tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post4110926600239958082..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Benarkah Atsar : ‘Sebaik-Baik Bid’ah adalah Ini’ Derajatnya Lemah ?Unknownnoreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-41565161462511969152014-06-28T20:55:44.563+07:002014-06-28T20:55:44.563+07:00Assalamualaikum ustad... saya menjumpai tulisan in...Assalamualaikum ustad... saya menjumpai tulisan ini.. saya mau bertanya tentang hadist di atas... saya dapetin tambahan sedikit dr hadist yg ustad bawakan... Abdurrahman bin Abdil Qari berkata,<br /><br />خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَانِي لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ فَقَالَ عُمَرُ نِعْمَتِ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنْ الَّتِي يَقُومُونَ يَعْنِي آخِرَ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ يَقُومُونَ أَوَّلَهُ .<br /><br />“Saya keluar ke masjid bersama Umar bin Al Khathab pada bulan Ramadhan. Di sana banyak sekali orang yang terpencar-pencar. Ada yang shalat sendirian. Ada juga yang shalat sendiri, tetapi ada beberapa orang yang mengikutinya. Umar berkata; ‘Demi Allah, sesungguhnya saya melihat jika saya satukan mereka dengan seorang imam tentu akan lebih baik.’ Maka, Umar pun mengumpulkan mereka dengan Ubay bin Ka’ab sebagai imam. Kemudian, saya keluar lagi bersama Umar pada malam yang lain, dimana ornag-orang shalat dengan qari` (imam) mereka. Umar berkata; ‘Ini adalah bid’ah yang sangat bagus. Tetapi, orang-orang yang sekarang tidur itu lebih baik daripada yang bangun.’ Maksud Umar, orang yang tidur untuk bangun di akhir malam. Waktu itu, orang-orang qiyamullail pada awal malam.”<br /><br />Takhrij<br /><br />Hadits ini diriwayatkan Imam Malik bin Anas bin Malik Al Ashbahi Al Madani (w. 179 H) dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari Urwah bin Az Zubair dari Abdurrahman bin Abdil Qari. [5]<br /><br />Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari (1871), Al Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman (3122), dan Abdurrazaq dalam Al Mushannaf (7723).<br /><br />hikmah dan ibrah<br /> Kata Umar, “Orang-orang yang sekarang tidur itu lebih baik daripada yang bangun.” Maksudnya, berjamaah tarawih di masjid pada awal malam adalah bagus. Namun, orang yang tidur pada awal malam agar bisa bangun tengah malam atau dini hari untuk shalat adalah lebih bagus lagi.<br /><br />yang mau saya tanyakan, jadi apa betul shalat qiyamul lail/taraweh di rumah sendiri2 di tengah malam/ dini hari lebih afdol drpd taraweh berjemaah di mesjid?Alexhttps://www.facebook.com/alex.arpeggionoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-37421399825463226972012-07-12T00:51:58.890+07:002012-07-12T00:51:58.890+07:00O iya, di atas ada sedikit kekeliruan, yaitu pada ...O iya, di atas ada sedikit kekeliruan, yaitu pada komentar saya tanggal 8 Juli 2012 01:14, yang tertulis :<br /><br /><i>"Sekali lagi, perkataan sebaik-baik bid’ah yang diucapkan Ibnu ‘Umar tadi terkait dengan shalat sunnah mutlak yang banyak dikerjakan pada <b>shalat Dluhaa</b>. Bukan pada shalat Dluhaa nya itu sendiri"</i> [selesai].<br /><br />Maksud saya adalah :<br /><br /><i>"Sekali lagi, perkataan sebaik-baik bid’ah yang diucapkan Ibnu ‘Umar tadi terkait dengan shalat sunnah mutlak yang banyak dikerjakan pada <b>waktu Dluhaa</b>. Bukan pada shalat Dluhaa nya itu sendiri"</i>.<br /><br />Silakan baca :<br /><br /><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/07/memahami-bidah-hasanah-ibnu-umar.html" rel="nofollow">Memahami ‘Bid’ah Hasanah’ Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa</a>.<br /><br />------------<br /><br />@Irfan,.... maksudnya adalah bid'ah secara bahasa.<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-1804962031897890642012-07-09T11:24:56.677+07:002012-07-09T11:24:56.677+07:00Ustadz,
Bagaimana pemahaman perkataan Umar "...Ustadz,<br /><br />Bagaimana pemahaman perkataan Umar "Sebaik-baik bid'ah adalah ini"?<br /><br />Saya pernah baca dalam Subulus Salam penjelasan Imam Shan'ani yang berbeda dari apa yang pahami selama ini bahwa maknanya adalah bid'ah secara bahasa.Irfanhttp://www.google.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-88212420372824604212012-07-08T10:07:56.528+07:002012-07-08T10:07:56.528+07:00Alhamdulillah jelas ustadz.. jazakallahu khairan a...Alhamdulillah jelas ustadz.. jazakallahu khairan atas susah2nya menjelaskan..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-75021205535893630082012-07-08T01:14:39.275+07:002012-07-08T01:14:39.275+07:00Jelasnya lagi dalam riwayat :
حَدَّثَنَا يَعْقُوب...Jelasnya lagi dalam riwayat :<br /><br />حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ هُوَ الدَّوْرَقِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ لَا يُصَلِّي مِنَ الضُّحَى إِلَّا فِي يَوْمَيْنِ يَوْمَ يَقْدَمُ بِمَكَّةَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَقْدَمُهَا ضُحًى فَيَطُوفُ بِالْبَيْتِ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ خَلْفَ الْمَقَامِ، وَيَوْمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَإِنَّهُ كَانَ يَأْتِيهِ كُلَّ سَبْتٍ، فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَرِهَ أَنْ يَخْرُجَ مِنْهُ حَتَّى يُصَلِّيَ فِيهِ، قَالَ: وَكَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَزُورُهُ رَاكِبًا وَمَاشِيًا، قَالَ: وَكَانَ يَقُولُ: إِنَّمَا أَصْنَعُ كَمَا رَأَيْتُ أَصْحَابِي يَصْنَعُونَ، وَلَا أَمْنَعُ أَحَدًا أَنْ يُصَلِّيَ فِي أَيِّ سَاعَةٍ شَاءَ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ، غَيْرَ أَنْ لَا تَتَحَرَّوْا طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلَا غُرُوبَهَا "<br /><br />Dari Naafi’ : Bahwasannya Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa tidak pernah mengerjakan shalat Dhuha kecuali pada dua kali, yaitu hari ketika dia mengunjungi Makkah saat dia memasuki kota Makkah di waktu Dhuha lalu dia melakukan thawaf di Al Bait (Ka'bah) kemudian shalat dua raka'at di belakang Maqam (Ibrahim) dan satunya lagi saat dia mengunjungi masjid Quba', yang dia mendatanginya pada hari Sabtu. Bila dia sudah memasukinya, maka dia enggan untuk keluar darinya hingga dia shalat terlebih dahulu di dalamnya. Berkata Nafi' : "Dan Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi (masjid Quba') baik dengan berkendaraan ataupun berjalan kaki". Berkata Nafi' : "Dan Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma berkata : "Sesungguhnya aku mengerjakan yang demikian seperti aku melihat para sahabatku melakukannya, namun aku tidak melarang seseorangpun untuk mengerjakan shalat pada waktu kapanpun yang dia suka baik di waktu malam maupun siang hari, asalkan tidak bersamaan waktunya saat terbitnya matahari atau saat tenggelam" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1192].<br /><br />Nah,... dari sini saya kok sedikit mendapatkan kejelasan bahwa sebaik-baik bid’ah yang dimaksudkan oleh Ibnu ‘Umar adalah terkait shalat sunnah mutlak yang dilakukan oleh seorang muslim pada waktu malam dan siang, dan kemudian orang-orang banyak melakukannya pada waktu Dluhaa. Di satu sisi Ibnu ‘Umar mengetahui bahwa shalat sunnah mutlak itu adalah masyru’, namun di sisi lain ia tidak mengetahui dalil dilaksanakan shalat Dluhaa dengan mendawamkannya. Sekali lagi, perkataan sebaik-baik bid’ah yang diucapkan Ibnu ‘Umar tadi terkait dengan shalat sunnah mutlak yang banyak dikerjakan pada shalat Dluhaa. Bukan pada shalat Dluhaa nya itu sendiri.<br /><br />Tentu saja ini mesti kita pahami sikap Ibnu ‘Umar yang sangat bersemangat mencontoh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan bagaimana pengingkarannya terhadap sesuatu yang menyelisihinya meskipun penyelisihan tersebut terkandung sebagian ‘kebaikan’.<br /><br />عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: " كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً<br /><br />Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : “Setiap bid’ah adalah sesat, meskipun orang-orang memandangnya sebagai satu kebaikan” [shahih].<br /><br />عن نافع أن رجلا عطس إلى جنب بن عمر فقال الحمد لله والسلام على رسول الله قال بن عمر وأنا أقول الحمد لله والسلام على رسول الله وليس هكذا علمنا رسول الله صلى الله عليه وسلم علمنا أن نقول الحمد لله على كل حال<br /><br />Dari Nafi’ : Bahwasannya ada seseorang bersin di samping Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhu, lalu dia berkata : “Alhamdulillah was-salaamu ‘alaa Rasulihi (segala puji bagi Allah dan kesejahteraan bagi Rasul-Nya)”. Maka Ibnu ‘Umar berkata : “Dan saya mengatakan,alhamdulillah was-salaamu ‘alaa Rasuulillah. Akan tetapi tidak demikian Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami. Akan tetapi beliau mengajarikami untuk mengatakan : “Alhamdulillah ‘alaa kulli haal” (Alhamdulillah dalam segala kondisi) [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2738, Al-Haakim 4/265-266, dan yang lainnya dengan sanad hasan].<br /><br />Wallaahu a’lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-89068621753155308062012-07-08T01:14:13.809+07:002012-07-08T01:14:13.809+07:00Sanadnya shahih. Begini selengkapnya :
حَدَّثَنَا...Sanadnya shahih. Begini selengkapnya :<br /><br />حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، عَنِ الْجُرَيْرِيِّ، عَنِ الْحَكَمِ بْنِ الْأَعْرَجِ، قَالَ: سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنْ صَلَاةِ الضُّحَى، وَهُوَ مُسْنِدٌ ظَهْرَهُ إِلَى حُجْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: بِدْعَةٌ، وَنِعْمَتِ الْبِدْعَةُ ! "<br /><br />Ibnu 'Ulayyah mendengar hadits dari Al-Jurairiy sebelum ikhtilathnya. Selain dari jalan Al-A'raj, atsar itu juga diriwayatkan dari jalan Mujaahid.<br /><br />Benar bahwasannya yang dimaksudkan Ibnu 'Umar adalah bid'ah secara lughawiyyah. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal sebagai :<br /><br />Ibnu 'Umar belum pernah mengetahui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah memerintahkannya atau pernah mengerjakannya, sebagaimana dalam riwayat :<br /><br />عن مورق قال: قلت لابن عمر رضي الله عنهما: أتصلي الضحى؟ قال: لا، قلت: فعمر؟ قال: لا، قلت: فأبو بكر؟ قال: لا، قلت: فالنبي ؟ قال: لا إخاله.<br /><br />Dari Muwarriq ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhuma : “Apakah engkau melakukan shalat Dluha ?”. Ia menjawab : “Tidak”. Aku kembali bertanya : “Bagaimana dengan ‘Umar ?”. Ia menjawab : “Tidak”. Aku kembali bertanya : “Abu Bakr ?”. Ia menjawab : “Tidak”. Aku kembali bertanya : “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?”. Ia menjawab : “Aku kira tidak” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1175].<br /><br />Ibnu ‘Umar menafikkan shalat Dluhaa, kecuali jika baru saja datang dari safar atau bepergian, karena ada riwayat shahih dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagai berikut :<br /><br />أَخْبَرَنَا أَبُو عَرُوبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الصَّوَّافُ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَالِمُ بْنُ نُوحٍ الْعَطَّارُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ " أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي الضُّحَى إِلا أَنْ يَقْدُمَ مِنْ غَيْبَةٍ "<br /><br />Dari Ibnu ‘Umar : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat Dluhaa kecuali jika baru datang dari bepergian” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 2528 dan Ibnu Khuzaimah no. 1160; sanadnya hasan].<br /><br />Akan tetapi ia sendiri juga mengerjakannya, sebagaimana riwayat :<br /><br />ثَنَا لَيْثٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، كَانَ يُسْأَلُ عَنْ صَلاةِ الضُّحَى فَلا يَنْهَى وَلا يَأْمُرُ بِهَا، وَيَقُولُ: " إِنَّمَا أَصْنَعُ كَمَا رَأَيْتُ أَصْحَابِي يَصْنَعُونَ، وَلَكِنْ لا تُصَلُّوا عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَلا عِنْدَ غُرُوبِهَا "<br /><br />Ibnu 'Umar pernah ditanya tentang shalat Dluhaa, maka ia tidak melarangnya tidak pula memerintahkannya. Ia berkata : "Aku hanyalah melakukannya sebagaimana aku lihat para shahabatku melakukannya. Akan tetapi janganlah kalian mengerjakannya ketika matahari terbit dan tenggelamnya" [Diriwayatkan oleh Abu Jahm Al-Baghdaadiy dalam Juz-nya no. 17; sanadnya shahih].Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-80889304505253339202012-07-07T18:29:05.798+07:002012-07-07T18:29:05.798+07:00Apalagi saya ustadz, yang saya tahu y nukilannya a...Apalagi saya ustadz, yang saya tahu y nukilannya aja.. jazakallahu khairan sudah bersusah2.. kalo yang ini ustadz ? <br /><br />بِدْعَةٌ وَنِعْمَتْ البِدْعَةُ (رواه ابن أبي شيبة)<br /><br />kayanya di mushannaf ibn abi syaibah.. apakah ini sahih ustadz?<br />Kalo ya bagaimana penjelasannya apakah dia sama juga bid'ah lughawiyah ?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-29599401681105023362012-07-07T16:13:11.395+07:002012-07-07T16:13:11.395+07:00Anonim 7 Juli 2012 09:16,.... saya juga merasa kes...Anonim 7 Juli 2012 09:16,.... saya juga merasa kesulitan sama dengan antum. Benar, bahwasannya Ibnu Hajar telah menegaskan keshahihannya. Tapi bisakah saya dibantu : Sebenarnya riwayat manakah yang dimaksud Ibnu Hajar ?. Karena sampai saat ini saya belum mendapatkannya. Barangkali kalau kita mendapatkan riwayat lengkapnya di kitab apa (dengan sanadnya tentu saja), bisa terbantu dengan kejelasan lafadh-lafadh yang lainnya.....<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-89086129055892309162012-07-07T10:22:36.208+07:002012-07-07T10:22:36.208+07:00Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh su...Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh sukron akhi atsa penjelasanya,.semoga bermanfaat .istiqomahhttps://www.blogger.com/profile/06107135151501086405noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-70889337020185435512012-07-07T10:19:20.953+07:002012-07-07T10:19:20.953+07:00Assalam mualaikum,..sukron akhi atas ilmunya,..Assalam mualaikum,..sukron akhi atas ilmunya,..istiqomahhttps://www.blogger.com/profile/06107135151501086405noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-38211344658178446952012-07-07T09:16:11.552+07:002012-07-07T09:16:11.552+07:00jazakallahu khairan ustadz atas jawabannya..
Tapi ...jazakallahu khairan ustadz atas jawabannya..<br />Tapi saya kesulitan memahami konsekuensi atsar diatas ustadz, berbeda dengan atsar 'Umar bahwa bid'ah yang disebutkan adalah bid'ah lughawiyah, artinya (cmiiw) 'Umar tidak berpandangan hal itu sebagai bid'ah.. Nah kalo Ibnu 'umar radhiallahu'anhuma kan sudah jelas posisinya bahwa beliau menganggap sholat dluha sebagai bid'ah, tapi kok malah berkata sebaik-baik bid'ah dan ahsanu ma ahdatsu.. mohon dijelaskan ustadz<br />barakallahu fiikAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-88349942903090884902012-07-06T22:50:44.973+07:002012-07-06T22:50:44.973+07:00Tashiih itu berasal dari Ibnu Hajar. Saya sendiri ...Tashiih itu berasal dari Ibnu Hajar. Saya sendiri belum tahu sanad persisnya riwayat tersebut.<br /><br />Perkataan Ibnu 'Umar tersebut terkait dengan shalat Dluhaa. Telah masyhur bahwa Ibnu 'Umar berpendapat bahwa membiasakan shalat Dluhaa itu bid'ah. Dan.....perkataan beliau tersebut keliru.<br /><br /><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/09/hukum-shalat-dluhaa.html" rel="nofollow">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/09/hukum-shalat-dluhaa.html</a>Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-43141496377934233552012-07-06T21:58:29.304+07:002012-07-06T21:58:29.304+07:00Kalo riwayat ibnu umar ini gimana kesahihannya ust...Kalo riwayat ibnu umar ini gimana kesahihannya ustadz? ditulisnya sih <br /><br />أنها محدثة وأنها لمن أحسن ما أحدثوا<br /><br />سعيد بن منصور بإسناد صحيح<br /><br />Penjelasannya gimana ustadz?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-59557319299710292682012-05-21T19:14:26.546+07:002012-05-21T19:14:26.546+07:00Maaf lupa menyertakan link... diambil dr sini usta...Maaf lupa menyertakan link... diambil dr sini ustadz<br />http://islamicemirate.com/resources/islamic-quotes/261<br />Abu hasanAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-43336545326116502562012-05-21T19:12:48.063+07:002012-05-21T19:12:48.063+07:00Ustadz mau menanyakan mengenai atsar dibawah ini, ...Ustadz mau menanyakan mengenai atsar dibawah ini, yang sangat menjelaskan sekali..saya dapat dan saya kopas sesuai apa adanya.. bagaimana atsar ini menurut ustadz? <br /><br />This (atsar yang di bukhori, seperti yg dibahas diatas) is further clarified by the more detailed report in Ibn Sa’d’s Al-Tabaqât Al-Kubrâ Vol.5 p42 from Nawfal b. Iyâs Al-Hudhalî:<br /><br />During the time of ‘Umar b. Al-Khattâb, we used to pray in Ramadân in groups – here and there – in the mosque. People would incline to pray behind those who had the best voices. ‘Umar said, “Do I not see that they are treating the Qurân like song? By Allâh, if I can, I will change this.” Only three nights later, he told Ubay b. Ka’b to lead them in prayer, then stood behind the rows and said, “If this is a bid’ah, then what a good bid’ah it is.”<br /><br />Al-‘Allâmah Al-Mu’allimî Al-Yamânî graded this narration’s chain of transmission sahîh in his treatise Qiyâmu Ramadân p51.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-39705836323059461132012-02-24T14:53:46.080+07:002012-02-24T14:53:46.080+07:00Sebelum berkomentar lebih jauh, tentu saja harus d...Sebelum berkomentar lebih jauh, tentu saja harus disamakan dulu persepsi apa itu ibadah mahdlah dan ghairu mahdlah.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-49898637007515086742012-02-24T11:25:16.769+07:002012-02-24T11:25:16.769+07:00Assalamu'alaikum ustadz,
apakah ada bid'a...Assalamu'alaikum ustadz,<br /><br />apakah ada bid'ah/ inovasi dalam ibadah ghairu Mahdhah .. ? bagaimana menjawab subhat artikel ini ustadz http://www.mutiarazuhud.com/kegemparan-sebuah-kaidah/?print=1<br /><br />syukron<br /><br />Abu muhammadAnonymousnoreply@blogger.com