09 Juli 2009

Dzikir Pagi dan Sore - أذكار الصباح والمساء

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan neraka dan kubur” – dibaca pada waktu pagi; adapun waktu sore membaca :
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan neraka dan kubur”
[Shahih - Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya (no. 2723), Abu Dawud (no. 5071), At-Tirmidzi (no. 3390), dan Ahmad (no. 4192); dari ‘Abdullah bin Mas’ud radliyallaahu ‘anhu : “Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk waktu sore berkata : ……, dan apabila masuk waktu pagi beliau berkata seperti itu juga : ……”].
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُورُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)” – dibaca pada waktu pagi; adapun waktu sore membaca :
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup, dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)”
[Shahih – Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy adalam Al-Adabul-Mufrad (no. 1199), Abu Dawud (no. 5068), At-Tirmidziy (no. 3391), Ibnu Majah (no. 3868), Ibnu Hibban (no. 2354), Ahmad (2/354), Al-Haitsamiy (10/114), dan Al-Baghawiy (1325/5/112); dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Bahwasannya beliau apabila masuk waktu pagi berkata : “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi……..”].
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبَّي، لَا إلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia dengan perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosaku kecuali Engkau” - dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shaih-nya (no. 5947), An-Nasaiy (5963), dan Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir; dari Syaddaad bin Aus radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Sayyidul-Istighfaar adalah : ……… Kemudian beliau bersabda : “Barangsiapa yang membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli surga. Dan barangsiapa yang membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli surga”].
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaithan, dan sekutunya. Dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya” - dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3529) dan Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad (no. 1204); dari jalan Abu Raasyid Al-Hubraaniy : Bahwasannya Abu Bakr Ash-Shiddiq radliyallaahu ‘anhu berkata : “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku apa yang hendaknya aku ucapkan ketika masuk waktu pagi dan sore ?”. Beliau bersabda : ““Ya Allah, Pencipta langit dan bumi…….”.
Al-Haafidh rahimahullah menguatkan riwayat tersebut dalam Nataaijul-Afkaar (2/345-346). Asy-Syaikh Naashir rahimahullah berkata : “Isnadnya shahih”].
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4) - سورة الإخلاص
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5) - سورة الفلق
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6) - سورة الناس
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (QS. Al-Ikhlash : 1-4).
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki" (QS. Al-Falaq : 1-5).
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. dari (golongan) jin dan manusia” (QS. An-Naas : 1-6).
Dibaca pada waktu pagi dan sore, masing-masing sebanyak tiga kali.
[Hasan – Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3575), Abu Dawud (no. 5082), An-Nasa’iy (no. 5443), dan Ahmad (no. 5312); dari Mu’aadz bin ‘Abdillah bin Khubaib, dari ayahnya, bahwasannya ia berkata : “…telah bersabda Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam : “Katakanlah : ‘Qul huwallaahu ahad’ dan al-mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) pada waktu sore dan pagi hari sebanyak tiga kali, niscaya itu mencukupimu dari segala sesuatu“].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أَُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ، وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki waktu pagi, bersaksi kepada.Mu, kepada (malaikat) pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu, dan seluruh makhluk ciptaan-Mu, bahwasannya Engkau adalah Allah, tiada tuhan (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. (Dan bersaksi) bahwasannya Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu” – dibaca empat kali di waktu pagi; adapun waktu sore dibaca (juga sebanyak empat kali) :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَمْسَيْتُ أَُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ، وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki waktu sore, bersaksi kepadamu, kepada (malaikat) pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu, dan seluruh makhluk ciptaan-Mu, bahwasannya Engkau adalah Allah, tiada tuhan (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. (Dan bersaksi) bahwasannya Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu
[Hasan bi-syawaahidihi – Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 5069) : “Barangsiapa yang membacanya di waktu pagi hari atau sore hari : ………. niscaya Allah membebaskan seperempat bagiannya dari neraka. Barangsiapa yang membacanya dua kali, niscaya Allah akan membebaskan setengah bagiannya dari neraka. Barangsiapa yang membacanya tiga kali, niscaya Allah akan membebaskan tiga perempat bagiannya dari neraka. Dan barangsiapa yang membacanya empat kali, niscaya Allah akan membebaskannya secara keseluruhan dari neraka”. Dan bagi At-Tirmidzi (no. 3501) tidak menyebutkan jumlahnya, dan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang membacanya di waktu pagi : ………….. niscaya Allah akan memberikan ampunan padanya terhadap dosa yang ia lakukan pada siang hari itu. Dan jika ia mengatakannya pada waktu sore hari, niscaya Allah akan memberikan ampunan padanya untuk dosa yang ia lakukan pada malam hari itu”].
بِاسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.
“Dengan nama Allah yang tidak ada bahaya atas nama-Nya sesuatu di bumi dan tidak pula di langit. Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak tiga kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3385), Abu dawud (no. 5088-5089), Ibnu Maajah (no. 3869), Ibnu Hibbaan dalam Shahih-nya (2352 – Al-Mawaarid) secara ringkas, dan Ahmad dalam Al-Musnad; yang seluruhnya dari jalan Abaan bin ‘Utsman bin ‘Affan, ia berkata : Aku mendengar ‘Utsman – yaitu Ibnu ‘Affan – berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang membaca (di waktu sore) : …..; niscaya ia tidak akan ditimpa musibah hingga pagi hari. Barangsiapa yang membacanya di waktu pagi sebanyak tiga kali, niscaya ia tidak akan ditimpa musibah hingga sore hari”.
Al-Albani berkata dalam Shahihul-Jaami’ (no. 5621) : “Hadits shahih”].
رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.
“Aku ridla Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabiku” – dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh An-Nasa’iy (2/57), Ahmad (3/14), Al-Baihaqiy (9/158), dan Ibnu Hibban (no. 4593); dari Abu Sa’id Al-Khudriy, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang membaca : …………..; niscaya ia masuk surga”.
Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Ash-Shahiihah (no. 334) dan yang lainnya].
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang aku terima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau tidak ada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)” – dibaca di waktu pagi; adapun pada waktu sore dibaca :
اللَّهُمَّ مَا أَمْسَى بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ اشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang aku terima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di sore ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau tidak ada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)”.
[Hasan – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5073) dan Ibnu Hibbaan (no. 2361); dari ‘Abdullah bin Ghannaam : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang membaca pada waktu pagi : …….; sungguh ia telah menunaikan rasa syukurnya pada hari/siang itu. Dan barangsiapa yang membacanya seperti itu di waktu sore, sungguh ia telah menunaikan rasa syukurnya di waktu malam itu”.
Dihasankan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Syarh Al-Adzkaar (3/107). Dihasankan pula oleh Asy-Syaikh Ibnu Baaz sanadnya. Lihat Tuhfatul-Akhyaar (hal. 24)].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebajikan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku, dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sebelah kanan, sebelah kiri, dan sebelah atasku. Aku berlindung dengan segala kebesaran/keagungan-Mu agar aku tidak disambar dari bawahku” – dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5074, Ahmad dalam Al-Musnad (2/25), Ibnu Maajah (no. 3871), Ibnu Hibbaan dalam Shahih-nya (no. 2356), Al-Haakim (1/517), dan An-Nasa’iy (8/282) secara ringkas; dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : “Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wwa sallam pernah meninggalakan kalimat-kalimat di sore dan pagi hari : …….”.
Dishahihkan oleh Al-Haakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabiy. Al-Haafidh berkata dalam Al-Amaaliyul-Adzkaar : “Hadits hasan” - sebagaimana dalam Al-Futuuhaat Ar-Rabbaaniyyah oleh Ibnu ‘Allaan (3/108). Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Shahih Al-Mawaarid (2/424/2356) dan yang lainnya].
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
“Tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” – dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5077), Ibnu Maajah (2/1272/3867), Ahmad dalam Al-Musnad (3/60), dan An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (no. 27); dari Abul-‘Abbas Az-Zuraqiy : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Barangsiapa yang membaca di waktu pagi :…………….; maka baginya pahala seperti membebaskan budak dari keturunan Isma’il, ditulis baginya sepuluh kebaikan, dihapus baginya sepuluh kejelekan, diangkat baginya sepuluh derajat, dan ia berada dalam penjagaan (Allah) dari gangguan syaithan hingga sore hari. Dan barangsiapa yang membacanya di waktu sore hari, maka baginya hal yang semisal hingga pagi hari”].
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata selamanya (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)” – dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Hasan – Diriwayatkan oleh Al-Haakim (1/545) dan Ibnus-Sunniy (no. 48); dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada Fathimah : “Apa yang menghalangimu untuk mendengarkan apa yang aku wasiatkan dengannya ? Hendaknya engkau membaca ketika memasuki waktu pagi dan sore hari : …………….”. Al-Haakim berkata : “Shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim”. Dan disepakati oleh Adz-Dzahabiy. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Shahih At-Targhiib wat-Tarhiib (1/417/661)].
أَعُوذُ بِاللهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ - اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Aku belindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari gangguan syaithan yang terkutuk - Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa ijin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” – ayat Kursiy (QS. Al-Baqarah : 256) – dibaca pada waktu pagi dan sore.
[Shahih – Diriwayatkan oleh An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (no. 960) dan Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir (541); dari Ubay bin Ka’b : Bahwasannya seorang jin berkata padanya : ‘…. ; barangsiapa yang membacanya di waktu pagi ia akan dilindungi oleh Allah dari gangguan kami hingga sore hari’. Ketika tiba waktu pagi, ia mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan kemudian ia ceritakan perihal tersebut, dan beliau kemudian bersabda : “Al-Khabiits (syaithan) itu telah benar”].
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
“Tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak sepuluh kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Ahmad (5/420) dan Ath-Thabaraniy (no. 3883); dari Abu Ayyuub Al-Anshariy radliyallaahu ‘anhu, bahwasannya ia berkata : - dan waktu itu ia sedang berada di negeri Romawi - : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Barangsiapa yang membaca di waktu pagi : …………………..; Allah akan menulis baginya sepuluh kebaikan, menghapus darinya sepuluh kejelekan, menjadikan baginya sebanyak sepuluh pengawasan, Allah akan melindunginya dari gangguan syaithan. Dan barangsiapa yang membacanya di waktu sore, maka baginya hal yang serupa”.
Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Ash-Shahiihah (no. 2563)].
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ.
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh keridaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan sebanyak kalimat-Nya” – dibaca pada waktu pagi sebanyak tiga kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2090), Abu Dawud (no. 1503), At-Tirmidziy (no. 3555), An-Naa’iy (no. 1351), dan Ibnu Maajah (no. 3808); dari Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumah Juwairiyyah – dan dulu ia bernama Barrah, dan kemudian beliau mengganti namanya – yang pada waktu itu ia (Juwairiyyah) sedang beribadah di tempat shalatnya. Beliau kembali dan ia masih berada di tempat shalatnya. Maka beliau bersabda : “Apakah engkau senantiasa berada di tempat shalatmu seperti ini ?”. Ia menjawab : “Ya”. Beliau bersabda : “Sungguh aku telah membaca empat kalimat sebanyak tiga kali setelah aku keluar tadi, yang jika ditimbang dengan apa yang engkau baca niscaya akan sebanding :…………..”].
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَومِ فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ، وَنُورَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ، وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, rizkinya, kemenangannya, cahayanya, keberkahannya, dan petunjuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa-apa yang terdapat di dalamnya, dan kejahatan sesudahnya” – dibaca pada waktu pagi; adapun pada waktu sore membaca :
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ فَتْحَهَا، وَنَصْرَهَا، وَنُورَهَا، وَبَرَكَتَهَا، وَهُدَاهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهَا، وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا.
“Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini, rizkinya, kemenangannya, cahayanya, keberkahannya, dan petunjuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa-apa yang terdapat di dalamnya, dan kejahatan sesudahnya”.
[Hasan – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5084), dari Abu Maalik Al-Asy’ariy, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila salah seorang di antara kalian masuk waktu pagi, hendaklah ia membaca : ‘……………., kemudian jika ia masuk waktu sore, hendaklah ia membaca hal yang semisal”.
Dihasankan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Shahiihul-Jaami’ (no. 352)].
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.
“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefaqiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak tiga kali.
[Hasan – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5090) dari ‘Abdurrahman bin Abi Bakrah, bahwasannya ia berkata kepada ayahnya : “Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengarmu berdoa setiap pagi hari : ………………, sebanyak tiga kali dan di waktu sore hari sebanyak tiga kali pula”. Maka Abu Bakrah berkata : “Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengannya, dan aku senang untuk beramal dengan sunnah beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam”.
Asy-Syaikh Naashir berkata dalam Shahih Sunan Abi Dawud (3/251): “Hasanul-isnaad”].
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ، وَكَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَدِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ، وَمِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ.
“Di waktu pagi kami berada di atas fithrah agama Islam, kalimat ikhlash, agama Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim, dan tidak tergolong orang-orang musyrik” – dibaca pada waktu pagi.
[Shahih – Diriwayatkan oleh An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (no. 343), Ahmad dalam Al-Musnad (3/407), dan Ad-Daarimiy dalam As-Sunan (2/2688); dari ‘Abdurrahman bin Abzaa, ia berkata : “Adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk waktu pagi membaca : ……………”].
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima” – dibaca pada waktu pagi.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah (no. 925) dan Ibnus-Sunniy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (no. 53); dari Ummu Salamah radliyallaahu ‘anhaa : “Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca setelah salam shalat shubuh : ……………..”].
حَسْبِيَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ.
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Dia. Kepada-Nya aku bertawakal. Dan Dia adalah Rabb dari ‘Arsy yang agung” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak tujuh kali.
[Hasan – Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 5081), Ibnus-Sunniy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (no. 70); dari hadits Abud-Dardaa’ : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang membaca setiap hari pada waktu pagi dan sore : …………….; Allah akan mencukupkannya dari hal yang menjadi perhatiannya dari perkara dunia dan akhirat”].
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
“Aku memohon ampun kepada Allah” – dibaca pada waktu pagi sebanyak seratus kali, dan jika lebih maka afdlal.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ (hal. 411), dan Abu Nu’aim dalam Akhbaar Ashbahaan (1/60), dari jalan Ath-Thabaraniy dengan sanad shahih; dari Abu Burdah bin Abi Musa, dari ayahnya, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam datang dan kami waktu itu sedang duduk. Beliau bersabda : ‘Tidaklah aku berada di waktu pagi kecuali aku telah meminta ampun kepada Allah sebanyak seratus kali”.
Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Silsilah Ash-Shahiihah (no. 1600) dan Shahiihul-Jaami’ (no. 5410)].
سُبْحَانَ الله
الْحَمْدُ للهِ
اللهُ أَكْبَرُ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ.
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak seratus kali, apabila lebih maka afdlal.
[Hasan – diriwayatkan oleh An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (476/821), dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang membaca ‘subhaanallaah’ seratus kali sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka hal itu lebih utama daripada seratus ekor onta. Barangsiapa yang membaca ‘alhamdulillah’ sebanyak seratus kali sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka hal itu lebih utama daripada seratus ekor kuda yang ditunggangi fii sabilillah. Barangsiapa membaca ‘allaahu akbar’ sebanyak seratus kali sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka hal itu lebih utama daripada membebaskan seratus orang budak. Dan barangsiapa yang membaca ‘laa ilaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir’ sebanyak seratus kali sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, tidak akan datang seorang pun pada hari kiamat nanti membawa amalan yang dapat melebihi apa yang dilakukannya tersebut, kecuali orang tersebut juga membaca hal serupa melebihi jumlah yang ia baca”].
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
“Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya” – dibaca di waktu sore sebanyak tiga kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih­-nya (no. 2709) dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu bahwasannya ia berkata : “Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata : ‘Wahai Rasulullah, aku digigit kalajengking tadi malam’. Lalu beliau bersabda : ‘Jika engkau membaca di waktu sore : ………………; niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu’].
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha Suci Alah, aku memuji-Nya” – dibaca pada waktu pagi dan sore seratus kali, jika lebih maka afdlal.
Atau :
سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memuji-Nya” – dibaca pada waktu pagi dan sore seratus kali, jika lebih maka afdlal.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya (no. 2692), At-Tirmidziy (no. 3469), An-Nasa’iy dalam ‘Amalul-Yaum wal-Lailah (380/568) dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Barangsiapa yang membaca pada waktu pagi dan sore hari : Subhaanallaahi wa bihamdihi’ sebanyak seratus kali, maka tidak ada seorang pun yang akan datang di hari kiamat nanti (dengan satu amalan) melebihi apa-apa yang telah ia lakukan, kecuali seseorang yang membaca hal yang serupa atau melebihinya”.
Abu ‘Isa (At-Tirmidziy) berkata : “Hadits ini adalah hasan shahih ghariib”.
Dan menurut Abu Dawud (no. 5091) dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang membaca di waktu pagi ‘subhaanallaahil-‘adhiimi wa bihamdihi’ sebanyak seratus kali, dan jika sore hari membaca hal serupa, maka tidak ada seorang pun dari makhluk-makhluk yang datang kelak (pada hari kiamat) semisal (pahala) yang ia datang dengannya”.
Dan yang semisal dengan itu dari Al-Bukhari dalam Kitaabud-Da’aawaat (no. 6042) dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang membaca ‘subhaanallaahi wabihamdihi’ setiap hari seratus kali, akan diampuni dosanya walaupun ia seperti buih lautan”].
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
“Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah berikan kebahagiaan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia” – dibaca pada waktu pagi dan sore sepuluh kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 3190) dan Muslim (no. 406).
Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabaraniy dengan sanad jayyid, dari Abud-Dardaa’ radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di waktu pagi sebanyak sepuluh kali dan diwaktu sore sebanyak sepuluh kali, niscaya ia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”.
Dihasankan oleh Asy-Syaikh Naashir dalam Shahiihul-Jaami’ Ash-Shaghiir (no. 6233)].
[Diambil dari buku Adzkaarush-Shabaah wal-Masaa’ karangan Fadliilatusy-Syaikh Dr. Abu ‘Abdillah Muhammad bin Sa’id Raslaan hafidhahullah ; Adlwaaus-Salaf, Cet. Thn. 1428 H – dengan peringkasan seperlunya oleh Abu Al-Jauzaa’ Al-Bogoriy, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, istrinya, kedua orang tuanya, dan saudara-saudaranya.
NB : Dalam beberapa penghukuman status hadits, mungkin ada beberapa perbedaan dengan ulama lain. Saya sengaja membawakannya sesuai dengan yang terdapat dalam kitab tanpa disertai ta’liq ataupun takhrij tambahan].

29 komentar:

  1. mo tanya,

    di buku dzikir pagi dan petang, karya Dr S'id bin 'Ali bin Wahf al Qahthani,... tebitan Gema mulia bogor.

    Pada zikir pagi no 20 dan 21 yg isinya لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

    kok sama ya no 20 dan 21 ?

    Tapi yg 20 dibaca sepuluh atau satu kali dan 21 dibaca 100 kali...


    Itu juga terlihat di buku Yazid bin Jawaz

    BalasHapus
  2. Karena masing-masing amalan dzikir (baik yang sepuluh maupun seratus kali) mempunyai keutamaan dan dalilnya.

    Hal yang sama juga tertulis pada artikel di atas.

    Wallaahu a'lam.

    BalasHapus
  3. apa dzikir2 di atas harus dihapal/ dibaca semua, ato bisa pilih bbrp saja ?

    kalo bisa milih bbrp saja, mana yg sangat dianjurkan ? kok di atas ngga ada ayat kursi ?

    BalasHapus
  4. Bisa dipilih yang mudah. Paling baik, dihapal dan dibaca semuanya.

    Adapun ayat kursi, maka ia bukan khusus dzikir pagi dan sore, namun dzikir setiap selesai shalat. Jadi, seusai shalat shubuh atau shalat 'Ashar, kita bisa membaca dzikir-dzikir umum (yang shahih) yang disyari'atkan dibaca seusai shalat, plus dzikir-dzikir pagi dan sore.

    Wallaahu a'lam.

    BalasHapus
  5. ASSALAMUALAIKUM USTADZ,
    BOLEH KAH SAYA MENGCOPY UNTUK DISEBARKAN...???

    BalasHapus
  6. assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Afwan Ustaz...Izinkan ana akan ambil ini buat link di FB ana... Jazakulloh khoir.

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum. Adakah kita boleh mengamalkan semua zikir ini dalam satu kali pengamalan? Sebagai contoh: saya baca semua zikir (untuk zikir waktu pagi) ini pada pagi tadi. Saya ada terbaca bahawa yang terbaik adalah kita baca sepertimana tertulis dalam hadits dan kebanyakkan hadis hanya tertulis satu lafaz zikir saja. Benarkah?
    Dan bagaimana pula dengan zikir rukuk dan sujud yang ada pelbagai lafaz? Bolehkah kita baca kesemua zikir untuk rukuk dan zikir untuk sujud pada rukuk dan sujud yang sama?
    Dan juga, bagaimana dengan doa iftitah dan jawab azan (haiyyalla solah)?
    Harap saudara boleh jawab soalan ini? Saya keliru sedikit.

    BalasHapus
  8. wa'alaikumus-salaam.

    boleh.

    doa iftitah, bisa dipilih sesuai penguasaan dan yang mudah menurutnya dari hadits-hadits yang shahih.

    jawaban hayya 'alash-shalaah, para ulama menjelaskan bahwa bisa dijawab dengan dua jenis :

    1. laa haula wa laa quwwata illaa billaah

    2. hayya 'alash-shalaah (seperti ucapan mu'adzdzin).

    wallaahu a'lam bish-shawwaab.

    BalasHapus
  9. Ustadz,
    Di buku dzikir pagi dan petang, karya Dr S'id bin 'Ali bin Wahf al Qahthani,tebitan Gema mulia bogor, beberapa dzikir diberikan keterangan bahwa Syekh Albani mendha'ifkannya. Apakah itu benar ?
    Lantas, bgmn jika kita mengamalkannya (dzikir2 tsb) ?

    Jazakallahu khair

    BalasHapus
  10. Ya, memang benar. Ada sebagian hadits yang dalam kitab Hisnul-Muslim yang dilemahkan Asy-Syaikh Al-Albaaniy rahimahullah. Tentu saja, hadits yang lemah tidak dipakai dalam amalan ibadah.

    BalasHapus
  11. Ustadz,

    menyambung ptanyaan saya 6 Januari 2011 05.49.

    Jadi apakah kita tdk boleh membaca dzikir2 tsb - yg didha'ifkan Syekh Albani ? Atau bagaimana ?

    Terima kasih atas jawabannya, Ustadz.

    Jazakallahu khairan

    BalasHapus
  12. Apakah kita tidak boleh membaca dzikir yang didla'ifkan oleh Syaikh Al-Albaaniy ?.

    Tersurat dan tersirat, apa yang antum katakan menggantungkan pada penghukuman Syaikh Al-Albaaniy akan satu amalan. Yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaaniy boleh diamalkan, dan yang didla'ifkan oleh beliau tidak boleh diamalkan.

    Jika ini maksudnya, maka ndak benar. Bukan seperti itu. Yang tidak boleh diamalkan adalah hadits dla'if. Jika seandainya kita sepakat - dengan ilmu - atas penghukuman Syaikh Al-Albaaniy tersebut (misalnya : haditsnya dla'if) - tentu saja kita tidak mengamalkan dzikir yang didasarkan oleh hadits dla'if. Kita hanya memilih hadits yang shahih atau hasan saja dalam pengamalan, inilah pendapat yang raajih. Atau, kalau kita memang awam dalam ilmu hadits lalu kita bertaqlid/mengikuti penghukuman Syaikh Al-Albaaniy - dan beliau memang salah satu pakar dalam bidang ini - maka ini pun boleh. Akan tetapi, yang menjadi dasar adalah shahih atau tidaknya hadits itu, bukan semata-mata penghukuman Syaikh Al-Albaaniy.

    Sudah ma'ruf bahwa ada beberapa hadits yang didla'ifkan Syaikh Al-Albaaniy, namun dishahihkan ulama lain. Begitu juga sebaliknya.

    Fokus pada pertanyaan antum pada kitab Hisnul-Muslim, maka hadits-hadits dla'if pada kitab tersebut tentu saja tidak kita amalkan. Merujuk pada penghukuman Syaikh Al-Albaaniy.

    Wallaahu a'lam.

    BalasHapus
  13. Assalamu'alaikum,

    Afwan, sepertinya ada yang terbalik teks do'anya, yaitu :


    اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.

    “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan benar) kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaithan, dan sekutunya. Dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya” - dibaca pada waktu pagi dan sore.

    seharusnya :

    اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.

    Dan.....,
    Ana Izin share di blog ana ya ...
    http://ummulabib.blogspot.com/

    BalasHapus
  14. Jazakalloohu khoir atas izinnya ....

    BalasHapus
  15. Silakan, dan semoga ada manfaatnya.

    Lafadh doanya tidak terbalik, memang demikian dalam Sunan At-Tirmidziy dan Al-Adabul-Mufrad sebagaimana yang tertulis dalam rujukan artikel di atas.

    BalasHapus
  16. jazakalloohu khoir atas penjelasannya, semoga Allooh merahmati kita semua Aamiin...!

    BalasHapus
  17. Tentang ayat kursi, ana baca di buku dzikir pagi petang karya al ust yazid.
    Di catatan kaki ketika beliau memasukkan ayat kursi di buku tersebut, tertulis :
    "Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca ayat ini ketka pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin pada pagi hari."
    [HR. Al-Hakim (I/562), shahiih at targhiib wat tarhiib (I/418, no.662), shahih]

    Mohon pencerahannya, karena antum diatas mengatakan ayat kursi itu bukan termasuk dzikir pagi dan petang.

    BalasHapus
  18. Saya tidak pernah mengatakan bahwa ayat kursi bukan termasuk dzikir pagi dan sore. Yang saya tegaskan adalah bahwa ayat kursi bukan khusus dzikir pagi dan sore, namun juga dzikir setiap selesai shalat.

    Dari Anas bin Maalik, ia berkata : Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :

    لأن أقعد مع قوم يذكرون الله تعالى من صلاة الغداة حتى تطلع الشمس أحب إلي من أن أعتق أربعة من ولد إسماعيل ولأن أقعد مع قوم يذكرون الله من صلاة العصر إلى أن تغرب الشمس أحب إلي من أن أعتق أربعة

    "Aku duduk bersama orang-orang yang dzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak dari Bani Isma'il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat 'Ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak" [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 3667 dan dinyatakan valid oleh Syaikh Al-Albaaniy].

    Inilah waktu dzikir pagi dan petang, yaitu setelah shalat Shubuh dan setelah shalat 'Ashar.

    Membaca ayat kursi masyru' dilakukan pada waktu ini. Dan ia mempunyai keutamaan tersendiri, sebagaimana telah tertulis dalam artikel di atas.

    Namun, membaca ayat kursi ini juga masyru' dilakukan setelah usai shalat-shalat fardlu lainnya. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :

    من قرأ اية الكرسي في دبر كل ضلاة مكتوبة، لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت

    "Barangsiapa yang membaca ayat kursiy pada setiap selesainya shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali mati" [Diriwayatkan oleh An-Nasaa'iy dalam 'Amalul-Yaum wal-Lailah no. 100; dinyatakan valid oleh Syaikh Al-Albaaniy].

    Kira-kira itulah yang saya maksudkan. Mohon maaf kiranya kalimat saya menimbulkan kesalahpahaman.

    BalasHapus
  19. dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata

    أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنْ الْمَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ

    “Sesungguhnya mengeraskan suara dzikir ketika orang-orang usai melaksanakan shalat wajib merupakan kebiasaan yang berlaku pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.” Ibnu Abbas menambahkan, ‘Aku mengetahui mereka selesai shalat dengan itu, apabila aku mendengarnya.”

    Masih dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:

    كُنْتُ أَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّكْبِيرِ

    “Aku megetahui selesainya shalat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan takbir.” (HR. al-Bukhari)

    Bgaimana menurut pendapat ustadz, karena ada teman salaf yang menyatakan zikir bersama usai sholat adala bid'ah, mohon penjelasannya, Muhammad, opieck_alsadr@yahoo.com

    BalasHapus
  20. assalamualaikum

    bisakah ustad menjabarkan secara jelas mengenai 'ataqah dan semua dalil-dalilnya

    terima kasih

    BalasHapus
  21. Bismillah.
    Ustadz, afwan apakah diperkenankan saya mencopaste artikel ini kemudian saya berikan tambahan bacaan latinnya untuk saya sebarkan kepada tetangga, teman, dsb. Tujuannya hanya untuk membantu mereka yang belum lancar / bisa membaca huruf arab, mengingat sebagian mereka adalah orang-orang / ibu-ibu tua yang memiliki semangat membaca doa-doa tapi kalau nunggu harus bisa baca huruf arab mungkin terlalu lama. Mereka -orang awam- kalau mengaji dan diberi doa-doa oleh pemateri juga menyertakan latinnya? Lingkungan ana juga masih belum familiar dengan sunnah shahihah shg perlu pendekatan lewat cara yang mereka sukai seperti doa-doa (dengan catatan masih syar'i. Barokallohu fikum.

    BalasHapus
  22. ustadz.. dibagian zikir ini اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أَُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ، وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُكَ.

    untuk terjemahan وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُكَ mungkin ada sedikit kekeliruan ustaz atau arabnya yg keliru. afwan

    BalasHapus
  23. Keliru dalam penulisan khat Arabic-nya. Semula tertulis 'abduhu warasuuluka'. Yang benar : 'abduka wa rasuuluka'.

    Sudah saya perbaiki. Jazaakallaahu khairan.

    BalasHapus
  24. assalaamu'alaikum ust sepertinya ada perbedaan pendapat mengenai waktu dzikir sore, antara yg merajihkan waktunya ba'da ashar sampai matahari tenggelam dan yang merajihkan ba'da maghrib (sampai isya?), kalo ada waktu sudi kiranya menulis artikel tentang hal ini, jazaakallahu khairan.

    -ahmad-

    BalasHapus
  25. ustadz, minta ijin ngopy paste dzikir pagi dan sorenya. jazakallahu khairan. dari megah tinambun

    BalasHapus
  26. Assalaamu'alaikum ustadz,

    Tentang hadits dzikir pagi-sore membaca surat al-ikhlas, al-falaq, dan an-naas dianggap lemah oleh Syaikh Ali bin Muhammad al maghribi dan telah diuraikan dalam buku beliau Shahih Fadhail Amal.
    Mungkin bisa diberi pencerahan sisi penghasanannya untuk lebih yakin dalam beramal dan menghilangkan keraguan.

    jazaakallahu

    Iqbal R

    BalasHapus
  27. assalamualaikum akhi,afwan mau tanya apakah disyariatkan juga istighfar 100 kali atau lebih pada dzikir petang ? syukron wa jazakallahu khoir atas jawabannya ..

    BalasHapus