Sebagian Evaluasi Sayyid Quthb rahimahullah terhadap Harakah-Harakah Islam di Jamannya


Saat membaca-baca sebagian tulisan Sayyid Quthb rahimahullah, ada beberapa paragraf perkataannya yang menarik berkaitan dengan evaluasi yang dilakukannya terhadap harakah-harakah Islam yang ada di jamannya. Saya pikir, apa yang dikatakannya, rahimahullah, adalah benar dan masih relevan untuk disampaikan saat ini. Ia berkata :
وبعد مراجعة ودراسة طويلة لحركة الإخوان المسلمين ومقارنتها بالحركة الإسلامية الأولى للإسلام اصبح واضحاً في تفكيري وفي تفكيره كذلك- أن الحركة الإسلامية اليوم تواجه حالة شبيهة بالحالة التي كانت عليها المجتمعات البشرية يوم جاء الإسلام أول مرة من ناحية الجهل بحقيقة العقيدة الإسلامية، والبعد عن القيم والأخلاق الإسلامية وليس فقطا لبعد عن النظام الإسلامي والشريعة الإسلامية
وفي الوقت نفسه توجد معسكرات صهيونية وصليبية استعمارية قوية، تحارب كل محاولة للدعوة الإسلامية وتعمل على تدميرها عن طريق الأنظمة والأجهزة المحلية، بتدبير الدسائس والتوجيهات المؤدية لهذا الغرض، ذلك بينما الحركات الإسلامية تشغل نفسها في أحيان كثيرة بالاستغراق في الحركات السياسية المحدودة المحلية، كمحاربة معاهدة أو اتفاقية، وكمحاربة حزب أو تأليب خصم في الانتخابات عليه.
Setelah melakukan evaluasi dan kajian yang mendalam terhadap harakah Al-Ikhwaanul Muslimuun dan membandingkannya dengan harakah Islamiyah pertama dalam Islam, menjadi jelaslah dalam pandanganku—dan dalam pemikirannya juga, bahwa harakah Islamiyah pada hari ini menghadapi kondisi yang mirip dengan kondisi masyarakat ketika pertama kali Islam datang. Dipandang dari sisi kebodohan mereka terhadap hakikat aqidah Islam, jauhnya mereka dari nilai-nilai dan moral Islam—jadi bukan hanya sekadar jauh dari sistem dan syariat Islam.
Pada waktu yang bersamaan, pasukan-pasukan Kolonial Zionis dan Salibis dalam puncak kekuatannya memerangi setiap usaha dakwah Islam dan berusaha menghancurkannya melalui tangan sistem dan lembaga lokal, yakni dengan cara membuat konspirasi dan aliran-aliran pemikiran yang mendukung misi ini. Hal itu berlangsung ketika harakah-harakah Islam dalam banyak kesempatan tengah sibuk dan larut dengan aktivitas-aktivitas politik yang terbatas dan bersifat lokal. Seperti memerangi suatu perjanjian atau kesepakatan, memerangi suatu partai, atau berkomplot dengan lawan partai tersebut ketika pemilu.
كما أنها تشغل نفسها بمطالبة الحكومات بتطبيق النظام الإسلامي والشريعة الإسلامية بينما المجتمعات ذاتها بجملتها قد بعدت عن فهم مدلول العقيدة الإسلامية والغيرة عليها، وعن الأخلاق الإسلامية.. ولابد إذن أن تبدأ الحركات الإسلامية من القاعدة: وهي إحياء مدلول العقيدة الإسلامية في القلوب والعقول، وتربية من يقبل هذه الدعوة وهذه المفهومات الصحيحة، تربية إسلامية صحيحة. وعدم إضاعة الوقت في الأحداث السياسية الجارية. وعدم محاولات فرض النظام الإسلامي عن طريق الاستيلاء على الحكم قبل أن تكون القاعدة المسلمة في المجتمعات هي التي تطلب النظام الإسلامي لأنها عرفته على حقيقته وتريد أن تحكم به.
Selain itu juga sibuk menyampaikan tuntutan-tuntutan kepada pemerintah agar mereka melaksanakan sistem Islam dan syariat Islam. Padahal di sisi lain, masyarakat sendiri secara keseluruhan telah jauh dari pemahaman hakikat aqidah Islam dan semangat memperjuangkannya, serta jauh dari akhlak Islam ... Dengan demikian, harakah Islam harus dimulai dari pondasinya, yaitu: menghidupkan hakikat aqidah Islam di dalam hati dan akal, serta men-tarbiyah orang yang menerima dakwah ini dengan tarbiyah Islamiyah yang benar. Tidak membuang-buang waktu dalam berbagai aktivitas politik yang tengah berlangsung. Tidak melakukan upaya untuk memaksakan sistem Islam dengan cara menguasai pemerintahan sebelum terbentuk pondasi Islam di tengah-tengah masyarakat—yang mana merekalah nanti yang akan menuntut sistem Islam itu sendiri, jika mereka telah mengerti hakikatnya dan ingin diperintah berdasarkan sistem tersebut”.

[selesai – dari buku Limaadzaa A’damuunii  ? – e-book].

Comments

budis.com mengatakan...

Alhamdulillah, semoga ini menjadi ilmu yang bermanfaat, khususnya kepada para aktifis harakah. Untuk kembali kepada manjah para nabi dan rasul mendahulukan dakwah tauhid.

Anonim mengatakan...

Sesungguhnya Sayyid Qutb itu ada bagusnya sih,cuma sayang beliau ini memiliki pemikiran takfiri sehingga ada beberapa anggota IM yang mudah mengafirkan kaum muslimin,semoga Allah memaafkan kesalahan besar tokoh yang satu ini...aamiin

Anonim mengatakan...

Nggak usah ngotot mendukung Mursi, begitukah?

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Mursiy ?. Kok bisa sampai ke Mursiy ?.