21 Mei 2012

Sesungguhnya Allah Meletakkan Kebenaran pada Lisan dan Hati ‘Umar


At-Tirmidziy rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ هُوَ الأَنْصَارِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: مَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ فَقَالُوا فِيهِ، وَقَالَ: فِيهِ عُمَرُ، أَوْ قَالَ: ابْنُ الْخَطَّابِ فِيهِ شَكَّ خَارِجَةُ إِلَّا نَزَلَ فِيهِ الْقُرْآنُ عَلَى نَحْوِ مَا قَالَ عُمَرُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyaar : Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Aamir Al-‘Aqdiy : Telah menceritakan kepada kami Khaarijah bin ‘Abdillah Al-Anshaariy, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah telah meletakkan kebenaran pada lisan dan hati ‘Umar”.
Ibnu ‘Umar berkata : “Tidaklah terjadi satu perkara pada manusia yang kemudian mereka berpendapat padanya, dan ‘Umar pun berpendapat padanya pula – atau ia berkata : Ibnul-Khaththaab berpendapat padanya pula (Khaarijah mengalami keraguan) – kecuali Al-Qur’an turun pada perkara tersebut semisal apa yang dikatakan oleh ‘Umar” [Sunan At-Tirmidziy, 6/57 no. 3682, dan At-Tirmidziy berkata : “Hadits ini hasan shahih ghariib”].

Keterangan para perawinya :
1.     Muhammad bin Basysyaar bin ‘Utsmaan Al-‘Abdiy Abu Bakr Al-Bashriy yang terkenal dengan sebutan Bundaar; seorang perawi yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-10, lahir tahun 167 H, dan wafat tahun 252 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 828 no. 5791].
2.     ‘Abdul-Malik bin ‘Amru Al-Qaisiy, Abu ‘Aamir Al-‘Aqadiy Al-Bashriy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 204 H/205 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 625 no. 4227].
3.     Khaarijah bin ‘Abdillah bin Sulaimaan bin Zaid bin Tsaabit Al-Anshaariy An-Najjaariy, Abu Zaid/Abu Dzarr Al-Madaniy; seorang yang shaduuq namun mempunyai beberapa keraguan (shaduuq lahu auhaam). Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 165 H. Dipakai oleh At-Tirmidziy dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 283 no. 1621].
Perinciannya adalah sebagai berikut :
Ahmad berkata : “Dla’iiful-hadiits” [Mausu’ah Aqwaal Al-Imaam Ahmad, 1/326 no. 663]. Yahyaa bin Ma’iin dalam riwayat Ad-Duuriy, berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Namun dalam riwayat Ibnu Thahmaan, Ibnu Ma’iin berkata : “Tidak ada apa-apanya (laisa bi-syai’)”. Perkataan Ibnu Ma’iin yang kedua ini bukanlah jarh dengan qarinah perkataannya yang pertama, karena yang dimaksud dengan laisa bi-syai’ adalah sedikit haditsnya.[1] Abu Haatim berkata : “Syaikh, haditsnya shaalih (baik)”. Abu Daawud berkata : “Syaikh”. Ibnu ‘Adiy berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat. Ibnu Sa’d berkata : “Sedikit haditsnya”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Dla’iif”. Al-Azdiy berkata : “Tidak mengapa dengannya, haditsnya maqbuul, katsiirul-munkar, dan ia lebih dekat dengan sifat shidq” [lihat : Tahdziibul-Kamaal, 8/15-16 no. 1591; Tahdziibut-Tahdziib, 3/76 no. 146; dan Adl-Dlu’afaa’ wal-Matruukuun lid-Daaruquthniy hal. 121 no. 208].
4.     Naafi’ Abu ‘Abdillah Al-Madaniy maula Ibni ‘Umar; seorang yang tsiqah, tsabat,faqiih, lagi masyhuur (w. 117 H). Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 996 no. 7136].
5.     ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khaththaab Al-Qurasyiy Al-‘Adawiy, Abu ‘Abdirrahmaan Al-Makkiy Al-Madaniy; salah seorang shahabat Nabi yang mulia. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 73 H/74 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 528 no. 3514].
Diriwayatkan juga oleh Ahmad dalam Al-Musnad[2] 2/95 & dalam Fadlaailush-Shahaabah[3] no. 313, Ibnu Hibbaan[4] 15/318 no. 6895, Al-Bazzaar[5] dalam Al-Bahr 12/194 no. 5861, Al-Fasawiy[6] dalam Al-Ma’rifah 1/467, Ibnu ‘Adiy[7] dalam Al-Kaamil 3/492, Ibnu ‘Asaakir[8] dalam At-Taariikh 44/103 & 104, dan Ibnul-Atsiir[9] dalam Usudul-Ghaabah 3/329; semuanya dari jalan Khaarijah bin ‘Abdillah, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Khaarijah mempunyai mutaba’aat dari :
1.     Naafi’ bin ‘Abdirrahmaan Al-Madaniy.
Diriwayatkan oleh Ahmad[10] 2/53, ‘Abd bin Humaid[11] dalam Al-Muntakhab no. 756, Ibnul-A’raabiy[12] dalam Mu’jam-nya 3/1057-1058, As-Samarqandiy[13] dalam Al-Fawaaid no. 46, Al-Laalikaa’iy[14] dalam Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 2489, Ibnu ‘Abdil-Barr[15] dalam At-Tamhiid 8/109, Ibnun-Nuhhaas[16] dalam An-Naasikh wal-Mansuukh 1/492, Al-Kharaaithiy[17] dalam Makaarimul-Akhlaaq no. 921, Al-Balaadzuriy[18] dalam Ansaabul-Asyraaf 10/296, Abusy-Syaikh[19] dalam Thabaqaatul-Muhadditsiin bi-Ashbahaan no. 119,  Abu Nu’aim[20] dalam Akhbaar Ashbhaan 2/300, dan Ibnu ‘Asaakir[21] dalam At-Taariikh 44/102 & 103; dari beberapa jalan, semuanya dari Naafi’ bin ‘Abdirrahmaan.
Naafi’ bin ‘Abdirrahmaan bin Abi Nu’aim Al-Qaari’, Abu Ruwaim/Abu ‘Abdirrahmaan Al-Madaniy; seorang yang shaduuq, dan tsabt dalam qiraa’ah. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 169 H. Dipakai oleh Ibnu Maajah dalam At-Tafsiir [Taqriibut-Tahdziib, hal. 995 no. 7127].
Sanad riwayat ini hasan.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Sa’d[22] dalam Ath-Thabaqaat 2/418 : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdul-Malik bin ‘Amru Abu ‘Aamir Al-‘Aqadiy : Telah mengkhabarkan kepada kami Naafi’ bin Abi Nu’aim, dari Naafi’, dari ‘Umar : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “.....(al-hadits)....”.
Penyebutan ‘Umar dalam sanad riwayat keliru, karena yang benar adalah Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa sebagaimana riwayat sebelumnya.
2.     Adl-Dlahhaak bin ‘Utsmaan Al-Hizaamiy.
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad[23] dalam Zawaaidu ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 395, Al-Qathii’iy[24] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 525, Ath-Thabaraaniy[25] dalam Al-Ausath no. 289, Ibnu Syaahiin[26] dalam Syarh Madzaahibi Ahlis-Sunnah hal. 62 no. 77, Al-Laalikaa’iy[27] dalam Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 2485, Al-Ashbahaaniy[28] dalam Al-Hujjah fii Bayaanil-Mahajjah no. 461, Abu Nu’aim[29] dalam Akhbaaru Ashbahaan 1/417 & dalam Fadlaailu Khulafaair-Raasyidiin no. 4, dan Ibnu ‘Asaakir[30] dalam At-Taariikh 44/105; dari dua jalan (‘Abdul-‘Aziiz bin Abi Haazim dan Ad-Daraawardiy), dari Adl-Dlahhaak bin ‘Utsmaan.
Keterangan para perawinya :
a.      ‘Abdul-‘Aziiz bin Abi Haazim Salamah bin Diinaar Al-Makhzuumiy, Abu Tamaam Al-Madaniy; seorang yang shaduuq lagi faqiih. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 184 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [lihat : Taqriibut-Tahdziib, hal. 611 no. 4116].
b.      Abdul-‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Ubaid Ad-Daraawardiy, Abu Muhammad Al-Juhhaniy. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 186 H/187 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah. Ada beberapa komentar ulama tentangnya :
Mush’ab bin ‘Abdillah bin Az-Zubair berkata : “Maalik bin Anas mentsiqahkan Ad-Daraawardiy”. Ahmad berkata : “Ia seorang yang ma’ruuf sebagai seorang pencari hadits. Apabila ia meriwayatkan dari kitabnya, maka shahih. Namun bila ia meriwayatkan dari kitab-kitab milik orang lain, ada keraguan. Ia membaca kitab-kitab mereka, lalu keliru. Kadang ia membalikkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar, dimana ia meriwayatkannya (menjadi) dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar”. Yahyaa bin Ma’iin berkata : “Ad-Daraawardiy lebih tsabt daripada Fulaih bin Sulaimaan, Ibnu Abiz-Zinaad, dan Abu Aus. Ad-Daraawardiy kemudian Ibnu Abi Haazim”. Di lain riwayat ia berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Di lain riwayat ia berkata : “Tsiqah hujjah”. Abu Zur’ah berkata : “Jelek hapalan. Kadang meriwayatkan dari hapalannya, ada sesuatu padanya, lalu ia keliru”. Abu Haatim berkata : “Muhaddits”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak kuat”. Di lain riwayat ia berkata : “Tidak mengapa dengannya. Adapun haditsnya yang berasal dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar adalah munkar”. Ibnu Sa’d berkata : “Tsiqah, banyak mempunyai hadits, melakukan beberapa kekeliruan” [Lihat : Tahdziibul-Kamaal, 18/187-195 no. 3470]. Ibnu Hibbaan memasukkannya dalam Ats-Tsiqaat, dan berkata : “Sering keliru (yukhthi’)”. Al-‘Ijliy berkata : “Tsiqah”. As-Saajiy berkata : “Ia termasuk orang-orang yang jujur dan amanah, akan tetapi ia mempunyai banyak keraguan” [lihat :Tahdziibut-Tahdziib, 6/353-355 no. 680].
Al-Bardza’iy pernah berkata : Aku pernah bertanya lepada Abu Zur’ah : “Fulaih bin Sulaimaan, ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad, Abu Aus, Ad-Daraawardiy, dan Ibnu Abi Haazim, mana di antara mereka yang lebih engkau senangi ?”. Ia menjawab : “Ad-Daraawardiy dan Ibnu Abi Haazim lebih aku senangi daripada mereka semua” [Suaalaat Al-Bardza’iy lembar 424-425]. Ya’quub bin Sufyaan berkata : “’Abdul-‘Aziiz di sisi penduduk Madiinah adalah seorang imam yang tsiqah” [Al-Ma’rifatu wat-Taariikh, 1/349].
Ibnu Hajar berkata : “Shaduuq, namun ia meriwayatkan dari kitab-kitab orang lain lalu keliru” [Taqriibut-Tahdziib, hal. 615 no. 4147]. Basyar ‘Awwaad dan Al-Arna’uth berkata : “Tsiqah” [Tahriirut-Taqriib, 2/371 no. 4119]. Abu Ishaaq Al-Huwainiy berkata : “Tsiqah” [Natslun-Nabaal bi-Mu’jamir-Rijaal, hal. 801-802 no. 1852]. Al-Albaaniy berkata : “Tsiqah” [Al-Irwaa’, 1/295].
Kesimpulannya : Ia seorang yang tsiqah yang sedikit mendapat kritikan di jurusan hapalannya. Khusus riwayatnya dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar mendapat pengingkaran sehingga dilemahkan sebagian ulama.
c.      Adl-Dlahhaak bin ‘Utsmaan bin ‘Abdillah bin Khaalid bin Hizaam Al-Qurasyiy Al-Asadiy Al-Hizaamiy, Abu ‘Utsmaan Al-Madaniy; seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : “Shaduuq namun sering ragu (yahimu)”. Termasuk thabaqah ke-7. Dipakai oleh Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 458 no. 2989].
Berikut perincian komentar ulama tentangnya :
Ahmad bin Hanbal, Yahyaa bin Ma’iin, dan Mush’ab Az-Zubairiy berkata : “Tsiqah”. Abu Daawud berkata : “Tsiqah, sedangkan anaknya yang bernama ‘Utsmaan bin Adl-Dlahhaak adalah dla’iif”. Abu Zur’ah berkata : “Tidak kuat (laisa bi-qawiy)”. Abu Haatim berkata : “Ditulis haditsnya, namun tidak boleh berhujah dengannya. Ia sendiri seorang yang shaduuq”. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat. Ibnu Sa’d berkata : “Tsabt, tsiqah, lagi banyak haditsnya”. Al-‘Ijliy berkata : “Orang Madinah (Madaniy), jaaizul-hadiits”. Ibnul-Madiiniy berkata : “Tsiqah”. Ya’quub bin Syaibah berkata : “Shaduuq, namun dalam haditsnya ada kelemahan”. Ibnu Khalfuun menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat. Adz-Dzahabiy berkata : “Shaduuq”. Ibnu Bukair berkata : “Tsiqah, Madaniy”. Ibnu Numair berkata : “Tidak mengapa dengannya, jaaizul-hadiits”. Ibnu ‘Abdil-Barr berkara : “Ia banyak salahnya, tidak dipakai sebagai hujjah” [lihat : Tahdziibul-Kamaal – beserta ta’liq dari muhaqqiq-nya – 13/271-274 no. 2922, Tahdziibut-Tahdziib 4/446-447 no. 787, dan Miizaanul-I’tidaal 2/324-325 no. 3938].
Kesimpulan : Ia seorang yang shaduuq. Kritikan yang dialamatkan kepadanya tidak menjatuhkan dia untuk berhujjah dengan haditsnya [lihat : Mu’jamu Asamiyyir-Ruwaat 2/353 dan Tahriirut-Taqriib 2/148 no. 2972].
Sanad riwayat ini hasan.
3.     ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Adawiy.
Diriwayatkan oleh Al-Baghawiy[31] dalam Syarhus-Sunnah no. 3875 : Telah menceritakan kepada kami Abul-Mudhaffar At-Tamiimiy : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Muhammad ‘Abdurrahmaan bin ‘Utsmaan : Telah mengkhabarkan kepafa kami Khaitsamah bin Sulaimaan : Telah mengkhabarkan kepada kami Ishaaq bin Muhammad Al-Farawiy : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar (Al-‘Umariy).
Sanad riwayat ini lemah dikarenakan :
a.      ‘Abdullah bin ‘Umar bin Hafsh; seorang yang dla’iif, ahli ibadah. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 171 H di Madinah. Dipakai oleh Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 528 no. 3513].
b.      Ishaaq bin Muhammad bin Ismaa’iil bin ‘Abdillah bin Abi Farwah Al-Farawiy Al-Qurasyiy, Abu Ya’quub Al-Madaniy Al-Umawiy; seorang yang shaduuq, yang kemudian di masa tuanya hapalannya menjadi jelek (karena buta). Termasuk thabaqah ke-10, dan wafat tahun 226 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, At-Tirmidziy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 131 no. 385].
4.     Maalik bin Anas.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy[32] dalam Al-Ausath no. 3330, Ibnu ‘Adiy[33] dalam Al-Kaamil 5/344, Ibnul-Muqri’[34] dalam Mu’jam-nya no. 227, Abu Ya’laa Al-Khaliiliy[35] dalam Al-Irsyaad hal. 414 no. 103, dan Ibnu ‘Asaakir[36] dalam At-Taariikh 44/104; semuanya dari jalan ‘Abdullah bin Shaalih, dari Ibnu Wahb, dari Maalik bin Anas.
Keterangan para perawinya :
a.      ‘Abdullah bin Shaalih bin Muhammad; seorang yang jujur, banyak kekeliruannya, tsabt dalam kitabnya, dan ada sifat lalai dalam  dirinya. Termasuk thabaqah ke-10, lahir tahun 137 H, dan wafat tahun 222 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 515 no. 3409].
b.      ‘Abdullah bin Wahb bin Muslim Al-Qurasyiy Al-Fihriy, Abu Muhammad Al-Mishriy Al-Faqiih; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi ‘aabid. Termasuk thabaqah ke-9, lahir tahun 125 H, dan wafat tahun 194 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 556 no. 3718].
c.      Maalik bin Anas bin Maalik bin Abi ‘Aamir bin ‘Amru Al-Ashbahiy Al-Humairiy, Abu ‘Abdillah Al-Madaniy Al-Faqiih; imam Daarul-Hijrah, tsiqah, yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 93 H, dan wafat tahun 179 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 913 no. 6465].
Sanad riwayat ini lemah karena ‘Abdullah bin Shaalih Al-Juhhaniy.
Al-Khaliiliy berkata : “Abu Haatim dan Al-Bukhaariy berkata : ‘Sesungguhnya Abu Shaalih (yaitu : ‘Abdullah bin Shaalih) telah keliru meriwayatkan dari Ibnu Wahb dengan perkataannya : ‘dari Maalik’. Hadits itu hanyalah hadits yang berasal dari Ibnu Wahb dari Naafi’ Al-Qaari’, dari Naafi’”.
Periwayatan dari Maalik di atas mempunyai mutaba’ah sebagaimana diriwayatkan oleh Tamaam Ar-Raaziy[37] dalam Al-Fawaaid (Ar-Raudlul-Bassaam) 4/270 no. 1460 : Telah menceritakan kepadaku Abul-Qaasim ‘Aliy bin Muhammad Al-Kuufiy Al-Haafidh : Telah menceritakan kepadaku Abu Bakr Muhammad bin ‘Imraan Al-Hamdaaniy : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-‘Abbaas bin Bassaam : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yaziid Al-Khuraasaaniy : Telah menceritakan kepada kami Al-Qa’nabiy, dari Maalik (bin Anas).
Riwayat ini lemah dikarenakan majhul-nya Abul-Qaasim ‘Aliy bin Muhammad Al-Kuufiy dan Ahmad bin Yaziid Al-Khuraasaaniy.
5.     Yahyaa bin Sa’iid Al-Anshaariy.
Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar[38] dalam Al-Bahr 12/193-194 no. 5860 : Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Yaziid bin Abi Yaziid, Abu ‘Aliy Al-Baghdaadiy : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Ishmah bin Muhammad Al-Anshaariy yang merupakan anak dari Fadlaalah bin ‘Ubaid, dari Yahyaa (bin Sa’iid).
Sanad riwayat ini sangat lemah, bahkan palsu, dikarenakan Al-Hasan bin Yaziid Al-Baghdaadiy dan ‘Ishmah bin Muhammad Al-Anshaariy.
Berikut keterangan para perawinya :
a.      Al-Hasan bin Yaziid Al-Muadzdzin Al-Baghdaadiy. Abul-Fath bin Abil-Fawaaris berkata : “Dla’iif”. Ibnu ‘Adiy berkata : “Munkarul-hadiits dari para perawi tsiqaat” [Taariikh Baghdaad, 8/496-497 no. 3975].
b.      ‘Ishmah bin Muhammad bin Fadlaalah bin Muhammad bin Fadlaalah bin Muhammad bin Syariik bin Jumai’ bin Mas’uud Al-Anshaariy Al-Khazrajiy. Ibnu Ma’iin berkata : “Pendusta, memalsukan hadits”. Muhammad bin Sa’d berkata : “Dla’iif dalam hadits”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Matruuk [Taariikh Baghdaad, 14/224-225].
c.      Yahyaa bin Sa’iid bin Qais bin ‘Amru Al-Anshaariy An-Najaariy, Abu Sa’iid Al-Madaniy; seorang yang tsiqah lagi tsabt. Termasuk thabaqah ke-5, dan wafat tahun 143/144/146 H Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1056 no. 7609].
6.     Ibraahiim bin Abi ‘Ablah Al-‘Uqailiy.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy[39] dalam Al-Ausath no. 247 & dalam Asy-Syaamiyyiin 1/53 no. 52, dan darinya Ibnu ‘Asaakir[40] dalam At-Taariikh 44/104 : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Risydiin : Telah menceritakan kepada kami As-Sariy bin Hammaad : Telah menceritakan kepada kami Al-Mu’allaa bin Al-Waliid Al-Qa’qaa’iy : Telah menceritakan kepadaku Haaniy bin ‘Abdirrahmaan, dari pamannya yaitu Ibraahiim bin Abi ‘Ablah, dari ayahnya dan Naafi’, dari Ibnu ‘Umar secara marfuu’.
Sanadnya sangat lemah, karena kelemahan Ahmad bin Muhammad bin Risydiin, serta kemajhulan As-Saariy bin Hammaad, Al-Mu’allaa bin Al-Waliid Al-Qa’qaa’iy, dan Ibnu ‘Ablah Al-‘Uqailiy.
Pembahasan Ibnu Risydiin :
Ahmad bin Muhammad bin Al-Hajjaaj bin Risydiin Al-Mishriy. Ibnu Abi Haatim berkata : ”Aku tidak meriwayatkan darinya ketika mereka membicarakannya”. Ibnu ’Adiy berkata : ”Mereka mendustakannya, dan aku mengingkari beberapa hal darinya. Namun ia termasuk orang yang ditulis haditsnya bersamaan dengan kelemahan yang ada padanya”. Ahmad bin Shaalih Al-Mishriy berkata : “Kadzdzaab”. An-Nasaa’iy berkata : “Seandainya ia berhenti pada hadits Bukair bin Al-Asyaj tentang hadits gua, sungguh aku akan meriwayatkan hadits darinya”. Ahmad Al-Haakim berkata : “Fiihi nadhar”. Ibnu Yuunus berkata : “Ia termasuk di antaranya huffaadhul-hadiits dan ahlinya”. Ibnu ‘Asaakir dan yang lainnya berkata : “Ia termasuk ahlu bait hadiits”. Maslamah bin Al-Qaasim berkata : “Tsiqah lagi ‘aalim tentang hadits”. Ibnul-Qaththaan berkata : “tsiqah lagi ‘aalim dalam hadits”.
Kesimpulan yang tepat bagi dirinya adalah ia seorang yang dla’iif. Kemungkinan pendustaan sebagian ulama kepadanya adalah karena keberadaan riwayat-riwayat munkar padanya. Wallaahu a’lam [lihat : Al-Jarh wat-Ta’diil, 2/75; Lisaanul-Miizaan, 1/133 no. 538; dan Irsyaadul-Qaadliy wad-Daaniy hal. 155-156 no. 172].
7.     Maalik bin Mighwal Al-Bajaliy.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy[41] dalam Al-Kaamil 5/366, Ibnu Abi Fawaaris[42] dalam Al-Fawaaid no. 49, dan Ibnu ‘Asaakir[43] dalam At-Taariikh 44/105; semuanya dari jalan Muhammad bin Yuusuf bin Abi Ma’mar : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad bin Al-Mughiirah, Abul-Hasan : Telah menceritakan kepada kami Maalik bin Mighwal.
Sanad riwayat ini sangat lemah, karena ‘Abdullah bin Muhammad bin Al-Mughiirah.
Berikut keterangan para perawinya :
a.      Muhammad bin Yuusuf bin Abi Ma’mar, Abu Ja’far As-Sa’diy; seorang yang tsiqah [Taariikh Baghdaad, 4/621-622].
b.      ‘Abdullah bin Muhammad bin Al-Mughiirah Al-Kuufiy Al-Mishriy. Abu Haatim berkata : “Tidak kuat (laisa bil-qawiy)”. Ibnu Yuunus berkata : “Munkarul-hadiits”. Ibnu ‘Adiy berkata : “Kebanyakan haditsnya tidak ada mutaba’ah-nya”. Ibnul-Madiiniy berkata : “Ia sering bersendirian dalam periwayatan hadits-hadits dari Ats-Tsauriy”. Al-‘Uqailiy memasukkannya dalam Adl-Dlu’afaa’.  Abu Zur’ah berkata : “Munkarul-hadiits. Ia meriwayatkan dari Maalik bin Mighwal hadits-hadits munkar”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Ia mempunyai hadits-hadits dari Ats-Tsauriy yang ia bersendirian dengannya” [lihat : Liisaanul-Miizaan 4/554-556 no. 4395 dan Al-Jaami’ fil-Jarh wat-Ta’diil 2/25 no. 2310].
c.      Maalik bin Mighwal bin ‘Aashim Al-Bajaliy Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 157/158/159 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 917 no. 6492].
Naafi’ mempunyai mutaba’ah dari Abu ‘Ablah Al-‘Uqailiy; sebagaimana diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy[44] dalam Asy-Syaamiyyiin 1/53 no. 52, dan Ibnu ‘Asaakir[45] dalam At-Taariikh 44/104. Namun sanadnya sangat lemah, karena kelemahan Ahmad bin Muhammad bin Risydiin serta kemajhulan As-Saariy bin Hammaad, Al-Mu’allaa bin Al-Waliid Al-Qa’qaa’iy, dan Ibnu ‘Ulayyah Al-‘Uqailiy.
Kesimpulan : Riwayat Ibnu ‘Umar ini adalah shahih lighairihi.
Ibnu ‘Umar mempunyai syawaahid di antaranya :
1.     Abu Dzarr Al-Ghifaariy radliyallaahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ahmad[46] dalam Musnad-nya 5/165 & 177 & dalam Fadlaailush-Shahaabah no. 316, Abu Daawud[47] no. 2962, Ibnu Maajah[48] no. 108, Ibnu Abi Syaibah[49] 12/21, Ibnu Sa’d[50] dalam Ath-Thabaqaat 2/418-419, Al-Fasawiy[51] dalam Al-Ma’rifah 1/461, Ibnu Abi ‘Aashim[52] dalam As-Sunnah no. 1249, Al-Bazzaar[53] dalam Al-Bahr no. 4059, Al-Qathii’iy[54] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 521 & 687, Al-Balaadzuriy[55] dalam Ansaabul-Asyraaf 10/296, Al-Baghawiy[56] dalam Syarhus-Sunnah no. 3876, Ibnu Syaahiin[57] dalam Juuz-nya no. 7, Abul-‘Abbaas Al-Asham[58] dalam Hadiits-nya no. 60, Al-Khathiib Al-Baghdaadiy[59] dalam Al-Asmaa’ul-Muhimmaah 1/45-46, Ibnu ‘Asaakir[60] 44/98-99 & 48/71-72, dan Al-Mizziy[61] dalam Tahdziibul-Kamaal 23/114-115; semuanya dari jalan Muhammad bin Ishaaq, dari Mak-huul, dari Ghudlaif bin Al-Haarits, dari Abu Dzarr.
Sanad riwayat ini hasan.
Berikut keterangan para perawinya :
a.      Muhammad bin Ishaaq bin Yasaar Al-Madaniy, Abu Bakr/Abu ‘Abdilah Al-Qurasyiy; seorang yang shaduuq, namun sering melakukan tadliis. Termasuk thabaqah ke-5, dan wafat tahun 150 H atau setelahnya. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 825 no. 5762].
Catatan : Ibnu Ishaaq dalam hal ini telah menjelaskan penyimakan riwayatnya dari Mak-huul sebagaimana dalam riwayat yang dibawakan oleh Al-Fasawiy.
b.      Mak-huul Asy-Syaamiy, Abu ‘Abdillah Ad-Dimasyqiy Al-Faqiih; seorang yang tsiqah lagi faqiih, namun banyak melakukan irsaal (w. 100 H). Termasuk thabaqah ke-5, dan wafat tahun 112 H/113 H/114 H/116 H/118 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Qiraa-ah, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 969 no. 6923].
Ibnu Hajar memasukkannya dalam jajaran mudallis tingkatan ketiga dalam Thabaqaatul-Mudallisiin no. 108. Namun tadliis yang dimaksud di sini adalah irsal, sebagaimana yang dikatakannya dalam At-Taqriib [lihat juga : Mu’jamul-Mudallisiin, hal. 450-452 no. 159]. Abu Haatim pernah bertanya kepada Abu Mus-hir : “Apakah Mak-huul mendengar riwayat dari salah seorang di antara shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?”. Ia menjawab : “Tidak shahih menurut pengetahuanku, kecuali riwayatnya dari Anas bin Maalik” [Jaami’ut-Tahshiil hal. 285 no. 796].
c.    Ghudlaif bin Al-Haarits bin Zaniim As-Sakuuniy Al-Kindiy/Ats-Tsamaaliy, Abu Asmaa’ Al-Himshiy; seorang yang diperselisihkan status kebershahabatannya, namun ia seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 60-an H. Dipakai oleh Abu Daawud, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 776-777 no. 5396].
d.    Abu Dzar Al-Ghifaariy, namanya Jundab bin Junaadah; salah seorang shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang masyhur dan mulia. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 32 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1143 no. 8147].
Diriwayatkan juga oleh Abu Nu’aim[62] dalam Al-Hilyah no. 7002, Al-Haakim[63] dalam Al-Mustadrak 3/86-87, Al-Baihaqiy[64] dalam Al-Madkhal 1/72-73 no. 66, Ath-Thabaraaniy[65] dalam Asy-Syaamiyyiin no. 1543 & 3566, Al-Laalikaa’iy[66] dalam Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 2490, dan Ibnu ‘Asaakir[67] 44/97; semuanya dari jalan Abu Khaalid Al-Ahmar, dari Hisyaam bin Al-Ghaaz, Muhammad bin ‘Ajlaan, dan Muhammad bin Ishaaq; dari Mak-huul, dari Ghudlaif bin Al-Haarits, dari Abu Dzarr, ia berkata :
مَرَّ بِي فَتًى فَقُلْتُ: اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: أَسْتَغْفِرُ لَكَ وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: لا، أَوْ تُعْلِمُنِي، قَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ بِعُمَرَ فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
Seorang pemuda melewatiku, lalu aku berkata : “Mintakanlah ampun kepada Allah untukku”. Ia menjawab : “Aku memintakan ampun kepada Allah untukmu, sedangkan engkau adalah shahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?”. Aku menjawab : “Ya”. Ia berkata : “Tidak mau, atau engkau memberi tahu kepadaku (apa sebabnya engkau melakukannya)”. Abu Dzarr berkata : “Sesungguhnya engkau tadi melewati ‘Umar, dan ia berkata : ‘Sebaik-baik pemuda’. Dan aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Sesungguhnya Allah telah meletakkan kebenaran pada lisan dan hati ‘Umar”.
Sanad riwayat ini shahih.
Berikut keterangan para perawinya :
a.    Sulaimaan bin Hayyaan Al-Azdiy, Abu Khaalid Al-Ahmar Al-Kuufiy Al-Ja’fariy; seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : ‘shaduuq, namun sering keliru (yukhthi’)’. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 190 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 406 no. 2562].
Ishaq bin Rahaawaih berkata : Aku bertanya kepada Wakii’ tentang Abu Khaalid, lalu ia berkata : “Dan Abu Khaalid, apakah ia termasuk orang yang masih ditanyakan ?”. Yahyaa bin Ma’iin berkata : “Shaduuq, namun bukan sebagai hujjah”. Di lain riwayat ia berkata : “Tsiqah”. Di lain riwayat ia berkata : “Tidak mengapa dengannya”. ‘Aliy bin Al-Madiniy berkata : “Tsiqah”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Abu Hisyaam Ar-Rifaa’iy berkata : “Telah menceritakan kepada kami Abu Khaalid Al-Ahmar, at-tsiqatul-amiin (sangat terpercaya)”. Abu Haatim berkata : “Shaduuq”.
Sufyaan apabila ditanya tentang Abu Khaalid Al-Ahmar, ia berkata : “Sebaik-baik laki-laki adalah Abu Hisyaam ‘Abdullah bin Numair”. Abu Bakr Al-Khathiib berkata : “Sufyaan mencela Abu Khaalid dengan sebab keluarnya bersama Ibraahiim bin ‘Abdillah bin Hasan. Adapun dalam masalah hadits, maka ia tidak mencelanya”.
Ibnu ‘Adiy berkata : “Ia mempunyai hadits-hadits yang shaalihah (baik). Hanya saja, hapalannya yang jelek menyebabkan ia sering keliru. Ia pada asalnya adalah sebagaimana yang dikatakan Ibnu Ma’iin : ‘shaduuq, namun bukan sebagai hujjah”. Ibnu Sa’d berkata : “Seorang yang tsiqah, banyak haditsnya”. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat. Al-‘Ijliy berkata : “Tsiqahshaahibus-sunnah”. Al-Bazzaar berkata : “Bukan seorang yang haafidh. Ia meriwayatkan hadits-hadits dari Al-A’masy dan lainnya yang tidak mempunyai mutaba’ah” [Al-Jarh wat-Ta’diil 4/106-107 no. 477, Tahdziibul-Kamaal, 11/394-398 no. 2504, dan Tahdziibut-Tahdziib, 4/182 no. 313].
Adz-Dzahabiy berkata : “Tsiqah masyhuur” [Man Tukullima fiih Wahuwa Muwatstsaq Au Shaalihul-Hadiits, hal. 239-240 no. 144]..
Kesimpulan : Ia seorang yang tsiqah, namun mempunyai beberapa keraguan (auhaam).
b.    Hisyaam bin Al-Ghaaz bin Rabii’ah Al-Jurasyiy, Abu ‘Abdillah/Abul-‘Abbaas Asy-Syaamiy Ad-Dimasyqiy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 152 H/153 H/156 H/159 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1023 no. 7355].
c.    Muhammad bin ‘Ajlaan Al-Qurasyiy Abu ‘Abdillah Al-Madaniy; seorang yang shaduuq, namun bercampur dalam hadits-hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu. Termasuk thabaqah ke-5, dan wafat tahun 148 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 877 no. 6176].
Akan tetapi Ad-Daaruquthniy ketika mengomentari riwayat di atas berkata : “Diriwayatkan oleh Mak-huul, dan terjadi perselisihan dalam periwayatan darinya. Muhammad bin Ishaaq meriwayatkan dari Mak-huul, dari Ghudlaif dari Abu Dzarr. Abu Khaalid Al-Ahmar meriwayatkan dari Muhammad bin Ishaaq, Muhammad bin ‘Ajlaan, dan Hisyaam bin Al-Ghaaz; dari Mak-huul, dari Ghudlaif, dari Abu Dzarr. Aku mengira Abu Khaalid membawa hadits Hisyaam bin Al-Ghaaz dan Ibnu ‘Ajlaan atas hadits Muhammad bin Ishaaq, sehingga membuat bagus sanad Ibnu Ishaaq. Hal itu dikarenakan selain dirinya (Abu Khaalid Al-Ahmar) meriwayatkan dari Hisyaam bin Al-Ghaaz dan dari Muhammad bin ‘Ajlaan, dari Mak-huul secara mursal dari Abu Dzarr. Begitu juga yang diriwayatkan oleh ‘Uqail bin Khaalid dan Ibnu Abi Husain Al-Makkiy dari Mak-huul, dari Abu Dzarr secara mursal. Wakii’ berkata : Dari Hisyaam bin Al-Ghaaz, dari Mak-huul, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tanpa menyebut Abu Dzarr” [Al-‘Ilal, 6/258-259 no. 1116].
Diriwayatkan oleh Ruuyaaniy[68] dalam Al-Musnad 3/317-318 no. 268 : Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Basyaar : Telah mengkhabarkan kepada kami Yahyaa, dari Ibnu ‘Ajlaan, dari Mak-huul : Bahwasannya Abu Dzarr...... dst – tanpa menyebutkan Ghudlaif.
Yahyaa dalam sanad tersebut adalah Yahyaa bin Sa’iid bin Farruukh Al-Qaththaan At-Tamiimiy; seorang yang tsiqah,mutqin, haafidh, imaam, lagi qudwah. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 198 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1055-1056 no. 7607].
Sanad riwayat ini shahih sampai Mak-huul.
Diriwayatkan juga oleh Abul-‘Abbaas Al-Bashriy[69] (Muhammad bin Yuunus Al-Kudaimiy) dalam Juuz-nya no. 58, Abu Bakr An-Nashiibiy[70] dalam Hadiits-nya no. 57, dan Ibnu ‘Asaakir[71] dalam At-Taariikh 44/100; semuanya dari jalan Muhammad bin Ghaalib bin Harb, dari Qabiishah, dari Sufyaan (Ats-Tsauriy), dari ‘Abdullah bin ‘Iisaa, dari Mak-huul, dari Abu Dzarr secara mursal’ – tanpa menyebutkan perantara Ghudlaif.
Diriwayatkan juga oleh Al-Qathii’iy[72] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 683 dari jalan Muhammad : Telah menceritakan kepada kami Al-‘Abbaas bin Abi Thaalib : Telah menceritakan kepada kami Qabiishah, Sufyaan (Ats-Tsauriy), dari ‘Abdullah bin Sa’iid, dari Mak-huul, dari Abu Dzarr secara mursal. Penyebutan ‘Abdullah bin Sa’iid dalam sanad ini keliru karena bertentangan dengan riwayat sebelumnya yang lebih kuat, dimana kekeliruan ini kemungkinan berasal dari Muhammad bin Ahmad Al-Qaadliy, syaikh dari Al-Qathii’iy.[73] Atau bisa jadi perbedaan penyebutan syaikh (guru) Ats-Tsauriy ini, disebabkan oleh Qabiishah. Para ulama mengkritik riwayat Qabiishah yang berasal dari Ats-Tsauriy, karena ia bertemu dengan Ats-Tsauriy masih kecil.
‘Abdullah bin ‘Iisaa dalam riwayat mursal tersebut mempunyai mutaba’ah dari :
a.      ‘Abdullah bin ‘Abdirrahmaan Al-Naufaliy.
Diriwayatkan juga oleh Al-Kharaaithiy[74] dalam Makaarimul-Akhlaaq no. 922 dan Ibnu ‘Asaakir[75] dalam At-Taariikh 44/99-100 & 48/72; semuanya dari jalan Sufyaan bin ‘Uyainah, dari Ibnu Abi Husain, dari Mak-huul, dari Abu Dzarr.
Riwayat ini shahih sampai Mak-huul. Berikut keterangan para perawinya :
·       Sufyaan bin ‘Uyainah bin Abi ‘Imraan Al-Hilaaliy, Abu Muhammad Al-Kuufiy Al-Makkiy; seorang yang tsiqah, haafidh, faqiih, imaam, dan hujjah. Termasuk thabaqah ke-8, lahir tahun 107 H, dan wafat tahun 198 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 395 no. 2464].
Ibnu Hajar berkata : “tsiqah, haafidh, faqiih, imaam, dan hujjah. Akan tetapi hapalannya berubah di akhir umurnya…..” [At-Taqriib, hal. 395 no. 2464].
Perkataan Ibnu Hajar : “hapalannya berubah di akhir umurnya” ; maka perkataan ini bersumber pada riwayat yang dinisbatkan kepada Yahya bin Sa’iid Al-Qaththaan. Ia (Yahyaa) ia berkata : “Bahwasannya Sufyaan bin ‘Uyainah mengalami ikhtilath pada tahun 197. Barangsiapa yang mendengar darinya pada tahun itu atau setelahnya, maka samaa’ (hadits)-nya itu tidak ada apa-apanya/tidak shahih” [Tahdziibul-Kamaal, 11/196, tahqiq : Dr. Basyaar ‘Awwaad; Muassasah Ar-Risaalah, Cet. 1/1408].
Perkataan Ibnul-Qaththaan ini tidak benar. Bahkan Adz-Dzahabiy mengomentarinya sebagai riwayat yang munkar (yang disandarkan kepada Ibnul-Qaththaan), sebab Ibnul-Qaththaan meninggal pada bulan Shafar tahun 196 H. Lantas, bagaimana ia dapat bersaksi bahwa Ibnu ‘Uyainah mengalami ikhtilath pada tahun 197 ? [lihat penjelasan selengkapnya pada kitab Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 8/410].
·       Ibnu Abi Husain namanya adalah : ‘Abdullah bin ‘Abdirrahmaan bin Abil-Husain bin Al-Haarits bin ‘Aamir bin Naufal Al-Qurasyiy An-Naufaliy Al-Makkiy; seorang yang tsiqah lagi ‘aalim di kota Madinah. Termasuk thabaqah ke-5. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 521 no. 3452].
b.      ‘Uqail bin Khaalid Al-Ailiy.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asaakir[76] dalam At-Taariikh 44/100 & 48/72 dengan sanad hasan.[77]
Mak-huul dalam periwayatan dari Ghudlaif mempunyai mutaba’ah dari :
a.      ‘Ubaadah bin Nusaiy.
Diriwayatkan juga oleh Ahmad[78] 5/145 & dalam Fadlaailush-Shahaabah no. 316, Abul-‘Abbaas Al-Asham[79] dalam Hadiits-nya no. 60, Ibnu ‘Asaakir[80] dalam At-Taariikh 44/100 & 48/71, dan Ar-Raafi’iy[81] dalam At-Tadwiin fii Akhbaar Qazwiin 3/271; semuanya dari dua jalan (‘Affaan bin Muslim dan Yuunus bin Muhammad), dari Hammad bin Salamah, dari Burd Abul-‘Alaa’, dari ‘Ubaadah bin Nusaiy, dari Ghudlaif bin Al-Haarits, dari Abu Dzarr radliyallaahu ‘anhu.
Sanad riwayat ini hasan atau shahih. Berikut keterangan para perawinya :
·       ‘Affaan bin Muslim bin ‘Abdillah Al-Baahiliy, Abu ‘Utsmaan Ash-Shaffaar Al-Bashriy; seorang yang tsiqah lagi tsabat, namun kadang ragu. Termasuk thabaqah ke-10, wafat setelah tahun 219 H di Baghdaad. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 681 no. 4659].
·       Yuunus bin Muhammad bin Muslim Al-Baghdaadiy, Abu Muhammad Al-Muaddib; seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 207 H. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1099 no. 7971].
·       Hammaad bin Salamah bin Diinaar Al-Bashriy, Abu Salamah; seorang yang tsiqah, lagi ‘aabid, orang yang paling tsabt dalam periwayatan hadits Tsaabit (Al-Bunaaniy). Berubah hapalannya di akhir usianya. Termasuk thabaqah ke-8, wafat tahun 167 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara muallaq, Muslim, Abu Daawud, Ar-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 268-269 no. 1507].
Ibnu Rajab rahimahumullah berkata :
قال عبد الله بن أحمد : سمعتُ يحيى بن معين يقول : من أراد أن يكتب حديث حماد بن سلمة، فعليه بعفان بن مسلم
“Telah berkata ‘Abdullah bin Ahmad : Aku mendengar Yahyaa bin Ma’iin berkata : ‘Barangsiapa yang ingin menulis hadits Hammaad, maka wajib baginya berpegang pada ‘Affaan bin Muslim” [Syarh ‘Ilal At-Tirmidziy, 2/707].
·       Burd bin Sinaan Asy-Syaamiy, Abul-‘Alaa’ Ad-Dimasyqiy; seorang yang shaduuq, dituduh berpemikiran Qadariyyah. Termasuk thabaqah ke-5. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 165 no. 659].
·       ‘Ubaadah bin Nusaiy Al-Kindiy, Abu ‘Umar Asy-Syaamiy Al-Urduniy; seorang yang tsiqah lagi mempunyai keutamaan. Termasuk thabaqah ke-3, dan wafat tahun 118 H. Dipakai oleh Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 187 no. 842].
b.      Wabarah bin ‘Abdirrahmaan.
Diriwayatkan oleh Al-Khathiib Al-Baghdaadiy[82] dalam Al-Asmaa’ul-Muhimmaah 1/45-46 dan Ibnu ‘Asaakir[83] dalam At-Taariikh 44/97; semuanya dari Muhammad bin Al-Hasan bin Al-Qutaibah : Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin Sa’iid Al-Muqri’ : Telah menceritakan kepada kami Ya’laa bin ‘Ubaid : Telah menceritakan kepada kami Mis’ar bin Kidaam, dari Wabrah bin ‘Abdirrahmaan, dari Ghudlaif.
Sanadnya lemah, dikarenakan ‘Aliy bin Muqri’ adalah majhuul.
Diriwayatkan juga oleh Ath-Thabaraaniy[84] dalam Al-Ausath no. 6692 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Hasan bin Qutaibah, yang selanjutnya seperti riwayat di atas - tanpa menyebutkan Abu Dzarr antara Ghudlaif dengan ‘Umar bin Al-Khaththaab radliyallaahu ‘anhumaa.
Kesimpulan : Riwayat Abu Dzar radliyallaahu ‘anhu ini shahih.
2.     Bilaal bin Rabbaah radliyallaahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ‘Aashim[85] dalam As-Sunnah no. 1248, Al-Aajurriy[86] dalam Asy-Syarii’ah no. 871 & 993, Al-Qathii’iy[87] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 520, Ibnu Abi Haatim[88] dalam Al-‘Ilal no. 2669, Asy-Syaasyiy[89] dalam Musnad-nya no. 983, Ath-Thabaraaniy[90] dalam Asy-Syaamiyyiin no. 1463 & dalam Al-Kabiir no. 1077, dan Ibnu ‘Asaakir[91] dalam At-Taariikh 48/73 & 74; semuanya dari jalan Abu Bakr bin Abi Maryam, dari Habiib bin ‘Ubaid, dari Ghudlaif bin Al-Haarits, dari Bilaal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Keterangan para perawinya :
a.    Abu Bakr bin ‘Abdillah bin Abi Maryam Al-Ghassaaniy Asy-Syaamiy – dikatakan namanya adalag Bukair/’Abdis-Salaam; seorang yang dla’iif, dimana dulu rumahnya pernah dicuri sehingga hapalannya tercampur. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 156 H. Dipakai oleh Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1116 no. 8031].
b.    Habiib bin ‘Ubaid Ar-Rahabiy, Abu Hafsh Asy-Syaamiy Al-Himshiy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-3. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 220 no. 1109].
c.    Ghudlaif bin Al-Haarits bin Zaniim As-Sakuuniy Al-Kindiy/Ats-Tsamaaliy, Abu Asmaa’ Al-Himshiy; telah lewat keterangan tentangnya.
d.    Bilaal bin Rabbaah Al-Qurasyiy At-Taimiy, Abu ‘Abdillah/Abu ‘Abdirrahmaan/Abu ‘Abdil-Kariim/Abu ‘Amru Al-Muadzdzin maulaa Abi Bakr; salah seorang shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang mulia dan termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 17 H/18 H/20 H di Syaam. Dipakai Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 179 no. 787].
Sanad riwayat ini keliru – sebagaimana diisyaratkan Abu Zur’ah [Al-‘Ilal no. 2669] – karena riwayat yang benar adalah dari Ghudlaif dari Abu Dzarr sebagaimana riwayat Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa. Kekeliruan ini berasal dari Abu Bakr bin Abi Maryam.
3.     Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Ahmad[92] 2/401, Ibnu Abi Syaibah[93] 12/25, Ibnu Abi ‘Aashim[94] dalam As-Sunnah no. 1250, Abu Nu’aim[95] dalam Al-Hilyah no. 95 & dalam Tatsbiitul-Imaamah no. 98 & dalam Fadlaailul-Khulafaair-Raasyidiin no. 3, Ibnul-‘Arabiy[96] dalam Mu’jam-nya no. 2273, Ad-Diinawariy[97] dalam Al-Mujaalasah no. 198, As-Silafiy[98] dalam Mu’jamus-Safar no. 886, dan Ibnu ‘Asaakir[99] dalam At-Taariikh 44/101 & 102; semuanya dari jalan ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umariy, dari Jahm bin Abi Jahm, dari Al-Miswar bin Makhramah, dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ
Sesungguhnya Allah telah meletakkan kebenaran pada lisan dan hati ‘Umar”.
Keterangan para perawinya :
a.      ‘Abdullah bin ‘Umar bin Hafsh bin ‘Aashim bin ‘Umar bin Al-Khaththaab Al-Qurasyiy Al-‘Adawiy, Abu ‘Abdirrahmaan Al-‘Umariy Al-Madaniy; seorang yang dla’iif, namun ahli ibadah. Termasuk thabaqah ke-7, dan wafat tahun 171 H. Dipakai oleh Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 528 no. 3513 dan At-Talkhiishul-Habiir, 2/508].
b.      Jahm bin Abi Jahm maulaa Al-Haarits bin Haathib Al-Qurasyiy Al-Jumahiy. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam Ats-Tsiqaat. Abu Daawud berkata : “Mustaqiimul-amr”. Beberapa orang shaduuq/tsiqaat meriwayatkan darinya (Muhammad bin Ishaaq, Sa’iid bin Abi Hilaal, dan Al-Waliid bin ‘Abdillah bin Jumai’) [Al-Jarh wat-Ta’diil 2/521 no. 2165, Lisaanul-Miizaan 2/499-500 no. 1987, Al-Jaami’ fil-Jarh wat-Ta’diil 1/137 no. 715]. Oleh karena itu, ia adalah seorang yang shaduuq hasanul-hadits. Wallaahu a’lam.
c.      Al-Miswar bin Makhramah bin Naufal bin Uhaib bin ‘Abdi-Manaaf bin Zahrah bin Kullaab Al-Qurasyiy, Abu ‘Abdirrahmaan Az-Zuhriy; salah seorang shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Termasuk thabaqah ke-1, lahir tahun 2 H, dan wafat tahun 64 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 944 no. 6717].
d.      Abu Hurairah Ad-Dausiy Al-Yamaaniy; salah seorang shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang masyhuur dan mulia. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 57 H/58 H/59 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1218 no. 8493].
Sanad riwayat ini lemah, karena ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umariy.
Al-‘Umariy mempunyai mutaba’ah dari :
a.      ‘Abdul-Malik bin ‘Amru Al-Qaisiy.
Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar[100] dalam Kasyful-Astaar no. 2498 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsannaa[101] : Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Aamir ‘Abdul-Malik bin ‘Amru,[102] dari Al-Jahm bin Abil-Jahm, dan seterusnya seperti di atas. Sanad ini tidak sah sebagai mutaba’ah, karena ada keterputusan antara ‘Abdul-Malik dengan Al-Jahm bin Abil-Jahm, dengan menggugurkan ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umariy. Telah diketahui bahwa Al-‘Umariy merupakan syaikh dari ‘Abdul-Malik. Dengan kata lain, riwayat ‘Abdul-Malik Al-Qaisiy ini adalah satu jalan dengan riwayat Al-‘Umariy.
b.      Maalik bin Anas.
Diriwayatkan oleh Tammaam Ar-Raaziy[103] dalam Al-Fawaaid (Ar-Raudlul-Bassaam) no. 1461 dan darinya Ibnu ‘Asaakir[104] dalam At-Taariikh 44/101 : Telah mengkhabarkan kepada kami Ibraahiim bin Muhammad bin Sinaan[105] dan Muhammad bin Ibraahiim bin ‘Abdirrahmaan[106], mereka berdua berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Zakariyyaa bin Yahyaa[107], ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Ibraahiim bin Ishaaq bin Abil-Jahiim[108] : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Aliy bin Qutaibah Al-Khurasaaniy[109] : Telah mengkhabarkan kepada kami Maalik, dari Al-Jahm bin Abil-Jahm, dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “.......(al-hadits).....”.
Pertama, riwayat ini yang benar adalah : dari Al-Jahm bin Abil-Jahm, dari Al-Miswar bin Makhramah, dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhumaa secara marfuu’, sebagaimana riwayat sebelumnya. Kedua, sanad riwayat ini sangat lemah dikarenakan ‘Aliy bin Qutaibah Ar-Rifaa’iy Al-Bashriy dimana ia dikenal membawakan riwayat-riwayat bathil dan ghariib dari Maalik.
Dua riwayat yang dianggap sebagai mutaba’ah tersebut tidak bisa mendukung riwayat Al-‘Umariy.
Diriwayatkan juga oleh ‘Abdullah bin Ahmad[110] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 315, Al-Qathii’iy[111] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 524 & 683, Ibnu Hibbaan[112] 15/312-313 no. 6889, Al-Aajurriy[113] dalam Asy-Syarii’ah no. 994, Abu Nu’aim[114] dalam Tatsbiitul-Imaamah no. 89, dan Ibnu ‘Asaakir[115] dalam At-Taariikh 44/101; semuanya dari ‘Abdul-‘Aziiz bin Muhammad Ad-Daraawardiy, dari Suhail bin Abi Shaalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “......(al-hadits)....”.
Keterangan para perawinya :
a.      Abdul-‘Aziiz bin Muhammad bin ‘Ubaid Ad-Daraawardiy, Abu Muhammad Al-Juhhaniy – telah lewat keterangan tentangnya (seorang yang tsiqah yang sedikit mendapat kritikan di jurusan hapalannya, khusus riwayatnya dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar mendapat pengingkaran sehingga dilemahkan sebagian ulama).
b.      Suhail bin Abi Shaalih Dzakwaan bin As-Sammaan, Abu Yaziid Al-Madaniy, maulaa Juwairiyyah bintu Ahmas; seorang yang shaduuq, namun hapalannya berubah di akhir usianya. Termasuk thabaqah ke-6, dan wafat pada masa kekhilafahan Al-Manshuur. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 421 no. 2690].
c.      Dzakwaan, Abu Shaalih As-Sammaan Al-Madaniy; seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-3, dan wafat tahun 101 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 313 no. 1850].
Sanad riwayat ini lemah, karena tidak diketahui apakah Ad-Daraawardiy mendengar dari Suhail sebelum atau setelah ikhtilaath-nya.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi ‘Aashim[116] dalam As-Sunnah no. 1247 : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdil-Wahhaab Al-Azhariy – anak laki-laki ‘Abdurrahmaan bin Al-Azhar - : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-‘Aziiz bin ‘Abdillah, dari Ibraahiim bin Sa’d, dari ‘Ubaidullah bin ‘Umar, dari Naafi’, ia berkata : Telah berkata Abu Hurairah : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “.....(al-hadits)....”.
Semua perawinya tsiqaat, kecuali Muhammad bin ‘Abdil-Wahhaab Al-Azhariy, saya belum menemukan biografinya.
Kesimpulan : Riwayat Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu ini hasan lighairihi.
4.     ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhaa.
Diriwayatkan oleh Al-Qathii’iy[117] dalam Zawaaid ‘alaa Fadlaailish-Shahaabah no. 518, Ibnu Sa’d[118] dalam Ath-Thabaqaat 2/418, Ibnu ‘Asaakir[119] dalam At-Taariikh 44/94; semuanya dari jalan Muhammad bin Abi Fudaik, dari ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad, dari Ibnu Abi ‘Atiiq, dari ayahnya, dari ‘Aaisyah : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلا فِي أُمَّتِهِ مُعَلَّمٌ أَوْ مُعَلَّمَانِ، وَإِنْ يَكُنُ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَابْنُ الْخَطَّابِ ! إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ
Tidaklah ada seorang nabi kecuali ada pada umatnya sepeninggalnya ada seorang atau dua orang yang menerima pengajaran. Dan seandainya ada seseorang dari kalangan umatku, maka ia adalah Ibnul-Khaththaab ! Sesungguhnya kebenaran ada pada lisan dan hati ‘Umar”.
Sanad riwayat ini hasan.
Berikut keterangan para perawinya :
a.      Muhammad bin Ismaa’iil bin Muslim bin Abi Fudaik Diinaar Ad-Dailiy, Abu Ismaa’iil Al-Madaniy; seorang yang shaduuq. Termasuk thabaqah ke-8, dan wafat tahun 200 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 826 no. 5773].
b.      ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad ‘Abdullah bin Dzakwaan Al-Qurasyiy, Abu Muhammad Al-Madaniy; seorang yang shaduuq, namun berubah hapalannya ketika datang ke Baghdaad, dan ia seorang yang faqiih. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 100 H, dan wafat tahun 174 H di Baghdaad. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 578 no. 3886].
Ibnul-Madiiniy berkata : “Hadits yang ia riwayatkan di Madiinah adalah shahih; sedangkan yang ia riwayatkan di Baghdaad, maka orang-orang Baghdaad telah merusaknya”. Ia juga berkata : “Haditsnya di Madiinah adalah muqaarib (pertengahan), dan hadits yang ia riwayatkan di ‘Iraaq adalah mudltharib”. Al-Fallaas dan As-Saajiy berkata : “Hadits yang ia riwayatkan di Madiinah lebih shahih daripada hadits yang ia riwayatkan di Baghdaad” [Tahdziibut-Tahdziib, 6/170-173 no. 356].
Catatan : Hadits Ibnu Abi Fudaik dari ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad merupakan klasifikasi hadits yang ia (Ibnu Abiz-Zinaad) riwayatkan di Madinah.
c.      Muhammad bin ‘Abdillah bin Abi ‘Atiiq Muhammad bin ‘Abdirrahmaan bin Abi Bakr Ash-Shiddiiq Al-Qurasyiy At-Taimiy Al-Madaniy; seorang yang dikatakan oleh Ibnu Hajar : ‘maqbuul’. Termasuk thabaqah ke-7. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Abu Daawud, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 865 no. 6085].
Namun yang benar, ia seorang yang shaduuq, hasanul-hadiits. Ibnu Hibbaan memasukkannya dalam Ats-Tsiqaat. Adz-Dzuhliy mengatakan bahwa riwayatnya dari Az-Zuhriy berdekatan (kualitasnya) dengan Ibnu Abi Dzib. Di lain kesempatan ia berkata : “Hasanul-hadiits dari Az-Zuhriy, banyak riwayatnya. Muqaaribul-hadiits”. Sejumlah perawi tsiqaat meriwayatkan darinya [Tahdziibut-Tahdziib, 9/277 no. 457].
d.      ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdirrahmaan bin Abi Bakr Ash-Shiddiiq Al-Qurasyiy At-Taimiy Al-Madaniy, Abu Bakr – terkenal dengan nama Ibnu Abi ‘Atiiq; seorang yang shaduuq. Termasuk thabaqah ke-3. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 542 no. 3613].
Namun yang benar ia adalah seorang yang tsiqah. Telah di-tsiqah-kan oleh jumhur ahli hadits. Ia di-jarh karena banyak bercanda/berkelakar [Tahriirut-Taqriib, 2/263 no. 3588].
e.      ‘Aaisyah bintu Abi Bakr Ash-Shiddiiq At-Taimiyyah, Ummul-Mukminiin, Ammu ‘Abdillah; salah seorang shahabiyyah yang mulia. Termasuk thabaqah ke-1, dan wafat tahun 57 H/58 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy,  An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 1364 no. 8732].
Ibnu Abi Fudaik mempunyai mutaba’ah dari ‘Abdurrahmaan bin Al-Mughiirah, sebagaimana diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy[120] dalam Al-Ausath no. 9137 : Telah menceritakan kepada kami Mas’adah bin Sa’d : Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Al-Mundzir : Telah menceritakan kepadaku ‘Abdurrahmaan bin Al-Mughiirah, dari ‘Abdurrahmaan bin Abiz-Zinaad.
Sanad riwayat ini lemah.
Berikut keterangan para perawinya :
a.      Mas’adah bin Sa’iid, Abul-Qaasim Al-‘Aththaar Al-Makkiy; seorang yang maqbuul [Irsyaadul-Qaadliy wad-Daaniy, hal. 645 no. 1060].
b.      Ibraahiim bin Al-Mundzir bin ‘Abdillah bin Al-Mundzir bin Al-Mughiirah bin ‘Abdillah bin Khaalid bin Hizaam Al-Qurasyiy Al-Asadiy Al-Hazaamiy, Abu Ishaaq Al-Madaniy; seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : ‘shaduuq, dan diperbincangkan oleh Ahmad karena masalah Al-Qur’aan’. Termasuk thabaqah ke-10, dan wafat tahun 236 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 116 no. 255].
c.      ‘Abdurrahmaan bin Al-Mughiirah bin ‘Abdirrahmaan bin ‘Abdillah bin Khaalid bin Hakiim bin Hizaam Al-Qurasyiy Al-Asadiy Al-Hizaamiy, Abul-Qaasim Al-Madaniy; seorang yang shaduuq. Termasuk thabaqah ke-10. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dan Abu Daawud [Taqriibut-Tahdziib, hal. 600 no. 4141].
Kesimpulan : Riwayat ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhaa ini hasan.
5.     Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan radliyallaahu ‘anhumaa.
Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy[121] dalam Al-Kabiir 19/312-313 no. 707 : Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Naailah Al-Ashbahaaniy : Telah menceritakan kepada kami Sulaimaan bin Daawud Asy-Syaadzkuuniy : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Umar Al-Waaqidiy : Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin ‘Umar Al-Haazimiy, dari Muusaa bin Sahl, dari Yaziid bin An-Nu’maan bin Basyiir, dari ayahnya, dari Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan secara marfuu’.
Riwayat ini palsu terutama dikarenakan faktor :
a.      Sulaimaan bin Daawud Al-Minqariy Asy-Syaadzakuuniy Al-Bashriy, Al-Haafidh Abu Ayyuub; seorang yang matruuk. Ia telah di-jarh dengan jarh yang keras oleh jumhur ahli hadits, di antarnya :
Al-Bukhaariy berkata : “Fiihi nadhar”. Ia telah didustakan oleh Ibnu Ma’iin. Ibnu Ma’iin berkata : “Ia telah memalsukan hadits”. Ahmad bin Hanbal juga menuduhnya telah berdusta. Abu Haatim berkata : “Matruukul-hadiits”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak tsiqah”. Al-Baghawiy berkata : “Para imam telah menuduhnya berdusta” [Al-Jarh wat-Ta’diil 4/114-115 no. 498 dan Lisaanul-Miizaan 4/142-148 no. 3602].
b.      Muhammad bin ‘Umar bin Waaqid Al-Waaqidiy Al-Aslamiy, Abu ‘Abdillah Al-Madaniy Al-Qaadliy; seorang yang matruk. Termasuk thabaqah ke-9, lahir tahun 130 H, dan wafat tahun 207 di Baghdaad. Dipakai oleh Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 882 no. 6215].
c.      Muusaa bin Sahl Ar-Raasibiy. Al-Khathiib saat mengomentari haditsnya berkata : “Hadits ini maudlu’. Dan penyebabnya menurutku adalah Ismaa’iil bin ‘Aliy dan Muusaa bin Sahl, keduanya adalah dua orang yang majhuul”. Adz-Dzahabiy berkata : “Ia meriwayatkan khabar bathil. Ia tidak diketahui/dikenal” [Lisaanul-Miizaan, 8/201-202 no. 8003].
6.     Abu Sa’iid Al-Khudriy radliyallaahu ‘anhu.
Diriwayatkan oleh Tammaam Ar-Raaziy[122] dalam Al-Fawaaid (Ar-Raudlul-Bassaam) 4/273 no. 1462 dan darinya Ibnu ‘Asaakir dalam At-Taariikh 44/101 : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu ‘Umar Muhammad bin Sulaimaan bin Daawud Al-Labbaad : Telah menceritakan kepada kami Thaahir bin ‘Aliy Abu Thayyib Ath-Thabaraaniy : Telah menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Salamah Al-Asyqar : Telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaaj bin Sulaimaan bin Yaziid Al-Himyariy : Telah menceritakan kepada kami Misma’ bin ‘Adiy Al-Bashriy, dari Abu Haaruun Al-‘Abdiy, dari Abu Sa’iid Al-Khudriy, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ
Sesungguhnya Allah telah meletakkan kebenaran pada hati dan lisan ‘Umar”.
Sanad riwayat ini sangat lemah, terutama dikarenakan :
a.      ‘Umaarah bin Juwain, Abu Haaruun Al-‘Abdiy Al-Bashriy; seorang yang matruuk.  Termasuk thabaqah ke-4, dan wafat tahun 134 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Khalqu Af’aalil-‘Ibaad, At-Tirmidziy, dan An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 711 no. 4874].
b.      Muhammad bin Sulaimaan, Thaahir bin ‘Aliy, dan Al-Hajjaaj bin Sulaimaan adalah para perawi majhuul.
Walhasil, riwayat ini secara keseluruhan adalah shahih tanpa menyisakan keraguan.
Wallaahu a’lam.
[Alhamdulillah, takhrij ini selesai tanggal 21052012, 01:54, abul-jauzaa’ – ciper, ciapus, ciomas, bogor].


[2]      Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "، قَالَ: وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: مَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ فَقَالُوا فِيهِ، وَقَالَ فِيهِ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، أَوْ قَالَ عُمَرُ، إِلَّا نَزَلَ الْقُرْآنُ عَلَى نَحْوٍ مِمَّا قَالَ عُمَرُ
[3]      Riwayatnya adalah :
قثنا أَبُو عَامِرٍ، قثنا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
[4]      Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ مَوْلَى ثَقِيفٍ، حَدَّثَنَا سَوَّارُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعَنْبَرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: مَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ، فَقَالُوا فِيهِ، وَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، إِلا نَزَلَ الْقُرْآنُ عَلَى نَحْوٍ مِمَّا قَالَ عُمَرُ
[5]      Riwayatnya adalah :
وناه مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، نا أَبُو عَامِرٍ، نا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ.
[6]      Riwayatnya adalah :
حدثنا إبراهيم بن المنذر، قال: حدثنا مَعْنُ بْنُ عِيسَى، عَنْ خَارِجَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَعَلَى لِسَانِهِ، وَمَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ فَقَالُوا فِيهِ بِالرَّأْيِ، فَقَالَ فِيهِ عُمَرُ، إِلَّا جَاءَ الْقُرْآنُ بِمَا قَالَ: فِيهِ عُمَرُ "
[7]      Riwayatnya adalah :
ثنا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ السَّعْدِيُّ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرُ، ثنا مَعْنُ بْنُ عِيسَى، وأنا الْقَاسِمُ بن الليث، ثنا أَيُّوبُ الْوَزَّانُ، ثنا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ جَمِيعًا، عَنْ خَارِجَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ، وَمَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ فَقَالُوا فِيهِ بِالرَّأْيِ، وَقَالَ فِيهِ عُمَرُ إِلا جَاءَ الْقُرْآنُ بِمَا قَالَ فِيهِ عُمَرُ "
[8]      Riwayatnya adalah :
44/103 :
أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ هِبَةُ اللَّهِ بْنُ سَهْلٍ، وَأَبُو الْقَاسِمِ زَاهِرُ بْنُ طَاهِرٍ، قَالا: أنا الأُسْتَاذُ أَبُو يَعْلَى إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَحْمَدَ، أنا أَبُو طَاهِرٍ الْمُخَلِّصُ، أنا أَبُو الْقَاسِمِ الْبَغَوِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الرِّفَاعِيُّ، نا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، حَدَّثَنِي خَارِجَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ مِنْ وَلَدِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
44/104 :
أَنْبَأَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا أَبُو عَلِيٍّ التَّمِيمِيُّ، أنا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا أَبُو عَامِرٍ، نا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، أنا أَبُو بَكْرِ بْنُ الطَّبَرِيِّ، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ الْفَضْلِ، أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ، نا يَعْقُوبُ، نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ، نا مَعْنُ بْنُ عِيسَى، عَنْ خَارِجَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَعَلَى لِسَانِهِ، وَمَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ، فَقَالُوا فِيهِ بِالرَّأْيِ، وَقَالَ فِيهِ عُمَرُ، إِلا جَاءَ الْقُرْآنُ بِمَا قَالَ فِيهِ عُمَرُ "، وَالصَّحِيحُ أَنَّ آخِرَهُ مِنْ قَوْلِ ابْنِ عُمَرَ، فَقَدْ رَوَاهُ جَمَاعَةٌ، عَنْ نَافِعٍ وَلَمْ يَذْكُرُوهُ.
[9]      Riwayatnya adalah :
أَنْبَأَنَا أَبُو إِسْحَاقَ إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَغَيْرُهُ بِإِسْنَادِهِمْ، عَنْ أَبِي عِيسَى التِّرْمِذِيِّ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ هُوَ الْعَقَدِيُّ، حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".قَالَ: وقَالَ ابْنُ عُمَر: ما نزل بالناس أمر قط، فقالوا فِيهِ: وقَالَ فِيهِ عُمَر، أَوْ: قَالَ ابْنُ الخطاب، شك خارجة، إلا نزل فِيهِ القرآن عَلَى نحو ما قَالَ عُمَر.
[10]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[11]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[12]     Riwayatnya adalah :
نا عَلِيٌّ، نا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، نا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِئُ، قَالَ: حَدَّثَنِي نَافِعٌ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم مِثْلَهُ
[13]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو أُمَيَّةَ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، ثنا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِئُ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[14]     Riwayatnya adalah :
أنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْبَغَوِيُّ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ زَنْجُوَيْهِ، قَالَ: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، أنا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[15]     Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنِي خَلَفُ بْنُ الْقَاسِمِ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الْعَلافُ، وَعَمْرُو بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَمْرٍو، وَأَحْمَدُ بْنُ حَمَّادٍ زُغْبَةُ، قَالُوا: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِي، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[16]     Riwayatnya adalah :
وَقَدْ قُرِئَ عَلَى أَحْمَدَ بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَنْصُورٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[17]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ هَانِئٍ النَّيْسَابُورِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، أَنَّ نَافِعًا حَدَّثَهُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[18]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ الْمُقْرِئُ، ثنا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، ثنا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَفِي قَلْبِهِ "
[19]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زَكَرِيَّا، قَالَ: ثنا الْقَعْنَبِيُّ، قَالَ: ثنا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَن، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[20]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْقَاضِي أَبُو أَحْمَدَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، وَحَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ ابْنَا مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ فِي آخَرِينَ، قَالُوا: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ زَكَرِيَّاءَ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، ثنا نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[21]     Riwayatnya adalah :
44/102 :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، أنا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْبُسْرِيِّ، وَأَبُو مُحَمَّدِ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ، وَأَبُو طَاهِرٍ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ، أنا أَبِي أَبُو طَاهِرٍ، قَالُوا: أنا إِسْمَاعِيلُ الصَّرْصَرِيُّ، نا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ الْخَالِقِ الْعَتَكِيُّ، نا أَبُو جَعْفَرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَمَّادِ بْنِ مُسْلِمٍ التُّجِيبِيُّ، بِمِصْرَ، نا سَعِيدُ بْنُ الْحَكَمِ ابْنِ أَبِي مَرْيَمَ، نا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، حَدَّثَنِي نَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو سَعْدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَسْعَدَ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ حَيَّانَ النَّسَوِيُّ الصُّوفِيُّ الطَّبِيبُ، أنا أَبُو الْفَضْلِ مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ، أنا الْقَاضِي أَبُو عُمَرَ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْبِسْطَامِيُّ، أنا أَبُو أَحْمَدَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الرَّقِيُّ، أنا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، نا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الْمُلَقَّبُ بِوَرْشٍ، وَهُوَ ابْنُ عَمِّ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، الْمَقْتُولُ ظُلْمًا، وَسِقْلابُ بْنُ شَيْبَةَ، عَنْ نَافِعِ بْنِ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِئِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
44/103 :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ زَاهِرُ بْنُ طَاهِرٍ، أنا أَبُو سَعْدٍ أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُوسَى الْمُقْرِئُ، أنا الإِمَامُ أَبُو الْحَسَنِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ سَهْلٍ الْمَاسَرْجِسِيُّ، أنا أَبُو الْوَفَاءِ الْمُؤَمَّلُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عِيسَى الْمَاسَرْجِسِيُّ، نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ الرَّمَادِيُّ، نا سَعِيدُ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، أنا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِئُ، أَنَّ نَافِعًا حَدَّثَهُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو طَالِبٍ الصُّورِيُّ، أنا أَبُو الْحَسَنِ الْمِصْرِيُّ، أنا أَبُو مُحَمَّدٍ الشَّاهِدُ، أنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، نا عَلِيُّ بْنُ دَاوُدَ، نا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، نا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ الْقَارِئُ، حَدَّثَنِي نَافِعٌ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم مِثْلَهُ.
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا أَبُو عَلِيٍّ التَّمِيمِيُّ، أنا أَبُو بَكْرٍ الْقَطِيعِيُّ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، نا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ، وَأَبُو الْفَتْحِ الْمُخْتَارُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، وَأَبُو الْمَحَاسِنِ أَسْعَدُ بْنُ عَلِيٍّ، قَالُوا: أنا أَبُو الْحَسَنِ الدَّاوُدِيُّ، أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَمَّوَيْهِ، أنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ خُزَيْمٍ، نا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، نا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، نا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[22]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، أَخْبَرَنَا نَافِعُ بْنُ أَبِي نُعَيْمٍ، عَنْ نَافِعِ، عَنْ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[23]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، قَالَ: قثنا مُصْعَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُصْعَبٍ الزُّبَيْرِيُّ، قثنا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[24]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الرَّزَّازُ الْوَاسِطِيُّ، قثنا يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ، قثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[25]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ رِشْدِينَ، قَالَ: نا أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى بْنِ جَعْفَرٍ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: نا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[26]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْبَغَوِيُّ، ثنا مُصْعَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الزُّبَيْرِيُّ، ثنا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[27]     Riwayatnya adalah :
أنا عِيسَى بْنُ عَلِيٍّ، أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْبَغَوِيُّ، قَالَ: نا مُصْعَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: نا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
[28]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْمُظَفَّرِ، أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا الْمُخَلِّصُ، حَدَّثَنَا الْبَغَوِيُّ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ الْحَقَّ نَزَلَ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ ".
[29]     Riwayatnya adalah :
Akhbaaru Ashbahaan 1/417 :
وَحَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، ثنا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ، ثنا نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ الْحَقَّ يَنْزِلُ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
Fadlaailu Khulafaair-Raasyidiin no. 4 :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ، ثَنَا بِشْرُ بْنُ مُوسَى، ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ الْحُمَيْدِيُّ، ثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ، ثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ الْحِزَامِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " نَزَلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[30]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، وأَبُو نَصْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الطُّوسِيُّ، قَالا: أنا أَبُو الْحُسَيْنِ ابْنُ النَّقُّورِ، زَادَ ابْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ: وَأَبُو مُحَمَّدٍ الصَّرِيفِينِيُّ، قَالا: أنا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ حَبَابَةَ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْفَتْحِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ، وَأَبُو نَصْرٍ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي عَاصِمٍ، وَأَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ السَّلامِ بْنُ أَحْمَدَ، وَأَبُو عَبْدِ اللَّهِ سَمُرَةُ، وَأَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ الْقَادِرِ، ابْنَا جُنْدَبِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالُوا: أنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، أنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي شُرَيْحٍ، قَالا: أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْبَغَوِيُّ، نا مُصْعَبٌ الزُّبَيْرِيُّ، نا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ، وَقَالَ ابْنُ أَبِي شُرَيْحٍ: نا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[31]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو الْمُظَفَّرِ التَّمِيمِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُثْمَانَ، نا خَيْثَمَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، نا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[32]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ إِلْيَاسَ بْنِ صَدَقَةَ الْكَبَّاشُ الْمِصْرِيُّ، قَالَ: نَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ "، لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنِ مَالِكٍ إِلا ابْنُ وَهْبٍ، وَلا عَنِ ابْنِ وَهْبٍ إِلا ابْنُ صَالِحٍ
[33]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يُونُسَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ حَمْدُونَ بْنِ خَالِدٍ، قَالُوا: ثنا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ أَبُو صَالِحٍ، ثنا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[34]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ مَهْدِيِّ بْنِ حَرْبٍ النَّجَّارُ التُّسْتَرِيُّ بِهَا حَدَّثَنَا أَبُو يُوسُفَ يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[35]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ فَتْحِ الصُّوفِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الأَشْعَثُ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ الْفَسَوِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ، كَاتَبُ اللَّيْثِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ، يَقُولُ بِهِ ".
[36]     Riwayatnya adalah :
وَأَخْبَرَنَاهُ أَبُو سَعْدٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ، أنا الْقَاضِي الإِمَامُ أَبُو الْفَضْلِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ الطَّبَسِيُّ، قَدِمَ عَلَيْنَا نَيْسَابُورَ، وَأَبُو بَكْرِ بْنُ خَلَفٍ، قَالا: أنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ دَرَسْتَوَيْهِ الْفَارِسِيُّ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْفَرَجِ سَعِيدُ بْنُ أَبِي الرَّجَاءِ، أنا مَنْصُورُ بْنُ الْحُسَيْنِ، وَأَحْمَدُ بْنُ مَحْمُودٍ، قَالا: أنا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، أنا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ مَهْدِيِّ بْنِ حَرْبٍ النَّجَّارُ التُّسْتَرِيُّ، بِتُسْتَرَ، قَالا: أنا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ الْفَارِسِيُّ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ الْبَقِشْلانِ، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ الآبَنُوسِيِّ، أنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِمْرَانَ ابْنِ الْجُنْدِيِّ، نا ابْنُ أَبِي دَاوُدَ، نا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ، نا أَبُو صَالِحٍ، نا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[37]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنِي أَبُو الْقَاسِمِ عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْكُوفِيُّ الْحَافِظُ، حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عِمْرَانَ الْهَمْدَانِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ بْنِ بَسَّامٍ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ يَزِيدَ الْخُرَاسَانِيُّ، ثنا الْقَعْنَبِيُّ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[38]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ أَبِي يَزِيدَ أَبُو عَلِيٍّ الْبَغْدَادِيُّ، نا عِصْمَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَنْصَارِيُّ، مِنْ وَلَدِ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ  نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ...
[39]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ رِشْدِينَ، ثنا السَّرِيُّ بْنُ حَمَّادٍ، ثنا الْمُعَلَّى بْنُ الْوَلِيدِ الْقَعْقَاعِيُّ، حَدَّثَنِي هَانِي بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمِّهِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَنَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[40]     Riwayatnya adalah :
أَنْبَأَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا أَبُو مَسْعُودٍ الأَصْبَهَانِيُّ، عَنْهُ، أنا أَبُو نُعَيْمٍ الْحَافِظُ، نا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، نا أَحْمَدُ بْنُ رِشْدِينٍ، نا السَّرِيُّ بْنُ حَمَّادٍ، نا الْمُعَلَّى بْنُ الْوَلِيدِ الْقَعْقَاعِيُّ، حَدَّثَنِي هَانِئُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمِّهِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَنَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[41]     Riwayatnya adalah :
ثنا ابْنُ أَبِي مُقَاتِلٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ أَبِي مَعْمَرٍ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُغِيرَةِ أَبُو الْحَسَنِ، ثنا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[42]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ أَبِي مَعْمَرٍ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، يَعْنِي ابْنَ الْمُغِيرَةِ، ثنا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[43]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ مُحَمَّدٍ الرَّمَانِيُّ، وَأَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحُسَيْنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحُسَيْنِ الْقَيْصَرِيُّ، وَأَبُو الْمَجْدِ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ الشَّعِيرِيُّ، قَالُوا: أنا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ بُنْدَارٍ الْجُرْبِيُّ.وَأَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ طَاوُسٍ، أنا عَاصِمُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالا: أنا أَبُو عُمَرَ بْنُ مَهْدِيٍّ، أنا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ الْعَطَّارُ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ ابْنُ النَّقُّورِ، أنا أَبُو طَاهِرٍ الْمُخَلِّصُ، نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَحَامِلِيُّ، قَالا: نا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ أَبِي مَعْمَرٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُغِيرَةِ ـ وَفِي حَدِيثِ الْمَحَامِلِيِّ: عُبَيْدُ اللَّهِ ـ نا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[44]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ رِشْدِينَ، ثنا السَّرِيُّ بْنُ حَمَّادٍ، ثنا الْمُعَلَّى بْنُ الْوَلِيدِ الْقَعْقَاعِيُّ، حَدَّثَنِي هَانِي بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمِّهِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَنَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[45]     Riwayatnya adalah :
أَنْبَأَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْمُقْرِئُ، حَدَّثَنَا أَبُو مَسْعُودٍ الأَصْبَهَانِيُّ، عَنْهُ، أنا أَبُو نُعَيْمٍ الْحَافِظُ، نا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، نا أَحْمَدُ بْنُ رِشْدِينٍ، نا السَّرِيُّ بْنُ حَمَّادٍ، نا الْمُعَلَّى بْنُ الْوَلِيدِ الْقَعْقَاعِيُّ، حَدَّثَنِي هَانِئُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمِّهِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي عَبْلَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَنَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[46]     Riwayatnya adalah :
5/165 :
حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ رَجُلٍ مِنْ أَيْلَةَ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْغُلَامُ، فَاتَّبَعَنِي رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ عِنْدَهُ، فَقَالَ: يَا ابْنَ أَخِي، ادْعُ اللَّهَ لِي بِخَيْرٍ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمُكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَقُلْتُ: غَفَرَ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَدْعُوَ لِي مِنِّي لَكَ ! قَالَ: يَا ابْنَ أَخِي، إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ حِينَ مَرَرْتُ بِهِ آنِفًا يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلَامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
5/177 :
حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَأَدْرَكَنِي رَجُلٌ مِنْهُمْ، فَقَالَ: يَا فَتَى، ادْعُ اللَّهَ لِي بِخَيْرٍ بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ، قَالَ: قُلْتُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ، يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلَامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
Fadlaailush-Shahaabah no. 316 :
قثنا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، قَالَ: نا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَأَدْرَكَنِي رَجُلٌ مِنْهُمْ، فَقَالَ: يَا فَتًى لِي بِخَيْرٍ، بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَبُو ذَرٍّ، قَالَ: قُلْتُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ، يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ ".
[47]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاق، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[48]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاق، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[49]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ رَجُلٍ مِنْ أَيْلَةَ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ "
[50]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ابْنِ عُلَيَّةَ الأَسَدِيُّ، وَيَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، وَيَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، قَالُوا: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، سَمِعَ أَبَا ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[51]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، قال: حدثنا زُهَيْرٌ، قال: حدثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ: حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[52]     Riwayatnya adalah :
ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُطَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ رَجُلٌ مِنْ أَيْلَةَ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ "
[53]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، وَعَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، قَالا: نَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونِ، قَالَ: أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: قَالَ أَبُو ذَرٍّ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ ".
[54]     Riwayatnya adalah :
No. 521 :
حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، قثنا أَبُو الأَصْبَغِ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ يَحْيَى الْحَرَّانِيُّ، قَالَ: نا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَأَنَا غُلامٌ، فَقَالَ: نِعْمَ الْغُلامُ، فَقَامَ إِلَيَّ رَجُلٌ، فَقَالَ: يَا ابْنَ أَخِي، ادْعُ اللَّهَ لِي بِخَيْرٍ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَدْعُوَ لِي مِنِّي لَكَ، قَالَ: بَلَى يَا ابْنَ أَخِي، قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ آنِفًا حِينَ مَرَرْتُ بِهِ، يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلامُ، وَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
No. 687 :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ، قثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ، قثنا عَبْدَةُ، وَيَعْلَى، قَالا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، وَغُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ "
Penyebutan : ‘dari Mak-huul dan Ghudlaif’ dalam sanad di atas keliru, karena yang benar adalah : ‘dari Mak-huul, dari Ghudlaif’. Kekeliruan ini besar kemungkinan dilakukan oleh Muhammad bin Yaziid; seorang yang majhuul. Wallaahu a’lam.
[55]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ الزَّاهِدُ، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُلَيَّةَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ فَهُوَ يَقُولُ بِهِ "
[56]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو الْمُظَفَّرِ التَّمِيمِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُثْمَانَ، نا خَيْثَمَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ، نا أَبُو عَمْرٍو، نا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَأَخَذَ كُمَّيْ رَجُلٍ مِنْهُمْ، فَقَالَ: يَا فَتَى، ادْعُ لِي بِخَيْرٍ، بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ يَرْحَمُكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ الْغِفَارِيُّ، قَالَ: قُلْتُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ، قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، يَقُولُ لَكَ: نِعْمَ الْغُلامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[57]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْبَاغَنْدِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَل وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ "
[58]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ، ثنا يُونُسُ، ثنا حَمَّادٌ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفٍ، نَحْوَهُ
[59]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ الْفَضْلِ الْقَطَّانُ، أَخْبَرَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الدَّقَّاقُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ الْمُنَادَى، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَقَامَ إِلَى رَجُلٍ مِمَّنْ كَانَ عِنْدَهُ فَقَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي يَا فَتَى، قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ يَرْحَمُكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قُلْتُ: رَحِمَكَ اللَّهُ أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي مِنِّي لَكَ، فَقَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ بِعُمَرَ آَنِفًا فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[60]     Riwayatnya adalah :
44/98 :
أَخْبَرَتْنَا أُمُّ الْمُجْتَبَى بِنْتُ نَاصِرٍ، قَالَتْ: قُرِئَ عَلَى أَبِي الْقَاسِمِ السُّلَمِيُّ، أنا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، أنا أَبُو يَعْلَى، نا ابْنُ نُفَيْرٍ، نا ابْنُ إِدْرِيسٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِهِ، عُمَرُ يَقُولُ بِهِ ".
قَالَ: وأنا أَبُو يَعْلَى، نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ، نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، قَالَ: فَقَامَ إِلَيَّ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ عِنْدَهُ، فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ، ادْعُ لِي بِخَيْرٍ، قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: قُلْتُ: رَحِمَكَ اللَّهُ، أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَدْعُوَ لِي، قَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ بِعُمَرَ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى هَذَا، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِهِ، عُمَرُ يَقُولُ بِهِ.
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا أَبُو عَلِيِّ بْنُ الْمُذْهِبِ، أنا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ رَجُلٌ مِنْ أَيْلَةَ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْغُلامُ، فَاتَّبَعَنِي رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ عِنْدَهُ، فَقَالَ: يَابْنَ أَخِي ادْعُ اللَّهَ لِي بِخَيْرٍ، قَالَ: قُلْتُ وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَقُلْتُ: غَفَرَ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَدْعُو لِي مِنِّي لَكَ؟ قَالَ: يَابْنَ أَخِي، إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ حِينَ مَرَرْتُ بِهِ آنِفًا يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِهِ، عُمَرُ يَقُولُ بِهِ ".
44/99 :
قَالَ: وَحَدَّثَنِي أَبِي، نا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، نا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَأْدَرَكَنِي رَجُلٌ مِنْهُمْ، فَقَالَ: يَا فَتَى، ادع لِي بِخَيْرٍ، بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ.قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَبُو ذَرٍّ، قَالَ: قُلْتُ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: نِعْمَ الْغُلامُ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو سَهْلٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أنا أَبُو الْفَضْلِ الرَّازِيُّ، أنا جَعْفَرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، نا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ، نا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، نا يَحْيَى، عَنِ ابْنِ عَجْلانَ، عَنْ مَكْحُولٍ، أَنَّ أَبَا ذَرٍّ كَانَ عِنْدَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَمَرَّ فَتَى، فَقَالَ عُمَرُ: نِعْمَ الْفَتَى، فَقَامَ أَبُو ذَرٍّ فَاتَّبَعَهُ، فَقَالَ: ادْعُ اللَّهَ لِي، فَقَالَ الْفَتَى: مَا أَنَا بِمُحَدِّثُكَ حَتَّى تُحَدِّثَنِي، قَالَ: إِنِّي كُنْتُ فِي مَجْلِسٍ فِيهِ عُمَرُ، فَمَرَرْتَ، فَقَالَ عُمَرُ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ
48/71 :
قَالَ: وَأَنْبَأَنَا الْمَادَرَائِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّاغَانِيُّ، حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ، وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَأَدْرَكَنِي رَجُلٌ مِنْهُمْ، فَقَالَ: يَا فَتَى ادْعُ لِي بِخَيْرٍ، بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ، قَالَ: قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ يَرْحَمُكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَبُو ذَرٍّ، قَالَ: يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ، أَنْتَ أَحَقُّ، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ ".
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْفَتْحِ نَصْرُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْخَطِيبُ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنُ الْفَضْلِ الْقَطَّانُ، أَنْبَأَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدُ اللَّهِ الدَّقَّاقُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ الْمُنَادِي، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَقَامَ إِلَيَّ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ عِنْدَهُ، فَقَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي يَا فَتَى، قُلْتُ: وَمَنْ أَنْتَ رَحِمَكَ اللَّهُ؟ قَالَ: أَنَا أَبُو ذَرٍّ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قُلْتُ: رَحِمَكَ اللَّهُ، أَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي مِنِّي لَكَ، فَقَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ بِعُمَرَ آنِفًا، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
48/72 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو السُّعُودِ بْنُ الْمُجْلِيّ، حَدَّثَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ الْمُهْتَدِي، حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ شَاهِينَ، إِمْلاءً، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنُ سُلَيْمَانَ الْبَاغِنْدِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ "
[61]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا بِذَلِكَ أبو الحسن بن البخاري، قال: أَخْبَرَنَا الْخَضِرُ بْنُ كَامِلِ بْنِ سُبَيْعٍ الدَّلالُ، وأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَيِّدِهِمُ الْهَرَّاسُ الأَنْصَارِيُّ، وأُمُّ الْفَضْلِ زَيْنَبُ بِنْتُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْقَيْسِيَّةُ.ح وأَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ الشَّيْبَانِيُّ، قال: أَخْبَرَتْنَا زَيْنَبُ بِنْتُ إِبْرَاهِيمَ.ح وأَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الأَنْمَاطِيِّ، قال: أَخْبَرَنَا هِبَةُ اللَّهِ بْنُ الْخَضِرِ بْنِ هِبَةِ اللَّهِ بْنِ طَاوُسٍ، قَالُوا: أَخْبَرَنَا أَبُو الْفَتْحِ نَصْرُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْقَوِيِّ الْمَصِّيصِيُّ، قال: حَدَّثَنَا الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْخَطِيبُ، مِنْ لَفْظِهِ بِصُورَ، قال: أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ الْفَضْلِ الْقَطَّانُ، قال: أَخْبَرَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الدَّقَّاقُ، قال: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْمُنَادِيُّ، قال: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قال: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، فَذَكَرَهُ،
[62]     Riwayat :
حَدَّثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُظَفَّرِ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ يَزِيدَ، قَالَ: ثنا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثنا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، وَهِشَامُ بْنُ الْغَازِ، وَابْنُ عَجْلانَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: مَرَّ بِي فَتًى فَقُلْتُ: اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: أَسْتَغْفِرُ لَكَ وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: لا، أَوْ تُعْلِمُنِي، قَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ بِعُمَرَ؟ فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
Penyebutan Abu Ishaaq dalam sanad di atas keliru, yang benar adalah Ibnu Ishaaq (Muhammad bin Ishaaq) – sebagaimana riwayat jama’ah.
[63]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بنُ عَلِيٍّ الْحَافِظُ، ثنا عَبْدَانُ الأَهْوَازِيُّ، ثنا هَارُونُ بنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، ثنا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ،  عَنْ هِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَابْنِ عَجْلانَ، وَمُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: مَرَّ فَتًى عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ عُمَرُ: نِعْمَ الْفَتَى، قَالَ: فَتَبِعَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: يَا فَتًى اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ أَسْتَغْفِرُ لَكَ وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ ! قَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: لا، أَوْ تُخْبِرُنِي، فَقَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[64]     Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحَافِظُ، أنبا عَبْدانُ الأَهْوَازِيُّ، ثنا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمَذَانِيُّ، ثنا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَابْنِ عَجْلانَ، ومحمد بن إسحاق، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: مَر فَتًى عَلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ عُمَرُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، قَالَ: فَتَبِعَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: يَا فَتَى اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ، أَسْتَغْفِرُ لَكَ وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم ! قَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: لا، أَوْ تُخْبِرُنِي؟ فَقَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[65]     Riwayatnya adalah :
No. 1543 :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ الأَصْبَهَانِيُّ، ثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَمُحَمَّدِ بْنِ عَجْلانَ، وَمُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: مَرَّ فَتًى عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ عُمَرُ: نِعْمَ الْفَتَى، فَتَبِعَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: يَا فَتَى اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: أَسْتَغْفِرُ لَكَ، وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: أَلا تُخْبِرَنِي؟ قَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ "
No. 3566 :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ الأَصْبَهَانِيُّ، ثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَمُحَمَّدِ بْنِ عَجْلانَ، وَمُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: مَرَّ فَتًى عَلَى عُمَرَ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، فَتَبِعَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: يَا فَتًى، اسْتَغْفِرْ لِي، فَقَالَ: أَسْتَغْفِرُ لَكَ وَأَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم ! قَالَ: اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: أَلا تُخْبِرُنِي؟ قَالَ: إِنَّكَ مَرَرْتَ عَلَى عُمَرَ فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[66]     Riwayatnya adalah :
وأنا مُحَمَّدٌ، أنا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: نا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلانَ، وَهِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَمُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[67]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ ابْنُ النَّقُّورِ، أنا عِيسَى بْنُ عَلِيٍّ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ، أَيْضًا، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ، وَأَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْبُسْرِيُّ، وَأَبُو مَنْصُورِ بْنُ الْعَطَّارِ.وَأَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ هِبَةُ اللَّهِ بْنُ سَهْلِ بْنِ عُمَرَ، وَأَبُو الْقَاسِمِ زَاهِرُ بْنُ طَاهِرٍ، قَالا: أنا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الصَّابُونِيُّ، قَالُوا: أنا أَبُو طَاهِرٍ الْمُخَلِّصُ، قَالا: أنا أَبُو الْقَاسِمِ الْبَغَوِيُّ، حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، نا أَبُو خَالِدٌ الأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلانَ، وَهِشَامِ بْنِ الْغَازِ، وَمُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ ".
[68]     Riwayatnya adalah :
نا محمد بن بشار، نا يحيى، عن ابن عجلان، عن مكحول : أن أبا ذر كان عند عمر بن الخطاب، فمر فتى، فقال عمر : نعم الفتى. فقام أبو ذر فاتبعه، فقال : ادع الله لي. فقال الفتى : ما أنا بمحدثك حتى تحدثني. قال : إني كنت في مجلس فيه عمر، فمررت، فقال عمر : نعم الفتى. وإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله ضرب الحق على لسان عمر الخطاب
[69]     Muhammad bin Yuunus bin Muusaa bin Sulaimaan bin ‘Ubaid bin Rabii’ah bin Kudaim As-Saamiy Al-Kudaimiy, Abul-‘Abbaas Al-Bashriy; seorang yang dla’iif. Termasuk thabaqah ke-11, lahir tahun 183 H, dan wafat tahun 286 H [Taqriibut-Tahdziib, hal. 912 no. 6459].
Para ulama berbeda pendapat tentangnya. Jumhur ulama men-jarh-nya dengan keras dan menganggapnya sebagai pendusta atau menuduhnya telah memalsukan hadits (seperti : Abu Ahmad Al-Haakim, Ibnu ‘Adiy, Ibnu ‘Uqdah Al-Kuufiy, Ibnu Hibbaan, Abu Daawud, Ibnu Thaahir, Ad-Daaruquthniy, dan yang lainnya). Namun sebagian ulama lain memujinya dan mencatat/meriwayatkan hadits darinya. Ahmad bin Hanbal berkata : “Hasanul-hadiits, hasanul-ma’rifah”. Abul-Ahwash Muhammad bin Al-Haitsam berkata : “Ia lebih tua dan lebih berilmu dariku. Aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan”. ‘Abdaan Al-Ahwaaziy berkata : “Seorang laki-laki yang ma’ruuf akan usaha menuntut ilmu dan mendengarkan banyak hadits”. Abu Bakr bin Ishaaq Ash-Shibghiy berkata : “Aku tidak mendengar seorang pun dari kalangan ulama hadits menuduh Al-Kudaimiy dalam perjumpaannya orang yang meriwayatkan darinya”. Ja’far Ath-Thayaalisiy berkata : “Al-Kudaimiy tsiqah. Hanya saja penduduk Bashrah meriwayatkan segala apa yang mereka dengar”. Al-Khathiib Al-Baghdaadiy berkata : “Ia seorang haafidh, banyak haditsnya”. Ismaa’iil bin ‘Aliy Al-Khuthabiy berkata : “Tsiqah”.
Di antara ulama yang menjarh-nya antara lain : Ad-Daruquthniy memasukkan dalam kitabnya Adl-Dlu’afaa. As-Sahmiy berkata : Aku mendengar Ad-Daaruquthniy berkata : “Al-Kudaimiy dituduh memalsukan hadits”. Al-Aajurriy berkata : “Aku mendengar Abu Dawud membicarakan Muhammad bin Sinan dan Muhammad bin Yunus, memutlakkan padanya kedustaan”. Ibnu Hibbaan berkata : “Ia memalsukan hadits dari orang-orang tsiqah”. Adz-Dzahabiy berkata : “Haalik (orang yang binasa)”. [lihat selengkapnya pada Al-Mughniy fidl-Dlu’afaa 2/646 no. 6109, Adl-Dlu’afaa wal-Matruukiin hal. 221 no. 488, Al-Jaami’ fil-Jarh wat-Ta’diil 3/106-107 no. 4233, Tahdziibul-Kamaal 27/66-81 no. 5721, dan Tahdzibut-Tahdziib 9/539-544 no. 886].
Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبِ بْنِ حَرْبٍ، ثنا قَبِيصَةُ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[70]     Namanya adalah : Ahmad bin Yuusuf bin Ahmad bin Khallaad bin Manshuur bin Ahmad bin Khallaad, Abu Bakr Al-‘Aththaar An-Nashiibiy; seorang yang tsiqah. Wafat tahun 359 H [Taariikh Baghdaad 6/469-470 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 16/69-70].
Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ، نا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبِ بْنِ حَرْبٍ أَبُو جَعْفَرٍ التَّمْتَامُ، نا قَبِيصَةُ هُوَ ابْنُ عُقْبَةَ، نا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ " أَوْ " قَلْبِهِ وَلِسَانِهِ "
[71]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ الْمُسْلِمِ، أنا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ أَبِي الْعَلاءِ، أنا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ سُلَيْمَانَ النَّصِيبِيُّ، نا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ خَلادٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبِ بْنِ حَرْبٍ أَبُو جَعْفَرٍ التَّمْتَامُ، نا قُبَيْصَةُ هُوَ ابْنُ عُقْبَةَ، نا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَلِيٍّ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، أَوْ: " قَلْبِهِ وَلِسَانِهِ "
Penyebutan ‘Abdullah bin ‘Aliy dalam sanad di atas keliru, karena yang benar adalah yang benar ‘Abdullah bin ‘Iisaa sebagaimana dua riwayat sebelumnya. Kemungkinan kekeliruan ini berasal dari Abu Bakr Muhammad bin ‘Umar bin Sulaimaan An-Nashiibiy, seorang yang majhuul. Wallaahu a’lam.
[72]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ، حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[73]     Sanad Abu Bakr An-Nashiibiy sampai Mak-huul adalah : Telah mengkhabarkan kepada kami Ahmad : Telah mengkhabarkan kami Muhammad bin Ghaalib bin Harb Abu Ja’far At-Tamtaam : Telah mengkhabarkan kepada kami Qabiishah bin ‘Uqbah : Telah mengkhabarkan kepada kami Sufyaan, dari ‘Abdullah bin ‘Iisaa, dari Mak-huul.
Para perawinya sampai Mak-huul adalah :
a.      Ahmad bin Yuusuf bin Ahmad bin Khallaad bin Manshuur bin Ahmad bin Khallaad, Abu Bakr Al-‘Aththaar An-Nashiibiy; seorang yang tsiqah. Wafat tahun 359 H [Taariikh Baghdaad 6/469-470 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 16/69-70].
b.      Muhammad bin Ghaalib bin Harb, Abu Ja’far Adl-Dlabbiy At-Tammaar – yang dikenal dengan nama At-Tamtaam. Ad-Daaruquthniy berkata : “Tsiqah lagi ma’muun”. Ibnu Hibbaan berkata : “Mutqin”. Al-Khathiib berkata : “Banyak haditsnya, shaduuq, lagi haafidh”. Ibnu Abi Haatim berkata : “Shaduuq”. Wafat tahun 283 H [Liisaanul-Miizaan 7/434-435 no. 7295, Taariikh Baghdaad 4/240-246 no. 1443, dan Al-Jarh wat-Ta’diil 8/55 no. 254].
c.      Qabiishah bin ‘Uqbah bin Muhammad bin Sufyaan As-Siwaa’iy, Abu ‘Aamir Al-Kuufiy; seorang yang shaduuq, namun kadang menyelisihi. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 215 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 797 no. 5548].
d.      Sufyaan bin Sa’iid bin Masruuq Ats-Tsauriy, Abu ‘Abdillah Al-Kuufiy; seorang yang tsiqah, haafidh, faqiih, ‘aabid, imam, lagi hujjah. Termasuk thabaqah ke-7, lahir tahun 97 H, dan wafat tahun 161 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 394 no. 2458].
e.      Mak-huul.
Sanad ini shahih sampai Mak-huul, dan lebih kuat daripada sanad Al-Qathii’iy : Telah menceritakan kepada kami Muhammad : Telah menceritakan kepada kami Al-‘Abbaas bin Abi Thaalib : Telah menceritakan kami Qabiishah, dari Sufyaan, dari Mak-huul.
Keterangan perawinya :
a.      Muhammad bin Ahmad bin Khaalid bin Syiirazaadz, Abu Bakr Al-Buuraaniy Al-Qaadliy. Ad-Daaruquthniy berkata : “Tidak mengapa dengannya, akan tetapi ia meriwayatkan hadits dari syuyuukh yang dla’iif”. Wafat tahun 304 H [Taariikh Baghdaad, 2/125-126 no. 109].
b.      ‘Abbaas bin Ja’far Abi Thaalib bin ‘Abdillah bin Az-Zibriqaan Al-Baghdaadiy, Abu Muhammad maulaa Aalu ‘Al-‘Abbaas; seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : shaduuq. Termasuk thabaqah ke-11, dan wafat tahun 258 H. Dipakai oleh Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 485 no. 3180].
Namun yang benar ia adalah seorang yang tsiqah. Ibnu Abi Haatim berkata : “Tsiqah”. Abu Haatim berkata : “Shaduuq”. ‘Abdullah bin Ishaaq Al-Madaainiy : “Tsiqah”. Maslamah bin Al-Qaasim berkata : “Tsiqah”. Ibnu Hibbaan memasukkannya dalam Ats-Tsiqaat [Tahdziibut-Tahdziib, 5/115-116 no. 97].
Sanad ini hasan sampai Mak-huul.
[74]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، أَنَّهُ قَالَ لِرَجُلٍ: ايتِ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَسْتَغْفِرْ لَكَ، أَوْ يَدْعُ لَكَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[75]     Riwayatnya adalah :
44/99 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْعِزِّ أَحْمَدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ السُّلَمِيُّ، أنا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَوْهَرِيُّ، أنا أَبُو الْحُسَيْنِ بْنُ الْمُظَفَّرِ، نا مُحَمَّدُ بْنُ زَبَانِ بْنِ حَبِيبٍ، نا الْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ، نا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، قَالَ: قَالَ أَبُو ذَرٍّ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، أَوْ: " قَلْبِهِ وَلِسَانِهِ ".
44/100 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْوَفَاءِ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ حَمْدِ بْنِ عَبْدِ الْوَاحِدِ، وَأُمُّ الْبَهَاءِ فَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ، قَالا: أنا أَبُو طَاهِرٍ أَحْمَدُ بْنُ مَحْمُودٍ، أنا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الرَّبِيعِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْجِيزِيُّ، نا هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الأَيْلِيُّ، نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ النَّوْفَلِيِّ، عَنْ مَكْحُولٍ، أَنَّ أَبَا ذَرٍّ، قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "، أَوْ: " عَلَى لِسَانِ عُمَرَ ".
48/72 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْبَاقِي، أَنْبَأَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَوْهَرِيُّ، أَنْبَأَنَا أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ علي ابْنِ الزَّيَّاتِ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ أَبُو الْعَبَّاسِ الْبَرَاثِيُّ، أَخْبَرَنِي أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْبَرَاثِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ الْهِلالِيُّ، عَنِ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ، وَلِسَانِهِ، أَوْ عَلَى لِسَانِهِ، وَقَلْبِهِ ".
وَأَخْبَرَنَاهُ أَبَوَا الْحَسَنِ الْفَقِيهَانِ، قَالا: أَنْبَأَنَا أَبُو الْحَسَنِ ابْنُ أَبِي الْحَدِيدِ، أَنْبَأَنَا جَدِّي أَبُو بَكْرٍ، أَنْبَأَنَا أَبُو بَكْرٍ الْخَرَائِطِيُّ، أَنْبَأَنَا علي بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، أَنَّهُ قَالَ لِرَجُلٍ: ائْتِ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَسْتَغْفِرُ لَكَ، وَيَدْعُو لَكَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ "
[76]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْعِزِّ بْنُ كَادِشٍ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ علي بْنُ مَحْمُودٍ الزَّوْزَنِيُّ الصُّوفِيُّ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو سَهْلِ بْنُ سَعْدَوَيْهِ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْفَضْلِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنُ الرَّازِيُّ، قَالا: أَنْبَأَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ الْكِلابِيُّ، أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ السَّلامِ، أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَزِيزٍ الأَيْلِيُّ، أَخْبَرَنِي سَلامَةُ وَهُوَ ابْنُ رَوْحٍ، عَنْ عُقَيْلٍ، حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ السَّكِينَةَ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ يَقُولُ بِهِمَا
[77]     Ada perbincangan tentang riwayat Muhammad bin ‘Aziiz Al-Ailiy dan Salamah bin Rauh Al-Ailiy.
a.      Muhammad bin ‘Uzaiz  bin ‘Abdillah bin Ziyaad Al-Ailiy, Abu ‘Abdillah maulaa Nabi Umayyah; seorang yang dikatakan Ibnu Hajar : padanya terdapat kelemahan, dan para ulama membicarakan keshahihan penyimakannya dari pamannya yang bernama Salaamah (Al-Ailiy)’. Termasuk thabaqah ke-11, dan wafat tahun 267 H. Dipakai oleh An-Nasaa’iy dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 878 no. 6179].
An-Nasaa’iy berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Di lain riwayat ia berkata : “Shuwailih”. Di lain riwayat ia berkata : “Dla’iif, tidak tsiqah”. Ibnu Abi Haatim berkata : “Shaduuq”. Maslamah bin Al-Qaasim berkata : “Tsiqah”. Ibnu Syaahiin berkata : “Ahmad bin Shaalih Al-Mishriy mempunyai pandangan jelek tentangnya”. Al-‘Uqailiy berkata : “Tsiqah”. Sa’iid bin ‘Utsmaan berkata : “Tsiqah” [Tahdziibut-Tahdziib, 9/344-345 no. 569].
Yang raajih dalam hal ini ia seorang yang shaduuq, hasan haditsnya.
Adapun penyimakannya dari pamannya (Salaamah Al-Ailiy), maka ia telah menjelaskan penyimakan riwayatnya tersebut, sehingga dihukumi bersambung. Wallaahu a’lam.
b.      Salaamah bin Rauh bin Khaalid Al-Qurasyiy Al-Umawiy, Abu Rauh Al-Ailiy; seorang yang dikatakan Ibnu Hajat : ‘shaduuq, namun mempunyai beberapa keraguan (lahu auhaam)’. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 197 H/198 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy secara mu’allaq, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 426-427 no. 2728].
Abu Haatim berkata : “Tidak kuat. Kedudukannya di sisiku adalah kedudukan orang yang mempunyai sifat lalai”. Abu Zur’ah berkata : “Dla’iif, munkarul-hadiits. Ditulis haditsnya sebagai i’tibar”. Ahmad bin Shaalih menulis 50.000 hadits darinya, lalu meninggalkannya. Ibnu Qaani’ berkata : “Dla’iif”. Maslamah bin Qaasim berkata : “Tidak mengapa dengannya” [Tahdziibut-Tahdziib, 4/289].
Yang bagi keadaan dirinya adalah ia seorang yang dla’iif dari sisi hapalannya.
Akan tetapi di sini ia meriwayatkan dari ‘Uqail melalui perantaraan kitab, dan kitab ‘Uqail tersebut shahih – sebagaimana dikatakan Ishaaq bin Ismaa’iil Al-Ailiy. Oleh karena itu, riwayatnya di sini adalah shahih.
[78]     Riwayatnya adalah :
5/145 :
حَدَّثَنَا يُونُسُ، وَعَفَّانُ، المعنى، قَالَا: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ بُرْدٍ أَبِي الْعَلَاءِ قَالَ عَفَّانُ: قَالَ: أَخْبَرَنَا بُرْدٌ أَبُو الْعَلَاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّهُ مَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَلَقِيَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: أَيْ أُخَيَّ اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَأَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي ! فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، قَالَ عَفَّانُ: " عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
Fadlaailush-Shahaabah no. 316 :
قثنا يُونُسُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ، وَعَفَّانُ، قَالا: نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ بُرْدٍ أَبِي الْعَلاءِ، قَالَ عَفَّانُ فِي حَدِيثِهِ: أنا بُرْدٌ أَبُو الْعَلاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّهُ مَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَلَقِيَهُ أَبُو ذَرٍّ بَعْدَ ذَلِكَ، فَذَكَرَ نَحْوَهُ، إِلا أَنَّهُ قَالَ: " ضُرِبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، وَقَالَ عَفَّانُ فِي الْحَدِيثِ: " عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ "
[79]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ، ثنا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمُؤَدِّبُ، ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ بُرْدٍ أَبِي الْعَلاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّهُ مَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ.فَلَقِيَهُ أَبُو ذَرٍّ بَعْدَ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَيْ أَخِي اسْتَغْفِرْ لِي.فَقَالَ: أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَأَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي.فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[80]     Riwayatnya adalah :
44/100 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الْحُصَيْنِ، أنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ، أنا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ، نا أَبُو عَبْدِ الرَّحَمْنِ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا يُونُسُ، وَعَفَّانُ الْمُعَنَّى، قَالا: نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ بُرْدٍ أَبِي الْعَلاءِ، قَالَ عَفَّانُ قَالَ: أَخْبَرَنَا بُرْدٌ أَبُو الْعَلاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّهُ مَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَلَقِيَهُ أَبُو ذَرٍّ، فَقَالَ: أَيْ أَخِي اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَأَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي، فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ، يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، قَالَ عَفَّانُ: " عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ ".
48/71 :
أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ هِبَةُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ طَاوُسٍ، أَنْبَأَنَا أَبُو مَنْصُورِ بْنُ شَكْرَوَيْهِ، أَنْبَأَنَا الْقَاضِي أَبُو عُمَرَ الْقَاسِمُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ عَبْدِ الْوَاحِدِ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْحَسَنِ علي بْنُ إِسْحَاقَ المَادَرَائِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ ابْنِ الْمُنَادِي، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ، عَنْ بُرْدِ أَبِي الْعَلاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّهُ مَرَّ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَلَقِيتُ أَبَا ذَرٍّ بَعْدَ ذَلِكَ، فَقَالَ: أَيْ أُخَيَّ اسْتَغْفِرْ لِي، قَالَ: قُلْتُ: أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَأَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[81]     Riwayatnya adalah :
وَأَيْضًا حَدِيثُهُ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَحْمَد بْنِ صَالِحٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ عَاصِمٍ الرَّازِيِّ، عَنْ إبراهيم بْنِ الْحَجَّاجِ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ بُرْدٍ أَبِي الْعَلاءِ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ لِغُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَلَقِيَهُ أَبُو ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.فَقَالَ: يَا غُضَيْفُ، اسْتَغْفِرْ لِي.فَقَالَ غُضَيْفٌ: أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَأَنْتَ أَحَقُّ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لِي.فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ بِالْحَقِّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، يَقُولُ: وَإِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَاسْتَغْفِرْ لِي.
[82]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِيٍّ الْحَسَنُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ الْعَبَّاسِ النِّعَالِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الْيَقْطِينِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَعِيدٍ الْمُقْرِئُ بِعَكَّا، حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا مِسْعَرُ بْنُ كِدَامٍ، عَنْ وَبْرَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَأَدْرَكَنِي رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ، فَقَالَ: ادْعُ لِي بِخَيْرٍ بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ يَا فَتَى، فَقُلْتُ: أَنْتَ أَحَقُّ يَا صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: وَيْحَكَ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "، وَإِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ: نِعْمَ الْفَتَى غُضَيْفٌ، فَادْعُ لِي.هَذَا الرَّجُلُ: أَبُو ذَرٍّ الْغِفَارِيُّ
[83]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحُسَيْنُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، أنا أَبُو طَاهِرٍ أَحْمَدُ بْنُ مَحْمُودٍ، أنا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، نا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ قُتَيْبَةَ، نا عَلِيُّ بْنُ سَعِيدٍ الْمُقْرِئُ، نا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، نا مِسْعَرُ بْنُ كِدَامٍ، عَنْ وَبْرَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ خُصَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، قَالَ: مَرَرْتُ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَقَالَ: نِعْمَ الْفَتَى، فَإِذَا نَحْنُ بِرَجُلٍ مِنَ الْقَوْمِ، فَقَالَ: ادْعُ لِي بَارَكَ اللَّهُ فِيكَ يَا فَتَى، فَقُلْتُ: أَنْتَ أَحَقُّ، فَقَالَ لِي: ادْعُ لِي يَا فَتَى، فَقُلْتُ: أَنْتَ أَحَقُّ، أَنْتَ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فَقَالَ: وَيْحُكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ يَقُولُ بِهِ "، كَذَا قَالَ خُصَيْفٌ، وَهُوَ تَصْحِيفٌ، إِنَّمَا هُوَ غُضَيْفٌ
[84]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ سَعِيدٍ الْمُقْرِئُ الْعَكَّاوِيُّ، ثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ الطَّنَافِسِيُّ، ثَنَا مِسْعَرٌ، عَنْ وَبَرَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّ يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ، يَقُولُ بِهِ ".
[85]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا دُحَيْمٌ، ثنا عَمْرُو بْنُ بِشْرٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُطَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[86]     Riwayatnya adalah :
No. 871 :
وَحَدَّثَنَا الْفِرْيَابِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَلانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
No. 993 :
حَدَّثَنَا الْفِرْيَابِيُّ، قَالَ: ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَالانِيّ، قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ رَحِمَهُ اللَّهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
[87]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، قثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَلانِيُّ، قثنا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، قَالَ: نا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
[88]     Riwayatnya adalah :
وَسَمِعْتُ أَبَا زُرْعَةَ، وَذَكَرَ حَدِيثًا بِهِ عَنْ دُحَيْمٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ بِشْرِ بْنِ السَّرْحِ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم أَنَّهُ قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ فِي قَلْبِ عُمَرَ وَعَلَى لِسَانِهِ "، فَقَالَ أَبُو زُرْعَةَ: حَدِيثُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم أَشْبَهُ، لأَنَّهُ قَدْ وَافَقَهُ عَلَيْهِ غَيْرُهُ عَنْ أَبِي ذَرّ
[89]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ أَحْمَدَ، نا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، نا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ الْغَسَّانِيُّ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقِّ فِي قَلْبِ عُمَرَ وَعَلَى لِسَانِهِ "
[90]     Riwayatnya adalah :
Musnad Asy-Syaamiyyiin no. 1463 :
حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ الدِّمَشْقِيُّ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ الصُّورِيُّ.ح وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَطِيرٍ الرَّمْلِيُّ الْقَاضِي، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَلانِيُّ، قَالا: ثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "
Al-Mu’jamul-Kabiir no. 1077 :
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ دُحَيْمٍ الدِّمَشْقِيُّ، ثنا أَبِي.ح وَحَدَّثَنَا عَبْدَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثنا دُحَيْمٌ، ثنا عَمْرُو بْنُ بِشْرٍ.ح وَحَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَتُّوَيْهِ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا  عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الأَوْصَابِيُّ الْحِمْصِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حِمْيَرٍ، جَمِيعًا عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[91]     Riwayatnya adalah :
48/73 :
أَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْوَفَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ حَمْدٍ، وَأُمُّ الْمُجْتَبَى بِنْتُ نَاصِرٍ، قَالا: أَنْبَأَنَا أَبُو طَاهِرِ بْنُ مَحْمُودٍ، أَنْبَأَنَا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ قُتَيْبَةَ، حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ، وَعَلَى لِسَانِهِ ".
48/74 :
وَأَخْبَرَنَاهُ أَبُو الْفَضْلِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، أَنْبَأَنَا أَبُو الْقَاسِمِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مَنْصُورٍ، أَنَا أَبُو الْقَاسِمِ علي بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ، حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْهَيْثَمُ بْنُ كُلَيْبٍ الشَّاشِيُّ، بِبُخَارَى، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَبْدُ اللَّهِ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ الْغَسَّانِيُّ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ بِلالٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ فِي قَلْبِ عُمَرَ، وَعَلَى لِسَانِهِ ".
[92]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ مَيْمُونٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي الْعُمَرِيَّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنْ مِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَة، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ، وَقَلْبِهِ "
[93]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، عَنِ الْعُمَرِيِّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[94]     Riwayatnya adalah :
ثنا أَبُو بَكْرٍ، ثنا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، عَنِ الْعُمَرِيِّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[95]     Riwayatnya adalah :
Al-Hilyah no. 95 :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنْ مِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
Tatsbiitul-Imaamah no. 98 :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَقَلْبِهِ "
Fadlaailu Khulafaair-Raasyidiin no. 3 :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ، ثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ، ثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[96]     Riwayatnya adalah :
نا عَلِيٌّ، نا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي جَهْمُ بْنُ أَبِي جَهْمٍ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ
[97]     Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ الضَّحَّاكِ، نَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمِنْقَرِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ الْعُمَرِيِّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[98]     Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ حَاتِمِ بْنِ صَوْلَةَ الْبَغْدَادِيُّ النَّخَّاسُ الْمَعْرُوفُ بِابْنِ صَوْلَةَ، بِمِصْرَ، ثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ الْغَسَّانِيُّ، أَنَا أَبِي أَبُو مُحَمَّدٍ، ثَنَا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مَرْوَانَ الْمَالِكِيُّ، ثَنَا يُوسُفُ بْنُ الضَّحَّاكِ، ثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمُنَقِّرِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[99]     Riwayatnya adalah :
44/101 :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، نا أَبُو الْحَسَنِ الْمُقْرِئُ، أنا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ الضَّرَّابِ، أنا أَبُو بَكْرٍ الدِّينَوَرِيُّ، نا يُوسُفُ بْنُ الضَّحَّاكِ، نا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمُنَقِّرِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ الْعُمَرِيِّ.وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ الشَّيْبَانِيُّ، أنا أَبُو عَلِيٍّ التَّمِيمِيُّ، أنا أَبُو بَكْرِ بْنُ مَالِكٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنِي أَبِي، نا نُوحُ بْنُ مَيْمُونٍ، أنا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي الْعُمَرِيَّ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو طَالِبِ بْنُ أَبِي عَقِيلٍ، أنا أَبُو الْحَسَنِ الْخِلَعِيُّ، أنا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ النَّحَّاسِ، أنا أَبُو سَعِيدِ ابْنُ الأَعْرَابِيِّ، نا عَلِيُّ بْنُ دَاوُدَ الْقَنْطَرِيُّ، نا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو صَالِحٍ عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، وَأَبُو الْفَضْلِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ الْمَغَازِلِيُّ، وَأَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ شُجَاعٍ، قَالُوا: أنا أَبُو مُحَمَّدٍ التَّمِيمِيُّ، أنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ حَمَّادٍ، نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدٍ أَبُو الْحَسَنِ الْحَافِظُ، نا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، نا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، نا عَبْدُ اللَّهِ الْعُمَرِيُّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ ـ وَقَالَ فِي حَدِيثِ الْمَغَازِلِيِّ: ابْنُ أَبِي جَهْمٍ ـ عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ ـ زَادَ الدُّورِيُّ: الزُّهْرِيُّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَفِي حَدِيثِ الدِّينَوَرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم وَفِي حَدِيثِ الْقَنْطَرِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يَقُولُ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ.
44/102 :
أَخْبَرَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ السَّمَرْقَنْدِيِّ، أنا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ، وَأَبُو طَاهِرٍ الْقَصَّارِيُّ.ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ بْنُ الْقَصَّارِيِّ، أنا أَبِي أَبُو طَاهِرٍ، قَالا: أنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الصَّرْصَرِيُّ، نا حَمْزَةُ، نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، نا يُونُسُ، نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ، عَنْ جَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّ قَالَ: " إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ.
[100]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، ثنا أَبُو عَامِرٍ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو، عَنِ الْجَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[101]   Muhammad bin Al-Mutsannaa bin ‘Ubaid bin Qais bin Diinaar Al-‘Anaziy, Abu Muusaa Al-Bashriy Al-Haafidh; seorang yang tsiqah lagi tsabat. Termasuk thabaqah ke-10, lahir tahun 167 H, dan wafat tahun 252 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 892 no.6304].
[102]   ‘Abdul-Malik bin ‘Amru Al-Qaisiy, Abu ‘Aamir Al-‘Aqdiy Al-Bashriy; seorang yang tsiqah. Termasuk thabaqah ke-9, dan wafat tahun 204 H/205 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy, dan Ibnu Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 625 no. 4227].
[103]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سِنَانٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالا: نا زَكَرِيَّا بْنُ يَحْيَى، حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي الْجَحِيمِ، نا عَلِيُّ بْنُ قُتَيْبَةَ الْخُرَسَانِيُّ، نا مَالِكُ عَنْ الْجَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ضَرَبَ الْحَقَّ، أَوْ قَالَ: جَعَلَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ شَكَّ فِيهِ، عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[104]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ حَمْزَةَ، نا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَحْمَدَ، أنا تَمَّامُ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ.....بن إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَحْيَى، حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي الْجَحِيمِ، نا عَلِيُّ بْنُ قُتَيْبَةَ الْخُرَاسَانِيُّ، نا مَالِكٌ، عَنِ الْجَهْمِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ ضَرَبَ الْحَقَّ ـ أَوْ قَالَ: جَعَلَ، أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ يَشُكُّ فِيهِ ـ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[105]   Ibraahiim bin Muhammad bin Shaalih bin Sinaan bin Al-Arkuun Al-Qurasyiy Ad-Dimasyqiy; seorang yang tsiqah. Wafat tahun 349 H [Taariikh Dimasyq 7/138-141 no. 495 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa 15/534-535 no. 312].
[106]   Muhammad bin Ibraahiim bin ‘Abdirrahmaan bin ‘Abdil-Malik, Abu ‘Abdillah Al-Qurasyiy; seorang yang tsiqah lagi ma’muun. Wafat tahun 358 H [Taariikh Dimasyq 51/217-219 no. 6045 dan Siyaru A’laamin-Nubalaa’ 15/62-63 no. 31].
[107]   Zakariyyaa bin Yahyaa bin Iyaas bin Salamah bin Handhalah bin Qurrah As-Sijziy, Abu ‘Abdirrahmaan; seorang yang tsiqah lagi haafidh. Termasuk thabaqah ke-12, lahir tahun 195 H, dan wafat tahun 289 H. Dipakai oleh An-Nasaa’iy [Taqriibut-Tahdziib, hal. 339 no. 2039].
[108]   Ibraahiim bin Muhammad bin Ishaaq bin Abil-Jahiim Al-Bashriy; seorang yang dikatakan Ad-Daaruquthniy : ‘Tidak mengapa dengannya, namun ia keliru dalam beberapa hadits” [Mausuu’ah Aqwaal Ad-Daaruquthniy, hal. 45 no. 111].
[109]   ‘Aliy bin Qutaibah Ar-Rifaa’iy Al-Bashriy. Ibnu ‘Adiy berkata : “Munkarul-hadiits”. Al-‘Uqailiy berkata : “Ia meriwayatkan hadits-hadits baathil dari orang-orang tsiqaat, yang tidak ada asalnya”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Dla’iif”. Al-Khaliiliy berkata : “Tidak kuat, ia bersendirian dalam riwayat-riwayat dari Maalik” [Al-Kaamil 6/354-355 no. 1360, Adl-Dlu’afaa’ Al-Kabiir hal. 969-970 no. 1249, Al-Irsyaad fii Ma’rifati ‘Ulamaa Al-Hadiits 1/243, dan Lisaanul-Miizaan 6/8-9 no. 5462].
[110]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، قَالَ: نَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ، قثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي سُهَيْلٌ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[111]   Riwayatnya adalah :
No. 524 :
حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، قثنا عَبْدُ السَّلامِ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ الْحَرَّانِيُّ، قثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
No. 683 :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ، قثنا أَحْمَدُ بْنُ الْوَلِيدِ، نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم مِثْلَهُ
[112]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنِي سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[113]   Riwayatnya adalah :
وَحَدَّثَنَا الْفِرْيَابِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلامِ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ الْحَرَّانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[114]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفِرْيَابِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلامِ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[115]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْخَلالُ، أنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَنْصُورٍ، أنا أَبُو بَكْرِ ابْنُ الْمُقْرِئِ، أنا أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ، نا زُهَيْرٌ هُوَ ابْنُ حَرْبٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[116]   Riwayatnya adalah :
ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ الأَزْهَرِيُّ، مِنْ وَلَدِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الأَزْهَرِ، ثنا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ، عَنْ نَافِعٍ، قَالَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: " جُعِلَ الْحَقُّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[117]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ، قثنا أَبُو سَعِيدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ، قثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ ابْنِ أَبِي عَتِيقٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلا وَفِي أُمَّتِهِ مِنْ بَعْدِهِ مُعَلَّمٌ، أَوْ مُعَلِّمٌ، فَإِنْ يَكُنْ فِي أُمَّتِي مِنْهُمْ أَحَدٌ فَهُوَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[118]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ خَتَنِ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ، عَنْ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ، أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي الْجُمُعَةَ مَعَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، فَإِذَا خَطَبَ عُمَرُ سَمِعْتُهُ، يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ مُعَلَّمٌ ! فَتَعَجَّبَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ مِنْهُ ؛ فَقُلْتُ: يَا أَبَا مُحَمَّدٍ لِمَ تَعْجَبُ مِنْهُ؟، فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي عَتِيقٍ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلا فِي أُمَّتِهِ مُعَلَّمٌ أَوْ مُعَلَّمَانِ، وَإِنْ يَكُنُ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَابْنُ الْخَطَّابِ ! إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[119]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْبَاقِي، أنا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَوْهَرِيُّ، أنا أَبُو عُمَرَ بْنُ حَيَّوَيْهِ، أنا أَحْمَدُ بْنُ مَعْرُوفٍ، نا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا مُحَمَّدُ بْنُ سَعْدٍ، أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي فُدَيْكٍ، قَالَ: حَدَّثْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ خَتَنِ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ، عَنْ خُفَافِ بْنِ إِيمَاءٍ، أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي الْجُمُعَةَ مَعَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، فَإِذَا خَطَبَ عُمَرُ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ مُعَلّمٌ، فَتَعَجَّبَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ مِنْهُ، فَقُلْتُ: يَا أَبَا مُحَمَّدٍ، لمَ تَعْجَبُ مِنْهُ؟ قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي عَتِيقٍ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: “ مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلا فِي أُمَّتِهِ مُعَلَّمٌ أَوْ مُعَلَّمَانِ، فَإِنْ يَكُنْ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَابْنُ الْخَطَّابِ، إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ ".
[120]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا مَسْعَدَةُ بْنُ سَعْدٍ، ثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْمُغِيرَةِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَتِيقٍ، عَنْ أَبِيهِ، لا أَعْلَمُهُ إِلا عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " مَا كَانَ نَبِيٌّ قَطُّ إِلا فِي أُمَّتِهِ مُعَلِّمٌ أَوْ مُعَلِّمَانِ، وَإِنْ يَكُنْ فِي أُمَّتِي مِنْهُمْ أَحَدٌ فَهُوَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، إِنَّ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[121]   Riwayatnya adalah :
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ نَائِلَةَ الأَصْبَهَانِيُّ، ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الشَّاذَكُونِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ الْوَاقِدِيُّ، ثنا مُوسَى بْنُ عُمَرَ الْحَازِمِيُّ، عَنْ مُوسَى بْنِ سَهْلٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ "
[122]   Riwayatnya adalah :
أَخْبَرَنَا أَبُو عُمَرَ مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ اللَّبَّادُ، ثنا طَاهِرُ بْنُ عَلِيٍّ أَبُو الطَّيِّبِ الطّبَرَانِيُّ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَلَمَةَ الأَشْقَرُ، ثنا الْحَجَّاجُ بْنُ سُلَيْمَانَ بن يَزِيدَ الْحِمْيَرِيُّ، ثنا مِسْمَعُ بْنُ عَدِيٍّ الْبَصْرِيُّ، عَنْ أَبِي هَارُونَ الْعَبْدِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قَالَ: " إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى قَلْبِ عُمَرَ وَلِسَانِهِ "

5 komentar:

  1. Subhanallah...ternyata banyak hikmah yang bisa kita ambil,bukti dari kebesaran dan kuasa Allah tabaroka wata;ala,wah jadi semakin mantap,terima kasih ust yg sdh meluangkan waktunya untuk selalu berbagi pengetahuan....jazakallah..khoir

    BalasHapus
  2. Sudah tentu ini gebukan yang keras ke kepala rafidhah.. Akan tetapi ana mohon faedahnya ustadz.. apakah riwayat ini bisa dipahami bahwa apa yang dikatakan 'Umar radhiallahu'anhu selalu benar ? apakah bisa dipahami apa yang dicenderungi hati 'Umar radhiallahu'anhu adalah benar ?

    Ini juga senada dengan riwayat tentang 'Aliy radhiallahu'anh :

    حدثنا محمد بن عباد المكي حدثنا أبو سعيد عن صدقة بن الربيع عن عمارة بن غزية عن عبد الرحمن بن أبي سعيد عن أبيه قال : كنا عند النبي صلى الله عليه و سلم في نفر من المهاجرين والأنصار فخرج علينا فقال : ألا أخبركم بخياركم ؟ قالوا : بلى قال : خياركم الموفون المطيبون إن الله يحب الخفي التقي قال : ومر علي بن أبي طالب فقال : الحق مع ذا الحق مع ذا

    Riwayat ini dijadikan sandaran kemaksuman 'Ali radhiallahu'anhu oleh sebagian rofidhoh..
    Bagaimanakah pemahaman ahlus sunnah mengenai riwayat2 ini ?
    Jazakallahu khairan

    BalasHapus
  3. Hadits 'Umar di atas tidak mengindikasikan bahwa 'Umar selalu benar. Tidak ada seorang pun yang memahami seperti itu. Akan tetapi, ia mempunyai kecenderungan untuk mengikuti kebenaran.

    Tentang hadits 'Aliy, maka ia lemah karena Shadaqah bin Ar-Rabii' adalah seorang yang majhuul. Ibnu Hibbaan bertafarrud dalam pentautsiqannya. Dan ia telah dikenal sebagai ulama yang tasaahul mentautsiq perawi majhul. Adapun tautsiq Al-Haitsamiy atau yang semisalnya dari kalangan muta'akhkhiriin adalah tidak benar karena tautsiq itu tidak didahului oleh mutaqaddimiin baik umum atau khusus (kecuali dari Ibnu Hibban tadi).

    Seandainya shahih, itu pun tidak dipahami bahwa 'Aliy selalu benar, karena waqi' (kenyataan) ia pernah berbuat salah. Akan tetapi pemahamannya adalah seperti hadits 'Umar.

    Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

    كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

    “Setiap anak Adam (pernah) berbuat salah. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang-orang yang bertaubat” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 4251; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahiih At-Targhiib 3/216 no. 3139].

    BalasHapus
  4. Ustadz,... Nampaknya ada yang perlu dikoreksi. Pada artikel di atas, Ustadz menulis :

    Perkataan Ibnul-Qaththaan ini tidak benar. Bahkan Adz-Dzahabiy mengomentarinya sebagai riwayat yang munkar (yang disandarkan kepada Ibnul-Qaththaan), sebab Ibnul-Qaththaan meninggal pada bulan Shafar tahun 196 H. Lantas, bagaimana ia dapat bersaksi bahwa Ibnu ‘Uyainah mengalami ikhtilath pada tahun 197 ? [lihat penjelasan selengkapnya pada kitab Siyaru A’laamin-Nubalaa’, 8/410].

    [selesai kutipan]

    Tetapi dalam As-Siyar, tertulis :

    فأما ما بلغنا عن يحيى بن سعيد القطان ، أنه قال : اشهدوا أن ابن عيينة اختلط سنة سبع وتسعين ومائة ، فهذا منكر من القول ، ولا يصح ، ولا هو بمستقيم ، فإن يحيى القطان مات في صفر من سنة ثمان وتسعين مع قدوم الوفد من الحج . فمن الذي أخبره باختلاط سفيان ، ومتى لحق أن يقول هذا القول وقد بلغت التراقي ؟

    Jadi, bukankah Yahya bin Sa'id Al-Qaththan wafat tahun 198 H ? Tetapi pada artikel Ustadz di atas, tertulis terjemahannya 196 H.

    BalasHapus
  5. Antum benar, dan Abul-Jauzaa' salah. Saya terlalu cepat membaca sehingga keliru. Ibnul-Qaththaan meninggal tahun 198 H saat perjalanan haji sehingga pernyataannya yang mengatakan menyaksikan ikhtilaath Ibnu 'Uyainah tahun 197 tidak bisa dibenarkan, karena tidak ada pertemuan antara keduanya Adz-Dzahabiy menganggap kekeliruan itu berasal dari Ibnu 'Ammaar yang meriwayatkan dari Ibnul-Qaththaan.

    wallaahu a'lam.

    BalasHapus