إِنَّ مِنْكُم مَنْ يُقَاتِلُ عَلى تَأْوِيْلِ هَذَا القُرْآنِ , كَمَا قَاتَلْتُ عَلى تَنْزِيْلِهِ فَسْتَشْرَفْنَا وَفِيْنَا أَبُوْ بَكْر وَعُمَر , فَقَالَ : لا , وَلَكِنَّهُ خَاصِفُ النَّعْلِ , يَعْنِي عَلِيُّ رضي اللهُ عنه
“Sesungguhnya di antara kamu ada seorang yang berperang atas penafsiran Al-Qur’an sebagaimana aku berperang atas penurunan Al-Qur’an”. Maka kami mengangkat pandangan untuk melihat siapa orang yang dimaksud. Dan diantara kami ada Abu Bakar dan ‘Umar. Maka beliau berkata : “Bukan, akan tetapi dia adalah pengesol sandal, ‘Ali bin Abi Thalib radliyallaahu ‘anhu”.
Hadits di atas diriwayatkan oleh An-Nasa’i dalam Khashaaishul-‘Ali (halaman 29), Ibnu Hibban (2207), Al-Hakim (3/122-123), Ahmad (3/33,82), Abu Ya’la (1/303-304), Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (1/67), dan Ibnu Asakir (12/179/2-180/2) dari beberapa jalan dari Isma’il bin Rajaa’ Az-Zubaidi dari ayahnya dari Abi Sa’id Al-Khudry. Hadits diatas adalah shahih sebagaimana penjelasan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Ash-Shahiihah nomor 2487.
Catatan Pertama : Kebodohan Abdul-Husain terhadap Kitab Hadits
Abdul Husain Asy-Syi’i dalam Al-Muraja’aat (halaman 180) telah menunjukkan kebodohannya di hadapan ilmu dalam pentakhrijan hadits di atas, dimana ia berkata setelah menyandarkan hadits tersebut kepada Al-Hakim dan Ahmad :
و أخرجه البيهقي في " شعب الإيمان " , و سعيد بن منصور في " سننه " , و أبو نعيم في " حليته " , و أبو يعلى في " السنن " , 2585 في ص 155 من الجزء 6 من ( الكنز )
”Dan hadits ini juga dikeluarkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul-Iman, Sai’d bin Manshur di dalam As-Sunan - nya, Abu Nu’aim di dalam Al-Hilyah - nya, dan Abu Ya’la di dalam As-Sunan, 2585 halaman 155 dari juz 6 dalam kitab Al-Kanz”.
Begitulah perkataannya.
Perkataan di atas menunjukkan kebodohannya yang sangat nyata dan sedikitnya penelitian terhadap kitab-kitab hadits. Hal itu disebabkan dalam kitab Al-Kanz (yang ia isyaratkan di atas) terdapat kode (حم ع هب , ك حل ص) dimana kode (هب ص) dalam kitab tersebut telah terjadi pen-tashhif-an (perubahan). Kode tersebut yang benar adalah (حب , ض) sebagaimana terdapat dalam Al-Jami’ Al-Kabir yang disusun oleh As-Suyuthi (1/223/2), sehingga kode keseluruhan yang benar adalah (حم ع حب , ك حل ض). Perlu diketahui bahwa kode-kode huruf tadi merupakan kode-kode ulama beserta kitab haditsnya.
Kesalahan yang ia lakukan contohnya adalah : Kode (ص) yang merupakan kode Sa’id bin Manshur (sebagaimana yang ia sebutkan) seharusnya berkode (ض) untuk Adl-Dliyaa’ Al-Maqdisi dengan kitab Al-Mukhtarah-nya. Yang lainnya adalah kesalahannya ketika menafsirkan kode (ع) dengan Abu Ya’la di dalam As-Sunan. Padahal yang benar adalah Al-Musnad. Abu Ya’la tidaklah mempunyai kitab As-Sunan.
Catatan Kedua : Kedustaannya dalam Penulisan Hadits
Orang Syi’ah ini telah menyebutkan hadits dalam catatan kaki kitabnya (Al-Muraja’aat halaman 166) dengan lafadh كَمَا قُوْتِلْتُمْ عَلى تَنْزِيْلِهِ (“sebagaimana kamu diperangi dalam penurunan Al-Qur’an”). Ia mengganti lafadh قَاتَلْتُ ("aku berperang") dengan قُوْتِلْتُمْ ("kamu diperangi"). Hal ini ia lakukan sebagai bentuk penghinaan dan celaannya terhadap para shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Orang Syi’ah ini ingin mengesankan kepada para pembaca bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam diwaktu hidup beliau telah mengisyaratkan akan diperanginya para shahabat (akan kekafiran mereka [?]) kelak oleh ‘Ali bin Abi Thalib. Sungguh, ini adalah kedustaan yang telah biasa orang Syi’ah lakukan. Dan salah satu contohnya adalah Abdul-Husain Asy-Syi’i ini !! Kebencian terhadap para shahabat adalah satu syi’ar yang dibawa Syi’ah untuk memerangi ’aqidah Ahlus-Sunnah.
Abu Al-Jauzaa’ 1427
Selengkapnya,…. silakan baca Silsilah Ash-Shahiihah nomor 2487 oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah.
Comments
Ada artikel yg membantah artikel antum ini: http://secondprince.wordpress.com/2009/11/22/mengungkap-kebodohan-dan-kedustaan-syaikh-al-albani-dan-pengikutnya-abul-jauzaa-tuduhan-dusta-terhadap-syaikh-al-musawi/
Semoga antum bisa menjawabnya.
memang susah meyakinkan para pecinta muawiyah bin abu sofyan La ini….
apakah kalian tdk melihat, adakah Umaro dan Ulama kalian yg hidupnya sudah sesuai dengan akhlak Rasulullah Saw ?
mereka pandai dalam berhujjah dengan Alquran dan hadist2, tetapi prakteknya jauh sekali…
bandingkan denga Ayatulloh Khomeini (beli & baca Biografi beliau), seorang Ulama yg mempunyai kekuasaan atas Tanah Iran yg Subur dan kayaraya, namun betapa sederhana kehidupannya dan segala yg ditinggalkannya setelah beliau Wafat ….begitupun Presidennya…tdk jauh berbeda…
mengapa mereka( Imam Khomeni dan presidennya) tidak berkeinginan untuk memperkaya dirinya, hidup di Istana nan mewah dan megah, dikelilingi selir2 seperti kebanyakan pemimpin dan ulama Suni Wahabi ? jawabannya KARENA MEREKA INGIN BERLAKU SEBAGAI pelaku AHLUSSUNAH YG SEBENAR2NYA
Sungguh berat ujian kekuasaan itu….hanya orang2 tertentu sajalah yg lulus ujian itu. sehingga pantas…dikalangan Sufi -Suni semua menghindar dari Ujian yang Satu ini
coba cek ini gan barang kali mau ditanggapi http://secondprince.wordpress.com/2009/11/22/mengungkap-kebodohan-dan-kedustaan-syaikh-al-albani-dan-pengikutnya-abul-jauzaa-tuduhan-dusta-terhadap-syaikh-al-musawi/
@atasku:
memang susah ngomong ma ente yg g da nyambung ny, liat topik pembahsanny mas...ada2 aja ente ini (geleng2).
Terima kasih,... saya sudah membaca link yang dimaksud.
Perlu diketahui bahwa tulisan di atas adalah ringkasan dari penjelasan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahiihah.
Mengenai 'Abdul-Husain Asy-Syi'iy, maka memang benar kejahilannya dalam ilmu hadits yang hanya bertaqlid pada kitab Kanzul-Ummal tanpa ada peneltian lebih lanjut. Dan dalam bukunya tersebut (Al-Muraja'aat) ia banyak menyandarkan (lebih tepatnya bertaqlid) pada Kanzul-Ummal. Dan jika melihat metode penyajian dan penulisannya, maka seakan-akan ia melihat langsung dalam sumber kitab hadits yang ia tulis. [NB : Saya pernah punya buku ini - terjemahan - terbitan Mizan, cover warna hitam].
Selanjutnya tentang lafadh hadits yang dikritik oleh Syaikh Al-Albaniy dimana 'Abdul-Husain Al-Musawiy bertaqlid dalam penyandaran, maka itu memang benar. Dan Syaikh Al-Albaniy bukannya tidak tahu bahwa lafadh hadits dalam Al-Kanz adalah "quutiltum", yang kemudian ditaqlidi oleh Al-Musawiy. Dan ini adalah perkataan dusta. Tidak terdapat dalam Syu’abul-Iman, Sunan Sai’d bin Manshur, Al-Hilyah - nya, dan atau Musnad Abu Ya’la. Bukankah benar jika dikatakan penyandaran lafadh ini kepada kitab-kitab tersebut adalah dusta ? [silakan tengok definisi dusta].
Adapun sanggahan bahwa Al-Musawiy tidak merubah lafadh hadits - namun hanya bertaqlid pada kitab Al-Kanz - , mungkin saja benar. Namun itu tidak menutup atas perkataan dusta dalam penyandaran sekaligus kejahilannya karena bertaqlid pada kitab Al-Kanz.
Terakhir, mengenai lafadh dalam Al-Mushannaf Ibni Abi Syaibah, memang benar lafadh itu ada di situ. Tidak ada pengingkaran dari saya tentang hal tersebut. Dan lafadh tersebut menyelisihi lafadh jama'ah yang menggunakan lafadh "qaataltu".
Wallaahu a'lam.
@ anonim:
Mas, ente baru bentaran ya blajar Syi'ah?
Pantesan baru kroconya sih...
Coba klo ente tau lebih jauh tentang Syi'ah la'natulloh 'alaihim..
Blajar dulu yg bener tentang ISlam!
Emang biasanya org2 yg jauh dari Sunnah yg terjerembab ke Syi'ah la'natulloh!
Taubat MAs sebelum mati dalam keadaan Syi'ah!
SP yg pura2 bukan syiah kok ada yang percaya. Dia kan selalu usung imamah versi syiah, tapi pas saya tanya siapa imam dia yang terakhir atau sekarang, eh ngga mau jawab. Cuma orang bodoh yang percaya dia orang netral bukan syiah.
Andaikan misalnya di sini ada orang Atheis, atau katakanlah mari kita posisikan sebentar saja diri masing2 sbg Atheis, lalu kita coba pelajari semua agama, apapun agama itu, sangat jelas bhw keyakinan dan ajaran Syiah itu lebih buruk, lebih tidak beradab dari keyakinan dan ajaran hindu, lebih buruk dan tidak beretika dibanding-kan dgn adat manusia purba atau animisme bahkan kaum musyrik jahiliyah dulu sekalipun. Bayangkan saja, bersikukuh dgn agama yg mengkultuskan Ustad2nya 'n Imam2nya yg jelas manusia biasa, juga bukan Nabi, apalagi Rasul, atau yg dia sendiri mungkin sebenarnya lebih baik daripada Ustad2nya itu , apa iya ada agama mengajarkan mencaci sbg amalan/ibadah utama, itu kelakuan teroris/pembuat makar, terus menyembah kubur, meyakini ulama2/Imam mereka maksum (persis orang yg percaya dukun saja),
Iblis saja masih hormat sama Tuhannya, tidak pernah musyrik, hanya pembangkang dan sombong.
Lah ini ajaran Syiah...?? Jelas musyriknya namun tetap mengaku Syahadat kepada Allah ?? Bertameng dusta untuk agama sbg Akidah. AstaghfirULLAAH. Hadeuuhh... Percuma ilmu banyak kalau sudah dikuasai nafsu maka "KEDUNGUAN"lah yg ada. Semua hujjah menjual nama Ahlul bait, pd hal Ahlul bait-nya sendiri tidak dita'ati, Ahlul bait-nya sendiri tidak menyampaikan itu, bahkan membantah apa2 yg Tokoh/ Ustad2 Syiah buat2.
Syiah itu jelas2 bikinan Yahudi lewat AbduLLAH Bin Saba, ajarannya perpaduan Yahudi - Majusi, tak ubahnya penyembah berhala.
Semuanya sudah jelas, namun tetap saja mau taqlig kpd Ustad2 Syiah yg tak jelas misinya apa. Aduhai kenapa bodohnya kalian Ummat Syiah, hilang akal kalian, hilang ilmu kalian, hilang tujuan hidup kalian, mau mencari selamat namun yg ditempuh misi menghancurkan orang2 yang sholih, mencaci orang, bahkan bertameng Takiyah, mendompleng Islam namun tidak mau beramal, amar ma'ruf nahi munkar ditunda, menunggu Dekat kiamat baru dilaksanakan. Lah sampeyan sebentar lagi mati, terus apa yg mau dibawa ke kubur kalau bukan amalmu sekarang...??
Bertobatlah Sdrku, Agama Islam itu ada pada diri RosuuLULLAAH Muhammad Saw, para sahabat, para Tabiin, dan Tabiuttabiin sbg generasi awal/Salaf, merekalah bukti generasi terbaik, hgg kini, In Shaa Allah ilal yaumil qiyaamah, belajar dari RosuuLULLAAH Muhammad saw dan para sahabat, itulah jalan yang lurus.
Jalan Selamat itu hanya 1 Sdrku, jalan celaka itu banyak....! Kembali-lah kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw dan Pengikut2 Beliau Generasi pertama.
WALLAAHU a'lam bisshawab.....!!!
anonym 25dis;;
getar amat prkgsian lu..mohon dijauhi dari2 sifat2 syiah laknatullah..amin..
((JALAN SELAMAT ITU HANYA 1,JALAN CELAKA ITU BANYAK))..benar!..salam..
Posting Komentar