16 Mei 2011

Asy-Syaikh Al-Ghudayaan : Asy-Syaikh Rabii' Seorang Murji' ?

16 komentar:

  1. video itu diposting oleh pengikut sahab.net
    Jadi antum pilih yang mana sahab.net atau kulalsalafiyeen.com?

    Antum sering mengambil sumber dari kutub atau bahts di saaid.net.
    Ana tantang antum utk cari karya2 ulama firqah antum di Saaid.net macam Al-Madkhali, Al-Halabi, Al-Hilali, Ar-Rays, Al-Jabiri, dll.
    Saya jamin antum tdk akan menemukan karya2 mereka di situs Saaid.net tsb.

    sebaiknya antum bara' dari situs macam Saaid.net atau islamway.com

    BalasHapus
  2. Saya heran kepada seseorang yang memposting komentar di atas....

    Apa relevansinya komentar itu dengan rekaman suara Asy-Syaikh Al-Ghudayaan di atas ?. Apakah karena tidak sesuai harapan (antum) karena tidak menyatakan Asy-Syaikh Rabii' adalah seorang Murji' ? (sebagaimana banyak tulisan yang menisbatkan bahwa Syaikh Al-Ghudayaan menta'yin Syaikh Rabi' seorang Murji').

    Lantas,.... apakah perkataan Asy-Syaikh Al-Ghudayaan di atas menjadi batal seandainya betul saya mengambil dari sahab.net ?. Antum paham bahasa Arab atau Inggris ?. Kalau paham, tentu antum mengerti bahwa pertanyaan dan jawaban tidak ada unsur rekayasa. Mengarahkan pertanyaan agar dijawab demikian dan demikian.....

    Don't be so fool......

    Saya mengambil faedah dari sahab, kulalsalafiyeen, albaidhaa, islamway, islamqa, ..... bahkan ahlalhdeeth, alukah, dan yang lainnya. Namun saya merasa jarang (saya tidak mengatakan : tidak pernah) mengambil faedah dari saaid.net (kecuali unduhan kitab gratisan, ini sering). Lha kok ujug-ujug 'nantang' mencari tulisan yang katanya ulama firqah saya di situs itu. Lucu antum ini....

    Once more :

    Don't be so foool.....

    Yang saya cari itu kebenaran, bukan semata-mata orang mas.... Apalagi situs internet.....

    Tolong deh, lain kali jika berkomentar yang sedikit berbobot dan masuk logika. Jangan asal tidak senang. Nanti seperti Syi'ah yang berprinsip asal tidak senang dengan Ahlus-Sunnah.

    BalasHapus
  3. Dan sebagai jawaban atas 'tantangan', berikut kutub yang dirilis oleh saaid.net dari ulama - yang katanya - termasuk firqah saya :

    Asy-Syaikh Rabii' Al-Madkhaliy :

    http://saaid.net/book/search.php?do=all&u=%D1%C8%ED%DA+%C8%E4+%E5%C7%CF%ED

    dan yang lainnya.

    Bagaimana mas Abu Ruqayyah ?. Atau,...jangan-jangan antum jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali membuka saaid.net ya ?

    BalasHapus
  4. nampaknya antum tdk mengerti Bahasa Arab, di video itu jelas sekali yang bertanya adalah seorang jahil Ammi, berbicara kepada seorang salah syeikh kibar dengan bahasa Ammiyah tipikal orang awam sekali bukan talib Al-ilm, seperti lazimnya para pembuat fitnah tidak ada adab dlm berbicara
    Syekh ghudyyan-hafizhahuLLah sangat bijak tidak ingin memperpanjang fitnah melalui mulut jahil seorang penelpon.

    Mengenai sikap syekh Ghudayyan-hafizhahuLLah telah jelas mengenai Al-Madkhali ini
    lihat di sini

    BalasHapus
  5. linknya tidak jalan, mohon diperbaiki

    untuk memberikan latar belakang sedikit, situs alathary.net yg ditanyakan penanya dlm video tsb diasuh oleh Falih Al-Harbi mantan Sohib akrab Al-Majhali ini dlm peperangan melawan Ahlul Bida' versi mereka. Ketika Syeikh Bakr Abu Zayd membantah dgn keras si Falih ini, Al-Majhali lempar batu sembunyi tangan dan bara' dari Falih, kemudian Falih Al-Harbi berbalik menyerang Rabi dan membongkar rahasia dapur Rabi, segala perkataan kotor Rabi Al-Madkhali. Bahwa Rabi Al-Madkhali pernah menghina Syekh bin Baz bahkan menghina Rasulullah, wal 'Iyadzu biLLah.

    sedikit trivia Rabi Al-madkhali dan Falih Al-Harbi terlibat dlm peristiwa penyanderaan Masjidil Haram pada 1399 H oleh Juhayman Al-Utaybi

    BalasHapus
  6. Maaf mas, saya sudah membaca apa yang antum link-kan di kulalsalafiyeen.

    Tapi sebelumnya : Ada hal yang aneh lagi lucu jika ada yang menyimpulkan bahwa yang bertanya adalah 'ammiy jaahil, yang kemudian jawaban Syaikh seakan-akan hanya taqiyyah saja.... Kok kayak Syi'ah si jadinya. Statement antum itu sebenarnya secara tidak langsung merendahkan Syaikh Al-Ghudayaan yang seakan-akan beliau ini plintat-plintut dalam menjawab. Subhaanallaah..... jauh sekali.

    Takut fitnah katanya... Sedangkan kalau yang bertanya yang lain, Syaikh menjawab lain.

    Yang tidak paham itu sebenarnya saya atau antum ?.

    Kita sedang membahas apakah Syaikh Al-Ghudayaan menuduh Syaikh Rabi' murji' ataukah tidak. Antum bisa membedakan gaya bertanya antara yang di atas dengan yang ada di kulalsalafiyeen. Di atas langsung bertanya to the point apakah Syaikh Al-Ghudayaan menganggap Syaikh Rabii' berpaham irja'. Dengan tegas beliau menjawab tidak.

    Kemudian gaya bahasa di kulalsalafiyeen nampak bahwa dikemukakan dulu permasalahan, lalu Syaikh Al-Ghudayaan menjawab sesuai ilmunya. Kemudian beliau menjawab dengan jawaban : لا , هذا من عقيدة المرجئة (tidak, ini termasuk 'aqidah Murji'ah).

    Tidak ada pernyataan tegas dari Syaikh Al-Ghudayaan bahwa Syaikh Rabii' itu murji'ah, kecuali konsekuensi yang diambil dari pertanyaan tersebut yang dinisbatkan kepada Syaikh Rabii'.

    Tentu saja hal ini sangat berlainan mas....

    Adapun jika kita ingin membahas perkataan Syaikh Al-Ghudayaan, terutama terkait pertanyaan :

    كثير من العلماء يقول الإيمان أصل والعمل كمال( العمل فرع)

    yang kemudian dijawab oleh syaikh bahwa itu adalah 'aqidah Murji'ah, dan inilah yang dikatakan dan diyakini oleh Syaikh Rabii', maka itu tidak benar.

    Syaikh Rabii' berkali-kali menjelaskan bahwa amal yang termasuk furu' itu adalah amal dhaahir/jawaarih. Banyak ulama yang mengatakan itu, salah satunya Ibnu taimiyyah :


    والدين القائم بالقلب من الإيمان علمًا وحالًا هو الأصل، والأعمال الظاهرة هي الفروع، وهي كمال الإيمان‏.‏
    فالدين أول ما يبنى من أصوله ويكمل بفروعه، كما أنزل اللّه بمكة أصوله من التوحيد والأمثال التي هي المقاييس العقلية، والقصص، والوعد، والوعيد، ثم أنزل بالمدينة ـ لما صار له قوة ـ فروعه الظاهرة من الجمعة والجماعة، والأذان والإقامة، والجهاد، والصيام، وتحريم الخمر والزنا، والميسر وغير ذلك من واجباته ومحرماته‏.‏
    فأصوله تمد فروعه وتثبتها، وفروعه تكمل أصوله وتحفظها

    [Majmu' Al-Fataawaa', 7/354].

    dan banyak yang lainnya.

    Makanya itu mas, ditahqiq dulu. Jangan tergesa-gesa.

    Ini termasuk dari pertanyaan (yang ada dalam kulalsalafiyeen) :

    أن تارك أعمال الجوارح مسألة خلافية بين أهل السنّة فلا يجوز الإنكار والتبديع فما قولكم

    Meninggalkan amal jawaarih itu termasuk khilaf di antara Ahlus-Sunnah mas.....

    BalasHapus
  7. Sebagai bukti khilaf, berikut tanya jawab yang dilontarkan kepada Syaikh Ibnu Baaz :

    Tanya :

    العُلماءُ الذينَ قَلوا بعدم كُفْرِ مَنْ تَرَكَ أَعمالَ الْجوارح - مع تَلَفُّظِهِ بالشهادتين، ووجودِ أصلِ الْإيمان القلبي؛ هل هم من المُرجئة ؟!

    Kemudian dijawab :


    هذا من أهل السنة والجماعة؛ فمن ترك الصيام، أو الزكاة، أو الحج : لا شك أڽَّ ذلك كبيرة عند العلماء؛ ولكن على الصواب : لا يكفر كفرا أكبر.
    أما تركُ الصلاة : فالراجح : أنه كافر كفرا أكبر إذا تعمد تركها.
    وأما تركُ الزكاة والصيام والحج : فإنه كفر دون كفر.

    Saya harap itu dapat sebagai penjelas.

    Jika antum ingin membaca lebih lanjut tentang penjelasan Syaikh Rabii' tentang masalah iman dan Murji'ah, silakan baca buku yang berjudul :

    Ittihaafu Ahlish-Shidq bi-Kalaami Asy-Syaikh Rabii' fii Masaailil-Iimaan

    tulisan : Ahmad bin Yahyaa Az-Zahraaniy.

    Dalam buku ini ada tafshil penjelasan rinci, bagaimana sebenarnya kelengkapan penjelasan Syaikh Rabii' tentang masalah iman. Soalnya, kebanyakan yang dinukil dari beliau ini potongan-potongan pendek yang masih membutuhkan penjelasan....

    So, jangan malu-malu untuk mencari dan membaca jika antum pingin tahu penjelasan Syaikh Rabii'.

    BalasHapus
  8. Tentang pertanyaan antum :

    linknya tidak jalan, mohon diperbaiki

    Link yang mana ? Yang di saaid.net ? Jalan tuh. Caranya, dicopi itu link - kemudian dipaste di tab baru. Gampang.

    Atau kalau antum gak bisa juga, buka di bagian maktabah saaid.net, kemudian di bagian search, klik muallif, kemudian isi kata kunci :

    ربيع بن هادي

    insya Allah ketemu...

    BalasHapus
  9. Sebagai tambahan kecil buat bahan bacaan dan renungan mas Abu Ruqayyah.

    Syaikh Al-Ghudayaan berkata dalam jawabannya (dari link yang antum berikan) sebagai berikut :

    هذا في الواقع هو قول المرجئة ، فهذا قول المرجئة الذين يجعلون الأعمال مُكمّلة وليست شرطاً في صحة الإيمان

    Perhatikan betul potongan jawaban beliau di atas. Yaitu, beliau menjadikan amal itu sebagai SYARAT BAGI KESHAHIHAN IMAN (Syarth li-shihhatil-iimaan).

    Sekarang bandingkan dengan penjelasan Syaikh Ar-Raajihi (salah satu murid senior Syaikh Ibnu Baaz) berikut :

    السؤال: خرج بعض المعاصرين بأقوال جديدة في الإيمان وقال: إن العمل شرط كمال في الإيمان وليس شرط صحة، فما صحة ذلك؟

    الجواب: لا أعلم لهذا القول أصلاً، وذلك أن جمهور أهل السنة يقولون: الإيمان قول باللسان، وتصديق بالقلب، وعمل بالقلب، وعمل بالجوارح، والإيمان عمل ونية يزيد بالطاعة وينقص بالمعاصي،
    فالعمل جزء من الإيمان، والإيمان مكون من هذه الأشياء، من تصديق القلب وقول اللسان وعمل الجوارح وعمل القلب، فكل هذه أجزاء الإيمان، فلابد من أن يقر المرء باللسان ويصدق بالقلب ويعمل بقلبه ويعمل بجوارحه.
    والمرجئة يقولون: الأعمال ليست من الإيمان، ولكنها دليل على الإيمان، أو هي من مقتضى الإيمان أو هي ثمرة الإيمان. أما القول بأن العمل شرط كمال أو شرط صحة فلا أعلم له أصلاً من قول المرجئة ولا من قول أهل السنة ، فليس العمل شرط كمال ولا شرط صحة، وإنما هو جزء من الإيمان،
    والقول بأنه شرط كمال أو صحة لا يوافق مذهب المرجئة، ولا مذهب جمهور أهل السنة، بل قد يقال: إنه يوافق مذهب المرجئة من جهة أنهم أخرجوا الأعمال عن مسمى الإيمان في الجملة، فهو أقرب ما يكون إلى مذهب المرجئة،
    فالذي يقول: إن العمل شرط كمال أو شرط صحة نقول له: هذا مذهب المرجئة التي أخرجت الأعمال عن مسمى الإيمان، فإما أن تقول: العمل داخل في مسمى الإيمان أو جزء من الإيمان، وإما أن تقول: العمل ليس من الإيمان،
    فإن قلت: العمل ليس من الإيمان فأنت من المرجئة، سواء أقلت: شرط كمال، أم قلت: شرط صحة، أم قلت: هو دليل على الإيمان، أم قلت: هو مقتضى الإيمان، أم قلت: هو ثمرة الإيمان، فكل من أخرج العمل من الإيمان فهو من المرجئة، ولكني لا أعلم أن المرجئة جعلوا الأعمال شرط كمال للإيمان.

    الشيخ عبد العزيز الراجحي

    sumber : http://albaidha.net/vb/showthread.php?t=29560

    Cermati betul fatwa Syaikh Ar-Raajihi di atas dengan teliti.

    Menurut Syaikh Ar-Raajihi, perkataan bahwa amal itu merupakan syarth kamaal atau shihhah bagi iman mencocoki madzhab Murji'ah karena mengeluarkan amal dari iman.

    Tentu antum paham bahwa definisi syarth dalam ilmu ushul fiqh itu bukan merupakan bagian yang disyarati. Alias,... perkataan bahwa amal merupakan syarat bagi keshahihan iman itu mempunyai konsekuensi pemahaman bahwa amal itu di luar dari iman. Nah, ini namanya Murji'ah.

    Perlu antum ketahui juga - atau mungkin antum juga sudah tahu - bahwa banyak masyaikh yang mengkritik perkataan "syarth li-shihhatil-iman" atau "syarth li-kamaalil-iman" - seperti Syaikh Al-Fauzaan dan yang lainnya.

    Berdasarkan logika pikir yang diterapkan kepada Syaikh Rabii' atas fatwa Syaikh Al-Ghudayaan; bolehkah saya mengatakan Syaikh Al-Ghudayaan dalam fatwanya itu mencocoki 'aqidah Murji'ah berdasarkan fatwa Syaikh Ar-Raajihi ?.

    BalasHapus
  10. @Abu Ruqayyah

    hati-hati, sepertinya antum sudah mulai kebelinger. dendam memurjiahkan...

    BalasHapus
  11. wah benih-benih virus wahdah islamiyah sudah mulai menyebar, hati-hati dengan komunitas yang satu ini

    BalasHapus
  12. Sudah-sudah jangan saling menuduh yang macam-macam. Jangan mudah menuduh orang murji' atau menuduh orang dendam memurjiahkan....ini semua tidak bijaksana.Lihat Lajnah Daimah pun mencap murji buku syaikh Ali. Apakah Lajnah Dendam memurjikan syaikh Ali...

    Yang jelas orang-orang keroco seperti kita lebih baik diam jangan ta'alum bergaya seolah-olah seperti orang yang alim padahal ilmunya lebih banyak copy paste saja..tidak layak keroco ikut campur dalam masalah yang para ulama saja berselisih.

    Jika tidak mau bersikap keliru sebaiknya diam. Jangan menuduh dan jangan juga mengangkat tema-tema yang banyak mengandung khilaf dan fitnah didalamnya.

    Karena ada orang yang kadang lebih ustadz dari ustadz yang sebenarnya. karena ustadz yang sebenarnya saja tidak mau banyak bicara dan mengangkat masalah seperti ini.

    Jangan kita jangan ta'alum. ingat saya tidak menuduh siapa2 hanya mengingatkan diri sama-sama.

    BalasHapus
  13. Begitu ya.... [sepertinya i know this].

    Sebagai tambahan saja tentang pembelaan Syaikh Al-Albaaniy kepada Syaikh 'Aliy (bagi yang - lagi-lagi - mengangkat tema Syaikh 'Aliy untuk kesekian kalinya) atas tuduhan murji' :

    Ini adalah pertanyaan yang diajukan kepada Syaikh Al-Albaaniy sewaktu beliau masih hidup :

    شيخنا وصف بعض الكُتاب الأخ الشيخ علي الحلبي بأنه يقول بقول المرجئة والأحباش والعلمانيين في مسائل الحكم والتكفير ووصفه كذلك زيادة عن ذلك بأنه جاهل ومبتدع ونحن نعرف أن
    الشيخ علي يعني لا نزكيه على الله وله صلة بكم من خلال الجلسات معكم ؟

    Jawaban beliau rahimahullah :

    نحن لا نبرئ أنساناً من الخطأ والذهول فالعصمة للأنبياء والرسل فقط ، ولكني أقول في ما يتعلق بموضوع العقيدة ما علمنا عليه من سوء ومجال القول والاتهام واسع جداً لذلك نحن نقول سامح الله من يقول خلاف ما يعتقد في أخيه المسلم أخونا علي ليس مرجئاً ولا يقول إلا بما يعتقد السلف الصالح ، والذي ينسبه بمثل هذه النّسب
    أقل ما يقال فيه إنه قد تعدى الأدب الإسلامي ، ولكني أخشى أن يكون الأمر أخشى وأعني ما أقول أن يكون الأمر أكثر وأخطر من
    ذلك وهو أن يُنسب أليه من العقيدة ما هو برئٌ منه برأت الذئب من
    دم ابن يعقوب كما يقال قديماً ،ولذلك فأنا أقول مثل هذه الكلمات ما ينبغي أن نضيع وقتنا في السؤال عنها لأنها أولاً تدور حول النقطة
    الأساسية ،وثانياً تفريع للكلام كما قيل :
    أسمع جعجعة ولا أرى طحنا
    مافي تحتها حاصل إطلاقاً سوى الرمي والتهم بدون حق وهذه من الأخطاء التي نجدها اليوم بين الشباب المسلم مع الأسف

    Sumber : sini

    BalasHapus
  14. Silahkan perhatikan dan dengarkan baik-baik penjelasan Syaikh Ali Hasan Al halaby حفظه الله tentang murjiah

    http://www.youtube.com/watch?v=qX56gG53nZA&feature=related

    Dari penjelasan Beliau diatas apakah kita menuduh beliau sebagai murjiah ??

    BalasHapus
  15. Ya Rabb, hamba-Mu mencintai para ulama di atas, Saikh Albani Rohimahullohu Ta'ala dan murid-muridnya. . Syaikh bIn Baz dan murid-muridnya. . . Syaikh AL Utsaimin dan murid-muridnya. . . mereka adalah hamba yang Alloh karuniakan kepada kita untuk menjaga kemurnian Dien ini. . .

    BalasHapus