Mengajar di Masjid Ahlul-Bid’ah


Pertanyaan : “Apabila ahlul-bid’ah mengundang saya datang ke masjid mereka untuk memberikan nasihat kepada mereka dan berkhuthbah; apakah dalam hal ini saya mesti memenuhinya atau menolaknya ?”.
Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad Al-Madkhaliy rahimahullah menjawab : “Jangan,...jangan engkau menolaknya apabila ahlul-bid’ah memintamu datang ke masjid mereka untuk berkhutbah, memberikan nasihat kepada mereka, atau menyelenggarakan seminar atau muhaadlarah. Akan tetapi wajib bagimu untuk fokus pada kebid’ahan yang mereka terjatuh di dalamnya. Membicarakannya dan menjelaskan bahaya-bahayanya dengan memberikan dalil-dalil dari ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah nabawiyyah. Semoga Allah ‘azza wa jalla memberikan petunjuk melalui kalimat, nasihat, dan khuthbah yang engkau sampaikan. Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk dari hamba-hamba-Nya (melalui usaha yang engkau lakukan), maka bagimu pahala dari-Nya. Wallaahu a’lam.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor - 11061435/12042014 – 17:05].

Comments

Mesin Pencari Islami mengatakan...

Kalau di Indonesia bisa ada respon Fisik, minim gak dipake khatib lagi. Tinggal siap atau tidak kalau ada respon Fisik.

Anonim mengatakan...

ASWAJA di tempat saya itu pelakunya kebanyakan orang orang tua yang masih kolot yang masih kuat sifat kesukuannya dan tradisinya,orang tareqat sesat dan orang orang bodoh.kalo di dakwah biasanya suka membandel.kadang kita di jotos.tapi kalo saya yang di jotos,pasti akan saya benamkan semua ASWAJA di mesjid itu kedalam parit dalam keada'an hina dina.

Anonim mengatakan...

Yang jelas..
1) ASWAJA Indonesia ini kalau mukulin & ngrusakin properti orang-orang yang nggak mau Tahlilan*, maka disebutnya Jihad.
2) Sedangkan kalau MMI mukulin para pemabuk yang suka bikin onar di Masjid**, maka disebutnya Radikalis.

* Seperti kasus pengrusakan sekolah-sekolah milik Muhammadiyyah di JATIM era 80-an, dan penganiayaan pada santri-santri MTA di Pantura.
** Seperti tragedi Santri VS Preman di Pasar Kliwon Solo sekitar tahun 2008.

Saya sampai heran, sebenarnya siapa yang "Keras" & Radikal?
ASWAJA Indonesia atau "Wahabi"?