Hadits Dihalalkannya Dua Macam Bangkai dan Dua Macam Darah


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ
Telah dihalalkan bagi kami dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang; dan dua macam darah adalah hati dan limpa”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Maajah[1] no. 3218 & 3314, Ahmad[2] 2/97, Asy-Syaafi’iy dalam Al-Musnad[3] no. 1513 & dalam Al-Umm[4] 2/255, ‘Abd bin Humaid[5] dalam Al-Muntakhab no. 818, Ad-Daaruquthniy[6] no. 4732, Al-Baihaqiy dalam Ash-Shughraa[7] 4/54 no. 3863 & dalam Al-Kubraa[8] 1/254 & 9/257 & 10/7, Ibnu Tsartsaal[9] dalam Juuz-nya no. 185, Abu ‘Abdillah Al-Mahaamiliy[10] dalam Juuz-nya no. 32, Al-Baghawiy[11] dalam Syarhus-Sunnah no. 2803, Ibnul-Jauziy[12] dalam At-Tahqiiq no. 2331, Al-Waahidiy[13] dalam Al-Wasiith fii Tafsiiril-Qur’aanil-Majiid 2/332, Ibnu ‘Adiy[14] dalam Al-Kaamil 2/80-81 & 5/444; dari beberapa jalan, dari ‘Abdurrahmaan bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “.....(al-hadits)....”.
Hadits ini lemah atau bahkan sangat lemah dikarenakan ‘Abdurrahmaan bin Zaid bin Aslam. Ia seorang yang dla’iif menurut kesepakatan sebagaimana dikatakan Ibnul-Jauziy.[15]
‘Abdurrahmaan mempunyai mutaabi’ dari :
1.     ‘Abdullah bin Zaid bin Aslam.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ad-Daaruquthniy[16] no. 4732, Al-Baihaqiy dalam Ash-Shughraa[17] 4/54 no. 3863 dan dalam Al-Kubraa[18] 1/254, dan Ibnu ‘Adiy[19] dalam Al-Kaamil 2/80-81 & 5/308; dari jalan ‘Abdullah bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar secara marfuu’.
‘Abdullah bin Zaid bin Aslam Al-Qurasyiy Al-‘Adawiy, Abu Muhammad Al-Madaniy; seorang yang shaduuq, namun padanya ada kelemahan (layyin). Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 164 H di Madinah. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 508 no. 3350].
2.     Usaamah bin Zaid bin Aslam.
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam Ash-Shughraa[20] 4/54 no. 3863 dan dalam Al-Kubraa[21] 1/254, dan Ibnu ‘Adiy[22] dalam Al-Kaamil 2/80-81 & 5/308; dari jalan ‘Abdullah bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar secara marfuu’.
Usaamah bin Zaid bin Aslam Al-Qurasyiy Al-‘Adawiy, Abu Zaid Al-Madaniy; seorang yang dla’iif dari sisi hapalannya. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat dalam masa kekhilafahan Manshuur. Dipakai oleh Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 123 no. 317].
Tiga jalan periwayatan marfuu’ dari anak-anak Zaid bin Aslam ini dhahirnya berderajat hasan. Akan riwayat ketiga anak Zaid diselesihi Sulaimaan bin Bilaal yang meriwayatkan secara mauquuf – sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam Ash-Shughraa[23] 4/55 no. 3894-3895 & dalam Al-Kubraa[24] 1/254 : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Abdillah Al-Haafidh dan Abul-Hasan ‘Aliy bin Muhammad As-Sabii’iy, mereka berkata : Telah memberitakan kepada kami Abul-‘Abbaas Muhammad bin ya’quub : Telah memberitakan kepada kami Ar-Rabii’ bin Sulaimaan, dari Ibnu Wahb : Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Bilaal, dari Zaid bin Aslam , dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwasannya ia pernah berkata : “.....(al-hadits)....”.
Sanad riwayatnya shahih, sebagaimana dikatakan oleh Al-Baihaqiy rahimahullah.
Ibnu ‘Adiy[25] dalam Al-Kaamil 5/308 meriwayatkan dari jalan Sulaimaan bin Bilaal secara marfuu : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin ‘Iisaa Al-Wasysyaa’ : Telah menceritakan kepada kami Mas’uud bin Sahl : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Hassaan : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Zaid bin Aslam dan Sulaimaan bin Bilaal, dari Zaid bin Aslam, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “....(al-hadits)....”.
Namun riwayat ini sangat lemah, sebab Ahmad bin ‘Iisaa seorang perawi yang matruuk [Mishbaahul-Ariib, 1/127 no. 2316].
Berikut perkataan beberapa imam tentang hadits yang dibahas :
Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata :
روى عبد الرحمن أيضا حديثا اخر منكرا، حديث أحل لنا ميتتان ودمان
“’Abdurrahmaan juga meriwayatkan hadits lain yang munkar, yaitu hadits : ‘telah dihalalkan bagi kami dua macam bangkai dan dua macam darah” [Al-‘Ilal no. 1795 & 5203-5204 – melalui perantaraan Mausu’ah Aqwaal Al-Imaam Ahmad, 2/325 no. 1530].
Ishaaq bin ‘Iisaa bin Ath-Thabbaa’ berkata : Aku mendengar ‘Abdurrahmaan bin Zaid bin Aslam menceritakan riwayat dari saudaranya yang bernama Usaamah bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : ‘Telah dihalalkan bagi kami dua macam bangkai’. Kemudian aku mendengarnya menceritakan riwayat itu dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [Tahdziibul-Kamaal, 17/118].
Ibnu Abi Haatim rahimahullah berkata :
وَسُئِلَ أَبُو زُرْعَةَ عَنْ حديث رَوَاهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ، وَدَمَانِ ". وَرَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ الصَّائِغُ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. ورواه الْقَعْنَبِيُّ، عَنْ أُسَامَةَ، وَعَبْدِ اللَّهِ ابْنَيْ زَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِمَا، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، مَوْقُوفٌ. قَالَ أَبُو زُرْعَةَ: الْمَوْقُوفُ أَصَحُّ
“Abu Zur’ah pernah ditanya tentang hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdurrahmaan bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Telah dihalalkan bagi kami dua macam bangkai dan dua macam darah’. Dan hadits yang diriwayatkan ‘Abdullah bin Naafi’ Ash-Shaaigh, dari Usaamah bin Zaid, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan riwayat Al-Qa’nabiy, dari Usaamah dan ‘Abdullah anak dari Zaid, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar secara mauquf. Maka Abu Zur’ah berkata : ‘Riwayat mauquuf lebih shahih” [Al-‘Ilal oleh Ibnu Abi Haatim no. 1524].
Dalam Al-‘Ilal oleh Ad-Daaruquthniy rahimahullah disebutkan :
وَسُئِلَ عَنْ حَدِيثِ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ ". فَقَالَ: يَرْوِيهِ الْمِسْوَرُ بْنُ الصَّلْتِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، وَخَالَفَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، فَرَوَاهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرُهُ يَرْوِيهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، مَوْقُوفًا، وَهُوَ الصَّوَابُ
“Ad-Daaruquthniy pernah ditanya tentang hadits ‘Athaa’ bin Yasaar, dari Abu Sa’iid, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Telah dihalalkan bagi kami dua macam bangkai dan dua macam darah’. Ia (Ad-Daaruquthniy) berkata : ‘Al-Miswar bin Ash-Shalt meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, dari ‘Athaa’ bin Yasaar, dari Abu Sa’iid. Dan ‘Abdurrahmaan bin Zaid bin aslam telah menyelisihinya, dimana ia meriwayatkan dari ayahnya, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan yang lainnya meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari Ibnu ‘Umar secara mauquuf. Dan riwayat mauquuf itulah yang benar” [Al-‘Ilal, 11/266-267 no. 2277].
Al-Baihaqiy rahimahullah saat menyebutkan riwayat mauquuf berkata : “Ini lebih shahih” [As-Sunan Ash-Shughraa, 4/55].
Dari sini dapat diketahui bahwa riwayat yang shahih lagi mahfuudh adalah riwayat mauquuf, bukan riwayat marfuu’. Meskipun sanadnya mauquuf, namun mempunyai kandungan hukum marfuu’ dengan keberadaan lafadh : ‘telah dihalalkan bagi kami’, yaitu : telah dihalalkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada mereka (para shahabat) dua macam bangkai dan dua macam darah.
Ini saja yang dapat dituliskan, semoga ada manfaatnya.
Wallaahu a’lam.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor, 16610].


[1]      Riwayatnya adalah :
No. 3218 :
حدثنا أبو مصعب، قال : حدثنا عبد الرحمن بن زيد بن أسلم، عن أبيه، عن عبد الله ابن عمر؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ : الْحُوتُ وَالْجَرَادُ
No. 3314 :
حَدَّثَنَا أَبُو مُصْعَبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[2]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[3]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، الْمَيْتَتَانِ: الْحُوتُ وَالْجَرَادِ، وَالدَّمَانِ، أَحْسِبُهُ قَالَ: الْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[4]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ ؛ أَمَّا الْمَيْتَتَانِ: الْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَالدَّمَانِ أَحْسِبُهُ قَالَ: الْكَبِدُ، وَالطِّحَالُ ".
[5]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ الْيَمَامِيُّ أَبُو حَفْصٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ، فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ، فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[6]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، نَا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، نَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
وَنا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ، نَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَتِيقُ، نَا مُطَرِّفٌ، نَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّ لَنَا مِنَ الدَّمِ دَمَانِ، وَمِنَ الْمَيْتَةِ مَيْتَتَانِ، مِنَ الْمَيْتَةِ الْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَمِنَ الدَّمِ الْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "، لَفْظُ مُطَرِّفٍ
[7]      Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو حَفْصٍ كَامِلُ بْنُ أَحْمَدَ الْمُسَلَّمِيُّ، وَأَبُو نَصْرِ بْنُ قَتَادَةَ، قَالُوا: أنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ أَيُّوبَ الضُّبَعِيُّ، أنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادِ بْنِ أَبِي أُوَيْسٍ، أنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَأُسَامَةُ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِمْ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ: فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ: فَالطُّحَالُ وَالْكَبِدُ
هَكَذَا رَوَاهُ بَنُو زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِمْ مَرْفُوعًا
[8]      Riwayatnya adalah :
1/254 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو جَعْفَرٍ كَامِلُ بْنُ أَحْمَدَ الْمُسْتَمْلِيُّ، وَأَبُو نَصْرِ بْنُ قَتَادَةَ، قَالا: ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ أَيُّوبَ الصِّبْغِيُّ، أنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادٍ الْبُسْرِيُّ، ثنا ابْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَأُسَامَةُ، وَعَبْدُ اللَّهِ بنو زيد بن أسلم، عَنْ أَبِيهِمْ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ: فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ: فَالطِّحَالُ وَالْكَبِدُ ".
أَوْلادُ زَيْدٍ هَؤُلاءِ كُلُّهُمْ ضُعَفَاءُ جَرَّحَهُمْ يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ، وَكَانَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ، وَعَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ، يُوَثِّقَانِ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ، إِلا أَنَّ الصَّحِيحَ مِنْ هَذَا الْحَدِيثِ هُوَ الأَوَّلُ
9/257 :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، أنبأ الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، أنبأ الشَّافِعِيُّ، أنبأ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " حَلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، الْمَيْتَتَانِ الْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَالدَّمَانِ، أَحْسِبُهُ، قَالَ: الْكَبِدُ وَالطِّحَالُ
وَرَوَاهُ إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَعَبْدِ اللَّهِ وَأُسَامَةَ بَنِي زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِمْ هَكَذَا مَرْفُوعًا، وَرَوَاهُ سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ، وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ
10/7 :
أَخْبَرَنَا أَبُو نَصْرِ بْنُ قَتَادَةَ الْبَشِيرِيُّ، أنبأ أَبُو مَنْصُورٍ الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْهَرَوِيُّ، أنبأ أَحْمَدُ بْنُ نَجْدَةَ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ: فَالْجَرَادُ وَالْحِيتَانُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ: فَالطِّحَالُ وَالْكَبِدُ
كَذَلِكَ رَوَاهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَأَخَوَاهُ، عَنْ أَبِيهِمْ، وَرَوَاهُ غَيْرُهُمْ، مَوْقُوفًا عَلَى ابْنِ عُمَرَ، وَهُوَ الصَّحِيحُ
[9]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[10]     Riwayatnya adalah :
قَالَ: حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ "
[11]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الوهَّابِ بْنُ مُحَمَّدٍ الكِسَائِيُّ، أَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَحْمَدَ الْخَلال، أَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ الأَصَمُّ. ح وَأَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الصَّالِحِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْعَارِفُ، قَالا: أَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحِيرِيُّ، أَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ الأَصَمُّ، أَنَا الرَّبِيعُ، أَنَا الشَّافِعِيُّ، أَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ، وَدَمَانِ: الْمَيْتَتَانِ: الْحُوتُ، وَالْجَرَادُ، وَالدَّمَانِ: أَحْسَبُهُ قَالَ: الْكَبِدُ، وَالطُّحَالُ "
[12]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا ابْنُ الْحُصَيْن، قَالَ: أَنْبَأَنَا ابْنُ الْمُذْهِبِ، أَنْبَأَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَر، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا شُرَيْحٌ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحَلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ، فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ، وَأَمَّا الدَّمَانِ، فَالْكَبِدُ وَالطُّحَالُ "
قَالَ الدَّارَقُطْنِيُّ: وَقَدْ رَوَاهُ سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ مَوْقُوقًا، وَهُوَ أَصَحُّ.
[13]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ الْقَاضِي، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْمَعْقِلِيُّ، أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ، أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الْمَيْتَتَانِ: الْحُوتُ وَالْجَرَادُ. وَالدَّمَانِ: الْكَبِدُ وَالطُّحَالُ "
[14]     Riwayatnya adalah :
2/80-81 :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُمَرَ بْنِ بِسْطَامٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ قُهْزَاذَ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَعَبْدُ اللَّهِ، وَأُسَامَةُ بَنُو زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِمْ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّتْ لِي مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ، فَأَمَّا الْمَيْتَتَانُ: فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ، وَأَمَّا الدَّمَانُ: فَالطُّحَالُ وَالْكَبِدُ "
5/444 :
ثنا أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْحَذَّاءُ، ثنا عَبْدُ الأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، أَخْبَرَنَا أَبِي، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وثنا ابْنُ قُتَيْبَةَ، ثنا يَزِيدُ بْنُ مَوْهِبٍ، وثنا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ، ثنا سُوَيدٌ، وثنا إِسْحَاقُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ جَعْفَرٍ، ثنا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالُوا: ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بِن أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الْحُوتُ، وَالْجَرَادُ، وَالْكَبِدُ، وَالطُّحَالُ ".
ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَهْدِيٍّ، ثنا ابْنُ كَاسِبٍ، ثنا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الْحُوتُ، وَالْجَرَادُ، وَالْكَبِدُ، وَالطُّحَالُ "
[15]     Bahkan Ibnu Ma’iin berkata berkata : “Haditsnya tidak ada apa-apanya”. Ibnu Sa’d berkata : “Sangat lemah”. As-Saajiy berkata : “Munkarul-hadiits”. Al-Haakim dan Abu Nu’aim berkata : “Ia meriwayatkan dari ayahnya hadits-hadits palsu”. ‘Aliy bin Al-Madiiniy sangat mendla’ifkan haditsnya. Abu Haatim berkata : “Tidak kuat (laisa bi-qawiy) dalam hadits. Namun dirinya seorang yang shaalih, dan dalam hadits lemah (waahin)”. [Tahdziibul-Kamaal 17/114-119 no. 2820 dan Tahdziibut-Tahdziib, 6/177-179 no. 361].
Al-Bukhaariy berkata : “Tidak shahih haditsnya” [At-Taariikh Al-Kabiir, 1/618 & 5/263]. “’Ali (bin Al-Madiniy) melemahkannya” [At-Taariikh Ash-Shaghiir, 2/229]. “Aku tidak meriwayatkan (hadits) darinya” [Tartiib ‘Ilal At-Tirmidziy Al-Kabiir, lembar ke-72].
Ya’qub bin Sufyaan berkata : Telah berkata Abu Thaalib, dari Abu ‘Abdillah (Ahmad bin Hanbal). Ia (Abu Thaalib) berkata : “Aku bertanya kepadanya tentang Usamah bin Zaid bin Aslam. Maka ia menjawab : ‘Usamah bin Zaid, ‘Abdurrahman bin Zaid, dan ‘Abdullah bin Zaid; ketiganya merupakan anak Zaid bin Aslam. Adapun Usamah dan ‘Abdurrahman saling berdekatan dalam kedla’ifannya” [Al-Ma’rifah wat-Taariikh, 1/430].
At-Tirmidziy berkata : “Aku mendengar Muhammad – yaitu Al-Bukhariy – menyebutkan dari ‘Aliy bin Muhammad, bahwasannya ia mendlaifkan Abdurrahman bin Zaid bi Aslam. Kemudian berkata : ‘Adapun ‘Abdullah bin Zaid bin Aslam adalah tsiqah” [Jaami’ At-Tirmidziy, no. 466 dan 719]. “Dla’iiful-hadiits” [Tartiib ‘Ilal At-Tirmidziy Al-Kabiir, lembar ke-17].
Al-Bazzaar berkata : “Para ahli ilmu telah bersepakat dengan penukilan untuk melemahkan haditsnya. Ia bukanlah hujjah pada apa-apa yang ia bersendirian dengannya” [Kasyful-Astaar, no. 194]. “Layyinul-hadiits” [idem, no. 1017 dan 2071]. “Haditsnya sangat munkar” [idem, no. 2071].
Ibnu Hibban berkata : “Dia suka memutarbalikkan khabar tanpa ia sadari, sehingga hal itu telah banyak terjadi di dalam riwayatnya, seperti me-marfu’-kan riwayat mursal dan sanad yang mauquf. Oleh karena itu, ia berhak ditinggalkan” [Al-Majruuhiin, 2/22].
Ad-Daaruquthniy menyebutkannya dalam Adl-Dlu’afaa’ wal-Matruukiin (no. 331).
Abu Nu’aim Al-Ashbahaaniy berkata : “Telah menceritakan riwayat dari ayahnya - ia tidak ada nilainya” [Adl-Dlu’afaa’, no. 122]. Dan lain-lain dari kalangan ahli hadits yang mendla’ifkannya.
[16]     Lihat catatan kaki no. 6.
[17]     Lihat catatan kaki no. 7.
[18]     Lihat catatan kaki no. 8.
[19]     Riwayatnya adalah :
2/80-81 : Lihat catatan kaki no. 14.
5/308 :
ثنا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْوَشَّاءُ، ثنا مَسْعُودُ بْنُ سَهْلٍ، ثنا يَحْيَى بْنُ حَسَّانٍ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، وَسُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الطُّحَالُ وَالْكَبِدُ، وَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ "
[20]     Lihat catatan kaki no. 7.
[21]     Lihat catatan kaki no. 8.
[22]     Riwayatnya adalah :
2/80-81 : Lihat catatan kaki no. 14.
5/308 :
ثنا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْوَشَّاءُ، ثنا مَسْعُودُ بْنُ سَهْلٍ، ثنا يَحْيَى بْنُ حَسَّانٍ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، وَسُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الطُّحَالُ وَالْكَبِدُ، وَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ "
[23]     Riwayatnya adalah :
وَرَوَاهُ سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الْجَرَادُ وَالْحِيتَانُ وَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ.
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، وَأَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّبْعِيُّ، قَالا: أنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، أنا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، أنا ابْنُ وَهْبٍ، أنا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، فَذَكَرَهُ
وَهَذَا أَصَحُّ
[24]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، وَأَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّبِيعِيُّ فِي آخَرِينَ، قَالُوا: أنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، أنا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، ثنا ابْنُ وَهْبٍ، ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: " أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ: الْجَرَادُ، وَالْحِيتَانِ، وَالْكَبِدُ، وَالطِّحَالُ ".
هَذَا إِسْنَادٌ صَحِيحٌ وَهُوَ فِي مَعْنَى الْمُسْنَدِ، وَقَدْ رَفَعَهُ أَوْلادُ زَيْدٍ، عَنْ أَبِيهِمْ
[25]     Lihat catatan kaki no. 22.

Comments

Anonim mengatakan...

singkat saja, jadi bangkai ikan dan belalang; dan darah hati dan limpa adalah halal?

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

ya

Tempat Sampah Stainless mengatakan...

Ane baru tau tuh.......

Anonim mengatakan...

darah dan bangkai telah haram oleh hukum Alquran, dan hukum itu harus TETAP, kalau tidak maka HAPUS saja ayat Allah tersebut karena TIDAK BERGUNA lagi sebagai SUMBER UNDANG2 TERTINGGI.
solusi. ikan yang sengaja ditangkap manusia itu mati disebabkan oleh manusia, jadi kita tidak bisa katakan itu BANGKAI, jika ikan kita temukan mati tanpa sebab yang jelas, ini akan tetap HARAM, karena ia BANGKAI.
solusi II. DARAH
ini adalah masalah definisi, hati dan limpa adalah organ, bukanlah darah, tapi di jaman lalu orang Arab menganggapnya darah dan nabi Muhammad menerima definisi tersebut , namun menegaskan bahwa "darah" (maksudnya hati dan limpa itu halal. Karena itu bukanlah DARAH, kalau belum yakin, tanyalah pada ahlinya, ahli fisiologi manusia atau hewan.
Jadi di dalam hal ini, nabi Muhammad TIDAK melanggar ayat Allah, masalah darah dan bangkai cuma masalah DEFISI belaka. Semoga Allah mengembalikan kita kepada ajaran Allah (Alquran) sebagai ajaran tertinggi dan mulia dan TIDAK BOLEH satu potong hadistpun MEMBATALKAN ayat Allah.

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Ya, itu pemahaman Anda. Silakan ditelan sendiri, karena Anda sendiri lah yang menanggung resikonya.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum uztad Abu Al-Jauzaa...
semoga uztad selalu dalam limpahan rahmad dan lindungan ALLAH swt,,,

saya ada pertanya'an tapi di luar dari topik...
bagaimanakah hukum MLM (MULTI LEVEL MARKETING) menurut syariat islam.
karena saya orang awam yang takut salah dalam menghukumi(halal-haramnya) hasil dari bisnis MLM tsb...
ini adalah contoh mlm yang saya maksud
(http://www.youtube.com/watch?v=lhfgS02qOrU&feature=player_embedded)
(http://www.youtube.com/watch?v=YCpZE5S-8QE&feature=youtu.be)
(http://www.facebook.com/note.php?note_id=129030433869269)

mohon penjelasannya menurut syariat islam ahlus sunnah waljama'ah. karena sekarang lagi menjamur bisnis
MLM seperti ini supaya kami tidak salah menjalankan bisnis..

trimkasih

Anonim mengatakan...

bagaimana menggunakan minyak goreng sehabis digunakan untuk menggoreng dedeh ( darah beku ) , apakah dibolehkan ?

dan bagaimana hukum hasil gorengannya.

sukron

Abu Al-Jauzaa' : mengatakan...

Tidak boleh. Haram, karena bercampur dengan sesuatu yang haram.

wallaahu a'lam.

Anonim mengatakan...

sukron ustad ,
dan semoga allah mengampuni ana yang bodoh dan ceroboh , telah salah menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban makruh .

karena ada toleransi darah yang masih menempel di dagingpun masih diperbolehkan .