tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post4516802900288573038..comments2024-03-13T05:57:39.976+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Hadits Tsaqalain : Ahlul-Bait Jaminan Keselamatan Dunia dan AkhiratUnknownnoreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63448631124228932762017-09-07T08:14:43.469+07:002017-09-07T08:14:43.469+07:00untuk berpegang teguh pada kitabullah itu cukup je...untuk berpegang teguh pada kitabullah itu cukup jelas, tapi saya gk ngerti yang selama ini sering disebut2 "quran dan sunnah" itu ngambil dari hadis yang mana ya?YDrawuShttps://www.blogger.com/profile/06904140992729636997noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63013132349282228762015-04-05T05:57:51.299+07:002015-04-05T05:57:51.299+07:00Orang seperti mas Syaiful Anwar itu seandainya dis...Orang seperti mas Syaiful Anwar itu seandainya disuruh habib asy'ariyyin-nya untuk terjun ke sumur dengan diiming-imingi syafaat pasti juga akan nurut.<br /><br />Atau seandainya habib asy'ariyyinnya bilang kalau matahari itu sebenarnya roti pun juga beliau pasti langsung percaya.<br /><br />Memang luar biasa keadaan kaum Muslimin mayoritas di Indonesia ini.<br />Taqlid & kebiasaan membeonya susah dikalahin orang lain.<br /><br />Seperti sapi yang dikurung ketat didalam kandang yang sempit & gelap tertutup, lalu diarahkan kesana kemari nurut saja.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-15051418124507603392015-04-05T05:31:28.163+07:002015-04-05T05:31:28.163+07:00@Bang Ipul Anwar:
@Saiful Anwar: Ketika anda menud...@Bang Ipul Anwar:<br />@Saiful Anwar: Ketika anda menuduh demikian, bukankah lebih baik kalau anda sampaikan juga dalil shahih berkaitan dengan kemaksuman orang selain Rasul?<br /><br />Karena tak akan berbobot tuduhan anda kalau cuman sekedar menuduh & mencela saja, seakan anda menulis di kolom komentar ini bukan dengan maksud mencari kebenaran, melainkan hanya sebatas emosi melihat tulisan ilmiah namun bertentangan dengan hawa nafsu anda.<br /><br />QS 33-33 itu berbicara dalam konteks nasehat Allah pada mereka yang hendak menjadikan mereka bersih dari aib, bukan karena mereka disucikan dalam artian makshum.<br /><br />Itupun yang dibicarakan adalah Ahlul Bait yang hidup pada masa itu, seperti istri & anak-anak Nabi sebagaimana isi ayatnya.<br />Silahkan baca kitab-kitab tafsir Ibnu Abbas, Qurthubi, dan kitab-kitab tafsir Ulama besar lainnya.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-39402005137900927042015-03-20T16:44:03.045+07:002015-03-20T16:44:03.045+07:00Assalamu'alaikum
Abul Jauza' ini sangat a...Assalamu'alaikum<br /><br />Abul Jauza' ini sangat aneh dan mengelabui pembaca, disatu sisi kajiannya menyatakan seolah olah memegang teguh Kitabullah (Al Quran), namun pada saat yang sama dia merendahkan Kitabullah (Al Quran) yakni dengan menyatakan bahwa Ahlul Bait tidak maksum berdalil dengan hadist-hadist yang sesuai dengan seleranya.<br /><br />Kaidah apa yang dia gunakan Hujjah Al Quran (yang dia katakan sendiri dijamin suci) bisa dibatalkan oleh hadist-hadist (yang belum tentu suci dan benar)?<br /><br />Padahal jelas dan gamblang Al Quran (QS 33:33) menyatakan bahwa Ahlul Bait disucikan sesuci sucinya oleh Allah SWT...al_anwar14https://www.blogger.com/profile/09812997104054233547noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-26204892824199730262015-02-28T17:06:27.419+07:002015-02-28T17:06:27.419+07:00Assalamu'alaikum Wr Wb
Semoga shalawat serta ...Assalamu'alaikum Wr Wb<br /><br />Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beserta para sahabatnya<br /><br />Inilah yang terjadi ketika hadits tsaqalain diubah menjadi Alqur'an dan Sunnah yang lebih jauh lagi ditafsirkan Alqur'an dan hadits. Terjadi pertentangan-pertetangan yang dalam, penta'wilan-penta'wilan berdasarkan pendapat terhadap suatu hadits tanpa tahu arti dan maksud sesungguhnya hadits tersebut bermakna.<br /><br />Pada masa Rasulullah SAW, Abu Bakar RA, Umar RA dan Ali KWH hadits tidak boleh dituliskan, bahkan penah Abu Hurairah RA dimarahi oleh Umar RA dan Sayyidatina Aisyah RA karena membicarakan tentang hadits padahal dia bukan sahabat utama dan tidak selalu bersama Rasulullah SAW. Hadits-hadits dahulu dihafalkan, seperti Imam Syafii Rahimahullah yang hafal 100.000 sebagai murid dari Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Malik<br />rahimahullah hadits dengan sanad dan matannya, Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah hafal 1.000.000 hadits dengan sanad dan matannya.<br /><br />Dan jelaslah Kitabullah itu harus dijelaskan oleh orang yang benar-benar kompeten dengan keilmuan yang bersanad yang bersambung ke Rasulullah SAW dan Rasulullah sudah jauh-jauh hari mengisyaratkan bahwa tidak akan tersesat bila berpegang pada Kitabullah dan ahlulbaitFirman Zein Alfirdausihttp://www.google.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-52723814759709372512012-12-01T19:28:01.684+07:002012-12-01T19:28:01.684+07:00Assalamu'alaikum warrohamtullahi wabarokatu......Assalamu'alaikum warrohamtullahi wabarokatu...<br /><br />Segala puji bagi allah, tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi<br />muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat beliau.<br /><br />Bismillahirrahmanirrahim...<br /><br />Nama ana Lukmannul Hakim Bin Hasan<br />salam ukhwh muslim smnya krna allah swt...<br /><br />Ana membaca dari awal sampai akhir begitu banyak ilmu2 di paparkan smga smnya menjadi ilmu bermenfa'at dan berkah krna allah...<br /><br />Muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya,;<br />Diriwayatkan dari anas Bin malik radiallahuanhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam,"tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri."(Disebutkan oleh imam al-bukhari pada kitab ke-2 kitab iman,bab ke-7 bab di antara sifat iman itu ialah mencintai untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri) "Al-Lu'lu'wal marjan'kumpulan Hadits shahih Bukhari muslim' dari muhammad fu'ad abdul baqi'"<br /><br />Firman allah swt;"Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan aku adalah tuhan-Mu, maka bertakwalah kepada-Ku."(Al-mu'minun surah 23 : ayat 52)<br /><br />"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) allah, dan janganlah kamu bercerai berai..."(Ali imran surah 3 ayat :103)<br /><br />"...dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."(Ar-rum surah 30 ayat : 32)<br /><br />"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat."(Ali imran surah 3 ayat:105)<br /><br />"...kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada allah (al-qur'an) dan rasul (sunnahnya)..."(An-nisa surah 4 ayat:59)<br /><br />"Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah allah tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali."(Asy-syura surah 42 ayat:10Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-73407261744400647032012-11-19T21:26:33.680+07:002012-11-19T21:26:33.680+07:00Mungkin Anda dulu ngantuk sewaktu diberikan pelaja...Mungkin Anda dulu ngantuk sewaktu diberikan pelajaran sejarah oleh guru Anda. <br /><br />14 abad yang lalu, Amerika itu belum ada. Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-23788195735990231092012-11-19T21:13:00.412+07:002012-11-19T21:13:00.412+07:0014 abad berlalu , mazab syiah paling ditakuti yahu...14 abad berlalu , mazab syiah paling ditakuti yahuudi dan setan besar amrik, apalg si pengecut saudi yahudi. aku bangga iran mjd negara kuat dan siap jihad vs kafir dan munafik. Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-57644254167069422402012-09-17T20:06:11.741+07:002012-09-17T20:06:11.741+07:00Hadits tsaqalain itu ada yang shahih, hasan, dan d...Hadits tsaqalain itu ada yang shahih, hasan, dan dla'if. Di atas pun tidak ada yang menafikkan hadits tsaqalain. <br /><br />Bagi Syi'ah, hadits tsaqalain memang tidak dipahami dengan menggunakan akal sehat, akan tetapi akal yang sakit. Dalam Shahih Muslim sangat jelas dan gamblang kelengkapan lafadh haditsnya. Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-47977258593417334962012-09-17T13:22:36.917+07:002012-09-17T13:22:36.917+07:00hadis tsaqalain dengan makna "kitabullah dan ...hadis tsaqalain dengan makna "kitabullah dan ahlubaitku" lebih shohih. soal maknanya udah terang benderang bagaikan matahari disiang bolong tidak perlu bertele2 mencari cari makna lain dan memperlemah hadist ini menjadikan bingung orang..dlm hadist tsb kita diwajibkan berpegang teguh pada "alquran dan ahlibait", demikianlah hadist tersebut dari RasulullahAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63043118026800260252012-07-21T17:39:58.677+07:002012-07-21T17:39:58.677+07:00عن معمر عن أيوب عن عكرمة أن عمر ابن الخطاب شاور ال...عن معمر عن أيوب عن عكرمة أن عمر ابن الخطاب شاور الناس في جلد الخمر، وقال : إن الناس قد شربوها واجترّوا عليها، فقال له علي : إن السكران إذا سكر هذى، وإذا هذى افترى، فاجعله حد الفرية، فجعله عمر حد الفرية ثمانين<br /><br />Dari Ma’mar, dari Ayyuub, dari ‘Ikrimah : Bahwasannya ‘Umar bin Al-Khaththaab bermusyawarah dengan orang-orang tentang hukuman dera peminum khamr. Ia berkata : “Sesungguhnya orang-orang telah meminum khamr dan mereka tertarik kepadanya. ‘Aliy berkata kepadanya : “Sesungguhnya orang yang mabuk apabila ia mabuk akan ngomong tidak karuan. Dan apabila ia ngomong tidak karuan, ia akan berdusta. Jadikanlah ia seperti hukuman hadd bagi seorang pendusta”. Maka ‘Umar menjadikannya seperti hukuman pendusta sebanyak 80 kali deraan [Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaaq 7/378 no. 13542; hasan lighairihi].<br /><br />[baca sumbernya di : <a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/07/ternyata-imam-mashum-mencintai-bidah.html" rel="nofollow">sini</a>].<br /><br />Juga,.... lihat saja.... di antara 'pecinta ahlul-bait' itu ada yang mengeluarkan beberapa orang dari lingkaran ahlul-bait karena tidak menyocoki pemahamannya. Lihatlah sikap Syi'ah Raafidlah terhadap keturunan Al-Hasan bin 'Aliy !. Lihat sikap Syi'ah Raafidlah terhadap istri-istri Nabi ! Lihatlah sikap Syi'ah Raafidlah terhadap Al-Khulaafaur-Raasyidiin selain 'Aliy !.<br /><br />Payah.....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-80270383921141786782012-07-21T17:39:47.370+07:002012-07-21T17:39:47.370+07:00وحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَز...وحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ ، وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ وَهُوَ ابْنُ عُلَيَّةَ ، عَنْ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ ، عَنْعَبْدِ اللَّهِ الدَّانَاجِ . ح وحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ ، أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ فَيْرُوزَمَوْلَى ابْنِ عَامِرٍ الدَّانَاجِ ، حَدَّثَنَا حُضَيْنُ بْنُ الْمُنْذِرِ أَبُو سَاسَانَ قَالَ : "شَهِدْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَأُتِيَ بِالْوَلِيدِ قَدْ صَلَّى الصُّبْحَ رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ قَالَ : أَزِيدُكُمْ فَشَهِدَ عَلَيْهِ رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا حُمْرَانُ أَنَّهُ شَرِبَ الْخَمْرَ وَشَهِدَ آخَرُ أَنَّهُ رَآهُ يَتَقَيَّأُ ، فَقَالَ عُثْمَانُ : إِنَّهُ لَمْ يَتَقَيَّأْ حَتَّى شَرِبَهَا ، فَقَالَ : يَا عَلِيُّ قُمْ فَاجْلِدْهُ ، فَقَالَعَلِيٌّ : قُمْ يَا حَسَنُ فَاجْلِدْهُ ، فَقَالَ الْحَسَنُ : وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا فَكَأَنَّهُ وَجَدَ عَلَيْهِ ، فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَعْفَرٍ : قُمْ فَاجْلِدْهُ ، فَجَلَدَهُ وَعَلِيٌّ يَعُدُّ حَتَّى بَلَغَ أَرْبَعِينَ ، فَقَالَ : أَمْسِكْ ثُمَّ ، قَالَ : جَلَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعِينَ ، وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ ، وَعُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ وَهَذَا أَحَبُّ إِلَيَّ "<br /><br />Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah, Zuhair bin Harb, dan ‘Aliy bin Hujr, mereka berkata : Telah menceritakan kepada kami Ismaa’iil bin ‘Ulayyah, dari Ibnu Abi ‘Aruubah, dari ‘Abdullah Ad-Danaaj (ح). Dan telah menceritakan kepada kami Ishaaq bin Ibraahiim Al-Handhaliy – dan lafadh ini miliknya - : Telah mengkhabarkan kepada kami Yahyaa bin Hammaad : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-‘Aziiz bin Al-Mukhtaar : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Fairuuz maulaa Ibni ‘Aamir Ad-Danaaj : Telah menceritakan kepada kami Hudlain bin Al-Mundzir Abu Saasaan, ia berkata : “Aku menyaksikan ‘Utsmaan bin ‘Affaan, yang waktu itu Al-Waliid dibawa ke hadapannya yang baru saja menyelesaikan shalat Shubuh dua raka’at. (Penyebabnya adalah) Al-Waliid berkata (karena mabuk) : ‘Apakah aku menambah raka’at bagi kalian ?’. Dua orang shahabat memberikan kesaksian padanya. Salah satunya adalah Humraan yang memberikan kesaksian bahwasannya ia (Al-Waliid) telah meminum khamr. Sedangkan yang lain memberikan kesaksian bahwasannya ia melihatnya muntah (karena khamr). ‘Utsmaan berkata : ‘Ia tidak akan muntah jika tidak meminumnya’. Kemudian ia berkata : ‘Wahai ‘Aliy, berdirilah dan deralah orang ini !’. Lalu ‘Aliy berkata : ‘Berdirilah wahai Hasan, dan deralah ia !’. Al-Hasan (bin ‘Aliy) berkata : ‘Suruhlah orang yang menikmati jabatan (maksudnya ‘Utsmaan – Abul-Jauzaa’) yang mengerjakannya !’. Sepertinya Al-Hasan sedang marah kepadanya. Lalu ‘Aliy berkata : ‘Wahai ‘Abdullah bin Ja’far, berdirilah dan deralah ia !’. Lalu ‘Abdulah menderanya, sedangkan ‘Aliy menghitungnya, hingga pada hitungan keempatpuluh, ia berkata : ‘Tahan !’. Lalu ia melanjutkan perkataannya : ‘Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam telah mendera sebanyak empatpuluh kali, Abu Bakr empatpuluh kali, dan ‘Umar delapanpuluh kali. Semuanya sunnah. Namun ini (yaitu deraan empatpuluh kali) lebih aku sukai” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1707]<br /><br />'Aliy mengatakan penyelisihan 'Umar terhadap Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam merupakan sunnah (loh ?). Dan ternyata kemudian - meski ia bilang lebih menyukai40 deraan) - 'Aliy sendiri yang mendorong mempopulerkan cara yang dipakai 'Umar.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-20895960305394021142012-07-21T17:38:42.969+07:002012-07-21T17:38:42.969+07:00Siapa pula yang menyatakan ketidakshahihannya. Dan...Siapa pula yang menyatakan ketidakshahihannya. Dan perkataan Anda 'mengubah' redaksi, ini adalah perkataan 'ngasal'. Perintah untuk berpegang pada sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi perselisihan itu banyak mas,... bukan hanya satu hadits. Misal :<br /><br />Dari Al-‘Irbadl bin Sariyyah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata :<br /><br />وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما بعد صلاة الغداة موعظة بليغة ذرفت منها العيون ووجلت منها القلوب فقال رجل إن هذه موعظة مودع فماذا تعهد إلينا يا رسول الله قال أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن عبد حبشي فإنه من يعش منكم يرى اختلافا كثيرا وإياكم ومحدثات الأمور فإنها ضلالة فمن أدرك ذلك منكم فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ<br /><br />“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberi nasihat kepada kami pada suatu hari setelah shalat Shubuh dengan satu nasihat yang jelas hingga membuat air mata kami bercucuran dan hati kami bergetar. Seorang laki-laki berkata : ‘Sesungguhnya nasihat ini seperti nasihat orang yang hendak berpisah. Lalu apa yang hendak engkau pesankan kepada kami wahai Rasulullah ?’. Beliau bersabda : ‘Aku nasihatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat walaupun (yang memerintah kalian) seorang budak Habsyiy. Orang yang hidup di antara kalian (sepeninggalku nanti) akan menjumpai banyak perselisihan. Waspadailah hal-hal yang baru, karena semua itu adalah kesesatan. Barangsiapa yang menjumpainya, maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Al-Khulafaa’ Ar-Raasyidiin yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah ia erat-erat dengan gigi geraham” [selesai].<br /><br />Hadits itu shahih.<br /><br />Anda tidak suka ? sudah bisa saya tebak, karena itu lah tabiat yang biasa saya temui dari orang-orang sekelas Anda.<br /><br />Tentang hadits 'itrah, yang jadi permasalahan kan pemahamannya. Kalau Anda mengatakan bahwa para shahabat itu banyak salahnya, memangnya ahlul-bait suci dari kesalahan ?. Jika 'Umar dianggap membuat-buat bid'ah, ternyata, ada saja Ahlul-Bait yang bertaqlid kepadanya :<br /><br />Telah berkata Al-Imaam Al-Aajurriy rahimahullah :<br /><br />وَحَدَّثَنَا ابْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ، قَالَ: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الأَشَجُّ، قَالَ: سَمِعْتُ حَفْصَ بْنَ غِيَاثٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ يَقُولُ: نَحْنُ أَهْلَ الْبَيْتِ نَقُولُ: " مَنْ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثَلاثًا فَهِيَ ثَلاثٌ "<br /><br />Telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Abdil-Hamiid, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Muhammad, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’iid Al-Asyaj, ia berkata : Aku mendengar Hafsh bin Ghiyaats berkata : Aku mendengar Ja’far bin Muhammad berkata : “Kami Ahlul-Bait berkata : ‘Barangsiapa yang menthalaq istrinya tiga kali sekaligus (dalam satu lafadh/majelis), maka ia terhitung tiga” [Diriwayatkan oleh Al-Aajurriy dalam Asy-Syarii’ah, 3/560 no. 2071; muhaqqiq (Al-Waliid bin Muhammad) berkata : “Sanadnya shahih”].<br /><br />Padahal diketahui, talaq 3 di jaman Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam itu dihitung 1.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-80829905444024626292012-07-21T16:38:10.561+07:002012-07-21T16:38:10.561+07:00Sebenarnya kesahihan hadis Tsaqalain dengan redaks...Sebenarnya kesahihan hadis Tsaqalain dengan redaksi :....Kitabullah .....wa ithrati ahlul baiti, sudah tidak bisa diutak utik lagi. Ada juga yg berusaha mengubah redaksi menjadi :......kitabullah.....wa sunnati..., tapi gagal. Nah sekarang ada mencoba mengutak ngutik sedemikian rupa shg artinya dimencengkan menjadi:...berpegang kpd Kitabullah saja.<br />Secara logika mana mungkin umat cuma berpegang kpd Kitabullah saja ? Bagaimana petunjuk pelaksanaannya ? Apa penafsiran ini untuk memberi landasan atau pembenaran atas ijtihad para sahabat yg banyak bertentangan dg Sunnah Nabi ?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-43595570254423504042012-02-08T07:48:57.336+07:002012-02-08T07:48:57.336+07:00Salam ta'dzim Ust Abul Jauzaa, sudah kebiasaan...Salam ta'dzim Ust Abul Jauzaa, sudah kebiasaan orang syiah ketika mereka sudah kehabisan dalil akhirnya mencak-mencak. Kurang lebih 6 bulan kami berdebat dengan orang syiah rafidah dalam berbagai topik dan akhirnya kami dapat menemukan inti ajaran syiah dan cara mereka mengambil dalil yaitu berbohong dan sepotong-sepotong.ana muslim qobla kulli syai`inhttps://www.blogger.com/profile/15186269842981747895noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-88228820671236483792012-01-04T17:15:41.821+07:002012-01-04T17:15:41.821+07:00Apa hubungan pembahasan hadits ini dengan Amerika ...Apa hubungan pembahasan hadits ini dengan Amerika ?. Cara pikir Anda tidak mencerminkan cara pikir pelajar, tapi cara pikir pelawak. Tidak ada urusannya bagi saya mempercayai kitab hadits Syi'ah yang validitasnya hampir menyentuh titik nadhir. <br /><br />Anyway, saya ucapkan selamat atas tertipunya Anda akan buku Syarafuddin Al-Musawiy (buku Dialog Sunnah Syi'ah, yang aslinya berjudul Al-Muraaja'aat). Semoga ucapan selamat saya ini dapat membuat Anda belajar dan kemudian lepas dari syubhat Al-Musawiy.....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-54943623326299778152012-01-04T17:04:10.812+07:002012-01-04T17:04:10.812+07:00Pengupasan hadist yg dangkal......coba bandingkan ...Pengupasan hadist yg dangkal......coba bandingkan dengan sumber2 dari kitab2 Syiah 12 imam......jangan sepihak aja. Juga hrs Ada ref dari Al'quran. Coba kupas mengenai isi buku Dialog Sunnah Syiah......itu lebih konkrit daripada ber teori secara sepihak Dan menafsiran secara partial. Pantas saja banyak orang Islam yg takut sama Amerika......Islam indentik dengan bodoh Dan miskin.....berantem melulu kerjanya.....Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-72826317731559211502011-11-18T07:59:11.752+07:002011-11-18T07:59:11.752+07:00Syiah syiah, sulit2 mau membuktikan kepercayaan me...Syiah syiah, sulit2 mau membuktikan kepercayaan mereka dengan hadits tsaqalayn,,,eh malah hadits itu bukti kebathilan faham mereka.<br /><br />Kalau maksud hadits tsb nabi saw meninggalkan kitabullah & imam sebagai pedoman, maka pemahaman syiah terbukti salah. Apa maksud nabi saw pedoman itu cuma berlaku untuk 2 abad pertama?<br /><br />Kitabullah alhamdulillah masih ada, tapi dimana imam? Syiahnya saja ngga pernah bertemu jadi pemimpin atau pedoman umat.<br /><br />Alhamdulillah hadits yang syiah mau pakai membenarkan faham kalian, tapi ngga sadar justru membuktikan faham syiah salah.<br /><br />Jadi nabi saw cuma memperingatkan kita akan hak2 ahlulbayt (termasuk istri2) bukan menyuruh menjadikan mereka pedoman selain dari kitabullah karena terbukti sekarang pedoman (imam) itu tidak ada.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-15508046994420246212011-09-20T09:17:49.266+07:002011-09-20T09:17:49.266+07:00-----
Tidak ada hubungannya artikel ini dengan na...-----<br /><br />Tidak ada hubungannya artikel ini dengan nama 'Efendi' yang disebut orang Syi'ah itu. Saya mendapatkan penjelasan dalam artikel di atas dari Dr. Su'uud Ash-Shaa'idiy dalam Al-Ahaadiitsul-Waaridah fii Fadlaailush-Shahaabah (2/59-dst.). Dan beliau (2/66-67) menisbatkan penjelasan tersebut pada kitab Fathul-Bariy 7/98, Syarh An-Nawawiy 15/180, Hujiyyatus-Sunnah lis-Suyuuthiy, Haasyiyyah As-Sindiy 'alaa Musnad Ahmad (17/175), dan Al-Qur'aaniyyuun li-Khaadim Husain.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-53088142251240694052011-09-20T09:17:42.687+07:002011-09-20T09:17:42.687+07:00Ada orang Syi'ah membantah artikel di atas. Ka...Ada orang Syi'ah membantah artikel di atas. Katanya, lafadh <b>bihi</b> pada riwayat Abudl-Dluhaa bisa kembali kepada Al-Qur'an dan Ahlul-Bait. Katanya, dalam bahasa Arab itu bisa terjadi dengan bukti semisal hadits :<br /><br />حدثنا يحيى بن أيوب وقتيبة وابن حجر جميعا عن إسماعيل بن جعفر قال ابن أيوب حدثنا إسماعيل أخبرني العلاء عن أبيه عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات ؟ قالوا بلى يا رسول الله قال إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطا إلى المساجد وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط<br /><br />Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub, Qutaibah dan Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja’far. Ibnu Ayub berkata telah menceritakan kepada kami Ismail yang berkata telah mengabarkan kepadaku Al Alaa’ dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Maukah kalian aku tunjukkan <b>sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan kesalahan dan dengannya Allah mengangkat derajat?</b>. Mereka berkata “tentu wahai Rasulullah”. Beliau [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “Menyempurnakan wudhu di saat kesukaran, banyak berjalan menuju masjid dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat maka itulah ribath [Shahih Muslim 1/219 no 251].<br /><br />Dan yang semisalnya.<br /><br /><b>SAYA JAWAB :</b><br /><br />Ini adalah jawaban yang sok tahu. Ia tidak melihat keseluruhan riwayat dan bentuk kalimat yang ada, padahal saya telah membawakan qarinahnya dalam artikel di atas. Saya sebutkan :<br /><br />1. Dalam lafadh-lafadh lain sangat jelas disebutkan bahwa hanyalah Al-Qur'an yang kita diwajibkan berpegang-teguh dengannya. <br /><br />Apalagi dalam riwayat Muslim, Ahmad, dan yang lainnya <b>sangat jelas</b> disebutkan setelah menyebutkan ats-tsaqalain, maka beliau mewajibkan berpegang teguh dengan dengan Al-Qur'an saja. Dan ketika menyebutkan 'Ithrah/ahlul-baitnya, beliau memperingatkan tentang hak-hak mereka yang wajib ditunaikan.<br /><br />2. Ahlul-Bait tidak ma'shum, sehingga sangat musykil kita diwajibakan berpegang teguh dengannya dengan 'athaf kepada Al-Qur'an yang merupakan jaminan tidak tersesat. Buktinya telah saya paparkan.<br /><br />3. Dalam lafadh At-Tirmidziy (no. 3788), ketika menyebut Al-Qur'an dan 'ithrah, disebutkan dengan bentuk mutsannaa :<br /><br />Walay-<b>yatafarraqaa</b> hattaa <b>yaridaa</b> 'alayyal-haudl. Fandhuruu kaifa takhlufuunii <b>fiihimaa</b>.<br /><br />وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ فَانْظُرُوا كَيْفَ تَخْلُفُونِي فِيهِمَا <br /><br />......dan keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya datang menemuiku di telaga, oleh karena itu perhatikanlah oleh kalian, apa yang kalian perbuat terhadap keduanya sesudahku" [no. 3788].<br /><br />Bagitu pula dengan lafadh Abudl-Dluhaa yang lain yang dibawakan Al-Fasawiy :<br /><br />إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا: كِتَابُ اللَّهِ وَعِتْرَتِي أَهْلُ بَيْتِي، وَأَنَّهُمَا لَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَى الْحَوْضِ<br /><br />Innii taarikun fiikum maa in-tamassaktum <b>bihi</b> lan-tadlilluu : Kitaabullah wa 'Itratii ahlu baitii. <b>Wa annahumaa</b> lay-<b>yatafarraqaa</b> hattaa <b>yaridaa</b> 'alayyal-haudl. <br /><br />Dan juga beberapa lafadh lain yang tidak disebutkan dalam artikel di atas seperti itu.<br /><br />Seandainya yang dimaksud untuk berpegang teguh dengannya adalah Al-Qur'an dan 'Ithrah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, niscaya yang lebih fasih menggunakan bentuk mutsnannaa juga, yaitu bihimaa, sesuai dengan kalimat setelahnya. Namun di situ menggunakan bihi, sehingga dipahami merujuk pada satu hal saja (yaitu Al-Qur'an).<br /><br />4. Kalimat : ‘dan ‘itrahku ahlul-baitku’ (وعترتي أهل بيتي) mansub kepada fi’il mahdzuuf dan itu merujuk pada kalimat : “aku ingatkan kalian akan Allah” (أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ) sebagaimana terdapat dalam riwayat Zaid bin Arqam yang dibawakan Muslim dan Ahmad.<br /><br />Selebihnya,... telah saya sebutkan dalam artikel di atas.<br /><br />Qarinah-qarinah yang saya sebutkan merupakan satu kesatuan sebab.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-24822891875907993322011-04-04T22:00:47.937+07:002011-04-04T22:00:47.937+07:001. Banyak ulama yang telah menerangkan. Satu saja...1. Banyak ulama yang telah menerangkan. Satu saja saya nukil, yaitu perkataan An-Nawaawiy :<br /><br />الحاكم متساهل كما سبق بيانه مراراً <br /><br />"Al-Haakim adalah orang yang bermudah-mudah (dalam tashhih) sebagaimana telah lalu penjelasannya beberapa kali" [Al-Majmu', 7/64].<br /><br />2. Saya tidak ada urusannya dengan perkataan Anda tentang Az-Zahidiy. Hadits Ats-Tsaqalain itu banyak jalur dan lafadh. Ada yang shahih, dla'if, atau bahkan palsu - sebagaimana dihukumi para ulama. <br /><br />3. Untuk sementara, saya tidak ada waktu untuk melihat Tafsir Al-Kabiir. By the way, Anda sendiri sudah membaca Tafsir Al-Kabiir ? atau hanya dari terjemahan atau tulisan-tulisan yang sifatnya sekunder ?<br /><br />4. Sudah saya tunjukkan penjelasan tentang hal itu di link yang saya tulis. Namun nampaknya Anda tidak memperhatikannya. Silakan baca :<br /><br /><a rel="nofollow">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/04/rasulullah-shallallaahu-alaihi-wa.html</a>Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-10995632408145859522011-04-03T10:44:51.256+07:002011-04-03T10:44:51.256+07:00Assalamu'alaikum
@ Abu Al-Jauzaa'..
1) ...Assalamu'alaikum<br /><br />@ Abu Al-Jauzaa'..<br /><br />1) Sekiranya Al-Hakim dikatakan seorang yang tasaahul (bermudah2), harap tuan boleh nyatakan disini mereka yang sepakat mengatakan bahawa Al-Hakim sedemikian. Dan adakah hadith Tsaqalain didalam mustadrak juga boleh dikategorikan sebagai hadith yang lemah.?<br /><br />2) Az-Zahidi merupakan seorang yang dikenali kerana membenci Ahlul Bayt dan Al-Hakim (kerana Al-Hakim meriwayatkan hadith yang banyak berkaitan dgn Ahlul Bayt). Tetapi didalam Talkhis Mustadrak, Az-zahidi sendiri terpaksa mengakui kesahihan hadith Tsaqalain. <br /><br />3) Minta pihak tuan beri komentar sedikit berkenaan dgn Tafsir al-Kabir (Imam Fakhruddin Ar-Razi) dimana beliau menjelaskan hadith Tsaqalain merupakan asbab nuzul kepada ayat 67 surah Al-Maidah. Beliau merupakan seorang Sunni dan bukan Syiah..<br /><br />4) Sekiranya perkataan "Maula" yang disebutkan didalam hadith tersebut tidak ekuivalen dgn kepemimpinan, maka apakah maksud sebenar perkataan "Maula" didalam hadith tersebut.<br /><br />yang baik itu dari Allah, dan yang buruk itu dari kelemahan saya sendiri.<br /><br />p/s: persoalan diatas diajukan untuk mencari kebenaran, bukan kemenangan. semoga pintu kebenaran terbuka luas untuk kita InsyaAllah.northen forex traderhttps://www.blogger.com/profile/16434559644265667984noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-80386176462030618372011-04-03T08:51:57.873+07:002011-04-03T08:51:57.873+07:00Jika Anda mengucapkan salam, sebaiknya yang lengka...Jika Anda mengucapkan salam, sebaiknya yang lengkap. Minimal : Assalaamu 'alaikum.<br /><br />Jika Anda cermat, artikel ini menyinggung dua hal :<br /><br />1. Siapa yang dimaksud dengan Ahlul-Bait itu ?<br /><br />2. Apakah benar Ahlul-Bait itu ma'shum sebagaimana klaim Syi'ah ?<br /><br />Perkataan Anda bahwa Al-Mustadrak adalah kumpulan hadits-hadits shahih yang tidak terdapat dalam Shahihain, maka itu benar. Namun itu tidak mutlak. Maksudnya, hadits-hadits yang menurut penilaian Al-Haakim adalah shahih, sementara Al-Haakim dikenal oleh para ahli hadits sebagai orang yang tasaahul (bermudah-mudah) dalam tashhiih. Oleh karenannya, Anda akan menjumpai hadits-hadits lemah dalam Al-Mustadrak.<br /><br />Adapun perkataan Anda bahwa dalam hadits Ghadiir Khum terdapat isyarat pelantikan 'Aliy sebagai pengganti Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka itu tidak benar. Anda keliru dalam memahami makna maulaa. Maulaa dalam bahasa 'Arab tidak ekuivalen dengan kepemimpinan. Tidak ada satu pun riwayat shahih yang mengatakan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mewariskan kepemimpinan kepada 'Aliy dalam riwayat Ahlus-Sunnah. Kecuali Anda berpegang pada riwayat-riwayat Syi'ah, maka banyak. Anda bisa membaca penjelasan ini di :<br /><br /><a rel="nofollow">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/04/rasulullah-shallallaahu-alaihi-wa.html</a>Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-46748392282732145162011-04-03T07:42:07.920+07:002011-04-03T07:42:07.920+07:00As-salam...saya perhatikan pada awal huraian tuan....As-salam...saya perhatikan pada awal huraian tuan..tuan sentiasa highlight kan perkataan al-quran dan itrah ahlul bayt. dan bagi huraian pada setiap perkataan yang tuan highlightkan<br /><br />tetapi kenapa bila tuan keluarkan rujukan dari mustadrak al-hakim dan musykiilul-aatsaar tuan tidak bahaskan pula berkenaan dgn sabda Rasul : “Bukankah aku ini lebih berhak terhadap kaum muslimin dibanding diri mereka sendiri?”. Orang-orang menjawab : “Ya”. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Barangsiapa yang menganggap aku sebagai maulanya, maka Ali adalah juga maulanya”. <br /><br />Didalam Mustadrak Al-Hakim, Hadith Thaqalain bercantum dgn sabda Rasul tersebut. Jadi kenapa hanya bahaskan bahagian atas sahaja dan tidak dibahaskan kesemua sekali intipati dalam hadith thaqalain sebagai mana yang diriwayatkan didalam Mustadrak.<br /><br />Mustadrak 'Ala Shohihain Al-hakim merupakan kitab yang mengumpulkan hadith-hadith yang mencapai darjat sahih tetapi tidak dimasukkan didalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.Jadi kita boleh simpulkan bahawa perlantikan Imam Ali di Ghadir Khum sebagai pengganti Rasul tidak boleh dipertikaikan lagi.<br /><br />Bahkan Imam Fakhruddin Ar-Raziy As-Shafie didalam tafsirnya (Tafsir Al-Kabir)mengatakan bahawa peristiwa di Ghadir Khum (Hadith Thaqalain merupakan asbab nuzul kepada ayat 67 surah al-maidah dan mengatakan bahawa hadith tersebut mencapai darjat mutawatir kerana jumlah perawi mencapai sehingga 90,000 orang.<br /><br />Ssaya harap pihak tuan dapat huraikan lagi berkenaan dgn hadith ini kerana sekiranya tuan hanya bahaskan sebahagian sahaja dari intipati hadith tersebut, maka tuan tetap tidak berlaku adil didalam segala hujah tuan..<br /><br />Yang baik itu dari Allah, dan yang buruk itu dari saya sendiri.<br /><br />p/s: Dahulu ramai yang pertikai Hadith Tsaqalain bahkan ada yang kata Hadith Tsaqalain adalah hadith palsu. Bila ramai yang sudah sedar hakikat sebenarnya, timbul pula pertikaian berkaitan dgn Ahlul Bayt didalam hadith tersebut..lepas ni tak tau la pula apa yang akan dipertikaikan lagi..silap2 satu hari nanti timbul pula golongan yang akan pertikaikan Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.. Na'uzubillah..northen forex traderhttps://www.blogger.com/profile/16434559644265667984noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-29719197756945063742011-03-28T18:35:46.803+07:002011-03-28T18:35:46.803+07:00Tidak shahih.Tidak shahih.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.com