Puisi Kelinci


يا وبر يا وبر, إنما أنت أذنان وصدر وسائرك حفر نقر
“Hai kelinci, hai kelinci
          Sesungguhnya kamu memiliki dua telinga dan satu dada
Dan semua jenismu suka membuat galian dan lubang”
Tahukah Anda gubahan siapakah puisi/sya’ir di atas ? Ia adalah gubahan Musailamah Al-Kadzdzab si Nabi palsu. Ibnu Katsiir menyebutkan kisahnya :

ذكروا أن عمرو بن العاص وفد على مسيلمة الكذاب [لعنه الله] وذلك بعد ما بعث رسول الله صلى الله عليه وسلم وقبل أن يسلم عمرو، فقال له مسيلمة: ماذا أنزل على صاحبكم في هذه المدة؟ قال لقد أنزل عليه سورة وجيزة بليغة. فقال: وما هي؟ فقال: " وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ " ففكر مسيلمة هُنَيهة ثم قال: وقد أنزل علي مثلها. فقال له عمرو: وما هو؟ فقال: يا وَبْر يا وَبْر، إنما أنت أذنان وصَدْر، وسائرك حفز نَقْز. ثم قال: كيف ترى يا عمرو؟ فقال له عمرو: والله إنك لتعلم أني أعلم أنك تكذب
”Mereka menyebutkan bahwasannya ’Amr bin Al-’Aash radliyallaahu ’anhu pernah diutus menemui Musailamah Al-Kadzdzab. Hal itu berlangsung setelah pengutusan (bi’tsah) Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam dan sebelum dia (’Amru bin Al-’Aash) masuk Islam. Musailamah Al-Kadzdzab bertanya kepada ’Amru bin Al-’Aash : ’Apa yang telah diturunkan kepada shahabatmu (yaitu Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam) selama ini ?’. Dia menjawab : ’Telah diturunkan kepadanya satu surat ringkas namun sangat padat’. Dia bertanya : ’Surat apa itu ?’. Dia (’Amr) menjawab : ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-’Ashr : 1-3). Kemudian Musailamah berpikir sejenak. Setelah itu ia berkata : ’Dan telah diturunkan pula hal yang serupa kepadaku’. Kemudian ’Amr bertanya kepadanya : ’Apa itu ?’. Musailamah berkata : ’Hai kelinci, hai kelinci; Sesungguhnya kamu memiliki dua telinga dan satu dada; Dan semua jenismu suka membuat galian dan lubang’. Kemudian Musailamah bertanya : ’Bagaimana menurut pendapatmu wahai ’Amru ?’. ’Amru berkata kepadanya : ’Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa engkau telah berdusta’ [Tafsiir Ibni Katsiir, 8/479].
Hikmah yang bisa kita ambil bahwa Al-Qur’an adalah sebuah mu’jizat yang tidak mungkin bisa disamai oleh seorang pun makhluk di bumi dan langit. Tidak mungkin bisa menyamai keunggulannya dari segi bahasa dan makna. Jikalau ada orang yang berupaya membuat-buat Al-Qur’an atau mengaku telah menerima wahyu dari Allah, maka dapat dipastikan kedustaannya, seperti Musailamah ini. Contoh puisi pendeknya yang lain sebagai berikut :
الفيل وما أدراك ما الفيل؟ له زُلقُومٌ طويل
Gajah; tahukah engkau apa itu gajah ?; Ia mempunyai belalai panjang....” [idem, 4/255].
Mungkin ia sedang membuat ayat yang mirip Al-Fiil......
[abul-jauzaa’ – 18-09-2010].

Comments

Anonim mengatakan...

Hehehe. Artikel yang bermanfaat dan bisa membuat saya tersenyum. Syukran.

Anonim mengatakan...

Pak Ust. dulu saya pernah denger yang nerjemahin Wabr adalah dengan katak. Penasaran, saya cari di google. sepertinya dia bukan kelinci, mirip saja.

silakan cek http://ar.wikipedia.org/wiki/وبر_الصخري

Wallahu a'lam

Anonim mengatakan...

jazakallah pak ustadz atas sharingnya...kembali mengingatkan kita bahwa sudah ada dajjal sejak zaman nabi sallallaahu 'alayhi wa sallam

btw, menurut pendapat ana yang masih dhaif ini,

والله إنك لتعلم أني أعلم أنك تكذب

mgkn berarti ’Demi Allah, sesungguhnya [engkau tahu bahwa]aku tahu bahwa engkau telah berdusta’

mohon maaf ustadz klo ada ada salah2 kata

Anonim mengatakan...

assalamualaikum,
ustad, apakah ada kaitan orang yg enggan membayr zakat yg diperangi abu bakar dg musailamah?? krn ada yg bilang mrk yg enggan bayar zakat itu gerombolan musailamah..
jazakallahu khair

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Wa'alaikumus-salaam.

Bukan.