abu Waail rahimahullah.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi ‘Aashim[31]
dalam As-Sunnah no. 1158 & 1221, Al-Bazzaar[32]
dalam Al-Bahr no. 565 & dalam Kasyful-Astaar 3/164 no.
2486, Al-Haakim[33]
dalam Al-Mustadrak 3/79, Al-Baihaqiy[34]
dalam Al-Kubraa 8/149 & dalam Ad-Dalaail 7/223 & dalam Al-I’tiqaad
hal. 502, Ibnul-Bakhtariy[35]
dalam Al-Amaaliy no. 42, dan Ibnu ‘Asaakir[36]
dalam At-Taariikh 42/536-537; semuanya dari jalan Syabbaabah bin Sawwaar
: Telah menceritakan kepada kami Syu’aib bin Maimuun, dari Hushain bin
‘Abdirrahmaan, dari Asy-Sya’biy, dari Syaqiiq, ia berkata :
قِيلَ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَلا
تَسْتَخْلِفُ ؟ قَالَ: مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْتَخْلِفُ، وَإِنْ يُرِدِ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِالنَّاسِ خَيْرًا
فَسَيَجْمَعْهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ، كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ عَلَى
خَيْرِهِمْ
Dikatakan
kepada ‘Aliy : “Tidakkah engkau mengangkat pengganti (khalifah) ?”. Ia menjawab
: “Rasululah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak
mengangkat pengganti hingga aku harus mengangkat pengganti.
Seandainya Allah tabaaraka
wa ta’ala menginginkan
kebaikan kepada manusia, maka Ia akan menghimpun mereka di atas orang yang
paling baik di antara mereka sebagaimana Ia telah menghimpun mereka sepeninggal
Nabi mereka di atas orang yang paling baik di antara mereka” [lafadh dari
Al-Bazzaar].
Sanad
ini lemah karena Syu’aib bin Maimuun. Selain itu juga tidak diketahui apakah ia
mendengar hadits dari Hushain bin ‘Abdirrahmaan sebelum atau setelah ikhtilaath-nya.
Keterangan
para perawinya :
· Syabbaabah bin Sawwaar Al-Fazaariy, Abu
‘Amru Al-Madaniy; seorang yang tsiqah
lagi haafidh,
namun dituduh berpemikiran irjaa’. Termasuk thabaqah ke-9, dan
wafat tahun 204 H/205 H/206 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal.439
no. 2748].
·
Syu’aib bin Maimuun Al-Waasithiy; seorang yang dla’iif namun ‘aabid
(ahli ibadah). Termasuk thabaqah ke-3. Dipakaioleh An-Nasaa’iy dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib bersama Tahriir At-Taqriib, 2/118
no. 2807].
· Hushain bin ‘Abdirrahmaan
As-Sulamiy, Abul-Hudzail Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah namun berubah
hapalannya di akhir hayatnya. Termasuk thabaqah ke-5, lahir tahun 43 H,
dan wafat tahun 136 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 253 no. 1378].
·
‘Aamir bin Syaraahiil Abu
‘Amru Al-Kuufiy – terkenal dengan nama Asy-Sya’biy; seorang yang tsiqah, masyhuur, faqiih, lagi mempunyai keutamaan.
Termasuk thabaqah ke-3, dan wafat tahun 103/104/105/106/107/110 H. Dipakai
oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud,
At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu
Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 475-476
no. 3109].
·
Syaqiiq
bin Salamah Al-Asadiy, Abu Waail Al-Kuufiy;
seorang yang tsiqah.
Termasuk thabaqah ke-2,
wafat pada pemerintahan ‘Umar bin ‘Abdil-‘Aziiz. Dipakai oleh Al-Bukhaariy,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 439 no. 2832].
Ketika
menyebutkan biografi Syu’aib bin Maimuun, Ibnu Hajar rahimahullah menukil
perkataan Muhammad bin Abaan Al-Waasithiy bahwa hadits di atas termasuk di
antara hadits-hadits munkar Syu’aib, dimana hadits itu ma’ruuf dari riwayat Al-Hasan
bin ‘Umaarah, dari Waashil bin Hayyaan, dari Syaqiiq Abu Waail [Tahdziibut-Tahdziib,
4/357].
Akan
tetapi Al-Bazzaar rahimahullah setelah membawakan riwayat tersebut
berkata :
لا نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَلِيٍّ إِلا
بِهَذَا الإِسْنَادِ
“Kami
tidak mengetahui hadits tersebut diriwayatkan dari Syaqiiq, dari ‘Aliy, kecuali
dengan sanad ini” [Kasyful-Astaar no. 2484].
Artinya,
riwayat yang berasal Syaqiiq dari ‘Aliy menurut Al-Bazzaar hanyalah berasal dari
jalan Syu’aib bin Maimuun ini, bukan dari jalan yang lain.
Riwayat ‘Amru bin Sufyaan rahimahullah.
Ada
enam jalur periwayatan, yaitu :
1.
Dari Sufyaan, dari Al-Aswad
bin Qais, dari seorang laki-laki, dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu.
Diriwayatkan juga
oleh Ahmad[37]
dalam Al-Musnad 1/114 & dalam Al-Fadlaail no. 477, ‘Abdullah
bin Ahmad[38]
dalam As-Sunnah no. 1327 & 1333, Ad-Daaruquthniy[39]
dalam Al-‘Ilal 4/87 & 4/87-88, dan Nu’aim bin Hammaad[40]
dalam Al-Fitan no. 174 & 196; dari tiga jalan (‘Abdurrazzaaq, Zaid
bin Hubbaab, dan Abu Yahyaa Al-Himmaaniy), semuanya dari jalan Sufyaan
Ats-Tsauriy, dari Al-Aswad bin Qais, dari seorang laki-laki, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu, bahwasannya ia pernah berkata saat perang Jamal :
إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا
نَأْخُذُ بِهِ فِي إِمَارَةِ، وَلَكِنَّهُ شَيْءٌ رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ
أَنْفُسِنَا، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ، رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى أَبِي
بَكْرٍ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى
عُمَرَ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ "
“Sesungguhnya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah
berwasiat/mengamanatkan kepada kami satu wasiatpun yang mesti kami ambil dalam masalah
kepemimpinan. Akan tetapi hal itu adalah sesuatu yang kita pandang menurut pendapat kita, kemudian
diangkatlah Abu Bakr menjadi Khalifah, semoga Allah mencurahkan rahmatnya
kepada Abu Bakr. Ia menjalankan (tampuk pimpinan) dan istiqamah di dalam menjalankannya,
kemudian diangkatlah ‘Umar menjadi Khalifah semoga Allah mencurahkan rahmatnya
kepada ‘Umar maka dia menjalankan (tampuk pimpinan) dan istiqamah di dalam
menjalankannya sampai agama ini berdiri kokoh karenanya” [lafadh milik
Ahmad].
Keterangan para
perawinya :
· ‘Abdurrazzaaq bin Hammaam bin Naafi’ Al-Humairiy Al-Yamaaniy, Abu
Bakr Ash-Shan’aaniy; seorang tsiqah, haafidh, penulis terkenal,
namun kemudian mengalami kebutaan sehingga berubah
hapalannya di akhir umurnya. Termasuk thabaqah ke-9, lahir tahun 126,
dan wafat tahun 211 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim,
At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 607 no. 4092].
NB
: Riwayat Ahmad darinya adalah shahih, karena diambil sebelum berubah hapalannya. Ahmad berkata : “Kami menemui
‘Abdurrazzaaq sebelum tahun 200 H yang waktu itu penglihatannya masih
baik/sehat. Barangsiapa yang mendengar darinya setelah hilang penglihatannya
(buta), maka penyimakan haditsnya itu lemah (dla’iifus-samaa’)” [Taariikh
Abi Zur’ah, hal. 215 no. 1160, ta’liq : Khaliil Al-Manshuur;
Cet. Daarul-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Cet. 1/1417].
· Zaid bin Al-Hubbaab
bin Ar-Rayyaan/Ruumaan At-Tamiimiy, Abul-Hasan Al-‘Ukliy Al-Kuufiy; seorang
yang shaduuq, namun sering keliru dalam hadits Ats-Tsauriy. Termasuk thabaqah
ke-9, dan wafat tahun 230 H. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy dalam Al-Qiraa’ah, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 351-352 no.
2136].
· Abu Yahyaa
Al-Himmaaniy, namanya adalah : ‘Abdul-Hamiid bin
‘Abdirrahmaan; seorang yang shaduuq, namun sering keliru (yukhthi’).
Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 202 H. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 566 no. 3795].
Namun yang benar ia adalah seorang yang shaduuq,
hasanul-hadiits. Telah ditsiqahkan oleh Ibnu Ma’iin dalam mayoritas
riwayat, An-Nasaa’iy dalam satu riwayat, Ibnul-Qaani’, dan Ibnu Hibbaan.
Didla’ifkan oleh Ahmad, Ibnu Sa’d, dan Al-‘Ijliy dimana kemungkinan pendla’ifan
ini dengan sebab ‘aqidah irjaa’ yang dituduhkan kepadanya [Tahriirut-Taqriib,
2/300-301 no. 3771 – dan tidak dikomentari oleh Dr. Al-Fakhl dalam Kasyful-Iihaam].
·
Sufyaan Ats-Tsauriy; telah lewat keterangan
tentangnya.
·
Al-Aswad bin Qais Al-‘Abdiy/Al-‘Ijliy, Abu Qais
Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-4. Dipakai
oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, Ibnu
Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 146 no. 511].
·
‘Amru bin Sufyaan Ats-Tsaqafiy; akan
dibahas kemudian.
2.
Dari Sufyaan, dari
Al-Aswad bin Qais, dari ‘Amru bin Sufyaan, dari ‘Aliy.
Diriwayatkan oleh
‘Abdullah bin Ahmad[41]
dalam As-Sunnah no. 1334, Ad-Daaruquthniy[42]
dalam Al-‘Ilal 4/86, Al-Baihaqiy[43]
dalam Ad-Dalaail 6/439 & dalam Al-I’tiqaad hal. 502-503,
Al-Khathiib[44]
dalam At-Taariikh 4/276-277, Al-Jurjaaniy[45]
dalam Al-Amaaliy no. 13; dari dua jalan (‘Ishaam bin An-Nu’maan dan
Al-Husain bin Al-Waliid), semuanya dari jalan Sufyaan, dari Al-Aswad bin Qais,
dari Sa’iid bin ‘Amru, ia berkata : ‘Aliy pernah berkhutbah kepada kami pada
saat perang Jamal, ia berkata : “.....(al-atsar)...”.
Keterangan para
perawinya :
·
‘Ishaam bin
An-Nu’maan; belum diketemukan biografinya.
· Al-Husain bin Al-Waliid Al-Qurasyiy, Abu ‘Aliy/Abu ‘Abdillah Al-Faqiih
An-Naisaabuuriy – laqab-nya adalah Kumail; seorang yang tsiqah.
Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 202
H/203 H di Naisabuur. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara muallaq, Abu
Daawud dalam Al-Masaail, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 251 no. 1368].
Ad-Daaruquthniy
dalam Al-‘Ilal 4/85 dan Al-Khathiib dalam Al-Fawaaid Ash-Shihhaah
wal-Gharaaib menyebutkan bahwa jalan Ats-Tsauriy ini juga dibawakan oleh
Yahyaa bin Yamaan.
Yahyaa bin Yamaan
Al-‘Ijliy, Abu Zakariyyaa Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq, namun banyak melakukan kekeliruan dan berubah hapalannya di
akhir usianya. Termasuk thabaqah ke-9, wafat tahun 189 H.
Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Muslim, Abu Daawud,
At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1070 no. 7729].
Namun saya belum menemukan
sanad lengkapnya dari kitab-kitab hadits yang ada.
Adz-Dzahabiy rahimahullah
setelah menyebutkan riwayat tersebut, berkata : “Sanadnya hasan” [Taariikh
Al-Islaam].
3.
Dari Sufyaan, dari
Al-Aswad bin Qais, dari Sa’iid bin ‘Amru bin Sufyaan, dari ayahnya, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu.
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah
bin Ahmad[46]
dalam As-Sunnah no. 1336, Ad-Daaruquthniy[47]
dalam Al-‘Ilal 4/86-87, Al-Baihaqiy[48]
dalam Al-I’tiqaad hal. 503-504, Al-‘Uqailiy[49]
dalam Adl-Dlu’afaa’ 1/165, dan Adl-Dliyaa’[50]
dalam Al-Mukhtarah no. 470-471; semuanya dari jalan Abu ‘Aashim
An-Nabiil, dari Sufyaan, dari Al-Aswad bin Qais, dari Sa’iid bin ‘Amru bin
Sufyaan, dari ayahnya, ia berkata : ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu pernah
berkhutbah dan berkata : “.....(al-atsar)...”.
Adl-Dlahhaak bin Makhlad bin Adl-Dlahhaak
bin Muslim bin Adl-Dlahhaak Asy-Syaibaaniy, Abu ‘Aashim An-Nabiil Al-Bashriy;
seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-9,
dan wafat tahun 212 H atau setelahnya. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud,
At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 459 no. 2994]. Adapun Sa’iid
bin ‘Amru bin Sufyaan majhuul.
Ibnu Abi Haatim rahimahullah
berkata :
سَعِيدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، رَوَى
عَنْ أَبِيهِ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، رَوَى عَنْهُ الأَسْوَدُ بْنُ قَيْسٍ فِي
حَدِيثٍ تَفَرَّدَ أَبُو عَاصِمٍ النَّبِيلُ فِي إِدْخَالِهِ سَعِيدٍ فِي
الإِسْنَادِ فِيمَا رَوَاهُ، عَنِ الثَّوْرِيِّ، عَنِ الأَسْوَدِ، وَلَا يُتَابَعُ
عَلَيْهِ
“Sa’iid bin ‘Amru
bin Sufyaan. Meriwayatkan dari ayahnya yang bernama ‘Amru bin Sufyaan.
Meriwayatkan darinya Al-Aswad bin Qais dalam hadits dimana Abu ‘Aashim
An-Nabiil bersendirian dalam measukkan Sa’iid dalam sanad riwayat yang ia
bawakan dari Ats-Tsauriy, dari Al-Aswad. Ia tidak mempunyai mutaba’ah” [Al-Jarh
wat-Ta’diil 4/56 dan Al-Mukhtarah di bawah no. 472].
4.
Dari Sufyaan, dari
Al-Aswad bin Qais, dari ayahnya, dari ‘Amru bin Sufyaan, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu.
Diriwayatkan juga
oleh Aslam bin Sahl[51]
dalam Taariikh Al-Waasith no. 303 : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin ‘Abdil-Malik, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Fadhl
bin Syu’aib, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihaab
‘Abdurrabih bin Naafi’, dari Sufyaan Ats-Tsauriy, dari Al-Aswad bin Qais, dari
ayahnya, ia berkata : Dari ‘Amru bin Sufyaan : telah berkata ‘Aliy ridlwaanullahi
‘alaih pada waktu perang Jamaal : “.....(al-atsar).....”.
Fadhl bin Syu’aib
mempunyai mutaba’ah dari Muhammad bin Khaalid bin ‘Abdillah.
Sanad riwayat ini
lemah.
Keterangan para
perawinya :
· Muhammad
bin ‘Abdil-Malik bin Marwaan bin Al-Hakam Al-Waasithiy, Abu Ja’far Ad-Daqiiqiy;
seorang yang shaduuq. Termasuk thabaqah ke-11, lahir tahun 185 H,
dan wafat tahun 266 H di Baghdaad. Dipakai oleh Abu Daawud dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 873 no. 6141].
·
Fadhl bin Syu’aib;
belum ditemukan biografinya.
· Muhammad bin
Khaalid bin ‘Abdillah bin ‘Abdirrahmaan Ath-Thahhaan Al-Waasithiy; seorang yang
dla’iif. Termasuk thabaqah ke-10, lahir tahun 150 H, dan wafat
tahun 240 H. Dipakai oleh Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 840 no.
5883].
Bahkan
ia kedudukannya sangat lemah. Ia telah didustakan oleh Ibnu Ma’iin. Abu Ya’laa
Al-Khaliiliy berkata : “Sangat lemah”. Ahmad bin Hanbal mengingkarinya [Tahdziibut-Tahdziib,
9/141-142 no. 199].
· ‘Abdu
Rabbihi bin Naafi’ Al-Kinaaniy Al-Hanaath, Abu Syihaab Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq,
namun banyak ragu (yahimu). Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat
tahun 171 H/172 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim,
Abu Daawud, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 568
no. 3814].
Berikut perkataan para ulama tentangnya :
Yahyaa bin Sa’iid berkata : “Tidak haafidh”.
Ahmad berkata : “Seorang laki-laki yang shaalih. Aku tidak mengetahui
tentang dirinya, kecuali kebaikan”. Ibnu Ma’iin berkata : “Tsiqah”. Di
lain riwayat ia berkata : “Abu Syihaab lebih aku sukai daripada Abu Bakr (bin
‘Ayyaasy) dalam segala hal”. Ya’quub bin Syaibah berkata : “Ia tsiqah,
banyak haditsnya, dan seorang laki-laki yang shaalih. Namun ia tidak
kokoh (matiin). Para ulama membicarakan tentang hapalannya”. Al-‘Ijliy
berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Di tempat lain ia berkata : “Tsiqah”.
An-Nasaa’iy berkata : “Tidak kuat (laisa bil-qawiy)”. Ibnu Khiraasy
berkata : “Shaduuq”. As-Saajiy berkata : “Shaduuq, namun banyak
ragu”. Hal yang sama dikatakan Al-Azdiy, dimana ia menambahkan : “Sering keliru
(yukhthi’)”. Al-Bazzaar berkata : “Tsiqah”. Ibnu Numair
berkata : “Tsiqah, lagi shaduuq”. Abu Ahmad Al-Haakim berkata : “Tidak
haafih menurut mereka (para ulama)”. Ibnu Sa’d berkata : “Tsiqah,
banyak haditsnya” [Tahdziibut-Tahdziib, 6/128-130 no. 271].
Adz-Dzahabiy berkata : ‘Shaduuq” [Al-Kasyif,
1/619 no. 3128]. Kesimpulan Adz-Dzahabiy inilah yang lebih tepat, wallaahu
a’lam.
·
Ayah Al-Aswad bin Qais
bernama : Qais Al-‘Abdiy, Abul-Aswad; seorang yang maqbuul, dan
haditsnya yang diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy terdapat idlthiraab.
Termasuk thabaqah ke-2. Dipakai oleh An-Nasaa’iy dalam Musnad ‘Aliy [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 806 no. 5636].
5.
Dari Sufyaan, dari
Al-Aswad bin Qais, dari ayahnya, dari ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu
‘anhu.
Diriwayatkan juga
oleh Al-Bukhaariy[52]
dalam Al-Kabiir 6/152 : Telah berkata Qutaibah : Telah menceritakan
kepada kami Jariir, dari Sufyaan, dari Al-Aswad bin Qais, dari ayahnya, dari ‘Aliy
bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu.
Sanad riwayat ini
lemah karena tidak diketahui apakah Qutaibah mendengar riwayat dari Jariir
sebelum atau setelah masa ikhtilaathnya. Qais Al-‘Abdiy adalah seorang yang
lemah.
Lima
jalan periwayatan di atas merupakan perselisihan dalam jalan Sufyaan
Ats-Tsauriy dari Al-Aswad bin Qais. Siapakah yang mendengar khutbah ‘Aliy ?. ‘Amru
bin Sufyaan ataukah Qais Al-‘Abdiy ?. Jika kita melakukan pentarjihan, maka
perawi yang mendengar khutbah ‘Aliy bin Abi Thaalib adalah ‘Amru bin Sufyaan
Ats-Tsaqafiy berdasarkan jalan riwayat no. 2, 3, dan 4. Inilah yang tertera
dalam kitab-kitab biografi para perawi. Hal ini dikuatkan oleh jalan riwayat :
6.
Dari Marwaan bin
Mu’aawiyyah, dari Musaawir Al-Warraaq, dari ‘Amru bin Sufyaan, dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu.
Diriwayatkan oleh Al-Aajurriy[53]
dalam Asy-Syarii’ah 2/441, Al-Haakim[54]
dalam Al-Mustadrak 3/104, dan Al-Qaasim bin Tsaabit[55]
dalam Ad-Dalaail fii Ghariibil-Hadiits 2/586 no. 307; dari dua jalan
(Muhammad bin Wazzaan dan Al-Musayyib bin ‘Abdil-Malik), keduanya dari Marwaan,
ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Musaawir bin Al-Warraaq, dari ‘Amru
bin Sufyaan, ia berkata : ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu pernah
berkhutbah pada kami pada waktu perang Jamal : “.....(al-atsar)....”.
Sanad riwayat ini
shahih sampai ‘Amru bin Sufyaan.
Keterangan para
perawinya :
· Marwaan bin Mu’aawiyyah bin Al-Haarits bin
Asmaa’ bin Khaarijah Al-Fazaariy, Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah
lagi haafidh, namun ia sering melakukan tadlis pada nama-nama
syuyuukh. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 193 H. Dipakai
oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu
Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 932 no. 6619].
Namun
dalam sanad Al-Aajurriy, ia telah menyebutkan tashrih penyimakan
periwayatannya dari Musaawir dan menyebutkan secara tegas penisbatannya dengan
Al-Warraaq.
·
Musaawir Al-Warraaq Al-Kuufiy, Asy-Syaa’ir;
seorang yang shaduuq. Termasuk thabaqah ke-7. Dipakai oleh
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 933 no. 6632].
Bahkan ia seorang yang tsiqah. Telah
ditsiqahkan oleh Ibnu Ma’iin dan Ibnu Hibbaan. Ahmad berkata : “Aku berpendapat
haditsnya tidak mengapa”. Al-Fasawiy berkata : “laki-laki shaalih, tidak
mengapa dengannya” [Tahdziibut-Tahdziib 10/103 no. 190 dan Al-Jaami’
fil-Jarh wat-Ta’diil 3/116 no. 4281].
Catatan : Al-Mizziy rahimahullah ketika
menyebutkan biografi Al-Musaawir yang berstatus majhuul (bukan Al-Musaawir
Al-Warraaq) menyebutkan hadits di atas adalah miliknya. Ini keliru, karena yang
benar ia adalah hadits milik Al-Musaawir bin Al-Warraaq sebagaimana terdapat
dalam riwayat Al-Aajurriy.
Riwayat ini adalah qarinah kuat yang
dapat digunakan dalam pentarjihan karena ia di luar sanad mudltharib di
atas.
Jika
demikian, maka perawi mubham yang ada pada jalan riwayat no. 1 kemungkinan
besar adalah ‘Amru bin Sufyaan.
Tersisa
pembicaraan tentang siapakah perawi yang mendengar riwayat dari ‘Amru bin
Sufyaan ?. Al-Aswad bin Qais, Sa’iid bin ‘Amru bin Sufyaan, ataukan Qais Al-‘Abdiy
?. Ad-Daaruquthniy dalam Al-‘Ilal 4/86 tidak menyimpulkan pentarjihan
dan menghukumi sanad Ats-Tsauriy mudltharib.
Jalan
riwayat Qais Al-‘Abdiy (no. 4) tidak shahih sampai Ats-Tsauriy. Adapun jalan
riwayat Sa’iid bin ‘Amru bin Sufyaan (no. 3), walaupun dhahir sanadnya
shahih, dikomentari oleh Ibnu Abi Haatim bahwa Abu ‘Aashim An-Nabiil tidak
mempunyai mutaba’ah dalam periwayatan dari Sufyaan Ats-Tsauriy.
Perkataan seperti ini dapat bermakna pen-ta’lil-an menurut ulama mutaqaddimiin,
terutama jika terdapat perselisihan. Tersisa Al-Aswad bin Qais dalam riwayat
no. 1 dan no. 2. Dikuatkan lagi dengan riwayat berikut :
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ ، عَنْ عَمْرِو
بْنِ سُفْيَانَ ، قَالَ: خَطَبَ
رَجُلٌ يَوْمَ الْبَصْرَةِ حِينَ ظَهَرَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ
عَلِيٌّ: هَذَا الْخَطِيبُ الشَّحْشَحُ، " سَبَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّى أَبُو بَكْرٍ، وَثَلَّثَ عُمَرُ، ثُمَّ خَبَطَتْنَا
فِتْنَةٌ بَعْدَهُمْ، يَصْنَعُ اللَّهُ فِيهَا مَا شَاءَ "
Telah
menceritakan kepada kami Abu Nu’aim : Telah menceritakan kepada kami Syariik,
dari Al-Aswad bin Qais, dari ‘Amru bin Sufyaan, ia berkata : Seorang laki-laki
berkhutbah pada peristiwa Bashrah (perang Jamal) ketika ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu memenangkan peperangan, lalu ‘Aliy berkata : “Khathiib ini pandai
berbicara”. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mendahului.
Dan Abu Bakr pun menyusul, dan yang ketiga ‘Umar pun menyusul juga. Kemudian
kami tertimpa fitnah setelah mereka. Allah berbuat padanya menurut kehendak-Nya”
[Diriwayatkan oleh Ahmad 1/147].
Riwayat
ini adalah riwayat lain ‘Amru bin Sufyaan dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu saat
perang Jamal. Sanadnya lemah dikarenakan Syariik berubah hapalannya
ketika menjadi qadliy di Kuufah. Dan Abu Nu’aim termasuk orang yang mengambil
riwayat Syariik di Kuufah. Akan tetapi riwayat ini dikuatkan dari selain jalan
‘Amru bin Sufyaan sehingga shahih.
Riwayat
ini cukup memberikan syaahid bahwa Al-Aswad bin Qais lah yang mendengar
riwayat ‘Amru bin Sufyaan, dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu.
Pernyataan
ini dikuatkan lagi oleh riwayat Al-Baihaqiy rahimahullah tentang
permasalahan yang lain :
وَرُوِّينَا
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ: تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا
حَسَنًا، قَالَ: " السَّكَرُ مَا حُرِّمَ مِنْ ثَمَرَتِهَا، وَالرِّزْقُ
الْحَسَنُ مَا حَلَّ مِنْ ثَمَرَتِهَا "، أَخْبَرَنَاهُ أَبُو نَصْرِ بْنُ
قَتَادَةَ، أَخْبَرَنَا مَنْصُورٌ النَّضْرَوِيُّ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ
نَجْدَةَ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ،
وَأَبُو الأَحْوَصِ، وَسُفْيَانُ، وَشَرِيكٌ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ
عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فَذَكَرَهُ،
Dan
kami telah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas tentang firman-Nya : ‘kamu buat
minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik’ (QS. An-Nahl : 67), ia
berkata : “Minuman yang memabukkan adalah segala sesuatu yang diharamkan dari buahnya,
sedangkan rizki yang baik adalah segala sesuatu yang dihalalkan dari buahnya”. Telah
mengkhabarkan kepada kami Abu Nashr bin Qataadah : Telah mengkhabarkan kepada
kami Abu Manshuur An-Nadlrawiy : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Najdah : Telah menceritakan kepada kami Sa’iid bin Manshuur : Telah
menceritakan kepada kami Abu ‘Awaanah, Abul-Ahwash, Sufyaan, dan Syaarik,
(semuanya) dari Al-Aswad bin Qais, dari ‘Amru bin Sufyaan, dari
Ibnu ‘Abbaas, kemudian ia menyebutkan riwayatnya...” [Ma’rifatu Sunan
wal-Aatsaar no. 5226].
Sanad
ini shahih hingga ‘Amru bin Sufyaan. Dalam sanad di atas, Syaarik dan Sufyaan
(Ats-Tsauriy) meriwayatkan Al-Aswad bin Qais, dari ‘Amru bin Sufyaan, dari Ibnu
‘Abbaas; sama seperti riwayat keduanya dari ‘Amru bin Sufyaan dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhum.
Keterangan
para perawinya :
·
Abu
Nashr bin Qataadah namanya adalah : ‘Umar bin ‘Abdil-‘Aziiz bin ‘Umar bin Qataadah, Abu
Nashr An-Naisaabuuriy Al-Anshaariy An-Nu’maaniy Al-Busyairiy; seorang
yang tsiqah, shahiihus-samaa’ [Ittihaaful-Murtaqiy, hal.
365-369 no. 126].
·
‘Abbaas
bin Al-Fadhl bin Zakariyyaa Al-Harawiy, Abu Manshuur An-Nadlruuyiy; seorang
yang tsiqah lagi masyhuur. Termasuk thabaqah ke-12, dan wafat tahun 372 H [Taqriibut-Tahdziib, hal.
488 no. 3201].
·
Ahmad bin Najdah
bin ‘Iryaan Al-Muhaddits Al-Qudwah, Abul-Fadhl Al-Harawiy; seorang yang tsiqah. Wafat tahun 296 H di
Harraah [Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 13/371 no. 294].
· Sa’iid
bin Manshuur bin Syu’bah Al-Khurasaaniy Abu ‘Utsmaan Al-Marwaziy; seorang yang tsiqah mushannif. Termasuk thabaqah ke-10, dan wafat tahun 126 H/127 H/128 H/129 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu
Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib,
hal. 389 no. 2412].
· Abu
‘Awaanah namanya : Al-Wadldlaah bin ‘Abdillah Al-Yasykuuriy, Abu ‘Awaanah
Al-Waasithiy Al-Bazzaar; seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-7, wafat tahun 175/176 H.
Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan
Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1036 no. 7457].
· Abul-Ahwash namanya adalah
: Sallaam bin Sulaim Al-Hanafiy,
Abul-Ahwash Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah lagi mutqin, shaahibul-hadiits.
Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 179 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 425 no.
2718].
·
Sufyaan
Ats-Tsauriy, telah lewat keterangan tentangnya.
· Syariik bin ‘Abdillah bin Abi Syariik An-Nakha’iy, Abu
‘Abdillah Al-Kuufiy Al-Qaadliy; seorang yang shaduuq, namun banyak
salahnya dan berubah hapalannya ketika menjabat qaadliy.
Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 177 H/178 H. Dipakai oleh
Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,
An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 436 no. 2802].
Dari
riwayat ini didapatkan satu fiqh isnad bahwa ‘Amru bin Sufyaan yang
meriwayatkan dari ‘Aliy adalah sama dengan ‘Amru bin Sufyaan yang meriwayatkan
dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhum. Ibnu Abi Haatim menyatukan nama
‘Amru bin Sufyaan dalam Al-Jarh wat-Ta’diil (6/234 no. 1297) yang
mengkoreksi penulisan dalam kitab At-Taariikh Al-Kabiir-nya Al-Bukhaariy
(yang membedakan kedua nama tersebut), dimana telah ma’ruuf diketahui
bahwa sandaran penulisan kitab Al-Jarh wat-Ta’diil adalah kitab At-Taariikh
Al-Kabiir dengan peringkasan, penambahan, dan pengkoreksian [Taisiru
Diraasatil-Asaanid, hal. 130]. Penggabungan itulah yang ditempuh oleh
Al-Mizziy rahimahullah dalam Tahdziibul-Kamaal-nya.
Ini
sekaligus menjawab identitas ‘Amru bin Sufyaan, bahwasannya ia adalah seorang yang
tsiqah atau minimal shaduuq. Telah ditsiqahkan oleh Ibnu Hibbaan Ibnu Hibbaan (Ats-Tsiqaat, 5/172), Al-‘Ijliy (Ma’rifatuts-Tsiqaat 2/177),
dan Al-Haakim pada riwayatnya dari Al-‘Abbaas dalam Al-Mustadrak.
Al-Bukhariy dalam Shahiih-nya memakainya secara mu’allaq.
Ibnu Hajar menshahihkan sanad riwayatnya yang berasal dari Ibnu ‘Abbaas dari
jalur Sufyaan, dari Al-Aswad, darinya, dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu
‘anhumaa.
Oleh
karena itu, kesimpulan jalan ‘Amru bin Sufyaan ini minimal berderajat hasan. Wallaahu
a’lam.
Jalan-jalan
riwayat di atas dikuatkan lagi oleh beberapa riwayat berikut :
Riwayat Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhu.
Setelah
membawakan riwayat Syaqiiq Abu Waail dari ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu di
atas, Al-Baihaqiy rahimahullah berkata :
قُلْتُ:
شَاهِدُهُ فِي الْحَدِيثِ الثَّابِتِ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهُوَ
مَا أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ فِي الْفَوَائِدِ، قَالَ:
حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، قَالَ: حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ خَلِيٍّ الْحِمْصِيُّ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ
شُعَيْبِ بْنِ أَبِي حَمْزَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ:
أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ الأَنْصَارِيُّ، وَكَانَ
كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ أَحَدَ الثَّلاثَةِ الَّذِينَ تِيبَ عَلَيْهِمْ، فَأَخْبَرَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَعْبٍ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ، أَخْبَرَهُ:
" أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَرَجَ مِنْ
عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي
تُوُفِّيَ فِيهِ، فَقَالَ النَّاسُ: يَا أَبَا الْحَسَنِ، كَيْفَ أَصْبَحَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَصْبَحَ بِحَمْدِ اللَّهِ
بَارِئًا، قَالَ: فَأَخَذَ بِيَدِهِ عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، فَقَالَ:
أَنْتَ وَاللَّهِ بَعْدَ ثَلاثٍ عَبْدُ الْعَصَا، وَإِنِّي وَاللَّهِ لأَرَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْفَ يَتَوَفَّاهُ اللَّهُ
مِنْ وَجَعِهِ هَذَا إِنِّي أَعْرِفُ وُجُوهَ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ عِنْدَ
الْمَوْتِ، فَاذْهَبْ بِنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلْنَسْأَلْهُ فِيمَنْ هَذَا الأَمْرُ، فَإِنْ كَانَ فِينَا عَلِمْنَا ذَلِكَ،
وَإِنْ كَانَ فِي غَيْرِنَا كَلَّمْنَاهُ، فَأَوْصَى بِنَا، قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ: إِنَّا وَاللَّهِ لَئِنْ سَأَلْنَاهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنَعَنَاهَا لا يُعْطِينَاهَا النَّاسُ بَعْدَهُ أَبَدًا،
وَإِنِّي وَاللَّهِ لا أَسْأَلُهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
".
رَوَاهُ
الْبُخَارِيُّ فِي الصَّحِيحِ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ بِشْرِ بْنِ شُعَيْبٍ.
Aku
(Al-Baihaqiy) berkata : Yang menjadi syahid riwayat tersebut (yaitu riwayat
Syaqiiq dari ‘Aliy) adalah yang terdapat dalam hadits shahih dari ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu, yaitu sebagaimana : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Abdillah
Al-Haafidh dalam Al-Fawaaid, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami
Abul-‘Abbaas Muhammad bin ya’quub, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khaalid bin Khaliy Al-Himshiy : Telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Syu’aib bin Abi Hamzah, dari ayahnya, dari Az-Zuhriy, ia berkata :
Telah mengkhabarkan kepadaku ‘Abdullah bin Ka’b bin Maalik Al-Anshaariy –
dimana Ka’b bin Maalik adalah salah satu dari tiga orang yang diberikan ampunan
oleh Allah (karena tidak ikut serta dalam perang Tabuk) : Bahwasannya Abdullah
bin ‘Abbaas telah mengkhabarkan kepadanya : ‘Aliy bin Abi Thaalib keluar dari
menemui Rasulullah shallallaahu
'alaihi wa sallam saat
beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau, orang-orang bertanya :
"Wahai Abu Hasan, bagaimana keadaan Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam?". Ia menjawab : "Alhamdulillah,
beliau sudah sembuh". Ibnu Abbas berkata : “’Abbaas bin Abdul Muththalib
memegang tangannya dan berkata : ‘Demi Allah, tidakkah kamu lihat bahwa beliau
akan wafat tiga hari lagi ?. Sesungguhnya aku, demi Allah, melihat Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam akan diwafatkan oleh Allah karena sakitnya ini.
Sesungguhnya aku mengetahui wajah bani ‘Abdul-Muththallib ketika menghadapi
kematiannya. Mari kita pergi menemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa
sallam, lalu kita tanyakan kepada siapa perkara
(kepemimpinan) ini akan diserahkan? Jika kepada (orang) kita, maka kita
mengetahuinya dan jika pada selain kita maka kita akan berbicara dengannya, sehingga ia bisa
mewasiatkannya pada kita." Lalu ‘Aliy radliyallaahu 'anhu
berkata : "Demi Allah, bila kita memintanya kepada Rasulullah shallallaahu
'alaihi wa sallam lalu beliau menolak, maka selamanya
orang-orang tidak akan memberikannya kepada kita. Karena itu, demi Allah, aku tidak akan
pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam".
Diriwayatkan
oleh Al-Bukhaariy dalam Ash-Shahiih, dari Ishaaq bin Bisyr bin Syu’aib”
[Dalaailun-Nubuwwah, 7/223-224].
Setelah
beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam wafat, ‘Aliy radliyallaahu
‘anhu pun menyatakan bahwa ia tidak pernah mendapat wasiat apapun tentang
kepemimpinan dari beliau, sebagaimana :
Riwayat Qais bin ‘Ubaadah rahimahullah.
Ahmad
bin Hanbal rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا
يَحْيَى، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ
الْحَسَنِ، عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ، قَالَ: انْطَلَقْتُ أَنَا وَالْأَشْتَرُ
إِلَى عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقُلْنَا: هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ نَبِيُّ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَمْ يَعْهَدْهُ إِلَى النَّاسِ
عَامَّةً؟ قَالَ: لَا، إِلَّا مَا فِي كِتَابِي هَذَا، قَالَ: وَكِتَابٌ فِي
قِرَابِ سَيْفِهِ، فَإِذَا فِيهِ: " الْمُؤْمِنُونَ تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ،
وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ، وَيَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ، أَلَا
لَا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ، وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ، مَنْ أَحْدَثَ
حَدَثًا، أَوْ آوَى مُحْدِثًا، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ "
Telah
menceritakan kepada kami Yahyaa : Telah menceritakan kepada kami Sa’iid bin Abi
‘Aruubah, dari Qataadah, dari Al-Hasan, dari Qais bin ‘Ubaad, ia berkata : Aku
pergi bersama Al-Asytar menuju ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu. Kami
bertanya : “Apakah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat
sesuatu kepadamu yang tidak beliau wasiatkan kepada kebanyakan manusia ?”. Ia
berkata : “Tidak, kecuali apa-apa yang terdapat dalam kitabku ini”. Perawi
berkata : Dan kitab yang terdapat dalam sarung pedangnya dimana padanya
bertuliskan : ‘Orang-orang mukmin sederajat dalam darah mereka. Mereka
menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dimana orang-orang yang paling rendah
dari kalangan mereka berjalan dengan jaminan keamanan mereka. Ketahuilah, tidak
boleh dibunuh seorang mukmin karena membunuh orang kafir. Tidak pula karena
membunuh orang kafir yang punya perjanjian dengan kaum muslimin. Barangsiapa
mengada-adakan sesuatu yang baru (dalam agama) atau melindungi orang yang
jahat, maka laknat Allah atasnya, laknat para malaikat dan manusia seluruhnya”
[Al-Musnad, 1/122; shahih].
Dan
dalam riwayat Al-Haakim[56]
dalam Al-Mustadrak (2/141) dan Al-Baihaqiy[57]
dalam Al-Kubraa 8/193-194, pertanyaan Qais bin ‘Ubaad tersebut dikatakan
kepada ‘Aliy pada waktu perang Jamal. Ini adalah syaahid yang
cukup kuat bagi riwayat-riwayat yang di-takhrij di atas.
Didukung
pula oleh :
Riwayat Abu Juhaifah radliyallaahu ‘anhu.
Asy-Syaafi’iy
rahimahullah berkata :
أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ، قَالَ:
قُلْتُ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: هَلْ عِنْدَكُمْ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ مَا فِي أَيْدِي النَّاسِ؟ قَالَ: لَا، إلَّا أَنْ
يُؤْتِيَ اللَّهُ عَبْدًا فَهْمًا فِي الْقُرْآنِ وَمَا فِي الصَّحِيفَةِ، قُلْتُ:
وَمَا فِي الصَّحِيفَةِ؟ قَالَ: الْعَقْلُ وَفِكَاكُ الْأَسِيرِ، وَأَنْ لَا
يُقْتَلَ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ .
Telah
mengkhabarkan kepada kami Sufyaan, dari Mutharrif, dari Sya’biy, dari Abu Juhaifah,
ia berkata : Aku bertanya kepada ‘Aliy radliyallaahu ‘anhu : “Apakah
di sisimu ada sesuatu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang
tidak diketahui oleh orang-orang ?”. Tidak, kecuali Allah memberikan kepada
seorang hamba pemahaman dalam Al-Qur’an dan apa yang terdapat dalam shahiifah
(lembaran)”. Aku bertanya : “Apakah yang terdapat dalam shahiifah
tersebut ?”. ‘Aliy menjawab : “Pembayaran diyat, pembebasan tawanan, dan tidak
dibunuhnya orang mukmin karena membunuh orang kafir” [Al-Umm 7/195;
shahih].
Ada
beberapa lafadh pertanyaan Abu Juhaifah kepada ‘Aliy radliyallaahu ‘anhumaa yang
saling berdekatan maknanya, dan lafadh di atas adalah salah satu lafadh yang
paling shahih. Dan berikut adalah lafadh yang dibawakan Al-Bazzaar rahimahullah
:
حَدَّثَنَا
خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ، قَالَ: نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ،
عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ، قَالَ: قُلْتُ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي
طَالِبٍ: هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
شَيْئًا لَمْ يَعْهَدْهُ إِلَى النَّاسِ؟ قَالَ: " لا، إِلا مَا فِي هَذِهِ
الصَّحِيفَةِ فَإِذَا فِيهَا: فِكَاكُ الأَسِيرِ، وَلا يُقْتَلُ مُسْلِمٌ
بِكَافِرٍ، الْمُسْلِمُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ ".
Telah
menceritakan kepada kami Khalaf bin Khaliifah, ia berkata : Telah mengkhabarkan
kepada kami Sufyaan bin ‘Uyainah, dari Ismaa’iil, dari Asy-Sya’biy, dari Abu
Juhaifah, ia berkata : Aku bertanya kepada ‘Aliy bin Abi Thaalib : “Apakah
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat kepadamu
sesuatu yang tidak beliau wasiatkan kepada orang-orang ?”. Ia menjawab
: “Tidak, kecuali yang ada dalam shahiifah ini”. Dalam shahiifah itu
tertulis : ‘pembebasan tawanan, tidak boleh dibunuh seorang mukmin karena
membunuh orang kafir, dan kaum muslimin sederajat dalam darah-darah mereka”
[Al-Bahr no. 486; sanadnya hasan].
Semua perawinya tsiqaat,
kecuali Khalaf bin Khaliifah.
Khalaf bin Khaliifah
bin Shaa’id bin Baraam Al-Asyja’iy Abu Ahmad Al-Waasithiy Al-Kuufiy; seorang
yang shaduuq, namun bercampur hapalannya di akhir usianya. Termasuk thabaqah
ke-8, lahir tahun 91 H/92 H, dan wafat tahun 181
H di Baghdaad. (91/92-181 H). Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad,
Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 299 no.
1741].
Apa
yang dikatakan oleh ‘Aliy ini dipersaksikan oleh shahabat sekaligus
pendukungnya yang utama, ‘Ammaar bin Yaasir radliyallaahu ‘anhumaa :
Riwayat ‘Ammaar bin Yaasir radliyallaahu ‘anhu.
حَدَّثَنَا
أَسْوَدُ بنُ عَامِرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبي نَضْرَةَ،
عَنْ قَيْسٍ، قَالَ: قُلْتُ لِعَمَّارٍ: أَرَأَيْتُمْ صَنِيعَكُمْ هَذَا الَّذِي
صَنَعْتُمْ فِيمَا كَانَ مِنْ أَمْرِ عَلِيٍّ، رَأْيًا رَأَيْتُمُوهُ، أَمْ شَيْئًا
عَهِدَ إِلَيْكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: لَمْ
يَعْهَدْ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا لَمْ
يَعْهَدْهُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً، وَلَكِنَّ حُذَيْفَةَ أَخْبرَنِي، عَنِ
النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " فِي أَصْحَابي اثْنَا
عَشَرَ مُنَافِقًا، مِنْهُمْ ثَمَانِيَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى
يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ "
Telah
menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Aamir : Telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, dari Qataadah, dari Abu Nadlrah, dari Qais, ia berkata : Aku berkata
kepada ‘Ammaar : “Apa pendapatmu tentang peperangan yang engkau lakukan dalam
perkara ‘Aliy ini. Hal ini merupakan pendapat kalian saja ataukah ada sesuatu
yang diwasiatkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada kalian
?”. Maka ia (‘Ammaar) menjawab : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam tidak pernah berwasiat kepada kami terhadap sesuatu yang tidak
beliau wasiatkan kepada seluruh manusia. Akan tetapi Hudzaifah telah mengkhabarkan
kepadaku, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Di antara shahabatku ada duabelas orang munafik.
Delapan orang di antaranya yang tidak akan masuk surga hingga onta dapat masuk
dalam lubang jarum” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 5/390; shahih].
Seluruh
riwayat di atas jika kita gabungkan menjadi satu bukankah dapat menghasilkan
satu kesimpulan yang pasti bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam tidak pernah berwasiat apapun tentang kepemimpinan kepada ‘Aliy bin
Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu ?. Belum lagi riwayat shahabat-shahabat
lain selain ‘Aliy yang menegaskan ini. Seandainya wasiat atau amanat itu ada, tentu 'Aliy radliyallaahu 'anhu akan mengatakan pada setiap orang yang bertanya kepadanya. Dan kita tahu, 'Aliy bukanlah pendusta, bukan penakut, bukan pula munafik yang menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dijelaskan.
Sungguh,
ada yang berharap seandainya riwayat-riwayat di atas tidak ada, terutama orang Syi’ah
atau orang Syi’ah yang berpura-pura menjadi Ahlus-Sunnah. Riwayat-riwayat ini
hanyalah menambah kedongkolan mereka terhadap Ahlus-Sunnah.
Allah
ta’ala telah berfirman mengingatkan kita akan mereka :
هَا أَنْتُمْ
أُولاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ
وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الأنَامِلَ
مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ
“Beginilah
kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu
beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata: "Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah
(kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu"
[QS. Aali ‘Imraan : 119].
Wallaahu
ta’ala a’lam.
[abul-jauzaa’
– ngaglik, sleman, yogyakarta, 29052012].
[1] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ،
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ سَبُعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ:
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا، فَمَا يَنْتَظِرُ بِي الْأَشْقَى؟ ! قَالُوا:
يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، فَأَخْبِرْنَا بِهِ نُبِيرُ عِتْرَتَهُ، قَالَ: إِذًا
تَالَلَّهِ تَقْتُلُونَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: فَاسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا،
قَالَ: لَا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ
إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: فَمَا
تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ؟ وَقَالَ وَكِيعٌ مَرَّةً: إِذَا لَقِيتَهُ؟
قَالَ: أَقُولُ: " اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ
قَبَضْتَنِي إِلَيْكَ وَأَنْتَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ
شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[2] Riwayatnya adalah :
14/596
:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ سُبَيْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا، يَقُولُ: "
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا فَمَا يُنْتَظَرُ بِالْأَشْقَى "، قَالُوا:
فَأَخْبِرْنَا بِهِ نُبِيرُ عِتْرَتَهُ، قَالَ: " إِذًا تَاللَّهِ
تَقْتُلُونَ غَيْرَ قَاتِلِي ". قَالُوا: أَفَلَا تَسْتَخْلِفْ ؟ قَالَ:
" لَا، وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا
تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "،
قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّك إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ:
اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ، ثُمَّ قَبَضْتَنِي إِلَيْك وَأَنْتَ فِيهِمْ،
فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
15/118
:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي
الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُبَيْعٍ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ،
قَالَ: " لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا " يَعْنِي: لِحْيَتَهُ مِنْ
رَأْسِهِ قَالُوا: أَخْبِرْنَا بِهِ ؛ نَقْتُلُهُ، قَالَ: " إِذًا بِاللَّهِ
تَقْتُلُونَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي "، قَالُوا: فَاسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا،
قَالَ: " لَا، وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا
تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ "، قَالَ: فَمَا تَقُولُ
لِرَبِّكَ إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ كُنْتُ فِيهِمْ
وَأَنْتَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتهمْ وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتهمْ "
[3] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا الأَعْمَشُ،
عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ:
سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ: " لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، فَمَا
يُنْتَظَرُ بِالأَشْقَى "، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ،
فَأَخْبِرْنَا بِهِ نُبِيرُ عِتْرَتَهُ، فَقَالَ: " إِذًا وَاللَّهِ
تَقْتُلُوا بِي غَيْرَ قَاتِلِي "، قَالُوا: فَاسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا،
فَقَالَ: لا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا
تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا:
فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ
تَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ
"
[4] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ
الأَعْمَشِ، عَنِ ابْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبُعٍ،
قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ: أَلا تَسْتَخْلِفُ ؟، قَالَ: " لا، وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
[5] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدٌ، قَالَ: ثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الأَعْمَشِ،
عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا، يَقُولُ: "
لَتُخَضَبَنَّ هَذِهِ، يَعْنِي لِحْيَتِهِ، مِنْ رَأْسِهِ، فِيمَا يُنْتَظَرُ
بِالأَشْقِيَاءِ؟ قَالُوا: فَأَخْبِرْنَاهُ بِهِ نَبِيرُ عِتْرَتَهُ، قَالَ:
إِذَنْ وَاللَّهِ تَقْتُلُونَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: أَلا تَسْتَخْلِفُ ؟
قَالَ: لا، وَلَكِنِّي أَتْرُكْكُمْ إِلَى مَا
تَرَكَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: فَمَاذَا تَقُولُ لِرَبِّكَ
إِذَا لَقِيتَهُ، قَالَ: أَقُولُ: اللَّهُمَّ تَرَكْتِنِي فِيهِمْ، ثُمَّ
قَبَضْتَنِي إِلَيْكَ وَأَنْتَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ
شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[6] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
أَبُو الْمُظَفَّرِ السَّمْعَانِيُّ، نا أَبُو حَامِدٍ الْمُطَّوِّعِيُّ، أنا
أَبُو طَاهِرِ بْنِ مَهْرُوَيْهِ، أنا أَبُو عَمْرِو بْنُ حَمْدَانَ، نا الْحَسَنُ
بْنُ سُفْيَانَ، نا أَبُو بَكْرٍ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ، نا وَكِيعٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
يَقُولُ: لَيَخْضِبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا فَمَا يَنْتَظِرُ الأَشْقَى؟ قَالُوا:
فَأَخْبِرْنَا نَبِيدُ عِتْرَتَهُ، قَالَ: إِذًا وَاللَّهِ تَقْتُلُونَ غَيْرَ
قَاتِلِي، قَالُوا: أَفَلا تَسْتَخْلِفُ ؟ قَالَ: لا،
وَلَكِنِّي أَتْرُكُكْم عَلَى مَا تَرَكَكُمْ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا:
فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: أَقُولُ: اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي
فِيهِمْ ثُمَّ قَبَضْتَنِي إِلَيْكَ وَأَنْتَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ
أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ.
[7] Riwayatnya adalah :
أخبرناه أبو علي
الحسن بن المظفر، أنا أبو محمد.
ح وأخبرنا أبو
القاسم بن الحصين، أنا أبو علي.
قالا : أنا أحمد
بن جعفر، نا عبد الله، حدثني أبي، نا وكيع، نا الأعمش،
عن سالم بن أبي الجعد، عن عبد الله بن سبع، قال : سمعتُ عليا يقول : لتخضبنّ
هذه من هذا، فما ينتظر بي لأشقى؟. قالوا : يا أمير المؤمنين فأخبرنا به نبير عترته
قال : أذا تالله تقتلون بي غير قاتلي، قالوا : فاستخلف علينا، قال ؛ لا، ولكن أترككم إلى ما
ترككم إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم، قالوا : فما تقول لربك إذا أتيته
؟. - وقال وكيع مرة : إذا لقيته - قال : أقول : اللهم تركتني فيهم ما بدا لك، ثم قبضتني
إليك وأنت فيهم، فإڽ شئتَ أصلحتهم، وإن شئت أفسدتهم.
[8] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
أَبُو مُسْلِمٍ مُؤَيَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ، بِأَصْبَهَانَ، أَنَّ أَبَا
عَبْدِ اللَّهِ الْحُسَيْنَ بْنَ عَبْدِ الْمَلِكِ أَخْبَرَهُمْ، قِرَاءَةً
عَلَيْهِ، أَنَا إِبْرَاهِيمُ، أَنَا مُحَمَّدٌ، أَنَا أَحْمَدُ، ثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ هُوَ الْقَوَارِيرِيُّ، ثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ
الأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
سَبُعٍ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ: أَلا تَسْتَخْلِفُ، قَالَ: لا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
[9] Riwayatnya adalah :
أَنْبَأنا
أَبُو الْفَتْحِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ سَعِيدٍ الْحَدَّادُ،
وَأَخْبَرَنِي أَبُو الْمَعَالِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ
الْحُلْوَانِيُّ عَنْهُ، أنا أَبُو عَلِيٍّ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزْدَادَ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ
فَارِسٍ، أنا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ بْنِ الْمُسَيِّبِ الضَّبِّيُّ، نا مُحَاضِرٌ،
نا الأَعْمَشُ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ
عَلِيًّا، يَقُولُ: لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، قَالُوا: يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرْنَا بِهِ وَاللَّهِ لَنَبِيرَنَّ عِتْرَتَهُ، قَالَ:
أُنْشِدُ اللَّهَ أَنْ يُقْتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: اسْتَخْلِفْ
عَلَيْنَا، قَالَ: لا، أَدَعُكُمْ إِلَى مَا وَدَعَكُمْ
رَسُولُ اللَّهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ؟
قَالَ: أَقُولُ اللَّهُمَّ رَبِّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، فَلَمَّا
قَبَضْتَنِي تَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ وَإِنْ شِئْتَ
أَفْسَدْتَهُمْ.
[10] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْعَبَّاسِ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ
هَارُونَ، قَالَ: ثنا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ النَّهْدِيُّ، قَالَ: سَمِعْتُ
أَبَا بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ، يَقُولُ: خَطَبَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ،
فَقَالَ: مَا يَمْنَعُهُ أَنْ يَقُومَ، فَيَخْضِبَ هَذِهِ مِنْ هَذَا، قَالُوا:
يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَمَا إِذْ عَرَفْتَهُ فَأَخْبَرَنَا نَبِيرَ
عِتْرَتِهِ، فَقَالَ: أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلا قَتَلَ لِي غَيْرَ قَاتِلِي،
قَالُوا: فَأَوْصِنَا، قَالَ: أَكِلُكُمْ إِلَى مَا
وَكَّلَّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَيْهِ، قَالُوا: فَمَا تَقُولُ
لِرَبِّكَ إِذَا قَدِمْتَ عَلَيْهِ؟ قَالَ: أَقُولُ: كُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
مَا دُمْتُ فِيهِمْ، حَتَّى تَوَفَّيْتَنِي، وَهُمْ عِبَادُكَ إِنْ شِئْتَ
أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ. سَمِعْتُ أَبَا بَكْرِ بْنَ
عَيَّاشٍ، يَقُولُ: عِنْدِي فِي هَذَا الْحَدِيثِ إِسْنَادٌ جَيِّدٌ أَخْبَرَنِي الأَعْمَشُ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي
الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، أَنَّ عَلِيًّا خَطَبَهُمْ
بِهَذِهِ الْخُطْبَةِ
[11] Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَاهُ
أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، وَأَبُو الْبَرَكَاتِ بْنُ
الأَنْمَاطِيِّ، قَالا: أنا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ النَّقُّورِ، أنا أَبُو
طَاهِرٍ الْمُخَلِّصُ، أنا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الْحَضْرَمِيُّ، نا إِسْحَاقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ الشهيدي، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَيَّاشٍ، يَقُولُ:
خَطَبَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ: مَا يَمْنَعُهُ أَنْ يَقُومَ
فَيُخَضِّبَ هَذِهِ مِنْ هَذَا، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَمَا إِذْ
عَرَفْتَهُ فَأَرِنَاهُ نَبِيرُ عِتْرَتَهُ، قَالَ: أُنْشِدُ اللَّهَ رَجُلا
قَتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: فَأَوْصِهِ، قَالَ: أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُه "،
قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا قَدِمْتَ عَلَيْهِ؟ قَالَ: أَقُولُ كُنْتُ
فِيهِمْ حَتَّى تَوَفَّيْتَنِي، وَهُمْ عِبَادُكَ إِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ،
وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ. قَالَ: وسمعت أبا بَكْر بْن عياش، يَقُولُ: عندي
فِي هذا الحديث إسناد جيد: أخبرني الأعمش، عَنْ سالم بْن أبي الجعد، عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سبع أن عليا خطبهم بهذه الخطبة.
[12] Riwayatnya adalah :
نا أَسْوَدُ
بْنُ عَامِرٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ هُوَ
ابْنُ عَيَّاشٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ سَبُعٍ ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ،
فَقَالَ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ،
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، قَالَ: قَالَ النَّاسُ: فَأَعْلِمْنَا مَنْ
هُوَ، فَوَاللَّهِ لَنُبِيرَنَّهُ، أَوْ لَنُبِيرَنَّ عِتْرَتَهُ، قَالَ:
أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ أَنْ يُقْتَلَ بِي غَيْرُ قَاتِلِي، قَالُوا: إِنْ كُنْتَ
قَدْ عَلِمْتَ ذَلِكَ اسْتَخْلِفْ إِذًا، قَالَ: لا،
وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
[13] Riwayatnya adalah :
فَأَخْبَرَنَاهُ
أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا أَبُو عَلِيِّ بْنُ الْمُذْهِبِ. ح
وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحَسَنُ بْنُ الْمُظَفَّرِ، أنا أَبُو مُحَمَّدٍ
الْجَوْهَرِيُّ، قَالا: أنا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ، أنا أَبُو بَكْرٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ
كُهَيْلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ،
فَقَالَ: وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخَضَّبَنَّ
هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، قَالَ: قَالَ النَّاسُ: فَاعْلِمْنَا مَنْ هُوَ، وَاللَّهِ
لَنَبِيرَنَّهُ أَوْ لَنَبِيرَنَّ عِتْرَتَهُ، قَالَ: أُنْشِدُكُمْ بِاللَّهِ أَنْ
يُقْتَلَ غَيْرَ قَاتِلِي، قَالُوا: إِنْ كُنْتَ قَدْ عَلِمْتَ ذَلِكَ اسْتَخْلِفْ
إِذَنْ، قَالَ: لا وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا
وَكَّلَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
[14] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
أَبُو خَيْثَمَةَ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ،
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ سَبُعٍ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ،
فَقَالَ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ لَتُخَضَّبَنَّ
هَذِهِ مِنْ هَذِهِ، يَعْنِي لِحْيَتَهُ مِنْ دَمِ رَأْسِهِ "، قَالَ:
فَقَالَ رَجُلٌ: وَاللَّهِ لا يَقُولُ ذَاكَ أَحَدٌ إِلا أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ،
فَقَالَ: " أَذْكُرُ اللَّهَ، أَوْ أَنْشُدُ اللَّهَ، أَنْ تُقْتَلَ بِي إِلا
قَاتِلِي "، فَقَالَ رَجُلٌ: أَلا تَسْتَخْلِفُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ؟،
قَالَ: " لا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا
تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "،
قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِلَّهِ إِذَا لَقِيتَهُ؟، قَالَ: أَقُولُ: "
اللَّهُمَّ تَرَكْتِنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي
وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ
أَفْسَدْتَهُمْ "
[15] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو
الْمَجْدِ زَاهِرُ بْنُ أَحْمَدَ الثَّقَفِيُّ، بِأَصْبَهَانَ، أَنَّ الْحُسَيْنَ
الْخَلَّالَ أَخْبَرَهُمْ، قِرَاءَةً عَلَيْهِ، أَنَا إِبْرَاهِيمُ، أَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَنَا أَبُو يَعْلَى، ثَنَا زُهَيْرٌ، ثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ
سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبُعٍ، قَالَ:
خَطَبَنَا عَلِيٌّ، فَقَالَ: وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ،
لَتَخْضُبَنَّ هَذِهِ فِي هَذِهِ، يَعْنِي لِحْيَتَهُ مِنْ دَمِ رَأْسِهِ، قَالَ:
فَقَالَ رَجُلٌ: وَاللَّهِ لا يَفْعَلُ ذَاكَ أَحَدٌ إِلَّا أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ،
فَقَالَ: أُذَكِّرُ اللَّهَ: أَوْ أَنْشُدُ اللَّهَ أَنْ يُقْتَلَ بِي إِلَّا
قَاتِلِي، فَقَالَ رَجُلٌ: أَلَا تَسْتَخْلِفُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، قَالَ:
لا، وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ مَا تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَمَا تَقُولُ
لِلَّهِ جَلَّ ذِكْرُهُ إِذَا لَقِيتَهُ، قَالَ: أَقُولُ اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي
فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي، وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ
أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ.
[16] Riwayatnya adalah :
ثنا يُوسُفُ
بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ، ثنا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ،
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ سُبَيْعٍ، هَكَذَا قَالَ جَرِيرٌ، قَالَ: قَامَ عَلِيٌّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ
النَّسَمَةَ لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ دَمِ هَذَا، قَالَ: لِحْيَتُهُ مِنْ دَمِ
رَأْسِهِ، قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ: وَاللَّهِ، لا يَفْعَلُ ذَلِكَ أَحَدٌ إِلا أَبَدْنَا
عِتْرَتَهُ، قَالَ: أُذَكِّرُ اللَّهَ، وَأَنْشُدُ بِاللَّهِ تَعَالَى أَنْ
يُقْتَلَ بِي إِلا قَاتِلِي، قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ: أَلا تَسْتَخْلِفُ يَا
أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ؟ فَقَالَ: لا، وَلَكِنْ
أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَنِي إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَمَا
تَقُولُ لِلَّهِ إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: أَقُولُ: " اللَّهُمَّ، تَرَكْتِنِي
فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ أَنْ تَتْرُكَنِي، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي وَتَرَكْتُكَ
فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[17] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَاهُ
أَبُو الْمُظَفَّرِ الْقُشَيْرِيُّ، أنا أَبُو سَعْدٍ الأَدِيبُ، أنا أَبُو
عَمْرِو بْنُ حَمْدَانَ. ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو سَهْلٍ مُحَمَّدُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدَوَيْهِ، وَأَبُو مَنْصُورٍ الْحُسَيْنُ بْنُ طَلْحَةَ
بْنِ الْحُسَيْنِ الصَّالْحَانِيُّ، قَالا: أنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَنْصُورٍ، أنا
أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، قَالا: أنا أَبُو يَعْلَى، نا زُهَيْرٌ وَقَالَ ابْنُ الْمُقْرِئِ: نا أَبُو
خَيْثَمَةَ ـ نا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ
بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
سَبْعٍ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ: وَالَّذِي
فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ ـ
يَعْنِي لِحْيَتَهُ مِنْ دَمِ رَأْسِهِ ـ. قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ: وَاللَّهِ لا
يَفْعَلُ ذَلِكَ أَحَدٌ إِلا أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ، فَقَالَ: أَذْكُرُ اللَّهَ،
أَوْ أُنْشِدُ اللَّهَ أَنْ يُقْتَلَ بِي إِلا قَاتِلِي، فَقَالَ رَجُلٌ: أَلا
تَسْتَخْلِفُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ؟ قَالَ: " لا
وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَكُمْ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "،
قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِلَّهِ إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ
اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي
وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ
".
وَأَخْبَرَنَاهُ
أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ طَاوُسٍ، أنا أَبُو الْغَنَائِمِ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ، أنا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ يَحْيَى بْنِ زَكَرِيَّا ابْنِ
الْبَيِّعِ، نا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْمَحَامِلِيُّ، نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى
الْقَطَّانُ، نا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ
بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
سَبْعٍ، هَكَذَا قَالَ جَرِيرٌ، قَالَ: قَامَ عَلِيٌّ، فَقَالَ: "
وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ
دَمِ هَذَا، قَالَ: لِحْيَتُهُ مِنْ دَمِ رَأْسِهِ، قَالَ: فَقَالَ رَجُلٌ:
وَاللَّهِ لا يَفْعَلُ ذَلِكَ أَحَدٌ إِلا أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ، قَالَ: "
أَذْكُرُ اللَّهَ وَأُنْشِدُ اللَّهَ أَنْ يُقْتَلَ إِلا قَاتِلِي " قَالَ:
فَقَالَ رَجُلٌ: أَلا تَسْتَخْلِفُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ؟ فَقَالَ: " لا وَلَكِنْ أَتْرُكُكُمْ إِلَى مَا تَرَكَنِي إِلَيْهِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "، قَالُوا: فَمَا تَقُولُ
لِلَّهِ إِذَا لَقِيتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ تَرَكْتَنِي فِيهِمْ
مَا بَدَا لَكَ أَنْ تَرَكْتَنِي، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي، وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ
فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ ".
[18] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْحَمِيدِ
الْوَاسِطِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ، قَالَ: سَمِعْتُ الأَعْمَشَ، عَنْ
سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى
الْمِنْبَرِ يَقُولُ: مَا نَنْتَظِرُ الأَشْقَى، عَهِدَ إِلَيَّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ دَمِ هَذَا "، قَالُوا: أَخْبِرْنَا بِقَاتِلِكَ
حَتَّى نُبِيرَ عِتْرَتَهُ، قَالَ: أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلا قَتَلَ بِي غَيْرَ
قَاتِلِي، وَذَكَرَ الْحَدِيثَ
[19] Riwayatnya adalah :
ثنا عَلِيُّ
بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُعَاوِيَةَ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ دَاوُدَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ
بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
ابْنِ سُبَيْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا عَلَى الْمِنْبَرِ، وَهُوَ يَقُولُ: مَا
يَنْتَظِرُ أَشْقَاهَا، عَهِدَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا، وَأَشَارَ ابْنُ دَاوُدَ إِلَى لِحْيَتِهِ
وَرَأْسِهِ، فَقَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَخْبِرْنَا مَنْ هُوَ حَتَّى
نَبْتَدِرَهُ، فَقَالَ: أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلا قَتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي،
قَالُوا: أَلا تَسْتَخْلِفُ ؟ قَالَ ابْنُ دَاوُدَ: وَسَقَطَ عَلَيَّ مَا بَعْدَ
هَذَا "
[20] Riwayatnya adalah :
فَأَخْبَرَنَاهُ
أَبُو الْقَاسِمِ الْوَاسِطِيُّ، وَأَبُو مَنْصُورٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ خَيْرُونٍ، قَالا: أنا وَأَبُو الْحَسَنِ بْنُ سَعِيدٍ، نا أَبُو
بَكْرٍ الْخَطِيبُ، أنا أَبُو عُمَرَ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ، نا الْقَاضِي أَبُو عَبْدُ اللَّهِ الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ
الْمَحَامِلِيُّ، نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُعَاوِيَةَ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ
بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ سَبْعٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيًّا عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَقُولُ: "
مَا يَنْتَظِرُ أَشْقَاهَا عَهِدَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا، وَأَشَارَ ابْنُ دَاوُدَ إِلَى لِحْيَتِهِ وَرَأْسِهِ،
فَقَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَخْبِرْنَا مَنْ هُوَ حَتَّى
نَبْتَدِرَهُ، فَقَالَ: أُنْشِدُ اللَّهَ رَجُلا قَتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي،
قَالُوا: أَلا تَسْتَخْلِفُ؟ قَالَ ابْنُ دَاوُدَ: سَقَطَ عَلِيَّ مَا بَعْدَ
هَذَا.
[21] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
بِهِ أَبُو الْحَسَنِ ابْنُ الْبُخَارِيِّ، وأَحْمَدُ بْنُ شَيْبَانَ، وزَيْنَبُ
بِنْتُ مَكِّيٍّ، قَالُوا: أَخْبَرَنَا أَبُو حَفْصِ بْنُ طبرزد، قال: أَخْبَرَنَا
أَبُو مُحَمَّدٍ يَحْيَى بْنُ عَلِيِّ ابْنِ الطَّرَّاحِ، وأَبُو الْمَعَالِي
عَبْدُ الْخَالِقِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ الْبَدِنِ، قَالا: أَخْبَرَنَا
أَبُو جَعْفَرِ بْنُ الْمُسْلِمَةِ، قال: أَخْبَرَنَا قَاضِي الْقُضَاةِ أَبُو
مُحَمَّدٍ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مَعْرِوفٍ، قال: قُرِئَ عَلَى
أَبِي الْحَسَنِ مُحَمَّدِ بْنِ نُوحٍ الْجُنْدَيَسَابُورِيِّ، وأَنَا أَسْمَعُ،
قال: أَخْبَرَنَا مُعَمَّرُ بْنُ سَهْلٍ، قال: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ هُوَ ابْنُ دَاوُدَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ
كُهَيْلٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ سَبُعٍ ، قال: سَمِعْتُ عَلِيًّا عَلَى
الْمِنْبَرِ يَقُولُ: " مَا يَنْتَظِرُ الأَشْقَى؟ عَهِدَ إِلَيَّ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا "، قَالُوا: يَا
أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَلا تُخْبِرُنَا بِهِ فُنُبِينَ عِتْرَتَهُ، قال: "
أُنْشِدُ اللَّهَ امْرَءا قَتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي ".
[22] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، نا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ،
عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي
الْجَعْدِ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: " أَلا
تُوصِي؟ قَالَ: مَا أَوْصَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَيْءٍ فَأُوصِي: اللَّهُمَّ إِنَّهُمْ عِبَادُكَ
فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[23] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَكِيمٍ، قال: ثنا أَبِي، قال:
ثنا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، قال: ثنا حَمْزَةُ
الزَّيَّاتُ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ،
عَنْ عَلِيٌّ، قَالَ: قِيلَ: " أَلَا
تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَـا؟ قَالَ: لا، وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمْ
إِلَيْهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "
[24] Riwayatnya adalah :
2/166
:
حَدَّثَنَا
أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ حَيَّانَ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
بْنِ حَكِيمِ بْنِ أُسَيْدٍ، ثنا أَبِي، ثنا بَكْرُ
بْنُ بَكَّارٍ، ثنا حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ
سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٍّ، قَالَ: " قِيلَ: أَلا
تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: " وَلَكِنْ
أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَّلَكُمْ إِلَيْهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"
2/201
:
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ الْمُهْرَجَانِ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَاجِيَةَ،
ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ سَعِيدٍ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، ثنا حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، عَنْ
حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٍّ،
قَالَ: " لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا ". قَالَ: لِحْيَتُهُ مِنْ
رَأْسِهُ. قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، مَا أَحَدٌ يَفْعَلُ هَذَا إِلا
أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ. قَالَ: " أُذَكِّرِ اللَّهَ، قُتِلَ بِي غَيْرُ
قَاتِلِي " قَالُوا: اسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا. قَالَ: " لا، وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمْ إِلَيْهِ
نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ". قَالُوا: فَمَا
تَقُولُ لِرَبِّكَ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ أَبْقَيْتَنِي فِيهِمْ مَا
بَدَا لَكَ أَنْ تُبْقِيَنِي، وَتَوَفَّيْتَنِي وَتَرَكْتَهُمْ، فَإِنْ شِئْتَ
أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[25] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ، ثنا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، ثنا حَمْزَةُ
الزَّيَّاتُ، ثنا حَكِيمُ بْنُ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي جَعْدٍ، عَنْ
عَلِيٍّ، أَنَّهُ قَالَ: " لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ ".
لِحْيَتَهُ مِنْ رَأْسِهِ، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ مَا أَحَدٌ
يَقُولُ ذَلِكَ إِلا أَبَرْنَا عِتْرَتَهُ. قَالَ: " أُذَكِّرُ اللَّهَ
عَبْدًا قَتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي ". قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ
أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: " لا
وَلَكِنِّي أُوكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكِلَكُمْ إِلَيْهِ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ". قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ عَزَّ وَجَلَّ
إِذَا أَتَيْتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ: اللَّهُمَّ أَبْقَيْتَنِي فِيهِمْ مَا
بَدَا لَكَ أَنْ تُبْقِيَنِي، ثُمَّ تَوَفَّيْتَنِي فَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، إِنْ
شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[26] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
أَبُو الْقَاسِمِ الشَّحَّامِيُّ، أنا أَبُو سَعْدٍ الْجَنْزَرُودِيُّ، أنا أَبُو
بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنُ مِهْرَانَ، نا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الأَرْزُنَانِيُّ الأَصْبَهَانِيُّ، نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
سَعْدَانَ، نا بَكْرُ بْنُ بَكَّارٍ، نا حَمْزَةُ
بْنُ حَبِيبٍ الزَّيَّاتُ، نا حَكِيمُ بْنُ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي
الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٍّ، قَالَ: أَلَمْ يَأْنِ لأَشْقَاهَا لَتُخَضَّبَنَّ
هَذِهِ مِنْ هَذِهِ ؛ يَعْنِي: لِحْيَتَهُ مِنْ رَأْسِهِ، قَالُوا: يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ أَفَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: لا
وَلَكِنْ أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَّلَكُمْ إِلَيْهِ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ.
أَخْبَرَنَا
أَبُو الْفَتْحِ نَصْرُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَقِيهُ، وَأَبُو مُحَمَّدِ
بْنُ طَاوُسٍ، قَالا: أنا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْخَطِيبِ،
بِالأَنْبَارِ، أنا أَبُو عُمَرَ بْنُ مَهْدِيٍّ، أنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ
الصَّفَّارُ، نا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْدَهْ، نا بَكْرُ
بْنُ بَكَّارٍ، نا حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ، نا حَكِيمُ بْنُ جُبَيْرٍ، عَنْ سَالِمِ
بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ عَلِيٍّ أَنَّهُ قَالَ: لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ
مِنْ هَذِهِ يَعْنِي لِحْيَتَهُ مِنْ رَأْسِهِ، قَالُوا: يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ مَا أَحَدٌ يَفْعَلُ ذَلِكَ إِلا أَبرنَا عِتْرَتَهُ، قَالَ:
أُذَكِّرُ اللَّهَ عَبْدًا قَتَلَ بِي عَبْدًا قَاتِلِي قَالُوا: يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ أَفَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: لا
وَلَكِنِّي أَكِلُكُمْ إِلَى مَا وَكَلَكُمْ إِلَيْهِ نَبِيُ اللَّهِ
" قَالُوا: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ؟ قَالَ: " أَقُولُ
اللَّهُمَّ أَبْقَيْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ أَنْ تُبْقِينِي، ثُمَّ
تَوَفَّيْتَنِي فَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ إِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ
أَفْسَدْتَهُمْ.
[27] Riwayatnya adalah :
أَنْبَأناهُ
أَبُو بَكْرٍ الشِّيرُوِيُّ، وَحَدَّثَنَا أَبُو الْمَحَاسِنِ عَبْدُ الرَّزَّاقِ
بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْهُ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ الْوَاسِطِيُّ، أنا أَبُو
بَكْرٍ الْخَطِيبُ، قَالا: أنا الْقَاضِي أَبُو بَكْرٍ الْحِيرِيُّ، نا أَبُو
الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الأَصَمُّ، نا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ حَبِيبَةَ الْقُرَشِيُّ، نا يَحْيَى بْنُ الْحَسَنِ بْنِ
الْفُرَاتِ الْعِرَارُ، نا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ، عَنْ أَبَانِ
بْنِ تَغْلِبَ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَبْعٍ،
قَالَ: قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ قَبْلَ أَنْ يَضْرِبَ بِثَلاثٍ: أَيْنَ
شَقِيُّكُمْ هَذَا؟ أَمَ وَاللَّهِ لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذَا، قَالَ:
فَلَمَّا ضُرِبَ دَخَلْتُ عَلَيْهِ، فَقُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ
اسْتَخْلِفْ، قَالَ: " لا " قَالَ:
فَقُلْتُ: اتَّقِ اللَّهَ فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ؟ قَالَ: " أَقُولُ
تَرَكْتَهُمْ كَمَا تَرَكَهُمْ رَسُولُكَ "،.وَفِي حَدِيثِ الْخَطِيبِ:
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنْ شِئْتَ
أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ ".
[28] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعِيدٍ الْجَوْهَرِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ
الْجُنَيْدِ، قَالا: ثنا أَبُو الْجَوَابِ، قَالَ: ثنا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ،
عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ يَزِيدَ
الْحِمَّانِيِّ، قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: " وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ
وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ لِلِحْيَتِهِ مِنْ
رَأْسِهِ فَمَا يُحْبَسُ أَشْقَاهَا، فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سُبَيْعٍ:
وَاللَّهِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، لَوْ أَنَّ رَجُلا فَعَلَ ذَلِكَ أَبَرْنَا
عِتْرَتَهُ، قَالَ: قَالَ: أَنْشُدُكَ بِاللَّهِ، أَنْ تَقْتُلَ بِي غَيْرَ
قَاتِلِي، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟
قَالَ: لا، وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ كَمَا تَرَكَكُمْ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
فَمَاذَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا أَتَيْتَهُ وَقَدْ تَرَكْتَنَا هَمَلا، قَالَ:
أَقُولُ لَهُمُ اسْتَخْلَفْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ ثُمَّ قَبَضْتَنِي
وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ "
[29] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
عَبْدُ اللَّهِ الْحَافِظُ، حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ
يَعْقُوبَ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ،
حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَّابِ الأَحْوَصُ بْنُ جَوَّابٍ، حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ
رُزَيْقٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ ثَعْلَبَةَ
بْنِ يَزِيدَ، قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: "
وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخْضَبَنَّ هَذِهِ مِنْ
هَذِهِ: لِلِحْيَتِهِ مِنْ رَأْسِهِ، فَمَا يَحْبِسُ أَشْقَاهَا؟ "، فَقَالَ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَبُعٍ: وَاللَّهِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، لَوْ أَنَّ
رَجُلا فَعَلَ ذَلِكَ لأَبَرْنَا عِتْرَتَهُ، فَقَالَ: أَنْشُدُ أَنْ يُقْتَلَ بِي
غَيْرُ قَاتِلِي، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ: أَلا تَسْتَخْلِفُ؟،
قَالَ: لا ! وَلَكِنِّي أَتْرُكْكُمْ كَمَا تَرَكَكُمْ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ
إِذَا لَقِيتَهُ وَقَدْ تَرَكْتَنَا هَمَلا؟، قَالَ: أَقُولُ اللَّهُمَّ
اسْتَخْلَفْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ قَبَضْتَنِي وَتَرَكْتُكَ
فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ، وَإِنْ شِئْتَ أَفْسَدْتَهُمْ "
[30] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْفُرَاوِيُّ، أنا أَبُو بَكْرٍ الْبَيْهَقِيُّ، أنا أَبُو
عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، نا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، نا
مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّاغَانِيُّ، أنا أَبُو الْجَوَّابِ الأَحْوَصُ بْنُ جَوَّابٍ، نا
عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ، عَنْ
ثَعْلَبَةَ بْنِ يَزِيدَ، قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ: وَالَّذِي فَلَقَ
الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، لَتُخَضَّبَنَّ هَذِهِ مِنْ هَذِهِ،
لِلِحْيَتِهِ مِنْ رَأْسِهِ، فَمَا يُخْبِتَنَّ أَشْقَاهَا، فَقَالَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ سَبْعٍ: وَاللَّهِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ أَنَّ رَجُلا
يَفْعَلُ ذَلِكَ لأَبرنَا عِتْرَتَهُ، فَقَالَ: " أُنْشِدُ اللَّهَ أَنْ
يُقْتَلَ بِي غَيْرَ قَاتِلِي "، قَالُوا: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَلا
تَسْتَخْلِفُ؟ قَالَ: " لا وَلَكِنِّي أَتْرُكُكُمْ
كَمَا تَرَكَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "،
قَالَ: فَمَا تَقُولُ لِرَبِّكَ إِذَا لَقِيتَهُ وَقَدْ تَرَكْتَنَا هَمْلا؟
قَالَ: " أَقُولُ اللَّهُمَّ اسْتَخْلَفْتَنِي فِيهِمْ مَا بَدَا لَكَ، ثُمَّ
قَبَضْتَنِي وَتَرَكْتُكَ فِيهِمْ، فَإِنْ شِئْتَ أَصْلَحْتَهُمْ وَإِنْ شِئْتَ
أَفْسَدْتَهُمْ ".
[31] Riwayatnya adalah :
No.
1158 :
حَدَّثَنَا
رِزْقُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا شَبَابَةُ،
ثنا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنِ
الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ، قَالَ: قِيلَ
لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: اسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا، فَقَالَ: مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَلَكِنْ إِنْ يُرِدِ اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا سَيَجْمَعُهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ
كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
خَيْرِهِمْ "
No.
1221 :
حَدَّثَنَا
رِزْقُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، ثنا شَبَابَةُ، ثنا
شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ،
قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ: اسْتَخْلِفَ، قَالَ: " مَا
اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْتَخْلِفُ،
وَلَكِنْ إِنْ يُرِدِ اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا سَيَجْمَعُهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ
كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ عَلَى خَيْرِهِمْ "
[32] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي الْحَارِثِ، قَالَ: نا شَبَابَةُ
بْنُ سَوَّارٍ، قَالَ: نا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ شَقِيقٍ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: " مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْتَخْلِفَ عَلَيْكُمْ، وَإِنْ يُرِدِ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
بِالنَّاسِ خَيْرًا، فَسَيَجْمَعُهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ
نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خَيْرِهِمْ ".
[33] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنِي
أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمُزَكِّي بِمَرْوَ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ رَوْحٍ الْمَدَائِنِيُّ، ثنا شَبَابَةُ بْنُ
سَوَّارٍ، ثنا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ،
عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي
طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: " مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَآلِهِ وَسَلَّمَ، فَأَسْتَخْلِفُ، وَلَكِنْ إِنْ يُرِدُ اللَّهُ بِالنَّاسِ
خَيْرًا، فَسَيَجْمَعَهُمْ بَعْدِي عَلَى خَيْرِهِمْ، كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ
نَبِيِّهِمْ عَلَى خَيْرِهِمْ ".
[34] Riwayatnya adalah :
Al-Kubraa
8/149 :
وَأَخْبَرَنَا
أَبُو الْحُسَيْنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بِشْرَانَ،
بِبَغْدَادَ، أَنْبَأَ أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الرُّزَازُ، ثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَرْزُوقٍ، ثَنَا شَبَابَةُ
بْنُ سَوَّارٍ، ثَنَا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، ثَنَا حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ، قَالَ: قِيلَ
لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: اسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا، فَقَالَ: " مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْتَخْلِفُ، وَلَكِنْ إِنْ يُرِدِ اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا جَمَعَهُمْ
عَلَى خَيْرِهِمْ، كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَى خَيْرِهِمْ "
Ad-Dalaail
7/223
:
أَخْبَرَنَا
أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ
أَحْمَدَ الْمُزَكِّي بِمَرْوَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَوْحٍ
الْمَدَائِنِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بْنُ
سَوَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، قَالَ: قِيلَ
لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَلا تَسْتَخْلِفُ
عَلَيْنَا؟، قَالَ: " مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْتَخْلِفَ وَلَكِنْ إِنْ يُرِدِ
اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا، فَسَيَجْمَعُهُمْ بَعْدِي عَلَى خَيْرِهِمْ، كَمَا
جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ عَلَى خَيْرِهِمْ "
Al-I’tiqaad hal.
502 :
أَخْبَرَنَا
أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ بِشْرَانَ، أنا أَبُو جَعْفَرٍ الرَّزَّازُ، ثنا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ مَرْزُوقٍ، ثنا شَبَابَةُ بْنُ سِوَارٍ،
ثنا شُعَيْبُ بْنُ مَيْمُونٍ، ثنا حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنِ
الشَّعْبِيِّ، عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيٍّ:
اسْتَخْلِفْ عَلَيْنَا، فَقَالَ: مَا اسْتَخْلَفَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْتَخْلِفَ، إِنْ يُرِدِ
اللَّهُ بِالنَّاسِ خَيْرًا جَمَعَهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ
نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خَيْرِهِمْ
[35] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
أَبُو عَوْفٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَرْزُوقٍ الْبزُورِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بْنُ سَوَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ
مَيْمُونٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنِ
الشَّعْبِيِّ، عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ، قَالَ: قِيلَ لِعَلِيِّ بْنِ
أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ " أَلا تَسْتَخْلِفُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: مَا اسْتَخْلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَسْتَخْلِفُ، وَلَكِنْ إِنْ أَرَادَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِالنَّاسِ خَيْرًا
جَمَعَهُمْ عَلَى خَيْرِهِمْ، كَمَا جَمَعَهُمْ بَعْدَ نَبِيِّهِمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى خَيْرِهِمْ "
[36] Riwayatnya adalah :
أخبرنا أبو القاسم
السمرقندي، أنا أبو القاسم بن بُسُري وأبو مُحمد بن أبي عثمان وأبو طاهر القصَّاري.
ح وأنا أبو عبد
الله محمد بن أحمد بن إبراهيم بن القصَّاري، أنا أبي.
قالوا : أنا إسماعيل
بن الحسن الصرصري، نا الحسين بن إسماعيل المحاملي، نا الفضل بن سهل، نا شبَّابة، نا شعيب بن ميمون، عن حصين، عن الشعبي، عن أبي وائل
قال : قيل لعلي : أَلَا تستخلف ؟. قال : ما استخلف النبي
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فأستخلف
[37] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَنَا سُفْيَانُ، عَنِ
الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ يَوْمَ الْجَمَلِ: إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا نَأْخُذُ
بِهِ فِي إِمَارَةِ، وَلَكِنَّهُ شَيْءٌ رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا،
ثُمَّ اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ، رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى أَبِي بَكْرٍ، فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى عُمَرَ، فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ "
[38] Riwayatnya adalah :
No.
1327 :
حَدَّثَنِي
أَبِي، نا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، نا سُفْيَانُ
الثَّوْرِيُّ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، " أَنَّهُ خَطَبَ لَمَّا فَرَغَ مِنَ الْجَمَلِ
فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا نَأْخُذُ بِهِ فِي هَذِهِ الإِمَارَةِ
وَلَكِنْ شَيْئًا رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا فَإِنْ يَكُنْ صَوَابًا
فَمِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنْ يَكُنْ خَطَأً فَمِنْ أَنْفُسِنَا، وَلِيَنَا
أَبُو بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ رَحِمَهُ اللَّهُ،
ثُمَّ وَلِيَنَا عُمَرُ مِنْ بَعْدِهِ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ
الإِسْلامُ بِجِرَانِهِ ثُمَّ مَضَى رَحِمَهُ اللَّهُ "
No.
1333 :
حَدَّثَنِي
أَبِي، نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، نا سُفْيَانُ، عَنِ
الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
أَنَّهُ قَالَ يَوْمَ الْجَمَلِ: " إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا فَآخُذُ
بِهِ فِي الإِمَارَةِ وَلَكِنَّهُ شَيْءٌ رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ
أَنْفُسِنَا ثُمَّ اسْتَخْلَفَ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ وَاسْتُخْلِفَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ
حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ "
[39] Riwayatnya adalah :
4/87
:
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدَانَ، قَالَ: ثنا شُعَيْبٌ، ثنا أَبُو يَحْيَى
الْحِمَّانِيُّ، قَالَ: ثنا سُفْيَانُ، عَنِ
الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ، أَنَّهُ قَالَ:
" أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي هَذِهِ الْإِمَارَةِ أَمْرًا نَأْخُذُ بِهِ،
وَلَكِنْ رَأَيْنَا رَأْيًا، فَإِنْ يَكُنْ صَوَابًا فَمِنَ اللَّهِ، وَإِنْ لَمْ
يَكُنْ فَمِنْ أَنْفُسِنَا، اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامُ،
ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ إِنَّ الدِّينَ ضَرَبَ
بِجِرَانِهِ، إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا، فَيَعْفُوا اللَّهُ عَمَّنْ
يَشَاءُ، وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ "
4/87-88 :
حَدَّثَنَا
أَبُو عُمَرَ الْقَاضِي، قَالَ: ثنا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ، وَالْحَسَنُ بْنُ
يَحْيَى، وَاللَّفْظُ لِأَحْمَدَ، قَالَا: ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ،
عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ، أَنَّهُ قَالَ يَوْمَ الْجَمَلِ: " أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ
يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الْإِمَارَةِ بِأَمْرٍ نَأْخُذُ بِهِ، وَلَكِنَّهُ
شَيْءٌ رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا، فَإِنْ يَكُ صَوَابًا فَمِنَ
اللَّهِ، وَإِنْ يَكُ خَطَأٌ فَمِنْ أَنْفُسِنَا، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ،
رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى أَبِي بَكْرٍ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ
عُمَرُ، رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَى عُمَرَ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ حَتَّى ضَرَبَ
الدِّينُ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا، يَغْفِرُ
اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ، أَوْ قَالَ: مَنْ يَشَاءُ، وَيُعَذِّبُ مَنْ شَاءَ "
[40] Riwayatnya adalah :
No.
174 :
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ
بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
" مَا عَهِدَ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ عَهْدًا
نَأْخُذُ بِهِ، إِنَّمَا هُوَ شَيْءٌ رَأَيْتُهُ، فَإِنْ يَكُ صَوَابًا فَمِنَ
اللَّهِ، وَإِنْ يَكُ خَطَأً فَمِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا "
No.
196 :
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ
بْنِ قَيْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ
قَالَ يَوْمَ الْجَمَلِ: " إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا نَأْخُذُ بِهِ فِي
الإِمَارَةِ، وَلَكِنْ شَيْءٌ رَأَيْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا، فَإِنْ
يَكُ صَوَابًا فَمِنَ اللَّهِ، وَإِنْ يَكُ خَطَأً فَمِنْ قِبَلِ أَنْفُسِنَا،
ثُمَّ اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ
فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ
أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا، يَعْفُو اللَّهُ عَمَّنْ يَشَاءُ، وَيُعَذِّبُ
مَنْ يَشَاءُ "
[41] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنِي
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، نا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ، عَنْ عِصَامِ
بْنِ النُّعْمَانِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ
قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، قَالَ: " خَطَبَ عَلِيٌّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ الْجَمَلِ، فَقَالَ: إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي
هَذِهِ الإِمَارَةِ شَيْئًا نَأْخُذْ بِهِ، حَتَّى رَأَيْنَا مِنَ
الرَّأْيِ أَنْ نَسْتَخْلِفَ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَأَى مِنَ
الرَّأْيِ أَنْ يَسْتَخْلِفَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضُرِبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَقْوَامًا
طَلَبُوا هَذِهِ الدُّنْيَا فَكَانَتْ أُمُورٌ يَقْضِي اللَّهُ فِيهَا مَا أَحَبَّ
"
قَالَ أَبُو
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عِصَامُ بْنُ النُّعْمَانِ ابْنِ أَخِي خَالِدِ بْنِ أَخِي
إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ الْبَجَلِيِّ أُخْبِرْتُ بِذَلِكَ
[42] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَاهُ
أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدَانَ، ثنا شُعَيْبُ بْنُ أَيُّوبَ، قَالَ: ثنا
أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ، عَنْ عِصَامِ بْنِ النُّعْمَانِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ
سُفْيَانَ، قَالَ: لَمَّا ظَهَرَ عَلِيٌّ عَلَى سُفْيَانَ يَوْمَ
الْجَمَلِ، قَالَ " أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي
هَذِهِ الْإِمَارَةِ شَيْئًا حَتَّى رَأَيْنَا مِنَ الرَّأْيِ أَنْ نَسْتَخْلِفَ
أَبَا بَكْرٍ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ، ثُمَّ
إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَأَى مِنَ الرَّأْيِ أَنْ يَسْتَخْلِفَ عُمَرَ، فَأَقَامَ
وَاسْتَقَامَ حَتَّى ضَرَبَ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا هَذِهِ
الدُّنْيَا فَكَانَتْ أُمُورٌ يَقْضِي اللَّهُ فِيهَا ".
[43] Riwayatnya adalah :
Ad-Dalaail
6/439
:
أَخْبَرَنَا
أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ شَوْذَبٍ
الْوَاسِطِيُّ بِهَا، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَيُّوبَ، قَالَ:
حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفْرِيُّ، عَنْ سُفْيَانَ،
عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، قَالَ: لَمَّا
ظَهَرَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى النَّاسِ يَوْمَ الْجَمَلِ، قَالَ:
" أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي هَذِهِ الإِمَارَةِ شَيْئًا،
حَتَّى رَأَيْنَا مِنَ الرَّأْيِ أَنْ نَسْتَخْلِفَ أَبَا بَكْرٍ، فَأَقَامَ
وَاسْتَفَامَ حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَأَى مِنَ
الرَّأْيِ أَنْ يَسْتَخْلِفَ عُمَرَ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ
الدِّينَ بِجِرَانِهِ، ثُمْ إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا هَذِهِ الدُّنْيَا، فَكَانَتْ
أُمُورٌ يَقْضِي اللَّهُ فِيهَا "
Al-I’tiqaad
hal.
502-503 :
وَأَخْبَرَنَا
أَبُو عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الرُّوذْبَارِيُّ، أنا أَبُو مُحَمَّدٍ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ شَوْذَبٍ الْوَاسِطِيُّ، بِهَا، ثنا شُعَيْبُ
بْنُ أَيُّوبَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ الْحَفْرِيُّ ، عَنْ
سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ،
قَالَ: لَمَّا ظَهَرَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَلَى النَّاسِ يَوْمَ
الْجَمَلِ، قَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي هَذِهِ
الإِمَارَةِ شَيْئًا، حَتَّى رَأَيْنَا مِنَ الرَّأْيِ أَنْ نَسْتَخْلِفَ
أَبَا بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَبَا
بَكْرٍ رَأَى مِنَ الرَّأْيِ أَنْ يَسْتَخْلِفَ عُمَرَ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ
حَتَّى ضَرَبَ الدِّينَ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبوا هَذِهِ
الدُّنْيَا، فَكَانَتْ أُمُورٌ يَقْضِي اللَّهُ فِيهَا مَا يَشَاءُ
Dalam
sanad riwayat ini, Abu Daawud Al-Hafariy meriwayatkan dari Sufyaan secara mursal
tanpa melalui perantaraan ‘Ishaam. Yang benar, adalah riwayat jama’ah
yang menetapkan keberadaan ‘Ishaam antara Al-Hafariy dan Ats-Tsauriy, wallaahu
a’lam.
[44] Riwayatnya adalah :
أخبرنا أَبُو
الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ يَحْيَى بْنِ جَعْفَرٍ الإِمَامُ، وَأَبُو الْفَرَجِ عَبْدُ
الْوَاحِدِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبُزَانِيُّ، جَمِيعًا بأصبهان
قَالا: أخبرنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ بُنْدَارٍ الْمَدِينِيُّ،
قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الصَّائِغُ، قَالَ: حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ الْبَغْدَادِيُّ، عَنِ الْحَفَرِيِّ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ
النُّعْمَانِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ
قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ عَلِيٍّ، مِثْلَ حَدِيثِ
قَبْلَهُ، أَنَّهُ خَطَبَ فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ
عَهْدًا، وَلَكِنَّهُ رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ فَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ
فَقَامَ وَاسْتَقَامَ. وَذَكَرَ الْحَدِيثَ.
كَذَا
رَوَيَاهُ لَنَا، فَقَالا: عَنْ عَمْرِو بْنِ شَقِيقٍ، وَإِنَّمَا
هُوَ عَمْرُو بْنُ سُفْيَانَ. وَقَالا أَيْضًا: عَاصِم بْن
النُّعْمَانِ وَإِنَّمَا هُوَ عَاصِمُ بْنُ النُّعْمَانِ بْنِ أَبِي خَالِدِ ابْنِ
أَخِي إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ،
[45] Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ السُّلَمِيُّ،
ثنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْوَلِيدِ، ثنا سُفْيَانُ
الثَّوْرِيُّ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ الْعَبْدِيِّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ
سُفْيَانَ الثَّقَفِيِّ، قَالَ: لَمَّا فَرَغَ عَلِيٌّ مِنَ الْجَمَلِ
قَالَ: " إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ شَيْئًا، وَلَكِنَّهُ رَأْيٌ
رَأَيْنَاهُ فَإِنْ يَكُ صَوَابًا فَمِنَ اللَّهِ، وَإِنْ يَكُ خَطَأً
فَمِنْ قِبَلِنَا، وُلِّيَ أَبُو بَكْرٍ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ وُلِّيَ
عُمَرُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ الإِسْلامُ بِجِرِانِهِ، ثُمَّ
إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا فَيَعْفُو اللَّهُ عَمَّنْ يَشَاءُ،
وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ "
[46] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
أَبُو يَحْيَى مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ ثِقَةٌ، وَأَنَا أَبُو عَاصِمٍ، عَنْ سُفْيَانَ،
عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، عَنْ
أَبِيهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وُجُودُ أَبِي عَاصِمٍ أَقَامَ إِسْنَادَهُ،
قَالَ: " خَطَبَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ
يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ شَيْئًا وَإِنَّمَا هُوَ رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ
"
[47] Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَحَامِلِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْجَوَّانِ،
قَالَ: ثنا
أَبُو عَاصِمِ، عنُ سُفْيَانَ، عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: خَطَبَ عَلِيٌّ، فَقَالَ
" إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي هَذِهِ الْإِمَارَةِ شَيْئًا وَلَكِنَّهُ
رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ، اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ
اسْتُخَلِفَ عُمَرُ فَقَامَ وَاسْتَقَامَ، حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ
". وَانْتَهَى حَدِيثُ ابْنِ جَوَّانَ. وَزَادَ ابْنُ الْجُنَيْدِ "
ثُمَّ أَنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا، يَغْفِرُ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ،
وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ "
[48] Riwayatnya adalah :
وَرَوَاهُ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ
أَبُو عَاصِمٍ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
سُفْيَانَ، عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عَلِيًّا خَطَبَ، فَقَالَ:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا عَهْدًا فِي الإِمَارَةِ نَأْخُذُ بِهِ
وَلَكِنَّهُ رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ.اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ،
ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ، فَأَقَامَ حَتَّى ضَرَبَ الدِّينَ
بِجِرَانِهِ.أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ
الْمُقْرِئُ، أنا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، ثنا يُوسُفُ بْنُ
يَعْقُوبَ الْقَاضِي، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، ثنا الضَّحَّاكُ بْنُ
مَخْلَدٍ، ثنا سُفْيَانُ فَذَكَرَهُ
[49] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ
الْحُلْوَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
الثَّوْرِيُّ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ الْعَبْدِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: خَطَبَ عَلِيٌّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: " إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ عَهْدًا
نَأْخُذُ بِهِ، وَلَكِنَّهُ رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ، وَاسْتُخْلِفَ أَبُو
بَكْرٍ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ،
حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا الدُّنْيَا،
يَعْفُوا اللَّهُ عَمَّنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ "
[50] Riwayatnya adalah :
No.
470 :
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ نَصْرٍ، بِأَصْبَهَانَ، أَنَّ مَحْمُودَ بْنَ
إِسْمَاعِيلَ الصَّيْرَفِيَّ أَخْبَرَهُمْ، قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَهُوَ حَاضِرٌ،
أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَاذَانَ، أَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مُحَمَّدٍ الْقَبَّابُ، أَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَاصِمٍ، ثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، ثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ
الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ:
قَالَ عَلِيٌّ: مَا عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الإِمَارَةِ شَيْئًا، وَلَكِنْ رَأْيٌ
رَأَيْنَاهُ، فَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ
عُمَرُ فَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ ضُرِبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، وَيَعْفُو
اللَّهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ، وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ
No.
471 :
أَخْبَرَنَا
بَرَكَاتُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ طَاهِرٍ الْقُرَشِيُّ، بِدِمَشْقَ، أَنَّ
عَلِيَّ بْنَ أَحْمَدَ بْنِ مَنْصُورٍ الْغَسَّانِيَّ أَخْبَرَهُمْ، قِرَاءَةً
عَلَيْهِ، أَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي
الْحَدِيدِ، أَنَا جَدِّي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ السُّلَمِيُّ،
أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَهْلٍ الْخَرَائِطِيُّ،
قِرَاءَةً عَلَيْهِ، ثَنَا عُمَرُ هُوَ ابْنُ شَبَّةَ، ثَنَا أَبُو عَاصِمٍ
النَّبِيلُ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
عَمْرٍو، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ،
فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي الإِمَارَةِ شَيْئًا وَلَكِنْ رَأْيٌ رَأَيْنَاهُ،
فَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ فَقَامَ وَاسْتَقَامَ، وَاسْتُخْلِفَ عُمَرُ فَقَامَ
وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ ضُرِبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، وَإِنَّ أَقْوَامًا طَلَبُوا
الدُّنْيَا فَمَنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْهُمْ أَنْ يُعَذِّبَ عَذَّبَ، وَمَنْ شَاءَ
أَنْ يَرْحَمَ رَحِمَ
[51] Riwayatnya adalah :
ثنا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ، قَالَ: ثنا فَضْلُ بْنُ شُعَيْبٍ، قَالَ: ثنا
ابْنُ شِهَابٍ عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنِ
الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: عَنْ عُمَرَ بْنِ سُفْيَانَ،
قَالَ عَلِيٌّ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَوْمَ الْجَمَلِ: " قُبِضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَلَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِي إِمَارَةٍ عَهْدًا نَأْخُذُ بِهِ، وَلَكِنْ
رَأَيْنَا رَأْيَنَا، فَاسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِ،
فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتُخْلِفَ عُمَرُ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ،
حَتَّى ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ، ثُمَّ إِنَّ قَوْمًا طَلَبُوا الدُّنْيَا،
يَعْفُو اللَّهُ عَمَّنْ شَاءَ، وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ".
قَالَ: ثنا
مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: ثنا أَبُو شِهَابٍ، فَذَكَرَ
بِإِسْنَادِهِ نَحْوَهُ
[52] Riwayatnya adalah :
قَالَ قتيبة
حَدَّثَنَا جرير، عَنْ سُفْيَان، عَنِ الأَسْوَدِ بْن
قيس، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَلِيّ، رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُم: " لم يعهد إلينا النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الإمرة شيئا
[53] Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي دَاوُدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْوَزَّانُ،
قَالَ: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُسَاوِرٌ الْوَرَّاقُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ
سُفْيَانَ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَوْمَ الْجَمَلِ، فَقَالَ: أَمَّا بَعْدُ،
فَإِنَّ الإِمَارَةَ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِيهَا عَهْدًا فَنَتَّبِعَ أَمْرَهُ، وَلَكِنَّا رَأَيْنَاهَا مِنْ
تِلْقَاءِ أَنْفُسِنَا، اسْتَخْلَفَ أَبُو بَكْرٍ رَحِمَهُ اللَّهُ
فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتَخْلَفَ عُمَرُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ "
[54] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا
أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ الْخَلِيلِ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا مُوسَى بْنُ
إِسْحَاقَ الْخَطْمِيُّ الْقَاضِي بِالرَّيِّ، ثنا الْمُسَيِّبُ بْنُ عَبْدِ
الْمَلِكِ، ثنا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ سَوَّارٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ،
قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيُّ يَوْمَ الْجَمَلِ، فَقَالَ: أَيْنَ مُرَوِّحِي
الْقَوْمِ؟ قَالَ: قُلْنَا: هُمْ صَرْعَى حَوْلَ الْجَمَلِ، قَالَ: فَقَالَ:
" أَمَا بَعْدُ، فَإِنَّ هَذِهِ الإِمَارَةَ لَمْ
يَعْهَدْ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
فِيهَا عَهْدًا يُتْبَعُ أَثَرُهُ، وَلَكِنَّا رَأَيْنَاهَا تِلْقَاءَ
أَنْفُسِنَا، اسْتُخْلِفَ أَبُو بَكْرٍ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ
اسْتُخْلِفَ عُمَرُ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ ضَرَبَ الدَّهْرَ بِجِرَانِهِ
"
[55] Riwayatnya adalah :
وَقَالَ فِي
حَدِيثِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، " إِنَّ
هَذِهِ الْإِمَارَةِ لَمْ يَعْهَدْ إِلَيْنَا فِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَهْدًا نَتَّبِعُ أَثَرَهُ، وَلَكِنْ رَأَيْنَاهَا مِنْ
تِلْقَاءِ أَنْفُسِنَا، أَصَبْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، اسْتَخْلَفَ أَبُو
بَكْرٍ رَحِمَهُ اللَّهُ فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ اسْتَخْلَفَ عُمَرُ
رَحِمَهُ اللَّهُ، فَأَقَامَ وَاسْتَقَامَ، ثُمَّ ضَرَبَ الدِّينُ بِجِرَانِهِ،
وَطَلَبَ قَوْمٌ الدُّنْيَا، يُعَذِّبُ اللَّهُ، مَنْ يَشَاءُ، وَيَغْفِرُ لِمَنْ
يَشَاءُ ". أخْبَرَنَاهُ أَبُو الْعَلَاءِ، قَالَ: نا الْمُسَيِّبُ بْنُ
عَبْدِ الْمَلِكِ، الدَّشَّاشُ، قَالَ: نا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ سَوَّارٍ، عَنْ
عَمْرِو بْنِ سُفْيَانَ، قَالَ: خَطَبَنَا عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
يَوْمَ الْجَمَلِ
[56] Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ،
ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، ثنا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، وَعَبْدُ
الْوَهَّابِ الْخَفَّافُ، قَالا: ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ.وَأَخْبَرَنَا
أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ
حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا يَحْيَى، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ
الْحَسَنِ، عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادَةَ، قَالَ: دَخَلْتُ أَنَا وَالأَشْتَرُ عَلَى
عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ
الْجَمَلِ، فَقُلْتُ: هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ عَهْدًا دُونَ
الْعَامَّةِ؟ فَقَالَ: لا، إِلا هَذَا، وَأَخْرَجَ مِنْ قِرَابِ سَيْفِهِ
فَإِذَا فِيهَا: " الْمُؤْمِنُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ، وَيَسْعَى
بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ، وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ، لا يُقْتَلْ
مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ وَلا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَلَهُ شَاهِدٌ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، وَعَمْرِو بْنِ الْعَاصِ
[57] Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو
الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثنا رَوْحُ
بْنُ عُبَادَةَ، وَعَبْدُ الْوَهَّابِ الْخَفَّافُ، قَالا: ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي
عَرُوبَةَ. ح قَالَ: وَأنبأ أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقُطَيْعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حدَّثَنِي أَبِي، ثنا يَحْيَى، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ قَتَادَةَ،
عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ، قَالَ: دَخَلْتُ أَنَا وَالأَشْتَرُ عَلَى
عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ
الْجَمَلِ، فَقُلْتُ: " هَلْ عَهِدَ إِلَيْكَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَهْدًا دُونَ الْعَامَّةِ؟ فَقَالَ:
لا، إِلا هَذَا، وَأَخْرَجَ مِنْ قِرَابِ سَيْفِهِ، فَإِذَا فِيهَا: الْمُؤْمِنُونَ
تَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ، يَسْعَى بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ، وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ
سِوَاهُمْ، لا يُقْتَلُ مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ، وَلا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ "
Comments
Afwan ustadz, syaikh syu'aib al-Arnauth, apakah beliau masih hidup atau telah wafat?
Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Minat belajar Bahasa arab dan ilmu agama islam yang berkwalitas
Biaya ringan bahkan gratis 99%
20 lulusan terbaik mendapat beasiswa ke timur tengah
Tempat terbatas
ustaz, adakah syaikh syuaib al-arnauth tleha meninggal? jika benar bila? kerana ditulis Rahimahullah?
Setahu saya belum. Terima kasih atas koreksiannya. Akan saya perbaiki.
ustadz, saya coba cari pembahasan tentang "GHADIR KHUM" di blog Ustadz, tapi kok saya tidak menemukannya.. GHADIR KHUM kan termasuk Hujjah utama yang di'pakai Syi'ah dalam meyakini ke'imamahan Sayyidina Ali Ra setelah Rasulullah..
silahkan Ustadz lihat ini, serta bagaimana pendapat Ustadz tentang GHADIR KHUM yang ada disini:
http://syiahali.wordpress.com/2011/10/04/sunni-mengingkari-ayat-al-quran-tentang-ghadir-kum/
Mengenai takhrij hadits Ghadir Khum silahkan Ustadz baca di sini:
http://abusalma.wordpress.com/2007/03/26/ghadir-khum-antara-keyakinan-syiah-dan-ahlus-sunnah/
apakah Ustadz mengingkari Hadits Ghadir Khum.?
Pembahasan secara khusus memang tidak ada. Tapi saya telah beberapa kali menyinggungnya. Hadits Ghadir Khum adalah shahih, hanya saja di sana tidak ada pernyataan bahwa 'Aliy dinyatakan sebagai khalifah pengganti sepeninggal beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Hadits Yaumul Indzar: Rasulullah saw sejak hari pertama beliau mengumumkan kenabiannya kepada keluarga besarnya telah menjelaskan kekhalifahan Imam Ali as. Di hari yang dikenal dengan Yaumul Indzar atau Yaumud Daar, dalam ucapan-ucapannya kepada Bani Hasyim beliau berkata: “Aku diutus oleh Allah swt untuk mengajakmu kepada kebaikan dunia dan akherat. Siapakah di antara kalian yang bersedia untuk membantuku dalam hal ini?”
Beliau menanyakan hal yang sama sebanyak tiga kali namun tak ada yang menjawab beliau selain Ali bin Abi Thalib as. Dua kali Rasulullah saw memintanya untuk diam, namun kali ketiga beliau menerimanya. Lalu beliau bersabda: “Ia adalah saudaraku, pewarisku, dan khalifah setelahku di antara kalian. Maka dengarkanlah perkataannya dan taati ia.”
Hadits yang menyatakan bahwa Nabi shallallalahu 'alaihi wa sallam menunjuk 'Aliy radliyallaahu 'anhu sebagai khalifah adalah tidak shahih.
Posting Komentar