tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post2768579405596483353..comments2024-03-24T04:17:07.334+07:00Comments on Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة: Ahlul-Bait adalah Jaminan Keselamatan Dunia dan AkhiratUnknownnoreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63805002503992188652013-07-13T09:31:27.711+07:002013-07-13T09:31:27.711+07:00APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?
Dlm Al Quran yan...APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?<br /><br />Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.<br /><br />1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".<br /><br />2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?<br /><br />3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".<br /><br />Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait menjadi universal:<br /><br />1. Kedua orang tua para nabi/rasul;.<br /><br />2. Saudara kandung para nabi/rasul.<br /><br />3. Isteri-isteri beliau.<br /><br />4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. <br /><br />Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah bukan termasuk kelompok ahlul bait. <br /><br />Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:<br /><br />“Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).<br /> <br />Kesimpulan dari tulisan di atas, bahwa pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya seperti Saidina Hasan dan Husein maupun yang perempuan bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.<br />elfanhttps://www.blogger.com/profile/18082786142051596673noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-73598378854787847132011-04-20T19:10:41.752+07:002011-04-20T19:10:41.752+07:00Good ustadz, waktu antum terlalu berharga untuk di...Good ustadz, waktu antum terlalu berharga untuk disia-siakan mengecek validitas perkataan si anonim 20 April 2011 13:42.<br /><br />Kami, sahabat2 antum juga sependapat dengan antum untuk tidak mengambil pusing dengan perkataan org2 syi'ah yg mengambil perkataan para ulama yg mendukung hawa nafsu mereka. Bagi kami jelas kok, mau dibawakan perkataan berjuta2 ulama di dunia ini dari jaman salaf hingga khalaf klo bertentangan dengan qur'an dan sunnah2 shahih, jelas itu tertolak.<br /><br />Maaf ya mas anonim, kami tidak akan mempedulikan komen anda. Sok atuh ustadz abul jauzaa, diselesaikan dulu pekerjaan antum lalu kita lanjut lg ta'limnya :)<br /><br />Wassalamu'alaikumAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-74548406824607756572011-04-20T14:37:32.467+07:002011-04-20T14:37:32.467+07:00saya lagi tidak ada waktu mengecek validitas perka...saya lagi tidak ada waktu mengecek validitas perkataan Anda itu. seandainya betul yang Anda katakan dan bahkan jika Anda sebut lebih banyak lagi ulama, maka itu sama sekali tidak membatalkan bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah bermuka masam dan kemudian mendapat teguran dari Allah ta'ala karenanya.<br /><br />saya kira Anda tidak terlalu asing bahwa Ahlus-Sunnah tidak mudah tertipu atas propaganda Syi'ah dengan menyebutkan perkataan ulama yang kebetulan mencocoki 'aqidah mereka untuk membatalkan nash.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-8981594470670972762011-04-20T13:42:03.854+07:002011-04-20T13:42:03.854+07:00perlu diketahui bahwa ulama2 sunni pun berpendapat...perlu diketahui bahwa ulama2 sunni pun berpendapat bahwa yg bermuka masam bukan Rasulullah. itu bisa dilihat di:<br /><br />1. Imam Fakhruddin ar-Razi (606 H) dalam kitabnya ‘Ismah al-Anbiya<br /><br />2. Al-Qadhi ‘Iyadl (544 H) dalam kitabnya Asy-Syifa Bita’rifi huquqi al-Musthafa<br /><br />3. Az-Zarkasyi (794 H) dalam kitabnya al-Burhan Fi ‘Ulumi al-Quran, dan<br /><br />4. Ash-Shalih asy-Syami (942 H) dalam kitabnya Subul al-Huda wa ar-RosyadAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-64461188618757503832011-04-18T15:15:11.152+07:002011-04-18T15:15:11.152+07:00Itu kata Anda yang muncul di tahun 1431 H. Saya me...Itu kata Anda yang muncul di tahun 1431 H. Saya memaklumi, karena Anda mengatakannya tanpa adanya ilmu. Dan maaf, saya tidak memperdulikan perkataan Anda karenanya.<br /><br />Adapun kata ulama, hadits tersebut shahih. Mursal shahabiy adalah diterima menurut pendapat yang shahih di kalangan muhadditsiin. Tentu saja, dan saya hampir yakin, Anda tidak mau menengok ilmu riwayat seperti ini. <br /><br />Mengapa diterima ? Sebab, shahabat itu adalah 'adil. Seandainya 'Aaisyah dan Anas tidak melihat peristiwa tersebut, maka telah keduanya tidak masyhur meriwayatkan dari kalangan tabi'iy. Oleh karenanya, besar kemungkinan keduanya mendapatkan periwayatan itu dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, atau dari shahabat lain yang menyaksikannya. <br /><br />Apalagi dengan adanya periwayatan keduanya secara bersamaan saling menguatkan. Dan harap Anda catat, jalur periwayatan sababun-nuzuul itu bukan hanya dari dua jalur 'Aaisyah dan Anas saja, namun ada jalur yang lain yang lemah, namun bisa menjadi syaahid atas kebenaran riwayat tersebut.<br /><br />wallaahu a'lam.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-34956746188557783992011-04-18T13:44:30.124+07:002011-04-18T13:44:30.124+07:00Benarkah Rasulullah bermuka masam..??
asbabun nuz...Benarkah Rasulullah bermuka masam..??<br /><br />asbabun nuzul surah Abasa bisa saja salah karena ada kerancuan..<br /><br />dari jalur sanad yaitu Aisyah & Anas keduanya masih kecil & anas belum lahir tatkala itu..<br /><br />bukankah ini ganjil...?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-50974858077953104882011-04-03T08:55:09.444+07:002011-04-03T08:55:09.444+07:00Sependek pengetahuan saya, iya.Sependek pengetahuan saya, iya.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-32859195264115840832011-04-02T15:00:32.630+07:002011-04-02T15:00:32.630+07:00kalau hadist ttng " kitabullah dan sunnah Ras...kalau hadist ttng " kitabullah dan sunnah Rasul nya " itu dhoif ya ustad? mohon penjelasanAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-35396614317253500402010-07-29T07:30:39.782+07:002010-07-29T07:30:39.782+07:00Untuk Saudara 1syahadat, ada hal perlu digaris baw...Untuk Saudara 1syahadat, ada hal perlu digaris bawahi dari kalimat-kalimat terakhir komentar Anda. Wajib kita yakini bahwa tidak akan ada satu pun hadits shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an. Dan untuk menentukan shahih tidaknya sebuah hadits maka ahlusunnah telah memiliki metoda yang jelas yang telah disepakati oleh para ulama ahli hadits ummat ini. Lalu perlu diketahui pula bahwa kedudukan As-Sunnah adalah semisal dengan Al-Qur'an karena keduanya adalah wahyu Allah. Bahkan para ulama telah menjelaskan bahwa Al-Qur'an itu butuh kepada As-Sunnah karena As-Sunnah itu salah satu fungsinya adalah menjelaskan dan menafsirkan kandungan dari Al-Qur'an. Wallahu A'lam.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-12521998708918793992010-07-28T13:49:33.832+07:002010-07-28T13:49:33.832+07:00Ya Ustadz,
Terima kasih atas penjelasannya. Saya m...Ya Ustadz,<br />Terima kasih atas penjelasannya. Saya mendapat banyak masukan berharga ttg (akar) ajaran syiah secara umum/global, khususnya tentang pemahaman siapakah "ahlul bayt". Saya melihat syiah lebih kaku dgn memandang ahlul bayt hanya sebatas Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Lalu itrahnya adalah (yg dianggap) keturunannya, yg mereka sebut sebagai 12 imam. Dan inilah yg menurut mereka wajib diikuti, sesuai hadith tsaqalain (ada 8 hadith yg saya baca dari kitab riwayat Imam Nawawi). Sementara sunni melihat ahlul bayt dalam cakupan yg lebih luas, selain mereka yg disebut tadi, juga mencakup istri-istri Nabi saw, dan keluarga Nabi yg kemudian diharamkan menerima zakat.<br />Perbedaan menajam ketika membahas konsep ttg ma'shum, dimana syiah berpandangan bahwa ahlul bayt dan itrahnya (haruslah) ma'shum, karena mereka disandingkan dgn Al Quran, sebagai pedoman yg wajib diikuti. Jika tidak ma'shum, maka kedudukannya sebagai pedoman terancam batal, karena yg namanya pedoman haruslah ma'shum. Sunni menilai bahwa itrah tidak ma'shum, melainkan harus bersandar kepada kitabullah. Saya lebih meyakini ini, karena dalam hadith-hadith dalam kitab Nawawi tsb memang disebutkan bahwa yg satu (kitabullah) lebih utama dibanding yg lain (ahlul bayt & itrahnya). Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyinggung pedoman yg diyakini oleh sunni, yaitu Al Quran dan hadith/sunnah (saya tdk membahas tsaqalain versi "sunnahku", karena sepengetahuan saya hadith tsb tidak benar). Bahwa hadith pun wajib disandarkan dgn Al Quran. Jika ada hal-hal yg disebutkan sebagai hadith, kemudian ternyata bertentangan dgn Al Quran, maka gugurlah ia shg tidak layak disebut sebagai hadith.<br />Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.Unknownhttps://www.blogger.com/profile/17603273893743453240noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-56255426339764410932010-06-29T20:09:17.796+07:002010-06-29T20:09:17.796+07:00na'am...
ana pernah baca artikel soulmate-nya...na'am...<br /><br />ana pernah baca artikel soulmate-nya secondprince, yakni salafytobat yang berjudul "azar paman nabi ibrahim".<br /><br />mereka sandarkan pendapat dari tafsir Ibnu Katsir. bukankah telah jelas bahwa dalam Al Quran disebutkan bahwa nabi ibrahim mendakwahi ayahnya yang berbuat syirik.<br /><br />"Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar; tidak melihat, dan tidak menolong kamu<br />sedikitpun. Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dan Tuhan Yang Maha Pemurah, sehingga jadilah kamu kawan syaitan.'" (QS, Maryam, 19:42-45)ibnu abi irfanhttps://www.blogger.com/profile/01904599742743757640noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-15236922810913878942010-06-29T13:02:47.018+07:002010-06-29T13:02:47.018+07:00Secondprince kok dijadiin hujjah? Banyak membelokk...Secondprince kok dijadiin hujjah? Banyak membelokkan penjelasan hadits2 dari para ulama bahkan memelintir ayat2 Qur'an dengan tafsirannya sendiri. Saya banyak melihat artikelnya malah tidak amanah dan muter2 begitu2 aja.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-12454068996944614912010-06-29T09:46:22.690+07:002010-06-29T09:46:22.690+07:00@ayu khoiriyah,
justru bagi saya, artikel2 pak Ab...@ayu khoiriyah,<br /><br />justru bagi saya, artikel2 pak Abul Jauzaa cukup fokus dan mengenai sasaran, silahkan anda baca artikel-artikel yg lain di blog ini yg masih dalam topik ini, akan saling melengkapi dan membentuk hujjah yang kuat. <br /><br />justru blog yg anda sebut di atas hujjahnya sangat rapuh, diantaranya yaitu mengkhususkan Al-Ahzab:33 hanya utk ahlul kisa'saja dan membuang begitu saja istri-istri Nabi yang juga merupakan ahlul bait beliau, padahal pembicaraan dari awal sampai akhir ayat2 tsb adalah mengenai istri Nabi SAW, yg ada dlm ayat sebelumnya adalah panggilan "wahai istri-istri Nabi" tidak ada tuch disebutkan "wahai saudara sepupu Nabi" atau "wahai puteri atau cucu Nabi". adalah suatu hal yg dipaksakan membuang istri2 Nabi dari pengertian ahlul bait dlm ayat tsb.<br /><br />kedua, mengenai doktrin kema'shuman ahlul bait, jelas sangat rapuh, karena banyak riwayat yg menceritakan bahwa ahlul bait pun ternyata bisa juga berbuat keliru.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-67132459468544626162010-06-29T09:41:37.975+07:002010-06-29T09:41:37.975+07:00Silakan saja Anda berpendapat demikian. Tulisan di...Silakan saja Anda berpendapat demikian. Tulisan di atas selain ingin menjelaskan kedudukan ahlul-bait, juga ingin menjelaskan beberapa kontradiksi dari Syi'ah.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-14624194169823970602010-06-28T13:26:37.714+07:002010-06-28T13:26:37.714+07:00Assalamu'alaikum,...
boleh komentar ya pak ab...Assalamu'alaikum,...<br /><br />boleh komentar ya pak abul-jauza,..analisa anda meloncat2 dan tidak fokus,..sehingga bangunanya rapuh,...silahkan anda membuka di http://secondprince.wordpress.com/<br /><br />bahasan anda ini dipretelin satu persatu,..terutama antara membedakan hal yang 'aam dan khaas,..anda kurang jeli menurut saya...<br /><br />walaikum salam...syukraan..<br /><br />ayu khoiriyyah<br />STAIN PekalonganAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-64464816994847035102010-05-03T08:43:21.376+07:002010-05-03T08:43:21.376+07:00@Anonim (2 Mei 2010 18:21).....
Kata ngawur itu a...@Anonim (2 Mei 2010 18:21).....<br /><br />Kata ngawur itu adalah dari Anda. Dan saya tahu keperluan Anda menggunakan diksi ini.<br /><br />Yang jelas, Ahlul-Bait itu tidak ma'shum. Bisa melakukan kekeliruan, kesalahan, bahkan dosa. Contohnya juga sudah saya berikan. Ini semua tentu saja harus ditimbang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.<br /><br />Mengenai ditimbang menurut pemahaman siapa, ya tentu saja menurut pemahaman para shahabat; dan sebagian Ahlul-Bait masuk di dalamnya - seperti 'Aliy bin Abi Thaalib, Al-Hasan, dan Al-Husain. Mereka lah generasi terbaik dalam Islam. <br /><br />Kecuali jika Anda ingin menta'wil segala kekeliruan Ahlul-Bait (baca : para imam 12) dengan nama taqiyyah, sebagaimana terlihat dalam banyak riwayat Syi'ah. Maka, Anda akan mendapati kema'shuman pada diri imam Syi'ah. Setiap kekeliruan selalu diatasnamakan taqiyyah. Padahal, kata ma'shum dan taqiyyah adalah dua hal yang sangat bertentangan. Jika digabungkan, maka akan dihasilkan sikap beragama yang plin-plan dan membingungkan.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-40863495095720267352010-05-03T06:34:32.945+07:002010-05-03T06:34:32.945+07:00Jazakallahu khoiron ust atas postingannya.
Dan Bua...Jazakallahu khoiron ust atas postingannya.<br />Dan Buat anonim diatas;<br />sebelumnya, Harap anda baca dulu dengan seksama tulisan ustadz diatas, dan banyak tulisan lain diblog ini. masalahnya bukan kalo menimbang harus pakai pendapat Ibnu Taimiyah atau Al-Albani. akan tetapi timbangan yang tepat adalah Qur'an dan Sunnah. kalau konteks kema'suman ala syi'ah adalah seperti nukilan ust abul jauzaa diatas maka itu bathil, kenapa? karena menyelisihi banyak dalil (sudah disebutkan oleh ust diatas) kenapa ust mengambil perkataan Ibnu Taimiyyah, karena perkataan beliau dalam hal ini sesuai dengan dalil Sunnah. dan ingat, Ibnu Taimiyyah atau Al-Albani dan ulama' lainnya juga tidak ma'sum lho!Unknownhttps://www.blogger.com/profile/16859318154636300754noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-66880775502722380132010-05-02T18:21:17.142+07:002010-05-02T18:21:17.142+07:00jadi menurut Ustad Ahlul bait itu tdk perlu/mutlak...jadi menurut Ustad Ahlul bait itu tdk perlu/mutlak diikuti yah...<br />karena bisa saja ngawur...<br />tdk seperti bunyi hadits itu...<br /><br />lepas dari persoalan siapa itu ahlul bait..<br /><br />sehingga sudah selayaknya ahlul bait itu ditimbang menurut quran dan sunnah menurut intrepetasi quran sunnah ibnu taimiyah atau , syekh albani atau kita ustad...<br /><br />mohon dijelaskan siapa yg bisa menimbang mereka setelah hadits itu dan wafatnya nabi.<br /><br />ditunggu komentnyaAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-21270819452434453402010-04-22T09:49:36.671+07:002010-04-22T09:49:36.671+07:00Gak usah dibahas,.... artikel tersebut tidak menan...Gak usah dibahas,.... artikel tersebut tidak menanggapi inti masalah. <br /><br />Syi'ah menganggap bahwa imam mereka ma'shum. Kema'shuman ini sebagai syarat seseorang dijadikan pedoman. Dan harus kita catat, teologi kema'shuman Syi'ah berbeda dengan yang dimaksud Al-Qur'an dan As-Sunnah. <br /><br />Adapun Ahlus-Sunnah tetap mencintai dan menghormati Ahlul-Bait. Namun mereka tidak ma'shum. Karena tidak ma'shum, segala sesuatu yang ada pada diri mereka harus ditimbang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Bagaimana kesesuaiannya. Oleh karena itu, 'mengikuti' di sini adalah muqayyad. Bukan mutlak.<br /><br />Bukti di lapangan mereka (Syi'ah) sendiri tidak konsisten dengan konsekuensi hadits Tsaqalain atau Kisaa'. Bukankah mereka mengeluarkan siapa saja yang mereka kehendaki karena tidak sesuai dengan teologi yang mereka kembangkan ? Contohnya telah saya kemukakan di atas.<br /><br />Ada hal yang menggelitik dari tulisan tersebut, yaitu pernyataannya saat membawakan lafadh lain hadits Zaid bin Arqam : <br /><br /><i>وإني تارك فيكم ثقلين أحدهما كتاب الله عز و جل هو حبل الله من اتبعه كان على الهدى ومن تركه كان على ضلالة وفيه فقلنا من أهل بيته ؟ نساؤه ؟ قال لا وايم الله إن المرأة تكون مع الرجل العصر من الدهر ثم يطلقها فترجع إلى أبيها وقومها أهل بيته أصله وعصبته الذين حرموا الصدقة بعده<br /><br />“Sesungguhnya aku akan meninggalkan kepada kalian Ats Tsaqalain, salah satunya adalah Kitabullah Azza wajalla . Ia adalah tali Allah. Barangsiapa yang mengikutinya, maka ia berada di atas petunjuk. Dan barangsiapa yang meninggalkannya, maka ia berada dalam kesesatan. Kami bertanya “siapakah Ahlul Bait?” istri-istri Beliau?”. Zaid menjawab “tidak, demi Allah seorang wanita [istri] hidup dengan suaminya dalam masa tertentu jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaumnya. Ahlul Bait Nabi adalah keturunannya yang diharamkan untuk menerima sedekah” [Shahih Muslim no 2408]<br /><br />Dalam hadis ini Zaid bin Arqam justru bersumpah “demi Allah” bahwa istri Nabi bukan ahlul bait. Nah apakah yang akan dikatakan oleh salafy nashibi terhadap hadis ini?. Kami lihat jarang sekali mereka mengutip hadis Zaid bin Arqam dengan lafal ini.</i>.<br /><br />Ini namanya su'ul-fahm. Yang dimaksud oleh Zaid bin Arqam itu adalah bahwa Ahlul-Bait bukanlah terbatas pada istri-istri Nabi. Namun Ahlul-Bait itu adalah orang-orang yang diharamkan menerima zakat. Istri Nabi termasuk di dalamnya. Pernyataan ini sangat jelas ditunjukkan dengan perkataan Zaid bin Arqam : <br /><br /><i>‘Istri-istri beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam memang ahlul-baitnya. Namun ahlul-bait beliau adalah orang-orang yang diharamkan menerima zakat sepeninggal beliau’</i>.<br /><br />Nah, 'Aisyah sendiri sebagai istri Nabi pernah menolak pemberian harta zakat.<br /><br />عن ابن أبي مُلَيكة: ((أنَّ خالد بنَ سعيد بعث إلى عائشةَ ببقرةٍ من الصَّدقةِ فردَّتْها، وقالت: إنَّا آلَ محمَّدٍ صلى الله عليه وسلم لا تَحلُّ لنا الصَّدقة)).<br /><br />Dari Ibnu Abi Mulaikah : Bahwasannya Khaalid bin Sa’iid pernah diutus untuk memberikan seekor sapi shadaqah (zakat) kepada ‘Aisyah, namun ia <b>menolaknya</b> seraya berkata : <b>“Sesungguhnya keluarga Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak dihalalkan menerima shadaqah (zakat)</b>“ [HR. Ibnu Abi Syaibah3/214 dengan sanad hasan atau shahih].<br /><br />Oleh karena itu, dua hadits Zaid bin Arqam itu semakna. Tidak ada yang bertentangan. Tapi kebiasaan Syi'ah adalah menjadikan sesuatu yang sebenarnya tidak bertentangan menjadi bertentangan.<br /><br />Itu saja. Selebihnya, artikel di atas telah mewakili apa yang ingin saya sampaikan.Abu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-24864751843038336212010-04-22T07:38:52.626+07:002010-04-22T07:38:52.626+07:00ust, artikel antum ini sudah ditanggapi oleh secon...ust, artikel antum ini sudah ditanggapi oleh second prince...dan ada yg menggelitik jg...antum sajalah yg membahas.akuhttp://deddy.al.jauzaa@gmail.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-32270476252422837312010-01-14T09:16:39.526+07:002010-01-14T09:16:39.526+07:00saya di : abul.jauzaa@gmail.comsaya di : abul.jauzaa@gmail.comAbu Al-Jauzaa' :https://www.blogger.com/profile/01463031649165087443noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-79358390246939944082010-01-13T17:22:52.910+07:002010-01-13T17:22:52.910+07:00Salam Alaikum:
Begitulah cara syiah bertakiyah.
...Salam Alaikum:<br /><br />Begitulah cara syiah bertakiyah.<br /><br />Akh : Abu Al Jauzza,afwan ana perlu alamat email antum.<br />Tafadhol kirim email ke ibnu_adab@yahoo.com<br /><br /><br />Wassalam<br />Adhiel IbrahiemAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8372105893582766617.post-63702447044023482512009-12-28T20:51:59.351+07:002009-12-28T20:51:59.351+07:00syalom...kami sampaikan pada sdr-sdr muslim sunni,...syalom...kami sampaikan pada sdr-sdr muslim sunni, terimakasih atas dukungan menghancurkan syiah.<br />kami liga pemuda yahudi menampilkan titik temu antara ahlu sunnah dan israel.Anonymousnoreply@blogger.com