01 April 2010

Ketika Keledai Telah Menjadi Perawi Hadits

Semalam, saya sempat tersenyum geli saat membaca satu riwayat. Dan mungkin, inilah hal yang paling menggelikan bagi saya saat membaca buku yang menceritakan seekor keledai bisa membawakan sanad satu riwayat.  Pingin tahu ? Begini kisahnya :
وَ رُوِيَ أَنَّ أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ( عليه السلام ) قَالَ إِنَّ ذَلِكَ الْحِمَارَ كَلَّمَ رَسُولَ اللَّهِ ( صلى الله عليه وآله ) فَقَالَ بِأَبِي أَنْتَ وَ أُمِّي إِنَّ أَبِي حَدَّثَنِي عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ مَعَ نُوحٍ فِي السَّفِينَةِ فَقَامَ إِلَيْهِ نُوحٌ فَمَسَحَ عَلَى كَفَلِهِ ثُمَّ قَالَ يَخْرُجُ مِنْ صُلْبِ هَذَا الْحِمَارِ حِمَارٌ يَرْكَبُهُ سَيِّدُ النَّبِيِّينَ وَ خَاتَمُهُمْ فَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَنِي ذَلِكَ الْحِمَارَ .
Dan diriwayatkan bahwasannya Amiirul-Mukminiin (‘alaihis-salaam) berkata : “Sesungguhnya keledai itu (yaitu keledai tunggangan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam – Abul-Jauzaa’) berkata kepada Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wa aalihi) : “Demi ayah dan ibuku, sesungguhnya ayahku telah menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari kakeknya, dari ayahnya : Bahwasannya ia pernah bersama Nuuh di dalam perahu. Maka Nuuh bangkit berdiri dan mengusap pantatnya, kemudian bersabda : ‘Akan muncul dari tulang sulbi keledai ini seekor keledai yang akan ditunggangi oleh pemimpin dan penutup para Nabi’. Dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku sebagai keledai itu” [selesai].
Silakan perhatikan dengan seksama……… bahwa seekor keledai telah memerankan diri layaknya seorang perawi hadits dengan menggunakan lafadh : haddatsanii abiy…dst. Tentu saja riwayat ini tidak akan kita ketemukan di kitab-kitab Ahlus-Sunnah. Ia terdapat dalam kitab Al-Kaafiy – kitab hadits paling valid menurut madzhab Syi’ah - , tepatnya pada jilid 1 halaman 237, pada Baab : Maa ‘indal-aimmah min silaahi Rasuulillah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wamataa’ihi [بَابُ مَا عِنْدَ الْأَئِمَّةِ مِنْ سِلَاحِ رَسُولِ اللَّهِ ( صلى الله عليه وآله ) وَ مَتَاعِهِ], hadits ke-9.

Si keledai, bapaknya keledai, sampai kakeknya keledai menjadi rantai periwayatan yang menghubungkan pengkhabaran dari Nabi Nuuh ‘alaihis-salaam sampai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Si keledai telah bersumpah dengan bapak dan ibunya keledai di hadapan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang pengkhabaran itu.  Al-Khuu’iy – salah seorang fuqahaa’ Syi’ah kontemporer – saat menjelaskan hadits ini berkata :
انظروا إلى هذه المعجزة، نوح سلام الله عليه يخبر بمحمد عليه السلام، وبنبوته قبل ولادته بألوف السنين.
“Lihatlah oleh kalian akan mu’jizat ini. Nuuh salaamullaah ‘alaihi mengkhabarkan Muhammad ‘alaihis-salaam dan tentang kenabiannya sebelum kelahirannya beribu-ribu tahun” [lihat Lillaahi Tsumma lit-Taariikh, hal. 15].
Jika manusia – yang notabene makhluk yang dikaruniai akal – harus ditimbang dalam penyampaian riwayat, bagaimana statusnya jika ia seekor keledai ? Dan bagaimana bisa khabar aneh ini mengagumkan Al-Khuu’iy dan menganggapnya sebagai satu mu’jizat ? Dan mungkinkah ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu yang terkenal teliti, kritis, dan berilmu menyampaikan khabar ini ? Nampaknya, ini adalah kebohongan serius yang telah menyisip dalam kitab Al-Kaafiy karangan Al-Kulainiy.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai 1431 H].

16 komentar:

  1. Assalamu'alaikum akhi,

    Sanad riwayat tersebut, Al-Khuu'iy --> rawi majhul --> rawi majhul --> rawi terputus --> rawi terputus --> rawi majhul --> rawi majhul --> rawi majhul --> rawi majhul --> Ali bin Abi Thalib --> keledai.

    Syaikh Abu al Jauzaa' hafidzahullah berkata didalam takhrij hadits ini (http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/04/ketika-keledai-telah-menjadi-perawi.html) : Jika manusia – yang notabene makhluk yang dikaruniai akal – harus ditimbang dalam penyampaian riwayat, bagaimana statusnya jika ia seekor keledai ? Dan bagaimana bisa khabar aneh ini mengagumkan Al-Khuu’iy dan menganggapnya sebagai satu mu’jizat ? Dan mungkinkah ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu yang terkenal teliti, kritis, dan berilmu menyampaikan khabar ini ? Nampaknya, ini adalah kebohongan serius yang telah menyisip dalam kitab Al-Kaafiy karangan Al-Kulainiy.

    Kesimpulannya, hadits ini mu'dhol wa majhul sayyi'ah, karena ada keterputusan rawi dan rawi2nya sangat tidak dikenal terutama karena hadits ini bersumber dari rawi seekor hewan. ^_^

    Afwan akhi, ini hanya komentar humor karena saya juga tertawa membaca artikel ini. Hehehehe...

    Wassalamu'alaikum

    -hamba yg dho'if-

    BalasHapus
  2. Mungkin syi'ah mengambil hadits ini karena keledai tersebut sangat tsiqoh, hafalannya kuat & diriwayatkan secara mutawatir dari sejumlah keledai lainnya di kandang yg berlainan.. hehehehe.. (^_^)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Numpang Ngakak sampe perut sakit kawan.. Syiah emang cerdas, se cerdas Rawi Keledai ...^_^

      Hapus
  3. ustadz mohon juga di bantah blognya majelis rosullulah

    BalasHapus
  4. lucu juga ya ........lha wong manusia kok mengambil sanad dari seeokor binatang / keledai , kecuali orangnya juga punya otak keledai .

    Sukron ustad , artikelnya selain bermanfaat juga bisa membikin senyuman lucu .

    Anang dwicahyo

    BalasHapus
  5. Sama sekali ga lucu. Kalian ini tidak lebih dari sekedar serang bergunjing. Juga si poster merasa puas dan senang artikel nya menimbulkan kelucuan. Pantasnya kalian bikin ketoprak humor. MasyaAlloh..

    BalasHapus
  6. Siapa yang digunjing (dighibah) ? Tidak ada satupun orang yang digunjing di sini. Bukankah ini sedang membicarakan riwayat hadits dalam kitab Al-Kaafiy ? termasuk di dalamnya rasa takjub Al-Khuuiy.

    Ketidaksenangan Anda tentu tidak bisa menahan senyum geli saya membaca riwayat tersebut. Pun tidak bisa melarang rasa keanehan terjadi pada diri saya. Ini penilaian pribadi. Kalau Anda tidak sepakat, silakan saja; dan - tentu saja - saya maklum itu.

    Perkataan Anda :

    "Juga si poster merasa puas dan senang artikel nya menimbulkan kelucuan"

    menurut saya Anda mengakui ada kelucuan dan keanehan dalam riwayat ini.

    Dan lagi-lagi menurut saya, ini riwayat dusta. Bagaimana pendapat Anda ?

    BalasHapus
  7. Sepertinya, siapapun yg membaca riwayat diatas akan tersenyum lucu, termasuk ana sendiri. Manusia biasa saja masih perlu diperiksa keshahihan beritanya, apalagi seekor keledai. Sungguh lucu sekali ketika keledai tersebut berkata "Demi ayah dan ibuku, sesungguhnya ayahku telah menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari kakeknya, dari ayahnya"
    Yang aneh lagi adalah orang-orang Syiah tidak menerima hadits yg diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Ini berarti orang Syi'ah tidak mempercayai manusia, tetapi lebih percaya kepada seekor keledai.

    BalasHapus
  8. afwan sebakny disertakan scan kitabnya karena mereka berkilah tidak menemukan riwayat tersebut,karena bersumber pada link ini http://alhassanain.com/indonesian/show_book.php?book_id=62&link_book=al_hadith_and_its_sciences_library%2Fbody_of_hadith%2Fushul_kafi_kitab_hujjah

    BalasHapus
  9. Silakan lah mereka berkilah. Untuk saat ini saya belum bisa menampilkan scan kitabnya. Apalagi, kotak komentar di blogger memang belum mendukung untuk itu.

    Haditsnya sebenarnya panjang.

    Silakan buka di situs syi'ah berikut (yang memuat teks riwayatnya) : http://www.yasoob.org/books/htm1/m012/09/no0979.html (di situ halamannya tertulis 236-237).

    Kalau sudah terbuka halamannya dengan sempurna, tekan [CTRL] [F], kemudian cari dengan kata kunci :

    أنه كان مع نوح في السفينة

    Insya Allah ketemu.

    Adapun situs terjemahan Al-Kaafiy itu,... saya belum mencarinya. Tapi saya lebih suka mencari sumber yang aslinya daripada yang terjemahan yang sangat rentan distorsi.

    BalasHapus
  10. Lho.. kok dibilang ini hadits riwayat dari keledai?

    Bukankah hadits ini dinisbatkan dari Imam Ali as yg berdialog dengan keledai tunggangan Rasulullah saaw?

    BalasHapus
  11. Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Kulainiy,.... yang kemudian si keledai mempunyai sanad cerita sampai Nabi Nuh 'alaihis-salaam. Si keledai berkata :

    إِنَّ أَبِي حَدَّثَنِي عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ أَبِيهِ

    "...sesungguhnya ayahku telah menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari kakeknya, dari ayahnya,.....".

    Ya,... inilah sanad keledai.

    BalasHapus
  12. Ana lucu bin ngakak
    Ini humor sehat ya akhi.. nambah ilmu pula..

    BalasHapus
  13. yang ini ada bantahan dari secondprince atau syiahali gak ya? ?????
    hadewwwww

    BalasHapus
  14. JAHIlnya wahabiyun,…..wahabiyun=nashibi itu kaum sok tahu bingit....sulanya mau menag sendiri,...apapun caranya mereka pakenya faham MACHIAVELLI

    BalasHapus
  15. Sejuta bukti disodorkan di depan mata mereka jika mata hati sudah terkunci.....hanya tinggal hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta 'ala saja yg dapat menyelamatkan penganut syiah

    BalasHapus