tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post9195618358642896511..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Memilih-Milih Guru/Ustadz dalam Menuntut Ilmu ?Unknownnoreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-35890000044347596492018-12-03T21:12:01.587+07:002018-12-03T21:12:01.587+07:00Masya Allah tabarakallah taalla ilmu Masya Allah tabarakallah taalla ilmu Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08166658879291659989noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-8198909934856402272017-12-25T06:53:36.148+07:002017-12-25T06:53:36.148+07:00sangat bermanfaatsangat bermanfaatislamponti.blogspot.co.idhttps://www.blogger.com/profile/04998108305465172307noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-25243839753970451392017-07-01T11:25:45.172+07:002017-07-01T11:25:45.172+07:00Subhanallah nikmat membacanya asatidzah dalam mene...Subhanallah nikmat membacanya asatidzah dalam menelaah Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13064317506562016586noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-32200650822249697132010-12-15T16:46:18.249+07:002010-12-15T16:46:18.249+07:00Memilih guru yang baik berlaku pada bidang apa saj...Memilih guru yang baik berlaku pada bidang apa saja. Namun jika tidak ada yang terbaik, maka di bawahnya, kemudian di bawahnya, begitu seterusnya.<br /><br />Kita tidak perlu keluar atau malah stagnan di rumah dengan alasan tidak ada guru yang benar-benar 'salafiy', sehingga membiarkan diri kita terus menerus tidak bisa membaca Al-Qur'an. Ilmu membaca Al-Qur'an itu wajib. Oleh karenanya, tidak mengapa kita, mengambil dari guru dari IM, Muhammadiyyah, Persis, atau yang semisalnya dalam perkara-perkara daruriy (yang tidak ada yang mengajar melainkan dirinya).<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-82108698451459673332010-12-15T05:34:57.806+07:002010-12-15T05:34:57.806+07:00apakah termasuk belajar membaca al quran?,
di daer...apakah termasuk belajar membaca al quran?,<br />di daerah kami tidak ada yang mengajar membaca al quran kecuali orang IM,<br />bagaimana? Apakah kami keluar dari lembaga pendidikan mereka?wawanhttp://(opsional)noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-66249081750778176852010-10-31T20:47:41.859+07:002010-10-31T20:47:41.859+07:00Bisa saja ni antum,.... orang yang jauh lebih '...Bisa saja ni antum,.... orang yang jauh lebih 'alim dari saya saja boleh menyandarkan penghukuman pada Syaikh Al-Albaaniy. Dan bagi saya, saat saya belum bisa mengadakan penelitian karena adanya keterbatasan (ilmu, waktu, dan yang lainnya), pandangan saya akan selalu menoleh kepada kitab Asy-Syaikh Al-Albaaniy. Karena ilmu hadits dan takhrij hadits dapat bersinar di jaman ini, salah satunya karena keberadaan beliau.....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-24384186657222561382010-10-31T19:55:36.909+07:002010-10-31T19:55:36.909+07:00Orang sekelas Ust Abul Jauzaa dalam bidang pengkaj...Orang sekelas Ust Abul Jauzaa dalam bidang pengkajian hadits nampaknya sudah seharusnya dalam level HARAM utk TAQLID dalam menilai derajat hadits.aris munandarhttp://www.ustadzaris.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-59147847397285609022010-10-31T16:21:54.864+07:002010-10-31T16:21:54.864+07:00@Ustadz Aris,.... yang jelas bukan shahih li-dzaat...@Ustadz Aris,.... yang jelas bukan shahih li-dzaatihi, sebab dalam beberapa jalan ada kelemahan. <br /><br />Untuk sementara saya belum pernah melihat (meneliti) secara khusus. Namun saya pernah membaca berbagai ragam pembahasan hadits tersebut, baik yang pro (menshahihkan atau menghasankan) maupun yang kontra (yang melemahkannya). Dan untuk sementara, saya membiarkan diri saya bertaqlid kepada penghukuman Asy-Syaikh Saliim Al-Hilaaliy (dalam kitab Al-Mausu'ah)dan gurunya, Asy-Syaikh Al-Albaaniy (dalam kitab Al-Misykah) atas keshahihan hadits itu (yaitu shahih li-ghairihi).<br /><br />[catatan : Syaikh Muqbil mendla'ifkan hadits tersebut].<br /><br />Wallaahu ta'ala a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-47464438878506843412010-10-31T16:10:38.857+07:002010-10-31T16:10:38.857+07:00Dalam Al-Kifaayah tertulis sanad dan matan atsar t...Dalam Al-Kifaayah tertulis sanad dan matan atsar tersebut sebagai berikut :<br /><br />أخبرنا أبو سعد الماليني قال أنا عبد الله بن عدى الحافظ قال ثنا على بن الحسين بن عبد الرحيم قال ثنا أحمد بن نصر المقري العابد قال أنا المبارك مولى إبراهيم بن هشام المرابطي [ح وأخبرني] عبيد الله بن أبي الفتح قال ثنا على بن عمر الحربي قال ثنا حاتم بن الحسن الشاشي قال حدثني حبيب بن المغيرة الشاشي قال ثنا المبارك قال ثنا العطاف بن خالد عن نافع عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم أنه قال: "يا ابن عمر دينك دينك إنما هو لحمك ودمك فانظر عمن تأخذ خذ عن الذين استقاموا ولا تأخذ عن الذين مالوا".<br /><br />Asy-Syaikh Al-Albaaniy melemahkan riwayat tersebut dengan sebab 'Athaaf bin Khaalid dan Mubaarak maulaa Ibraahiim bin Hisyaam. Beliau menghukumi 'Athaaf sebagai seorang yang 'diperselisihkan', tanpa menyebutkan finalisasi penghukumannya. Namun sepertinya beliau (dalam Silsilah Adl-Dla'iifah) cenderung melemahkannya. Ibnu Hajar menghukumi shaduuq yahimu. Adapun saya, cenderung pada penghukuman bahwa 'Athaaf ini shaduuq. Ia tlah ditsiqahkan oleh jumhur, namun dilemahkan Maalik bin Anas, An-Nasaa'iy, dan Abu Haatim dengan jarh yang ringan.<br /><br />Adapun Mubaarak, maka Syaikh tidak menemukan biografinya. Begitu pula dengan saya.<br /><br />Result : Atsar tersebut lemah.<br /><br />Apa yang antum tulis sekaligus tambahan informasi dari artikel di atas. Jazaakallaahu khairan.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-2575260907287451702010-10-31T15:36:16.828+07:002010-10-31T15:36:16.828+07:00Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda ...Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :<br /><br />يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تحريف الغالين وتأويل الجاهلين وانتحال المبطلين قال فسبيل العلم ان يحمل عمن هذه سبيله ووصفه<br /><br />”Ilmu (agama) ini akan dibawa oleh orang-orang terpercaya dari setiap generasi. Mereka akan meluruskan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, ta’wil orang-orang jahil, dan pemalsuan orang-orang bathil. Ilmu ini hanya layak disandang oleh orang-orang yang memiliki karakter dan sifat seperti itu” [lihat Al-Jaami’ li-Akhlaqir-Raawi wa Adabis-Saami’ oleh Al-Khathib Al-Baghdadi 1/129 – shahih]. <br />Ustadz, tentang hadits di atas yang tepat derajatnya hasan li ghairihi ataukah shahih li dzatihi ataukah shahih li ghairihi?<br />أفيدونا جزاكم الله خيراaris munandarhttp://www.ustadzaris.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-33093608298083320082010-10-31T11:59:42.173+07:002010-10-31T11:59:42.173+07:00'afwan...
hadits yang antum bawakan diatas:
...'afwan...<br /><br />hadits yang antum bawakan diatas:<br /><br />يا بن عمر دينك دينك انما هو لحمك ودمك فانظر عمن تأخذ خذ عن الذين استقاموا ولا تأخذ عن الذين مالوا<br /><br />”Wahai Ibnu ’Umar, agamamu ! agamamu ! Ia adalah darah dan dagingmu. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambilnya. Ambillah dari orang-orang yang istiqamah (terhadap sunnah), dan jangan ambil dari orang-orang yang melenceng (dari sunnah)” <br /><br />[Al-Kifaayah fii ’Ilmir-Riwayah oleh Al-Khathib hal. 81, Bab Maa Jaa-a fil-Akhdzi ’an Ahlil-Bida’ wal-Ahwaa’ wa Ihtijaaj bi-Riwayaatihim, Maktabah Sahab]<br /><br />DI DHAIFKAN OLEH AL-IMAM AL-ALBANIY di as-Silsilah adh-Dhaifah (III/257)<br /><br />mungkin antum memiliki jalur-jalur lain, sehingga antum menghasankan atau menshahiihkan hadits ini?<br /><br />baarakallahu fiikAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-17188027832012972652008-05-30T15:52:00.000+07:002008-05-30T15:52:00.000+07:00Benar ustadz,... apa yang saya tulis di atas ruhny...Benar ustadz,... apa yang saya tulis di atas ruhnya adalah menuntut ilmu. Bukan menerima kebenaran. Adapun menerima kebenaran - seperti keterangan antum - maka ia harus diterima dari manapun. Bahkan termasuk orang kafir sekalipun.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-10276103860859699832008-05-30T14:35:00.000+07:002008-05-30T14:35:00.000+07:00Biasanya terjadi kerancuan antara: "menimba ilmu" ...Biasanya terjadi kerancuan antara: "menimba ilmu" dan "menerima kebenaran". Mungkin penting untuk ditegaskan, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. <BR/><BR/>Adapun "menerima kebenaran", maka kebenaran itu harus diterima dari mana pun, selama itu memang benar, meskipun dari musuh atau setan sekalipun. Nabi `alaihi'sh shalatu wa's salam sendiri membenarkan kebenaran yang disampaikan oleh setan serta kritik yang benar dari Yahudi. Atsar-atsar dari Salaf pun menguatkan hal dimaksud.<BR/><BR/><BR/>Lebih jelasnya, ada dalam tulisan saya: http://adniku.wordpress.com/2007/10/08/menerima-kebenaran-dari-manapun-dan-siapapun/<BR/><BR/>wa'Llahu a`lamAnonymousnoreply@blogger.com