tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post2780709876501989211..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Da'i SunnahUnknownnoreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-17900464017700962812016-08-28T20:48:16.606+07:002016-08-28T20:48:16.606+07:00Ustadz kalo Mufti Menk itu Da'i Sunnah atau bu...Ustadz kalo Mufti Menk itu Da'i Sunnah atau bukan?<br /><br />TerimakasihZakir Naik tentang Tahlilanhttp://www.ayat-kursi.com/2016/07/zakir-naik-tahlilan-dan-yasinan-bukan.htmlnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-79031945677850984922016-08-24T16:47:37.966+07:002016-08-24T16:47:37.966+07:00Anonim 1 & 2,.... anggaplah tulisan saya di at...Anonim 1 & 2,.... anggaplah tulisan saya di atas sebagai komentar terhadap tulisan Farid Nu'man dan temannya itu. Semoga relevan. Kadang sebagian pihak yang merasa 'meri' (iri) dengan istilah "ustadz Sunnah" ini berasal dari orang-orang yang tidak kebagian jatah sebutan sebagai 'ustadz Sunnah', sementara dirinya sudah ngebet dan pingin diakui sebagai 'ustadz Sunnah'. Cukup bisa dipahami. Sunnah atau tidaknya seseorang itu ternilai bukan sekedar sebab 'fiqh', tapi aqidah dan manhaj. <br /><br />Anonim 3,.... membaca tulisan Ahmad Sarwat kok rasa-rasanya seperti merasakan taste tulisan seorang komedian, mohon maaf. Tapi bener,.... cukup menghibur meskipun secara substansi 0 nilainya. Tapi biarlah, barangkali dengan ia menulis seperti itu, libido asal kritiknya dapat tersalurkan. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan....<br /><br />NB : Silakan baca tulisan saya mengomentari dagelan Ahmad Sarwat berikut : <a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/01/ahmad-sarwat-al-buuthiy-dan-al-albaaniy.html" rel="nofollow"><b>Ahmad Sarwat, Al-Buuthiy, dan Al-Albaaniy</b></a>. Semoga bermanfaat.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-14684286200293944032016-08-24T08:54:35.927+07:002016-08-24T08:54:35.927+07:00akhi jauzaa, mohon di jelaskan tentang tulisan ust...akhi jauzaa, mohon di jelaskan tentang tulisan ustad ahmat sarwat dibawah ini, yg tulisannya kok cenderung kasar yaa.....dalam mengkritik kelompok lain.....<br /><br />http://www.fiqhmenjawab.net/2016/04/mengapa-imam-madzhab-tidak-pakai-hadits-bukhari-muslim/Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-40429566034466959502016-08-24T08:48:57.043+07:002016-08-24T08:48:57.043+07:00ini ada lagi ustad tarbiyyah, kenapa pada sensitif...ini ada lagi ustad tarbiyyah, kenapa pada sensitif dan pada ngomongin ustad sunnah yaa ?<br /><br />http://manhajuna.com/proporsional-dengan-istilah-sunah/Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-39288052702130997822016-08-24T08:46:11.660+07:002016-08-24T08:46:11.660+07:00saya dapat dari GROUP WA, ustad ini mengkritik kat...saya dapat dari GROUP WA, ustad ini mengkritik kata2 ustad sunnah....<br />............................<br />Majelis Ilmu Farid Nu'man:<br />🍃🌺Maaf .. Dia Bukan Ustadz Sunnah🌺🍃<br /><br />💦💥💦💥💦💥💦💥<br /><br />Sangat menarik melihat perkembangan da’wah Islam di Indonesia. Semarak dan sangat massif. Banyak sekali perkembangan termasuk perkembangan media da’wahnya. Di antaranya penggunaaan medsos. Tapi, ada yang unik jika kita perhatikan, yaitu polarisasi dan kubu-kubuan antar harakah, jamaah, dan majelis ta’lim semakin terasa. Sehingga tipis perbedaan antara aset positif ataukah bahaya laten. Barang kali ini sisi lain dari maraknya da’wah medsos tersebut. Sangat nampak jelas dan telanjang.<br /><br />Termasuk di antaranya, penggunaan istilah-istilah untuk menunjukkan identifikasi, misalnya sebutan “ustadz sunnah, pengajian sunnah, radio sunnah,” dan semisalnya. Ini identifikasi yang bagus jika untuk menyemangati para penuntut ilmu agar mencintai, mempelajari, dan menjalankan sunnah Nabi ﷺ dan tidak salah dalam mengambil ilmu agama. Tapi, kenyataan yang berkembang istilah ini menjadi sebuah sandi atau kode hizbiyyah (fanatisme) segolongan umat Islam atas kelompoknya, dan peremehan atas yang lainnya. Ustadz mana pun yang sudah masuk lingkup “Ustadz Sunnah” -entah apa baromaternya istilah ini- maka posisinya aman; nasihatnya akan didengar, kajiannya akan dihadiri, faidah darinya akan diapresiasi, walau kapasitas ilmiyahnya biasa saja.<br /><br />Ada pun yang tidak masuk dalam lingkup “Ustadz Sunnah” dalam ukuran mereka, maka dia tereliminasi, dipandang sebelah mata, ditinggalkan, padahal dulunya bisa jadi dia begitu diminati, walau dia termasuk seorang ustadz yang memiliki kafa’ah syar’iyah yang luar biasa. Kenapa bisa begitu? Ya itu tadi, dia bukan (lagi) “Ustadz Sunnah,” barang kali dia ustadz mubah, bahkan ustadz makruh ...<br /><br />Semoga Allah ﷻ lindungi kita dari fanatisme tercela ini .., dan mampu memandang sesama muslim, Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sebagai saudara dan teman seperjuangan.<br /><br />Wallahu A’lam<br /><br />🍃🌾🌸🌴🌺🌷☘🌻<br /><br />✏ Farid Nu'man HasanAnonymousnoreply@blogger.com