tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post8322583072706655575..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Abul-Hasan Al-Asy’ariy Bertaubat ke ‘Aqidah Asy’ariyyah atau Salafiyyah ?Unknownnoreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-66621106843157574182016-09-01T17:33:22.887+07:002016-09-01T17:33:22.887+07:00Ustad, jazakumullah khairan katsiran.
Terus beri p...Ustad, jazakumullah khairan katsiran.<br />Terus beri penjelasan pada kami yang awam dan bingung karena banyaknya bantahan mereka, sementara banyak ustad yang bersikap diam sehingga kami makin bingung.<br />Insyalloh, dengan rahmat Alloh, kami teguh dalam manhaj salaf, tapi kebenaran tetap ada dalilnya, itu yang kami butuhkan untuk menenangkan hati.<br />"... Berfirman (Alloh) : Bukankah kamu beriman ? Berkata (Ibrohim) : Bahkan agar hatiku menjadi tenang ..." <br />(QS Al Baqoroh)<br />Wallohu a'lamu bish showabAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/05655471849753632339noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-71402912952476409392013-05-23T14:24:32.996+07:002013-05-23T14:24:32.996+07:00Saya kira, artikel di atas telah mewakili komentar...Saya kira, artikel di atas telah mewakili komentar saya.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-80868548050857781622013-05-22T13:36:07.823+07:002013-05-22T13:36:07.823+07:00Saya tidak menemukan satu pun dalil yang menyataka...Saya tidak menemukan satu pun dalil yang menyatakan kesepakatan para ulama yang mengatakan Imam Abul Hasan al-Asy'ari ada meninggalkan mazhab Asy'ariyyah, tapi yang ada cuma mengatakan beliau meninggalkan mazhab Mu'tazilah.<br /><br />Pendapat yang menyatakan beliau meninggalkan mazhab yang beliau pegang dan kembali kepada minhaj asal para Salaf hanya perkataan sebilangan ulama sahaja, bukan semua. Antara yang saya kenal berpendapat seperti ini (selain dari beberapa orang yang penulis post ini sebutkan di atas) ialah al-Imam al-Aluusi dalam tafsirnya, Tafsir al-Aluusi.<br /><br />Masih ada pertikaian, sebilangan menerima kenyataan ini, dan sebilangannya pula membantah. Jadi, apabila wujudnya maqalah-maqalah yang berbeza tentang kedudukan sebenar akidah Imam al-Asy'ari di saat akhir hidupnya, kita tidak boleh memutuskan persoalan ini dengan keputusan yang pasti.<br /><br />Maka, hujjah ini tidak boleh digunakan untuk membatalkan aliran akidah Asy'ariyyah yang menjadi pegangan bukan satu atau dua orang ulama, tapi ratusan ribu orang seperti al-Imam an-Nawawi, al-Imam al-Qurtubi, al-Qaadhi 'Iyaadh al-Maliki, al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani dan sebagainya.<br /><br />Semua ulama yang saya sebutkan ini menerima baik penetapan dalam mazhab Asy'ariyyah. Hanya pengikut Salafiyyah yang taksub sahaja yang berani menterhadkan masalah ini kepada satu pendapat sahaja, justeru menyesatkan aliran yang tidak sejalan dengan mereka, hingga sejumlah besar ulama-ulama yang mengikuti mazhab Asy'ariyyah ini pun berani mereka keluarkan dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah.<br /><br />Mazhab Asy'ariyyah memang diketahui sebagai mazhab yang berada di pertengahan antara mazhab asal para Salaf dan mazhab Mu'tazilah. Tidak terlalu berlebihan condong ke sebelah kiri hingga berani membatalkan sifat-sifat Allah dan tidak juga ke sebelah kanan hingga sampai menjisimkan Allah.<br /><br />Kecuali jika si penulis post ini meniatkan bahawa Asya'irah itu sama sahaja seperti Mu'tazilah, meninggalkan Mu'tazilah bererti meninggalkan juga Asya'irah, menterhadkan maqalah-maqalah akidah hanya pada mazhab asal para Salaf, maka jelaslah kecelaruan dan penyimpangannya di sini.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-16165693241642856532013-02-11T20:33:24.875+07:002013-02-11T20:33:24.875+07:00Mohon komen dan penjelasan antara isi video ini de...Mohon komen dan penjelasan antara isi video ini dengan pelbagai komentar penonton?<br /><br />http://www.youtube.com/all_comments?v=38Yg6-4k79EAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-73015918697284978142012-12-30T17:48:41.661+07:002012-12-30T17:48:41.661+07:00Syubhat;
Seakan Imam Ibnu Kasir mengatakan; &quo...Syubhat;<br /><br /><br />Seakan Imam Ibnu Kasir mengatakan; "Tidak ada<br />pengaruhnya terhadap ke-asy'ariyah-an ku meskipun<br />salah satu guruku adalah Ibnu Taimiyyah".<br />Pernah terjadi perdebatan soal metode pengajaran<br />antara anak Ibnu Qayyim al-Jawziyah yang bernama<br />Ibrahim bin Muhammad dengan Ibnu Kasir. Perdebatan<br />itu agak memanas, sehingga Ibnu Kasir mengatakan;<br />ﺃﻧﺖ ﺗﻜﺮﻫﻨﻲ ﻷﻧﻨﻲ ﺃﺷﻌﺮﻱ<br />"Anda tidak menyukaiku hanya lantaran aku seorang<br />Asy'ari?"<br />Lalu Ibrahim bin Muhammad mengatakan;<br />ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺭﺃﺳﻚ ﺇﻟﻰ ﻗﺪﻣﻚ ﺷﻌﺮ ﻣﺎ ﺻﺪﻗﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻚ ﺃﻧﻚ<br />ﺃﺷﻌﺮﻱ ﻭﺷﻴﺨﻚ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ<br />"Kalaupun dari kepala hingga telapak kakimu<br />ditumbuhi bulu, orang-orang tidak percaya kalau kamu<br />seorang Asy'ari sementara gurumu adalah Ibnu<br />Taimiyyah".<br />+++++<br />Hal semacam ini juga banyak terjadi pada diri Imam<br />Dzahabi yang sangat menyukai masalah-masalah yang<br />berkaitan dengan tabarruk, tawassul, dll meskipun<br />SALAH SATU gurunya adalah Ibnu Taimiyyah.<br /><br /><br /><br />Pertanyannya adalah ;<br />1. Apakah benar Ibnu Katsir seoranga asy-ariy..?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-54327171601597739372012-05-25T00:04:52.289+07:002012-05-25T00:04:52.289+07:00Sebagai tambahan, Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahul...Sebagai tambahan, Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahullah berkata :<br /><br />عن ابن حامد قوله : رأيت بعض أصحابنا حكى عن أبي عبدالله الإتيان ، أنه قال : تأتي قدرته ، قال : وهذا على حدَّ التوهم من قائله ، وخطأ في إضافته إليه<br /><br />"Dari Ibnu Haamid, yaitu perkataannya : 'Aku melihat sebagian shahabat kami (yaitu ulama Hanaabilah) menghikayatkan dari Abu 'Abdillah (Ahmad bin Hanbal) tentang sifat al-ityaan (kedatangan), ia berkata : 'datang kekuasaan-Nya'. Ibnu Haamid berkata : 'Ini adalah wahm dari orang yang mengatakannya (yaitu perawinya), dan kekeliruan dalam penyandaran terhadap Ahmad bin Hanbal" [Fathul-Baariy, 9/279].Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-81812631989877139532012-05-24T23:53:42.377+07:002012-05-24T23:53:42.377+07:00Wa'alaikumus-salaam.
Ketika kita hendak menge...Wa'alaikumus-salaam.<br /><br />Ketika kita hendak mengetahui bagaimana manhaj Imam Ahmad dalam penetapan sifat, kita perlu melihat perkataan-perkataan beliau yang lain. Sudah masyhur dalam perkataan-perkataan beliau dalam menyikapi ayat-ayat sifat adalah membiarkan sebagaimana dhahirnya tanpa melakukan ta'wiil. Satu contoh riwayat dari beliau tentang permasalahan ini :<br /><br />حَدَّثَنِي أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ عِيسَى بْنِ الْوَلِيدِ، قَالَ: ثنا أَبُو عَلِيٍّ حَنْبَلُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ: قُلْتُ لأَبِي عَبْدِ اللَّهِ " يَنْزِلُ اللَّهُ تَعَالَى إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا؟ قَالَ: نَعَمْ، قُلْتُ: نُزُولُهُ بِعِلْمِهِ أَمْ بِمَاذَا ؟ قَالَ: فَقَالَ لِي: اسْكُتْ عَنْ هَذَا، وَغَضِبَ غَضَبًا شَدِيدًا، وَقَالَ: مَا لَكَ وَلِهَذَا؟ أَمْضِ الْحَدِيثَ كَمَا رُوِيَ بِلا كَيْفٍ <br /><br />Telah menceritakan kepadaku Abul-Hasan 'Aliy bin 'Iisaa bin Al-Waliid, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Abu 'Aliy Hanbal bin Ishaaq, ia berkata : Aku bertanya kepada Abu 'Abdillah : "Allah ta'ala turun ke langit dunia ?". ia menjawab : "Benar". Aku berkata : "Turun-Nya itu dengan ilmu-Nya atau dengan aoa ?". Ia berkata kepadaku : "Diamlah engkau dari hal ini". Ia sangat marah (akibat pertanyaanku itu). Ia berkata : "Apa urusanmu tentang hal itu ?. Tetapkanlah hadits itu sebagaimana yang diriwayatkan tanpa menanyakan bagaimana" [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah, shahih].<br /><br />Ini adalah madzhab Ahmad bin Hanbal secara umum. Ini sudah masyhur lagi mutawatir dari beliau.<br /><br />Kemudian tentang riwayat yang dibawakan Ibnu Katsiir (yang sebenarnya itu adalah kutipan dari Hassaan As-Saqqaaf Al-Mu'taziliy), maka jawabannya adalah :<br /><br />Riwayat ta'wil itu adalah riwayat yang dibawakan oleh Hanbal bin Ishaaq yang ia bertafarrud (bersendirian) dengannya. Riwayatnya itu menyelisihi riwayat-riwayat yang masyhur dari Imam Ahmad yang menafikkan ta'wil. Hanbal bin Ishaaq, meskipun ia seorang yang tsiqah, namun ia banyak meriwayatkan riwayat-riwayat ghariib dari Ahmad. Adz-Dzahabiy berkata : "Ia mempunyai permasalahan-permasalahan yang banyak dari Ahmad, yang ia bertafarrud lagi gharib" [As-Siyar, 3/52].<br /><br />Al-Khallaal mengatakan bahwa riwayat Al-Atsram ia menangkan/unggulkan daripada riwayat Hanbal jika ia bersendirian [Al-Manhajul-Ahmad, 1/245].<br /><br />Abu Ya'laa rahimahullah berkata :<br /><br />وقد قال أحمد في رواية حنبل في قوله ( وجاء ربك ) قال : قدرته " ، قال أبو إسحاق بن شاقلا : هذا غلط من حنبل لا شك فيه ، وأراد أبو إسحاق بذلك أن مذهبه حمل الآية على ظاهرها في مجيء الذات ، هذا ظاهر كلامه ، والله أعلم<br /><br />"Ahmad telah berkata dalam riwayat Hanbal tentang firman-Nya : 'Dan telah datang tuhan-Mu' (QS. Al-Fajr : 22), yaitu ia menafsirkan dengan berkata : 'kekuasaan-Nya'. Abu Ishaaq bin Syaaqilaa berkata : '<b>Ini adalah kekeliruan dari Hanbal, tanpa keraguan padanya</b>'. Dan yang dimaksudkan oleh Abu Ishaaq dengan hal itu bahwa madzhab Ahmad adalah membawa ayat-ayat (sifat) sesuai dengan dhahirnya dalam sifat Majii' Adz-Dzaat. Ini adalah dhahir perkataannya. Wallaahu a'lam" [Ibthaalut-Ta'wiilaat, 1/132].<br /><br />Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :<br /><br />وقال قوم غلط حنبل في نقل هذه الرواية<br /><br />"Dan sekelompok ulama berkata : Hanbal telah keliru dalam menukil riwayat ini" [Al-Istiqaamah, 1/75].<br /><br />Maka dari sini dapat diketahui bahwa riwayat yang antum bawakan itu adalah riwayat yang Hanbal bin Ishaaq telah keliru padanya.<br /><br />Wallaahu a'lam.<br /><br />NB : Adapun madzhab Ibnul-Jauziy, maka sudah masyhur bahwa madzhabnya dalam al-asmaa' wash-shifaat bertentangan dengan Ahlus-Sunnah, khususnya dalam hal ini Ahmad bin Hanbal.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-9236304269574850842012-05-24T21:31:07.526+07:002012-05-24T21:31:07.526+07:00Assalamu'alaikum,
lalu bagaimana pendapat ust...Assalamu'alaikum,<br /><br />lalu bagaimana pendapat ustadz tentang ini :<br /><br /><br />1-ﻭﺭﻭﻱ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻲ ﻋﻤﺮﻭ ﺁﺑﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎﻙ ﻋﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺁﻥ ﺁﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺗﺂﻭﻝ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ:ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺑﻚ (ﺍﻟﻔﺠﺮ٢٢)، ﺁﻧﻪ ﺟﺎﺀ ﺛﻮﺍﺑﻪ-ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ:ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﻨﺪ ﻻ ﻏﺒﺎﺭ ﻋﻠﻴﻪ :<br /><br />Meriwayatkan albaehaqi dari alhakim dari abi amr ibnu samak dari hambal: ssungguhnya imam ahmad bin hambal mentakwil firman allah (ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺑﻚ QS ALFAJR 22): TElah datang tuhanmu' DI TAKWIL dENgAn ﺟﺎﺀ ﺛﻮﺍﺑﻪ : tElah datang 'balasan' tuhanmu. berkata albaihaqi: sanad ini tdk ada debu sdkt pun (soheh) (al bidayah wa nihayah kry ibnu katsir 10/354)<br /><br />ﻣﺎ ﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ ﺗﺂﻭﻳﻠﻪ ﻛﮕﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ (ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺑﻚ) ﺁﻯ ﺟﺎﺀ ﺁﻣﺮﻩ ﻭ ﻗﺪﺭﺗﻪ، ﻗﺎﻝ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ :ﻭﺁﻧﻤﺎ ﺻﺮﻓﻪ ﺍﻟﻲ ﺫﺍﻟﻚ ﺁﺩﻟﺔ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻓﺂﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﻝ<br /><br />ﺛﺒﺖ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺘﺂﻭﻳﻞ ﻋﻦ ﺍﻵﻣﺎﻡ ﺍﺣﻤﺪ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﻤﺠﺴﻤﺔ ﺑﺎﻵﻧﺘﺴﺎﺏ ﺁﻟﻴﻪ،ﺩﺑﺎﻵﺱﻧﺎ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﻣﻨﺎﻗﺐ ﺍﻣﺎﻡ ﺁﺣﻤﺪ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ<br />(ﻣﺨﻄﻮﻁ)ﻭ ﻗﺪ ﻧﻘﻠﻬﺎ ﺁﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﺑﺴﻨﺪ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻓﻲ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺁﺣﻤﺪ :<br /><br />Diantara yg mesti ditakwil sprti firman allah;ﻭﺟﺎﺀ ﺭﺑﻚ،ﺍﻱ ﺟﺎﺀ ﺁﻣﺮﻩ ﻭ ﻗﺪﺭﺗﻪ- : tElah datang robmu,yakni urusan dan kekuasaanNYA,dan berkata imam ahmad: dipalingkannya kEpAda takwil kArEna sEcAra akal bAhwA Allah tdk berpindah tempat (serupa mahluk)' TElAh tetap takwil dari imam ahmad yg dijadikan sandaran oleh kaum mujasimah, riwayat diatas sanadnya soheh di ktb manaqib imam ahmad dgn tulisan alhafid albaihaqi,jg tlah dinuqil oleb ibnu kasir dlm albidayah wan nihayah dgn sanad albaihaqi jg dari imam ahmad (daf'u syubha tasybih- alhafid abul faroh ibnul jauzi hal 110)<br /><br /> berkata ad dzahabi dlm ktb syiar alam nubala 13/52: maksud hanbal yg mnerima dari imam ahmad adlh hambal bin ishaq bin hambal bin hin hilal seorg yg hafid dan muhadis yg jujur,bliau kponakan imam ahmad jg muridnya.<br /> dan berkata al khotibi: beliau adlh Tsiqoh dan tsabit, beliau menerima byk dari imam ahmad.<br /><br /><br />tlah menuqil abil fadhl at tamimi dlm ktbnya (i'tiqod imam ahmad 38-39) dari imam ahmad ssungguhnya beliau berkata:<br /><br />ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻠﺤﻘﻪ ﺗﻐﻴﺮ ﻭﻻ ﺗﺒﺪﻝ ﻭﻻ ﻳﻠﺤﻘﻪ ﺍﻟﺤﺪﻭﺩ ﻗﺒﻞ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻭﻻ ﺑﻌﺪ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ، ﻳﻨﻜﺮ ﻋﻠﻲ ﻣﻦ ﻭﻛﺎﻥ<br />ﺁﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ ﺑﺬﺍﺗﻪ ﻵﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻻﻣﻜﻨﺔ ﻛﻠﻬﺎ ﻣﺤﺪﻭﺩﺓ<br /><br /><br />Dan Allah tdk terkena perobahan jg pergantian,dan tdk terikat batas sblm mencipta arasy atau sesudahnya .brkta pula abul fadhl: dan beliau INKAR TERHADAP ORANG YG BERKATA ALLAH ADA DISETIAP TEMPAT MANA PUN DENGAN DZATNYA,KARENA SEMUA TEMPAT TERIKAT BATASAN (I'TIQAD IMAM AHMAD 38-39)<br /><br />BERKATA ABUL FADHL AT TAMIMI PEMIMPIN MADHAB HAMBALI DI BAGDAD DLM KTB I'TIQAD IMAM AHMAD HAL 45 :DARI IMAM AHMAD, BELIAU INKAR TRHADAP ORANG YG BERKATA BAHWA ALLAH JISIM/ MATERI,DAN BELIAU BERKATA BAHWA ASMA DAN SIFAT ALLAH DIAMBIL DARI SYARIAT DAN JUGA DARI LUGOT (BAHASA),DAN AHLI LUGOT MENSIFAT DGN ASMA ALLAH DENGAN UKURAN PANJANG, LEBAR, TEMPAT DAN TERSUSUN (TARKIB), RUPA DAN KETERKAITAN,PADAHAL ALLAH TDK SEPERTI ITU, MAKA TIDAK BOLEH MENAMAI DENGAN KEJISIMAN DAN TIDAK BERLAKU DALAM SYARIAT HAL TERSEBUT.JUGA PERKATAAN INI DI NUQIL OLEH ALHAFID ALBAEHAQI DALAM KITAB MANAQIB IMAM AHMAD Hal. 42<br /><br />jazakallohu khoir atas tanggapan ustadz.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-65384175149349152272012-05-10T08:52:55.751+07:002012-05-10T08:52:55.751+07:00Hadits pertama yang antum sebut itu adalah landasa...Hadits pertama yang antum sebut itu adalah landasan akan validitas ijma' dalam syari'at Islam. Dan dalam hal ini, gak ada ijma' ataupun klaim ijma'. Adapun makna jama'ah di sini, juga perlu ditahqiq, siapakah yang dimaksud.<br /><br />Hadits kedua yang antum sebut dengan lafadh itu adalah palsu dikarenakan faktor Al-Bakhtariy bin 'Ubaid.<br /><br />Jika kita bicara kitab Al-Ibaanah, maka yang menjadi dalil adalah kitab itu sendiri. Kitab itu bicara apa dan menggunakan kecenderungan apa ?. Kecenderungan pada metode Ibnu Kullab kah ? atau kecenderungan pada metode Al-Imaam Ahmad kah ?. Jawabnya adalah cenderung pada metode Al-Imaam Ahmad, karena Abul-Hasan Al-Asy'ariy sendiri telah menegaskannya. Dan bagi yang telah membaca, dapat menyimpulkan hal itu dengan mudah - insya Allah - , dan bagaimana berbedanya Abul-Hasan Al-Asy'ariy dengan Ibnu Kullaab.<br /><br />Asyaa'irah di jaman Ibnu 'Asaakir bukanlah madzhab mayoritas - sebagaimana ditegaskan dalam Tabyiinul-Kadzibil-Muftariy. Adapun era-era setelahnya hingga sekarang, mungkin saja. Namun pendapat kebanyakan/jumhur itu tidaklah memegang otoritas kebenaran. Antum dapat baca dalam kitab-kitab fiqh bagaimana para ulama kita dari masa-masa selalu ada yang merajihkan pendapat yang bukan merupakan pendapat jumhur. Dan lebih penting dari itu, dalilnya adalah :<br /><br />لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ<br /><br />"Akan tetap ada sekelompok dari umatku yang tampak di atas yang haq tidak memudaratkan mereka orang yang mengacuhkan mereka, sampai datang perintah Allah sedang mereka tetap dalam keadaan demikian".<br /><br />Hadits ini mutawatir.<br /><br />Ini adalah dalil bahwa kebenaran dan orang-orang yang berdiri di atasnya itu akan senantiasa ada di muka bumi, meskipun mayoritas manusia menyelisihi mereka.<br /><br />NB : Saya tidak mengatakan bahwa jumhur/mayoritas selalu salah.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-76640712459289612212012-05-10T07:05:58.869+07:002012-05-10T07:05:58.869+07:00lalu bagaimana dengan perkataan imam ibnu hajar ba...lalu bagaimana dengan perkataan imam ibnu hajar bahwa imam asy'ary menulis kitab al ibanah dengan metode ibnu kullab di atas ustadz?<br /><br />bukankah nabi shollallohu 'alaihi wa sallam telah bersabda :<br /><br />لا يجمع الله هذه الأمة على الضلالة أبدا…يد الله على الجماعة فاتبعوا السواد الأعظم فإنه من شذ شذ في النار<br /><br />“Alloh Tidak akan mengumpulkan umat ini dalam kesesatan selama-lamanya. Yadd (bantuan) Alloh di atas Al-Jamaah. Maka ikutilah As-Sawad Al-A’zhom kerana barang siapa yang syadz (terasing) berarti terasing dalam neraka.” [Hadith riwayat At-Tirmizi, Al-Hakim (no:358), At-Tabrani (Al-Mu’jam Al-Kabir: no: 13461), Al-Baihaqi dalam Al-Asma’ wa As-Sifat dan sebagainya]<br /><br />اثنان خير من واحد وثلاثة خير من اثنين وأربعة خير من ثلاثة فعليكم بالجماعة فإن الله عز وجل لم يجمع أمتي إلا على الهدى<br /><br />“Dua itu lebih baik daripada satu. Tiga itu lebih baik daripada dua. Empat itu lebih baik daripada tiga. Hendaklah kamu bersama dengan Al-Jama’ah kerana sesungguhnya Alloh tidak akan menghimpunkan umatku melainkan di atas kebenaran.” [hadith riwayat Imam Ahmad pada no: 20331 dan dikeluarkan juga oleh Imam Ibn Al-Jauzi dalam Talbis Iblis]<br /><br />apa ini tidak jadi pertimbangan kita karena asy'ariyyah adalah di ikuti oleh mayoritas ulama dari 4 madzhab.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-35861411642386051102012-05-08T07:52:05.734+07:002012-05-08T07:52:05.734+07:00@ Anonim 7 Mei 2012 16:34
Mas, coba ditelaah sed...@ Anonim 7 Mei 2012 16:34 <br /><br />Mas, coba ditelaah sedikit deh postingan anda.<br /><br />1. Anda menganggap kisah "Tiga fase perkembangaan Aqidah" yang dialami Imam Asy'ari itu batal, padahal kisah tersebut diceritakan oleh Imam Adz-Dzhahabi dalam kitabnya.<br /><br />2. Anda menggunakan perkataan Imam Adz-Dzahabi untuk mengklaim bahwa Imam Asy'ari pernah bertemu dengan Imam Al-Barbahari sedangkan pada point diatas anda menolak nukilan dari Imam Ad-Dzhahabi.<br /><br />3. (Ini yang fatal), yang cerita adanya tiga fase itu sumbernya bukan dari Wahabi tapi Imam Adz-Dzhahabi...gimana caranya Imam Adz-Dzhahabi jadi Wahabi?<br /><br /><br />aneh, dalam hal menukil saja terlihat KETIDAK KONSISTENAN..menukil hanya yang sesuai hawa nafsu, padahal kedua kisah tersebut ada dalam kitab yang sama ditambah lagi saking nafsunya sampai-sampai yang tidak sejalan dengan nafsunya dianggap Wahabi.<br /><br />Mungkin yang benar-benar perlu difikirkan oleh pengikut madzhab Asy'ari, sebetulnya <b>siapa Asy'ari yang mereka ikuti selama ini?</b><br /><br />karena banyaknya ketidak miripan dengan pemahaman Imam Asy'ari,<br /><br />silih bergantinya <b>pembelaan yang dibuat-buat hasil dari mengarang indah</b> sebagai usaha untuk menyatakan bahwa paham Madzhab Asy'ari sangat selaras dengan Ulama Salaf <br /><br />dan cobalah tinggalkan pemikiran itu Ulama anu, Imam anu juga berpemahaman Asy'ariyah, apa iya mereka gak paham kesesatan Asy'ariyah apabila Asy'ariyah memang sesat?<br /><br />Setidaknya dengan adanya blog ini,bisa sama-sama diambil manfaatnya.<br /><br />kalau ada yang ingin membela pemahaman Imam Asy'ari silahkan dibela tapi jangan lupa pastikan data itu akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.<br /><br />Insya Allah kita semua senantiasa diberikan hidaya oleh Allah Ta'ala, aminBoyhttp://www.a.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-20313021654691166622012-05-07T17:51:37.924+07:002012-05-07T17:51:37.924+07:00Dan satu hal yang penting lagi bahwa Ibnu 'Asa...Dan satu hal yang penting lagi bahwa Ibnu 'Asaakir menegaskan ketidakbenaran kisah dialog antara Abul-Hasan Al-Asy'ariy dengan Al-Barbahaariy, sebagaimana terdapat dalam kitab Tabyiinu Kadzibil-Muftariy hal. 391.<br /><br />Jadi, pondasi bangunan alasan untuk meragukan kitab Al-Ibaanah di atas telah gugur secara meyakinkan.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-89309048158918751242012-05-07T17:35:44.132+07:002012-05-07T17:35:44.132+07:00Dan sudah menjadi fakta, 'aqidah Imam Ahmad be...Dan sudah menjadi fakta, 'aqidah Imam Ahmad beda dengan 'aqidah Ibnu Kullaab. Ibnu Qudaamah Al-Maqdsiy Al-Hanbaliy rahimahumallah juga berkata :<br /><br />ومن السنة هجران أهل البدع ومباينتهم وترك الجدال والخصومات في الدين وترك النظر في كتب المبتدعة والإصغاء إلى كلامهم وكل محدثة في الدين بدعة. وكل متسم بغير الإسلام والسنة مبتدع كالرافضة والجهمية والخوارج والقدرية والمرجئة والمعتزلة والكرام والكلابية ونظائرهم فهذه فرق الضلال وطوائف البدع أعاذنا الله منها<br /><br />“Termasuk bagian dari sunnah adalah meninggalkan ahlul-bida’ dan menjauhi mereka. Tidak melakukan perdebatan dengan mereka di dalam agama, meninggalkan kitab-kitab yang berisi ajaran bid’ah dan tidak mendengar pembicaraan mereka. Dan setiap perkara yang baru dalam agama adalah bid’ah. Setiap orang yang memakai ciri-ciri selain Islam dan sunnah adalah mubtadi’, seperti : Raafidlah, Jahmiyyah, Khawaarij, Al-Qadariyyah, Murji’ah, Mu’tazilah, Karraamiyyah, <b>Kullaabiyyah</b>, dan yang semisal dengannya. Semua itu adalah kelompok yang sesat dan golongan ahlul-bida’. Kita berlindung kepada Allah darinya” [Syarh Lum’atul-I’tiqaad li Ibni Qudaamah oleh Shaalih Al-Fauzaan, hal. 264-284].<br /><br />Ini menunjukkan bahwa di akhir hayat Abul-Hasan, beliau mengikuti 'aqidah Imam Ahgmad, <b>bukan</b> 'aqidah Ibnu Kullaab.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-267550165100860542012-05-07T17:35:31.877+07:002012-05-07T17:35:31.877+07:00Mengenai sandaran dari perkataan Adz-Dzahabiy, di ...Mengenai sandaran dari perkataan Adz-Dzahabiy, di atas pun telah saya singgung. Selebih dari itu, Anda cuma bermain asumsi saja. <br /><br />Adapun cerita dalam Siyaru A'Laamin-Nubalaa' (saya punya cetakan yang Anda acu) :<br /><br />12/82 : tidak ada pernyataan tentang Abul-Hasan. Di situ cerita tentang Husain Al-Karaabisiy.<br /><br />15/90 : Ini teksnya :<br /><br />فقيل: إن الاشعري (5) لما قدم بغداد جاء إلى أبي محمد البربهاري، فجعل يقول: رددت على الجبائي، رددت على المجوس، وعلى النصارى.<br />فقال أبو محمد: لا أدري ما تقول، ولا نعرف إلا ما قاله الامام أحمد. فخرج (6) وصنف " الابانة " (7) فلم يقبل منه.<br /><br />"<b>Maka dikatakan</b> : Sesungguhnya Al-Asy'riy ketika tiba di Baghdaad, ia mendatangi Abu Muhammad Al-Barbahaariy. Ia (Al-Asy'ariy) berkata : 'Aku telah membantah Al-Jubaa'iy, orang Majuusiy, dan orang Nashaaraa'. Abu Muhammad (Al-Barbahaariy) berkata : 'Aku tidak mengetahui apa yang engkau katakan, dan aku tidak mengetahui kecuali apa yang dikatakan Al-Imaam Ahmad'. Lalu ia (Al-Asy'ariy) keluar dan menulis Al-Ibaanah, namun Al-Barbahaariy tidak menerimanya" [selesai].<br /><br />Perhatikan !! Adz-Dzahabiy memakai sighah tamridl (dikatakan) dimana sudah jamak diketahui bahwa pemakaian sighah ini menunjukkan ketidakpastian keshahihan riwayatnya. <br /><br />Dan yang lebih penting dari itu, hujjah adalah perkataan Abul-Hasan Al-Asy'ariy sendiri. Banyak ulama yang menjelaskan bahwa Abul-Hasan Al-Asy'ariy rujuk pada 'aqidahnya Imam Ahmad. Abul-Hasan As-Subkiy rahimahullah berkata :<br /><br />أبو الحسن الأشعري كبير أهل السنة بعد الإمام أحمد ابن حنبل وعقيدته وعقيدة الإمام أحمد رحمة الله واحدة لاشك في ذلك ولا ارتياب وبه صرح الأشعري في تصانيفه وذكره غير مامرة من أتن عقيدتي هي عقيدة الإمام المبجل أحمد بن حنبل هذه عبارة الشيخ أبي الحسن في غير موضع من كلامه<br /><br />“Abul-Hasan Al-Asy’ariy termasuk pembesar Ahlus-Sunnah pasca Al-Imam Ahmad bin Hanbal. ‘Aqidahnya dan ‘aqidah Al-Imaam Ahmad rahimahullah adalah satu. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Al-Asy’ariy telah menjelaskannya dalam banyak tulisannya dan menyebutkannya berulang kali : ‘’Aqidahku adalah ‘aqidah Al-Imam Al-Mubajjal Ahmad bin Hanbal’. Ini adalah ucapan Asy-Syaikh Abul-Hasan pada beberapa tempat (dalam bukunya)” [Ath-Thabaqaat Asy-Syaafi’iyyah – melaui perantaraan Abul-Hasan Al-Asy’ariy oleh Hammaad Al-Anshaariy – maktabah saaid].<br /><br />Dan itu ditegaskan oleh Abul-Hasan Al-Asy'ariy sendiri dalam kitab Al-Ibaanah :<br /><br />قولنا الذي نقول به، وديانتنا التي ندين بها، التمسك بكتاب ربنا عز وجل، وبسنة نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم، وما روى عن الصحابة والتابعين وأئمة الحديث، ونحن بذلك معتصمون، وبما كان يقول به أبو عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل - نضر الله وجهه ورفع درجته وأجزل مثوبته - قائلون، ولما خالف قوله مخالفون<br /><br />“Perkataan kami yang kami berpendapat dengannya dan beragama dengannya adalah : Berpegang teguh kepada kitab Rabb kami ‘azza wa jalla, sunnah Nabi kami shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam, dan apa yang diriwayatkan dari para shahabat, taabi’iin, dan para imam hadits. Kami berpegang teguh dengan itu semuanya. Dan juga pada pendapat yang dikatakan oleh Abu ‘Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal – semoga Allah mencerahkan wajahnya, mengangkat derajatnya, dan membalasnya dengan pahala – dan menyelisihi orang-orang yang menyelisihi pendapatnya“[Al-Ibaanah, hal. 8-9].Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-81373912694853428182012-05-07T16:37:06.501+07:002012-05-07T16:37:06.501+07:00Dalil lain yang menguatkan lagi bahwa kitab al-Iba...Dalil lain yang menguatkan lagi bahwa kitab al-Ibanah yang dikarang oleh al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari sesuai dengan mengikut metodologi Ibn Kullab adalah fakta sejarah, kerana al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari pernah menunjukkan kitab al-Ibanah tersebut kepada sebagian ulama’ Hanabilah di Baghdad yang sangat menitik beratkan tentang fakta, mereka telah menolak kitab al-Ibanah tersebut karena tidak setuju terhadap metodologi al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari. Di dalam hal ini, al-Hafiz al-Zahabi telah berkata :<br /><br />"Ketika al-Asy`ari datang ke Baghdad, dia mendatangi Abu Muhammad al-Barbahari (ketua mazhab Hanbali) dan berkata : Aku telah membantah al-Jubba’i. Aku telah membantah Majusi. Aku telah membantah Kristian. Abu Muhammad menjawab, Aku tidak mengerti maksud perkataanmu dan aku tidak mengenal kecuali apa yang dikatakan oleh al-Imam Ahmad. Kemudian al-Asy`ari pergi dan menulis kitab al-Ibanah. Ternyata al-Barbahari tetap tidak menerima al-Asy`ari". (Al-Dzahabi, Siyar A`lam al-Nubala, Muassasah al-Risalah, Beirut, ed, Syuaib al-Arnauth, juz 12, hal. 82 dan juga juz 15, hal. 90 dan Cetakan Maktabah al-Shafâ, cet.1, 1424H, vol.9, hal.372; Ibn Abi Ya’la al-Farra' Tabaqat al-Hanabilah, Salafiyyah, Cairo, ed. Hamid al-Faqi, juz 2, hal. 18)<br /><br />Fakta sejarah di atas menyimpulkan, bahawa al-Barbahari mewakili kelompok Hanabilah tidak menerima konsep yang ditawarkan oleh al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari. Kemudian al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari menulis kitab al-Ibanah dan diajukan kepada al-Barbahari, ternyata ditolaknya juga. Hal ini menjadi bukti bahwa al-Ibanah yang asli ditulis oleh al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari tidak sama dengan kitab al-Ibanah yang kini diikuti oleh golongan Wahhabi. Kitab al-Ibanah yang asli sebenarnya mengikut metodologi Ibn Kullab.<br /><br />lalu bagaimana dengan kitab al ibanah sekarang yang menjadi rujukan wahhabi sekarang?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63145807879989171132012-05-07T16:34:17.678+07:002012-05-07T16:34:17.678+07:00Assalamu'alaikum ustadz.
Ada beberapa fakta s...Assalamu'alaikum ustadz.<br /><br />Ada beberapa fakta sejarah yang mengatakan bahwa al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari menulis kitab al-Ibanah dengan mengikut metodologi Ibn Kullab, kenyataan ini disebut oleh al-Hafiz Ibn Hajar al-`Asqalani di dalam kitabnya Lisan al-Mizan yaitu :<br /><br />"Metodologi Ibn Kullab diikuti oleh al-Asy`ari di dalam kitab al-Ibanah". (Ibn Hajar al-`Asqalani, Lisan al-Mizan, Dar, al-Fikr, Beirut, juz 3, hal. 291)<br /><br />Pernayataan al-Hafiz Ibn Hajar al-`Asqalani ini menambah keyakinan kita bahawa Ibn Kullab konsisten dengan metodologi Salaf al-Salih dan termasuk ulama’ mereka, kerana kitab al-Ibanah yang dikarang oleh al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari pada akhir hayatnya dan mengikuti metodologi Salaf, juga mengikuti metodologi Ibn Kullab. Hal ini membawa kepada kesimpulan bahawa metodologi Salaf dan metodologi Ibn Kullab ADALAH SAMA, dan itulah yang diikuti oleh al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari setelah keluar dari Muktazilah.<br /><br />Dengan demikian, kenyataan al-Hafiz Ibn Hajar al-`Asqalani tersebut juga telah membatalkan dakwaan golongan Wahhabi melalui kenyataan mereka yang mengatakan bahwa pemikiran al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari mengalami tiga fase perkembangan. Bahkan kenyataan tersebut dapat menguatkan lagi kenyataan yang menyatakan bahwa pemikiran al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari hanya mengalami dua fase perkembangan saja, yaitu fase ketika mengikuti faham Muktazilah dan fase kembalinya al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari kepada metodologi Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah yang sebenarnya sebagaimana yang diikuti oleh Ibn Kullab, al-Muhasibi, al-Qalanisi, al-Karabisi, al-Bukhari, Muslim, Abu Tsaury, al-Tabari dan lain-lain. Dalam fase kedua ini al-Imam Abu al-Hassan al-Asy`ari mengarang kitab al-Ibanah.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-90257288720293406642011-11-29T16:38:56.316+07:002011-11-29T16:38:56.316+07:00Bapak Habib itu tidak menukil secara sempurna perk...Bapak Habib itu tidak menukil secara sempurna perkataan Al-Imaam Maalik bin Anas rahimahullah. Anda bisa lihat riwayat lengkapnya di <a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/06/pemalsuan-perkataan-al-imam-malik.html" rel="nofollow">sini</a>.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-30034766998941205552011-11-25T17:08:07.142+07:002011-11-25T17:08:07.142+07:00ustadz,
mengenai istiwa' ini,
ada seorang &quo...ustadz,<br />mengenai istiwa' ini,<br />ada seorang "habib" yg menukilkan perkataan Imam Malik dengan redaksi berikut :<br />Berkata Almuhaddits Hujjatul Islam Al Imam Malik rahimahullah ketika datang seseorang yg bertanya makna ayat : ”Arrahmaanu ’alal Arsyistawa”, Imam Malik menjawab : ”<b>Majhul, Ma’qul, Imaan bihi wajib, wa su’al ’anhu bid’ah </b>(tdk diketahui maknanya, dan tidak boleh mengatakannya mustahil, percaya akannya wajib, bertanya tentang ini adalah Bid’ah Munkarah), dan kulihat engkau ini orang jahat, keluarkan dia..!”, <br /><br />http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=9654#9654<br /><br />mohon komentarnya tadz,<br />apakah ada penyelewengan nukilan di situ?<br />dmn kita bs melihat riwayat yg benar dari Imam Malik tersebut?<br />barokallahufiik..gunnhttps://www.blogger.com/profile/08970622628147582259noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-8866230381437460342011-11-05T00:28:31.220+07:002011-11-05T00:28:31.220+07:00Terima kasih Ustadz Murad Said atas nasehat antum ...Terima kasih Ustadz Murad Said atas nasehat antum kepada saya.....<br /><br />Jika ada orang yang bertanya kepada saya : Apakah saya menguasai semua perkataan Abul-Hasan Al-Asy'ariy ?. Maka jawabnya : Tidak. Akan tetapi di sini saya mengambil satu faedah penting yang dikatakan para ulama kita tentang kitab Al-Ibaanah bahwasannya kitab tersebut merupakan kitab yang paling akhir - katakanlah begitu - yang dihasilkan oleh beliau. Dan saya pun dalam hal ini berusaha untuk mendapatkan penjelasan dari ulama mengenai 'aqidah Abul-Hasan. Dan di antaranya saya banyak mendapat faedah dari penjelasan Dr. Muhammad bin 'Abdirrahmaan Al-Khumais hafidhahullah. Begitu juga dengan penjelasan Syaikh Hammaad Al-Anshaariy. Dan yang lainnya - dimana mereka menyimpulkan bahwa Abul-Hasan Al-Asy'ariy secara umum telah rujuk kepada 'aqidah salaf.<br /><br />Namun <b>janganlah dipahami</b> bahwa saya menafikkan kekeliruan yang masih tersisa dalam diri Abul-Hasan. Sekali lagi, tidak. Namun saya di sini tidak berhajat untuk menyebutkan kekeliruan-kekeliruan beliau rahimahullah. Semoga Allah mengampuni beliau dan membalasnya dengan jannah.<br /><br />Mohon maaf jika komentar saya di sini kurang memuaskan. Baarakallaahu fiikum.....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-33370550835582074312011-11-04T23:23:05.376+07:002011-11-04T23:23:05.376+07:00Naam Ustaz, ana telah baca sejak lebih 14 tahun yg...Naam Ustaz, ana telah baca sejak lebih 14 tahun yg lalu, tetapi ana tidak berani menggunakan fahaman ana sendiri utk memahaminya. <br /><br />Orang yang paling tahu dan faham kata2 Abul Hasan dan Ibnu Kullab adalah Ibnu Taimyah rhm. Beliau boleh dikatakan lebih faham dari imam2 Asya'irah sendiri. Ini boleh kita dapati dari tulisan2 beliau ; Daru Ta'arudh, Naqdhu Ta'sees, Minhaj Sunnah dll. Beliau hafal setiap huruf dlm kitab2 mereka, bahkan dapat membetulkan lafaz2 yg dibawa oleh Razi, Ghazaly dll.<br /><br />A'la ayyi hal,<br /><br />Dihadapan kita terdapat teks2 yg zahirnya berlawanan dari Abul Hasan dlm kitab yang sama.<br /><br />Ini belum dgn kitab2 beliau yg lain. Ini belum kita bandingkan dgn fahaman murid2nya yg bertalaqqi darinya.<br /><br />Samada kita ambil satu dan kita tinggalkan yg lain, atau kita cuba buat dirasah dan taufeeqkan antaranya.<br /><br />Seharusnya juga kita ambil kira syakhsiah Abul Hasan sendiri, pengalamannya dgn Jubbaiey apakah aqidah beliau, beliau dan mazhab Ibnu Kullab, sedikitnya pengalaman beliau dgn Ahlul Hadith sebagaimana kita dapati dlm kitab Maqalatnya.<br /><br />Begitu juga fakta beliau tidak pernah menolak satupun pandangan Ibnu Kullab sebagaimana beliau lakukan dgn lantang terhadap Jubbaiey, Muktazilah dan puak2 lain dlm kitab2nya.<br /><br />Beliau juga bukan seperti aimmah Sunnah yg mungkin kita cuba pertahankan dan mencari mahmal yg terbaik.<br /><br />Kita lihat juga bagaimana tidak berubahnya kata2 beliau dlm Ibanah ttg manhaj ' huduth ' dlm mengistbatkan kewujudan Allah dan segala macam cabangnya, termasuk sifat2 aqliyah yg kita sangka beliau bersama salaf, seperti sama', basar, iradah... Jika kita baca keseluruhan al-Ibanah, beliau konsisten dgn kata2 beliau bila beliau qiyaskan sifat2 ini dengan ilmu Allah yg qadeem, yg tidak menerima 'pembaharuan' tajaddud dengan masyiah. <br /><br />Selagi beliau masih bermanhaj Kullaby dlm hal ' huduth ' ini, menafikan af'al ikhtiyariyah, kita tidak boleh tidak menilai kata2nya yg zahirnya seperti salaf dlm konteks ini.<br /><br />Dengan ini kita dapat menjawab isykal mengapa ulama A'syairah menjadi A'syairah, termasuk Ibnu Furak dan al-Baihaqi sedangkan mereka membaca kitab al-Ibanah.<br /><br /> Ana dapati payah berdialog dlm ruang ini, masalah ini memerlukan penerangan yg luas, mungkin sama2 kita dirasah lagi masalah ini dan tuliskan satu mabhas dlm ruangan blog masing2. Silakan hubungi ana di emel jika sudi melanjutkan perbicangan. <br />murad_said@yahoo.com<br />Semoga usaha kita diberkahi Allah.Ustaz Muradhttps://www.blogger.com/profile/03073264463504378822noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-30886721961916654492011-11-04T22:04:59.122+07:002011-11-04T22:04:59.122+07:00Wa'alaikumus-salaam.
Terima kasih atas koment...Wa'alaikumus-salaam.<br /><br />Terima kasih atas komentarnya.<br /><br />Saya sangat berharap bahwa dalam hal ini antum telah <b>selesai</b> membaca kitab Al-Ibaanah. <br /><br />Jika kita baca keseluruhan, maka sebenarnya nampak bahwa 'aqiidah beliau tidak menganggap Al-Qur'an itu adalah makhluk. Ia adalah kalaam hakiki. Kalaamullah dapat didengar, sebagaimana ketika beliau menjelaskan tentang Allah yang berbicara kepada Muusaa 'alaihis-salaam. Dan beliau pun menurunkan beberapa riwayat dari salaf tentang hal ini. Bahkan beliau membahas permasalahan : <i>'lafadhku dengan Al-Qur'an'</i>, sebagaimana syubhat yang dikatakan Jahmiyyah dan sebagian Asyaa'irah.<br /><br />Adapun perkataan yang antum nukil di atas, maka itu beliau katakan dalam konteks membantah perkataan Jahmiyyah yang menjadikan ayat tersebut sebagai dalil kemakhlukan Al-Qur'an. Oleh karena itu, seandainya beliau keliru dalam penafsiran Adz-Dzikr, maka kekeliruan itu bersifat juz'iy, bukan bersifat kulli, dengan alasan yang saya sebutkan di atas.<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-79358605522574289042011-11-04T21:28:28.844+07:002011-11-04T21:28:28.844+07:00السلام عليكم
Berkaitan dgn kata2 antum bahawa Abu...السلام عليكم<br /><br />Berkaitan dgn kata2 antum bahawa Abul Hasan sudah kembali salaf dlm masalah al-Quran, kerana beliau secara gamblang mengatakan ia adalah kalamullah secara hakikat..<br /><br />قال في الإبانة (ص:94): « فإن قال قائل : أليس قد قال الله عز وجل: (مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ مِنْ رَبِّهِمْ مُحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ) (الأنبياء:2) قيل له : الذكر الذي عناه الله عز وجل ليس هو القرآن بل هو كلام الرسول ووعظه إياهم ».<br /><br />Nukilan dari al-Ibanah diatas sangat meragukan apa maksud beliau ttg kalam Allah ini.<br /><br />Beliau nafikan ' huduth ' kalam ini yg terkait dgn masyiah. Lalu mengatakan tafsir ' dzikr' dlm ayat itu adalah kalam Rasul bukan Quran kalamullah!<br /><br />http://www.islahway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=492:2010-12-26-20-01-23&catid=47:2010-02-12-18-49-13&Itemid=73Ustaz Muradhttps://www.blogger.com/profile/03073264463504378822noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-51844152599635772182011-11-04T17:51:57.650+07:002011-11-04T17:51:57.650+07:00Kalau antum mengatakan 'sepenuhnya', tentu...Kalau antum mengatakan '<b>sepenuhnya</b>', tentu tidak. Bukankah saya dan antum sendiri sama-sama telah menyepakati bahwa dalam diri beliau masih terdapat kekeliruan dan sisa-sisa pemikiran dalam pemahamannya terdahulu ?.<br /><br />Namun jika kita menghukumi secara umum, maka benar bahwa beliau rujuk kepada 'aqdah Ahlus-Sunnah. Bukankah Adz-Dzahabiy rahimahullah berkata :<br /><br />فله ثلاثة أحوال: حال كان معتزلياً، وحال كان سنياً في البعض دون البعض، و حال كان في غالب الأصول سنياً، وهو الذي علمناه من حاله<br /><br />“Ia mempunyai tiga keadaan (fase) : Fase awal sebagai seorang Mu’tazilah, fase seorang Ahlus-Sunah dalam sebagian perkara namun tidak di perkara lainnya, <b>dan fase secara umum ia berada di atas prinsip Ahlus-Sunnah</b>. Itulah yang kami ketahui dari keadaannya” [Al-‘Arsy, 1/400].<br /><br />Begitu juga Dr. Muhammad bin 'Abdirrahmaan Al-Khumais hafidhahullah berkata :<br /><br />وقد صرح الإمام في هذين الكتابين بأنه على عقيدة أهل الحديث ، والزاعمون لهذا البطلان ممن انتسبوا إلى الإمام وسموا أنفسهم بالأشاعرة إنما هم في الحقيقة قد سلكوا طريقة ابن كلاب البصري ، وهو ما كان عليه الأشعري في طوره الثاني من أطوار اعتقاده ؛ فقد كان أولا معتزليا ثم تحول إلى مذهب ابن كلاب ثم استقر أخيرا على عقيدة السلف<br /><br />"Dan Al-Imaam telah menjelaskan dalam dua kitab ini (yaitu Al-Ibaanah dan Al-Maqaalat) bahwasannya beliau <b>berada di atas 'aqiidah Ahlul-Hadiits</b>. Adapun orang-orang yang menyangka dengan tuduhan bathil ini adalah orang yang menasabkan kepada Al-Imaam dan menamakan diri mereka dengan Al-Asyaa'irah, padahal mereka mengikuti jalan Ibnu Kullaab Al-Bashriy. Dan jalan tersebut adalah yang ditempuh oleh Al-Asy'ariy pada fase kedua dari perkembangan i'tiqad-nya. Beliau dulu pada awalnya adalah seorang Mu'tazilah, kemudian berubah ke madzhab Ibnu Kullaab, kemudian beliau menetapi di akhir hayatnya <b>mengikuti 'aqidah salaf</b>" [lihat muqaddimah beliau dalam kitab I'tiqaad Ahlis-Sunnah Ashhaabil-Hadiits, hal. 4].<br /><br />Dan masih banyak perkataan ulama dan muhaqqiq yang senada dengan di atas.<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-78863806060958436082011-11-04T17:06:44.543+07:002011-11-04T17:06:44.543+07:00Jika kita sama2 akur terdapat kekeliruan dalam aqi...Jika kita sama2 akur terdapat kekeliruan dalam aqidah dan manhaj beliau, apakah benar kita katakan sebagaimana yg sering dikatakan bahawa beliau telah kembali kepada manhaj salaf sepenuhnya diakhir marhalahnya atau tidak? <br /><br />Jika kita belum selesai istiqra' kitab2 dan kata2 ulama tentangnya, alangkah baik kita sekurang2nya bertawaqquf ttg hal ini?<br /><br />Namun kita yakin yg benar hanya satu.<br /><br />Namun ia tidak merubah fakta bahawa mereka yg berintisab kpd Al-Asy'ary hari ini tidak lagi boleh dikatakan bermazhab As'yary kerana tidak berpegang kpd al-Ibanah. Mereka telah menyalahi Imam mereka dlm masail yang banyak dan besar. Dlm waktu yg sama mereka telah menyetujui Mu'tazilah dlm banyak masail yg besar, yg telah ditentang Imam mereka sendiri.<br /><br />Seharusnya mereka dinamakan Razi atau Ghazali.<br /><br />Khulasahnya jika Imam ada kekeliruan semoga Allah ampunkan beliau, apakah lagi makmumnya semoga Allah berikan petunjukNya.<br /><br />Hal ini tidak terdapat pada Abu Mansur al-Maturidy yg konsisten manhajnya, begitu juga pengikutnya, melainkan pada masalah yg sedikit yg tidak berapa kritikal.<br /><br />الحمد لله الذي هدانا لهذا و ما كنا لنهتدي لو لا أن هدانا الله...Ustaz Muradhttps://www.blogger.com/profile/03073264463504378822noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-85058120237127363442011-11-04T10:47:51.083+07:002011-11-04T10:47:51.083+07:00Terima kasih atas masukannya, dan mohon maaf jika ...Terima kasih atas masukannya, dan mohon maaf jika nanti saya salah memahami perkataan antum (karena adanya sedikit perbedaan bahasa).<br /><br />Membahas Abul-Hasan memang akan panjang, karena kitab-kitabnya juga banyak, dan beliau banyak menggunakan style ilmu kalam dalam penyampaian bahasanya. Memang benar bahwa di antara kitab-kitab beliau setelah rujuk dari Mu'tazilah masih banyak mengandung kekeliruan. Namun dalam kitab semisal Al-Ibaanah, Al-Maqaalat, atau Risaalah ila Ahli Tsaghr, maka kemiripan 'aqidah beliau dengan 'aqidah Ahmad bin Hanbal (atau 'aqidah salaf) semakin jelas. Termasuk dalam hal Kalaamullah. Dalam Al-Ibaanah beliau menjelaskan dengan gamblang bahwa Al-Qur'an itu Kalaamullah secara hakiki. Dan juga perkara yang lainnya. Adapun beberapa kekeliruan beliau yang masih nampak, maka sebagiannya telah dijelaskan oleh Dr. Al-Khumais dalam kitab I'tiqaad Ahlis-Sunnah Ashhaabil-Hadiits.<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.com