tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post4880828056168415331..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Pemberian Pertolongan kepada Orang Kafir yang Tidak Dihukumi KafirUnknownnoreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-75504919282977297752015-06-14T16:50:55.316+07:002015-06-14T16:50:55.316+07:00Qiyas nya nggak benar.
Abu Jahl dan Abu Thaalib i...Qiyas nya nggak benar.<br /><br />Abu Jahl dan Abu Thaalib itu <b>asalnya</b> adalah orang kafir. Mereka berdua hanya akan dihukumi muslim dan masuk dalam lingkaran Islam apabila mengucapkan dua kalimat syahadat. Pertanyaannya : "Apakah mereka berdua mengucapkannya ?". Orang kafir yang belum pernah masuk Islam tetap saja dihukumi kafir, dan itu di luar konteks yang sedang dibicarakan.<br /><br />Kekufuran Abu Thaalib adalah kufur 'inaad. <br /><br />Al-Azhariy menukil dari Al-Laits, bahwasannya ia berkata :<br /><br />وهو أن يعرف الشئ ويأبى أن يقبله؛ ككفر أبي طالب، كان كفره مُعاندة؛ لأنه عرف وأقرّ وأنف أن يقال: تبع ابن أخيه، فصار بذلك كافراً<br /><br />“Mengetahui sesuatu sesuatu namun enggan untuk menerimanya, seperti kekufuran Abu Thaalib. Kekufurannya itu adalah kufur ‘inaad, karena ia mengetahui kebenaran dan mengakuinya. Ia enggan disebut (oleh orang-orang Qurasiy) : pengikut anak saudara laki-lakinya. Maka dengan hal itu ia menjadi kafir” [Tahdziibul-Lughah, 3/2589].<br /><br />Al-Baghawiy rahimahullah berkata :<br /><br />وكفر العناد هو: أن يعرف الله بقلبه ويعترف بلسانه ولا يدين به ككفر أبي طالب حيث يقول:<br />ولقد علمت بأن دين محمد ... من خير أديان البرية دينا<br />لولا الملامة أو حذار مسبة ... لوجدتني سمحا بذاك مبينا<br /><br />“Dan kufur ‘inaad adalah mengetahui Allah dengan hatinya dan mengakuinya dengan lisannya, namun tidak beragama dengannya, seperti kekufuran Abu Thaalib ketika ia berkata :<br />Dan sungguh aku tahu bahwa agama Muhammad<br />adalah sebaik-baik agama manusia<br />Seandainya bukan karena celaan atau khawatir cacian<br />niscaya engkau akan dapati aku sukarela menerima agamamu” [Tafsiir Al-Baghawiy, 1/48].<br /><br />Ibnul-Atsiir rahimahullah mendefiniskkannya sebagai berikut :<br /><br />وهو أنْ يَعْتَرف بقَلْبه ويَعْتَرف بِلِسانه ولا يَدِين به حَسَداً وبَغْياً ككُفْر أبي جَهْل وأضْرَابه<br /><br />“Mengakui (kebenaran) dengan hatinya, mengakuinya dengan lisannya, namun tidak beragama dengannya, baik karena hasad ataupun durhaka, seperti kufurnya Abu Jahl dan yang semisalnya” [An-Nihaayah, hal. 806].<br /><br />Apa yang sedang dibahas di artikel adalah seorang muslim yang melakukan tindakan kemaksiatan membantu orang kafir. Mengeluarkannya dari lingkaran Islam tentu ada kondisi-kondisinya.<br /><br />wallaahu a'lam bish-shawwaab.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-1696612451419189492015-06-14T07:06:11.186+07:002015-06-14T07:06:11.186+07:00Jika Kasus di atas bahwa perbuatan Fisik membantu ...Jika Kasus di atas bahwa perbuatan Fisik membantu orang Kafir namun hatinya Iman menjadi hujjah dia tidak tergolong kafir, lantas bagaimana dengan kasus Abu Jahal atau Abu Thalib hatinya beriman namun perbuatan fisiknya, dan lisannya tidak mau beriman?<br />dalam kasus ini malah perbuatan fisik dan lisannya menjadi hujjah kekafirannya.<br /><br />hijab Fotografihttp://muslimah-photography.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-25934006745341062872012-12-29T17:33:13.132+07:002012-12-29T17:33:13.132+07:00Kalau Anda cermat dan benar-benar memperhatikan ko...Kalau Anda cermat dan benar-benar memperhatikan kontent artikel di atas, niscaya akan paham.<br /><br />Pertanyaan Anda itu mestinya perlu dihubungkan dengan istinbath para ulama akan hadits Haathib. Di atas sebenarnya sudah dijelaskan ya. Jadi sebenarnya adalah tugas Anda memahaminya dengan pemahaman ulama.<br /><br />Cara mengetahui adanya kecintaan dalam hati sudah saya tuliskan di komentar saya tanggal 2 November 2011 06:57.<br /><br />NB : Lain kali, baca artikel dan baca komentar sebelumnya.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-70951772002452941952012-12-29T12:19:25.403+07:002012-12-29T12:19:25.403+07:00hathib itu kalo tidak salah dia ahlu badar. dan si...hathib itu kalo tidak salah dia ahlu badar. dan sikap dia langsung dihukumi oleh rosululloh.<br /><br />bagaimana kisah hatib disamakan dengan penguasa sekuler yg menjadikan kafir harby seperti amerika sbg sekutu dan teman dekat ?<br /><br />tidakkah SBY berkata "Amerika is my second country" dan ketika obama dtg ke jakarta dia menyanjung obama dg panggilan "yang mulia" ? <br /><br />dan bagaimana cara kita menilai hati manusia disaat rosulloh sudah wafat / bukankah ahlussunah (sepeninggal nabi) menilai dari yang dzahir ?<br /><br />mohon penjelasannya ustad..syukran<br /><br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-24737719518851688942012-07-19T12:04:44.750+07:002012-07-19T12:04:44.750+07:00Dalam Tafsir Ibnu Katsir dan juga beberapa kitab t...Dalam Tafsir Ibnu Katsir dan juga beberapa kitab tafsir yang lain, para ulama berbeda pendapat tentang objek sebab turunnya ayat. Saya yakin Anda telah membacanya. Terkait dengan riwayat yang Anda sebutkan, maka pointnya ada di sini :<br /><br />إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ <br /><br />"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri" [QS. An-Nisaa' : 97].<br /><br />Apakah orang yang menganiaya diri sendiri dalam ayat tersebut disebut orang kafir (murtad) atau merupakan penegasan adanya dosa secara umum ?.<br /><br />Ayat tersebut berkenaan dengan orang yang mampu untuk berhijrah namun tidak berhijrah dan tetap tinggal di Makkah. Kemudian orang-orang musyrik memaksa mereka untuk turut serta memerangi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan terbunuh. <br /><br />Mereka tidak punya udzur di hadapan Allah karena sebenarnya mereka mampu berhijrah namun tidak berhijrah (sehingga mereka berdosa karenannya); akan tetapi mereka tidak dikafirkan, karena mereka dalam keadaan dipaksa dan diri mereka sebenarnya enggan; sebagaimana riwayat :<br /><br />كَانَ نَاسٌ مِنْ أَهْل مَكَّةَ أَسْلَمُوا، وَكَانُوا مُسْتَخْفِينَ بِالإِسْلامِ، فَلَمَّا خَرَجَ الْمُشْرِكُونَ إِلَى بَدْرٍ أَخْرَجُوهُمْ مُكْرَهِينَ، فَأُصِيبَ بَعْضُهُمْ يَوْمَ بَدْرٍ مَعَ الْمُشْرِكِينَ، فَقَالَ الْمُسْلِمُونَ: أَصْحَابُنَا هَؤُلاءِ مُسْلِمُونَ أَخْرجُوهُمْ مُكْرِهِينَ، فَاسْتَغْفِرُوا لَهُمْ، فَنَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ<br /><br />[Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar dalam Kasyful-Astaar no. 2204].<br /><br />Allah ta'ala berfirman tentang keadaan orang yang terpaksa :<br /><br />إِلا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالإيمَانِ <br /><br />"Kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)" [QS. An-Nahl : 106].<br /><br />فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ<br /><br />"Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. Al-Baqarah : 173].<br /><br />Tinggalnya mereka di Makkah tersebut menyebabkan adanya keterpaksaan tersebut, sehingga ia mendapat 'udzur di satu sisi, tidak di sisi lain.<br /><br />Asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah berkata saat menjelaskan QS. An-Nisaa' : 97 :<br /><br />فهو متوعدون بالنار لأنهم أقاموا بين أظهر الكفار من دون عذر، وكان الواجب عليهم أن يهاجروا إلى بلاد الإسلام، إلى المدينة المنورة، فلما أجبروا على الخروج وأكرهوا صار ذلك ليس عذراً لهم، وكان عملهم سبباً لهذا الإكراه، وسبباً لهذا الخروج فجاء فيهم هذا الوعيد. لكونهم عصوا الله بإقامتهم مع القدرة على الهجرة، ولم يكفروا لأنهم مكرهون، أخرجوا إلى ساحة القتال ولم يقاتلوا لكن قتلوا، قتل من قتل منهم، أما لو قاتلوا مختارين راضين غير مكرهين لكانوا كفارا، لأن من ظاهر الكفار وساعدهم يكون كافراً مثلهم<br /><br />[sumber : <a href="http://www.binbaz.org.sa/mat/9140" rel="nofollow">http://www.binbaz.org.sa/mat/9140</a>].<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-25508147123650346232012-07-19T07:26:55.562+07:002012-07-19T07:26:55.562+07:00Assalamulaikum, jazakallah ala ma katabta..
kesim...Assalamulaikum, jazakallah ala ma katabta..<br /><br />kesimpulan yang saya tangkap dari artikel anda,tawalli tidak sampai kafir jika tidak disertai i'tikad, rasa cinta dan ridlo dengan kufur, lalu bagaimana dengan firman Allah;<br />إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا <br /><br />قال البخاري : حدثنا عبد الله بن يزيد المقرئ، حدثنا حَيْوَة وغيره قالا حدثنا محمد بن عبد الرحمن أبو الأسود قال: قطع على (5) أهل المدينة بعْثٌ، فاكتتبت فيه، فلقيتُ عكرمة مولى ابن عباس فأخبرته، فنهاني عن ذلك أشد النهي، ثم قال: أخبرني ابن عباس أن ناسا من المسلمين كانوا مع المشركين، يكثرون سواد المشركين على رسول الله صلى الله عليه وسلم يأتي السهم فَيُرمى (6) به، فيصيب أحدهم فيقتله، أو يضرب عنقه فيقتل، فأنزل الله [عز وجل] (7) { إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ } رواه الليث عن أبي الأسود (8) .<br />وقال ابن أبي حاتم: حدثنا أحمد بن منصور الرَّمَادِي، حدثنا أبو أحمد -يعني الزبيري-حدثنا<br />محمد بن شَرِيك المكي، حدثنا عمرو بن دينار، عن عكرمة عن ابن عباس قال: كان قوم من أهل مكة أسلموا، وكانوا يستخفون بالإسلام، فأخرجهم المشركون يوم بدر معهم، فأصيب بعضهم بفعل بعض (1) قال المسلمون: كان أصحابنا هؤلاء مسلمين (2) وأكرهوا، فاستَغْفَروا لهم، فنزلت: { إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ [قَالُوا فِيمَ كُنْتُم } إلى آخر] (3) الآية، قال: فكتب إلى من بقي من المسلمين بهذه الآية: لا عذر لهم. قال: فخرجوا فلحقهم المشركون فأعطوهم الفتنة، فنزلت هذه (4) الآية: { وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ } الآية (5) [البقرة: 8] .<br />(ibnu katsir)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-76391838817740485742011-11-04T10:27:06.770+07:002011-11-04T10:27:06.770+07:00Anda dapat lihat istinbath para ulama yang saya ku...Anda dapat lihat istinbath para ulama yang saya kutip, bahwa mereka <b>tidak mengkafirkannya</b>.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-31790587174445365192011-11-04T08:51:55.873+07:002011-11-04T08:51:55.873+07:00apa perbuatan hatib jika dilakuakan pd masa skrg m...apa perbuatan hatib jika dilakuakan pd masa skrg masih tidak dihukumi kafir???Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-77351698553140577372011-11-02T17:54:32.286+07:002011-11-02T17:54:32.286+07:00pertanyaan lainnya blm dijawab< jd sekalian aja...pertanyaan lainnya blm dijawab< jd sekalian aja g perlu diulang....syukronAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-23891675448745110382011-11-02T08:36:53.826+07:002011-11-02T08:36:53.826+07:00Mungkin kalimat yang bisa menengahi konflik judul ...Mungkin kalimat yang bisa menengahi konflik judul artikel, adalah seperti ini :<br /><br />"Pemberian Pertolongan Kepada Orang Kafir Yang [Pemberinya] Tidak Dihukumi Kafir".<br /><br /><br />Bukan orang kafirnya yang jadi objek hukum, tetapi orang yang memberikan pertolongan kepada orang kafir itulah yang menjadi objek hukum.<br /><br />Allhu a'lam.<br /><br />-ibnu ruhadi-Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-20069720774769002592011-11-02T06:57:36.490+07:002011-11-02T06:57:36.490+07:00Justru itulah yang saya heran, .... dari judulnya ...Justru itulah yang saya heran, .... dari judulnya pun terang bahwa inti yang hendak dibahas adalah : Ada jenis pertolongan kepada orang kafir yang tdiak menyebabkan pelakunya kafir. Lha kok Anda bisa menyimpulkan ada orang kafir tidak dihukumi kafir ?. Logika absurd.<br /><br />Kalau semisal Anda tidak tahu, melalui artikel di atas saya beritahukan kepada Anda. Dan saya pun telah menyertakan penjelasan ulama tentangnya.<br /><br />Adapun kecintaan dan keridlaan (dalam hati), maka ia bisa dihukumi jika yang yang bersangkutan menyatakannya (dengan lisannya). Sama halnya dengan istihlaal, yang ia hanya bisa diketahui jika yang bersangkutan menyatakannnya. Kemudian, ditegakkan padanya hujjah. Jika memang telah tegak, maka barulah kafir ia.<br /><br />Coba anda baca kitab-kitab fiqh yang membahas tentang hukum jasus (mata-mata).Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-47511221996172254742011-11-02T05:23:31.629+07:002011-11-02T05:23:31.629+07:00berarti antum yg tdk cermat dlm membaca ungkapan a...berarti antum yg tdk cermat dlm membaca ungkapan ana.... ana kan bilang: Melihat judul....artinya dr judul yg telah ana baca tsb saya timbul pertanyaan yg sprti itu...<br /><br />pertanyaan antum dr mana ana menyimpulkan kiranya tdk perlu ana jawab,tp ana yang tanya apa mungkin ada orng kafir yg tdk dihukumi kafir??<br />trs pertanyaan yg lain dr post diatas kiranya jg perlu antum jelaskan<br />jazakallahu khairAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-15826107905191211152011-11-01T20:30:11.371+07:002011-11-01T20:30:11.371+07:00Keheranan anda akibat kekurangcermatan anda. Judul...Keheranan anda akibat kekurangcermatan anda. Judulnya adalah :<br /><br /><b>"Pemberian Pertolongan Kepada Orang Kafir Yang Tidak Dihukumi Kafir"</b>.<br /><br />Kurang jelas ya ?. Jadi, dari mana Anda menyimpulkan ada orang kafir yang tidak dihukumi kafir berdasarkan judul di atas ?. Aneh.<br /><br />Dalam artikel di atas saya telah sebutkan tafshil (perincian) yang disebutkan ulama. Oleh karena itu, jika ingin memahami satu ayat, jangan lepaskan penjelasan para ulama tentangnya. Bukan dengan pemahaman sendiri. Selain itu, dengan mencermati sababun-nuzuul ayat, kita akan tahu maksud kandungan hukum yang termuat dalam ayat tersebut.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-47202506467971284302011-11-01T20:24:07.701+07:002011-11-01T20:24:07.701+07:00Melihat judul yg antum tulis ana jd timbul pertany...Melihat judul yg antum tulis ana jd timbul pertanyaan.."Bagaimana ada orang kafir yg tdk dihukumi kafir?" Menurut ana judul ini aneh!! Setelah ana baca rupanya kisah hatib yg dijadikan dalil (kalau bleh sy bilang)shg ada judul aneh tsb.<br />Kalau kejadian hatib terjadi pd kita apa ttp kedudukan kita spt hatib (yakni tdk kafir) sdg ayat telah jelas bhw tawalli pd orang kafir adalah kafir??<br />Karena dijaman skrg tdk ada wahyu yg akan mengabarkan hati kita dan manusia dihukumi berdsar dzahirnya..ini dpt dibuktikan dg perkataan umar ra yg akan menebas hatib disebabkan umar menghukumi berdsr dzahir, tp krn ada wahyu segalanya jd lain, jd judul diatas ana kira tdk tepat krn hukum dijatuhkan atas dzahir, jika dzahirnya kafir mk kafirlah dia..urusan hatinya hanya allah yg tahu..terbukti apa yg dihati hatib dibenarkan oleh allah lewat wahyu..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-89974259024053196472011-10-25T19:04:35.830+07:002011-10-25T19:04:35.830+07:00@Anonim 25 Oktober 2011 11:55,.....
Sayyid Quthb ...@Anonim 25 Oktober 2011 11:55,.....<br /><br />Sayyid Quthb mempunyai beberapa kekeliruan yang sangat fatal. Syaikh Raabi' adalah terdepan dalam penjelasan ini, dan buku-buku beliau lebih dari cukup untuk menjelaskan hakekat manhaj Sayyid Quthb. Memang benar sebagian ulama Saudi memberikan pujian kepada Sayyid Quthb. Akan tetapi, yang menjadi bahan kajian adalah tidak sekedar adanya pujian atau celaan. Namun, apa sebab mereka memuji dan mencelanya ?. Apakah tepat pujian dan celaan itu dialamatkan kepada Sayyid Quthb ?.<br /><br />Ada orang yang berlebih-lebihan terhadap Sayyid Quthb. Ada yang berlebihan memujinya sehingga menutup mata beberapa kekeliruan fatal yang dilakukannya. Ada pula yang berlebihan dalam mencelanya sehingga mengkafirkannya. Dua sikap ini adalah keliru.<br /><br />Sebagai bahan bacaan yang saya rasa perlu, silakan Anda baca penjelasan Syaikh Masyhuur Hasan Salmaan yang telah diterjemahkan oleh salah seorang rekan saya :<br /><br /><a href="http://salafyitb.wordpress.com/2007/08/21/antara-kedzaliman-dan-pelurusan-sayyid-qutb/" rel="nofollow"><b>Antara Kedzaliman dan Pelurusan : Sayyid Qutb</b></a><br /><br />***********<br /><br />@Anonim 25 Oktober 2011 12:46.......<br /><br />Tidak.<br /><br />Boleh hukumnya mengambil istri dari kalangan Ahlul-Kitab.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-21825904457965245802011-10-25T12:46:57.462+07:002011-10-25T12:46:57.462+07:00Apakah termasuk dalam dosa besar kalau mengambil m...Apakah termasuk dalam dosa besar kalau mengambil mereka sebagai istri ? yang kita cintai .Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-81147306317777382642011-10-25T11:55:51.940+07:002011-10-25T11:55:51.940+07:00afwan ust....
Farid Nu'man menulis beberapa F...afwan ust....<br /><br />Farid Nu'man menulis beberapa Fatwa seputar pembelaan Ulama Saudi terhadap Sayyid Quthub & hasan Al Banna lalu Ust Abu Salma menulis juga tahdziran Ulama Saudi terhadap Sayyid Quthub & hasan Al Banna, pertanyaan sy, manakah yg Valid Ust...???<br /><br />apakah ust tau link yg mengupas permasalahan ini scra adil.???<br /><br />syukran,Anonymousnoreply@blogger.com