tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post6187322954818597894..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Al-Akaabir dan Al-Ashaaghir – Siapakah Mereka ?Unknownnoreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-64376568001976214892013-11-25T20:31:31.848+07:002013-11-25T20:31:31.848+07:00Sebenarnya bahasan artikel ini tidak ada hubungann...Sebenarnya bahasan artikel ini tidak ada hubungannya dengan ustadz Fulan atau Alaan. Jika dimaksud ashaaghir dalam usia, ya memang benar. <br /><br />Masalah apakah seseorang berpemahaman Khawaarij atau condong kepada Khawaarij atau mirip dengan Khawaarij, bukan dinilai dari orangnya. Alias, jika yang mengatakan adalah Fulaan, perkataannya pasti benar dan tidak mungkin berpemahaman Khawaarij. Penilaian itu terletak pada isi perkataan, bukan pada orangnya. Jika perkataannya salah, tetap saja salah siapapun orang yang mengatakannya.<br /><br />Ketidakadaan orang yang menghukumi Fulaan begini dan begitu bukan berarti Fulaan itu pasti benar. Sama halnya jika ada seseorang yang mengkritik satu hadits yang belum pernah dikomentari ulama sebelumnya (baik shahih atau dla'if), maka tidak langsung disalahkan. Akan tetapi dilihat dulu dari analisis penilaiannya. Jika ia menghukumi berdasarkan metode dan kaedah yang dipakai ulama hadits, maka kritikannya bisa diterima. Jika tidak, maka sebaliknya.<br /><br />Begitu juga dengan yang antum tanyakan. Kita ambil contoh orang yang jauh lebih besar dari Syaikh Rabii', yaitu Syaikhul-Islaam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau adalah seorang ulama besar, mataharinya ulama di jamannya. Meski begitu, kita tidak akan terburu-buru mengatakan pada orang yang mengkritik Ibnu Taimiyyah sebagai orang bodoh, ashaaghir, sok tahu, dan perkataannya wajib ditolak. Ibnu Taimiyyah tetaplah berjenis manusia yang perkataannya dapat diambil atau ditinggalkan. Maka, yang dinilai adalah esensi kritikannya, bukan orang yang mengkritiknya. <br /><br />Jika selevel Ibnu Taimiyyah saja diberlakukan seperti itu, maka begitu pula dengan orang yang kedudukannya di bawah beliau.....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-56426981134633396432013-11-25T08:24:17.084+07:002013-11-25T08:24:17.084+07:00Maaf Pak UStad . Pak UStad Firanda mengatakan Sekh...Maaf Pak UStad . Pak UStad Firanda mengatakan Sekh Robi itu berpemahaman khawarij dari pikiran Ustad Furanda sndiri dan tidak ada ulama yang mengatakan seperti itu. Berarti Ustadz Firanda masuk Ashaghir ?Anonymousnoreply@blogger.com