Sekali lagi tentang ‘Abdullah bin Saba’


Tiga artikel di blog ini telah mendahului dalam pembahasan tentang ‘Abdullah bin Saba’[1], founding father agama Syi’ah Raafidlah. Kali ini saya akan coba bawakan keterangan tambahan perkataan para ulama terdahulu yang secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan eksistensi ‘Abdullah bin Saba’ dalam referensi Ahlus-Sunnah, sekaligus bantahan bagi orang-orang yang memfiktifkan tokoh riil ini.
‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu berkata :
مَا لِي وَلِهَذَا الْحَمِيتِ الأَسْوَدِ، يَعْنِي: عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَبَإٍ، وَكَانَ يَقَعُ فِي أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ.
“Apa urusanku dengan orang hitam jelek ini – yaitu ‘Abdullah bin Saba’ - . Dia biasa mencela Abu Bakar dan ’Umar” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah dalam At-Taariikh no. 4358; sanadnya shahih].
Hujayyah Al-Kindiy rahimahullah berkata :
رَأَيْتُ عَلِيًّا عَلَى الْمِنْبَرِ، وَهُوَ يَقُولُ: مَنْ يَعْذِرُنِي مِنْ هَذَا الْحَمِيتِ الأَسْوَدِ الَّذِي يَكْذِبُ عَلَى اللَّهِ، يَعْنِي: ابْنَ السَّوْدَاءِ
“Aku pernah melihat ‘Aliy (bin Abi Thaalib) ada di atas mimbar dan berkata : ‘Siapakah yang mau membelaku dari orang hitam jelek ini yang telah berdusta kepada Allah, yaitu : Ibnus-Saudaa’ (yaitu : ‘Abdullah bin Saba’)” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah dalam At-Taariikh no. 4359; sanadnya hasan].
‘Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’uud Al-Hudzaliy rahimahullah (w. 73 H/74 H) berkata :
إِنِّي لَسْتُ بِسَبَائِيٍّ وَلَا حَرُورِيٍّ
“Sesungguhnya aku bukan seorang Saba’iy (pengikut ‘Abdullah bin Saba’) dan bukan pula Haruuriy (Khawaarij)” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 11/299-300 (16/272-273) no. 31886; sanadnya shahih].
Riwayat ini menunjukkan bahwa di era ‘’Abdullah bin ‘Utbah – dan ia seorang kibaarut-taabi’iin – telah eksis golongan Saba’iyyah yang pengikutnya disebutkan Saba’iy.
Asy-Sya’biy rahimahullah (w. 106 H/107 H/110 H) berkata :
فلم أر قوما أحمق من هذه السبئية.
“Aku tidak pernah melihat satu kaum yang lebih tolol daripada kelompok Saba’iyyah ini” [Diriwayatkan oleh Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ Al-Kabiir, 7/275; sanadnya shahih].
Asy-Sya’biy rahimahullah hidup di jaman ‘Aliy, Al-Hasan, dan Al-Husain radliyallaahu ‘anhum – jaman ‘Abdullah bin Saba’ dan para pengikutnya eksis.
Az-Zuhriy rahimahullah (w. 125 H) berkata :
كَانَ الْحَسَن أوثقهما في أنفسنا، وكَانَ عَبْد اللَّه يتبع السبائية
“Al-Hasan paling tsiqah di antara keduanya bagi diri kami, sedangkan ‘Abdullah mengikuti (pemikiran) kelompok As-Sabaa’iyyah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy dalam At-Taariikh Al-Kabiir 7/187 no. 582, Ibnu ‘Asaakir dalam At-Taariikh 32/271, dan dibawakan oleh Adz-Dzahabiy dalam As-Siyar 4/129; sanadnya shahih].
Dalam lafadh lain, Az-Zuhriy berkata :
حَدَّثَنَا حسن، وعبد اللَّه، ابنا محمد بن علي، وكان حسن أرضى من عبد الله، وكان عبد الله يجمع أحاديث السبائية
“Telah menceritakan kepada kami Hasan dan ‘Abdullah yang merupakan anak dari Muhammad bin ‘Aliy. Hasan lebih aku ridlai daripada ‘Abdullah, sedangkan ‘Abdullah menghimpun hadits-hadits kelompok As-Sabaa’iyyah” [Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asaakir dalam At-Taariikh 32/273, dan dibawakan oleh Adz-Dzahabiy dalam As-Siyar 4/129; sanadnya shahih].
Ma’mar bin Raasyid Al-Azdiy rahimahullah (w. 154 H) berkata :
وَكَانَ قَتَادَةُ إِذَا قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ: فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ، قَالَ: إِنْ لَمْ يَكُونُوا الْحَرُورِيَّةَ وَالسَّبَائِيَّةَ فَلا أَدْرِي مَنْ هُمْ؟
“Dulu Qataadah apabila membaca ayat ini : ‘Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan’ (QS. Aali ‘Imraan : 7), ia berkata : Apabila mereka bukan kelompok Haruuriyyah (Khawaarij) dan Sabaa’iyyah (pengikut ‘Abdullah bin Saba’), aku tidak tahu siapakah mereka itu” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabariy dalam Jaami’ul-Bayaan, 6/187 no. 6603 dan ‘Abdurrazzaaq dalam Tafsiir-nya no. 375; sanadnya shahih hingga Ma’mar].
Hammaam bin Yahyaa Al-‘Audziy rahimahullah (w. 164 H/165 H) berkata :
سمعت الكلبي، يقول: أنا سبئي
“Aku mendengar Al-Kalbiy[2] berkata : ‘Aku seorang Saba’iy (pengikut ‘Abdullah bin Saba’)” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan dalam Al-Majruuhiin 2/253; sanadnya shahih].
Diriwayatkan juga oleh Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ hal. 1237. Ia (Al-‘Uqailiy) berkomentar tentang kelompok Saba’iyyah ini :
هم صنف من الرافضة أصحاب عبد الله بن سبأ.
“Mereka adalah salah satu golongan dari firqah Raafidlah, pengikut ‘Abdullah bin Saba’” [Adl-Dlu’afaa’ Al-Kabiir hal. 1237 no. 1637].
Yaziid bin Zurai’ rahimahullah (w. 182 H) berkata :
ثنا الكلبي، وكان سبئيا.
“Telah menceritakan kepada kami (Muhammad bin As-Saaib) Al-Kalbiy, dan ia seorang Saba’iy (pengikut ‘Abdullah bin Saba’)” [Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam Al-Kaamil fidl-Dlu’afaa’, 7/275; sanadnya shahih].
Yahyaa bin Ma’iin rahimahullah (w. 233 H) berkata :
أبو سلمان صاحب الأعمش، اسمه يزيد، وهو سبائي
“Abu Salmaan, shahabat Al-A’masy, namanya Yaziid. Ia seorang Saba’iy (pengikut kelompok Sabaa’iyyah)” [At-Taariikh li-Ad-Duuriy, 2/10 no. 2870].
Ibraahiim bin Ya’quub Al-Jauzajaaniy rahimahullah (w. 259 H) berkata :
ثم السبئية غلت في الكفر فزعمت أن علياً إلهاً حتى حرقهم بالنار إنكاراً عليهم ......
“Kemudian kelompok As-Saba’iyyah yang berbuat ekstrim dalam kekufuran dimana mereka menyangka ‘Aliy adalah tuhan, hingga kemudian ia (‘Aliy) membakar mereka dengan api sebagai bentuk pengingkaran terhadap mereka[3]…” [Ahwaalur-Rijaal, hal. 37].
Dan yang lainnya.
Itulah perkataan para ulama dari masa ke masa. Tidak mungkin ada penamaan/sebutan Sabaa’iyyah atau Saba’iy jika tidak ada sesuatu di awal yang mempunyai nama tersebut. Dan semua ulama hadits dan sejarah sepakat bahwa Sabaa’iyyah ini adalah kelompok yang yang dinisbatkan pada tokohnya yang bernama ‘Abdullah bin Saba’.
Wallaahu a’lam.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 20121434/24102013 – 20:30].




[2]      Muhammad bin As-Saaib bin Bisyr bin ‘Amru bin Al-Haarits Al-Kalbiy, Abun-Nadlr Al-Kuufiy; seorang yang tertuduh berdusta, rafidliy. Termasuk thabaqah ke-6, dan wafat tahun 146 H. Dipakai oleh At-Tirmidziy dan Ibnu Maajah dalam At-Tafsiir [Taqriibut-Tahdziib, hal. 847 no. 5938].

Comments

Abu Yahyaa mengatakan...

Akh, sekedar saran saja. Antum sebaiknya perbaiki local hyperlink ke footnote-nya. Selain untuk mempermudah navigasi ke footnote, juga untuk keamanan. Yang sekarang, keliatan banget antum ngetik pake MS Word sampe keliatan juga path dari drive sampe folder-foldernya:

"file:///F:/Islam/Artikel/Sekali lagi tentang ‘Abdullah bin Saba‘.docx#_ftn1"

Cara memperbaikinya:
1. Pada bagian footnote (misal: [1]), tambahkan tag anchor dengan id yang unik, contoh: < a id="ftn1" >[1]< /a > (hilangkan spasi).
2. Pada isi artikel yang ingin nge-link ke footnote yang bersangkutan, tinggal di-anchor-kan ke id yang unik tersebut (dengan menambahkan karakter #), contoh: < a href="#ftn1" >[1]< /a > (hilangkan spasi).

Anyway, jazakallaahu khoir atas artikelnya.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Terima kasih atas masukannya. Perlu saya pelajari saran antum tersebut. Jazaakallaahu khairan.