Sangat
dianjurkan membangunkan keluarga untuk mengerjakan shalat malam, sebagaimana
dicontohkan oleh teladan terbaik kita, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa ‘alaa
aalihi sallam.
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي منَ اللَّيْلِ، فَإِذَا أَوْتَرَ، قَالَ:
قُومِي فَأَوْتِرِي يَا عَائِشَةُ
Dari
‘Aaisyah, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa mengerjakan
shalat di waktu malam. Apabila beliau hendak mengerjakan shalat witir, beliau
bersabda : ‘Bangunlah dan kerjakan shalat witir wahai ‘Aaisyah”
[Diriwayatkan oleh Muslim no. 786].
عَنْ عَلِيّ بْن أَبِي طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ بِنْتَ النَّبِيِّ عَلَيْهِ
السَّلَام لَيْلَةً فَقَالَ: أَلَا تُصَلِّيَانِ ؟، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللَّهِ فَإِذَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا، فَانْصَرَفَ
حِينَ قُلْنَا ذَلِكَ وَلَمْ يَرْجِعْ إِلَيَّ شَيْئًا، ثُمَّ سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُوَلٍّ
يَضْرِبُ فَخِذَهُ، وَهُوَ يَقُولُ: وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
"
Dari
‘Aliy bin Abi Thaalib : Bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah mengetuk pintu rumahnya dan Faathimah bintu Nabi ‘alaihis-salaam pada
suatu malam. Beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda
: ‘Tidakkah kalian mengerjakan shalat (malam) ?’. Aku
berkata : ‘Wahai Rasulullah,
jiwa-jiwa kami hanyalah berada di tangan Allah. Apabila Ia menghendaki untuk
membangunkan kami, niscaya kami bangun. Lalu beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun
pergi saat
kami masih berkata-kata tanpa
kembali lagi. Kemudian kami mendengar beliau membaca firman Allah
sambil memukul pahanya : ‘Manusia adalah makhluk yang paling banyak
membantah’ (QS. Al-Kahfi : 54)” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1127].
Ibnu
Baththaal rahimahullah berkata :
فِيهِ فَضِيلَة صَلَاة اللَّيْل
وَإِيقَاظ النَّائِمِينَ مِنْ الْأَهْل وَالْقَرَابَة لِذَلِكَ
“Dalam
hadits tersebut terdapat dalil tentang keutamaan shalat malam dan membangunkan
orang-orang yang masih tidur dari keluarga dan kerabat-kerabatnya untuk
mengerjakan shalat malam” [Fathul-Bariy, 3/11].
Ath-Thabariy
rahimahullah berkata :
لَوْلَا مَا عَلِمَ النَّبِيّ صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عِظَم فَضْل الصَّلَاة فِي اللَّيْل مَا كَانَ
يُزْعِج اِبْنَته وَابْن عَمّه فِي وَقْت جَعَلَهُ اللَّه لِخَلْقِهِ سَكَنًا ،
لَكِنَّهُ اِخْتَارَ لَهُمَا إِحْرَاز تِلْكَ الْفَضِيلَة عَلَى الدَّعَة
وَالسُّكُون اِمْتِثَالًا لِقَوْلِهِ تَعَالَى ( وَأْمُرْ أَهْلك بِالصَّلَاةِ )
الْآيَة .
“Seandainya
bukan karena Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengetahui besarnya
keutamaan shalat malam, tentu beliau tidak akan mengganggu anak wanita dan menantunya
pada waktu yang Allah telah jadikan bagi makhluknya untuk istirahat. Akan
tetapi beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam memilih keduanya (untuk
membangunkannya) agar mendapatkan keutamaan tersebut daripada ketenangan dan
istirahat, dalam rangka melaksanakan firman-Nya ta’ala : ‘Dan
perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan shalat malam’ (QS. Thaha : 132)”
[idem].
An-Nawawiy
rahimahullah berkata :
قَوْله : ( سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُدْبِر
يَضْرِب فَخِذه وَيَقُول : وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا )
الْمُخْتَار فِي مَعْنَاهُ أَنَّهُ تَعَجَّبَ
مَنْ سُرْعَة جَوَابه وَعَدَم مُوَافَقَته لَهُ عَلَى الِاعْتِذَار بِهَذَا ،
وَلِهَذَا ضَرَبَ فَخِذه ، .......وَفِي هَذَا الْحَدِيث الْحَثّ عَلَى صَلَاة
اللَّيْل ، وَأَمْر الْإِنْسَان صَاحِبه بِهَا ، وَتَعَهُّد الْإِمَام وَالْكَبِير
رَعِيَّته بِالنَّظَرِ فِي مَصَالِح دِينهمْ وَدُنْيَاهُمْ ، وَأَنَّهُ يَنْبَغِي
لِلنَّاصِحِ إِذَا لَمْ يَقْبَل نَصِيحَته أَوْ اِعْتَذَرَ إِلَيْهِ بِمَا لَا
يَرْتَضِيه أَنْ يَنْكَفّ وَلَا يُعَنِّف إِلَّا لِمَصْلَحَةٍ
“Perkataan
‘Aliy : ‘Aku mendengar beliau pergi sambil memukul pahanya seraya bersabda : ‘Manusia
adalah makhluk yang paling banyak membantah’ (QS. Al-Kahfi : 54); makna
yang paling tepat adalah : Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam merasa heran
karena cepatnya jawaban ‘Aliy dan adanya ketidaksetujuan beliau atas alasan
yang disampaikannya. Oleh karena itu, beliau memukul pahanya..... Dalam hadits
ini terdapat beberapa faedah (antara lain) :
a.
anjuran untuk
mengerjakan shalat malam,
b.
perintah bagi
seseorang kepada sahabatnya untuk mengerjakannya,
c.
seorang imam dan
orang tua agar mengawasi/menjaga orang yang diurusnya dengan memperhatikan
kemaslahatan dunia dan agama mereka,
d.
hendaknya seorang
penasihat apabila nasihatnya tidak diterima atau orang yang dinasihat memberikan
‘udzur kepadanya dengan sesuatu yang tidak ia ridlai agar menahan diri
serta tidak menghardiknya kecuali jika ada maslahat”
[lihat : Syarh Shahiih Muslim, 6/65].
عَنْ أُمَّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا،
قَالَتْ: " اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ:
سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ، وَمَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْفِتَنِ،
مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجَرِ يُرِيدُ بِهِ أَزْوَاجَهُ حَتَّى يُصَلِّينَ، رُبَّ
كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٌ فِي الْآخِرَةِ "
Dari Ummu Salamah, ia berkata : “Pada suatu
saat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bangun (di suatu malam), dan
kemudian bersabda : ‘Maha suci Allah, perbendaharaan-perbendaharaan apakah
yang telah diturunkan?. Fitnah-fitnah apakah yang telah diturunkan ?. Siapakah
yang akan membangunkan para penghuni kamar – yang beliau maksudkan adalah
istri-istrinya – untuk melakukan shalat ?. Berapa banyak wanita yang
berpakaian di dunia namun telanjang di akhirat” [Diriwayatkan oleh 6218].
Ibnu Hajar rahimahullah berkata :
فِيهِ التَّحْرِيض عَلَى صَلَاة اللَّيْل
، وَعَدَم الْإِيجَاب يُؤْخَذ مِنْ تَرْك إِلْزَامهنَّ بِذَلِكَ
“Dalam hadits tersebut terdapat anjuran
untuk mengerjakan shalat malam dan peniadaan kewajiban atasnya, karena beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam tidak mewajibkannya kepada istri-istrinya” [Fathul-Bariy,
3/11].
وَنَدْبِيَّة ذِكْر اللَّه بَعْد
الِاسْتِيقَاظ ، وَإِيقَاظ الرَّجُل أَهْله بِاللَّيْلِ لِلْعِبَادَةِ لَا
سِيَّمَا عِنْد آيَة تَحْدُث
“Dan (dalam hadits ini juga terdapat)
anjuran berdzikir kepada Allah setelah bangun tidur, dan (anjuran) bagi
seseorang untuk membangunkan keluarganya di waktu malam untuk beribadah,
khususnya ketika terjadi kejadian besar” [idem].
Ibnul-Atsiir rahimahullah berkata :
((رب كاسية في الدنيا عارية في الآخرة)) هذا كناية عما يقدمه الإنسان لنفسه من الأعمال الصالحة، يقول: ((رُبَّ غني في الدنيا لا يفعل خيراً، وهو فقير في الآخرة، ورُبَّ مكتسٍ في الدنيا ذي ثروة ونعمة عارٍ في الآخرة شقيٌّ))
“Sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam : ‘Berapa banyak wanita yang berpakaian di dunia namun telanjang
di akhirat’; ini merupakan kinaayah atas amal-amal shalih yang
dilakukan seseorang untuk dirinya. (Hal ini seperti) sabda beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam : ‘Berapa banyak orang yang kaya di dunia namun tidak
pernah melakukan kebaikan. (Kelak) ia adalah orang yang faqir di akhirat. Dan
berapa banyak orang yang berpakaian di dunia yang mempunyai kekayaan dan
kenikmatan, namun (kelak) ia adalah orang yang telanjang lagi celaka di akhirat”
[Jaami’ul-‘Ushuul, 6/86].
عَنْ أَسْلَمَ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ ، كَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ
مَا شَاءَ اللَّهُ حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ أَيْقَظَ أَهْلَهُ لِلصَّلَاةِ
يَقُولُ لَهُمْ: " الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ، ثُمَّ يَتْلُو هَذِهِ الْآيَةَ وَأْمُرْ
أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى"
Dari Aslam : “Bahwasannya ‘Umar bin
Khaththab pernah melakukan shalat pada suatu malam sebagaimana yang dikehendaki
Allah. Hingga ketika tiba akhir waktu malam, ia membangunkan keluarganya untuk
shalat. ‘Umar berkata kepada mereka (keluarganya) : “Shalat, shalat”. Kemudian
ia membaca ayat : ‘Dan perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan shalat
malam dan bersabar untuk itu. Kami tidak meminta rizki kepadamu; bahkan
Kami-lah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat yang baik hanya untuk tindakan
taqwa’ (QS. Thaha : 132)” [Diriwayatkan oleh Maalik dalam Al-Muwaththa’
1/490 no. 281].
Wallaahu a’lam.
Itu saja yang dapat dituliskan, semoga ada
manfaatnya.
[abul-jauzaa’
– perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 16011435/19112013 – 23:05 –
mengambil faedah dari buku Qiyaamul-Lail oleh Dr. Sa’iid bin ‘Aliy bin
Wahf Al-Qahthaaniy yang bukunya dapat diunduh dari islamhouse].
Ustadz, izin share
BalasHapusana izin share ustad, baarakallah
BalasHapusAfwan, Apakah donasi disini: http://donasi.yufid.com/blog/peduli-suriah/ terpercaya ustadz?
BalasHapusKalau saya, percaya.
BalasHapus