Adam : Rasul atau Nabi ?


Pernah ditanyakan kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimiin rahimahullah :
هل آدم عليه الصلاة والسلام، رسول أو نبي؟
“Adam ‘alaihish-shalaatu was-salaam itu seorang Rasul ataukah Nabi ?”.
Maka beliau rahimahullah menjawab :
آدم ليس برسول ولكنه نبي، كما جاء في الحديث الذي أخرجه ابن حبان في صحيحه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن آدم أنبي هو؟ قال: "نعم، نبيٌ مُكلم"، ولكنه ليس برسول، والدليل قوله تعالى: {كان الناس أمة واحدة فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين}، وقوله صلى الله عليه وسلم في حديث الشفاعة أن الناس يذهبون إلى نوح فيقولون: "أنت أول رسول بعثه الله إلى أهل الأرض"، وهذا نص صريح بأن نوحاً أول الرسل.
“Aadam bukanlah Rasul, akan tetapi Nabi sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan dalam Shahiih-nya : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya : ‘Apakah Aadam seorang Nabi ?’. Beliau menjawab : ‘Benar, nabi yang berbicara’. Akan tetapi ia bukan seorang Rasul. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala : ‘Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan’ (QS. Al-Baqarah : 213). Dan juga sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tentang syafa’at : ‘Bahwasannya manusia pergi menghadap Nuuh dan berkata : Engkau adalah Rasul yang pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi’. Ini adalah nash yang shariih (jelas) bahwasannya Nuh adalah Rasul yang pertama” [selesai – Majmuu’ Fataawaa wa Rasaail, jilid 1, bab : Rasul-Rasul. Translasi dari : http://ar.islamway.com/fatwa/13616].
Semoga bermanfaat.

[abul-jauzaa’ – wonokarto, wonogiri – 30032012].

Comments

orang awam mengatakan...

Assalamu'alaykum ..

maaf, sedikit oot ya akhi,

sehubungan dengan teman hidup Adam, yaitu Hawwa,

apakah ada riwayat yang benar-benar spesifik, yang menunjukan penciptaan Hawwa berasal dari tulang rusuk Adam .. ?

sementara ada yang berpendapat (terutama kaum feminis),
kata "min" di dalam riwayat penciptaan hawwa, maknanya adalah SEPERTI bukan DARI

menurut anggapan mereka,

"ternyata seluruh perawi hadis yang penulis sebutkan di atas, dari sejumlah hadis tentang hal ini, mereka memulai hadis ini dengan hadis yang menggunakan lafaz كاالضلع : seperti tulang rusuk, bukan من الضلع : dari tulang rusuk, dan para perawi ini memberikan judul bab dengan `berbuat baik terhadap kaum perempuan –atau yang sejenisnya- bukan perihal penciptaan kaum perempuan-."

bahkan menurut mereka,
riwayat penciptaan hawwa dari tulang rusuk adam berasal dari kisah Israilliyat (al-Kitab) yang tidak bisa di pegang kebenarannya.

Wallohu ta'alaa a'lam

Jazakallahukhayr

Anonim mengatakan...

tulisan ini sekaligus sebagai pendukung dalam pembahasan kitab kasyfusy syubuhat di point2 awal bahwa Nabi Nuh 'alayhissalam lah rasul yang pertama diutus.

ketika menyimak pembahasan kitab tersebut yang disampaikan ust MAududi via mp3, disebutkan bahwa beda antara nabi dan rasul adalah:
rasul diutus dengan membawa syariat baru dan menghapus syariat lama.
sedang nabi diutus tanpa membawa syariat baru dengan tetap menjalankan syariat rasul yang di utus sebelumna.

pertanyaan ana:
jika Adam 'alayhissalam adalah seoarng nabi, maka syariat rasul siapakah yang beliau jalankan ketika itu?

mohon penjelasannya.

maryam

Anonim mengatakan...

Bagaimana dengan Nabi Idris alaihissalam

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum. akhi, bahas ayat Al-qur'an yang terakhir yang diturunkan dong. belum banyak yang bahas nih. lihat dari beberapa referensi banyak perbedaan pendapat dalam hal ini. Malah ini dimanfaatkan sebagian orang untuk membolehkan bid'ah hasanah, karena 'katanya' pendapat yang lebih kuat Al-Maidah ayat 3 bukanlah ayat yang terakhir diturunkan. Sehingga masih diperbolehkan 'menambah-nambahi' dalam perkara yang 'dibiarkan' oleh syariat. Wassalamu'alaikum.

Unknown mengatakan...

Haditsnya setau saya bukan begitu, tapi begini :

أخبرنا محمد بن عمر بن يوسف حدثنا محمد بن عبد الملك بن زنجويه حدثنا أبو توبة حدثنا معاوية بن سلام عن أخيه زيد بن سلام قال : سمعت أبا سلام قال : سمعت أبا أمامة : أن رجلا قال : يا رسول الله أنبي كان آدم ؟ قال : ( نعم مكلم ) قال : فكم كان بينه وبين نوح ؟ قال : ( عشرة قرون )
أبو توبة : اسمه الربيع بن نافع
قال شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح

Wahai Rosululullah apakah Adam itu Nabi ? Beliau menjawab : Ya, yg diajak bicara. Org itu bertanya lagi : Berapa lama di antara Adam dan Nuh? Nabi menjawab : 10 abad (Ibnu Hibban, sanadnya shohih)

Tidak saya temukan kalimat WALAKINNAHU LAYSA BIROSUL (bukan rosul) ..

Yang ada justru pernyataan Nabi bahwa Adam adalah Nabi yang diutus. Abu Dzar bertanya : يا رسول الله من كان أولهم ؟ قال : ( آدم ) قلت : يا رسول الله أنبي مرسل؟ قال : ( نعم خلقه الله بيده Wahai Rosulullah, siapa orang pertama mereka? Nabi menjawab Adam. Aku (Abu Dzar) bertanya : Wahai Rosulullah apakah Adam itu NABI YANG DIUTUS? Nabi menjawab: Ya, ALLAH menciptakannya dengan tangannya .... dstnya

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Kalimat WALAKINNAHU LAYSA BIROSUL itu disebutkan Syaikh Ibnu 'Utsaimiin rahimahullah bukan merupakan bagian dari hadits, akan tetapi bagian dari penjelasan beliau. Coba baca fatwa beliau pelan-pelan.

Unknown mengatakan...

Tapi perktaan yg diselipkn Utsaimin tsb terksan bagian dari HADITS karena haditsnya sendiri CUMA menyatakan NABI MUKALLAM (Seorang Nabi), tidak ada kata "bukan Rosul". Tepatnya hadits ini tidak bisa dijadikan Hujjah dalil yg jelas yg menyatakan Adam itu BUKAN Rosul. Bahkan di kitab Faydul Qodir syarah Jamius Shogir disebutkan :

أول الرسل آدم) إلى بنيه وكانوا مؤمنين فعلمهم شرائع علم الله (وآخرهم محمد) صلى الله عليه وسلم

Rosul pertama adalah ADAM (kepada anaknya dan mereka semua beriman dan Adam mengajarkan mereka SYARI'AT yang ALLAH ajarkan (pen. kita tau seperti berkurbannya Habil, Qobil. Seperti juga menikahkan dengan cara silang dll itu bentuk syariat dari petnjuk wahyu yg disampaikan Adam kpd anaknya) dan akhirnya mereka adalah Muhammad (semoga ALLAH merahmati dan memberi kesejahteraan kepada beliau)

Juga dalam Shohih Ibnu Hibban juga terdapat hadits ....

قلت : يا رسول الله كم الأنبياء ؟ قال : ( مئة ألف وعشرون ألفا ) قلت : يا رسول الله كم الرسل من ذلك ؟ قال : ( ثلاث مئة وثلاثة عشر جما غفيرا ) قال : قلت : يا رسول الله من كان أولهم ؟ قال : ( آدم ) قلت : يا رسول الله أنبي مرسل ؟ قال : ( نعم خلقه الله بيده ونفخ فيه من روحه وكلمه قبلا ) ثم قال : ( يا أبا ذر أربعة سريانيون : آدم وشيث وأخنو

Terdapat kata Berapa Jumlah Rosul dari demikian itu : Nabi menjawab : 313. Abu Dzar bertanya lagi : Aku katakan Wahai Rosulullah SIAPA YANG PERTAMA mereka? Nabi menjawab : ADAM. Abu Dzar berkata lagi : Aku katakan Wahai Rosulullah apakah ADAM itu NABI YANG DIUTUS (NABIYYUN MURSAL) Nabi menjawab : YA, ALLAH telah menciptakannya dengan kekuasaanNya dan telah meniup ruhnya ..... dstnya

Adapun NUH adalah Rosul pertama untuk ummat saat itu setelah topan banjir besar atau Rosul pertama yg diutus kepada org kafir.

Keterangan Adam adalah Rosul pertama juga ada di kitab Fathul Bari syarah bukhori (Ibnu Hajar Al Asqolani) dan Umdatul Qori syarah bukhori (Al Aini)

Sumber: Maktabah Syamilah

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Itulah letak kesalahpahaman Anda. Padahal, kalimatnya sangat mudah dipahami (karena bukan merupakan kalimat yang rumit).

Kalau misal perkataan : walakinnahu laisa birasuul (akan tetapi ia bukan seorang Rasul), Anda anggap bagian dari hadits Nabi, maka kalimat setelahnya gak akan berfungsi. Apa manfaatnya Syaikh Ibnu 'Utsaimiin rahimahullah mengatakan : wad-daliil qauluhu ta'ala...... Masak satu dalil membutuhkan dalil ?.

Mungkin saja karena Anda terlalu bernafsu mengkritik Syaikh Ibnu 'Utsaimiin ya ?.

Tentang ta'wil Anda bahwa Nuuh adalah Rasul pertama bagi ummat saat itu setelah topan banjir besar atau Rosul pertama yg diutus kepada org kafir; maka itu ta'wilan yang terlalu jauh. Terlalu maksa. Dalam Shahih Al-Bukhaariy sangat jelas bahwasannya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :

فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ

"Sesungguhnya ia (Nuuh) adalah Rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi".

Penyebutan ini mutlak.

Tentang hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibbaan, maka itu sangat lemah karena keberadaan Ibraahiim bin Hisyaam Al-Ghassaaniy.

Unknown mengatakan...

Yang salah sangka dgn Hadits+perkataan Utsamin tadi adalah org" awam, Dia mengatakan itu hadits. Silakan buka Facebook, group Penegak Panji Ahlussunnah disitu ada yg menyatakan itu hadits bukan perkataan Utsaimin. Sebaiknya artikel Anda diperjelas spt: "kemudian Utsaimin berkata : Akan tetapi dia bukan Rosul". Ini lebih fair dan lebih aman.

Pastinya TIDAK ADA kalimat ADAM BUKAN ROSUL di hadits dan ayat tersebut. Itu penafsiran Utsaimin dan org2 yg mengikutinya. Selain Utsaimin, pasti berhak juga menafsirkan, seperti Al Aini dan Ibnu Hajar Asqolani yg dikenal Muhaddits yg memang ahlinya, mereka menyatakan ADAM ROSUL pertama dgn alasan tadi, jadi itu bukan dari saya. Ini buktinya :

Al 'Aini berkata:

قلت الصحيح أنه نبي ورسول وقد نزل عليه جبريل وأنزل عليه صحفا وعلم أولاده الشرائع وقول ابن بطال غير صحيح

"Aku katakan yg benar itu ADAM adalah Nabi dan Rosul dan sungguh telah turun jibril kepadanya dan telah diturunkan kepadanya suhuf dan dia mengajarkan anak-anaknya tentang syari'at, dan perkataan Ibnu Bathol (Adam bukan Rosul) tidak benar" (Umdatul Qori Syarah Shohih Bukhori)

قلت معناه أول رسول أرسله الله بعد الطوفان

"Aku katakan arti NUH itu Rosul Pertama yaitu yg ALLAH utus dia setelah TAUFAN" (Umdatul Qori Syarah Shohih Bukhori)

Ibnu Hajar Al Asqolani berkata :

بأن آدم كان نبيا وبالضرورة تعلم أنه كان على شريعة من العبادة وأن أولاده أخذوا ذلك عنه فعلى هذا فهو رسول إليهم فيكون هو أول رسول فيحتمل أن تكون الاولية في قول أهل الموقف لنوح مقيده بقولهم إلى أهل الأرض لأنه في زمن آدم لم يكن للأرض أهل أو لأن رسالة آدم إلى بنيه كانت كالتربية للأولاد ويحتمل أن يكون المراد أنه رسول أرسل إلى بنيه

"Bahwa Adam adalah Nabi dan pastinya kau tau sungguh dia di atas syari'at berupa peribadahan dan sungguh anak anaknya mengambil demikian itu dari Adam maka atas dasar inilah Adam adalah seorang ROSUL untuk mereka maka jadilah Adam ROSUL PERTAMA. Lalu mengandung arti PERTAMA pada perkataan Ahli Mauqif itu dikaitkan dengan perkataan KEPADA PENDUDUK BUMI karena di zaman Adam TIDAK ADA PENDUDUK BUMI atau karena risalah Adam adalah untuk anak anaknya yg adalah merupakan pendidikan untuk anak-anak dan mengandung arti yg dimaksud adalah Adam itu Rosul yg diutus untuk anak-anaknya (Fathul Bari syarah Shohih Bukhori)

Telah berkata Qodhi 'Iyadh :

وأما آدم وشيث فهما وإن كانا رسولين إلا أن آدم أرسل إلى بنيه ولم يكونوا كفارا بل أمر بتعليمهم الايمان وطاعة الله
وشيثا كان خلفا له فيهم بعده بخلاف نوح فإنه مرسل إلى كفار أهل الأرض وهذا أقرب من القول بأن ادم وإدريس لم يكونا رسولين كذا في المرقاة

"Dan adapun Adam dan Syits maka keduanya itu adalah ROSUL hanya saja Adam diutus untuk anak anaknya dan anak anaknya tidaklah kafir tetapi Adam mengajarkan mereka keimanan dan ketaatan kepada ALLAH, dan adapun Syits adalah setelah Adam, berbeda dengan Nuh yg diutus kepada org" kafir penduduk bumi. Dan ini lebih dekat daripada perkataan bahwa Adam dan Idris bukan ROSUL. Demikian dalam kitab Al Mirqoh" (Kitab Tuhfatul Ahwadzi)


Adapun hadits Ibnu Hibban yg lemah tadi bisa jadi diperkuat oleh hadits dari Utsaimin tadi, juga diperkuat hadits serupa dari Ishaq bin Ruhawaih dari Auf bin Malik dari Abu Dzar (KItab Ittihaful Khobiroh), juga oleh riwayat Imam Bayhaqi, Al Bazzar, Ibnu Abi Syaybah, Nasai dan Imam Ahmad dari Ubaid bin Alkhosykhosy dari Abu Dzar (Musnad Ahmad), juga oleh THobroni dari Abu Umamah, Al Ajiri di kitab Arbainnya.

Juga hadits ini dipakai oleh Ibnu Katsir dlm tafsirnya, Qurthubi dlm tafsir Al Jami' li Ahkamil Qur'an. Juga dalam tafsir Adhwaul Bayan, Aysarut tafasir, Ad Durrul Mansyur (Imam Suyuthi, disini disebutkan oleh beliau beberapa riwayatnya),

Hadits Do'if bisa jadi naik ke Hasan jika diperkuat hadits lain, ada syahid lain, karena redaksinya hampir sama.

Bahkan Imam Ahmad menggunakan hadits Doif sebagai sumber hukum sebelum QIYAS.

. WALLAHU A'LAM

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Sebaiknya Anda berhenti memakai dalih orang lain untuk menutupi kekeliruan Anda. Sudah bukan jamannya. Kalau memang orang lain itu keliru, mengapa Anda tiru ?. Adapun tentang kalimat Syaikh Ibnu 'Utsaimiin, sudah sangat jelas kok bagi orang yang paham bahasa 'Arab. Kecuali kalau Anda memang tidak paham, atau ikut-ikutan pada orang yang tidak paham.

Bagaimana hadits yang kualitasnya sangat lemah bisa digunakan sebagai hujjah. Belajarlah sedikit ilmu hadits, tidak haram kok.

Kembali mengenai bahasan siapakah Rasul pertama, maka haditsnya sudah jelas dan tidak ada dalil lain yang shahih dan sharih yang memalingkan dari makna dhahir ini. Ibnu Abi Syaibah mencantumkan hadits ini dalam bab :

أول رسول بعث إلى الأرض

Selain itu, dalam riwayat Ibnu Abi 'Aashim dalam kitab Al-Awaail no. 11 disebutkan dengan lafadh :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ حِسَابٍ، ثنا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " فَيَقُولُ آدَمُ: ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ "

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid bin Hisaab : Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awaanah, dari Qataadah, dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam : 'Lalu Aadam berkata : 'Datangilah Nuuh, karena ia adalah Rasul pertama yang diutus oleh Allah".

Sanad riwayat ini shahih.

Perhatikan baik-baik. Bahkan yang mengatakan itu Adam bahwa Nuuh lah Rasul pertama yang Allah utus. Penyebutan ini mutlak. Seandainya Aadam merupakan Rasul pertama, apakah mungkin ia menyebut Nuuh sebagai Rasul pertama yang diutus Allah ?.

Kasus ditutup.