Mengenal Beberapa Hewan dan Tumbuhan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah


Dalam beberapa nash Al-Qur’an dan As-Sunnah seringkali kita mendapati beberapa nama binatang dan tumbuhan. Ada beberapa di antaranya kita kenal, ada juga yang tidak. Pada kesempatan ini, saya akan coba membantu rekan-rekan sekalian untuk mengenal melalui visualisasinya, terutama beberapa jenis yang agak asing di mata kita atau keberadaannya tidak ada di Indonesia.

1.      Al-Baghal (peranakan kuda dan keledai).
عن جابر بن عبد اللّه قال: ذبحنا يوم خيبر الخيل والبغال والحمير، فنهانا رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم عن البغال والحمير، ولم ينهنا عن الخيل.
Dari Jaabir bin ‘Abdillah, ia berkata : “Kami pernah menyembelih kuda, bighaal, dan keledai pada hari Khaibar. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang kami memakan daging bighaal dan keledai, akan tetapi tidak melarang kami memakan daging kuda” [Diriwayatkan oleh Ahmad 3/356, Abu Daawud no. 3789, dan yang lainnya; shahih].

Gambar 1. Baghal.
2.      Adl-Dlabu’ (Hyena).[1]
عن بن أبي عمار قال قلت لجابر : الضبع صيد هي قال نعم قال قلت آكلها قال نعم قال قلت له أقاله رسول الله صلى الله عليه وسلم قال نعم
Dari Abu ‘Ammaar ia berkata : Aku bertanya kepada Jaabir : “Apakah hyena (adl-dlabu’) termasuk hewan buruan ?”. Ia menjawab : “Ya”. Aku bertanya : “Bolehkah untuk memakannya ?”. Ia menjawab : “Ya”. Aku kembali bertanya kepadanya : “Apakah (pembolehan) itu dikatakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?”. Ia menjawab : “Ya” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 851 & 1791, Abu Dawud no. 3801, Ibnu Majah no. 3085, ‘Abdurrazzaq no. 8682, Ibnu Hibbaan no. 3964, dan yang lainnya; shahih].

Gambar 2. Adl-Dlabu’ atau Hyena dari spesies Spotted Hyena (Crocuta crocuta).
Dari sisi fiqh, telah ada sedikit pembahasannya di sini.
3.      Burung Salwaa.[2]
Allah ta’ala berfirman :
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى
“Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu manna dan salwaa” [QS. Al-Baqarah : 57].
Sebagian ulama mengatakan bahwa salwaa adalah sejenis burung yang menyerupai burung Samaaniy (Quail).

Gambar 3. Burung Salwaa dari jenis Common Quail (Coturnix coturnix).
4.      Burung Hudhud.
Allah ta’ala berfirman :
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
“Dan dia (Sulaiman) memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir” [QS. An-Naml : 20].

Gambar 4. Burung Hudhud dari jenis Eurasian Hoopoe (Upupa epops).[3]
5.      Burung Shurad.
عن ابن عباس قال: إن النبي صلى اللّه عليه وسلم نهى عن قتل أربع من الدوابِّ النملة، والنحلة، والهدهد، والصُّرَدِ.
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : “Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang membunuh empat jenis hewan : semut, lebah, burung hud-hud, dan burung shurad” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/332, Abu Daawud no. 5267, Ibnu Majah 3224, dan yang lainnya; shahih].

Gambar 5. Burung Shurad dari jenis Red-backed Shrike (Lanius collurio).[4]
6.      Burung ‘Ushfuur (Sparrow).[5]
عن عبد الله بن عمرو رضى الله تعالى عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما من إنسان يقتل عصفورا فما فوقها بغير حقها إلا سأله الله عز وجل عنها يوم القيامة قيل يا رسول الله وما حقها قال حقها أن يذبحها فيأكلها ولا يقطع رأسها فيرمي به
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru radliyallaahu ta’alaa ‘anhumaa, dari Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada seorang pun yang membunuh seekor burung ‘ushfuur atau yang lebih dari itu tanpa haknya, kecuali Allah ‘azza wa jalla akan bertanya kepadanya pada hari kiamat tentang apa yang diperbuatnya itu”. Dikatakan kepada beliau : “Wahai Rasulullah, apa haknya ?”. Beliau menjawab : “Agar menyembelihnya, lalu memakannya, dan ia tidak memotong kepalanya lalu membuangnya begitu saja” [Diriwayatkan oleh Al-Haakim 4/233, dan ia berkata : ‘Sanadnya shahih’].

Gambar 6. Burung ‘Ushfuur dari jenis Arabian Golden Sparrow (Passer euchlorus).
7.      Burung Bulbul (tambahan dari syair).[6]
Seorang penyair pernah berkata :
 أحرام على بلابله الدوح  ***  حلال للطير من كل جنس
“Apakah pohon besar itu diharamkan bagi burung bulbul – namun dihalalkan bagi burung-burung yang lain ?”.

Gambar 7. Burung Bulbul dari jenis Red-vented Bulbul (Pycnonotus cafer)
8.      Dlabb (kadal gurun).
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: أهدت خالتي إلى النبي صلى الله عليه وسلم ضِبَاباً وأقِطاً ولبناً، فوُضِعَ الضب على مائدته، فلو كان حراماً لم يُوضع، وشرب اللبن، وأكل الأقِطَ.
Dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa, ia berkata : Bibiku pernah memberi hadiah kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam daging dlabb, keju, dan susu. Daging dlabb itu ditaruh di atas hidangan beliau. Seandainya daging itu haram, niscaya daging dlabb tidak akan ditaruh di situ. Lalu beliau meminum susu dan memakan keju” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5402].

Gambar 8. Dlabb (kadal gurun)
Catatan : Dlabb tidak sama dengan biawak.
9.      Wazagh.[7]
عن عامر بن سعد، عن أبيه؛ أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بقتل الوزغ. وسماه فويسقا.
Dari ‘Aamir bin Sa’d, dari ayahnya : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan membunuh wazagh, dan beliau menamakannya binatang fasiq” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2238, Abu Daawud no. 5262, Ibnu Hibbaan no. 5635, dan yang lainnya].

Gambar 9. Wazagh (Cyrtopodion scabrum) – atau di sini.
Catatan : Ada dua hal penting yang perlu ditekankan di sini :
a.    Apakah wazagh sama dengan cecak rumah atau tokek ?. Jawabnya tidak, karena jenisnya beda. Cecak nama latinnya adalah Cosymbotus platyurus. Ia bertemu dengan wazagh pada tingkat Famili (Gekkonidae). Begitu juga dengan tokek (Gekko sp.).
b.    Apakah perintah membunuh wazagh bisa diqiyaskan dengan perintah membunuh cecak atau tokek ?. Wallaahu a’lam – mungkin ada rekan yang dapat membantu.
10.   Pohon Tiin.[8]
Allah ta’ala berfirman :
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun” [QS. At-Tiin : 1].

Gambar 10. Pohon Tiin (Ficus carica).
11.   Pohon Zaituun.[9]
Allah ta’ala berfirman :
مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لا شَرْقِيَّةٍ وَلا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ
“Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api” [QS. An-Nuur : 35].

Gambar 11. Buah, daun, dan ranting pohon Zaitun (Olea europaea).
12.   Pohon Utrujah.[10]
عن أبي موسى الأشعري قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن كمثل الأترُجَّة، ريحها طيِّب وطعمها طيِّب. ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن كمثل التمرة، لا ريح لها وطعمها حلو. ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة، ريحها طيِّب وطعهما مر. ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة، ليس لها ريح وطعمها مر).
Dari Abu Muusaa Al-Asy’ariy, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam : “Permisalan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah Utrujah, baunya wangi dan lezat rasanya. Sedangkan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an, maka ia seperti tamr (kurma), tidak berbau tetapi manis rasanya. Permisalan seorang munafiq yang membaca Al-Qur’an seperti raihan, baunya wangi akan tetapi rasanya pahit. Sedangkan permisalan seorang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, maka ia seperti buah handhalah, tidak wangi lagi pahit rasanya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5427 dan Muslim no. 797]

Gambar 12. Pohon Utrujah/Jeruk Pepaya/Adams Apple/Citron (Citrus medica).
Di negeri kita, pohon/buah ini sejenis dengan limau, misal limau nipis (Citrus aurantifolia).[11]
13.   Tumbuhan Raihaan.[12]
Dalilnya sama dengan di atas.

Gambar 13. Pohon Raihaan (Ocimum pilosum).
Catatan : Raihaan ini sejenis kemangi yang ada di negeri kita.[13]
14.   Tumbuhan Handhalah.[14]
Dalilnya sama dengan di atas.

Gambar 14. Handhalah/Bitter Apple (Citrullus colocynthis).
15.   Tumbuhan (penghasil) Al-Habbatus-Saudaa’.[15]
عن أبي هريرة سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ((إن في الحبة السوداء شفاء من كل داء، إلا السام)).
Dari Abu Hurairah bahwasannya ia mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya dalam Al-Habbatus-Saudaa’ terdapat obat bagi segala macam penyakit, kecuali kematian” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5688, Muslim no. 2215, Ibnu Maajah no. 3447, dan yang lainnya].

Gambar 15. Tumbuhan (penghasil) Al-Habbatus-Saudaa’ (Nigella sativa).
16.   Tumbuhan Araak penghasil kayu Siwaak.[16]
عن أبي موسى؛ قال: دخلت على النبي صلى الله عليه وسلم وطرف السواك على لسانه.
Dari Abu Muusaa, ia berkata : Aku pernah masuk menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan saat itu ujung siwaak ada di mulut beliau” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 244, Muslim no. 254, An-Nasaa’iy no. 3, Ibnu Khuzaimah no. 141, Ibnu Hibbaan no. 1073, dan yang lainnya].

Gambar 16. Tumbuhaan Araak penghasil kayu Siwaak (Salvadora persica).
17.   Pohon Gharqad.[17]
عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال "لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود. فيقتلهم المسلمون. حتى يختبئ اليهود من وراء الحجر والشجر. فيقول الحجر أو الشجر: يا مسلم! يا عبدالله! هذا يهودي خلفي. فتعال فاقتله. إلا الغرقد. فإنه من شجر اليهود".
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Tidak akan tegak hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka hingga ada orang Yahudi bersembunyi di belakang batu dan pohon, namun batu dan pohon itu berkata : ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku. Kemarilah dan bunuhlah ia. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak mengatakan itu), karena ia adalah pohon orang Yahudi” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 2926, Muslim no. 2922, dan yang lainnya].

Gambar 17. Daun, bungan dan ranting pohon Gharqad atau Boxthorn (Lycium sp.).
18.   Dan yang lainnya.
Itulah di antara hewan dan tumbuhan yang disebutkan dalam beberapa nash, yang mungkin sedikit asing bagi sebagian rekan-rekan. Sangat mungkin masih ada jenis lain yang disebutkan dalam nash yang itu di luar memori saya saat ini, sehingga tak tersebut dalam artikel ini. Rekan-rekan bisa menambahkannya.
Semoga informasi ringan ini ada manfaatnya.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.
Mohon doa kebaikan bagi pemilik Blog ini....
[abul-jauzaa’ – wonokarto, wonogiri, 57612 – 9 Ramadlaan 1432 H].


[1]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di : sini.
[2]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[3]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[4]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[5]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[6]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[7]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[8]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[9]      Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[10]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[11]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[14]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[15]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.
[16]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini dan di sini.
[17]     Keterangan mengenai jenis ini, dapat dibaca di sini.

Comments

asysya mengatakan...

ana copast Ustadz..jazaakumullahu khoyron.. (Wonogiri)

Anonim mengatakan...

Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : “Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang membunuh empat jenis hewan : semut, lebah, burung hud-hud, dan burung shurad”

Apakah perbahasan tentang matan hadis ini? Bagaimana hukumnya jika guna penyembur semut yang rasanya akan membunuh semut itu?

Anonim mengatakan...

baru tahu Raihan adalah kemangi yg sering sy makan sm lalap. Trimakasih akhi :)

Anonim mengatakan...

ustadz, mohon pencerahan tentang tokek dan cicak. Sebab bisnis tokek lagi marak. Dan cicak banyak berkeliaran di rumah. Syukron, jazaakallahu khoir.

Simple World News mengatakan...

Ustadz, mengenai Wazagh dan catatan dibawahnya, saya jadi teringat mengenai hadist yang diterjemahkan 'membunuh cicak'. barusan saya cari di internet, tapi ga ketemu teks arabnya, hanya terjemahannya saja.

selama ini yg saya dengar (dan juga mungkin sebagain besar orang) adalah membunuh cicak itu termasuk sunnah.

mohon penjelasannya apakah hadist tentang membunuh cicak itu benar atau merupakan kesalahan penterjemahan.

Irfan mengatakan...

Ustadz,

Bagaimana dengan al-hida'ah dan al-ghurabul abqa'? Belum tahu bentuknya seperti apa.

Kalau al-qummal dalam surah al-A'raf: 133, juga kisah ka'ab bin 'Ujrah tentang bolehnya mencukur kalau ada adza' pada kepalanya? Apakah sama dengan kutu rambut yang kita kenal?

Jazakallahu khairan

alghurahy mengatakan...

pak yang bener teksnya الدوح atau الوح ya? trimakasih

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Anonim 9 Agustus,... hewan apapun kalau keberadaannya memang mengganggu, boleh dibunuh (seperlunya).

@Simple World,... dalam beberapa terjemahan, wazagh memang sering diasosiasikan dengan cecak dinding. Dan secara fisik hampir sama, padahal, itu dua jenis yang berbeda.

@irfan,... ghurab itu burung gagak (lihat di sini). Saya tidak tahu hida'ah. Qummal itu kutu, ini umum. Kutu kalau di rambut namanya kutu rambut (قمل الرأس).

@Alghuraghiy, yang benar adalah yang antum sebut. Tulisan di atas kurang huruf 'daal' (kurangakurat dalam kopi pastenya). Syukran.

Rigih mengatakan...

terima kasih atas jawabannya ustadz. kemarin sempat googling lagi, ada yang menterjemahkan wazagh sbg salamander. alasannya, konon demikianlah yang dikenal di arab sana di jaman dulu. dan juga, ada beberapa jenis salamander yang berbahaya (mungkin hendak dikiaskan dengan membunuh ular dan kalajengking). beberapa jenis salamander bahkan sangat beracun.

berarti klo dikaitkan dengan 'kebiasaan sunnahnya' membunuh cicak, mungkin lebih baik klo no comment dulu ya ustadz?

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

kalau wazagh diterjemahkan salamander, menurut saya terlampau jauh. ia termasuk amphibi. apalagi dikaitkan dengan sebab perintah membunuh wazagh, yaitu ia turut meniup api ketika Ibraahiim 'alaihis-salaam dibakar. salamander tidak biasa hidup di tumpukan kayu atau di tanah kering. wallaahu a'lam.

saya pribadi abstain dulu, apakah wazagh ini bisa diqiyaskan dengan cecak dinding apakah tidak. barangkali ada rekan yang mendapatkan penjelasan ulama tentang ini, saya persilakan untuk menuliskan di kolom komentar sini....

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaykum...

klo memelihara burung gitu hukumnya gmna ustadz?

Irfan mengatakan...

Ustadz,

Tentang hida'ah, cari di google ternyata ada juga gambarnya, nampaknya burung elang.
hida'ah:
http://www.google.com/search?hl=ar&biw=1249&bih=430&tbm=isch&sa=1&q=%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%AF%D8%A3%D8%A9&oq=%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%AF%D8%A3%D8%A9&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=0l0l0l413718l0l0l0l0l0l0l0l0ll0l0

ghurab abqa':
http://www.google.com/search?hl=ar&biw=1249&bih=430&tbm=isch&sa=1&q=%D8%A7%D9%84%D8%BA%D8%B1%D8%A7%D8%A8%C2%A0%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%A8%D9%82%D8%B9&oq=%D8%A7%D9%84%D8%BA%D8%B1%D8%A7%D8%A8%C2%A0%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%A8%D9%82%D8%B9&aq=f&aqi=g1&aql=&gs_sm=e&gs_upl=17087l29158l0l30798l13l13l0l0l0l0l237l2513l0.6.7l13l0

Mungkin ada satu lagi, idzkhir: http://www.google.com/search?hl=ar&biw=1249&bih=427&tbm=isch&sa=1&q=%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B0%D8%AE%D8%B1&oq=%D8%A7%D9%84%D8%A7%D8%B0%D8%AE%D8%B1&aq=f&aqi=g1&aql=&gs_sm=e&gs_upl=75520l91390l0l92359l19l13l1l1l1l2l176l935l7.3l11l0

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Ya,... hida'ah itu adalah rajawali. Saya lupa, terima kasih diingatkan.

Adapun yang lain,... terima kasih juga tambahanya.

Zefy Arlinda mengatakan...

raihan=kemangi,, ternyata

Anonim mengatakan...

pohon alfalfa, yg di surat an naba

Anonim mengatakan...

ijin copas tadz