Wahabiy,
alhamdulillah, adalah orang-orang yang mewarisi ilmu Ahlul-Bait dan
melaksanakan sunnah-sunnah mereka yang selaras dengan sunnah Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam. Meski,... sering dituduh sebagai pembenci Ahlul-Bait
oleh penganut agama pagan Syi’ah Raafidlah yang punya propaganda mencintai
Ahlul-Bait. Kok bisa-bisanya ya... Tapi, mari kita buktikan satu masalah
di antara banyak masalah dalam hal ini dengan riwayat-riwayat berikut:
عَلِيُّ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ أَبِي عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ سِنَانٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) فِي قَوْلِ اللَّهِ
تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ ثِيابَكَ فَطَهِّرْ قَالَ فَشَمِّرْ
‘Aliy
bin Ibraahiim, dari ayahnya, dari Ibnu Abi ‘Umair, dari ‘Abdullah bin Sinaan,
dari Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) tentang (makna) firman Allah tabaaraka
wa ta’ala : ‘Dan pakaianmu bersihkanlah’ (QS. Al-Mudatstsir : 4), ia
(Abu ‘Abdillah) berkata : “Maka angkatlah (pakaianmu)” [Al-Kaafiy,
6/455].
Kata
Al-Majlisiy, status riwayat ini hasan [Mir’atul-‘Uquul, 22/336].
عِدَّةٌ
مِنْ أَصْحَابِنَا عَنْ سَهْلِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى عَنْ
يُونُسَ بْنِ يَعْقُوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَعْقُوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ هِلَالٍ قَالَ أَمَرَنِي أَبُو عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) أَنْ
أَشْتَرِيَ لَهُ إِزَاراً فَقُلْتُ لَهُ إِنِّي لَسْتُ أُصِيبُ إِلَّا وَاسِعاً
قَالَ اقْطَعْ مِنْهُ وَ كُفَّهُ قَالَ ثُمَّ قَالَ إِنَّ أَبِي قَالَ وَ مَا
جَاوَزَ الْكَعْبَيْنِ فَفِي النَّارِ .
مُحَمَّدُ
بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنِ ابْنِ فَضَّالٍ عَنْ يُونُسَ بْنِ
يَعْقُوبَ مِثْلَهُ .
Sejumlah
shahabat kami, dari Sahl bin Ziyaad, dari Muhammad bin ‘Iisaa, dari Yuunus bin
Ya’quub, dari ‘Abdullah bin Ya’quub, dari ‘Abdullah bin Hilaal, ia berkata :
Abu ‘Abdillah pernah memerintahkanku membelikan untuknya kain sarung. Aku
berkata: “Aku tidak mendapatkannya kecuali yang ukuran besar/lebar”. Ia (Abu
‘Abdillah) berkata: “Potonglah dan jahitlah”. Kemudian ia melanjutkan: “Sesungguhnya
ayahku pernah berkata: ‘Apa saja yang melebihi dua mata kaki, maka tempatnya di
neraka”.
Muhammad
bin Yahyaa, dari Ahmad bin Muhammad, dari Ibnu Fadldlaal, dari Yuunus bin
Ya’quub semisalnya dengannya [Al-Kaafiy, 6/456].
Kata
Al-Majlisiy, status riwayat kedua muwatstsaq [Mir’atul-‘Uquul,
22/337].
عَلِيُّ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ مَحْبُوبٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ سَالِمٍ
عَنْ أَبِي بَصِيرٍ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) أَنَّ النَّبِيَّ ( صلى
الله عليه وآله ) أَوْصَى رَجُلًا مِنْ بَنِي تَمِيمٍ فَقَالَ لَهُ إِيَّاكَ وَ
إِسْبَالَ الْإِزَارِ وَ الْقَمِيصِ فَإِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَخِيلَةِ وَ اللَّهُ
لَا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ .
‘Aliy
bin Ibraahiim, dari ayahnya, dari Ibnu Mahbuub, dari Hisyaam bin Saalim, dari
Abu bashiir, dari Abu Ja’far (’alaihis-salaam) : Bahwasannya Nabi (shallallaahu
‘alaihi wa aalihi) berwasiat kepada seorang laki-laki dari Bani Tamiim.
Beliau bersabda kepadanya: “Janganlah engkau melakukan isbaal pada kain
sarung dan qamiish, karena perbuatan itu termasuk kesombongan. Dan Allah tidak
mencintai kesombongan” [Al-Kaafiy, 6/456].
Kata
Al-Majlisiy, status riwayat ini hasan [Mir’atul-‘Uquul, 22/338].
عَنْهُ
عَنْ أَبِيهِ عَنِ النَّضْرِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ يَحْيَى الْحَلَبِيِّ عَنْ عَبْدِ
الْحَمِيدِ الطَّائِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ قَالَ نَظَرَ أَبُو عَبْدِ
اللَّهِ ( عليه السلام ) إِلَى رَجُلٍ قَدْ لَبِسَ قَمِيصاً يُصِيبُ الْأَرْضَ
فَقَالَ مَا هَذَا ثَوْبٌ طَاهِرٌ
Darinya,
dari ayahnya, dari An-Nadlr bin Suwaid, dari Yahyaa Al-Halabiy, dari ‘Abdul-Hamiid
Ath-Thaaiy, dari Muhammad bin Muslim, ia berkata: Abu Ja’far (‘alaihis-salaam)
melihat seorang laki-laki yang memakai qamiish (panjang) yang menyentuh
tanah. Maka ia berkata: “Pakaian ini tidaklah suci” [Al-Kaafiy, 6/458].
Kata
Al-Majlisiy, status riwayat ini shahih [Mir’atul-‘Uquul, 22/339].
عَنْهُ
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عِيسَى عَنْ سَمَاعَةَ بْنِ مِهْرَانَ عَنْ أَبِي عَبْدِ
اللَّهِ ( عليه السلام ) قَالَ فِي الرَّجُلِ يَجُرُّ ثَوْبَهُ قَالَ إِنِّي
لَأَكْرَهُ أَنْ يَتَشَبَّهَ بِالنِّسَاءِ .
Darinya,
dari ‘Utsmaan bin ‘Iisaa, dari Samaa’ah bin Mihraan, dari Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam),
ia berkata tentang laki-laki yang menyeret pakaiannya: “Sesungguhnya aku
benar-benar membenci menyerupai wanita” [Al-Kaafiy, 6/458].
Kata
Al-Majlisiy, status riwayat ini shahih [Mir’atul-‘Uquul, 22/340].
Jadi
menurut Abu ‘Abdillah – imam Syi’ah - , isbal identik dengan pakaian wanita.
Anda
ingin melihat bagaimana sunnah Ahlul-Bait ini ditinggalkan para ulama dan da’i
agama pagan Syi’ah ?.
Gambar 1. ‘Aliy Al-Khaameneiy
Gambar 2. As-Sistaaniy
Gambar 3. Jalaluddin Rahmat
Gambar 4. Haidar Bagir
Dan
lain-lain sangat banyak.
Baik
dalam negeri atau luar negeri, sama saja : isbal.
Adapun
kalangan Wahabiy, maka orang Syi’ah pun sudah sangat paham bahwa berpakaian
tidak isbal merupakan ciri komunitas Wahabiy, diakui atau tidak diakui. Ya,
karena Wahabiy berpegang pada sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam dan sunnah para shahabat - termasuk Ahlul-Bait Nabi – dengan tidak berisbal memanjangkan kain melebihi mata kaki.
عَنْ
أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " ثَلَاثَةٌ
لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَا
يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ "، قَالَ: فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثَ مِرَارًا، قَالَ أَبُو ذَرٍّ: خَابُوا، وَخَسِرُوا،
مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: " الْمُسْبِلُ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ
سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ "
Dari Abi Dzarr radliyallaahu
‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi
wa sallam,
beliau bersabda: “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh
Allah di hari kiamat, tidak dilihat, dan tidak pula disucikan serta baginya
adzab yang sanga pedih”. Abu Dzar berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengucapkannya tiga kali”. Kemudian Abu Dzarr bertanya :
“Sungguh sangat jelek dan meruginya mereka itu wahai Rasulullah ?”. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “(Mereka adalah) musbil (orang yang melakukan isbal), orang yang gemar
mengungkit-ungkit kebaikan yang telah diberikan, dan orang yang menjual barang
dagangannya dengan sumpah palsu” [Diriwayatkan
oleh Muslim no. 106, Abu Daawud no. 4087, At-Tirmidziy no. 1211, dan yang
lainnya].
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: " مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ
Dari
Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda: “Apa
saja yang berada di
bawah mata kaki dari kain sarung, tempatnya adalah di neraka" [Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 5787, An-Nasaa’iy no. 5331, dan yang lainnya].
عن أبي سعيد الخدري قال قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ، وَلَا حَرَجَ أَوْ لَا جُنَاحَ
فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ، فَهُوَ
فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ
Dari Abi Sa’id Al-Khudry radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Sesungguhnya
batas kain sarung
seorang muslim adalah setengah betis dan tidak mengapa atau tidak berdosa jika
berada di antara setengah betis dan mata kaki. Apabila di bawah mata kaki maka
tempatnya di neraka. Dan barangsiapa menjulurkan sarungnya karena sombong, maka
Allah tidak akan melihat kepadanya” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4093, Ibnu Majah no. 3573, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2/518].
Silakan
nilai, siapakah yang tidak suka ajaran Nabi dan Ahlul-Baitnya ?.
Wallaahul-musta’aan.
[abul-jauzaa’ – perumahan
ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 20021435/22122013 – 23:25].
Ternyata wahhaby lebih menjalankan sunnah nabi dan ahlul bait ketimbang syiah...hahaha
BalasHapusDan ternyata para quburiyyin dalam berpakaian juga mirip orang syiah..he..he..
BalasHapusassalaamualaikum, ijin share ya ustadz. barakallahufik
BalasHapusDan skali lagi orang2 NU yg direstui sebagian Kyainya (sarkub) ternyata mencaci-maki pakaian sunnah ini, bahkan dengan niat untuk MELUCU dihadapan jamaahnya dan memperoleh dukungan orang2 BODOH, mereka membuat karya "syair Cingkrang" yg isinya tidak lebih dari caci-maki & fitnah pada kaum muslimin.
BalasHapusBenar ternyata jika ada yg mengatakan bahwa :
"orang yg membenci sunnah nabi akan dekat dengan rafidhi (syiah)".
Fakta dilapangan sekarang Kita bisa lihat bagaimana NU dan Rafidhah (syiah) saling membela satu sama lain.
Innalillah
Mungkin, yang suka mengolok-olok dengan menyebut kata-kata "CINGKRANG" dengan konotasi negatif, mereka ini lupa dengan firman Allah :
BalasHapusوَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
" Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman…" [At Taubah : 65-66].
Raja salman dan pangeran2 juga meninggalkan isbal, berarti dia spt syiah dong
BalasHapusApa kata Anda lah mas Abi.....
BalasHapus