27 April 2012

Mereka Tak Menginginkanku Menjadi Salafiyyah….. (sedih deh !)

Pertanyaan :
تقول السائلة من فرنسا: والداي يرفضان التزامي بالمنهج السلفي وأمي أخذت مني كل كتبي وجلبابي، وقالت إن لم ترضي فما عليك إلا أن تخرجي من البيت. فأنا مجبرة  على ارتداء ملابس الكفار فماذا علي فعله؟
“Si penanya wanita dari negeri Perancis berkata : Kedua orang tuaku menolak (tidak setuju) iltizam-ku terhadap manhaj salafiy. Ibuku telah mengambil semua buku dan jilbabku, dan ia berkata : ‘Seandainya engkau tidak suka, maka engkau boleh pergi dari rumah’. Aku pun akhirnya terpaksa memakai pakaian kafir (sebagaimana umumnya di Perancis – Abul-Jauzaa’).  Lantas, apa yang mesti aku perbuat dalam hal ini ?”.

Dijawab oleh Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan hafidhahullah :
 أولا السلفية الصحيحة هذه لا بد منها أما السلفية التي يدعيها بعض الناس وما يعرف السلفية وقد ينسب إلى السلف أشياء هم منها بريؤون, فالسلفية الآن صار فيها تردد لأن بعض المنتسبين إليها ينسبون إليها ما ليس منها من التشدد والزيادة والجهل يقولون هذا مذهب السلف, أما السلفية الصحيحة المنضبطة هذه هي المنهج الصحيح في كل مكان.
“Pertama, salafiyyah yang benar, maka ini adalah keharusan (bagi setiap orang untuk mengikutinya). Adapun salafiyyah yang didakwakan sebagian orang yang ia sendiri sebenarnya tidak mengerti apa itu salafiyyah, maka mereka telah menisbatkan sesuatu pada salaf, yang salaf berlepas diri darinya. (Sungguh sayang), salafiyyah dewasa ini telah menjadi hal yang meragukan, karena sebagian orang yang menisbatkan diri kepadanya telah menisbatkan sesuatu yang tidak ada padanya; seperti sikap tasyaddud (keras), penambahan sesuatu (yang tidak ada dasarnya), dan kebodohan. Lantas mereka berkata : ‘Inilah madzhab salaf’. Adapun salafiyyah yang benar lagi asli adalah manhaj yang benar di setiap tempat.
لكن إذا أكرهوكِ على اللباس فأنتِ مكرهة, وإذا قدرت على الزاوج ومفارقتهم فعليك بالمبادرة بالزواج مع زوج صالح وتفارقين هذا البيت, أما إذا لم يتيسر زواج وليس لكِ مكان غير بيت والديكِ فأنتِ مكرَهة في هذه الحالة, عليك بستر العورة وما تلبسين من الملابس التي تكون ساترة للعورة ولكنها غير راخية على الجسم فأنت معذورة فيها إلى حين, إلى حين يسر الله الفرج.
Akan tetapi jika engkau (si Penanya) tidak suka dengan pakaian (kafir) tersebut, maka statusmu adalah mukrahah (orang yang terpaksa). Apabila engkau sanggup untuk menikah dan memisahkan diri dari mereka (ortu), maka hendaknya engkau segera menikah dengan suami yang shaalih hingga engkau bisa pergi dari rumah orang tuamu. Namun bila engkau merasa kesulitan untuk menikah, sedangkan tidak ada tempat lain yang bisa engkau tinggali kecuali rumah kedua orang tuamu; maka statusmu adalah orang yang terpaksa dalam situasi ini. Namun tetap wajib bagimu untuk menutupi aurat dengan pakaian apapun yang dapat engkau pakai untuk menutupi aurat meskipun tidak longgar. Statusmu adalah orang yang terpaksa pada waktu itu, hingga Allah memberikan kelapangan bagimu (dalam urusan ini).
تتميماً للجواب السابق أقول السلفية الآن صار منسوباً إليها ما ليس منها وهي بريئة منه, مثل تكفير الناس من غير ضوابط, يقولون هذا مذهب السلف وتبديع الناس من غير ضوابط، يعني كل من خالفهم على فكرهم فإنهم يكفرونه أو يبدعونه وينسبون هذا إلى السلف والسلف بريؤون من هذا.
Untuk melengkapi jawaban sebelumnya, aku katakan : (Keadaan) salafiyyah dewasa ini, telah banyak dinisbatkan kepadanya apa-apa yang salafiyyah berlepas diri darinya. Seperti misal : takfir tanpa aturan/kaedah, lantas mereka berkata : ‘Ini adalah madzhab salaf’. Juga membid’ahkan manusia tanpa aturan, yaitu : Setiap orang yang menyelisihi pemikirannya, mereka pun mengkafirkan atau membid’ahkannya, yang kemudian menisbatkan perbuatan tersebut kepada salaf. Padahal salaf berlepas diri dari perbuatan itu.
[selesai].
[abul-jauzaa’ – sardonoharjo, ngaglik, sleman, yogyakarta, 27042012].

2 komentar:

  1. Ustadz, mohon dibahas mengenai penggunaan pengeras suara di masjid, apa saja yang menurut syariat "perlu dikeraskan" dan tidak perlu dikeraskan.
    Departemen agam telah mengaturnya, namun pengaturan itu sendiri nampaknya mendapatkan penerimaan yg beragam dari umat Islam sendiri
    http://news.detik.com/read/2012/04/27/154515/1903455/10/ini-aturan-kemenag-soal-pengeras-suara-di-masjid

    Jazakallahu khair

    BalasHapus
  2. Semoga Allah memberikan kelapangan dan kemudahan kepada penanya (sedih)

    BalasHapus