tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post504891755463591103..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Khawaarij ‘alad-Du’atUnknownnoreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-24058310316631905112017-05-02T20:18:44.657+07:002017-05-02T20:18:44.657+07:00Wa'alaikumus-salaam.
Kalau pertanyaannya : ap...Wa'alaikumus-salaam.<br /><br />Kalau pertanyaannya : <i>apakah boleh</i>, maka boleh saja karena tidak ada larangan dalam agama dalam hal tersebut. Berdoa apapun diperbolehkan selama substansinya tidak mengandung kemaksiatan. Mendoakan orang kafir agar mendapat hidayah diperbolehkan sebagaimana dulu Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah mendoakan orang Yahudi dalam riwayat berikut:<br /><br />عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ يَرْحَمُكُم اللَّهُ، فَيَقُولُ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ<br /><br />Dari Abu Muusaa radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : “Dahulu Kaum Yahudi biasa berpura-pura bersin di dekat Nabi ﷺ berharap beliau mengucapkan doa untuk mereka “yarhamukumullah (semoga Allah merahmati kalian – apabila seorang/tunggal : yarhamukallah)”. Namun beliau ﷺ mengucapkan : “yahdiikumullah wa yushlihubaalakum (semoga Allah memberi hidayah kepada kalian, dan memperbaiki keadaan kalian)” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy].<br /><br />Juga pernah mendoakan Abu Jahl dan 'Umar bin Al-Khaththaab agar diberikan hidayah masuk Islam, dan Allah mengabulkan untuk 'Umar bin Al-Khaththaab:<br /><br />عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ: بِأَبِي جَهْلٍ، أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، قَالَ: وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ.<br /><br />Dari 'Umar : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah berdoa : "Ya Allah, muliakanlah Islam dengan orang yang paling Engkau cintai dari dua orang ini : Abu Jahl atau 'Umar bin Al-Khaththaab". Perawi berkata : "Dan ternyata yang paling dicintai (Allah) dari keduanya adalah 'Umar" [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy, dan ia berkata : Hadits hasan shahih ghariib"].<br /><br />Abu Jahl dan 'Umar pada saat itu adalah orang yang sangat memusuhi Islam.<br /><br />Wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-68864362557247047362017-05-02T11:35:26.173+07:002017-05-02T11:35:26.173+07:00Assalamualaikum ustadz,
Afwan mau bertanya, boleh...Assalamualaikum ustadz,<br /><br />Afwan mau bertanya, bolehkah kita mendoakan penista agama supaya mendapat hidayah? apakah ada dalilnya? mohon dijelaskan ustadz soalnya ada teman ana yang bersikukuh bahwa mendoakan penista agama setelah nabi wafat tidak ada contohnya dari salafush salih, jazakallahu khairanArisnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-33990580917610718362017-04-22T14:43:41.637+07:002017-04-22T14:43:41.637+07:00Saya tidak tahuSaya tidak tahuAbu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-71017472080539293132017-04-21T10:19:56.938+07:002017-04-21T10:19:56.938+07:00Ustadz, mohon bantuan jawabannya. Perihal daun bid...Ustadz, mohon bantuan jawabannya. Perihal daun bidara, apa benar ada hadits yg shoheh yg menjelaskan daun bidara untuk ruqyah ?<br /><br />Mohon jawabannya, jazakumullohu khoiron..abu.luqmanhttps://www.blogger.com/profile/01806341988385543274noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-8077576784592171162017-04-20T22:55:24.127+07:002017-04-20T22:55:24.127+07:00Kemudian dilanjutkan saat menjelaskan hadits Ibnu ...Kemudian dilanjutkan saat menjelaskan hadits Ibnu Mas’uud radliyallaahu ‘anhu (menit 01:31:27 – 01:35:16):<br /><br /><i>“Bikatbi rizqihi, ditetapkanlah rizkinya. Apa itu rizki…halo…gak usah ngarang ya, nanti kita jelaskan. Pelajaran mengarang hanya ada dalam Bahasa Indonesia. Wa ajalihi. Ajalnya. Tiga, wa ‘amalihi, perbuatannya. Perilakunya. Dan keempat, a sa’iidun huwa au syaqiyyun, bahagia atau sengsaranya. Bahagia atau sengsaranya. Thayyib, saya jabarkan dulu ini. Dua pertama, masih ingat dua pertama tadi apa ? <b>Satu rizki, kedua ajal.</b> Ini yang disebut qadar. Ini qadar namanya. Dua terakhir, perbuatan. Satu lagi apa ? bahagia atau sengsara, itu yang disebut dengan takdir. Maka ini ditetapkan oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebelum kita terlahir. Jadi ada qadar ada takdir. Diungkapkan keduanya dengan kata kerja : qaddara. Di surah Al-A’laa di ayat yang ketiga. Sabbihisma rabbikal-a’laa. Alladzii khalaqa fasawwaa. Walladzii qaddara fahadaa. Jelas sampai sini ?....... Qadar adalah ketetapan Allah pada setiap hamba yang dikukuhkan sejak dalam masa kandungan dan tidak akan berubah sampai wafat menghadap Allah subhaanahu wa ta’ala. Dan tidak akan berubah sampai wafat menghadap Allah subhaanahu wa ta’ala. Itu qadar. Jadi Anda walaupun terus berdoa, untuk merubah qadar tidak akan mungkin berubah, walaupun sampai menangis darah minta bantuan sana sini, tidak bisa berubah. Itu qadar. Takdir adalah ketetapan Allah yang dikukuhkan berdasarkan ikhtiyar makhluk. Jadi ada usaha dulu di sini. Itu takdir. Jadi kalau qadar, tidak ada peran ikhtiyar. Anda berikhtiyar pun tidak akan merubah qadar. Akan tetapi kalau takdir akan ditentukan oleh ikhtiyar kita. Jadi begitu Allah berikan dua jalan, ini ya, kerjakan ini resikonya begini, kerjakan ini gambarannya seperti ini. Lalu Anda memilih. <b>Ketika Anda memilih kemudian, Anda memilih itu, di situ Allah tetapkan takdirnya. Jelas ?</b>. Sekarang, kita mulai dengan qadar….</i> <br /><br />[selesai].<br /><br />Dalam rekaman lain dikatakan (mulai menit 0:12):<br /><br /><i>“Yang ditanyakan adalah jodoh itu termasuk qadlaa’ atau takdir. Saya tidak menerangkan masalah qadlaa’. Saya menerangkan masalah qadar dan takdir. Karena ada qadlaa’, ada qadar, ada takdir. Ada qadlaa’, ada qadar, ada takdir. Yang saya maksudkan kemarin yaitu qadar. Qadar itu adalah ketetapan yang telah diberikan oleh Allah sebelum kita terlahir ke muka bumi ini dan tidak bisa diintervensi, tidak akan berubah sampai kita wafat. Jadi ibu sampai nangis darah, bikin status sampai jutaan kali untuk merubah itu, tidak akan pernah berubah. Diantaranya ada dua, satu rizki, kedua ajal. Sedangkan takdir adalah ketetapan Allah yang dikukuhkan atas ikhtiyar makhluk. <b>Jadi ada usaha kita dulu. Usaha, baru Allah tetapkan.</b> Diantaranya ada dua juga. Satu, perbuatan kita, apakah baik ataukah buruk, kembali pada ikhtiyaar kita…..”</i><br /><br />[selesai].<br /><br />Dalam rekaman lain dikatakan saat membahas ‘takdir’ (mulai menit 02:37):<br /><br /><i>“<b>Jadi ada sesuatu yang kehendak Allah tidak mutlak di situ. Kehendak Allah bergantung pada ikhtiyaar yang kita kerjakan.</b> Dan di situlah terletak antara pahala dengan dosa. Saking sayangnya Allah pada hamba, Allah menginginkan hamba-Nya tidak salah pilih. Maka diberikanlah hidayah supaya mengarahkan pada pilihan yang tepat……”</i><br /><br />--------------<br /><br />Saya sudah mendengarkan video ustadz Adi Hidayat yang versi panjang dan versi pendek terkait pembahasan masalah qadar yang semuanya mempunyai benang merah yang sama. Semoga saja bisa jujur dengan apa yang dikatakan sendiri, bukan sekedar apologi 'merendah untuk meninggi'. Tapi alhamdulillah apabila kritikan yang diberikan membuat beliau tersadar dan menarik kembali apa yang sudah diedarkan. Saya pribadi tidak butuh pengakuan. Apa yang ditulis saya kira telah sangat mencukupi. Alhamdulillah....Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-22921480868922847072017-04-20T22:54:36.950+07:002017-04-20T22:54:36.950+07:00Terima kasih,.... silakan bandingkan sendiri antar...Terima kasih,.... silakan bandingkan sendiri antara video di atas dengan kutipan-kutipan yang ada di <a href="http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2017/03/sebuah-masukan-1.html" rel="nofollow">Sebuah Masukan (1)</a> :<br /><br />Ustadz Adi Hidayat hafidhahullah dalam satu rekaman video yang berjudul Memahami Takdir Allah dengan Benar, membacakan sebuah pertanyaan:<br /><br /><i>"Apakah semua orang telah ditetapkan taqdirnya oleh Allah subhaanahu wa ta'ala, dan apakah orang kafir itu sudah taqdir Allah ?".</i><br /><br />Kemudian direspon:<br /><br /><i>"Pertama begini, antum pahami dulu apa itu taqdir. Taqdir itu pilihan hidup. Yang pilihan kita itu <b>KEMUDIAN DITETAPKAN</b> oleh Allah subhaanahu wa ta'ala. Jadi Anda bisa terbuka, ingin mengambil atau tidak. Itu pilihan Anda. Karena itu manusia diberikan kemampuan untuk memilih......dst. (kemudian dilanjutkan dengan penjelasan yang menguatkan itu yang intinya manusia diberikan pilihan antara yang positif dan negatif)......”</i><br /><br />Dalam rekaman video yang berjudul Perbedaan Takdir dan Qodarullah, awal ceramah (menit 00:24) beliau mengatakan :<br /><br /><i>“yang seperti ini, seperti aliran Qadariyyah[3]. Semua terserah Allah. Semua terserah Allah. Bahkan tidak mungkin saya bersin kecuali kecuali Allah berkehendak. Tidak mungkin saya minum kecuali saya berkehendak. Tapi kesimpulannya salah. Anda harus bedakan antara Qadar dan Taqdir. Kehendak Allah yang tidak ada intervensi kita di dalamnya, itu disebut Qadar”</i><br /><br />Kemudian beliau hafidhahullah mencontohkan qadar adalah ajal dan rizki. Selanjutnya beliau berkata (menit 01:23):<br /><br /><i>“Tapi, ada sesuatu yang disebut dengan taqdir. Taqdir itu adalah ketetapan Allah yang dikukuhkan/ditetapkan berdasarkan ikhtiyar makhluk. <b>Kita ikhtiyar dulu, BARU ALLAH MENETAPKAN. Jadi bukan seketika Allah tetapkan.</b> Contoh, perbuatan itu takdir. Amal baik atau buruk, amal shalih atau salah, maka itu adalah taqdir, bukan qadar……dst.”.</i><br /><br />Juga dalam artikel yang saya tulis berjudul <a href="http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2017/04/kebaikan-dan-kejelekan-terjadi-atas.html" rel="nofollow">Kebaikan dan Kejelekan Terjadi atas Takdir (Qadar) Allah</a>:<br /><br />Dikatakan dalam satu rekaman berdurasi 2 jam 18 menit (mulai menit 01:24:30):<br /><br /><i>Terakhir, watu’mina bil-qadari. Dan Anda yakin dengan qadar Allah. Khairihi wa syarrihi. Baik pada hal yang menyenangkan, atau hal yang Anda duga tidak menyenangkan. Thayyib, qadar. Bapak dan ibu sekalian, ada perbedaan antara takdir dengan qadar. Itu beda. <b>Dan terkait iman itu, yang dibicarakan bukan takdir. Tapi qadar.</b> Bahkan nanti ada tambahan qadlaa’. Saya bahas qadar dengan takdir dulu ya. Apa perbedaan keduanya ?. ………</i><br /><br />Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-76090366605966794822017-04-20T15:18:42.035+07:002017-04-20T15:18:42.035+07:00Nih ustadz, ada tanggapan buat antum dari ustadz A...Nih ustadz, ada tanggapan buat antum dari ustadz Adi Hidayat : https://youtu.be/isq35H-u-aUAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-83776256230935164432017-04-20T08:11:40.434+07:002017-04-20T08:11:40.434+07:00@Anonim 19 April 2017 07.00 :
jazakumullahu khair...@Anonim 19 April 2017 07.00 : <br />jazakumullahu khairan.Wiwibhttps://www.blogger.com/profile/08134349500780857217noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-78692871359337712062017-04-19T08:34:37.955+07:002017-04-19T08:34:37.955+07:00@rofi hidayatullah :
Bukan ustadz abduh tapi ahat...@rofi hidayatullah :<br /><br />Bukan ustadz abduh tapi ahat itu maksudnya Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-58970405174187271682017-04-19T07:00:01.921+07:002017-04-19T07:00:01.921+07:00Maheer At TuwailibMaheer At TuwailibAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-32896074377778289202017-04-18T16:14:25.334+07:002017-04-18T16:14:25.334+07:00@ Wiwib
mungkin maksudnya Ustadz Abu Rumaysho Muha...@ Wiwib<br />mungkin maksudnya Ustadz Abu Rumaysho Muhammad 'Abduh Tuasikalrofihttps://www.blogger.com/profile/12026413028764891913noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-71336152117544562602017-04-18T08:20:08.272+07:002017-04-18T08:20:08.272+07:00@abu.luqman : siapa ya akhi,yang antum maksud? bia...@abu.luqman : siapa ya akhi,yang antum maksud? biar kita juga tahuWiwibhttps://www.blogger.com/profile/08134349500780857217noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-40091239889961751652017-04-17T16:45:06.964+07:002017-04-17T16:45:06.964+07:00Pas jika saya cocok2 kan dengan tulisan2 M.A.T di ...Pas jika saya cocok2 kan dengan tulisan2 M.A.T di status FB nya..abu.luqmanhttps://www.blogger.com/profile/01806341988385543274noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-15346663271792260592017-04-17T14:41:53.675+07:002017-04-17T14:41:53.675+07:00Alhamdulillaah artikel yg bermanfaat.
Tanya, sebet...Alhamdulillaah artikel yg bermanfaat.<br />Tanya, sebetulnya siapa pencetus pertama kalimat Murji'ah ma'al hukkam, Khawarij 'alad du'aat?Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/17680430911635050050noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-88187046217209868432017-04-17T07:07:14.524+07:002017-04-17T07:07:14.524+07:00بارك الله في علمك ياأستاذبارك الله في علمك ياأستاذAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/05588175383012633758noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-12886331616325475362017-04-17T05:37:47.901+07:002017-04-17T05:37:47.901+07:00Mohon ijin share...
جزاك الله خيرا كثيراMohon ijin share...<br />جزاك الله خيرا كثيراAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/12203353251669400426noreply@blogger.com