Ash-Shaadiq
berkata:
إذا غابت الشمس فقد حل
الافطار ووجبت الصلاة
“Apabila
matahari terbenam, sungguh telah halal berbuka puasa dan diwajibkan shalat
(Maghrib)” [Wasaailusy-Syii’ah, 6/125].
Dari
‘Amru bin Abi Nashr, ia berkata:
سمعت أبا عبدالله ( عليه
السلام ) يقول في المغرب : إذا توارى القرص كان وقت الصلاة ،وأفطر
“Aku
mendengar Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) berkata tentang waktu maghrib
: ‘Apabila bulatan matahari sudah tidak nampak, maka itulah waktu shalat dan
berbuka puasa” [Wasaailusy-Syii’ah, 10/183].
Waktu
maghrib ditandai terbenamnya matahari yang kemudian merupakan waktu berbuka
puasa.
Dari
‘Abdullah bin Sinaan, dari Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam); ia (‘Abdullah
bin Sinaan) berkata : Aku mendengarnya (Abu ‘Abdillah) berkata:
وَقْتُ الْمَغْرِبِ إِذَا غَرَبَتِ الشَّمْسُ فَغَابَ قُرْصُهَا
“Waktu
maghrib adalah bila matahari tenggelam lalu hilang bulatannya” [Al-Kaafiy,
3/280; dikatakan Al-Majlisiy statusnya shahih].
Bahkan
dinukil adanya kesepakatan periwayatan dari Ahlul-Bait mengenai hal ini, sebagaimana dikatakan
An-Nu’maan Al-Maghribiy – seorang ulama Syi’ah - :
و روينا عن أهل البيت (عليهم
السلام) بإجماع فيما رويناه عنهم أن دخول الليل الذي يحل فيه للصائم الفطر هو غياب
الشمس في أفق المغرب بلا حائل دونها يسترها من جبل و لا حائط و لا ما أشبه ذلك
فإذا غاب القرص في أفق المغرب فقد دخل الليل و حل الفطر
“Dan
telah kami riwayatkan dari Ahlul-Bait (‘alaihimi-salaam) berdasarkan kesepakatan (ijmaa’)
terhadap apa yang kami riwayatkan dari mereka bahwa masuknya malam yang
dihalalkan bagi orang puasa untuk berbuka adalah tenggelamnya matahari di ufuk
barat, tanpa ada penghalang baik berupa gunung, tembok, atau yang semisalnya.
Jika lingkaran matahari telah hilang di ufuk barat, maka malam telah tiba dan
halal untuk berbuka” [Da’aaimul-Islaam, 1/280].
Sebagaimana
yang kita saksikan bersama, perbuatan orang-orang Syi’ah menyelisihi
riwayat-riwayat di atas.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai,
ciapus, ciomas, bogor – 24062014 – 02:00].
By: Abul Hasan Fahrul Aprianto Prayudi
BalasHapusMasya Allah aneh2 saja kelakuan kaum Syi`ah,padahal ajaran mereka membolehkan berbuka saat matahari terbenam,tapi tetap aja menyelisihi dg cara menunda-nundanya,sungguh aneh bin ajaib