Lutut Dulu atau Tangan Dulu ?


Tanya : Disebutkan dalam hadits Waail bin Hujr bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak sujud, mendahulukan lututnya dulu daripada tangannya. Namun dalam hadits Abu Hurairah menyatakan sebaliknya. Manakah di antara keduanya yang kuat ?
Jawab : Permasalahan ini merupakan permasalahan yang telah di-khilaf-kan oleh para ulama semenjak dulu hingga sekarang. Namun berikut sedikit ringkasan pembahasan dua hadits tersebut.

1.     Hadits Waail bin Hujr radliyallaahu ‘anhu.
عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
Dari Waail bin Hujr, ia berkata : “Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan apabila bangkit dari sujud, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya”.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidziy[1] no. 268, Abu Daawud[2] no. 838, Ibnu Maajah[3] no. 882, An-Nasaa’iy dalam Ash-Shughraa[4] no. 1089 & 234 dan dalam Al-Kubraa[5] 1/344 no. 680 & 1/371 no. 744, Ad-Daarimiy[6] no. 1359, Adz-Dzuhliy[7] dalam Juuz-nya no. 42, Ibnul-Mundzir[8] dalam Al-Ausath no. 1429, Ibnu Khuzaimah[9] no. 626 & 629, Al-Bazzaar[10] dalam Al-Bahr no. 4483, Ath-Thahawiy[11] dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar 1/255, Ibnu Hibbaan[12] no. 1912, Ath-Thabaraaniy[13] dalam Al-Kabiir 22/39-40 no. 97, Ad-Daaruquthniy[14] 2/150 no. 1307, Al-Baihaqiy[15] dalam Al-Kubraa 2/98, Al-Baghawiy[16] dalam Syarhus-Sunnah no. 642, Abu Bakr Asy-Syaafi’iy[17] dalam Al-Ghailaaniyaat 1/336-337, Al-Haazimiy[18] dalam Al-I’tibaar 1/329, Ibnu ‘Asaakir[19] dalam At-Taariikh 62/383, Ibnul-Jauziy[20] dalam At-Tahqiiq no. 578, dan Adz-Dzahabiy[21] dalam Al-Mu’jam 1/149; semuanya dari jalan Yaziid bin Haaruun : Telah mengkhabarkan kepada kami Syariik, dari ‘Aashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari Waail bin Hujr secara marfuu’.
Titik kritis sanad ini terletak pada Syariik bin ‘Abdillah bin Abi Syariik An-Nakha’iy, Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy Al-Qaadliy (شريك بن عبد الله بن أبي شريك النخعي ، أبو عبد الله الكوفي القاضي). Banyak ulama yang memuji dan mengkritiknya.
Di antara yang memujinya : Ibraahiim Al-Harbiy berkata : “Tsiqah”. Ahmad berkata : “Seorang yang pandai, jujur, lagi ahli hadits di sisi kami”. Ibnu Ma’iin berkata : “Tsiqah”. ‘Iisaa bin Yuunus As-Sabii’iy : “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih wara’ dalam ilmunya dari Syariik”. Muhammad bin Yahyaa Adz-Dzuhliy berkata : “Cerdas/pandai”. Wakii’ bin Al-Jarraah berkata : “Tidak ada penduduk Kuufah yang lebih banyak periwayatan haditsnya daripada Syariik”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Muhammad bin ‘Abdillah Al-Makhramiy berkata : “Syariik lebih mengetahui hadits penduduk Kuufah daripada Sufyaan Ats-Tsauriy”.
Di antara yang mencelanya : Ibraahiim bin Sa’iid Al-Jauhariy berkata : “Ia keliru dalam 400 hadits”. Al-Juuzjaaniy berkata : “Jelek hapalannya, mudlthatibul-hadiits”. Abu Ahmad Al-Haakim : “Tidak kokoh”. Ibnul-Qaththaan Al-Faasiy berkata : “Mayshuur dengan tadliis, aku melihat dalam pokok haditsnya terdapat takhliith”. Al-‘Uqailiy memasukkannya dalam Adl-Dlu’afaa’. Yahyaa bin Sa’iid Al-Qaththaan berkata : “Ia senantiasa bercampur haditsnya”. Di lain tempat ia berkata : “Jangan meriwayatkan hadits darinya”. Di lain tempat ia berkata : “Dla’iiful-hadiits”. Ibnu Syaahiin berkata : “Perkataan dari Yahyaa bin Sa’iid Al-Qaththaan tentang Syariik ini dibawa pada konsekuensi untuk meninggalkannya”. Muhammad bin ‘Abdillah Al-Makhramiy dalam riwayat lain berkata : “Haditsnya tidak ada apa-apanya”. Abu Zur’ah berkata : “Banyak salahnya, shaahibul-wahm”. At-Tirmidziy berkata : “Banyak kekeliruan dan keraguan”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Tidak kuat (laisa bil-qawiy)”. As-Saajiy berkata : “Dinisbatkan pada paham tasyayyu’ yang melampaui batas”.
Di antara yang memuji dan memasukkan celaan sekaligus : Ibnu ‘Adiy berkata : “Kebanyakan dari hadits-haditsnya adalah shahih dan lurus. Adapun pengingkaran yang ada dalam haditsnya hanyalah disebabkan karena jeleknya hapalannya”. Abul-Fat-h Al-Azdiy berkata : “Shaduuq, namun miring dalam niat, ekstrim dalam madzhab (Syi’ah), banyak keraguan, dan goncang haditsnya”. Ibnu Haatim berkata : “Jujur, namun mempunyai kekeliruan-kekeliruan”. Abu Daawud berkata : “Tsiqah, banyak keliru dalam hadits Al-A’masy”. Ibnu Sa’d berkata : “Tsiqah, ma’muun, dan banyak haditsnya. Namun ia banyak melakukan kekeliruan”. Ya’quub bin Syaibah berkata : “Shaduuq, tsiqah, namun jelek hapalannya”.
Di antaranya, ada juga ulama yang menjelaskan ‘illat keshahihan dan/atau kelemahan riwayatnya : Ibnul-Qaththaan Al-Faasiy berkata : “Shaduuq, dan ketika menjabat hakim, berubahlah hapalannya”. Al-‘Ijliy berkata : “Tsiqah, hasanul-hadits. Barangsiapa yang mendengar haditsnya di masa awal, maka haditsnya shahih”. Shaalih bin Muhammad Jazarah : “Jujur, namun ketika memegang jabatan hakim, goncang hapalannya”. Ibnu Hibbaan : “Penyimakan mutaqaddimiin darinya yang mendengar riwayat darinya di negeri Waasith, tidak terdapat padanya percampuran (takhliith), seperti Yaziid bin Haaruun dan Ishaaq Al-Azraq. Dan penyimakan muta-akhkhiriin darinya di negeri Kuufah, padanya terdapat keraguan yang amat banyak” [Ats-Tsiqaat, 6/444]. Ad-Daaruquthniy mengkritiknya bahwa ia lemah jika bersendirian (tafarrud) [Mausu’ah Aqwaal Al-Imaam Ad-Daaruquthniy, hal. 317 no. 1621]. Ibnu Ma’iin dan Ahmad bin Hanbal mengatakan ia seorang yang shaduuq lagi tsiqah jika tidak ada penyelisihan. Jika ada penyelisihan, maka riwayat selainnya lebih disukai [Mausu’ah Aqwaal Al-Imaam Ahmad, 2/143 no. 1159].
Ibnu Hajar menyimpulkan ia seorang yang shaduuq, namun banyak salahnya dan berubah hapalannya ketika menjabat qaadliy. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 177 H/178 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 436 no. 2802].
Catatan penting :
Dalam sebagian naskah kitab Mawaaridudh-Dham’aan dituliskan sanad sebagai berikut :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ اِسْحَاقَ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ الْخَلَالِ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَنْبَأَنَا اِسْرَائِيْلُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ : رَاَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم اِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَاِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaaq Ats-Tsaqafiy : Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin ‘Aliy Al-Khallaal : Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun : Telah memberitakan kepada kami Israaiil, dari ‘Aashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari Waail bin Hujr, ia berkata : “Aku pernah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan apabila bangkit beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya” [selesai].
Penulisan Israaiil dalam sanad di atas adalah keliru, karena yang benar adalah Syariik [lihat komentar muhaqqiq, 2/204-205 no. 487].
At-Tirmidziy rahimahullah berkata :
قَالَ يَزِيدُ: لَمْ يَرْوِ شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ إِلا هَذَا الْحَدِيثَ الْوَاحِدَ، قَالَ أَبُو عِيسَى: وَرَوَى هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ شَيْئًا مِنْ هَذَا مُرْسَلا لَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، وَشَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ كَثِيرُ الْغَلَطِ وَالْوَهْمِ
“Yaziid berkata : ‘Syariik tidak meriwayatkan dari ‘Aashim bin Kulaib kecuali satu hadits ini saja’. Abu ‘Iisaa berkata : ‘Dan Hammaam bin Yahyaa meriwayatkan dari Syaqiiq, dari ‘Aashim bin Kulain sesuatu dari riwayat ini secara mursal tanpa menyebutkan padanya dari Waail bin Hujr. Dan Syariik bin ‘Abdillah banyak keliru dan ragu” [Al-‘Ilal Al-Kabiir, 1/69-70].
Diriwayatkan juga secara mursal oleh Abu Daawud[22] no. 839 dan dalam Al-Maraasiil[23] no. 42, Al-Baihaqiy[24] dalam Al-Kubraa 2/99, serta Ath-Thahawiy[25] dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar no. 957; dari jalan Hammaam, dari Syaqiiq Abu Laits, dari ‘Aashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Sanad riwayat ini lemah karena majhul-nya Syaqiiq Abu Laits [Taqriibut-Tahdziib, hal. 439 no. 2835].
Kulaib bin Syihaab bin Majnuun (tsiqah) mempunyai mutaba’ah dari ‘Abdul-Jabbaar bin Waail, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daawud[26] no. 839, Ibnul-Mundzir[27] dalam Al-Ausath no. 1432, Al-Baihaqiy[28] dalam Al-Kubraa 2/98-99, dan Ath-Thabaraaniy[29] dalam Al-Kabiir 22/27-28 no. 60; semuanya dari jalan Hajjaaj bin Minhaal, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Juhaadah, dari ‘Abdul-Jabbaar bin Waail, dari ayahnya :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ قَبْلَ يَدَيْه
Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya”.
Sanad riwayat ini lemah karena keterputusan antara ‘Abdul-Jabbaar dengan ayahnya [Jaami’ut-Tahshil, hal. 219 no. 413].
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy[30] dalam Al-Kubraa 2/99 dengan menyambungkan antara ‘Abdul-Jabbaar dengan ayahnya melalui perantaraan ibunya, akan tetapi riwayat ini tidak mahfuudh karena kelemahan Sa’iid bin ‘Abdil-Jabbaar [Taqriibut-Tahdziib, hal. 382 no. 2357] dan Muhammad bin Hujr Al-Hadlramiy [Mishbaahul-Ariib, 3/98 no. 22971].
Ini adalah madzhab penduduk Kuufah, sebagaimana disitir oleh Ad-Daarimiy :
قِيلَ لِعَبْدِ اللَّهِ: مَا تَقُولُ؟ قَالَ: كُلُّهُ طَيِّبٌ. وَقَالَ: أَهْلُ الْكُوفَةِ يَخْتَارُونَ الْأَوَّلَ
“Dikatakan kepada ‘Abdullah bin Dzakwaan : ‘Apa yang engkau katakan tentang hal itu ?’. Ia menjawab : ‘Semuanya baik (yaitu meletakkan lutut dulu atau tangan dulu semuanya boleh dilakukan). Penduduk Kuufah memilih yang pertama (yaitu lutut dulu)” [As-Sunan, no. 1360].
An-Nawawiy rahimahullah berkata :
مذهبنا أنه يستحب أن يقدم في السجود الركبتين ثم اليدين ثم الجبهة والأنف قال الترمذي والخطابى وبهذا قال اكثر العلماء وحكاه أيضا القاضي أبو الطيب عن عامة الفقهاء وحكاه ابن المنذر عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه والنخعي ومسلم بن بشار وسفيان الثوري واحمد واسحق وأصحاب
“Madzhab kami (Syaafi’iyyah) menyukai untuk mendahulukan kedua lutut dalam sujud, kemudian kedua tangan, kemudian dahi dan hidung. Dan inilah yang dikatakan At-Tirmidziy dan Al-Khaththaabiy. Juga, jumhur ulama, jumhur fuqahaa’ sebagaimana dihikayatkan Al-Qaadliy Abuth-Thayyib; ‘Umar bin Al-Khaththaab, An-Nakha’iy, Muslim bin Basyaar, Sufyaan Ats-Tsauriy, Ahmad, dan Ishaaq sebagaimana dihikayatkan Ibnul-Mundzir” [Al-Majmuu’, 3/421].
Tentang riwayat ‘Umar bin Al-Khaththaab, ada riwayat berikut :
حَدَّثَنَا فَهْدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، قَالَ: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ، عَنْ أَصْحَابِ عَبْدِ اللَّهِ عَلْقَمَةَ، وَالأَسْوَدِ، فَقَالا: " حَفِظْنَا عَنْ  عُمَرَ  فِي صَلاتِهِ، أَنَّهُ خَرَّ بَعْدَ رُكُوعِهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ كَمَا يَخِرُّ الْبَعِيرُ وَوَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ "
Telah menceritakan kepada kami Fahd bin Sulaimaan, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ayahku, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Ibraahiim, dari shahabat ‘Abdullah, yaitu ‘Alqamah dan Al-Aswad, mereka berdua berkata : “Kami menghapal dari ‘Umar dalam shalatnya, bahwasannya ia turun setelah rukuknya dengan kedua lututnya sebagaimana turunnya onta dan meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya” [Diriwayatkan oleh Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar, no. 961; sanadnya shahih].
Catatan penting :
Atsar di atas merupakan sanggahan terhadap ulama yang menyatakan bahwa onta turun dengan tangannya terlebih dahulu dan hadits Abu Hurairah di bawah terbalik.
Inilah yang dipegang oleh madzhab Hanaabilah, sebagaimana perkataan Al-Mardawiy rahimahullah :
هذا المذهب، وعليه الأصحاب، وهو المشهور عن أحمد
“Ini adalah pendapat madzhab, dan di atasnya shahabat-shahabat (Ahmad) berpendapat. Dan ia masyhur ternukil dari Ahmad” [Al-Inshaaf].
2.     Hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila salah seorang di antara kalian sujud, maka janganlah ia menderum seperti menderumnya onta. Dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya”.
Diriwayatkan oleh Ahmad[31] 2/381, Al-Bukhaariy[32] dalam Al-Kabiir 1/139, Abu Daawud[33] no. 840, An-Nasaa’iy dalam Ash-Shughraa[34] no. 1091 dan dalam Al-Kubraa[35] no. 682, Ad-Daarimiy[36] no. 1360, Ad-Daaruquthniy[37] 2/149 no. 1304, Tamaam Ar-Raaziy[38] dalam Al-Fawaaid no. 720, Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar[39] no. 953-954 dan dalam Syarh Musykiilil-Aatsaar[40] no. 182, Al-Baihaqiy[41] 2/99-100, Al-Baghawiy[42] dalam Syarhus-Sunnah no. 643, Al-Haazimiy[43] dalam Al-I’tibaar 1/325, Ibnu Hazm[44] dalam Al-Muhallaa 3/44, dan Ibnul-Jauziy[45] dalam At-Tahqiiq no. 582; semuanya dari jalan ‘Abdul-‘Aziiz bin Muhammad Ad-Daarawardiy, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ‘Abdillah bin Al-Hasan, dari Abuz-Zinaad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah secara marfuu’.
Dhahir sanad hadits ini adalah shahih.
Sebagian ada yang men-ta’liil hadits ini dengan sebab :
a.      Perkataan Al-Bukhaariy saat membawakan hadits ini : “Ia (Muhammad bin ‘Abdillah bin Al-Hasan) tidak mempunyai muttabi’, dan aku tidak mengetahui apakah ia mendengar dari Abuz-Zinaad ataukah tidak” [At-Taariikh Al-Kabiir, 1/139].
Perkataan Al-Bukhaariy bahwa Muhammad bin ‘Abdillah tidak mempunyai mutaabi’, maka ini bukan merupakan jarh secara mutlak, namun ia merupakan isyarat akan adanya tafarrud. Tafaruud itu bukanlah ta’lil. Adapun ta’lil, maka ia butuh qarinah tersendiri dari tafarrud itu, karena Al-Bukhaariy berkata dalam kitab Shahiih-nya :
حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ جَمِيلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ مَا أَعْتِبُ عَلَيْهِ فِي خُلُقٍ وَلَا دِينٍ وَلَكِنِّي أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِي الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَرُدِّينَ عَلَيْهِ حَدِيقَتَهُ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْبَلْ الْحَدِيقَةَ وَطَلِّقْهَا تَطْلِيقَةً قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ لَا يُتَابَعُ فِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
Telah menceritakan kepada kami Az-har bin Jamiil : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-Wahhaab Ats-Tsaqafiy : Telah menceritakan kepada kami Khaalid, dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbaas : Bahwasanya isteri Tsaabit bin Qais mendatangi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata : "Wahai Rasulullah, tidaklah aku mencela Tsaabit bin Qais atas agama atau pun akhlaknya. Akan tetapi aku khawatir kekufuran dalam Islam". Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Apakah kamu mau mengembalikan kebun miliknya itu?". Ia menjawab : "Ya". Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda (kepada Tsaabit) : "Terimalah kebun itu, dan ceraikanlah ia dengan talak satu". Abu ‘Abdillah (Al-Bukhaariy) berkata : “Tidak ada mutaabi’ padanya dari Ibnu ‘Abbaas” [Shahiih Al-Bukhaariy no. 5273].
Perkataan laa yutaaba’u fiihi dalam riwayat di atas bukanlah ta’lil. Maksudnya adalah tidak ada mutaabi’ bagi Az-har bin Jamiil dalam penyebutan Ibnu ‘Abbaas dalam hadits ini, karena perawi yang lain telah memursalkannya – yaitu khusus jalan Khaalid bin Khidzaa’ dari ‘Ikrimah [lihat ; Fathul-Baariy, 9/401].[46]
Abu Daawud ketika menyebutkan riwayat Abu Hurairah ini dalam Sunan-nya tidak berkomentar apapun, padahal sudah menjadi kebiasaan ia akan berkomentar men-ta’lil hadits-hadits yang ia anggap ma’lul.
Muhammad bin ‘Abdillah adalah seorang yang tsiqah, dan telah ditsiqahkan oleh An-Nasaa’iy dan Ibnu Hibbaan. Oleh karena itu Ibnu Hajar menyimpulkan tentang dirinya sebagai perawi tsiqah. Tafarrud perawi tsiqah adalah diterima menurut jumhur muhadditsiin, hingga nampak qarinah bahwa perawi yang bersangkutan telah keliru dalam periwayatan hadits.
Adapun perkataan Al-Bukhaariy bahwa ia tidak mengetahui penyimakan Muhammad bin ‘Abdillah dari Abuz-Zinaad, maka ini terbangun dari persyaratannya akan pengetahuan penyimakan perawi dari gurunya – dimana persyaratan ini menyelisihi persyaratan jumhur ulama. Selain itu, perkataan Al-Bukhaariy itu bukanlah tashrih peniadaan penyimakan. Muhammad bin ‘Abdillah semasa dengan Abuz-Zinaad, dan ia bukan seorang mudallis, sehingga riwayatnya dari Abuz-Zinaad dihukumi bersambung (muttashil).
b.      Tafarrud Ad-Daarawardiy dalam periwayatan dari Muhammad bin ‘Abdillah sebagaimana dikatakan Ad-Daaruquthniy.
Ta’liil ini juga tidak valid. Abdul-‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Ubaid Ad-Daraawardiy, Abu Muhammad Al-Juhhaniy (عبد العزيز بن محمد بن عبيد الدراوردي ، أبو محمد الجهني مولاهم المدني). Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 186 H/187 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah. Ada beberapa komentar ulama tentangnya :
Mush’ab bin ‘Abdillah bin Az-Zubair berkata : “Maalik bin Anas mentsiqahkan Ad-Daraawardiy”. Ahmad berkata : “Ia seorang yang ma’ruuf sebagai seorang pencari hadits. Apabila ia meriwayatkan dari kitabnya, maka shahih. Namun bila ia meriwayatkan dari kitab-kitab milik orang lain, ada keraguan. Ia membaca kitab-kitab mereka, lalu keliru. Kadang ia membalikkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar, dimana ia meriwayatkannya (menjadi) dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar”. Yahyaa bin Ma’iin berkata : “Ad-Daraawardiy lebih tsabt daripada Fulaih bin Sulaimaan, Ibnu Abiz-Zinaad, dan Abu Aus. Ad-Daraawardiy kemudian Ibnu Abi Haazim”. Di lain riwayat ia berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Di lain riwayat ia berkata : “Tsiqah hujjah”. Abu Zur’ah berkata : “Jelek hapalan. Kadang meriwayatkan dari hapalannya, ada sesuatu padanya, lalu ia keliru”. Abu Haatim berkata : “Muhaddits”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak kuat”. Di lain riwayat ia berkata : “Tidak mengapa dengannya. Adapun haditsnya yang berasal dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar adalah munkar”. Ibnu Sa’d berkata : “Tsiqah, banyak mempunyai hadits, melakukan beberapa kekeliruan” [Lihat : Tahdziibul-Kamaal, 18/187-195 no. 3470]. Ibnu Hibbaan memasukkannya dalam Ats-Tsiqaat, dan berkata : “Sering keliru (yukhthi’)”. Al-‘Ijliy berkata : “Tsiqah”. As-Saajiy berkata : “Ia termasuk orang-orang yang jujur dan amanah, akan tetapi ia mempunyai banyak keraguan” [lihat :Tahdziibut-Tahdziib, 6/353-355 no. 680].
Al-Bardza’iy pernah berkata : Aku pernah bertanya lepada Abu Zur’ah : “Fulaih bin Sulaimaan, ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad, Abu Aus, Ad-Daraawardiy, dan Ibnu Abi Haazim, mana di antara mereka yang lebih engkau senangi ?”. Ia menjawab : “Ad-Daraawardiy dan Ibnu Abi Haazim lebih aku senangi daripada mereka semua” [Suaalaat Al-Bardza’iy lembar 424-425]. Ya’quub bin Sufyaan berkata : “’Abdul-‘Aziiz di sisi penduduk Madiinah adalah seorang imam yang tsiqah” [Al-Ma’rifatu wat-Taariikh, 1/349].
Ibnu Hajar berkata : “Shaduuq, namun ia meriwayatkan dari kitab-kitab orang lain lalu keliru” [Taqriibut-Tahdziib, hal. 615 no. 4147]. Basyar ‘Awwaad dan Al-Arna’uth berkata : “Tsiqah” [Tahriirut-Taqriib, 2/371 no. 4119]. Abu Ishaaq Al-Huwainiy berkata : “Tsiqah” [Natslun-Nabaal bi-Mu’jamir-Rijaal, hal. 801-802 no. 1852]. Al-Albaaniy berkata : “Tsiqah” [Al-Irwaa’, 1/295].
Kesimpulannya : Ia seorang yang tsiqah yang sedikit mendapat kritikan di jurusan hapalannya. Khusus riwayatnya dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar mendapat pengingkaran sehingga dilemahkan sebagian ulama.
Ad-Daraawardiy mempunyai mutaba’ah dari ‘Abdullah bin Naafi’ sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daawud[47] no. 841, At-Tirmidziy[48] no. 269, An-Nasaa’iy[49] dalam Ash-Shughraa no. 1090 dan dalam Al-Kubraa[50] 1/343, Al-Baihaqiy[51] dalam Al-Kubraa 2/100, dan Al-Mizziy[52] dalam Tahdziibul-Kamaal 25/471 dengan lafadh :
يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَيَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ
“(Apakah) salah seorang di antara kalian turun dalam shalatnya, sehingga ia menderum sebagaimana onta menderum (ketika hendak sujud)?".
‘Abdullah bin Naafi’ bin Abi Naafi’ Ash-Shaaigh Al-Makhzuumiy, Abu Muhammad Al-Madaniy (عبد الله بن نافع بن أبي نافع الصائغ القرشى المخزومي مولاهم ، أبو محمد المدني); seorang yang tsiqahshahiihul-kitaab, namun pada hapalannya terdapat kelemahan (layyin). Termasuk thabaqah ke-10, dan wafat tahun 206 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 552, no. 3683].
Sebagaimana kita lihat, mutaabi’ ‘Abdullah bin Naafi’ ini hanya menyebutkan lafadh secara ringkas. Dari hal itu dapat diketahui – wallaahu a’lam – maksud perkataan Ad-Daaruquthniy tentang tafarrud Ad-Daraawardiy adalah dalam lafadh : ‘Dan hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya’.
Ad-Daraawardiy lebih kuat daripada Ibnu Naafi’. Ziyaadah lafadh (yaitu dalam tafarrud) berkesesuaian dengan pokok hadits. Ibnul-Mandhuur rahimahullah berkata :
ورُكبةُ البعيرِ في يدِهِ وقد يقال لذواتِ الأَربعِ كُلها من الدَّوابِّ رُكَبٌ ورُكْبَتا يَدَيِ البعير المَفْصِلانِ اللَّذانِ يَليانِ البَطْنَ إِذا بَرَكَ وأَما المَفْصِلانِ الناتِئَانِ من خَلْفُ فهما العُرْقُوبانِ وكُلُّ ذي أَربعٍ رُكْبَتاه في يَدَيْهِ وعُرْقُوباهُ في رِجْلَيه
“Dan lutut onta terletak di tangannya. Dikatakan lutut untuk binatang berkaki empat terletak di keempat kakinya. Dan dua lutut pada dua tangan onta merupakan dua persendian yang terletak di bawah perut ketika menderum. Adapun dua persendian yang terletak di belakang disebut ‘urquub. Dan setiap hewan berkaki empat, kedua lututnya terletak di kedua tangannya (kaki depan), dan kedua ‘urquub-nya terletak di kaki (belakang)-nya” [Lisaanul-‘Arab, hal. 1714-1715, materi kata ra-ka-ba].
Makna ini dikuatkan pula oleh hadits :
حَتَّى إِذَا سَمِعْتُ قِرَاءَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ لَا يَلْتَفِتُ وَأَبُو بَكْرٍ يُكْثِرُ الِالْتِفَاتَ، سَاخَتْ يَدَا فَرَسِي فِي الْأَرْضِ حَتَّى بَلَغَتَا الرُّكْبَتَيْنِ فَخَرَرْتُ عَنْهَا
“..... hingga apabila aku mendengar qira’at Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,  dan pada saat itu beliau tidak menoleh, sedangkan Abu Bakar sering kali menoleh. Kedua kaki depan kudaku kembali terperosok ke dalam tanah hingga mencapai kedua lututnya dan aku terpelanting dari atasnya.....” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3906].
Hadits ini menunjukkan bahwa lutut hewan berkaki empat itu termasuk dua kaki depannya.
Hadits Abu Hurairah ini mempunyai syaahid dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhum sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnul-Mundzir[53] dalam Al-Ausath no. 1430, Ibnu Khuzaimah[54] no. 605, Al-Haakim[55] dalam Al-Mustadrak 1/226, Ad-Daaruquthniy[56] no. 1303, Ath-Thahawiy[57] dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar no. 953, Al-Baihaqiy[58] dalam Al-Kubraa 2/100, Al-Haazimiy[59] dalam Al-I’tibaar 1/324, dan Ibnul-Jauziy[60] dalam At-Tahqiiq no. 580; semuanya dari jalan Ad-Daraawardiy, dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar, dari Naafi’ :
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، قَالَ: وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ
Bahwasannya Ibnu ‘Umar meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya, dan ia berkata : “Adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal itu” [lafadh ini adalah lafadh Ibnul-Mundzir].
Poros sanad riwayat ini sama seperti riwayat Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, yaitu kembali pada Ad-Daraawardiy. Sebagaimana dapat kita baca dalam keterangan Ad-Daarawardiy di atas, riwayatnya yang berasal dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar menjadi sasaran kritikan sebagian huffadh. Bahkan beberapa ulama menghukumi riwayatnya dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar munkar. Al-Baihaqiy berkata :
وَالْمَحْفُوظُ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ الْيَدَيْنِ تَسْجُدَانِ كَمَا يَسْجُدُ الْوَجْهُ، فَإِذَا وَضَعَ أَحَدُكُمْ وَجْهَهُ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَهُ فَلْيَرْفَعْهُمَا "
“Yang mahfuudh, dari Ayyuub, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar : Bahwasannya kedua tangan sujud sebagaimana sujudnya wajah. Apabila salah seorang di antara kalian meletakkan wajahnya, hendaklah ia meletakkan kedua tangannya. Apabila ia mengangkat wajahnya, hendaknya ia mengangkat kedua tangannya pula” [Ma’rifatus-Sunan wal-Atsar, no. 836].
Ibnu Abi Syaibah[61] 1/264 no. 2720 meriwayatkan secara mauquuf dari Ibnu ‘Umar berlawanan dengan riwayat di atas, yaitu ia meletakkan kedua lututnya terlebih dahulu sebelum kedua tangannya. Akan tetapi riwayat ini lemah karena kelemahan Muhammad bin ‘Abdirrahmaan bin Abi Lailaa [Taqriibut-Tahdziib, hal. 871 no. 6121].
Ibnul-Mundzir rahimahullah berkata :
وَقَالَتْ طَائِفَةٌ: يَضَعُ يَدَيْهِ إِلَى الأَرْضِ إِذَا سَجَدَ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، كَذَلِكَ قَالَ مَالِكٌ، وَقَالَ الأَوْزَاعِيُّ: أَدْرَكْتُ النَّاسَ يَضَعُونَ أَيْدِيَهُمْ قَبْلَ رُكَبِهِمْ،
“Dan sekelompok ulama berkata : Meletakkan kedua tangannya ke tanah apabila sujud sebelum kedua lututnya. Begitulah yang dikatakan Maalik. Al-Auzaa’iy berkata : ‘Aku bertemu dengan orang-orang dimana mereka meletakkan kedua tangan mereka sebelum kedua lutut mereka” [Al-Ausath, no. 1431].
Inilah yang dipegang oleh Ibnu Hazm [Al-Muhallaa, masalah no. 456] dan An-Nawawiy rahimahullah [Al-Majmuu’, 3/421].
Dan inilah madzhab yang dipegang Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu :
أَخْبَرَنَاهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ: نَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورِ، قَالَ: نَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، قَالَ: نَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ بَكِيرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَشَجِّ، حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّهُ قَالَ: لَا يَبْرُكْنَ أَحَدٌ بُرُوكَ الْبَعِيرِ الشَّارِدِ، وَلَا يَفْتَرِشُ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ السَّبُعِ "
Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin ‘Aliy, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Sa’iid bin Manshuur, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdullah bin Wahb, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amru bin Al-Haarits : Bahwasannya Bakiir bin ‘Abdillah bin Al-Asyaj telah menceritakan kepadanya, dari Murrah maulaa ‘Aqiil bin Abi Thaalib, dari Abu Hurairah, bahwasannya ia pernah berkata : “Janganlah seseorang menderum seperti menderumnya onta yang tersesat. Dan janganlah ia membentangkan hastanya sebagaimana binatang buas membentangkannya” [Diriwayatkan oleh Sarqasthiy dalam Ghariibul-Hadiits 3/991 no. 538; sanadnya shahih].
Tarjih
Melihat pendapat beserta dalil yang ada, maka yang raajih adalah pendapat kedua. Hadits Abu Hurairah lebih kuat daripada hadits Waail bin Hujr sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Buluughul-Maraam. Wallaahu a’lam.
Semoga ada manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – banyak mengambil faedah dari buku At-Tibyaan fii Takhriiji wa Tabwiibi Ahaadiitsi Buluughil-Maraam oleh Khaalid Asy-Syalaahiy 5/128-135, Naqdu Mujaazafaat Dr. Hamzah Al-Malaibaariy oleh Dr. Ahmad bin Shaalih Az-Zahraaniy, dan Nahyush-Shuhbah ‘anin-Nuzuuli bir-Rukbah oleh Abu Ishaaq Al-Huwainiy].


[1]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ، وَأَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، وَغَيْرُ وَاحِدٍ، قَالُوا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
[2]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، وَحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى، قَالَا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
[3]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا قَامَ مِنَ السُّجُودِ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[4]      Riwayatnya adalah :
No. 1089 :
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى الْقًوْمَسِيُّ الْبَسْطَامِيُّ، قال: حَدَّثَنَا يَزِيدُ وَهُوَ ابْنُ هَارُونَ، قال: أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قال: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
No. 1154 :
أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، قال: أَنْبَأَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قال: أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قال: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
[5]      Riwayatnya adalah :
1/344 no. 680 :
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى الْقُومَسِيُّ الْبِسْطَامِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ، قَالَ: أنبا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضْعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
1/371 no. 744 :
أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أنبا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضْعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "، قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ: لَمْ يَقُلْ هَذَا عَنْ شَرِيكٍ، غَيْرُ يَزِيدَ بْنِ هَارُونَ، وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ
[6]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " إِذَا سَجَدَ، يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ، رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[7]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أنا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
[8]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثنا مُوسَى بْنُ هَارُونَ، قَالَ: ثنا أَبُو سَهْلٍ الصَّفَّارُ، قَالَ: ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أنا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ وَضَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[9]      Riwayatnya adalah :
No. 626 :
نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، وَأَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَرَجَاءُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعُذْرِيُّ، قَالُوا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ إِذَا سَجَدَ .وَقَالَ أَحْمَدُ، وَرَجَاءٌ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضْعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ "
No. 629 :
نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ، وَرَجَاءُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعُذْرِيُّ، وَعَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالُوا: حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ إِذَا رَفَعَ "
[10]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا رَجَاءُ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّقَطِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى الْوَاسِطِيُّ، قَالا: أنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أنا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَلَّى فَأَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ إِلَى الأَرْضِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ.
وَهَذَا الْحَدِيثُ لا نَعْلَمُ رَوَاهُ إِلا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ شَرِيكٍ
[11]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي عِمْرَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي إِسْرَائِيلَ، قَالَ: أَنْبَأَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ الْجَرْمِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ بَدَأَ بِوَضْعِ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ ".
[12]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الثَّقَفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ، وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ، رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[13]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ الْمُثَنَّى، ثنا عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيُّ، ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
[14]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي دَاوُدَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ، ثنا يَزِيدُ.ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الأَزْدِيُّ، ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أنا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا يَسْجُدُ تَقَعُ رُكْبَتَاهُ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".وَقَالَ ابْنُ أَبِي دَاوُدَ: " وَوَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ ".تَفَرَّدَ بِهِ يَزِيدُ، عَنْ شَرِيكٍ، وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، غَيْرُ شَرِيكٍ، وَشَرِيكٌ لَيْسَ بِالْقَوِيِّ، فِيمَا يَتَفَرَّدُ بِهِ.وَاللَّهُ أَعْلَمُ
[15]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَاضِي، بِمَرْوَ، ثنا الْحَارِثُ بْنُ أَبِي أُسَامَةَ، ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أنبأ شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ تَقَعُ رُكْبَتَاهُ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[16]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا الإِمَامُ أَبُو عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْقَاضِي، وَأَبُو حَامِدٍ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّالِحِيُّ، قَالا: أَنَا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ الْحِيرِيُّ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ مَعْقِلٍ الْمَيْدَانِيُّ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
[17]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ، ثنا يَزِيدُ، أَنْبَأَ شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[18]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنِي أَبُو الْفَتْحِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي الْفَتْحِ الصُّوفِيُّ، فِي آخَرِينَ، عَنْ أَبِي الْفَتْحِ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ التَّاجِرِ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ يَنَالَ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَرْوَزِيُّ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حَجَرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[19]     Riwayatnya adalah :
أخبرنا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا أَبُو طَالِبِ بْنُ غَيْلانَ، أنا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ، حَدَّثَنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أنا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ.
[20]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي الْقَاسِمِ، أَنْبَأَنَا أَبُو عَامِرٍ الْأَزْدِيُّ، وَأَبُو بَكْرٍ الْغُورَجِيُّ، قَالَا: أَنْبَأَنَا ابْنُ الْجَرَّاحِ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ مَحْبُوبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا التِّرْمِذِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونُ، أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إِذَا سَجَدَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[21]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْبَالِسِيُّ، أَنَا عَلِيُّ بْنُ أَحْمَدَ، أَنَا عُمَرَ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَنَا هِبَةُ اللَّهِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ، نَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
أَخْرَجَهُ أَصْحَابُ السُّنَنِ مِنْ طَرِيقِ يَزِيدَ
[22]     Riwayatnya adalah :
قَالَ هَمَّامٌ: وَحَدَّثَنِي شَقِيقٌ، قَالَ: حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم بِمِثْلِ هَذَا
[23]     Riwayatnya adalah :
حدثنا زيد بن خالد حدثنا عفان حدثنا همام عن شقيق أبي ليث حدثني عاصم بن كليب عن أبيه أن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كان إذا سجد وقعت ركبتاه الى الأرض قبل أن تقع كفاه قال وكان إذا نهض في فصل الركعتين نهض على ركبتيه واعتمد على فخذي
[24]     Riwayatnya adalah :
وأخبرنا أبو الحسين بن بشران من أصل كتابه، أنبأ أبو جعفر البزاز، ثنا جعفر بن محمد بن شاكر، ثنا عفان، ثنا همام، ثنا شقيق أبو الليث، قال : حدثني عاصم بن كلين، عن أبيه : أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا سجد وقعت ركبتاه إلى الأرض قبل أن تقع كفاه
[25]     Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي دَاوُدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ، وَلَمْ يَذْكُرْ وَائِلا كَذَا، قَالَ ابْنُ أَبِي دَاوُدَ مِنْ حِفْظِهِ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَقَدْ غَلِطَ وَالصَّوَابُ شَقِيقٌ وَهُوَ أَبُو لَيْثٍ كَذَلِكَ. حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ سِنَانٍ مِنْ كِتَابِهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلالٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنْ شَقِيقٍ أَبِي لَيْثٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، وَشَقِيقٌ أَبُو لَيْثٍ هَذَا فَلا يُعْرَفُ
[26]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فَذَكَرَ حَدِيثَ الصَّلَاةِ، قَالَ: " فَلَمَّا سَجَدَ وَقَعَتَا رُكْبَتَاهُ إِلَى الْأَرْضِ قَبْلَ أَنْ تَقَعَ كَفَّاهُ ".
[27]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثنا عَلِيُّ، قَالَ: ثنا حَجَّاجٌ، قَالَ: ثنا هَمَّامٌ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ أَبِيهِ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ قَبْلَ يَدَيْهِ "، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَقَدْ زَعَمَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا أَنَّ وَضْعَ الْيَدَيْنِ قَبْلَ الرُّكْبَتَيْنِ مَنْسُوخٌ
[28]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرَانَ الْعَدْلُ، بِبَغْدَادَ، أنبأ أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الرَّزَّازُ، ثنا حَنْبَلُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثنا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، ثنا هَمَّامٌ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، عَنْ أَبِيهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَكَبَّرَ، ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ، وَوَضَعَ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَالَ هَكَذَا بِثَوْبِهِ، وَأَخْرَجَ يَدَيْهِ، ثُمَّ رَفَعَهُمَا وَكَبَّرَ، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ، وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ عَلَى الأَرْضِ قَبْلَ أَنْ تَقَعَا كَفَّاهُ، فَلَمَّا سَجَدَ وَضَعَ جَبْهَتَهُ بَيْنَ كَفَّيْهِ وَجَافَى عَنْ إِبِطَيْهِ "
[29]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثنا حَجَّاجُ بْنُ الْمِنْهَالِ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى الْقَزَّازُ، ثنا أَبُو عُمَرَ الْحَوْضِيُّ، قَالا: ثنا هَمَّامُ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ، عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَكَبَّرَ، ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ، ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَالَ هَكَذَا بِثَوْبِهِ، وَأخْرَجَ يَدَيْهِ، ثُمَّ رَفَعَهُمَا، وَكَبَّرَ وَرَكَعَ فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَسْجُدَ، وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ عَلَى الأَرْضِ قَبْلَ كَفَّيْهِ، فَلَمَّا سَجَدَ وَضَعَ جَبْهَتَهُ بَيْنَ كَفَّيْهِ، وَجَافَى عَنْ إِبْطَيْهِ "، قَالَ هَمَّامٌ: وَأَكْبَرُ عِلْمِي أَنَّ فِي حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ جُحَادَةَ، فَإِذَا نَهَضَ نَهَضَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَاعْتَمَدَ عَلَى فَخِذَيْهِ
[30]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الْحَارِثِ الْفَقِيهُ، أنبأ أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ حَيَّانَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَبُو كُرَيْبٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حُجْرٍ، ثنا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ، عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ أُمِّهِ، عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، قَالَ: " صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ثُمَّ سَجَدَ وَكَانَ أَوَّلَ مَا وَصَلَ إِلَى الأَرْضِ رُكْبَتَاهُ "
[31]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ، فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ "
[32]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَفَعَهُ " إِذَا سَجَدَ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "، ولا يتابع عليه ولا أدري، سَمِعَ من أَبِي الزناد أم لا
[33]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[34]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بَكَّارِ بْنِ بِلَالٍ مِنْ كِتَابِهِ قال: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ، قال: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قال: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ وَلَا يَبْرُكْ بُرُوكَ الْبَعِيرِ "
[35]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بَكَّارِ بْنِ بِلالٍ، مِنْ كِتَابِهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، وَلا يَبْرُكُ بُرُوكَ الْبَعِيرِ "
[36]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ، فَلَا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[37]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي دَاوُدَ، ثنا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ، ثنا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رِجْلَيْهِ وَلا يَبْرُكْ بُرُوكَ الْبَعِيرِ "
[38]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ الْقِنَّسْرِينِيُّ الْقَطَّانُ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَعْدَانَ، بِاللاذِقِيَّةِ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الحسن، عن أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلا يَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ، ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ "
[39]     Riwayatnya adalah :
No. 953 :
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي دَاوُدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، وَأَصْبَغُ بْنُ الْفَرَجِ، قَالا: حَدَّثَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
No. 954 :
حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ، فَلا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلَكِنْ يَضَعُ يَدَيْهِ، ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ "
[40]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ الأَنْصَارِيُّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلَكِنْ لِيَضَعْ يَدَيْهِ، ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ
[41]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ، أنبأ أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ بْنُ عَبْدَانَ، أنبأ أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدٍ الصَّفَّارُ، ثنا خَلَفُ بْنُ عَمْرٍو الْعُكْبَرِيُّ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ، فَلا يَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ، ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ "
Catatan :
Ada riwayat lain dengan matan yang berbeda :
وَقَدْ أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، أنبأ أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أنبأ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادٍ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ، فَلا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ
كَذَا قَالَ: عَلَى رُكْبَتَيْهِ، فَإِنْ كَانَ مَحْفُوظًا كَانَ دَلِيلا عَلَى أَنَّهُ يَضَعُ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ عِنْدَ الإِهْوَاءِ إِلَى السُّجُودِ
Akan tetapi lafadh ‘alaa rukbataihi ini tidak mahfuudh, karena kelemahan Al-Hasan bin Ziyaad (majhuul), dan ia menyelisihi riwayat jama’ah dari Sa’iid bin Manshuur.
[42]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، أَنَا الْقَاسِمُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ اللُّؤْلُئِيُّ، نَا أَبُو دَاوُدَ، نَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، نَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ، فَلا يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[43]     Riwayatnya adalah :
قَرَأْتُ عَلَى أَبِي طَالِبٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَحْمَدَ الْوَاسِطِيِّ بِهَا، أَخْبَرَكَ أَبُو طَاهِرٍ أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ فِي كِتَابِهِ، أَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَحْمَدَ، أَنَا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكْ كَمَا تَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[44]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَبِيعٍ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْخَوْلَانِيِّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبَصْرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ هُوَ الدَّرَاوَرْدِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[45]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا هِبَةُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَنْبَأَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ: أَنْبَأَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ ".
[46]     Termasuk contoh lain dari hadits shahih yang diriwayatkan perawi secara tafarrud adalah hadits :
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Dua kalimat yang ringan di lisan namun berat di timbangan bagi Ar-Rahmaan adalah : Subhaanallaahil-‘adhiim, subhaanallaahi wa bi-hamdih”.
Diriwayatkan dari beberapa jalan, semuanya dari Muhammad bin Fudlail (shaduuq), dari ‘Umaarah bin Al-Qa’qaa’ (tsiqah), dari Abu Zur’ah (tsiqah), dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu At-Tirmidziy rahimahullah berkata : “Hadits hasan shahih ghariib”.
Muhammad bin Fudlail bin Ghazwaan bin Jariir Adl-Dlabbiy, Abu ‘Abdirrahman Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq berpemahaman tasyayyu’. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 195 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 889 no. 6267].
Bandingkan dengan Muhammad bin ‘Abdillah bin Hasan yang ber-tafarrud dalam hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu. Ia adalah Muhammad bin ‘Abdillah bin Hasan bin Hasan bin ‘Aliy bin Abi Thaalib Al-Qurasyiy Al-Haasyimiy Al-‘Alawiy, Abu ‘Abdillah Al-Madaniy – mempunyai laqab An-Nafsuz-Zakiyyah (محمد بن عبد الله بن حسن بن حسن بن علي بن أبى طالب القرشي الهاشمي العلوي ، أبو عبد الله المدني ، يلقب النفس الزكية); seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 145 H di Madinah. Dipakai oleh Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 860 no. 6048].
Adapun Ad-Daraawardiy adalah perawi tsiqah, termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 186/187 H.
[47]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَيَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ "
[48]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ: " يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فَيَبْرُكُ فِي صَلَاتِهِ بَرْكَ الْجَمَلِ "
[49]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ، قال: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَيَبْرُكَ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ "
[50]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاتِهِ فَيَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ " وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى: " يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ، فَيَبْرُكُ فِي صَلاتِهِ بَرْكَ الْجَمَلِ "
[51]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الرُّوذْبَارِيُّ، أنبأ أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ، ثنا أَبُو دَاوُدَ، ثنا قُتَيْبَةُ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " يَعْمَدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاتِهِ، فَيَبْرُكُ كَمَا يَبْرُكُ الْجَمَلُ
[52]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا به أبو الحسن بن البخاري، وأحمد بن شيبان، قَالا: أخبرنا أَبُو الْيَمَنِ الْكِنْدِيُّ. ح وأَخْبَرَنَا أَبُو الْعِزِّ الْحَرَّانِيُّ، قال: أخبرنا أَبُو حَامِدِ بْنُ جُوَالِقٍ، قَالا: أخبرنا الْقَاضِي أَبُو بَكْرٍ الأَنْصَارِيُّ، قال: أخبرنا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَوْهَرِيُّ، قال: أخبرنا أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الزَّيَّاتِ، قال: أخبرنا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفِرْيَابِيُّ، قال: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، قال: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قال: قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: " يَعْمَدُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاتِهِ فَيَبْرِكُ كَمَا يَبْرِكُ الْجَمَلُ "
[53]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثنا عَلانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، قَالَ: ثنا أَصْبَغُ، قَالَ: ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدِ، عن عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، قَالَ: وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ "
[54]     Riwayatnya adalah :
نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ تَمَامٍ الْمِصْرِيُّ، حَدَّثَنَا أَصْبُغُ ابْنُ الْفَرَجِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، وَقَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ "
[55]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَطَّةَ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَكَرِيَّا الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا مُحْرِزُ بْنُ سَلَمَةَ، ثنا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، وَقَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ.
هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَلَهُ مُعَارِضٌ مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ وَوَائِلِ بْنِ حُجْرٍ
[56]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَاضِي، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَصْبَغَ بْنِ الْفَرَجِ، ثنا أبِي، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، " أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا سَجَدَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[57]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُغِيرَةِ الْكُوفِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَصْبَغُ بْنُ الْفَرَجِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: " أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَجَدَ بَدَأَ بِوَضْعِ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، وَكَانَ يَقُولُ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَصْنَعُ ذَلِكَ "
[58]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَطَّةَ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَكَرِيَّا، ثنا مُحْرِزُ بْنُ سَلَمَةَ الْعَدَنِيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نافع، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: " أَنَّهُ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، قَالَ: وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ "، وَكَذَلِكَ. رَوَاهُ ابْنُ وَهْبٍ، وَأَصْبَغُ بْنُ الْفَرَجِ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيز
[59]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَلِيٍّ الطَّرْقِيُّ بِهَا، أَنَا أَبُو زَكَرِيَّا الْعَبْدِيُّ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْكَاتِبُ، أَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدَانُ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، حَدَّثَنَا عَمِّي، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، " أَنَّ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ، وَقَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَفْعَلُ ذَلِكَ
هَذَا حَدِيثٌ يُعَدُّ فِي مَفَارِيدِ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
[60]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا ابْنُ عَبْدُ الْخَالِقِ، قَالَ: أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَحْمَدَ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الدَّارَقُطْنِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَاضِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْأَصْبَغِ بْنِ الْفَرَجِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ " أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كَانَ إِذَا سَجَدَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "
[61]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ كَانَ يَضَعُ رُكْبَتَيْهِ إِذَا سَجَدَ قَبْلَ يَدَيْهِ وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا رَفَعَ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ "

Comments

Rohis Facebook mengatakan...

afwan ust klo keluar dr tema diatas..,
-----
bagi seorang wanita klo shalatx munfarid sprti Shubuh,Maghrib,&Isya' apakah suarax boleh diperdengarkan ..??

syukran jawabanx ust....

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Cukup dapat didengarkan oleh dirinya sendiri.

Anonim mengatakan...

Ustadz, saya tertarik sekali dengan pembahasan seperti diatas. Apakah saya bisa belajar ilmu hadits ke ustadz Abul Jauzaa? Kebetulan saya juga tinggal di Bogor.

Herry Setiawan.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Bapak Heri Setiawan, .... antum dapat belajar ilmu hadits kepada Ustaadz Badru Salam. Insya Allah beliau jauh lebih mumpuni daripada saya. Dan tentunya, beliau lebih ma'ruuf daripada saya.

Baarakallaahu fiik !!

Anonim mengatakan...

assalamualaikum ustadz....sy anton dr surabaya...sy ingin belajar mhon bantuannya...

Abu Zuhriy mengatakan...

Ustadz kemarin ana sempat baca hujjah-hujjahnya 'ulama yang merojihkan bahwa lutut yang didahulukan ketika hendak sujud..

membawakan hadits:

وَلَا يَبْسُطْ أَحَدُكُمْ ذِرَاعَيْهِ انْبِسَاطَ الْكَلْبِ

disini nabi mengatakan bahwa dua kaki depannya anjing sebagai "tangan"...

sama halnya ketika turun sujud, ketika nabi menyebutkan permisalan ttg unta, maka dua kaki depan unta adalah "tangannya".. sehingga hadits abu hurairah, terbalik maknanya..

dan jika seseorang mendahulukan tangannya, inipun menyerupai unta, yang turun sujud pada bagian depan tubuhnya sebelum bagian belakang.. (sedangkan ketika kita bungkuk (akan sujud), maka bagian depan kita adalah tangan kita; jika kita mendahulukannya, maka kita menyerupai turunnya unta dalam hal ini)..

bagaimana stadz tanggapannya?

jazaakallaahu khayran

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Anggapan terbalik itu pada awalnya dibangun akan keshahihan hadits Waail bin Hujr, sehingga hadits Abu Hurairah radliyallaahu 'anhumaa dianggap bermasalah. Di atas sudah dijelaskan status kedua riwayat.

Dan jawaban pendek atas anggapan 'terbalik' itu adalah pemahaman dari salaf. Di atas sudah disebutkan riwayat :

حَدَّثَنَا فَهْدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، قَالَ: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ، عَنْ أَصْحَابِ عَبْدِ اللَّهِ عَلْقَمَةَ، وَالأَسْوَدِ، فَقَالا: " حَفِظْنَا عَنْ عُمَرَ فِي صَلاتِهِ، أَنَّهُ خَرَّ بَعْدَ رُكُوعِهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ كَمَا يَخِرُّ الْبَعِيرُ وَوَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ "

Telah menceritakan kepada kami Fahd bin Sulaimaan, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ayahku, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Ibraahiim, dari shahabat ‘Abdullah, yaitu ‘Alqamah dan Al-Aswad, mereka berdua berkata : “Kami menghapal dari ‘Umar dalam shalatnya, bahwasannya ia turun setelah rukuknya dengan kedua lututnya sebagaimana turunnya onta dan meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya” [Diriwayatkan oleh Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar, no. 961; sanadnya shahih].

Di sini dapat dipahami bahwa salaf memahami turunnya onta adalah dengan lututnya terlebih dahulu sebelum kedua tangannya.

wallaahu a'lam.

Anonim mengatakan...

seng ora tau sholat kepiyeeeeeeeeeeeeee

Abu Harits mengatakan...

Ustadz, sedikit koreksi.
Disebutkan dalam bagian akhir artikel di atas bahwa Imam Nawawi memegang pendpaat bahwa sujud itu mendahulukan tangan daripada lutut. Yang benar adalah beliau tidak mentarjih mana pendapat yang kuat dari kedua pendapat tersebut bila dilihat dari sisi sunnah. Berikut kutipannya dari Majmu' Syarh al-Muhadzdzab.
ولا يظهر ترجيح أحد المذهبين من حيث السنة