Ada beberapa nash dalam Al-Qur’an yang berkaitan
dalam permasalahan ini, yaitu :
وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ
سُبْحَانَهُ وَلَهُمْ مَا يَشْتَهُونَ
“Dan mereka menetapkan bagi Allah
anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka
tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki)” [QS. An-Nahl : 57].
أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِينَ
وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلائِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلا عَظِيمًا
“Maka apakah patut Tuhan
memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak
perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan
kata-kata yang besar (dosanya)” [QS.
Al-Israa’ : 40].
فَاسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ
الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُونَ * أَمْ خَلَقْنَا الْمَلائِكَةَ إِنَاثًا وَهُمْ
شَاهِدُونَ * أَلا إِنَّهُمْ مِنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ * وَلَدَ اللَّهُ
وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ * أَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِينَ
“Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada
mereka (orang-orang kafir Mekah): "Apakah untuk Tuhanmu anak-anak
perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan
malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)?. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: "Allah
beranak". Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. Apakah
Tuhan memilih (mengutamakan) anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?” [QS. Ash-Shaaffat : 149-153].
وَجَعَلُوا الْمَلائِكَةَ
الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ
شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
“Dan mereka menjadikan
malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah
sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan
dimintai pertanggungjawaban” [QS.
Az-Zukhruf : 19].
إِنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
بِالآخِرَةِ لَيُسَمُّونَ الْمَلائِكَةَ تَسْمِيَةَ الأنْثَى * وَمَا لَهُمْ بِهِ
مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لا يُغْنِي مِنَ
الْحَقِّ شَيْئًا
“Sesungguhnya orang-orang yang
tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat
itu dengan nama perempuan. Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuan pun
tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang
sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran” [QS. An-Najm : 27-28].
Sebagian ulama mengambil mafhum mukhalafah dari
ayat-ayat di atas dan menyatakan bahwa malaikat adalah laki-laki.
Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziiz bin Baaz rahimahullah pernah
ditanya :
“Kami membaca dan mendengar dari banyak manusia,
buku-buku mereka, dan sya’ir-sya’ir mereka yang mensifatkan dalam buku dan
sya’irnya bahwa perawat/bidan itu (seperti) malaikat rahmah. Bagaimana pendapat
Anda tentang pensifatan ini, dan apakah diperbolehkan tentang hal tersebut ?.
Berilah kami fatwa, jazaakumullahu khairan. Wassalaamu ‘alaikum wa
rahmatullaahi wa barakaatuh”.
Beliau rahimahullah menjawab :
هذا الوصف لا يجوز إطلاقه
على الممرضات،لأن الملائكة ذكور وليسوا إناثا، وقد أنكر الله سبحانه وتعالى على
المشركين وصفهم الملائكة بالأنوثة، ولأن ملائكة الرحمة لهم وصف خاص لا ينطبق على
الممرضات،ولان الممرضات فيهن الطيب والخبيث، فلا يجوز إطلاق هذا الوصف عليهن،
والله الموفق
“Tidak boleh memutlakkan pensifatan ini pada
perawat/bidan, karena malaikat itu laki-laki, bukan wanita. Allah subhaanahu
wa ta’ala telah mengingkari orang-orang musyrik yang telah mensifati para
malaikat sebagai perempuan. Malaikat rahmat mempunyai sifat khusus yang tidak berlaku/tercakup
pada diri perawat/bidan. Perawat/bidan, pada mereka ada kebaikan dan keburukan/kejelekan.
Oleh karena itu, tidak diperbolehkan memutlakkan sifat ini kepada mereka. Wallaahul-muwaffiq’
[Majmuu’ Fatawaa wa Maqaalaat, 8/423; lihat : http://www.binbaz.org.sa/mat/2044].
Selain itu ada satu riwayat yang disebutkan Ath-Thabariy
dari Abu Mijlaaz rahimahullah (w. 106 H) – seorang taabi’iy –
yang menyatakan malaikat adalah laki-laki :
حَدَّثَنَا ابْنُ عَبْدِ
الأَعْلَى، قَالَ: ثنا الْمُعْتَمِرُ، قَالَ: سَمِعْتُ عِمْرَانَ، قَالَ: قُلْتُ
لأَبِي مِجْلَزٍ: يَقُولُ اللَّهُ: وَعَلَى الأَعْرَافِ رِجَالٌ، وَتَزْعُمُ
أَنْتَ أَنَّهُمُ الْمَلائِكَةُ؟ قَالَ: فَقَالَ: إِنَّهُمْ ذُكُورٌ وَلَيْسُوا
بِإِنَاثٍ
Telah menceritakan kepada kami (Muhammad) Ibnu
‘Abdil-A’laa, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir (bin
Sulaimaan), ia berkata : Aku mendengar ‘Imraan (bin Hudair) berkata : Aku
berkata kepada Abu Mijlaz : “Allah berfirman : ‘dan di atas A'raaf itu ada laki-laki
(rijaal)’ (QS. Al-A’raaf : 46), sedangkan engkau mengatakan mereka adalah
malaikat ?”. Ia berkata : “Sesungguhnya mereka (malaikat) adalah laki-laki,
bukan wanita” [Jaami’ul-Bayaan, 12/459; shahih].
Al-Qurthubiy rahimahullah ketika memberikan
penjelasan QS. Ar-Ra’d ayat 11 berkata :
قوله تعالى: "له
معقبات" أي لله ملائكة يتعاقبون بالليل والنهار؛ فإذا صعدت ملائكة الليل
أعقبتها ملائكة النهار. وقال: "معقبات" والملائكة ذكران لأنه جمع معقبة
“Firman-Nya ta’ala : ‘Baginya ada mu’aqqibaat’ (QS. Ar-Ra’d : 13), yaitu Allah
mempunyai malaikat yang silih berganti mengawasi (manusia) sepanjang malam dan
siang. Apabila malaikat malam naik, akan diganti oleh malaikat siang. Dan Allah
berfirman : ‘mu’aqqibaat’. Malaikat adalah laki-laki karena kata mu’aqqibaat
merupakan bentuk plural dari kata mu’aqqibah” [Tafsiir Al-Qurthubiy,
9/291].
Akan tetapi, sebagian ulama lain mengkritik
pendalilan dengan ayat-ayat di atas. Mafhum mukhalafah tidak bisa
diterapkan, karena malaikat termasuk makhluk ghaib yang tidak disifati
melainkan dengan dalil. Menerapkan mafhum mukhalafah mengkonsekuensikan
adanya pengqiyasan malaikat dengan manusia (yang terbagi menjadi jenis :
laki-laki dan perempuan). Padahal, banyak dalil yang menyebutkan adanya
perbedaan antara malaikat dan manusia.
Oleh karena itu, mereka berpendapat tidak
diperbolehkan mensifati malaikat dengan laki-laki atau perempuan, karena tidak
ada dalil shahih dan shariih (jelas) menjelaskan permasalahan tersebut.
Asy-Syaikh Dr. ‘Umar bin Sulaimaan Al-Asyqar rahimahullah
berkata :
لا يوصفون بالذكورة والأنوثة.......
“Tidak (boleh) mensifati mereka (malaikat) dengan
laki-laki dan perempuan....” [‘Aalamul-Malaaikah Al-Abraar, hal. 13].
Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdil-Hamiid Al-Atsariy hafidhahullah
berkata :
وهم مقربون من الله ومكرمون،
لا يوصفون بالذكورة والأنوثة ولا يتناكحون ولا يتناسلون
“Dan mereka (malaikat) adalah makhluk yang dekat kepada
Allah dan dimuliakan, tidak disifati dengan laki-laki dan perempuan. Tidak pula
menikah dan berketurunan...” [Al-Wajiiz fii ‘Aqiidatis-Salafish-Shaalih[1] – diunduh dari http://www.dorar.net].
Asy-Syaikh Dr. Muhammad bin ‘Abdirrahmaan Al-Khumais hafidhahullah
berkata :
ونقول إن من قال بأنهم إناث
فقد كفر لمخالفته كتاب الله ، ولا يقال إنهم ذكور، إذ لم يرد في ذلك نص صحيح
“Dan kami mengatakan barangsiapa yang mengatakan
mereka (para malaikat) adalah perempuan, sungguh ia telah kafir karena
penyelisihannya terhadap Kitabullah. Dan tidak pula dikatakan bahwa mereka
adalah laki-laki, karena tidak ada keterangan tentangnya dalam nash yang
shahih” [I’tiqaad Ahlis-Sunnah].
Pendapat terakhir inilah yang lebih kuat, wallaahu
a’lam.
Ini saja yang dapat dituliskan, semoga ada
manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – perum ciomas permai, 14102012].
[1] Buku ini diberi
kata pengantar oleh beberapa orang masyaikh, yaitu : Asy-Syaikh ‘Abdullah
Al-Jibriin, Asy-Syaikh Muhammad bin Jamiil Zainu rahimahumallah,
Asy-Syaikh Shaalih Aalusy-Syaikh, Asy-Syaikh Naashir Al-‘Aql, dan Asy-Syaikh Su’uud
Asy-Syuraim hafidhahumullah.
Assalamu alaikum, salah sejahtera bagi para pengikut habib... semoga Anda juga menjadi pengikut para haba`ib yang dimuliakan. Amin
BalasHapusNama saya Habib Umar al-Idrus. Saya tertarik menanggapi tulisan Ente di atas.
Ada yang harus Anda tahu dan pahami sebelum menyampaikan keyakinan bathil bin dhall seperti di atas bahwa Umar radhiyallahu anhu dalam hadis Jibril di Shahih Muslim menyifatinya dengan seorang laki-laki.
رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ
Umar bukanlah orang bodoh yang tidak bisa membedakan mana laki-laki dan mana perempuan. Kalau Anda sebagai Pengikut Salaf, kenapa malah melupakan hal ini. Bukankah ulama Anda itu selalu menilai berdasarkan hal-hal yang lahir (dhahir), lalu fakta ini dikemanakan? Apa ini adalah bentuk lain dari kejahilan Anda dan ulama-ulama Anda atau bagaimana?
Salam.
Dari yang mulia Habib Umar al-Idrus
Nb; BIla Anda merasa bahwa aqidah salaf versi Anda adalah sesat dan menyesatkan serta menyesakkan maka silahkan bergabung dengan kami para haba`ib muda... yang akan membimbing Anda dari awal kembali ke jalan yang dirihdai Allah. AMin
Assalamu'alaikum yaa Habib 'Umar,
BalasHapusafwan, sedikit menanggapi komentar antum.
meng-analogikan jenis malaikat (laki2 atau perempuan) dengan hadits Jibril saya kira kurang tepat.
karena malaikat yang ketika itu mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sudah menyerupakan bentuknya sesuai dengan bentuk manusia.
Sementara yang di bahas di dalam artikel di atas adalah bentuk atau wujud Malaikat yang sesungguhnya.
Wallohu ta'alaa a'lam
oya ...musrif aam situs www.dorar.net, yang di jadikan salah satu sumber referensi artikel di atas juga seorang habib yaa akhiy
Habib 'Alawiy bin Abdul Qadir as-Saqqaf
Yang Mulia Habib Umar al-Idrus,
BalasHapusAlhamdulillah...kalau Habib berpendapat Malaikat adalah Laki-Laki maka pendapat Habib sama dengan pendapat nya Syaikh Bin Baz, Bib.
Alhamdulillah, untuk masalah Malaikat Habib menilai dari hal yang dhahir.
Berarti untuk masalah Sifat Allah juga mengambil dari Dhahir dong ya? dan Tidak di Ta'wil ...atau beda? :)
Adapun pendapat Ulama yang menyatakan bahwa Malaikat itu bukan laki-laki dan bukan perempuan karena tidak adanya ayat/hadits yang Tegas dan jelas mengenai kelamin nya Malaikat.
Insya Allah pengikut salaf di blog ini juga bergabung dengan pengikut Habib, tapi bukan Habib Sufi Asya'ri atau Habib SYI'AH SESAT melainkan Habib Wahabi seperti Syaikh Alwi Abdul Qadir As-Saqaf pemilik situs www.dorar.net atau Habib Muhammad bin Abdillah Al-Maqdiy pemilik web www.alsoufia.com dll
salam
Pencinta Habib Anti Bid'ah dan Anti Syirik
(Heran juga ya, apa iya seorang keturunan Nabi sampai segitunya nulisin Pujian untuk dirinya sendiri....Yang Mulia Habib Umar Al-Idrus...NARSIS tuh...mana Tawadhu warisan Datuk nya? atau cuma ngaku-ngaku aja biar kesan nya Pro Habib padahal sebenarnya SYI'AH SESAT ya)
Sy juga kaget baca nya, dia memuji diri nya sendiri, Astaghfirullah
HapusKembali lagi dengan ana Habib tercinta Umar al-Idrus yang mulia...
BalasHapusAna lihat si Abul ini pintar nyamar... ckckckck (dikira ga tau apa?!)
Lanjut, Anonim & Boy...
Untuk diketahui oleh Anda bahwa malaikat "menjelma dalam bentuk laki2" itu tidak ada...
Bentuk malaikat yang asli ya seperti yang Umar lihat..., yaitu laki2... dengan kata yang tegas: rajulun!!!
Saya bahkan ingin tahu apa benar malaikat punya bentuk asli... Tolong bawakan dalilnya...
Anda kalau berbicara jangan melewati batas kejahilan Anda...
NB: Habib yang Anda maksud di atas adalah wahabi yang kebetulan habib, bukan habib yang wahabi...
dari yang mulia Habib Umar Al-Idrus...
bacalah lebih teliti wahai habib. syaikh bin baz yg berpendapat seperti anda, gak memaksakan orang lain utk taqlid kepadanya :D semoga kita semua bisa belajar dari beliau rahimahullah, dan diberi hidayah oleh allah agar dpt melepaskan diri dari 'ujub da ta'ashub, amin :)
BalasHapusjangan ada yang terpancing dengan anonim habib di atas. dari gaya tulisannya, paling dia lagi taqiyyah jadi habib (padahal syi'ah).
BalasHapusKan (ada riwayat) bahwa Rasulullah SAW pernah melihat Jibril dalam rupa yg asli (sewaktu mi'raj), disebutkan menutupi ufuk, gimana Bib, bisa dicarikan hadits-nya, soalnya saya cuma pernah dengar. nb : Habib yg Wahabi atau Wahabi yg Habib vs Syiah/Sufi yg Habib atau Habib yg syiah/ Sufi, silakan merujuk ke Quran dan sunnah, mestinya pasti ketemu, kecuali Quran dan sunnahnya yg dipake berbeda :)
BalasHapusmenurut saya, fatwa syaikh bin baz lbh dekat kebenaran, bahwa malaikat itu laki-laki, karena malaikat jika berubah bentuk selalu bentuk laki-laki, termasuk Jibril saat menemui Maryam ibunya Nabi Isa AS. Tidak pernah diceritakan malaikat menyerupakan diri menjadi perempuan.
BalasHapusDan lagi laknat bagi laki-laki menyerupakan perempuan dan sebaliknya.
Kalau meyakini malaikat laki-laki sepertinya tidak mengapa sebagaimana kita meyakini bidadari adalah perempuan.
To : Habib Umar al-Idrus
BalasHapusAssalamu'alaikum.
apa bedanya antara 'wahabi yang kebetulan habib', dengan 'habib yang wahabi' ?
apakah ketika ada habib yang menjadi "wahabiy" lalu ke-habib-an mereka hilang ?
apakah ketika ada habib yang menjadi "wahabiy" lalu sanad mereka terputus, alias bukan lagi dzurriyat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,?
Seperti yang kalian terapkan kepada Habaib yang Rafidhah.
Jawab yaa Habib, dengan dalil, bukan dengan asumsi.
Syukraan wa hadakallahu
Buat si Habiib,.... nampaknya kali ini pengetahuan Anda tentang Jibriil sedikit 'payah'. Kata Anda :
BalasHapus"Untuk diketahui oleh Anda bahwa malaikat "menjelma dalam bentuk laki2" itu tidak ada...
Bentuk malaikat yang asli ya seperti yang Umar lihat..., yaitu laki2... dengan kata yang tegas: rajulun!!!
Saya bahkan ingin tahu apa benar malaikat punya bentuk asli... Tolong bawakan dalilnya..." [selesai].
Kalau Anda tidak tahu, ya saya kasih tahu. Berikut penggambaran wujud asli Jibriil yang ada dalam hadits shahih :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: " مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ، وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ، وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الْأُفُقِ "
Dari 'AAisyah radliyallaahu 'anhaa, ia berkata : "Barangsiapa yang menyangka bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam telah melihat Rabbnya, sungguh ia telah membuat kedustaan yang besar. Akan tetapi ia waktu itu telah melihat Jibriil dalam bentuknya yang asli yang memenuhi ruang di antara ufuq (di langit)" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy].
Di lain riwayat, 'Aaisyah menyampaikannya secara marfuu', Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا هُوَ جِبْرِيلُ، لَمْ أَرَهُ عَلَى صُورَتِهِ الَّتِي خُلِقَ عَلَيْهَا، غَيْرَ هَاتَيْنِ الْمَرَّتَيْنِ، رَأَيْتُهُ مُنْهَبِطًا مِنَ السَّمَاءِ، سَادًّا عِظَمُ خَلْقِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الأَرْضِ "
"Sesungguhnya ia itu adalah Jibriil. Aku tidak pernah melihatnya pada bentuknya (yang asli) sebagaimana ia diciptakan (oleh Allah) kecuali hanya dua kali ini saja. (Pertama), aku melihatnya turun dari langit, dimana tubuhnya yang besar memenuhi ruang antara langit dan bumi" [Diriwayatkan oleh Muslim].
Yang ini dari perkataan Ibnu Mas'uud radliyallaahu 'anhu :
أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ
"Bahwasannya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah melihat Jibriil (dalam bentuknya yang asli) yang mempunyai 600 sayap" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy, Muslim, dan yang lainnya].
Dalam riayat lain dari Ibnu Mas'uud, beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam melihat Jibriil dalam bentuk yang asli dengan 600 sayap itu di Sidratul-Muntahaa.
Sifat fisik dari malaikat adalah mempunyai sayap sebagaimana firman Allah ta'ala :
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. Faathir : 1].
Jadi,... inilah riwayat shahih yang mengkhabarkan wujud asli dari Jibriil 'alaihis-salaam.
Para malikat mempunyai kemampuan berubah wujud dalam bentuk manusia. Dan riwayat-riwayat yang ada, ketika mereka berubah wujud menjadi manusia, adalah dalam wujud laki-laki.
BalasHapusوَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا * فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا * قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا * قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِ غُلامًا زَكِيًّا
"Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" [QS. Maryam : 16-19].
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَعْرَفَةِ فَرَسٍ، وَهُوَ يُكَلِّمُ رَجُلًا، قُلْتُ: رَأَيْتُكَ وَاضِعًا يَدَيْك عَلَى مَعْرَفَةِ فَرَسِ دِحْيَةَ الْكَلْبِيِّ وَأَنْتَ تُكَلِّمُهُ، قَالَ: " وَرَأَيْتِيهِ؟ " قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: " ذَاكَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام، وَهُوَ يُقْرِئُكِ السَّلَامَ
Dari 'Aaisyah, ia berkata : Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kuda sedang berbicara dengan seorang laki-laki. Aku berkata : "Aku melihatmu meletakkan kedua tanganmu di atas kuda Dihyah Al-Kalbiy dan engkau berbicara dengannya (Dihyah)". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apakah engkau melihatnya ?". 'Aaisyah berkata : "Ya". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Ia adalah Jibriil. Dan ia mengucapkan (menitipkan) salam kepadamu" [Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya].
Dan lain-lain.
Apakah penjelmaan malaikat dalam bentuk seorang laki-laki merupakan wakil dari perwujudan aslinya ?. Jawabnya : Tidak. Jika demikian, menyamakan sifat laki-laki dari bentuk penjelmaannya tersebut dengan sifat yang ada pada malaikat tentu saja tidak benar.
Malaikat tidaklah disifat berdasarkan qiyas, akan tetapi berdasarkan nash.
Wallaahu a'lam.
NB : Selain ulama yang saya sebutkan di atas, As-Suyuuthiy rahimahullah termasuk yang menguatkan bahwa malaikat tidaklah disifati dengan laki-laki atau perempuan, sepanjang tidak ada nash yang menjelaskannya.
Wallaahu a'lam.
Trus gue harus bilang wooooooowwww gituh?!
BalasHapusMari kita lihat siapa yang lebih payah antara kita berdua…
Assalamu alaikum, salah sejahtera bagi para pengikut habib... semoga Anda semua juga menjadi pengikut para haba`ib yang dimuliakan dan bertekuk lutut di hadapan ana. Amin
Berikut daftar kepayahan anda wahai Abul Rusak atas dalil2 yang Anda kutip…
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: " مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ، وَلَكِنْ قَدْ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ، وَخَلْقُهُ سَادٌّ مَا بَيْنَ الْأُفُقِ "
Dari 'Aisyah radliyallaahu 'anhaa, ia berkata : "Barangsiapa yang menyangka bahwa Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam telah melihat Rabbnya, sungguh ia telah membuat kedustaan yang besar. Akan tetapi ia waktu itu telah melihat Jibriil dalam bentuknya yang asli yang memenuhi ruang di antara ufuq (di langit)" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy].
Di lain riwayat, 'Aaisyah menyampaikannya secara marfuu', Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا هُوَ جِبْرِيلُ، لَمْ أَرَهُ عَلَى صُورَتِهِ الَّتِي خُلِقَ عَلَيْهَا، غَيْرَ هَاتَيْنِ الْمَرَّتَيْنِ، رَأَيْتُهُ مُنْهَبِطًا مِنَ السَّمَاءِ، سَادًّا عِظَمُ خَلْقِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الأَرْضِ "
"Sesungguhnya ia itu adalah Jibriil. Aku tidak pernah melihatnya pada bentuknya (yang asli) sebagaimana ia diciptakan (oleh Allah) kecuali hanya dua kali ini saja. (Pertama), aku melihatnya turun dari langit, dimana tubuhnya yang besar memenuhi ruang antara langit dan bumi" [Diriwayatkan oleh Muslim].
Ucapan Aisyah ini tidak berdasar… Matan Hadis ini tidak ada penguatnya. Dan hentikan berhujjah dengan hadis marfu, baik dari Aisyah maupun Ibnu Masud karena itu bukan dari Rasulullah langsung! Stop menjual emas dengan kuningan!!! OK!
Pernah sekali waktu Aisyah menuduh berdusta klaim yang menyatakan bahwa Nabi kencing sambil berdiri, padahal di luar Rumah dalam perjalanan Nabi kencing berdiri… Bilamana Anda ingin pendapat Anda dikuatkan oleh dalil ini ini maka mana ucapan Nabi (bukan ucapan Aisyah, dll) yang secara terus terang menyatakan bahwa beliau SAW langsung melihat Jibril dalam bentuk aslinya…
Huh! Banyak2 dalil ga ada isinya… payah
BalasHapusBahkan dalil di atas sangat kontras dengan dail Aisyah sendiri yang melihat Jibril dengan mengira bahwa Ia adalah Dihyah.
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَعْرَفَةِ فَرَسٍ، وَهُوَ يُكَلِّمُ رَجُلًا، قُلْتُ: رَأَيْتُكَ وَاضِعًا يَدَيْك عَلَى مَعْرَفَةِ فَرَسِ دِحْيَةَ الْكَلْبِيِّ وَأَنْتَ تُكَلِّمُهُ، قَالَ: " وَرَأَيْتِيهِ؟ " قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: " ذَاكَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام، وَهُوَ يُقْرِئُكِ السَّلَامَ
Dari 'Aaisyah, ia berkata : Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kuda sedang berbicara dengan seorang laki-laki. Aku berkata : "Aku melihatmu meletakkan kedua tanganmu di atas kuda Dihyah Al-Kalbiy dan engkau berbicara dengannya (Dihyah)". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Apakah engkau melihatnya ?". 'Aaisyah berkata : "Ya". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Ia adalah Jibriil. Dan ia mengucapkan (menitipkan) salam kepadamu" [Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya].
Dan yang harus Anda tahu adalah Dihyah adalah sahabat Nabi yang berjenis kelamin laki2!!!! (dalam hal ini ucapan Aisyah ini lah yang haqq karena saling mendukung dengan riwayat Umar dan Abu Hurairah yang meyatakan bahwa Jibril adalah laki2)
Nah sekarang kita kembali pada ayat berikut…
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. Faathir : 1].
Ayat ini tidak bertentangan dengan hadis Umar, Abu Hurairah maupun Aisyah… Jibril datang dalam rupa aslinya dan Ia berbaju…bajunya tentu saja menutupi sayapnya… sebagaimana perkataan Umar dalam riwayat bukhari :
شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ
“Pakaiannya putih banget”
Bahkan ayat di atas ini secara terang2an mendhaifkan hadits marfu Ibnu masud di atas yang mengatakan jibril punya 600 sayap padahal berita dari Alquran hanya sampai 4 sayap saja!!!!
BalasHapusdan apa karena punya sayap lantas ia tidak punya kelamin sebagai laki2, ha?! Perhatikan lah firman Allah di atas,
يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ
Menambahkan dalam ciptaannya apa yang Dia suka…
Bul … bul… menambahi itu tidak serta merta langsung merubah bentuk aslinya… Mari kita perhatikan ayat kauniyah: seperti ular pejantan… ia ditambahi oleh Allah kaki dan tangan maka jadilah reptil (kadal) apakah penambahan ini lantas serta merta membuatnya menjadi tidak laki2 lagi? Oh … “sungguh ter…lalu!” (kata bang H. Rhoma)
Bul, malaikat itu sudah jelas laki2 bul… jangan terus membuat dusta atas nama agama!
Mengenai ayat:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا * فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا * قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا * قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِ غُلامًا زَكِيًّا
"Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci" [QS. Maryam : 16-19].
Ente ini jahil murakkab, kenapa berani ente meminjam terjemahan versi DEPAG yang masih abak2 begitu. Berani sekali ente artikan ruhuna menjadi malaikat jibril? Astaghpirullah
Bul2 ada baiknya ente ini menafsirkan quran dengan quran dulu, sebelum mengambil terjemahan sampah di atas! perhatikan ayat 91 surat Al-Anbiya berikut:
BalasHapusوَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ
Apa ente pikir anak dari istri Nabi Zakaria itu yang mana Ruh Allah masuk ke dalam kemaluannya itu adalah malaikat Jibril?!!!!
Atau ayat 12 surat tahrim yang ini…
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا
Apa ente pikir anak dari Maryam itu yang mana Ruh Allah masuk ke dalam kemaluannya itu adalah malaikat Jibril?!!!!
Berarti malaikat jibril ada dua dong…. Ckkkckckckc! Astaghpirullah…
Terakhir ana mau menyampaikan wallahu a’lam
Ana adalah habib yang mulia dan dimuliakan karena ketinggian ilmu ana…ente semua silahkan cium tangan ana supaya ilmu ente semua dapat barokah dari langit. Amin
Sombong...orang sombong diancam masuk neraka...habib kok sombong
HapusYa sudah deh... intinya kan Anda gak mau menerima hadits shahih. Gitu saja kok repot.
BalasHapusGak ada tambahan dari saya, karena artikel dan komentar saya di atas sudah lebih dari cukup.
NB : Saya cukup terhibur dengan lawakan Anda. Anda tidak terlalu pintar menyembunyikan kebodohan istidlaal Anda. Lain kali, kursus dulu ya....
ga usah diladenin tadz, percuma cape sama orang yg ga mau menerima hadits shahih
Hapuskaya ngomong sama orang syi'ah aja jadinya
Itu artinya antum sudah buntu... dan sudah tidak punya hujjah apapun... dan kondisi ini bisa dibilang "maaf, belum dapat hidayah"...
BalasHapuswasalam
Habib Umar tercinta dan dicintai
"Ana adalah habib yang mulia dan dimuliakan karena ketinggian ilmu ana…ente semua silahkan cium tangan ana supaya ilmu ente semua dapat barokah dari langit", Trus, gw harus bilang wow, gitu? Memang nama antum siapa? Kok bisa2nya mengatas namakan Habib keseluruhan.
BalasHapusSaya tidak merasa buntu tuh. Justru saya merasa buntu berbicara dengan Anda yang gak ada isi faedahnya. Meneruskan pembicaraan hanyalah buang-buang waktu, gak level.
BalasHapusMisal Anda katakan :
"Ucapan Aisyah ini tidak berdasar… Matan Hadis ini tidak ada penguatnya. Dan hentikan berhujjah dengan hadis marfu, baik dari Aisyah maupun Ibnu Masud karena itu bukan dari Rasulullah langsung! Stop menjual emas dengan kuningan!!! OK!" [selesai kutipan].
Pertama, lihat kalimat yang bercetak tebal. Ini meunjukkan kebodohan Anda yang - maaf - teramat sangat. Tapi biasa jurus kampungannya keluar : Gertak yang kenceng, biar gak ketahuan salah. Maaf bung, di sini gak berlaku.
Hadits marfuu' itu adalah hadits yang disandarkan langsung pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, baik perkataan maupun perbuatannya.
Kedua,... Bukankah telah saya sebutkan bahwa 'Aiisyah itu menyampaikan hadits secara marfuu' dengan menyebutkan perkataan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam ?. Kok bisa-bisanya Anda mengatakan 'bukan dari Rasulullah langsung' ?. Lihat dalam komentar saya di atas. Apa memang Anda jarang bukan kitab Shahiihain ?. Atau mungkin, Anda belum pernah pegang sampulnya ?.
Begitu pula dengan riwayat Ibnu Mas'uud radliyallaahu 'anhu. Riwayat yang saya bawakan memang secara sanad mauquf, akan tetapi ia marfuu' secara hukum (marfuu' hukman). Coba baca penjelasan tentang hal ini dalam kitab mushthalah dalam bahasan hadits mauquuf.
Perkataan Anda :
"Pernah sekali waktu Aisyah menuduh berdusta klaim yang menyatakan bahwa Nabi kencing sambil berdiri, padahal di luar Rumah dalam perjalanan Nabi kencing berdiri… Bilamana Anda ingin pendapat Anda dikuatkan oleh dalil ini ini maka mana ucapan Nabi (bukan ucapan Aisyah, dll) yang secara terus terang menyatakan bahwa beliau SAW langsung melihat Jibril dalam bentuk aslinya…" [selesai kutipan].
Mbok coba sekali-kali buka penjelasan ulama, karena saya tahu Anda bukan ulama. Tentang perkataan 'Aaisyah dalam penafikan beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka itu benar. Dalam arti, 'Aaisyah itu hanya menyampaikan apa yang ia lihat saja (bahwa beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak pernah kencing berdiri). Namun dalam lain riwayat, ternyata ada shahabat lain yang pernah melihat beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah kencing berdiri. maka di sinilah berlaku kaedah : al-mutsbitu muqaddamun 'alan-nafiy. Yang menetapkan itu didahulukan dari yang menafikkan, karena dalam penetapan mengandung (tambahan) ilmu. Gak pernah dengar bahasan ini ya ?.
Nah, coba bandingkan dengan kasus ini. Sesuaikan dengan konteks bahasannya. 'Aaisyah radliyallaahu 'anhaa menyampaikan bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah melihat bentuk asli malaikat Jibriil yang sangat besar, memenuhi ufuk langit.
Makanya itu, hujjah Anda itu gak nyambung babar blas !
Perkataan Anda :
BalasHapus"الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [QS. Faathir : 1].
Ayat ini tidak bertentangan dengan hadis Umar, Abu Hurairah maupun Aisyah… Jibril datang dalam rupa aslinya dan Ia berbaju…bajunya tentu saja menutupi sayapnya… " [selesai kutipan].
Perhatikan yang kalimat yang bercetak tebal. Inilah salah satu lawakan Anda yang cukup menghibur.... terima kasih.
Pertama, karena Anda menolak hadits shahih di atas. Kedua, karena Anda meletakkan logika Anda di laci kamar Anda. Mungkin Anda menyangka, sayap malaikat itu hanya sebesar kutil hingga bisa disembunyikan di balik bajunya.
Perkataan Anda :
"Bahkan ayat di atas ini secara terang2an mendhaifkan hadits marfu Ibnu masud di atas yang mengatakan jibril punya 600 sayap padahal berita dari Alquran hanya sampai 4 sayap saja!!!!" [selesai kutipan].
Manaya yang bertentangan ?. Tidak ada keterangan adanya pembatasan jumlah sayap dalam ayat tersebut.
Dan seterusnya.....
Anda itu sebenarnya miskin, namun banyak gaya. Dan maafkanlah diri saya untuk tidak bergabung dengan para habaaib Anda. Saya khawatir saya nanti bisa terjerumus pada ajaran sesat seperti ajaran habib (yang diduga) cabul seperti banyak dilansir banyak media tempo hari. Ini habib (yang diduga) cabul, rumah engkongnya gak terlalu jauh dari rumah saya di Bogor.
Ada kemiripan antara perkataan pak Habiib :
BalasHapus"Ana adalah habib yang mulia dan dimuliakan karena ketinggian ilmu ana…ente semua silahkan cium tangan ana supaya ilmu ente semua dapat barokah dari langit".
dengan judul artikel berikut :
Korban Pencabulan Habib 'H' Diiming-Iming Janji Surga dan Uang.
ustad ...
BalasHapusmasak antum nggak kenal dengan gaya tulisan habib-habiban diatas ?
biasa para pendengki manhaj salaf - abu salafy cs
lebih terhormat kalau ustad tidak menanggapi lawakannya.
Orang ngaco yang ngaku2 sebagai "Habib" itu bilang :
BalasHapus"Mari kita lihat siapa yang lebih payah antara kita berdua…"
Gw jawab :
"Jelas elo lah yg lebih ngaco"
Ilmu elo itu bablas kosong kagak ada isinya bray.
Parah deh elo. Malu2in para habib aje.
[Quote Habib Umar]
BalasHapusDan hentikan berhujjah dengan hadis marfu, baik dari Aisyah maupun Ibnu Masud karena itu bukan dari Rasulullah langsung! Stop menjual emas dengan kuningan!!! OK!
.......
Bau Syiah-nya kentel bangett neyh orang..!!! (o_0')
Habaib Sunniy-Sufi aja berhujjah dengan riwayat marfu.
ini lagi neyh ...
"Ente ini jahil murakkab, kenapa berani ente meminjam terjemahan versi DEPAG yang masih abak2 begitu. Berani sekali ente artikan ruhuna menjadi malaikat jibril? Astaghpirullah"
.......
Syiah mana mau pake al-Qur'an terjemah versi DEPAG,
soalnya Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bermuka masam gitu lowh ... ck, ck,
Wallohu ta'alaa a'lam
membaca kutipan "Ana adalah habib yang mulia dan dimuliakan karena ketinggian ilmu ana…ente semua silahkan cium tangan ana supaya ilmu ente semua dapat barokah dari langit", jadi inget sebuah ucapan yg kira2 begini "Gue dibikin dari api, sedang die dari tanah, masak gue musti sujud ma die, ape kate dunia !!", tolong donk kalo ada organisasinya (KOMHABNAS mungkin, Komisi Habaib Nasional ;p), diusut nih siapa yg ngaku2 habib tp kelakukan memalukan kek gini ^_^
BalasHapusKalau ana perhatikan, kelompok habaib dari kemaren kayaknya terkena syndrom galau.. Belum kelar kasus habib palsu dah muncul kasus habib cabul, masih juga hangat, muncul lagi kasus habib gila minta sama mayit, nah sekarang kita lagi dihibur sama habib badut.. Haha.. Syukran bib, lawakan sangat menghibur... :-)
BalasHapusmmm seru.. coba beib di tanggapi lagi.. :))
BalasHapusLucuuuu.....malaikat lah diperdebatkan jenis kelamin nya...dasar orang2 kurang kerjaan
BalasHapusBodoh kalian semua, orang2 yg tidak memdapat petunjujNya.
BalasHapusJika memang kalian ngaji, kalian psti tau ayat yg menjelaskan ttng "LAISA KAMISLIHI SAIUN"
Sudah jelas malaikat itu makhluk Allah, dn sudah jelas tidak ada kesamaan Allah dengan makhluknya.
Skarang beri tahu sya Ayat yg mana itu, jika kalian orng2 yg mendapat petunjuk.
Penafsiran saya terhadap anggapan kafir dalam menggambarkan malaikat adalah yg terjadi sebelum Al-Quran diwahyukan maupun sesudahnya, seperti kisah2 dewa-dewi (laki & perempuan) bersayap. Bahkan hingga saat ini patung2 bentukan jenis kelamin seperti manusia bersayap ini banyak ditemui di bangunan2 eropa, termasuk rumah peribadatan kristen. Bagi mereka menggambarkan malaikat bertelanjang dan bersayap adalah kemurnian hati malaikat. Dan jangan lupa bahwa cerita2 dongeng buat anak2 jg menyiratkan malaikat sebagai perempuan (peri). Mereka bersayap dan bercahaya. Al-Qur'an lah yg menunjukkan kebenarannya bukan mitos. Silahkan berbeda pendapat. tp rujukan kita tetap kepada Al-Qur'an dan relevansi nya atas ayat didalam kalam Allah SWT. Namun wajar apabila ulama terdahulu tidak mendapati kelengkapan fakta yg hari ini dapat kita lihat dan waspadai.
BalasHapusLebih baik diam kalau dak paham
HapusMenafsirkan harus dengan ilmu syariat, bukan dengan dongeng dan mitos. Tidak semua perbedaan pendapat dalam Islam itu diakui, apalagi perbedaan yang timbul dari kengawuran.
BalasHapus