24 Februari 2014

Khomeini : Meminta Hajat kepada Batu Bukan Termasuk Kesyirikan

Berikut adalah petikan penjelasan Ayaatusy-Syaithaan Khomeini tentang konsep kesyirikan yang dipahaminya.
قد يقال إن الشرك طلب الحاجه من الأموات لأنه لا نفع ولا ضرر من نبي أو إمام ميتين إن هما إلا كالجمادات
“Dikatakan bahwa sesungguhnya kesyirikan adalah meminta hajat kepada orang yang telah meninggal, karena tidak ada manfaat dan tidak pula kemudlaratan yang dapat timbulkan oleh nabi ataupun imam yang telah meninggal. Sesungguhnya keduanya hanyalah seperti benda-benda mati”.
Kemudian Al-Khomeini melanjutkan penjelasannya:
والجواب عن هذا التوهم
أولا : لم تبينوا لنا معن الشرك والكفر حتى نعتبر كل ما نريده حسب رأيكم شركا وبعد أن اتضح ان الشرك هو طلب شئ من أحد غير الله باعتبار أنه الرب ,وما عدا ذلك فليس شركا , لا فرق في ذلك بين الحي والميت حتى ان طلب الحاجة من الحجر والمدر ليس شركا وان كان عملا لغوا باطلا
“Dan jawaban dari anggapan ini adalah:
Pertama : Anda tidak menjelaskan kepada kami makna syirik dan kufur hingga kami dapat mempertimbangkan segala hal yang kami inginkan sebagai kesyirikan menurut pendapat Anda. Selanjutnya, menjadi jelas bahwa kesyirikan itu adalah meminta sesuatu kepada seseorang (atau sesuatu) selain Allah dengan menganggapnya sebagai Rabb. Apa saja yang selain itu ( = asalkan tidak menganggapnya sebagai Rabb), maka bukanlah kesyirikan. Tidak ada perbedaan dalam hal itu antara yang hidup dan yang mati, sampai bahkan jika ada seseorang meminta hajat kepada batu dan tanah, maka itu bukan kesyirikan – meskipun itu adalah perbuatan yang berlebih-lebihan lagi baathil.......” [selesai – dari Kasyful-Asraar, hal. 56].
Tak ada komentar dari saya.
Scan buku :



5 komentar:

  1. Ustadz, bagaimana cara kita membedakan meminta kepada selain Allah yg termasuk kesyirikan dan yg tidak termasuk dalam kesyirikan?
    Kalo kita minta uang kepada orang tua kita apakah itu termasuk kesyirikan?
    Dan kalo kita minta uangnya kepada jin yg kita yakini jin itu dapat mencuri uang di tempat lain, apakah ini termasuk kesyirikan?
    Lantas kalo kita minta uangnya kepada batu apakah ini termasuk kesyirikan atau hanya sekedar kebodohan saja?
    Apakah ketiga hal di atas semuanya termasuk kesyirikan, jika iya, apakah ia merupakan syirik akbar atau syirik ashghar?
    Apakah ada kaidah2nya dlm membedakan jenis2 permintaan tersebut mana yg syirik dan mana yang bukan?
    Mohon penjelasannya, dan mohon maaf kalo ana terlalu banyak nanya ustadz, jujur ana masih bingung dan ingin tau yg sebenar benarnya. Ataukah ada buku atw artikel yg ustadz sarankan untuk ana baca mengenai masalah ini.

    Ahmad di Makassar

    BalasHapus
  2. yang punya blog bingung mau jawab pertanyaan mas ahmad.
    paling lagi cari di google buat di copy paste.
    orang postingannya aja copy paste.
    ustadz google (ustadz duniawi)

    BalasHapus
  3. Ahmad,.....

    Meminta kepada objek yang mempunyai kesanggupan tentu bukan kesyirikan. Misalnya Anda meminta uang kepada rekan Anda.

    Akan tetapi meminta sesuatu yang pada hakekatnya tidak mempunyai kemampuan untuk mewujudkannya, maka kesyirikan. Misalnya Anda meminta pada gelas agar memberi rizki kepada Anda, maka itu kesyirikan.

    BalasHapus
  4. Komeini hanya bisa diikutin oleh org yg tdk berakal dan bodoh

    BalasHapus
  5. @ANONIM 6 Maret 2014 10.11

    Ustadz duniawi itu adalah ustadz yang suka mengkomersilkan dakwah, contoh :

    1. Minta kesepakatan DP 1jt dan itu hanya transport, belum termasuk bayar ustadnya yg berjuta-juta. Dan ini WAJIB !
    2. Kalo kesel dia kayak preman, bahkan mungkin lebih parah, didepan jamaah dewasa dan anak2, dia tega merendahkan derajat manusia dengan menghimpit kelantai (dengan lututnya) kepala orang lain.
    3. Bangga disebut ahli Bid'ah (mungkin karena sudah kadung menghasilkan duit)bahkan untuk mengajak orang lain untuk menjadi ahli Bid'ah ia nulis buku
    4. Benci sama jamaah shalat yang suka rapatkan shaf, bahkan ia tega (saking gak mau rapat) menginjak kaki jamaah itu.
    5. Menghina akhwat bercadar dengan kata-kata : Gorden/Taplak Meja (persisnya sy lupa) kok ditaro dimuka!
    6. Ketika ditanya apa hukum isbal tidak menjawab dengan dalil, malah ia mengatakan : "celana diatas mata kaki itu gak pantes"
    7. Mengatakan Lihat Film Porno cuma makruh
    8. Mengatakan jika Gak milik Partai P*B, gak akan masuk surga.
    9. Mengatakan : 1jt Lady gaga gak akan mempengaruhi iman warga NU.
    (Jadi walau lihat aurat dan membiarkan maksiat, iman warga NU tetap Tinggi/sUPER)
    11. Selesai dialog buru2 bikin statement DUSTA di BBM : "ustadz wahhabi kabur". Agar jamaah bodohnya memujinya.
    (Padahal sampai acara selesai ditutup moderator semua peserta dialog masih ada ditempat, tidak ada yg kabur)
    11. BERSAMBUNG (masih banyak lagi)


    Lalu jangan anda kira cuma ustadz saja yg punya julukan Ustadz Duniawi, jamaah duniawi juga ada.

    Jamaah duniawi adalah orang2 yang menjadikan figur manusia seperti contoh2 diatas sebagai ustadz (guru)nya.

    BalasHapus